Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages ISSN 2302-0199 pp. 211- 220 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO KESRA SETDA ACEH 1) Razali1, Mukhlis Yunus 2, T. Roli Ilhamsyah Putra3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract The purpose of this study was to determine the effect of (1) leadership style, compensation and competency either partially or simultaneous effect on job satisfaction, (2) leadership style, compensation and competency either partially or simultaneously influence employee motivation, (3) style leadership, compensation and competency either partially or simultaneously affect the performance of employees, (4) job satisfaction on employee performance, (5) work motivation on employee performance, (6) leadership style, compensation and competency either partially or simultaneously affect the performance employees through employee satisfaction, and (7) style of leadership, compensation and competency either partially or simultaneously affect the performance of employees through employee motivation. This research was conducted at the Regional Secretariat of Public Welfare Bureau of Aceh by the number of respondents was 57. Tools of analysis used in this study using path analysis, especially in the form of PLS. The results showed that the style of leadership, compensation and competency either partially or simultaneous influence on employee job satisfaction, leadership, compensation and competency either partially or simultaneously influence employee motivation, leadership, compensation and competency both partially and simultaneously influence on employee performance, job satisfaction influence on employee performance, motivation to work directly affect employee performance and leadership style, compensation and competency either partially or simultaneously affect the performance of employees through employee satisfaction and leadership style, compensation and competency either partially or simultaneously affect the performance of employees through employee motivation Regional Secretariat of Public Welfare Bureau of Aceh. Keywords Leadership Style, Compensation, Competency, Job Satisfaction, Motivation and Employee Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh (1) gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja, (2) gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai, (3) gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, (4) kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai, (5) motivasi kerja terhadap kinerja pegawai, (6) gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja pegawai dan (7) gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Biro Kesra Setda Aceh dengan jumlah responden sebanyak 57 orang. Peralatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur terutama dalam bentuk PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai, gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai, gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai, motivasi kerja secara langsung berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja pegawai serta gaya kepemimpinan, kompensasi dan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Kata kunci : 211 - Gaya Kepemimpinan, Kompensasi, Kompetensi, Kepuasan Kerja, Motivasi dan Kinerja Pegawai Volume 4, No. 2, Mei 2015 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala lebih PENDAHULUAN Kinerja pegawai serta faktor pelatihan juga instansi mempunyai peranan besar dalam meningkatkan mendapatkan kepuasan kerja pegawai serta akan memberikan sorotan dari para pemerhati kinerja pemeritah, dampak terhadap peningkatan kinerja pegawai terutama dengan masih rendahnya kinerja Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat pegawai terutama dalam memberikan pelayanan (Kesra) Setda Aceh. Gaya kepemimpinan yang kepada sesuai pemerintah saat ini masyarakat, Keistimewaan banyak seperti halnya dengan harapan pegawai akan memberikan dampak positif dalam rangka yang meningkatkan kinerja pegawai, karena gaya mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam kepemimpinan tersebut akan dapat mendorong memberikan pelayanan kepada masyarakat anggota organisasi mencapai tujuan yang telah terutama berkaitan dengan bidang keistimewaan ditetapkan. Sekretariat Kesejahteraan Biro Rakyat (Kesra) dan pada baik, Daerah Aceh dan kesejahteraan masyarakat Aceh. Kemudian Dalam rangka meningkatkan kepuasan kerja pegawai pada Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Aceh, maka faktor gaya kepemimpinan sangat diperlukan dalam rangka mengkoordinasikan setiap kegiatan agar berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Kepemimpinan pada Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Aceh, mempunyai peran penting dalam meningkatkan kepuasan kerja pegawai dan berdampak terhadap peningkatan kinerja pegawai, dimana gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Biro Kesra Setda Aceh adalah gaya kepemimpinan partisipatif, kemudian faktor kompensasi yang memadai juga mempunyai meningkatkan peran kepuasan penting kerja dalam pegawai disamping faktor motivasi yang timbul dari diri pegawai maupun motivasi yang berasal dari luar diri pegawai, sehingga akan mempengaruhi kepemimpinan selalin dalam dari suatu faktor gaya organisasi, keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja karyawan (job performance) atau hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi organisasi, karena memiliki bakat, tenaga, dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya. Tercapainya tujuan organisasi tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. terhadap keinginan pegawai untuk berbuat yang Volume 4, No. 2, Mei 2015 - 212 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kepemimpinan merupakan kemampuan keahlian untuk dalam definisi tentang kinerja, salah satunya adalah organisasi maka berbagai pengaruh perubahan Dale Timpe (2007:31), kinerja adalah tingkat yang prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu terjadi mencapai akibat tujuan ditetapkan. Beberapa pakar telah memberikan reformasi menuntut organisasi untuk mengadakan inovasi-inovasi organisasi guna menghadapi tuntutan perubahan dan meningkatkan produktifitas. Kinerja menurut penyusunan dan kebijakan yang selaras dengan Meiner (2005; 43) adalah sebagai kesuksesan perubahan lingkungan. Suatu organisasi harus yang dapat dicapai individu didalam melakukan mampu menyusun kebijakan yang tepat untuk pekerjaannya, dimana ukuran kesuksesan yang menghadapi setiap perubahan yang terjadi. dicapai individu tidak dapat disamakan dengan Penyusunan kebijakan yang menjadi perhatian individu yang lain. Kesuksesan yang dicapat manajemen, individu adalah berdasarkan ukuran yang salah satunya menyangkut atau dan perusahaan disesuaikan yang dengan dapat pemberdayaan sumber daya manusia dalam berlaku jenis suatu organisasi atau instansi. pekerjaannya. Sedangkan Subowo (2005:130), Fenomena tentang kecenderungan gaya berpendapat bahwa kinerja berkaitan erat kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala dengan tujuan atau sebagai suatu hasil dari Biro gaya perilaku kerja individu, hasil yang diharapkan kepemimpinan partisipatif, hal ini terlihat dari dapat merupakan tuntutan dari individu itu adanya sendiri. Kesra Setda pimpinan Aceh yang adalah selalu berupaya mengembangkan karyawan dalam mencapai karir yang diinginkan, sehingga pegawai Menurut Prawirosentono, (2009:106) memberikan definisi kinerja sebagai hasil kerja diberikan kesempatan untuk dapat berkembang yang dapat sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya, sekelompok orang dalam suatu organisasi pimpinan selalu mendorong keterlibatan dalam sesuai dengan wewenang dan tanggung-jawab setiap kegiatan dinas maupun pimpinan selalu masing-masing, dalam rangka upaya mencapai memberikan bimbingan dan pengarahan kepada tujuan organisasi bersangkutan secara legal, pegawai terhadap setiap tugas yang akan tidak melanggar hukum dan sesuai dengan dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan. moral dan etika. Kinerja karyawan lebih mengarah dicapai oleh seseorang atau pada tingkatan prestasi kerja karyawan. KAJIAN KEPUSTAKAAN Sedangkan menurut Robbins (2007 : 212), Kinerja Kinerja yang dihasilkan oleh individu kinerja karyawan sebagai hasil kerja seseorang dalam suatu organisasi sangat mempengaruhi karyawan selama periode tertentu dibandingkan keberhasilan dengan suatu organisasi dalam mewujudkan misi dan visi organisasi yang telah 213 - Volume 4, No. 2, Mei 2015 berbagai kemungkinan, misalnya standar, target/sasaran atau kriteria yang telah Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati mencapai hasil sebanyak yang sebenarnya dapat bersama. Oleh karena itu kinerja umumnya dicapai”. menyangkut dengan pekerjaan atau macam Karyawan melewatkan sebagian besar pekerjaan manusia yang mengerjakan pekerjaan waktunya untuk bekerja dan bagian dari tersebut dan kemampuan/ketrampilan serta hidupnya ini harus dibuat sedemikian rupa lingkungan dari pada pekerjaan tersebut. sehingga menyenangkan dan memuaskan. Kepuasan kerja juga merupakan perasaan Kepuasan Kerja Pegawai akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek-aspek pekerjaan dan aspek-aspek dirinya menyokong dan sebaliknya jika aspekaspek tersebut tidak menyokong, pegawai akan merasa tidak puas. seseorang terhadap pekerjaan yang ditekuninya. Jadi kepuasan kerja itu sendiri berkaitan antara harapan karyawan dan apa yang diperoleh dari pekerjaan. Motivasi Seiring dengan perkembangan tekhnologi Motivasi adalah kondisi yang sangat yang berkembang sangat pesat, dimana segala dibutuhkan oleh semua orang. macam peralatan kerja telah diciptakan oleh setiap hari untuk menjalankan kehidupan, manusia membantu orang lain, memimpin sekelompok untuk mempermudah mempercepat pekerjaan dan untuk dapat orang dan untuk mencapai Diperlukan tujuan yang menghasilkan produk yang lebih berkualitas, diinginkan (Harvey, 2006 : 5). Motivasi berasal tetapi sumber daya manusia tetap memegang dari kata peranan penting karena sekalipun peralatan mendorong atau menggerakkan (Saydan, 2006: tersebut sangat modern, namun peralatan 226). Motivasi merupakan semua kekuatan tersebut tetap tidak akan berjalan dan bahkan yang ada dalam diri seseorang yang memberi hanya merupakan benda mati dan dapat pula daya, arah dan memelihara tingkah laku yang rusak apabila manusianya tidak mempunyai bersangkutan. kemampuan hari, motivasi diartikan sebagai keseluruhan atau tidak cermat mengoperasikannya. “movere” (latin), yang berarti Dalam kehidupan kita sehari- proses pemberian dorongan atau rangsangan Menurut Allen (2006:146), mengatakan kepada para karyawan, sehingga mereka bahwa: “Unsur manusia memegang peranan bersedia bekerja dengan rela tanpa merasa penting dalam proses suatu pekerjaan, ia dipaksa (Saydan, : 2006). menyatakan bahwa betapapun sempurnanya Motivasi adalah suatu kecenderungan rencana-rencana, organisasi, dan pengawasan untuk beraktifitas, dimulai dari dorongan dalam serta penelitiannya, bila mereka tidak dapat diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian menjalankan diri, tugasnya dengan minat dan gembira maka suatu perusahaan tidak akan penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif (Mangkunegara, 2005 : 93). Volume 4, No. 2, Mei 2015 - 214 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sedangkan menurut Rivai dan Sagala, (2009 : Kompensasi 455) “Motivasi adalah serangkaian sikap dan Kompensasi adalah sesuatu yang nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan kerja tujuan individu”. merupakan salah satu hal yang sangat penting organisasi mempunyai kepemimpinan yang berbeda-beda karena setiap pemimpin mempunyai gaya tersendiri dalam mempengaruhi pengikut/bawahannya. Definisi gaya kepemimpinan menurut Rivai (2006:60) yaitu sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin. Setiap pemimpin bisa saja memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, tetapi bukan berarti bahwa suatu gaya kepemimpinan dianggap lebih baik ataupun lebih bisa karena situasi dimana mereka berada sangat menentukan. Sahertian dan Mataheru (2005 : 15), menyatakan bahwa “kepemimpinan dipandang sebagai suatu keterampilan individu (skill) sehingga diperlukan kepemimpinan dapat latihan”. diartikan Masalah bermacam- macam, hal ini tergantung pada sudut pandang dan konteks Kompensasi yang baik bagi organisasi maupun karyawan. Apabila Gaya Kepemimpinan Setiap mereka. pengertian para ahli yang kompensasi diberikan secara benar dan teratur maka komitmen karyawan untuk bekerja secara lebih baik agar tercapai sasaran atau tujuan organisasi. Menurut Griffin (2006:432) Kompensasi (compensation) adalah remunerasi finansial yang diberikan oleh organisasi kepada karyawannya sebagai imbalan atas pekerjaan mereka. Para pegawai yang telah mendedikasikan dirinya pada pekerjaan dalam organisasi mendapatkan balas jasa berupa kompensasi yang diberikan secara finansial maupun non finansial. Kemudian Rivai dan Sagala (2009 : 741), juga memberikan definisi tentang kompensasi yaitu merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan MSDM yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Kompetensi membahasnya. Beberapa batasan pengertian Pengertian kompetensi menurut Wibowo, kepemimpinan yang dipaparkan di bawah ini (2008: 134), adalah suatu kemampuan untuk dikaitkan melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan dengan konteks penelitian variabel yang menjadi sasaran penelitian. 215 - Volume 4, No. 2, Mei 2015 dan atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan dan Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ketrampilan serta didukung oleh sikap kerja METODE PENELITIAN yang dituntut pekerjaan sebagai kemampuan Lokasi dan Objek Penelitian seseorang untuk menghasilkan pekerjaan pada Penelitian dilakukan pada Biro Kesra tingkat yang memuaskan termasuk kemampuan Setda Aceh mengaplikasikan penelitian pengetahuan, keterampilan menunjukkan dan karakteristik pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki atau dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas, menjelaskan apa yang dilakukan seseorang ditempat kerja pada berbagai tingkatan dan memperinci standar masing-masing tingkatan, mendefinisikan karakteristik, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh individu dalam menjalankan tugas sehingga mencapai standar kualitas kerja. Sukanto Reksohadiprojo (2009) memberikan pengertian bahwa motivasi adalah segala sesuatu yang membuat seseorang bertingkah laku atau paling tidak berkeinginan untuk bersikap Reksohadiprojo tertentu. (2009) motivasi Menurut adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melaknkan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatn tujuan. Secara garis besar Owens (2008:99) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam mengaktifkan atau diri seseorang yang rnenggerakkan orang tersebut. Dengan motivasi maka seseorang tergerak atau terdorong untuk berbuat sesuatu. sedangkan yang menjadi objek adalah gaya kepemimpinan, kompensasi, motivasi, pelatihan kepuasan kerja dan kinerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Populasi dan Penarikan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Biro Kesra Setda Aceh. Unit sampel dalam penelitian ini sebanyak 57 orang responden, dimana berdasarkan pendapat Nyoman dan Made, (2008), dimana ukuran sampel berkisar 30 – 60 orang. Ukuran sampel ini jika dibandingkan dengan indikator variabel sangatlah kecil sehinggga pemodelan persamaan struktural tidak dapat dilakukan dengan Partial Least Square. Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian adalah analisis jalur (Partial Least Square). Asumsi-asumsi standar yang harus dipenuhi sebelum membangun model path analysis antara lain: (1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi normal; (5) tidak ada multikolinieriti; dan (6) semua variable terukur, minimal dalam skala interval. Dengan demikian, motivasi dapat dipandang sebagai motor yang menimbulkan energi dalam diri seseorang dan dengan energi tersebut seseorang dapat berbuat sesuatu. Volume 4, No. 2, Mei 2015 - 216 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala HASIL PEMBAHASAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kompensasi dan Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Biro Kesra Setda Aceh Hasil pengujian secara Pengaruh Kompetensi Terhadap Kepuasan Kerja Kompetensi pada Biro Kesra Setda Aceh mempunyai pengaruh terhadap peningkatan simultan kepuasan kerja pegawai. Besarnya pengaruh (bersama-sama) variabel gaya kepemimpinan dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 0,334 dan kompensasi serta kompetensi berpengaruh artinya setiap perubahan terhadap variabel signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai kompetensi sebanyak 1 satuan, maka akan Biro Kesra Setda Aceh. Hal ini ditandai oleh meningkatkan kepuasan kerja sebanyak 0,334 nilai Fhitung > Ftabel (28,272 > 2.672) pada tingkat pada satuan skala likert. signifikansi 0.0001. Pengaruh Gaya kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap Kepuasan Kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh dengan nilai koefisien sebesar 0,297, artinya Pengaruh Secara Simultan Kepemimpinan, Kompensasi Kompetensi Terhadap Motivasi Pegawai setiap perubahan terhadap variabel gaya kepemimpinan sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan kepuasan kerja sebanyak 0,297 pada satuan skala likert. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Hasil Setda Aceh mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja pegawai dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,298 artinya setiap perubahan terhadap variabel kompensasi sebanyak 1 satuan, maka akan meningkatkan kepuasan kerja sebanyak 0,298 secara simultan (bersama-sama) variabel gaya kepemimpinan dan kompensasi serta kompetensi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (28,976 > 2.672) pada tingkat signifikansi 0.0001. Pengaruh Gaya kepemimpinan Terhadap Motivasi kerja Pegawai Kompensasi yang diberikan oleh Biro Kesra pengujian Gaya dan kerja Gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap Motivasi kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh dengan nilai koefisien sebesar 0,316. Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi kerja pada satuan skala likert. Kompensasi yang diberikan oleh Biro Kesra Setda Aceh mempunyai pengaruh terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai dengan diperoleh nilai koefisien sebesar 0,316. 217 - Volume 4, No. 2, Mei 2015 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pengaruh Kompetensi Terhadap Motivasi kerja Kompetensi pada Biro Kesra Setda Aceh mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kompetensi baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. 2. Kemudian hasil penelitian juga motivasi kerja pegawai. Besarnya pengaruh membuktikan bahwa gaya kepemimpinan, dapat dilihat dari nilai koefisien sebesar 0,305. kompensasi dan kompetensi baik secara Pengaruh Secara Simultan Gaya kepemimpinan, Kompensasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Biro Kesra Setda Aceh Hasil penelitian secara simultan variabel parsial maupun simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. 3. Hasil penelitian terhadap variabel gaya kepemimpinan, kompensasi dan gaya kepemimpinan dan kompensasi serta kompetensi baik secara parsial maupun kompetensi berpengaruh signifikan terhadap simultan kinerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Hal ini pegawai Biro Kesra Setda Aceh. ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (28,272 > 2.672) pada tingkat signifikansi 0.0001. Hasil penelitian dapat signifikan disimpulkan terhadap terhadap kinerja 4. Sedangkan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Biro Kesra Setda bahwa gaya kepemimpinan secara positif berpengaruh berpengaruh kinerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai signifikan 0.002 < 0,05 Aceh. 5. Kemudian motivasi kerja secara langsung berpengaruh terhadap kinerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. 6. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa (0,1% < 5%). Variabel kompensasi berpengaruh gaya secara signifikan terhadap kinerja pegawai Biro kompetensi baik secara parsial maupun Kesra Setda Aceh. Hasil ini ditunjukkan oleh simultan nilai signifikannya yang sebesar 0,015 < 0,05 pegawai melalui kepuasan kerja pegawai (0.015% Biro Kesra Setda Aceh. > 5%). Sedangkan variabel kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kepemimpinan, kompensasi berpengaruh terhadap 7. Sedangkan gaya dan kinerja kepemimpinan, kinerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh. Hal ini kompensasi dan kompetensi baik secara ditandai oleh nilai signifikan 0.024 > 0,05 parsial (0.000% > 5%). terhadap kinerja pegawai melalui motivasi maupun simultan berpengaruh kerja pegawai Biro Kesra Setda Aceh KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya 1. Untuk meningkatkan kinerja karyawan kepemimpinan, kompensasi dan berdasarkan gaya kepemimpinan maka Volume 4, No. 2, Mei 2015 - 218 Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala gaya kepemimpinan yang perlu diterapkan adalah gaya kepemimpinan partisipatif, karena dapat melibatkan seluruh pegawai dalam pengambilan keputusan yang dapat dijalankan secara bersama-sama oleh semua pegawai. 2. Kompensasi kepada ditingkatkan terutama meningkatkan pegawai, pegawai dengan insentif seiring perlu kerja dengan cara kepada semakin meningkatnya kebutuhan pokok pegawai, sehingga kompensasi perlu dinaikkan lagi, karena selama ini belum sesuai dengna kemampuan kerja dan beban kerja pegawai. 3. Kompetensi pegawai juga harus ditingkatkan terutama melalui program pendidikan seperti mengikuti kualiah bagi yang berstatus sarjana ke jenjang pascasarjana dan pelatihan yang dilakukan oleh organisasi maupun oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan. 4. Kepuasan kerja pegawai perlu ditingkatkan lagi terutama masalah menghargai sesama rekan kerja keharmonisan sehingga dalam akan bekerja timbul sehingga terjalin komunikasi yang lebih bagi, dan agar hubungan sesama pegawai menjadi lebih baik dalam menyelesaikan pekerjaan, dan diharapkan terjadi kekompkan dalam sebuah tim untuk mencapai tujuan. DAFTAR KEPUSTAKAAN (2006), Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan, BPFE, Yogyakarta. Arikunto Suharsimi, (2007). Prosedur Penelitian Suatu Praktik. RinekA Cipta, Jakarta. Allen, 219 - Volume 4, No. 2, Mei 2015 As’ad Mohd, (2009), Psikologi Industri, BPFE Yogyakarta. Dessler, Gary, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2. Prenhallindo, Jakarta. Fuad Mas’ud, (2008), Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali, Jakarta. Handoko Hani, (2006). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Hani Handoko, (2007). Penilaian Kinerja. Ghalia Indonesia, Jakarta Hasibuan (2009), Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara, Jakarta Hasibuan, Malayu S.P, (2006), Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Edisi Revisi, Bumi Aksara:Jakarta. Keban, (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Jakarta. Malhotra K Naresh, (2006), Riset Pemasaran Pendekatan Terapan, PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Mangkunegara A.A Anwar Parabu, (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu, (2006). Evaluasi Kinerja SDM. PT Refika Aditama: Bandung. Mathis, R.L, Jackson, J.H, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat, Jakarta. Moekijat, (2005), Manajemen Personalia, Erlangga, Jakarta. Nitisemito, (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Jambatan, Jakarta. Peter dan Watermen, (2006), Culture Organization, Rineka Cipta, Jakarta. Rivai Veitzal, 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan dari Teori ke praktik, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Robbins, Stephen P, (2007). Perilaku Organisasi. PT Indeks, Jakarta. Schein, (2005), Human Resource Management. Thompson Learning Asia, Singapore. Schermerhorn John R, (2003) Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Sedarmayati, (2009) Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju, Bandung. Sekaran Uma, (2005), Research Methods for Business (Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Silalahi Bennet, (2006), Pengaruh Budaya terhadap Efektifitas Organisasi, Tarsito Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Bandung. Strauss dan Sayles, (2006), Kepemimpinan Dalam Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Prenhallindo, Jakarta. Thoha Miftah, (2007), Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya Raja Grafindo Persada, Jakarta. Umar, Hussein, (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wursanto, (2009), Dasar-dasar Manajemen Personalia, Pustaka Dian, Jakarta. Volume 4, No. 2, Mei 2015 - 220