PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF INDEX

advertisement
PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF INDEX CARD MATCH
DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIS SISWA KELAS IX MTsN LUMPO
KABUPATEN PESISIR SELATAN
Ayu Rusta Permana*, Yulia Haryono**, Dewi Yuliana Fitri**
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
ABSTRACT
This research was designed for revealing whether the mathematics conceptual
understanding of the students taught by using Index Card Match active learning
strategy was better than that of students taught by using conventional learning.
This was an experimental research which used random toward the subject design.
The population of this research was the student in class IX of MTsN Lumpo
registered in academic year 2013/2014. The instrument of the research was an
essay posttest whose reliability was 0,9420. Based on the result of data analysis,
it was found that the average score of the students in the experimental class was
73,29 and in the control class was 59,29. In addition, the result of t-test indicated
that P-value 0,305 was smaller than α = 0,05. Hence , it was concluded that the
mathematics conceptual understanding of the students taught by using Index Card
Match active learning strategy was better than that of students by using
conventional learning in class IX MTsN Lumpo on level of significance 95%.
Key word: Understanding Of Mathematical Concept, Strategy Index Card Match,
Convensional Learning
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah
satu mata pelajaran yang sangat
berperan dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga
sangat penting di pelajari. Oleh
karena itu pelajaran matematika
merupakan salah satu mata pelajaran
wajib yang di ajarkan pada setiap
jenjang pendidikan, baik pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi.
Mengingat
pentingnya
peranan
matematika bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, berbagai
usaha telah dilakukan pemerintah
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan matematika.
Berbagai usaha yang telah
dilakukan
tersebut
belum
memperlihatkan
hasil
yang
memuaskan. Kenyataannya masih
banyak siswa yang mendapatkan
nilai rendah dan belum mampu
memahami
berbagai
konsep
matematika dengan baik.
Berdasarkan observasi yang
dilakukan dengan guru matematika
dan siswa MTsN Lumpo Kabupaten
Pesisir Selatan, pemahaman siswa
dalam memahami konsep matematis
masih
rendah
sehingga
sulit
mengerjakan
soal-soal
yang
diberikan guru. Jika siswa disuruh
mengerjakan soal di depan kelas
maka yang mengerjakan hanya siswa
yang sama.
Untuk mengatasi masalah di
atas, perlu ditetapkan pembaharuan
dalam pembelajaran matematika.
Guru
diharapkan
mampu
menggunakan strategi serta tipe
pembelajaran yang tepat sehingga
dapat menjalankan tugasnya secara
efisien dan efektif agar siswa
memiliki pemahaman yang tuntas
dan bermakna terhadap materi yang
disajikan. Salah satu strategi
pembelajaran aktif yang dapat
diterapkan
yaitu
dengan
menggunakan
strategi
tipe
Mencocokkan Kartu Indeks (Index
Card
Match)
yang
dapat
menstimulasi keterlibatan siswa
terhadap materi pelajaran yang
diberikan. Index Card Match
merupakan strategi pengulangan
materi, sehingga siswa dapat
mengingat kembali materi yang telah
dipelajarinya dengan baik. Index
Card Match ini diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman konsep
matematis siswa terhadap apa yang
telah dipelajari.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan
adalah penelitian eksperimen dengan
rancangan Random terhadap subjek.
Penelitian ini dilakukan dari tanggal
14 November sampai 28 November
2014 di MTsN Lumpo. Populasi
dalam penelitian adalah seluruh
siswa kelas IX MTsN Lumpo tahun
pelajaran 2013/2014. Pengambilan
sampel dilakukan secara acak dengan
kelas IX2 sebagai kelas eksperimen
dan kelas IX1 sebagai kelas kontrol.
Variabel dalam penelitian ini adalah
variabel bebas, yaitu strategi Index
Card Match disertai kuis pada kelas
eksperimen
dan
pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol.
Variabel terikat yaitu pemahaman
konsep matematis siwa kelas IX
MTsN Lumpo.
Prosedur penelitian terdiri dari
tiga tahap. (1) Tahap Persiapan yaitu
mempersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan
penelitian, (2) tahap pelaksanaan
yaitu pelaksanaan penelitian untuk
kedua
kelas
sampel,
kelas
eksperimen diberikan pembelajaran
dengan menggunakan strategi Index
Card Match disertai kuis, sedangkan
pada kelas kontrol diberikan
pembelajaran konvensional, (3) tahap
penyelesaian yaitu memberikan tes
akhir kepada kedua kelas sampel.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuis dan tes
akhir dengan reliabilitas r11 = 0,9420
hal ini menunjukan bahwa soal
tersebut reliabel merujuk pada
(Arikunto 2010: 228). Untuk
mengukur skor pemahaman konsep
matematis siswa digunakan rublik
analitik merujuk pada (Iryanti, 2004:
14). Untuk mengetahui apakah
hipotesis diterima atau ditolak maka
data tes akhir dianalisis dengan uji t
dengan software MINITAB merujuk
pada (Syafriandi, 2001: 4).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pemahaman
konsep matematis pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol,
terdistribusi pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Analisis hasil Tes
Pemahaman Konsep Siswa kelas
sampel
Kelas
S
𝐗
Eksperimen 73,29 17,65
Kontrol
59,29 23,32
𝐗 𝐦𝐚𝐤𝐬 𝐗 𝐦𝐢𝐧
100
45,4
95,4
27,2
Tabel 1 menunjukkan bahwa
pemahaman konsep matematika
siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dari pada pemahaman siswa kelas
kontrol.
Hipotesis
penelitian
yang
dilakukan adalah pemahaman konsep
matematis siswa dengan menerapkan
strategi aktif Index Card Match
disertai kuis lebih baik dari
pemahaman konsep matematis siswa
dengan menerapkan pembelajaran
konvensional di kelas IX MTsN
Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan .
Uji hipotesis digunakan uji t
dengan
software
MINITAB,
berdasarkan uji hipotesis yang
dilakukan terlihat bahwa pada taraf
nyata α = 0,05 diperoleh P-value =
0,305 maka hipotesis diterima
merujuk pada (Syafriandi 2001: 4).
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa
pemahaman konsep matematis siswa
dengan menerapkan strategi Index
Card Match disertai kuis lebih baik
dari pada pemahaman konsep
matematis siswa dengan menerapkan
pembelajaran Konvensional pada
siswa kelas IX MTsN Lumpo
Kabupaten Pesisir Selatan.
Proses pembelajaran pada kelas
eksperimen sesuai dengan tahap
pelaksanaan strategi Index Card
Match yaitu guru menjelaskan materi
pelajaran
untuk
menunjang
kelancaran
dalam
proses
pembelajaran, setelah itu guru
membagi siswa menjadi dua
kelompok. Guru memberikan kartu
pertanyaan pada kelompok pertama
dan kartu jawaban pada kelompok
kedua,
setelah
semua
siswa
mendapatkan kartu, guru meminta
siswa untuk memikirkan jawaban
dari pertanyaan atau soal dalam
kartu, siswa yang mendapatkan
pertanyaan memikirkan apa kira-kira
jawabannya dan yang mendapatkan
jawaban memikirkan apa soal dari
jawaban yang mereka dapat. Guru
menyuruh siswa untuk berdiskusi
dalam mengerjakan jawaban dari
pertanyaan yang mereka dapat,
dimana jawaban yang mereka dapat
sebelumnya belum lengkap. Guru
memilih siswa secara acak untuk
mempersentasikan hasil diskusi di
depan kelas, jika ada siswa yang
bertanya saat persentasi di depan
kelas, guru meminta siswa yang
presentasi yang menjelaskannya, jika
yang
presentasi
tidak
dapat
menjelaskannya,maka guru akan
membantu untuk menjelskannya.
Pada akhir pembelajaran guru
memberikan kuis kepada siswa untuk
mengetahui
pemahaman
siswa
tehadap materi yang diajarkan. Kuis
yang
diberikan
mengandung
indikator pemahaman konsep.
Berdasarkan
permasalahan
serta kesesuaian dengan materi pada
saat penelitian maka indikator
pemahaman konsep yang diteliti
adalah menyatakan ulang sebuah
konsep, dan mengaplikasikan konsep
atau
algoritma
kepemecahan
masalah.
Pencapaian
indikator
pemahaman konsep siswa yang dapat
dilihat dari hasil jawaban tes akhir
yang diberikan.
Untuk lebih jelasnya hal ini
dapat dilihat dari jawaban siswa
berikut ini:
KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 1.
Contoh jawaban
siswa
kelas
eksperimen
pada
soal no 1
Gambar 2.
Contoh jawaban
siswa kelas kontrol
pada soal no 1
Gambar 1 dan 2 merupakan lembar
jawaban siswa
pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Siswa
kelas eksperimen sudah mampu
mengaplikasikan
konsep
atau
algoritma kepemecahan masalah
dengan benar berarti indikator
mengaplikasikan
konsep
atau
algoritma kepemecahan masalah
sudah terpenuhi dengan baik.
Sedangkan siswa pada kelas kontrol
belum bisa menjawab dengan
sempurna,
berarti
indikator
mengaplikasikan
konsep
atau
algoritma kepemecahan masalah
yang belum terpenuhi.
Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh setelah melakukan
analisis dan pembahasan terhadap
masalah yang telah dikemukakan
dalam
penelitian
ini,
maka
disimpulkan pemahaman konsep
matematis siswa dengan menerapkan
strategi belajar aktif Index Card
Match disertai Kuis lebih baik dari
pemahaman konsep matematis siswa
dengan menerapkan pembelajaran
konvensional. Ketercapaian indikator
pemahaman konsep siswa dalam
pembelajaran matematis dengan
strategi aktif Index Card Match
disertai kuis sudah memenuhi
indikator yang diharapkan.
Beberapa saran yang dapat
dikemukakan dari pembahasan yang
diuraikan diharapkan kepada guru
bidang studi matematika MTsN
Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan
dapat menerapkan strategi belajar
aktif Index Card Match disertai kuis
sebagai salah satu alternative dalam
melaksanakan
proses
belajar
mengajar.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. (2009). DasarDasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi aksara
Depdiknas. 2001. Penyusunan Butir
Soal
dan
Instrumen
Penilaian.
Jakarta:
Dikdasmen.
Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk
Kerja.
Yogyakarta:
Depdiknas.
Shadiq, Fadjar. (2009). Kemahiran
Matematika.
Yogyakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Syafriandi, 2001. Analisis Statistika
Inferensial
Dengan
Menggunakan
Minitab.
Padang: Universitas Negeri
Padang.
Download