ABSTRAK Selama ini merosotnya kualitas pendidikan nasional hanya terfokus pada persoalan untuk menyiapkan peserta didik agar mampu bersaing di era pasar global, sehingga yang disorot hanyalah dari hasil kelulusan (output) belaka. Sementara penanaman moral dan pencapaian tujuan pendidikan nasional untuk mampu mencetak generasi yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional dan spiritual menjadi terlupakan. Disinilah perlu adanya pembenahan dalam pembentukan moralitas pendidikan yang secara praksisnya termuat secara tersembunyi di dalam kurikulum (hidden curriculum). Sebagai Yayasan yang melakukan pelayanan masyarakat terkuhusus di bidang pendidikan bagi masyarakat pinggiran, maka Yayasan Peduli Karakter Bangsa mempelopori sebuah sistem pendidikan yang menekankan pembentukan karakter dan akhlak bagi anak-anak pinggiran di kota Medan melalui Yayasan Kristen Talita Kum Yayasan ini telah membentuk sebuah model komprehensif pendidikan pra sekolah yang dapat diadopsi oleh masyarakat luas, terutama masyarakat miskin. Model ini adalah sebuah usaha untuk melakukan pendidikan karakter secara holistic yang melibatkan aspek “knowledge, felling, loving, dan acting”. Model ini telah diterapkan melalui kegiatan Komsel anak, Pemuridan anak, Champion Kids Camp, Parenting Life,dan komsel keluarga. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengetahui bagimana strategi pendidikan karakter yang dilakukakan oeh Yayasan Peduli Karakter Bangsa dalam proses pendidikan bagi masyrakat pinggiran. Dimana penelitian ini dilakukan di Sekoah Kristen Talitakum yang didirikan oleh Yayasan Peduli Karakter Bangsa untuk masyarakat pinggiran. Dalam memperoleh data tersebut, penulis menggunakan metode penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data- data dan informasi yang diperoleh dari lapangan diinterpretasikan melalui teknik analisa data. Dari hasil Penelitian yang dilakukan sampai kepada interpretasi dan analisis data, dapat diketahui bahwa penerapan karakter di usia dini merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena yang dunia perlukan saat ini bukan hanya orang pintar melainkan orang yang berkarakter. Dimana masyarakat pinggiran yang selama ini kurang mendapat perhatian dalam berbagai hal, terutama dalam pendidikan karakter untuk dapat melakukan mobilitas sosial di dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu Yayasan Peduli Karakter Bangsa mengimplementasikan pendidikan karakter bagi masyarakat pinggiran. Dalam hal ini pendidikan karakter itu dapat didefinisikan sebagai sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral, yang dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain serta karakter mulia lainnya. Universitas Sumatera Utara