BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Struktur dan Profil Ranai City Market Ranai City Market atau yang biasa dikenal dengan RCM adalah pasar swalayan atau perusahaan Ritel yang beroperasi diRanai ibukota dari Kabupaten Natuna yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-sehari. Ranai City Market berdiri atau diresmikan pada tanggal 19 Maret 2006 dan merupakan pasar swalayan pertama di kota Ranai, yang digagas oleh Bapak Suhendry selaku pemilik dan sekaligus pengelola Ranai City Market. Ranai City Market memiliki 10 orang karyawan kerja yang terbagi menjadi 2 shift setiap harinya. Ranai City Market hadir untuk memberikan suasana berbelanja yang berbeda,nyaman,dan ideal bagi masyarakat kota Ranai yang selama ini hanya berbelanja di pasar-pasar tradisional yang berupa toko -toko dan warung-warung kecil. Dengan konsep pasar modern Ranai City Market menawarkan berbagai macam produk seperti makanan,minuman,kebutuhan rumah tangga dan produk-produk sehari-hari lainnya yang berkualitas dan harga bersaing sehingga pembeli bebas menentukan pilihan belanja mereka sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Dengan mengusung slogan “Kami Ada Untuk Anda Ranai City Market” berharap dapat memberikan kepuasan dan memanjakan setiap pelanggannya. Adapun Visi, Misi,dan Tujuan yang dicanangkan oleh Ranai City Market adalah sebagai berikut: 33 35 VISI : Menjadi yang pertama dan terbaik dalam hal memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapat bersaing secara Global. MISI : 1. Membangun perusahaan yang terpercaya dan bermanfaat 2. Menyediakan produk dengan harga yang bersaing 3. Memberikan pelayanan yang maksimal TUJUAN: 1. Menjadi pilihan tempat berbelanja bagi masyarakat setempat. 2. Memberikan perbedaan dalam suasana berbelanja bagi masyarakat setempat dan memenuhi kebuthan hidup masyarakat setempat. 3.1.1 Struktur Organisasi Sebagaimana perusahaan lain Ranai City Market juga memiliki struktur perusahaan atau jajaran jabatan dan setiap tanggung jawab dari jabatan tersebut. Berikut strutur ditubuh Ranai City Market: 1. Owner adalah pemilik dari Ranai City Market itu sendiri. 2. Manager Bertugas sebagai penanggung jawab atas segala kegiatan usaha yang dilakukan Ranai City Market. 3. Manager Marketing Bertugas terhadap segala kegiatan yang berhubngan dengan masyarakat dan juga bertugas memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat. 36 4. Manager Keuangan. Segala bentuk keluar masuknya keuangan menjadi tanggung jawab divisi ini, baik belanja modal maupun pendapatan. 5. Supervisor Bertugas menjalankan atau mengatur jalanya kegiatan jual beli. Seorang supervisor juga bertugas mengawasi jalannya kegiatan usaha. 3.1.2 Logo Perusahaan 3.2 Metode Penelitian Menurut Mustafa dan Hardius.(2007:2-3),penelitian secara sederhana dapat diartikan sebagai proses untuk mencari solusi mengenai suatu permasalahan dengan cara melakukan studi analisi dari berbagai faktor. Penelitian muncul diakibatkan karena adanya permasalahan,dan adanya keinginan untuk mengetahui jawaban dari permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan metode penelitian kuantitatif,yang dimana berisi data penelitian yang dapat dikuantitatifkan melalui 37 metode statistik. Menurut Sugiyono. (2010:9), metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,analisis data bersifat kuantitatif atau statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3.3Tipe Penelitian Menurut Noor. ( 2011 : 109), menyatakan ada dua jenis tipe penelitian, yaitu: 1. Penelitian Eksploratif Penelitian eksploratif adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keterangan, wawasan, pengetahuan, ide, gagasan dan pemahaman sebagai upaya untuk merumuskan dan mendefinisikan masalah, menyusun hipotesis. Design ini dianggap sebagai langkah pertama yang diharapkan dapat dipakai untuk merumuskan persoalan dimana pemecahannya dapat memakai jenis penelitian yang lain. 2. Penelitian Konklusif Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan menguji hubungan, didesign untuk membantu mengambil keputusan dalam menentukan, mengevaluasi dan memilih alternatif terbaik dalam memecahkan suatu masalah. Penelitian secara kuantitatif, prosedur riset formula dan terstruktur, sampel besar dan mewakili dan berisi kesimpulan dan saran. Penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: 38 • Pe nelitian kausal, yaitu melihat hubungan asimetris diamana adanya hubungan satu variable mempengaruhi variable lainnya. • Pe nenlitian deskriptis, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripkan sifat dan karakteristik dari suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi sekarang ini, tidak terlalu memerlukan teori dan hipotesis. Penelitian yang digunakakn penulis adalah dengan penelitian koklusif dengan menggunakan jenis penelitian kausal. Adanaya korelasi antara hubungan variable X dan Y, untuk melihat keeretan hubungan ini biasanya disebut koefisien korelasi. Penelitian ini menguji hipotesis tentang hubungan antar variable atau menyatakan besar kecilnya hubngan antara kedua variable yang diteliti yaitu kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. 3.4 Populasi dan Sampling 3.4.1Populasi Menurut Sugiyono. (2010:215). Populasi adalah wilayah yang generaslisasi yang terdiri dari: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah pelanggan Ranai City Market yang tinggal di kota Ranai, Natuna dengan jumlah populasi sebanyak 500 orang yang mana merupakan jumlah rata-rata dari populasi satu bulan terakhir. 39 3.4.2 Sampling Menurut Kryantono (2006:151), Sample adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati. Dalam penelitian komunikasi dikenal dengan dua jenis teknik sampling,yaitu: probability sampling dan non-probabilty sampling.Probabilty sampling adalah teknik pengambilan sample memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi untuk menjadi anggota sample.Teknik ini meliputi simple random sampling,proportioned stratified random sampling, disproportionate stratified random sampling, sampling area sampling. Sedangkan non-probabltiy sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample. Teknik ini meliputi system sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, dan snowball. Dalam penelitian ini akan menggunakan metode non-probabilty sampling yaitu purposive sampling. Menurut Sugiyono. (2008 : 122).Purposive sampling adalah teknik penentuan sample berdasarkan pertimbangan tertentu atau berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan atau korelasi dengan populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam penelitian ini sampelnya adalah pelanggan Ranai City Market. 40 Pengambilan jumlah sampel disesuaikan dengan jumlah populasinya. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 500 orang,karena jumlah populasi tersebut diketahui maka peneliti akan menggunakan rumus Slovin dalam Umar. (2004 :108) yaitu: n= Keterangan n : ukuran sample N : ukuran populasi e : persentase tingkat kesalahan yang ditoleransi yaitu sebesar 10% Berikut hasil perhitunganya n= n= 83.3 dibulatkan menjadi 83 responden 3.5 Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua yaitu: 1. Data Primer Menurut Kontur. (2007 : 182), data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini penulis memproleh data primer melalui angket. Angket adalah, serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara 41 sistematis kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Dalam memproleh data primer, penulis melakukan pembagian angket yang berisikan beberapa rangkaian pertanyaan mengenai permasalahan yang diteliti untuk memproleh data-data berupa jawaban responden. 2. Data Sekunder. Menurut Kontur. (2007 : 178), data sekunder adalah data yang bersumber dari hasil penelitian orang lain yang dibuat untuk maksud yang berbeda. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui: 1. Studi kepustakaan yang diproleh dari membaca buku-buku,refrensi internet dan media lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Data-data tertulis yang diperoleh dari perusahaan yang berhubungan dengan penelitian. 3.5.1 Teknik Analisis data Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono. (2008 : 93), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapat, dan peresepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Indikator dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun instrument yang dapat dijadikan pernyataan jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. Indikator-indkator tersebut adalah berupa kata sebagai berikut: 1. Sangat Setuju dengan nilai 5 2. Setuju dengan nilai 4 3. Ragu-Ragu dengan nilai 3 4. Tidak setuju dengan nilai 2 42 5. Sangat Tidak Setuju dengan nilai 1 Rumus tentang skala Penelitian: Sumber : Simamora, 2005:13 Keterangan Rs : rentang skala m : bobot terbesar n : bobot terkecil n : banyak kategori Dalam penelitian ini menggunakan rentang skala Likert yaitu 1 sampai dengan 5. Jadi hasil skala Likert adalah: Rs = = 0,8 Maka secara kontinum keputusanya dapat digambarkan sebagai berikut : STS 1.0 TS 1.80 N 2.60 S 3.40 SS 4.20 5.0 43 3.6 Metode Analisis Data Berbagai pengukuran yang dilakukan oleh penulis setelah menyebarkan kuesioner guna mendapatkan hasil yang diperlukan untuk mengukur tingkat pengaruh kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan pada Ranai City Market. Berikut adalah uji – uji yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan SPSS 18. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau keabsahan suatu instrument, suatu instrument dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan kata lain mampu memproleh data yang tepat dari variable yang diteliti. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument Arikunto yang dikutip Riduwan. (2004:109): “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kehandalan atau keabsahan alat ukur, Alat ukur yang kurang valid menghasilkan validitas rendah”. Menurut Noor. (2011:169), menyatakan cara yang dapat dilakukan untuk menguji validitas tiap butir pernyataan, yaitu dengan cara: df = n – k df = derajat kebebasan n = jumlah responden k = jumlah variable 44 Penentuan nilai r hasil dapat dilihat dalam kolom Corrected Item Correlation dalam mengambil keputusan valid atau tidaknya suatu butir pernyataan, maka dasar keputusan untuk validitas yaitu: 1. Jika r hasil positif, serta r hasil >r table, maka butir pernyataan tersebut valid 2. Jika r hasil positif, serta r hasil <r table, maka butir pernyataan tersebut tidak valid 3. Jika r hasil >r table dan bertanda negatif, maka butir pernyataan tersebut tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Menurut Simamora. (2002:63). Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner yang reliable adalah kuisioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi, suatu instrument dikatakan reliable apabila instrument tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini untuk melakukan pengujian reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s alpha 0.7, apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0.7, maka dapat dikatakan bahwa reliable. 3. Uji Normalitas Menurut Herlina dan Hendra. (2011:74), konsep dasar dari normalitas Kolmogorov – Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Disribusi normal baku adalah data yang 45 telah ditransformasikan kedalam bentuk Z – Score dan diasumsikan normal, maka sebenarnya uji normalitas Kolmogorov – Smirnov adalah uji beda antara data yang diuju normalitasnya dengan data normal baku. Seperti halnya pada uji beda biasa, jika signifikansi dibawah 0.05 maka terdapat perbedaan yang signifikan, sebaliknya apabila signifikansi diatas 0.05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Hipotesis yang dilihat adalah: - Jika pada kolom Asymp. Sig (2-tailed)tingkat signifikansi > 0.05, maka HO diterima, yang berarti distribusi data normal. - Jika pada kolom Asymp. Sig (2-tailed) tingkat signifikansi < 0.05, maka HO ditolak, yang berarti distribusi data tidak normal 4. Korelasi Pearson Analisis yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang hubungan variable dependent (X), dengan variable independent (Y). Koefisien korelasi pearson dapat dihitung dengan menggunakan rumus dari Lind et al. (2009) : = jumlah anggota sampel = variabel X ( kualitas pelayanan ) = variabel Y ( kepuasan pelanggan ) 46 Adanya penilaian terhadap korelasi apabila: r > 0 menunjukkan korelasi positif r < 0 menunjukkan korelasi negative r = 0 menunjukkan tidak ada korelasi r = ± 1 menunjukkan korelasi sempurna 5. Analisis Regresi Berganda Analisi ini digunakan untuk melihat pengaruh variable bebas yang bermacam – macam terhadap variable terikatnya, dalam hal ini kualitas pelayanan yaitu keandalan, daya tanggap, bukti fisik, jaminan, dan empati terhadap kepuasan pelanggan. Rumus regresi linear berganda adalah Y = α + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + . . .+ bn Xn Y = Variabel dependent α = Konstanta bn = Koefisien regresi variable dependent Xn = Variabel independent 3.7 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di lakukan pada 20 April 2012 sampai dengan 20 Mei 2012 yang berlokasi di Ranai City Market, Jl.Soekarno-Hatta Ranai, Natuna. 47 3.8 Operasional Variabel Penulis menjabarkan operasioal variable berdasarkan dimensi – dimensi pada setiap variabel yang dikemukakan oleh para ahli misalnya menurut Perasuraman dan kawan – kawan yang menjabarkan dimensi kualitas pelayanan yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, assurance, dan empathy sehingga penulis menjabarkan setiap dimensi tersebut menjadi indicator begitu juga dengan dimensi kepuasan pelanggan yang dikemukan oleh Lupiyoadi yaitu kualitas produk, kualitas pelayanan, emosi, harga, dan biaya. Operasional variabel tersebut dijabarkan mewakili masalah yang akan diteliti oleh penulis. Operasional variabel tersebut juga disusun untuk memudahkan dalam melanjutkan penelitianya ketahapan yang lebih mendalam seperti menyusun Daftar pernyataan yang akan dibagikan kepada responden sehingga hasilnya dapat dianalisa pada bab pembahasan. Berikut adalah operasional variabel yang disusun berdasarkan dimensi – dimensi yang mewakili setiap variabel: 48 Tabel 3.1 Operasional Variabel Kualitas Pelayanan Variabel Kualitas Dimensi 1. Tangibles Pelayanan (X) Indikator • Gedung Rcm • Fasilitas • Kerapian Pegawai • Materi produk Likert 2. Reliabilty 3. Responsiveness 4. Assurance Likert • Kesungguhan • Ketepatan Janji • Kecepatan • Kesedian membantu • Kepedulian Likert Likert Likert 5. Empathy • Jaminan Keamanan • Kesopanan 49 • Pemahaman kebutuhan secara fisik • Perhatian secara individual Tabel3.2 Operasaional Variabel Kepuasan Pelanggan Variable Dimensi Indikator 50 Kepuasan Pelanggan (Y) 1. Kualitas • Produk berkualitas Likert produk Likert 2. Kualitas • pelayanan Pelayanan sesuai harapan Likert • Melakukan pembelian ulang Likert 3. Emosi • bersaing 4. Harga • 5. Biaya 3.9Alternatif Penyelesaian Masalah Harga produk Lokasi mudah diakses Likert 51 Untuk memecahkan permasalahan yang terjadi yaitu mencari hubngan dan pengaruh dari kualitas pelayanan sebagai variabel independent (X) terhadap kepuasan pelanggan sebagai variabel (Y), penulis menggunakan metode penelitan kuantitatif dimana nantinya penulis akan menyebarkan kuisioner yang telah disusun berdasarkan dimensi – dimensi setiap variabel yang dikemukakan oleh para Ahli., kemudian kuisioner tersebut dibagikan kepada koresponden yang menjadi sample penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana hubungan dan pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak Ranai City Market terhadap kepuasan pelanggannya.