Pengaruh Diversifikasi Pendapatan dan Bank

advertisement
Pengaruh Diversifikasi Pendapatan dan Bank-Specific Factors Terhadap
Profitabilitas dan Risk-Adjusted Return Bank di Indonesia Periode 20082012
Zulfah Fadhillah, Ruslan Prijadi
Departemen Menejemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Saat ini bank tidak lagi bergantung pada pendapatan bunga. Pendapatan non-bunga juga mulai memiliki
peranan penting bagi kinerja bank. Di Indonesia, pertumbuhan pendapatan non-bunga bank terus mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun meskipun jumlahnya masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan
pendapatan bunga. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa diversifikasi pendapatan yang dilakukan bank dapat
memberikan pengaruh positif terhadap tingkat profitabilitas dan risk-adjusted returns bank di Indonesia. Disisi
lain, adanya bank-specific factors juga turut menentukan tingkat kinerja bank di Indonesia .
The Effect of Income Diversification and Bank-Specific Factors on Profitabilities and
Risk-Adjusted Return of Indonesian Banks in 2008-2012
Abstract
These days, banks are no longer dependent on interest incomes. Non-interest incomes began to have an
important role for the performance of the bank. In Indonesia, growth in non-interest incomes of banks continued
to increase from year to year. In this study, it was found that income diversification give a positive influence on
levels of profitability and risk-adjusted returns of banks in Indonesia. On the other hand, the existence of bankspecific factors also contribute on determining bank's level of performance.
Keywords: Income diversification, bank-specific factors, profitabilities, risk-adjusted return
Pendahuluan
Dalam tahun-tahun terakhir, sektor perbankan di Indonesia terus berkembang. Seiring
waktu, industri perbankan terus memperkuat perannya dalam membangun perekonomian
negara. Perkembangan dunia perbankan tidak hanya ditandai dengan meningkatnya jumlah
bank di Indonesia dan jumlah proporsi penduduk Indonesia yang menggunakan jasa
perbankan, tetapi juga saat ini banyak bank yang mencoba meluaskan bisnisnya melalui
diversifikasi pendapatan.
Dalam konsep tradisional perbankan, bank memiliki peran sebagai lembaga perantara
(intermediaries) antara debitur dan kreditur. Bank menggalang dana dari masyarakat dalam
bentuk tabungan, deposito dan sebagainya untuk kemudian disalurkan lagi kepada investor-
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
investor atau bisnis yang membutuhkan modal. Sekarang ini, banyak bank yang melakukan
diversifikasi pendapatan, bank tidak lagi bergantung pada interest-income tetapi juga dari non-interest income.
Meskipun telah banyak penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh dari
diversifikasi pendapatan bank, mayoritas penelitian dilakukan pada bank-bank di negara maju
seperti Eropa dan Amerika. Karena itulah penulis tertarik untuk meneliti hal tersebut di
Indonesia yang merupakan negara berkembang. Selain itu, pada penelitian ini peneliti tidak
hanya menggunakan ROA dan ROE sebagai ukuran kinerja bank tetapi juga menggunakan
ukuran volatilitas keduanya untuk menyesuaikannya dengan risiko. Peneliti juga mengunakan
perbandingan dari tiga jenis pengukuran diversifikasi dan memasukkan bank-specific factors
dalam penelitian.
Dari penjabaran tersebut maka di dapatkan dua permasalah dan tujuan penelitian, yaitu
untuk melihat pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap profitabilitas dan risk-adjusted
return bank di Indonesia periode 2008-2012 dan pengaruh bank-specific factors terhadap
profitabilitas dan risk-adjusted return bank di Indonesia periode 2008-2012
Tinjauan Teoritis
Adanya diversifikasi pada produk dan jasa perbankan, maka pendapatan bank dibagi
menjadi pendapatan bunga (interest income) dan pendapatan selain bunga (non-interest
income). Semakin tinggi pendapatan yang didapatkan dari bunga bersih (net interest income),
menunjukkan bahwa semakin terkonsentrasinya suatu bank atas kegiatan kredit yang
dilakukannya. Sementara itu ketika porsi pendapatan melalui non-bunga semakin tinggi,
menunjukkan bahwa bank tersebut semakin terdiversifikasi kegiatan usahanya.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Chiorazzo, Milani & Salvini (2008) dan Elsas,
Hackethal & Holzhauser (2010) ditemukan bahwa diversifikasi pendapatan dapat memicu
naiknya tingkat profitabilitas bank melalui tingkat marjin pendapatan non-bunga yang lebih
tinggi.
H1.a:
Diversifikasi pendapatan memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank.
Sementara itu beberapa penelitian lain (DeLong, 2001; DeYoung dan Rice, 2004;
Stiroh dan Rumble, 2006) mennunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat diversifikasi
pendapatan tidak tidak begitu berpengaruh terhadap perubahan profitabilitas bank. Ini
mungkin saja bisa terjadi ketika keuntungan yang di dapat melalui kegiatan bisnis non-bunga
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
tidak dapat menutupi kehilangan yang ditimbulkan dari menurunnya pendapatan bunga bank
(Lepetit et al., 2008). Sehingga terentuk hipotesis baru yang berlawanan dari sebelumnya:
H1.b:
Diversifikasi pendapatan memberikan pengaruh yang negatif terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank.
Selain diversifikasi, berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya (Albertazzi dan
Gambacorta, 2009; Alexiou dan Sofoklis, 2009; Trujillo-Ponce, 2013), terdapat beberapa
faktor determinan lain yang juga dapat menentukan tingkat profitabilitas bank yang juga
termasuk ke dalam bank-specific factors.
Bank-specific factors merupakan kelompok faktor yang spesifik untuk masing-masing
bank dan memberikan pengaruh secara langsung terhadap profitabilitas bank. Faktor-faktor
dalam kelompok ini dihasilkan dari keputusan manajerial yang diambil oleh masing-masing
bank (diversifikasi termasuk ke dalam kelompok ini). Faktor-faktor yang dapat dikategorikan
ke dalam kelompok bank-specific factors adalah sebagai berikut:
1.
Struktur Aset
Hampir seluruh literatur perbankan menyatakan bahwa profitabilitas sebuah bank akan
meningkat seiring dengan meningkatnya porsi loans terhadap aset pada portofolio bank
tersebut. Meskipun biaya operasional akan semakin tinggi seiring dengan meningkatnya
jumlah portofolio loans bank, profitabilitas bank akan meningkat selama tingkat suku bunga
pada loans diliberalisasi dan bank menerapkan mark-up pricing (Garcia-Herrero et al., 2009).
Hasil penelitian lain juga sejalan dengan argumen sebelumnya, yaitu meningkatnya
porsi loans pada portofolio suatu bank biasanya akan diiringi dengan menurunnya likuiditas
yang mengakibatkan risiko likuiditas bank tersebut meningkat. Dimana bank dengan kondisi
seperti ini akan cenderung memperoleh profit yang tinggi (risk-return trade off). Selain itu,
beberapa studi juga telah membuktikan hubungan antara porsi loan terhadap aset dan
profitabilitas atau hubungan berlawan antara likuiditas dan profitabilitas. seperti pada
penelitian Abreu dan Mendes (2002), Chiorazzo et al. (2008), DeYoung dan Rice (2004), dan
Trujillo-Ponce (2013).
Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut, maka hipotesis yang digunakan untuk
struktur aset adalah:
H2.1: Porsi loans pada aset bank memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank.
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
2.
Kualitas Aset
Beberapa penelitian seperti Chiorazzo, Milani & Salvini (2008), DeYoung dan Rice
(2004), dan Alexiou dan Sofoklis (2009), menunjukkan bahwa kualitas aset memiliki
hubungan yang positif dengan profitabilitas bank. Hubungan ini terjadi karena rendahnya
kualitas aset menunjukkan tingginya jumlah aset yang diragukan. Dimana meningkatnya
jumlah aset diragukan akan mengharuskan bank untuk mengalokasikan sebagian besar gross
margin-nya ke dalam provisi untuk menutupi ekspektasi adanya kerugian kredit sehingga
akan mengakibatkan profitabilitas yang lebih rendah.
H2.2a:Tingkat non performing loans memberikan pengaruh yang negatif terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank.
Disisi lain, beberapa penelitian mengemukakan bahwa terdapat hubungan negatif
antara kualitas aset terhadap profitabilitas bank. Iannotta et al. (2007) dan Kasman et al. (2010)
menyatakan bahwa ketika sistem keuangan dapat mengkompensasi risiko dengan baik, yaitu
ketika harga di tetapkan sesuai dengan risiko yang ada seperti yang direkomendasikan pada
peraturan perbankan yang baru (Basel II dan Basel III), maka kredit yang lebih berisiko dapat
memberikan pendapatan bunga yang lebih besar bagi bank sehingga kualitas aset akan
memberikan dampak negatif pada profitabilitas bank. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
maka akan di dapat hipotesis baru yang berlawanan dari yang sebelumnya, yaitu:
H2.2b:Tingkat non performing loans memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank.
3.
Capitalization
Berger (1995) menunjukkan hubungan positif antara modal dan profitabilitas melalui
expected bankruptcy costs hypothesis. Bank dengan modal dibawah rasio ekuilibriumnya,
maka tingkat biaya kepailitan yang diharapkan akan tinggi. Selain itu meningkatnya rasio
modal dapat meningkatkan profit melalui turunnya tingkat utang yang tidak diasuransikan
(uninsured debt).
Selain itu, efek dari Basel Accord juga menunjukkan adanya hubungan positif antara
modal dan profitabilitas. Bank diharuskan untuk memiliki modal pada tingkat minimum
sebagai persentase dari risk-weighted assets. .Sehingga jumlah modal yang semakin tinggi
berarti akan mengakibatkan bank memiliki aset yang lebih beresiko dan akan memberikan
profit yang lebih tinggi (risk-return trade off).
Maka berdasarkan hasil penelitian tersebut, hipotesis yang digunakan untuk bank
capitalization adalah:
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
H2.3: Porsi ekuitas terhadap aset bank memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank.
4.
Struktur Keuangan
Mengingat bahwa simpanan merupakan sebuah sumber keuangan yang paling murah
dan stabil, maka semakin tinggi porsi simpanan dari nasabah pada liabilitas bank akan
meningkatkan profitabilitas bank (Claeys dan Vander Vennet, 2008; Garcia-Herrero et al.,
2009). Sehingga didapat hipotesis untuk struktur keuangan sebagai berikut:
H2.4a:Porsi simpanan dari nasabah memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank.
Tetapi disisi lain, pertumbuhan porsi simpanan dapat menimbulkan hubungan yang
berlawanan dengan profitabilitas bank. Ini terjadi ketika kebijakan komersial semakin agresif
atau sulitnya mengakses pasar pendanaan internasional, khususnya sejak adanya krisis
finansial di akhir tahun 2007, dapat mengakibatkan bank untuk membayar tingkat bunga yang
lebih tinggi untuk bisa menarik simpanan dari para kompetitornya yang akan berefek pada
menurunnya marjin pendapatan bank (Trujillo-Ponce, 2013). Sehingga didapatkan hipotesis
baru yang berlawanan yaitu:
H2.4b:Porsi simpanan dari nasabah memberikan pengaruh yang negatif terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank.
5.
Efisiensi
Beberapa penelitian sebelumnya (Alexiou dan Sofoklis, 2009; Garcia-Herrero, 2009;
Trujillo-Ponce, 2013) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara efisiensi dan
profitabilitas bank. Ini menunjukkan bahwa ketika suatu bank dapat melakukan kegiatan
operasionalnya secara lebih efisien, maka profit dari bank tersebut akan ikut naik. Dimana
dengan rasio cost-to-income sebagai proxy dari efisiensi operasional bank, bank dengan rasio
cost-to-income yang lebih rendah akan memiliki profitabilitas yang lebih tinggi.
H2.5: Rasio cost-to-income memberikan pengaruh yang negatif terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank.
6.
Size
Bank dengan ukuran besar dapat menerapkan economies of scope dan memperoleh
economies of scale. Dimana bank dengan ukuran yang lebih besar dapat menginvestasikan
lebih banyak dana dalam risk-management yang lebih baik serta mengoperasikan lebih
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
banyak line bisnis dengan jumlah konsumen yang lebih banyak (Mercieca et al., 2007).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ukuran bank akan memberikan dampak positif bagi
profitabilitas bank.
H2.6a: Ukuran bank memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat profitabilitas dan
risk-adjusted return bank.
Disisi lain, bank dengan ukurang kecil cenderung memiliki scale efficiency
dibandingkan dengan bank ukuran besar (Berger dan Humphrey, 1994). Dimana bank dengan
ukuran yang lebih kecil memiliki keuntungan dari sisi kemudahan dalam melakukan kegiatan
operasional. Seperti misalnya ketika terjadi perubahan kondisi ekonomi, bank dengan ukuran
kecil akan lebih cepat mengaplikasikan perubahan strategi ke seluruh bagian organisasi.
Selain itu bank dengan ukuran kecil akan membutuhkan biaya operasional yang lebih kecil
(Chiorazzo et al., 2008). Dimana pada kasus ini maka ukuran bank akan berhubungan secara
negatif terhadap profitabilitas bank. Sehingga didapat hipotesis baru yang berlawanan dengan
sebelumnya.
H2.6b: Ukuran bank memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat profitabilitas dan
risk-adjusted return bank.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memberi batasan atas objek maupun data penelitian yang
digunakan. Pembatasan ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari bias dan
mempermudah proses penelitian.
Berdasarkan pembatasan ruang lingkup penelitian, dari seluruh populasi yaitu bank
yang ada di Indonesia, perusahaan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian berjumlah 28
bank yang merupakan bank umum di Indonesia yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Periode penelitian adalah lima tahun, yaitu dari tahun 2008 – 2012. Sehingga didapatkan
sampel dengan 140 observasi. Tetapi setelah dianalisis grafik terhadap variabel ROA dan
ROE, terdapat dua bank dengan data outlier dengan nilai ROA dan ROE yang lebih besar dari
100% yaitu Bank Century (Bank Mutiara) dan Bank Pundi Indonesia. Sehingga untuk
menghindari bias, peneliti memutuskan untuk menghapus kedua bank tersebut dari sampel
sehingga di dapat unit observasi perusahaan sebanyak 26 bank.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari
laporan keuangan tahunan masing-masing bank yang bersumber dari Bank Indonesia dan
situs Bursa Efek Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan metode panel regression
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
random effect model dimana pengujian pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
dilakukan dengan uji statistik t dan uji statistik F digunakan sebagai pengujian pengaruh
simultan.
Untuk mengetahui dampak dari diversifikasi pendapatan bank serta pengaruh dari
bank specific factors terhadap profitabilitas dan risk-adjusted return bank, maka dalam
penelitian ini digunakan model regresi sebagai berikut:
Yi,t = k + 1 DIVi,t + 2 LOANi,t + 3NPLi,t + 4EQUITYi,t + 5DEPOSITSi,t +
6CTIi,t + 7SIZEi,t + 8FOREIGNi,t + 9STATEi,t + εi,t
(3.1)
Untuk Y, mewakili variabel dependen dalam penelitian yang terderi atas ukuran
profitabilitas (ROA dan ROE) serta ukuran risk-adjusted return (SHROA dan SHROE).
Berdasarkan Stiroh (2004), Chiorazzo, Milani & Salvini (2008), dan Berger, Hasan & Zhou
(2010), dalam penelitian ini, rasio dari Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE)
digunakan sebagai ukuran tingkat profitabilitas bank. Rasio ini merupakan porsi dari total
laba setelah pajak terhadap total aset bank untuk ROA dan total ekuitas untuk ROE.
Sementara untuk ukuran risk-adjusted return, berdasarkan Stiroh (2004), yang dikutip
dari Chiorazzo, Milani & Salvini (2008), ROA dan ROE hanya menunjukkan tingkat
profitabilitas bank tanpa mempertimbangkan tingkat risiko yang ada. Sehingga untuk
menyesuaikannya dengan tingkat risiko (volatilitas), maka digunakan standar deviasi dari
ROA dan ROE selama periode penelitian. Pengukuran yang sudah disesuaikan ini disebut
Sharpe ratios (atau risk-adjusted return, SHROA dan SHROE) dimana dapat di definisikan
sebagai berikut:
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
⁄
⁄
Di dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai variabel independen adalah tingkat
diversifikasi pendapatan bank. Dimana dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ukuran
diversifikasi berdasarkan Hirshmann-Herfindahl Index. Berdasarkan Stiroh dan Rumble
(2006) dan Chiorazzo, Milani & Salvini (2008), Tingkat diversifikasi pendapatan bank
dengan metode HHI (HHIs) diukur dengan rumus berikut:
Dimana, HHI di dapat dari jumlah kuadrat dari porsi pendapatan bunga dan pendapatan nonbunga terhadap total pendapatan operasional.
Dari perhitungan di atas maka akan diperoleh rasio diversifikasi antara 0 hingga 0.5.
Rasio 0 menunjukkan bahwa bank memiliki pendapatan yang fokus pada satu sektor sumber
pendapatan (diversifikasi minimal), sementara 0.5 menunjukkan tingkat diversifikasi
maksimal yaitu pendapatan operasional bank didapat melalui diversifikasi pendapatan (bunga
dan non bunga).
Untuk variabel kontrol, pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah ukuran
bank specific factors dan dua variabel dummy untuk kepemilikan bank.
1
Bank-Specific Factors

Struktur Asset
Berdasarkan Trujillo-Ponce (2013) dan Chiorazzo, Milani & Salvini, (2008), untuk
melihat bagaimana efek dari struktur aset bank terhadap profitabilitasnya, maka dalam
penelitian ini digunakan loan-to-assets ratio (LOAN).
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
Rasio ini menunjukkan seberapa besar bagian dari total aset bank dibentuk oleh loan.
Semakin tinggi nilai dari rasio loan terhadap aset suatu bank menandakan bahwa semakin
tinggi jumlah loan yang membentuk total aset bank tersebut.

Kualitas Asset
Berdasarkan DeYoung dan Rice (2004) dan Chiorazzo, Milani & Salvini, (2008), NPL
merupakan index standar dari instrumen kualitas aset yang dilihat dari risiko kredit dimana
semakin tinggi nilainya maka tingkat risiko kredit bank semakin tinggi. Tingginya tingkat
risiko kredit dapat diindikasikan sebagai rendahnya kualitas aset bank. NPL dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:
Kualitas kredit terdiri dari: lancar (pass), dalam perhatian khusus (special mention),
kurang lancar (sub standard), diragukan (doubtful), dan macet (loss). Berdasarkan Bank
Indonesia, yang termasuk ke dalam non performing loan adalah jumlah dari kredit kurang
lancar, diragukan, dan macet.

Capitalization
Sebagai proxy dari bank capitalization, digunakan rasio ekuitas terhadap total aset
(Trujillo-Ponce, 2013). Variabel ini merepresentasikan derajat dari financial leverage dan
dapat juga digunakan sebagai proxy dalam melihat tingkat risk reference dari manajer bank
(Chiorazzo, Milani & Salvini, 2008). Tingkat kapitalisasi yang tinggi menunjukkan tingkat
risk aversion yang tinggi, dan begitu pula sebaliknya (Stiroh, 2004).

Struktur Keuangan
Berdasarkan Trujillo-Ponce (2013), untuk melihat pengaruh dari struktur keungan
terhadap profitabilitas bank, maka digunakan rasio dari total simpanan nasabah terhadap total
liabilitas bank (DEPOSIT). Semakin tinggi rasio DEPOSIT maka semakin tinggi struktur
keuangan bank tersebut dibentuk oleh simpanan nasabahnya.
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014

Efisiensi
Untuk melihat pengaruh dari tingkat efisiensi terhadap profitabilitas bank, digunakan
cost-to-income ratio (Trujillo-Ponce, 2013; Berger, 1995). Semakin tinggi rasio cost-toincome maka tingkat efisiensi bank semakin rendah.

Size
Sebagai proxy dari ukuran (size) bank, maka digunakan proxy natural log dari total
aset bank. Dimana semakin besar nilai ln(Total Aset) –nya maka semakin besar ukuran bank
tersebut.
1
Variabel Dummy
Merupakan viariabel yang digunakan untuk menunjukkan pengaruh dari kepemilikan
bank terhadap profitabilitas bank (DeYoung dan Rice, 2004; Stiroh, 2004). Terdapat tiga
jenis kepemilikan dalam sampel penelitian yang digunakan, yaitu pemerintah, swasta nasional,
dan swasta asing. Untuk itu disertakan dua variabel dummy dalam model regresi ini, yaitu:

FOREIGN
Merupakan variabel dummy yang digunakan untuk membedakan antara bank dengan
mayoritas kepemilikan asing dan bukan. Angka 1 digunakan untuk merepresentasikan bank
milik asing sementara 0 untuk sebaliknya.

STATE
Merupakan variabel dummy yang digunakan untuk membedakan antara bank
pemerintah dan bukan bank pemerintah. Angka 1 digunakan untuk merepresentasikan bank
milik pemerintah sementara 0 untuk sebaliknya.
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
Hasil Penelitian
Hasil outpt regresi dari model yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1. Ringkasan Output Regresi Model Penelitian
DIV
LOAN
NPL
EQUITY
DEPOSIT
CTI
SIZE
FOREIGN
STATE
R-sqr
Adj R-sqr
Prob (F-stat)
Variabel Dependen (Profitabilitas)
ROA
ROE
Coefficient
Prob
Coefficient
Prob
0.01490 *0.00030
0.07929 **0.04000
0.00654 **0.03380
-0.01877
0.52130
-0.00082
0.96770
-0.22547
0.24680
0.04280 *0.00030
-0.32976 *0.00310
0.00173
0.59090
0.03753
0.22510
-0.03256 *0.00000
-0.27431 *0.00000
0.00152 *0.00200
0.01488 *0.00160
-0.00476 *0.00300
-0.00959
0.52490
-0.00120
0.65530
0.01137
0.65750
0.71141
0.64703
0.68976
0.62056
0.00000
0.00000
Variabel Dependen (Risk-Adjusted Return )
SHROA
SHROE
Coefficient
Prob
Coefficient
Prob
3.70441 *0.00260
3.44473 **0.01260
2.19924 **0.02440
1.04046
0.34690
-1.80678
0.77120
-2.34430
0.73980
9.11070 **0.01780
-10.92207 **0.01540
0.10197
0.91840
2.10583 ***0.06490
-6.93270 *0.00000
-6.71184 *0.00000
0.36394 ***0.05350
0.37091 ***0.09810
-1.80895 **0.01150
0.51933
0.55990
-2.25006
0.12920
4.01246
0.07460
0.57399
0.47662
0.54204
0.43736
0.00000
0.00000
Note: *,**,*** masing-masing menandakan signifikansi pada level 99%, 95%, dan 90%.
Dari hasil estimasi di atas, dapat dilihat bahwa keempat model tersebut memiliki hasil
uji signifikansi yang sama dengan nilai Prob (F-Stat) sebesar 0.0000. Dengan tingkat
signifikansi 95%, maka Prob (F-Stat) < α, maka ini menunjukkan bahwa model yang
digunakan signifikan atau dapat diartikan bahwa seluruh variabel independen secara
bersamaan signifikan mempengaruhi dependen variabel.
Pada keempat hasil estimasi diatas di dapat nilai Adjusted R-Square sebesar 68,97%
untuk ROA, 62,05% untuk ROE, 54,20 untuk SHROA, dan 43,73% untuk SHROE. Sehingga
dapat dikatakan bahwa ketiga model di atas memiliki kemampuan untuk menunjukkan variasi
pergerakan ROA dengan sangat baik.
Dari hasil estimasi di atas, dapat dikatakan bahwa tingkat diversfikasi pendapatan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas dan risk-adjusted return bank.
Sementara berdasarkan nilai koefisiennya, tingkat diversifikasi pendapatan memiliki
pengaruh yang positif terhadap profitabilitas dan risk-adjusted return. Ini berarti bahwa ketika
suatu bank memiliki pendapatan yang semakin terdiversifikasi, maka tingkat profitabilitas dan
risk-adjusted return -nya pun akan semakin tinggi. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Busch dan Kick (2009), Turkmen dan Yigit (2012), dan Lee et al. (2014),
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
Dari hasil estimasi di atas, rasio loan-to-assets memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat profitabilitas dan risk-adjusted return bank berdasarkan aset. Berdasarkan
nilai koefisiennya, rasio loan-to-assets memiliki pengaruh yang positif terhadap ROA dan
SHROA. Ini berarti bahwa ketika suatu bank memiliki porsi loan yang semakin tinggi dalam
struktur asetnya, maka tingkat profitabilitas dan risk-adjusted return berdasarkan aset -nya
pun akan semakin tinggi. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh DeYoung
dan Rice (2004), Mercieca et al. (2007) dan Trujillo-Ponce (2013).
Dari hasil estimasi di atas, meskipun dari koefisiennya variabel tersebut memberikan
pengaruh yang negatif, rasio non-performing loan memiliki pengaruh yang tidak signifikan
terhadap tingkat profitabilitas dan risk-adjusted return bank. Hasil ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Busch dan Kick (2009) dan Trujillo-Ponce (2013).
Dari hasil estimasi di atas, rasio equity-to-assets memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat profitabilitas dan risk-adjusted return bank. Sementara berdasarkan nilai
koefisiennya, rasio equity-to-assets memiliki pengaruh yang positif terhadap profitabilitas dan
risk-adjusted return berdasarkan aset dan pengaruh negatif terhadap profitabilitas dan riskadjusted return berdasarkan ekuitas. Ini berarti bahwa ketika suatu bank memiliki porsi
ekuitas yang semakin tinggi, maka tingkat ROA dan SHROA-nya pun akan semakin tinggi
sementara ROE dan SHROE-nya akan semakin rendah. Hasil ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Mercieca, Schaeck & Wolfe (2007), Berger, Hasan & Zhou (2010), dan
Trujillo-Ponce (2013).
Dari hasil estimasi di atas, rasio deposits-to-liabilities memiliki pengaruh yang tidak
signifikan terhadap tingkat profitabilitas dan risk-adjusted return bank di Indonesia. Sehingga
dapat dikatakan bahwa porsi simpanan nasabah tidak memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap profitabilitas dan risk-adjusted return bank. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Trujillo-Ponce (2013).
Dari hasil estimasi di atas, rasio cost-to-income memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat profitabilitas dan risk-adjusted return bank di Indonesia. Berdasarkan nilai
koefisiennya, rasio cost-to-income memiliki pengaruh yang negatif terhadap profitabilitas dan
risk-adjusted return. Ini berarti bahwa ketika suatu bank memiliki biaya operasional yang
semakin tinggi, maka tingkat profitabilitas dan risk-adjusted return -nya akan semakin rendah.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Berger (1995), Alexiou dan Sofoklis
(2009), dan Trujillo-Ponce (2013).
Dari hasil estimasi di atas, ln(aset) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank di Indonesia. Berdasarkan nilai koefisiennya,
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
ukuran bank memiliki pengaruh yang positif terhadap profitabilitas dan risk-adjusted return
pada bank di Indonesia. Ini berarti bahwa ketika suatu bank memiliki ukuran yang semakin
besar, maka tingkat profitabilitas dan risk-adjusted return -nya pun akan semakin tinggi.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mercieca, Schaeck & Wolfe (2007),
Alexiou dan Sofoklis (2009), dan Berger, Hasan & Zhou (2010).
Kepemilikan asing menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat ROA dan
SHROA bank di Indonesia. Dimana bank dengan kepemilikan asing cenderung memiliki
ROA dan SHROA yang lebih rendah. Sementara bank dengan kepemilikan pemerintah tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas dan risk-adjusted return
baik berdasarkan aset maupun ekuitas.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian ini, diversifikasi pendapatan yang dilakukan oleh bank di
Indonesia secara signifikan memberikan pengaruh terhadap profitabilitas dan risk-adjusted
return –nya. Ini menunjukkan bahwa marjinal profit yang diperoleh bank dengan adanya
diversifikasi pendapatan mampu menutupi marjin biayar dan risiko yang ditimbulkan.
(DeLong, 2001; DeYoung dan Rice, 2004). Sehingga dapat disimpulkan bahwa bank di
Indonesia secara umum telah berhasil menerapkan diversifikasi pendapatan sehingga dapat
dijadikan salah satu opsi untuk meningkatkan profit dan meminimalisir risiko perbankan.
Selain itu, pengaruh positif antara diversifikasi pendapatan dengan tingkat riskadjusted return dijelaskan oleh Hidayat, Kakinaka, dan Miyamoto (2012). Dimana pada
penelitian ini sample merupakan bank yang terdaftar di bursa, Hidayat, Kakinaka, dan
Miyamoto (2012) mengatakan bahwa bank yang terdaftartar di bursa, akan menghadapi
pengawasan regulasi dan pengawasan sehari-hari dari para pelaku pasar saham. Ini berarti
bahwa setiap keputusan manajemen bank akan di monitor oleh para pelaku pasar saham,
sehingga perluasan lini bisnis akan diimbangi dengan peningkatan pengawasan yang akan
mengakibatkan turunnya risiko.
Porsi loan terhadap aset secara signifikan memberikan pengaruh yang positif terhadap
tingkat profitabilitas dan risk-adjusted returns berdasarkan aset pada bank di Indonesia. Hasil
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chiorazzo et al. (2008), DeYoung dan Rice
(2004), dan Trujillo-Ponce (2013). Dimana dapat di lihat bahwa peningkatan jumlah kredit
yang di keluarkan bank di Indonesia dapat meningkatkan profitabilitas bank. Ini berarti
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
manajemen bank dapat menyesuaikan tingkat risiko dan return dari pemberian kredit kepada
nasabahnya.
Secara umum peningkatan jumlah simpanan nasabah dan non performing loan tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas dan risk-adjusted
returns bank di Indonesia. Tidak signifikannya NPL bias diakibatkan oleh Bank Indonesia
yang telah membuat peraturan sedemikian rupa untuk mencegah tingginya tingkat pinjaman
bermasalah dengan memperketat syarat pemberian pinjaman. Selain itu, adanya Lembaga
Penjamin Simpanan di Indonesia juga ikut membantu meminimalisir risiko yang ditanggung
oleh bank.
Rasio ekuitas terhadap aset secara signifikan memberikan pengaruh yang positif
terhadap tingkat profitabilitas dan risk-adjusted returns berdasarkan aset dan pengaruh negatif
untuk tingkat profitabilitas dan risk-adjusted returns berdasarkan ekuitas. Ini dikarenakan
bank dengan tingkat modal yang baik akan cenderung memiliki biaya hutang yang tidak
diasuransikan, biaya dari kemungkinan kepailitan, dan biaya pendanaan yang lebih rendah
(Naceur dan Kandil, 2009) sehingga tingkat ekuitas akan memberikan pengaruh positif
terhadap profitabilitas dan risk-adjusted returns berdasarkan aset. Sementara pengaruh
negative untuk profitabilitas dan risk-adjusted returns berdasarkan ekuitas dikarenakan rasio
ekuitas terhadap aset dan ROE-SHROE memiliki hubungan yang inversely correlated
(Chiorazzo et al.,2008)
Cost-to-income ratio secara signifikan memberikan pengaruh yang negatif terhadap
tingkat profitabilitas dan risk-adjusted returns. Ini menunjukkan bahwa semakin penting bagi
bank untuk mengkontrol biaya operasionalnya agar dapat memperoleh profit yang lebih tinggi
(Sastrosuwito dan Suzuki, 2011). Disisi lain dari hasil ini dapat dilihat pula bahwa bank di
Indonesia dapat beroperasi secara efisien dari segi biaya.
Ln (TA) secara signifikan memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted returns pada bank di Indonesia. Hasil ini sejalan dengan
Mercieca et al. (2007). Dimana berarti bank di Indonesia berhasil menerapkan economies of
scope dan memperoleh economies of scale dalam melakukan kegiatan bisnisnya sehingga
ukuran bank yang semakin besar dapat memberikan keuntungan bagi bank tersebut dalam
memperluas lini bisnisnya.
Kesimpulan
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
Diversifikasi pendapatan memberikan pengaruh positif dan signifikan pada tingkat
profitabilitas dan risk-adjusted return bank di Indonesia. Ini artinya, adanya diversifikasi
pendapatan pada bank di Indonesia dapat mengakibatkan kinerja bank meningkat.
Sementara itu, tidak semua bank-specific factors mempengaruhi tingkat profitabilitas
dan risk-adjusted return bank di Indonesia.
a
Profitabilitas dan risk-adjusted return bank berdasarkan aset dipengaruhi secara positif
oleh struktur aset, capitalization, efisiensi, dan ukuran bank.
b
Profitabilitas dan risk-adjusted return bank berdasarkan ekuitas dipengaruhi secara
positif oleh efisiensi dan ukuran bank, serta dipengaruhi secara negatif oleh capitalization.
Saran
Dari penelitian ini, melakukan diversifikasi pendapatan pada bank Indonesia akan baik
dilakukan untuk bisa meningkatkan profitabilitas dan risk-adjusted returns bank. Hanya saja
manajemen bank harus lebih baik memilih sektor-sektor diversifikasi bisnisnya dengan
mempertimbangkan risiko yang ditimbulkan terhadap marjin pendapatan yang didapat
sehingga diversifikasi yang dilakukan tidak hanya dapat meningkatkan profitabilitas tetapi
juga mengurangi risiko bank.
Selain itu manajemen bank juga dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas bagi para
nasabahnya guna meningkatkan pendapatannya. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan
bahan pertimbangan oleh manajemen bank untuk memilih strategi bisnis terbaik yang dapat
memaksimal profitabilitas dan risk-adjusted return-nya.
Bagi para investor, dengan melihat hasil penelitian terhadap imbal hasil ekuitas bank
(ROE dan SHROE), diharapkan dapat menjadikannya sebagai salah satu pertimbangan dalam
menentukan investasi terbaik pada bank-bank di Indonesia sesuai dengan preferensi tingkat
pengembalian masing-masing.
Sementara itu, saran yang dapat diberikan peneliti untuk penelitian selanjutnya adalah:
1
Mengikutsertakan variabel-variabel dengan data level industri maupun level negara
sehingga dapat menggambarkan faktor-faktor determinan dari tingkat profitabilitas dan
risk-adjusted return bank dengan lebih baik.
2
Menggunakan periode penelitian yang lebih lebar serta memperluas sampel bank
sehingga dapat menggambarkan keadaan perbankan Indonesia dengan lebih baik.
3
Untuk melihat dampak makro, penelitian selanjutnya dapat menggunakan model estimasi
fixed effect pada periodenya.
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
Daftar Referensi
Athanasoglou, P. P., Brissimis, S. N., & Delis, M. D. (2008). Bank-specific, industry-specific
and macroeconomic determinants of bank profitability. Journal of international financial
Markets, Institutions and Money, 18(2), 121-136.
Berger, A. N., Hasan, I., & Zhou, M. (2010). The effects of focus versus diversification on
bank performance: Evidence from Chinese banks. Journal of Banking & Finance, 34(7),
1417-1435.
Busch, R., & Kick, T. (2009). Income diversification in the German banking industry (No.
2009, 09). Discussion Paper Series 2: Banking and financial studies.
Chen, Y., Wei, X., Zhang, L., & Shi, Y. (2013). Sectoral Diversification and the Banks’
Return and Risk: Evidence from Chinese Listed Commercial Banks.Procedia Computer
Science, 18, 1737-1746.
Chiorazzo, V., Milani, C., & Salvini, F. (2008). Income diversification and bank performance:
Evidence from Italian banks. Journal of Financial Services Research, 33(3), 181-203.
Deng, S. E., Elyasiani, E., & Mao, C. X. (2007). Diversification and the cost of debt of bank
holding companies. Journal of Banking & Finance, 31(8), 2453-2473.
Elsas,
R.,
Hackethal,
A.,
&
Holzhäuser,
M.
(2010).
The
anatomy
of
bank
diversification. Journal of Banking & Finance, 34(6), 1274-1287.
Gurbuz, A. O., Yanik, S., Ayturk, Y. (2013). Income Diversification and Bank Performance:
Evidence from Turkish Banking Sector. Journal of BRSA Banking and Financial
Markets, 7(1), 9-29.
Hidayat, W. Y., Kakinaka, M., & Miyamoto, H. (2012). Bank risk and non-interest income
activities in the Indonesian banking industry. Journal of Asian Economics, 23(4), 335-343.
Lee, B. S., & Li, M. Y. L. (2012). Diversification and risk-adjusted performance: A quantile
regression approach. Journal of Banking & Finance, 36(7), 2157-2173.
Lee, C. C., Hsieh, M. F., & Yang, S. J. (2014). The relationship between revenue
diversification and bank performance: Do financial structures and financial reforms
matter?. Japan and the World Economy, 29, 18-35.
Mercieca, S., Schaeck, K., & Wolfe, S. (2007). Small European banks: Benefits from
diversification?. Journal of Banking & Finance, 31(7), 1975-1998.
Ozsoz, E., Rengifo, E. W., & Akinkunmi, M. A. (2014). What determines return risks for
bank equities in Turkey?. Borsa Istanbul Review, 14(1), 23-31.
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
Pennathur, A. K., Subrahmanyam, V., & Vishwasrao, S. (2012). Income diversification and
risk: Does ownership matter? An empirical examination of Indian banks. Journal of
Banking & Finance, 36(8), 2203-2215.
Stiroh, K. J. (2004). Diversification in banking: Is noninterest income the answer?. Journal of
Money, Credit and Banking, 853-882.
Stiroh, K. J., & Rumble, A. (2006). The dark side of diversification: The case of US financial
holding companies. Journal of banking & finance, 30(8), 2131-2161.
Tabak, B. M., Fazio, D. M., & Cajueiro, D. O. (2011). The effects of loan portfolio
concentration on Brazilian banks’ return and risk. Journal of Banking & Finance, 35(11),
3065-3076.
Trujillo‐Ponce, A. (2013). What determines the profitability of banks? Evidence from
Spain. Accounting & Finance, 53(2), 561-586.
Turkmen, Sibel Y., Yigit, Ihsan. (2012). Diversification in Banking and Its Effec on Banks’
Performance: Evidence From Turkey. American International Journal of Contemporary
Research, Vol. 2 No. 12.
Pengaruh diversifikasi..., Zulfah Fadhillah, FE UI, 2014
Download