JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 PENGARUH HARGA PAKET UMROH, TINGKAT INFLASI DAN KURS RUPIAH PADA DOLLAR TERHADAP PERMINTAAN JASA UMROH DI SURABAYA PERIODE 2011-2013 Masruhatul Abadiyah Mahasiwa Program Studi S1 Ekonomi Islam – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga Email: [email protected] Sri Herianingrum Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Unversitas Airlangga Email: [email protected] ABSTRACT: There is an interesting phenomena recently that the demand of umroh service increases significantly. This increase is caused by the waiting list for Hajj departure which has to wait for a few years later to take place. This makes the society to take an alternative umroh first which doesn't have to wait for too long.This research aims to find out the effect of umroh package price, inflation rate and rupiah exchange for dollar towards Surabaya umroh service demand during 2011-2013 period. This research uses quantitative approach method and multiple linear regression analysis.The result shows that the umroh package price, inflation rate, and rupiah exchange for dollar variables simultaneously do not have significant effect towards Surabaya umroh service demand during 2011-2013 period. For addition, simultaneously the umroh package price, inflation rate, and exchange rate variables give negative effect towards Surabaya umroh service demand during 2011-2013 period.Umroh service bureaus especially those which reside in Surabaya need to maintain and improve their performances well in order to provide satisfaction and loyalty of the jamaah to increase the demand of umroh service. Keywords : umroh package price, inflation rate, rupiah exchange for dollar pada umumnya 9-15 hari di Mekkah dan I. PENDAHULUAN Umroh merupakan salah satu Madinah. agama Islam. Fenomena yang menarik akhir- Ibadah ini dilaksanakan dengan cara akhir ini adalah permintaan jasa umroh berkunjung ke Baitullah pada waktu yang atau jumlah jamaah umroh Indonesia tidak ditentukan. Tata cara pelaksanaan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. umroh Hal ini terkait dengan kondisi peningkatan kegiatan ibadah dalam dengan berihram dari miqat, kemudian tawaf, sa’i dan diakhiri dengan perekonomian masyarakat menggunting rambut dan dilaksanakan yang juga diikuti dengan peningkatan dengan tertib. Pelaksanaan umroh lebih jumlah biro umroh. Hampir 80% rakyat di sederhana dari pada haji sehingga sering Indonesia beragama Islam (Hadi, 2006:6). kali disebut haji kecil. Lama umroh sesuai Permintaan dengan paket yang dipilih oleh jamaah, meningkatjuga dipengaruhi oleh semakin jasa umroh Indonesia yang panjangnya daftar antrean untuk pergi 766 JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 menunaikan ibadah haji ke tanah suci. dan makro. Secara makro faktor yang Daftar tunggu naik haji di Jawa Timur dimungkinkan mencapai 15 - 18 tahun. Kondisi tersebut tingkat harga, tingkat inflasi dan kurs bakal memicu tingginya permintaan jasa rupiah pada dollar. layanan ibadah umroh.Indonesia setiap tahunnya memberangkatkan 1. Apakah secara simultan (bersamasama) variabel harga paket umroh, perusahaan travel atau biro perjalanan khusus tingkat inflasi dan kurs rupiah terhadap menyelenggarakan dollar perjalanan umroh dan haji. 2. Apakah secara parsial (sendiri-sendiri) tahun semakin meningkat. Tingginya minat variabel harga paket umroh, tingkat untuk berumroh didukung oleh banyaknya inflasi dan kurs rupiah terhadap dollar iklan-iklan biro umroh yang semakin massif baik di berpengaruh media yang menggembirakan, 2013? II. setidaknya beragama.Iklan biasanya tidak hanya biro Fakhruddin umroh agama Islam. ibadah haji, umroh sebagai pembimbing Saudi Arabia dengan melaksanakan yaitu : Mengerjakan Ihram, Tawaf, Sa’i dan diakhiri dengan Tahalul. Rochim (2010:8) yang terus meningkat setiap tahunnya maksud dari umroh adalah datang ke menjadikan hal yang menarik untuk diteliti Baitullah mempengaruhinya, umroh di untuk melaksanakan ibadah umroh dengan syarat-syarat yang telah sehingga dapat mengetahui peningkatan jasa dilaksanakan beberapa kegiatan yang wajib dilakukan Melihat permintaan jasa umroh permintaan ini dengan umroh dengan melakukan perjalanan ke atau jamaah umroh. yang ibadah mirip di Masjidil Haram. Tata cara pelaksanaan pemandu perjalanan untuk menarik minat faktor-faktor Hampir ibadah di kota suci Mekkah, khususnya dalam promosinya juga melibatkan tokoh-tokoh agama Umroh dengan cara melakukan beberapa ritual lainnya seperti Mesir, Turki, Kuwait, Bahrain biro (2003:56) adalah salah satu kegiatan ibadah dalam menawarkan juga menawarkan kewilayah negara Islam itu LANDASAN TEORI Definisi Umum tentang Umroh ibadah di Mekkah dan Madinah, tetapi dll. Disamping permintaan cukup menunjukkan minat masyarakat dalam aktivitas terhadap jasa umroh di Surabayaperiode 2011- elektronik ataupun media cetak. Hal ini fenomena terhadap periode 2011-2013? jumlah biro umroh di Indonesia setiap merupakan berpengaruh permintaan jasa umroh di Surabaya Seiring dengan berjalannya waktu, mempublikasikannya adalah Rumusan Masalah jamaah umroh dalam jumlah yang banyak melalui yang berpengaruh ditentukan. Indonesia Rasjid (2001:275) mendefinisikan umroh sebagai fardu a’in khususnya di Surabaya. Faktor-faktor yang atas tiap-tiap laki-laki atau perempuan, diduga mempengaruhi bisa secara mikro 767 JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 sekali seumur hidup, seperti haji. Sutar Permintaan yang wujud hanya dapat (2006:166) adapun hukum umroh adalah dipenuhi apabila para penjual dapat fardu a’in bagi segenap orang muslim menyediakan baik laki-laki maupun perempuan. diperlukan tersebut. Bagaimana tingkah menawarkan Teori permintaan dan penawaran dan penawaran barang maupun jasa mempengaruhi yang akan dijual. permintaan atau jumlah jamaah umroh Surabaya, seperti penjelasan sebelumnya Definisi Harga Kemudian menurut Harini (2008:55) bahwa hukum permintaan yaitu ketika naik menurun, maka ketika permintaan akan akan harga adalah uang (ditambah beberapa maka produk kalau mungkin) yang dibutuhkan Selanjutnya untuk mendapatkan sejumlah kombinasi permintaan harga turun naik. yang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi permintaan akan jasa biro umroh di harga barang-barang diperlukan oleh masyarakat dipasar serta sebagai dasar untuk menjelaskan adanya yang yang laku penjual dalam menyediakan atau Teori Permintaan dan Penawaran Surabaya barang-barang yang dari produk dan pelayanannya. Menurut menjelaskan tentang jasa yang dibeli oleh Marius (1999:24) harga merupakan jumlah jamaah umroh Surabaya kepada biro uang yang harus konsumen bayarkan umroh untuk adalah teori di penawaran Surabaya, adapun hukum mendapatkan suatu produk penawaran yakni ketika harga naik maka maupun jasa. Harga merupakan variabel penawaran akan mengalami kenaikan, dari program bauran pemasaran yang begitu juga sebaliknya. mempengaruhi dengan menambah presentasi mark-up Permintaan merupakan keinginan pada biaya atas manfaat-manfaat dalam konsumen dalam membeli suatu barang memakai atau jasa pada berbagai tingkat harga periode Singkatnya pembelian konsumen. Payne (2000:171) harga dibuat Definisi Teori Permintaan selama keputusan waktu menggunakan suatu produk atau jasa. tertentu. permintaan atau adalah Penetapan Harga Dalam Islam banyaknya jumlah barang atau jasa yang Ibn diminta oleh konsumen pada suatu pasar (2007:143) tertentu dengan tingkat harga tertentu pengaturan pada tingkat pendapatan tertentu dan pemerintah serta juga memberi perhatian dalam periode tertentu. pada monopoli, oligopoli dan monopsoni. merupakan mewujudkan syarat dalam menjelaskan tingkat Karim mengenai harga oleh Sebagai tambahan dari harga pasar, Ibn Teori Penawaran Terdapatnya Taimiyah permintaan yang transaksi cukup dalam Taimiyah belum membahas konsep-konsep keuntungan yang adil (just profit), upah untuk yang adil (just wage) dan kompensasi pasar. 768 JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 yang adil (just compensation). Dalam valuta penetapan harga pasar, harga pasar valuta asing adalah mata uang asing harus terjadi dalam pasar yang kompetitif yang dan tidak boleh ada penipuan. pembayaran untuk membiayai transaksi asing. Menurut difungsikan Hadi (1997:15) sebagai alat ekonomi keuangan internasional dan juga Definisi Inflasi Nanga (2001:237) mempunyai catatan kurs resmi pada Bank menyatakan Sentral. bahwa inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan Tukar Menukar Uang dalam Tinjauan Fiqh secara terus-menerus. Kenaikan tingkat Islam harga umum yang terjadi sekali waktu saja Menurut tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi. menjual belikan emas dengan emas atau emas (1364M-1441M) dalam dengan jual dalam dua golongan yaitu : Natural beli oleh dimana dalam sebab-sebab orang asing (valas), atau Al-Maqrizi akad Mas’adi 1. Masing-masing pihak saling menyerahterimakan barang sebelum keduanya mengatakan berpisah. bahwa inflasi ini adalah inflasi yang Syarat ini untuk menghindarkan terjadinya riba nasi’ah. diakibatkan oleh turunnya Penawaran Jika keduanya atau salah satunya tidak Agregatif (AS) atau naiknya Permintaan menyerahkan Agregatif (AD) barang sampai keduanya berpisah maka akad sharf 2. Human Error Inflation Inflation menurut Sharf (2002:150) adalah: tidak mempunyai kendali atasnya (dalam hal error valuta Persyaratan yang harus dipenuhi Sesuai dengan namanya, inflasi jenis ini Human berupa seperti yang berkembang saat ini. 1. Natural Inflation mencegah), baik penukaran antara mata uang sejenis, Inflation dan Human Error Inflation. alamiah, perak perhiasan maupun mata uang. Praktek Karim (2010:140) menggolongkan inflasi diakibatkan (2002:149) menyatakan bahwa Sharf adalah seperti Teori Inflasi dalam Perpektif Islam Al-maqrizi Mas’adi menjadi batal dikatakan 2. Jika ada akad sharf dilakukan atas sebagai inflasi yang diakibatkan oleh barang sejenis maka harus seimbang, kesalahan dari manusia itu sendiri. sekalipun keduanya berbeda kualitas Definisi Kurs atau model cetakannya Valuta Asing adalah mata uang 3. Khiyar syarat tidak berlaku dalam akad yang bukan merupakan alat pembayaran sharf, karena akad ini sesungguhnya yang sah di suatu Negara. Contoh Dollar merupakan jual-beli dua benda secara di Indonesia, untuk dapat melakukan tunai. transaksi dinegara tempat ia berada, ia Sedang khiyar syarat mengindikasikan jual beli secara tidak harus menukarnya dengan uang di pasar 769 JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 tunai. Berbeda dengan khiyar aib dan Definisi khiyar ru’yat. Kedua jenis khiyar yang dalam model adalah sebagai berikut : disebut terakhir ini 1. Permintaan Jasa Umroh (Y) melekat dalam setiap sesungguhnya akad untuk operasional Permintaan yang jasa digunakan umroh (Y) mrnghindarkan terjadinya gharar. Oleh didefinisikan karena permintaan jasa umroh atau jumlah itu masing-masing menggunakan dua jenis pihak khiyar ini jamaah didalam akad sharf. hipotesis 2. Harga ( X1) yang Harga (X1) dalam penelitian ini adalah dapat rata-rata harga paket umroh yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah : dan kurs rupiah jasa mengambil terhadap umroh sembilan Surabaya fasilitas periode 2011-2013. jasa hari kelas dan paket reguler menggunakan menengah dengan Tingkat Inflasi (X2) yang digunakan terhadap umroh harga dengan 3. Tingkat Inflasi (X2) secara parsial (sendiri-sendiri) memiliki permintaan disamakan dalam sejenisnya. inflasi, dan kurs rupiah pada dollar signifikan ini Harga menggunakan pesawat Lion Air atau 2. Diduga variabel harga paket umroh, pengaruh 2011-2013. penelitian memiliki signifikan permintaan periode pada simultan pengaruh didapat dari biro umroh di Surabaya harga paket umroh, dollarsecara yang periode 2011-2013. landasan teori yang telah disebutkan inflasi perbulan biro umroh yang ada di Surabaya telah dirumuskan, tujuan penelitian serta 1. Diduga variabel Surabaya rata-rata berangkat umroh melalui beberapa Berdasarkan permasalahan yang sebelumnya, sebagai dalam penelitian ini adalah data inflasi Surabaya bulanan berdasarkan Indeks Harga periode 2011-2013. Konsumen periode 2011-2013. III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian pendekatan mengadakan ini kuantitatif yakni pengujian pengukuran data kesimpulan. Metode 4. Kurs Rupiah pada Dollar (X3) menggunakan dan yang Kurs rupiah terhadap dollar (X3) dalam dengan penelitian ini adalah data kurs jual hipotesis, bulanan nasional periode 2011-2013. pembuatan Populasi dan Sampel digunakan Populasi yang digunakan dalam pada persamaan regresi dalam penelitian penelitian ini adalah seluruh jasa biro ini adalah dengan metode regresi linier umroh yang berada di Surabaya baik berganda. Untuk metode ini, setiap model persamaan yang digunakan yang harus telah mendapatkan izin dari pemerintah atau yang tidak memiliki izin mempunyai variabel terikat dan variabel bebas. 770 JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 dari pemerintah dalam menjalankan bisnis Most Extreme Differences perjalanan jasa biro umroh. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jasa biro Absolut e .096 Positive .079 Negativ e -.096 umroh yang berada di Surabaya dengan Kolmogorov-Smirnov Z .501 syarat kriteria sampel sebagai berikut : Asymp. Sig. (2-tailed) .963 1. Mendapatkan izin operasi Sumber : Lampiran dari Dilihat dari tingkat signifikan yang pemerintah 2. Tergabung dalam (Penyelenggara asosiasi Perjalanan PPUH dihasilkan yaitu 0,963 adalah lebih dari Umroh nilai 0,05 maka residual mengikuti distribusi normal, sehingga dan Haji) tahun 2013 didapatkan variabel 3. Memiliki data harga bulanan Harga, Inflasi, Kurs dan Permintaan Jasa 4. Memiliki data sesuai tahun periode umroh umroh mengijinkan dalam telah berdistribusi 2. Uji Heteroskedastisitas pengambilan data yang berkaitan Uji heteroskedastisitas bertujuan dengan penelitian. IV. Surabaya normal. penelitian tahun 2011-2013. 5. Biro di untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN residual 1. Uji Normalitas satu pengamatan ke untuk pengamatan lainnya. Salah satu cara mengetahui apakah suatu data mengikuti untuk mendeteksi ada atau tidak adanya sebaran normal atau tidak. Uji normalitas heteroskedastisitas digunakan uji korelasi pada penelitian ini dilakukan dengan Rank melihat heteroskedastisitas pada masing-masing Uji uji normalitas digunakan kolmogorov smirnov pada uji Tabel 4.5 residual : Hasil Dari Uji Korelasi Rank Spearman Korelasi Rank Sig. Spearman 0,975 0,006 0,731 -0,069 0,856 0,037 Tabel 4 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Variabel Penelitian Harga (X1) Inflasi (X2) Kurs (X3) Sumber : Lampiran Unstan dardize d Residua l N Normal hasil variabel adalah : residual. Berikut ini hasil uji normalitas pada 27 Parametersa Adapun Spearman. Mean Berdasarkan .000000 0 tabel diatas terlihat bahwa antar residual dengan variabel bebas tidak terjadi heteroskedastisitas, Std. 86.9546 Deviatio 4194 n dilihat dari tingkat signifikan pada variabel 771 JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 variabel Harga (X1), Inflasi (X2), Kurs (X3) Persamaan Regresi Linier melebihi 5%. Adapun hasil pengolahan analisis regresi linier dapat dilihat pada tabel dibawahini : 3. Pengujian Gejala Autokorelasi Tabel 4.7 Menurut Gujarati (2003) pengujian Persamaan Regresi Linier Berganda autokorelasi dimaksudkan untuk menilai Variabel bebas serial korelasi antar masing-masing tingkat kesalahan penganggu pada masing- masing periode observasi. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel. Nilai (Dw Durbin-Watson Test) akan Koefisien regresi Konstanta -46,681 Harga (X1) 0,090 Inflasi (X2) 17,112 Kurs (X3) 0,027 Sumber : Lampiran dibandingkan dengan nilai tabel dengan Berdasarkan tabel di atas, maka menggunakan derajat kepercayaan 5%. persamaan yang didapat adalah : Bila du < dw < (4-du), maka tidak terjadi Y = -46,681 + 0,090 X1 + 17,112 X2 + autokorelasi. Berikut ini hasil uji autokorelasi 0,027 X3 durbin watson pada variabel Harga (X1), Dari hasil persamaan regresi di Inflasi (X2), Kurs (X3) sebagai berikut. Tabel 4.6 atas dapat diperoleh penjelasan bahwa Hasil Dari Uji Durbin Watson (b0) konstanta = -46,681. Koefisien regresi untuk variabel Harga (X1)= 0,090 artinya, DurbinModel apabila Harga naik satu satuan, maka Watson permintaan jasa umroh akan naik 0,090 1 Hasil 2,016 pengujian satuan. Koefisien regresi untuk variabel autokorelasi Inflasi (X2)= 17,112 artinya, apabila Inflasi dikatakan tidak terjadi auto jika nilai naik satu satuan, maka permintaan jasa antara du sampai (4-du) pada tabel nilai umroh akan naik 17,112 satuan. Koefisien du pada jumlah variabel bebas = 3, regresi untuk variabel Kurs (X3)= 0,027 dengan n sebesar 27, nilai DW yang artinya, apabila Kurs naik satu satuan, dihasilkan sebesar 2,016 sedangkan nilai maka permintaan jasa umroh akan naik dL sebesar 1,16 dan dU sebesar 1,65. Jika 0,027 satuan. dibandingkan dengan nilai dL dan dU, Uji F (Uji Pengaruh Secara Simultan) ternyata nilai DW pada penelitian ini yaitu Hasil uji F dapat digunakan untuk 2,016 lebih dari 1,16 (dL) sehingga dapat mengetahui pengaruh variabelHarga (X1), dikatakan tidak terjadi autokorelasi atau Inflasi (X2), Kurs (X3) dan Permintaan Jasa asumsi autokorelasi terpenuhi. Umroh Umroh (Y). Adapun hasil dari uji F adalah sebagai berikut : 772 JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 4.3.1.3 Tabel 4.8 Guna mengetahui besar kontribusi Hasil Uji F ANOVAb Sum of Squares Model 1Regressi on Df variabel Harga (X1), Inflasi (X2) dan kurs (X3) F Sig. terhadap Permintaan Jasa umroh 3 25213.938 2.950 .054a 75641.813 Residual 196588.854 23 Total 26 272230.667 Mean Square Nilai Koefisien Determinasi (R2) dapat dilihat dari nilai R square yaitu : 8547.341 Tabel 4.10 Koefisien Korelasi dan Determinasi Model Summaryb Sumber : Lampiran Berdasarkan tabel Adjuste Std. Error of R dR the Square Square Estimate diatas menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar Model 2,950 dengan tingkat signifikan lebih besar 1 dari 5% yaitu sebesar 0,054. Hal ini berarti Sumber : Lampiran R .527a variabel Harga (X1), Inflasi (X2) dan Kurs (X3) tidak berpengaruh (Y) secara .278 .184 92.45183 Koefisien determinasi digunakan simultan untuk menghitung besarnya pengaruh terhadap Permintaan Jasa Umroh (Y). atau kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari analisis pada tabel Uji t (Uji Pengaruh Secara Parsial) diatas Hasil uji t dapat digunakan untuk diperoleh hasil nilai determinasi) yang R square mengetahui variabel Harga (X1), Inflasi (X2) (koefisien dan Kurs (X3) secara parsial terhadap sebesar 0,278 yang berarti bahwa Harga Permintaan Jasa Umroh (Y). Adapun hasil (X1), Inflasi (X2) dan kurs (X3) mampu dari uji t adalah sebagai berikut : menjelaskan variabilitas dari Permintaan Tabel 4.9 Jasa Umroh (Y) sebesar 27,8% dan sisanya Hasil Uji t sebesar 72,2% dijelaskan oleh variabel lain Variabel bebas t-hitung Konstanta -0,238 Harga (X1) 1,298 1,286 Inflasi (X2) 1,269 Kurs (X3) Sumber : Lampiran yang tidak dibahas pada penelitian ini. Sig. 0,814 0,207 0,211 0,217 IV. Pembahasan Pengaruh Harga Paket Umroh Terhadap Permintaan Jasa Umroh di Surabya Dari hasil perhitungan diperoleh Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa variabel bebas nilai t test sebesar 1,298 dengan nilai menghasilkan signifikansi sebesar 0,207 > tingkat signifikan lebih dari 5% dengan demikian dapat disimpulkan secara parsial 0,05, Maka dapat kita lihat hasil uji t ini, tidak sesuai bahwa dengan Harga (X1), Inflasi (X2) dan kurs (X3) tidak berpengaruh dihasilkan bahwa terhadap hipotesis diduga yang harga menyatakan paket umroh berpengaruh terhadap permintaan jasa Permintaan Jasa Umroh (Y). umroh, maka hipotesis pada penelitian ini ditolak. Akan tetapi apabila melihat pada teori 773 permintaan menurut Zamroni JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 (2009:11) yang “...ketika harga maka menyatakan mengalami permintaan akan bahwa golongan-golongan kenaikan Apabila terpenuhi...”. pengaruh menurun...”, tidak inflasi bisa melihat yang tidak pada signifikan apabila melihat pada pengaruh harga terhadap permintaan jasa umroh maka yang tidak signifikan terhadap permintaan hasil penelitian ini sesuai dengan teori jasa umroh maka hal ini sesuai dengan Keynes teori permintaan, dalam teori permintaan dikatakan dikatakan sebagian ketika harga naik maka diatas, dalam ketika teori harga dari Keynes naik maka rencana-rencana permintaan akan menurun, tetapi pada pembelian barang dan jasa tidak bisa kenyataannya dalam penelitian ini ketika dipenuhi, harga umroh mengalami kenaikan setiap dalam tahunnya permintaan tidak mengalami mengalami penurunan tetapi permintaan jamaah umroh terpenuhi atau Kenyataan ini semakin menigkat. merupakan menggembirakan hal karena yang tetapi pada kenyataannya penelitian ini kenaikan ketika setiap inflasi tahunnya mengalami peningkatan. pada Inflasi tidak mempengaruhi kenyataannya jamaah tidak menjadikan konsumen menengah keatas dalam hal variabel harga paket umroh, tingkat inflasi pembelian dan kurs rupiah pada dollar sebagai mempengaruhi konsumsi pada konsumen penentu tingkat menengah kebawah dikarenakan utama dalam pengambilan konsumsi, inflasi keputusan menunaikan ibadah umroh, harga namun karena mempunyai niat ikhlas peningkatan, pada hasil penelitian ini untuk beribadah karena Allah SWT. yang mengatakan bahwa inflasi tidak Pengaruh Inflasi Terhadap Dari hasil perhitungan diperoleh 0,211> hipotesis bahwa diduga yang memberikan kesimpulan masyarakat Surabaya memiliki periode 2011-2013. menyatakan Pengaruh berpengaruh Terhadap terhadap permintaan jasa umroh, maka Surabaya Inflasi bahwa melihat pada hasil penelitian ini pada 0,05. Maka dapat kita lihat hasil uji t ini, tidak sesuai dengan mengalami pendapatan menengah keatas apabila nilai t test sebesar 1,286 dengan nilai sebesar keseluruhan mempengaruhi permintaan jasa umroh Permintaan Jasa Umroh di Surabaya signifikansi secara Kurs Rupiah Permintaan Pada Jasa Dollar Umroh di hipotesis pada penelitian ini ditolak. Akan Dari hasil perhitungan diperoleh tetapi apabila melihat pada teori Keynes nilai t test sebesar 1,269 dengan nilai yang dinyatakan oleh Boediono (1982:163- signifikansi sebesar 0,217 > 0,05. Maka 164) “... adanya kenaikan harga-harga dapat kita lihat hasil uji t ini, tidak sesuai berarti bahwa sebagian dari rencana- dengan rencana pembelian barang dan jasa dari bahwa diduga kurs rupiah pada dollar 774 hipotesis yang menyatakan JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 berpengaruh terhadap permintaan jasa parsial terhadap Permintaan Jasa Umroh umroh, maka hipotesis pada penelitian ini (Y). ditolak. Akan tetapi apabila melihat Hasil ini menunjukkan bahwa padateori Nordhaus (2004:308-309) yang penggabungan menyatakan kurs yaitu Harga Paket Umroh, Tingkat Inflasi penurunan dan Kurs Rupiah pada Dollar tidak relevan pembelian barang dan jasa...”, apabila digunakan untuk memprediksi permintaan melihat pada pengaruh kurs rupiah pada jasa umroh khususnya di Surabaya pada dollar tahun 2011-2013. Seperti pada penjelasan (kenaikan) “....efek perubahan mengakibatkan yang permintaan tidak jasa signifikan umroh terhadap maka sesuai sebelumnya variabel hal ini independen menggembirakan dengan teori Nordhaus diatas, dalam teori karena variabel makro seperti harga, Nordhaus dikatakan efek kenaikan kurs inflasi dan kurs tidak dijadikan penentu mengakibatkan pembelian barang dan oleh jamaah dalam melakukan umroh jasa, tetapi pada kenyataannya dalam melainkan niat karena Allah SWT. penelitian ini ketika kurs mengalami V. kenaikan setiap tahunnya permintaan jasa SIMPULAN DAN SARAN Simpulan umroh juga mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis pengujian Inflasi Harga Paket Umroh, Tingkat Inflasi dan Kurs terhadap Kurs Rupiah permintaan pada jasa Dollar umroh Pengaruh Rupiah pada Dollar Terhadap Permintaan di Jasa Umroh di Surabaya Periode 2011- Surabaya Berdasarkan uji F, terlihat pada 2013, maka diperoleh kesimpulan sebagai tabel 4.7 dapat diketahui bahwa Fhitung berikut : sebesar 2,950 dengan tingkat signifikansi 1. Variabel 0,054. penelitian dan Pengaruh Variabel Harga Paket Umroh, dan dalam hasil Dikarenakan nilai signifikansi F harga berpengaruh umroh (X1) secara tidak signifikan adalah lebih besar dari α=0,05 berarti terhadap permintaan jasa umroh di tidak bengaruh signifikan secara simultan Surabaya periode 2011-2013. dari ketiga variabel independen (X1, X2, X3) terhadap permintaan jasa 2. Variabel umroh tingkat berpengaruh inflasi (X2) secara tidak signifikan Surabaya yang menjadi obyek penelitian terhadap permintaan jasa umroh di tahun 2011-2013. Dan berdasarkan pada Surabaya periode 2011-2013. tabel 4.9 uji t terlihat bahwa variabel bebas menghasilkan tingkat 3. Variabel kurs rupiah pada dollar (X3) signifikan tidak berpengaruh secara signifikan lebih dari 5% dengan demikian dapat terhadap permintaan jasa umroh di disimpulkan bahwa Harga (X1), Inflasi (X2) Surabaya periode 2011-2013. dan kurs (X3) tidak berpengaruh secara 4. Variabel harga paket umroh, tingkat inflasi dan kurs rupiah pada dollar (X1, 775 JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 X2, X3) secara simultan berpengaruh signifikanterhadap tidak menggunakan tiga variabel, maka secara sebaiknya peneliti yang akan datang permintaan jasa menggunakan lebih banyak variabel umroh di Surabaya periode 2011-2013. agar didapatkan hasil penelitian yang 5. Kenyataan ini merupakan hal yang sangat menggembirakan ternyata jamaah menjadikan hal-hal inflasi kurs dan lebih komprehensif. karena umroh tidak seperti harga, sebagai DAFTAR PUSTAKA Fakhrudin. 2008. Manasik Haji dan Umroh. Surabaya : PT Pustaka Tiga. penentu Gujarati, menunaikan ibadah umroh melainkan Basic Mc.Graw Hill Company, inc. Hadi A. Saran yang 2003. Econometrica. New York : The karena panggilan agama Allah SWT. Saran Damodar. direkomendasikan 2006. Indonesia dan Problema. Jakarta : Tunggal Samudera. setelah penelitian Pengaruh Harga Paket Karim Adiwarman A. 2010. Ekonomi Makro Umroh, Tingkat Inflasi dan Kurs Rupiah Islami .Edisi Kedua. Jakarta :PT Raja pada Dollar Terhadap Permintaan Jasa Grafindo Persada. Umroh Surabaya Periode 2011-2013 -------------------------. 2007. Ekonomi Mikro adalah sebagai berikut: Islami. Edisi Ketiga. Jakarta :PT Raja 1. Untuk pihak biro umroh secara umum Grafindo Persada. Dikarenakan variabel harga, inflasi dan kurs tidak permintaan berpengaruh jasa Marius P. 1999. Dasar-Dasar Pemasaran. terhadap umroh, Cetakan Pertama. Jakarta. maka Mas’adi A. Ghufron. 2002. Fiqh Muamalah dimungkinkan terdapat variabel lain Konstektual. yang mempengaruhi permintaan jasa Grafindo. umroh seperti Jakarta: PT Raja pendapatan Nanga, Muana. 2001. Makroekonomi:Teori, masyarakat yang meningkat (income), Masalah dan Kebijakan. Jakarta: : daftar tunggu berangkat haji (waiting Raja Grafindo Persada. list), cita rasa atau selera (taste) dan variabel lainnya. Biro umroh Payne, Adrian. 2000. Pemasaran Jasa . perlu Yogyakarta meningkatkan manajemen dan kinerja Yogyakarta. yang lebih baik guna memberikan : Penerbit Andi Pustaka LP3ES Indonesia. kepuasan dan loyalitas jamaah serta Raja Grafindo Persada. untuk meningkatkan permintaan jasa Rochim M . 2011. Bimbingan Umroh dan umroh. Haji Lengkap. Jakarta : Penerbit 2. Untuk penelitian selanjutnya Erlangga. Saran kepada peneliti yang akan datang, karena penelitian ini hanya 776 JESTT Vol. 1 No. 11 November 2014 Sutar. 2006. Tuntunan Praktis Ibadah Haji dan Umroh. Surabaya : Penerbit dan Percetakan Offset Indah. 777