BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA PT KOTA MAS Dalam persaingan bisnis sekarang ini, dimana persaingan yang terjadi semakin ketat, PT Kota Mas sadar akan pentingnya kecepatan dan ketepatan sistem informasi untuk menghadapinya. Salah satu bidang yang mempunyai kecepatan dan ketepatan penyajian informasi adalah mempunyai suatu sistem informasi akuntansi yang cepat dan tepat. Sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang sedang berjalan pada perusahaan ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Untuk itu akan dijabarkan lebih lanjut mengenai kelebihan dan kelemahan sistem tersebut. Selain itu juga akan diusulkan mengenai perbaikan-perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan yang ada sehingga diharapkan di masa datang perusahaan akan memiliki sistem yang maksimal dan pengendalian intern pun dapat ditingkatkan. IV.1. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT Kota Mas Pada bab sebelumnya telah dijabarkan mengenai sistem informasi akuntansi penjualan yang sedang berjalan di perusahaan. Dari penjabaran tersebut maka dapat diketahui kebaikan-kebaikan dan kelemahan-kelemahan 61 sistem tersebut. Kebaikan dan kelemahan dilihat dari segi pengendalian aplikasi yaitu pengendalian masukan, pengendalian proses, dan pengendalian keluaran. a. Pengendalian Masukan Kebaikan-kebaikan dari sistem informasi akuntansi penjualan perusahaan yang sedang berjalan saat ini dari segi pengendalian masukan adalah: a.1. Perusahaan telah menggunakan password pada saat mengakses sistem. Untuk membatasi pengaksesan file-file pada pihak-pihak yang tidak berkepentingan, maka user diharuskan memasukkan password untuk dapat mengakses sistem. Kemudian sistem akan melakukan pengecekan atas kebenaran password tersebut. Jika password ternyata benar maka user dapat menjalankan sistem tersebut dan dapat mengakses data yang diperlukan. Namun jika password salah maka komputer akan menolaknya dan sistem tidak dapat dijalankan. a.2. Menggunakan echo check untuk mengecek kecermatan data yang diinput. Penggunaan echo check pada sistem dapat meyakinkan bahwa data yang dimasukkan adalah benar dan lengkap sehingga informasi yang dihasilkan juga akurat. Misalnya untuk mengecek transaksi penjualan yang dimasukkan apakah sudah benar atau belum. Bila operator memasukkan data yang salah seperti kode barang yang salah, maka program komputer tidak dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. User yang bersangkutan harus terlebih dahulu mengoreksi kesalahannya 62 dan mengisi secara lengkap semua data yang diperlukan. Dengan demikian kesalahan karena human error dapat diminimalkan. Kelemahan dari sistem informasi akuntansi penjualan saat ini dari segi pengendalian masukan adalah pemasukan data pesanan penjualan melalui telepon tidak disertai dengan dokumen tertulis dari pelanggan. Kondisi: Bagian Penjualan menerima pesanan dari pelanggan melalui telepon dan langsung mengetikkannya ke dalam terminal tanpa disertai adanya dokumen tertulis dari pelanggan (Purchase Order). Kriteria: Seharusnya setiap pesanan harus disertai dokumen tertulis dari pelanggan yang disebut sebagai Purchase Order. Sebab: Purchase Order yang disertakan dalam setiap transaksi pesanan berfungsi untuk memastikan bahwa pelanggan yang bersangkutan memang benar telah memesan barang dari perusahaan dengan spesifikasi tertentu. Akibat: Jika tidak ada Purchase Order sebagai bukti dokumen tertulis dari pelanggan maka dapat mengakibatkan kesalahan pencatatan pesanan. Rekomendasi: Sebaiknya Bagian Penjualan yang menerima pesanan juga meminta Purchase Order sebagai dokumen tertulis dari pelanggan untuk menghindari terjadinya kesalahan atas pemesanan tersebut. 63 b. Pengendalian Proses Kebaikan-kebaikan dari sistem informasi akuntansi penjualan perusahaan yang sedang berjalan saat ini dari segi pengendalian proses adalah: b.1. Penggunaan Control Total Check terhadap data yang diproses. Menggunakan pengendalian Control Total Check untuk memeriksa ulang apakah data transaksi penjualan sudah diolah dengan lengkap dan benar serta melakukan pengecekan dengan cara membandingkan perhitungan yang dilakukan komputer dengan total pada perhitungan manual. b.2. Melakukan back up data secara rutin untuk mencegah kehilangan dan kerusakan data yang telah di-input ke dalam komputer. File-file yang di back up ini adalah semua file yang berhubungan dengan penjualan, yaitu master file persediaan, master file buku besar, file transaksi penjualan, file transaksi persediaan. File-file tersebut diback up oleh para bagiannya masing-masing. Back up file ini disimpan ke dalam compact disk (CD) dan CD hasil back up tersebut disimpan oleh Bagian Akuntansi. c. Pengendalian Keluaran Kebaikan-kebaikan dari sistem informasi akuntansi penjualan perusahaan yang sedang berjalan saat ini dari segi pengendalian keluaran adalah: 64 c.1. Laporan-laporan penjualan telah didistribusikan kepada pihak yang tepat. Laporan-laporan penjualan ini yaitu laporan penjualan per bulan dan laporan status persediaan. Semua laporan tersebut di print out hanya untuk pihak yang berwenang saja. c.2. Dokumen-dokumen yang dihasilkan telah bernomor urut tercetak (prenumbered) dan memiliki rangkapan yang cukup memadai. Dokumen tersebut adalah Faktur Penjualan dan Surat Jalan yang diarsip berdasarkan nomor urut tercetak. Perangkapan dokumen tersebut cukup memadai sehingga memudahkan cross check apabila ditemui suatu kesalahan. IV.2. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern atas Penjualan PT Kota Mas Unsur-unsur pengendalian intern atas penjualan PT Kota Mas untuk meningkatkan pengendalian intern PT Kota Mas, yaitu: a. Struktur Organisasi Berdasarkan unsur struktur organisasinya, pengendalian intern pada bagian ini dibuktikan dengan adanya: a.1. Bagian Penjualan telah terpisah dari Bagian Akuntansi sehingga dapat menghindari terjadinya kecurangan dalam bentuk catatan akuntansi yang fiktif. a.2. Fungsi akuntansi terpisah dari fungsi kas yang terlihat adanya pemisahan antara Bagian Akuntansi dengan Bagian Kasir. Pemisahan 65 kedua fungsi ini pada PT Kota Mas akan mencegah terjadinya manipulasi pada transaksi penerimaan kas. a.3. Transaksi penjualan di PT Kota Mas telah dilaksanakan lebih dari satu bagian, yaitu Bagian Penjualan, Bagian Gudang, Bagian Akuntansi, dan Bagian Pengiriman Barang. Dengan demikian akan tercipta internal check di antara bagian-bagian yang terkait dengan transaksi penjualan sehingga pekerjaan yang satu akan dicek ketelitian dan keandalannya dengan bagian-bagian lainnya. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Pengendalian intern dilihat dari sistem otorisasi dan prosedur pencatatan PT Kota Mas dibuktikan dengan adanya: b.1. Penerimaan order dari pembeli yang dicatat dalam Sales Order, Surat Permintaan Barang, Surat Jalan, dan Faktur Penjualan yang diotorisasi oleh Manajer Penjualan. Bukti Tanda Terima juga diotorisasi oleh Manajer Keuangan. Ini merupakan pengendalian intern yang baik dalam prosedur penjualan PT Kota Mas. b.2. Pelanggan diminta untuk menandatangani Surat Jalan pada saat penyerahan barang sebagai bukti bahwa pelanggan telah menerima barang sesuai dengan pesanannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari pencurian yang dapat dilakukan oleh Bagian Pengiriman. Ini merupakan pengendalian intern yang baik dalam prosedur penjualan PT Kota Mas. 66 Namun masih terdapat kelemahan pada bagian ini yaitu Bagian Pengiriman tidak melakukan otorisasi atas Surat Jalan yang telah selesai dikirim ke pelanggan. Bagian Pengiriman sebaiknya melakukan otorisasi atas Surat Jalan yang telah dikirimkan ke pelanggan dengan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh pelanggan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengendalian intern yang lebih baik dalam prosedur penjualan. c. Praktek yang Sehat Pengendalian intern bagian ini dilihat dari penggunaan password dan user name pada saat login yang berkaitan dengan file-file penjualan dan seluruh dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penjualan telah pre-numbered sehingga dapat diketahui apabila terdapat dokumen yang hilang. Ini merupakan pengendalian intern yang baik dalam prosedur penjualan PT Kota Mas. d. Karyawan yang Kompeten Secara keseluruhan, karyawan-karyawan PT Kota Mas bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dan bertanggung jawab kepada atasannya sesuai dengan struktur organisasi yang ada pada PT Kota Mas. Namun secara khusus, masih ada karyawan pada beberapa departemen yang melakukan kesalahan yaitu: d.1. Sering terjadi kesalahan pencatatan dalam penerimaan pesanan penjualan karena Bagian Penjualan mengalami miscommunication ketika pesanan dari pelanggan melalui telepon. Sehingga 67 mengakibatkan salah kirim barang ke pelanggan dan menyebabkan terjadinya retur penjualan. d.2. Ubin atau marmer yang dikirim ke pelanggan tidak dibungkus dengan kardus dan diletakkan secara bertumpuk di truk pengangkut. Ketika mengantarkan pesanan barang ke pelanggan, kadang-kadang Bagian Pengiriman kurang hati-hati sehingga ubin atau marmer menjadi retak atau pecah. Hal ini dapat berakibat menurunnya penjualan. Kesalahan dan kelalaian karyawan menjadikan karyawan tersebut menjadi kurang kompeten. Pengendalian intern pada bagian ini harus lebih ditingkatkan lagi dengan cara memperbaiki kesalahan yang telah terjadi dan menghindari kesalahan maupun kelalaian. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan cara karyawan Bagian Penjualan harus lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam mencatat pesanan dari pelanggan, sedangkan pada Bagian Pengiriman, sebaiknya menggunakan kardus sebagai sarana dalam melakukan pengiriman barang. Dan seperti rekomendasi dari pembahasan sebelumnya, sebaiknya pesanan dari pelanggan juga disertai dengan Purchase Order dari pelanggan sebagai sarana pengendalian yang baik untuk Bagian Penjualan. Hal ini sebaiknya dilakukan untuk menciptakan karyawan yang kompeten agar tercipta pengendalian intern yang baik. 68 IV.3. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada PT Kota Mas Pada bab sebelumnya telah dijabarkan mengenai sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang sedang berjalan di perusahaan. Dari penjabaran tersebut maka dapat diketahui kebaikan-kebaikan dan kelemahan-kelemahan sistem tersebut. Kebaikan dan kelemahan dilihat dari segi pengendalian aplikasi yaitu pengendalian masukan, pengendalian proses, dan pengendalian keluaran. a. Pengendalian Masukan Kebaikan-kebaikan dari sistem informasi akuntansi penerimaan kas perusahaan yang sedang berjalan saat ini dari segi pengendalian masukan adalah: a.1. Penginputan transaksi melalui terminal komputer dilakukan dengan dukungan dokumen yang telah diotorisasi. Sebelum memasukkan data ke terminal maka dokumen yang dijadikan dasar untuk menginput telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Untuk menghasilkan informasi yang akurat maka input data juga harus bisa diyakini kebenaran dan keabsahannya dengan adanya penandatanganan pada dokumen tersebut. User tinggal mencocokkan data yang ada pada dokumen dengan data yang tertera pada layar monitor. a.2. Penggunaan password untuk mengakses sistem. Untuk mengakses sistem, user harus memasukkan password agar pihak-pihak yang berkepentingan saja yang dapat mengakses sistem tersebut. Jika password yang dimasukkan benar maka user dapat 69 menjalankan program. Jika password yang dimasukkan salah maka user tidak dapat menjalankan program. Kelemahan dari sistem informasi akuntansi penerimaan kas saat ini dari segi pengendalian masukan adalah: 1. Perusahaan tidak pernah melakukan cash opname. Kondisi: Setiap penerimaan kas yang diterima oleh kasir pada sore hari, akan disimpan dalam brankas dan disetorkan ke bank pada keesokan hari kerja berikutnya. Dan perusahaan tidak pernah melakukan cash opname. Ini merupakan pengendalian intern yang kurang baik. Kriteria: Seharusnya perusahaan melakukan cash opname secara teratur maupun secara mendadak. Bagian Kasir juga seharusnya membuat catatan mengenai jumlah kas yang disimpan dalam brankas dan mencatat tanggal penyimpanan serta meminta otorisasi dari Manajer Keuangan. Sebab: Cash opname ini dilakukan untuk menghindari terjadinya lapping yang mungkin dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Dan untuk mengecek kejujuran kasir. Akibat: Jika lapping terjadi di dalam penerimaan kas maka akan merugikan perusahaan karena kas merupakan pendapatan perusahaan yang likuid yang sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup perusahaan. 70 Rekomendasi: Perusahaan sebaiknya melakukan cash opname secara teratur maupun mendadak untuk mencegah timbulnya fraud dalam penerimaan kas. Dan sebaiknya perusahaan menerapkan kebijakan yang mengatur Bagian Kasir untuk membuat catatan mengenai jumlah kas yang disimpan dalam brankas dan mencatat tanggal penyimpanan serta meminta otorisasi dari Manajer Keuangan agar tercipta pengendalian yang lebih baik. 2. Terdapat perangkapan fungsi pengawas data oleh Bagian Akuntansi. Kondisi: Di dalam sistem perusahaan yang sedang berjalan, fungsi pengawas data dirangkap oleh Bagian Akuntansi. Bagian Akuntansi juga menyimpan hasil-hasil back up file perusahaan. Kriteria: Seharusnya perusahaan mempunyai fungsi pengawas data yang terpisah dari Bagian Akuntansi. Sebab: Fungsi pengawas data ini dibutuhkan untuk menghindari tidak terkontrolnya pemakaian database perusahaan dimana database perusahaan dapat diakses oleh pihak yang sebenarnya tidak berhak atas data yang diakses. Akibat: Kondisi seperti ini akan mengakibatkan lock atas database tidak berjalan dengan semestinya sehingga tidak menjamin keamanan data dari pihak yang tidak berhak mengakses data. Dan juga back up data yang dilakukan 71 tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan melemahnya sistem pengamanan data yang berdampak buruk bagi operasional perusahaan jika terjadi kecelakaan pada data-data utama. Rekomendasi: Untuk mengatasi kondisi seperti ini, perusahaan sebaiknya memisahkan fungsi pengawas data dari Bagian Akuntansi. Perusahaan dapat membuat Bagian Pengawas Data yang berdiri sendiri yang nantinya bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan mempunyai tugas untuk bertanggung jawab atas sistem perusahaan, melakukan maintenance terhadap sistem untuk menghindari terjadinya kesalahan, dan menangani setiap masalah yang ditimbulkan oleh sistem tersebut. b. Pengendalian Proses Kebaikan-kebaikan dari sistem informasi akuntansi penerimaan kas perusahaan yang sedang berjalan saat ini dari segi pengendalian proses adalah: b.1 Penggunaan Control Total Check terhadap data yang diproses. Control Total Check dalam penerimaan kas ini digunakan untuk mendeteksi apakah transaksi penerimaan kas (contohnya: rekening koran bank) telah diproses dengan lengkap dan benar. Pengendalian ini dilakukan dengan membandingkan saldo hasil proses update dengan saldo hasil perhitungan manual. b.2. Melakukan back up file terhadap file yang ada. File-file yang di back up ini adalah semua file yang berhubungan dengan penjualan, yaitu master file buku besar, file transaksi 72 penerimaan kas dan file transaksi penerimaan bank. File-file tersebut diback up oleh para bagiannya masing-masing. Back up file ini disimpan ke dalam compact disk (CD) dan CD hasil back up tersebut disimpan oleh Bagian Akuntansi. c. Pengendalian Keluaran Kebaikan-kebaikan dari sistem informasi akuntansi penerimaan kas perusahaan yang sedang berjalan saat ini dari segi pengendalian proses adalah: c.1. Menghancurkan hasil output yang salah dan tidak terpakai lagi. Jika terdapat hasil output yang sudah tidak terpakai lagi baik itu dokumen maupun laporan, maka hasil output tersebut harus dihancurkan. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya manipulasi data yang mungkin saja dilakukan oleh salah satu pihak. Jadi, untuk mencegah itu terjadi dilakukan penghancuran terhadap hasil output yang sudah tidak terpakai lagi. c.2. Penyimpanan dan penyusunan dokumen telah sesuai dengan nomor urut untuk memudahkan pencarian dokumen. Dokumen-dokumen yang dihasilkan dari sistem ini telah disimpan dan disusun sesuai dengan nomor urut tercetak untuk memudahkan pencarian dokumen apabila dibutuhkan. 73 IV.4. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern atas Penerimaan Kas pada PT Kota Mas Unsur-unsur sistem pengendalian intern atas penerimaan kas PT Kota Mas adalah: a. Struktur Organisasi Pengendalian intern pada bagian ini dilihat dari: a.1. Telah adanya pemisahan antara Bagian Akuntansi dan Bagian Kasir a.2. Adanya pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan kas (Bagian Kasir) dengan fungsi penjualan (Bagian Penjualan) untuk mencegah terjadinya penyelewengan uang kas. a.3. Transaksi penerimaan kas di PT Kota Mas telah dilaksanakan lebih dari satu bagian, yaitu Bagian Kasir, Bagian Akuntansi, dan Bagian Pengiriman. Dengan demikian akan tercipta internal check di antara bagian-bagian yang terkait transaksi penerimaan kas sehingga pekerjaan bagian yang satu akan dicek ketelitian dan keandalannya dengan bagian-bagian lainnya. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Pengendalian intern pada bagian ini dilihat dari: b.1. Bukti Kas Masuk (BKM) dan Bukti Setor Bank (BSB) yang dibuat oleh Bagian Kasir diotorisasi oleh Manajer Keuangan sebagai pertanggungjawaban penyetoran ke bank. b.2. Pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan atas dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung. 74 c. Praktik yang Sehat Hasil pembayaran langsung disetorkan ke bank pada hari yang sama atau paling lambat hari kerja berikutnya dan disimpan di brankas. Ini merupakan pengendalian intern yang baik pada prosedur penerimaan kas PT Kota Mas. Namun Bagian Kasir mengetahui nomor kunci kombinasi brankas dan perusahaan juga tidak pernah melakukan cash opname sehingga ini dapat menimbulkan celah bagi kasir untuk melakukan penggelapan kas. Hal ini merupakan pengendalian intern yang kurang baik. Apabila penerimaan kas baru dapat diterima oleh Bagian Kasir pada sore hari, maka Bagian Kasir seharusnya membuat catatan mengenai jumlah kas yang disimpan dalam brankas dan mencatat tanggal penyimpanan serta meminta otorisasi dari Manajer Keuangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari penggelapan kas oleh kasir dan untuk menciptakan pengendalian intern yang lebih baik. d. Karyawan yang Kompeten Karyawan PT Kota Mas telah bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing dan bertanggungjawab terhadap atasannya sesuai dengan struktur organisasi yang ada pada PT Kota Mas. IV.5. Evaluasi Struktur Organisasi untuk Meningkatkan Pengendalian Intern pada PT Kota Mas Berdasarkan struktur organisasi dari PT Kota Mas, maka evaluasi atas struktur organisasi PT Kota Mas adalah: a. Struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi garis karena terdapat kekuasaan langsung yang mengalir dari atasannya ke bawahannya 75 secara langsung dan setiap bawahan hanya bertanggung jawab kepada seorang atasan saja, yang terlihat pada hubungan antara Manajer Produksi yang membawahi Bagian Produksi. b. Departementasi yang digunakan oleh PT Kota Mas adalah departementasi berdasarkan fungsi, dimana dilakukan dengan mengelompokkan fungsifungsi kegiatan dalam perusahaan, yang dapat dilihat dengan adanya fungsi penjualan, fungsi produksi, dan lain-lain. c. Wewenang yang digunakan adalah wewenang garis dan wewenang staf. Wewenang garis adalah wewenang dimana seorang atasan memerintah bawahannya secara langsung, yang terlihat antara hubungan Direktur Utama dengan manajer-manajernya. Wewenang staf adalah wewenang untuk memberikan pendapat secara langsung sehingga dapat membantu atasan dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan, yang terlihat dalam hubungan antara Manajer Penjualan kepada Direktur Utama dengan memberi saran atau pendapat mengenai penjualan dalam perusahaan. d. Bagian Gudang dalam struktur organisasi PT Kota Mas berada di bawah pengawasan Manajer Pembelian. Kelemahan dari struktur organisasi PT Kota Mas saat ini adalah Bagian Gudang berada di bawah pengawasan Manajer Pembelian. Kondisi: Bagian Gudang berada di bawah pengawasan Manajer Pembelian dan Bagian Gudang bertanggung jawab kepada Manajer Pembelian. 76 Kriteria: Bagian Gudang seharusnya berada di bawah pengawasan Manajer Produksi. Sebab: Manajer Produksi adalah pihak yang paling tepat untuk mengetahui berapa banyak jumlah persediaan barang yang masih terdapat di gudang agar Manajer Produksi dapat merencanakan dengan sebaik-baiknya berapa jumlah barang yang harus diproduksi dan kapan dilakukan proses produksi yang didasarkan pada jumlah persediaan barang di gudang. Akibat: Ketepatan perencanaan produksi akan menunjang kegiatan penjualan. Penjualan akan lancar bila produksi pun berjalan lancar. Rekomendasi: Untuk itu maka sebaiknya Bagian Gudang bertanggung jawab kepada Manajer Produksi, bukan kepada Manajer Pembelian. 77 IV.6. Usulan Struktur Organisasi Setelah melakukan evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi penjualan dan penerimaan kas dan evaluasi struktur organisasi pada PT Kota Mas maka penulis ingin memberikan usulan kepada perusahaan agar sistem yang ada menjadi lebih baik dan pengendalian intern perusahaan pun diharapkan mengalami peningkatan. RUPS Dewan Komisaris Direktur Utama Manajer Keuangan Kasir Bagian Akuntansi Manajer Penjualan Bagian Penjualan Bagian Pengiriman Barang Manajer Produksi Bagian Produksi Bagian Gudang Manajer Pembelian Manajer Personalia Bagian Penerimaan Barang Bagian Personalia Pengawas Data Salesman 78 Untuk lebih memahami fungsi yang terdapat dalam usulan struktur organisasi, maka berikut ini akan diuraikan mengenai tugas dan tanggung jawab dari bagian yang diusulkan. 1. Manajer Produksi Tugas dan tanggung jawabnya: 1) Menetapkan rencana produksi dan menyusun jadwal produksi sesuai dengan jumlah unit perusahaan. 2) Menyetujui pembelian bahan baku dan mengkaji pemakaian bahan baku. 3) Merencanakan jumlah produksi yang dihasilkan serta mengadakan pengawasan secara intensif. 4) Mengawasi kinerja Bagian Gudang dan melakukan perencanaan produksi yang tepat berdasarkan laporan persediaan dari Bagian Gudang. 2. Bagian Gudang Tugas dan tanggung jawabnya: 1) Bertanggung jawab atas semua pengeluaran dan penerimaan barang. 2) Mencatat serta membuat laporan jumlah persediaan barang secara periodik. 3) Mengatur penerimaan barang dan memastikan barang yang diterima dalam keadaan baik. 4) Bertanggung jawab kepada Manajer Produksi dalam menjalankan tugasnya dan melaporkan semua hal tentang persediaan kepada Manajer Produksi. 79 3. Bagian Pengawas Data Tugasnya: 1) Bertanggung jawab kepada Direktur Utama 2) Bertanggung jawab terhadap sistem perusahaan dan melakukan maintenance untuk menghindari terjadinya kesalahan. 3) Melakukan perubahan atas sistem bila sistem sudah tidak sesuai dengan kondisi perusahaan. 4) Melakukan back up file terhadap file-file perusahaan untuk menjamin keamanan data sehingga data hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja. 80