BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN

advertisement
BANK DAN LEMBAGA
KEUANGAN LAIN
RUANG LINGKUP SISTEM KEUANGAN DI
INDONESIA
BAB IV
RUANG LINGKUP KEBIJAKAN
PERBANKAN DI INDONESIA
Cakupan Kebijakan Pengaturan dan
Pengawasan Bank, dikelompokkan dalam
4 kelompok besar,yaitu:
(1). Perizinan ,
(2). Pengaturan
(3). Pengawasan
(4). Pemberian Sanksi .
PERIZINAN DI BIDANG PERBANKAN
Prosedur Perizinan
• Prosedur pemberian izin yang baik harus dapat meyakinkan
bahwa bank-bank yang diberi ijin adalah sehat dan dapat
beroperasi secara aman dan berhati-hati.Untuk itu harus
ada rencana usaha yang jelas dan dikelola oleh pengurus
yang Fit and Proper (yaitu orang-orang yang mempunyai
kompetensi, karakter dan integritas yang baik) .
• Pemberian izin pendirian suatu bank dilakukan dalam dua
tahap , yaitu : Izin Prinsip dan Izin Usaha . Izin prinsip
adalah izin atau persetujuan untuk melakukan persiapan
pendirian bank .Izin Usaha adalah izin untuk melakukan
kegiatan usaha bank setelah persiapan yang dilakukan
sesuai izin prinsip selesai dilakukan .
persyaratan untuk mendapatkan izin
usaha
1.
2.
3.
4.
5.
Susunan Organisasi dan Kepengurusan
Permodalan
Kepemilikan
Keahlian di bidang Perbankan
Kelayakan Rencana Kerja
kewenangan BI dalam hal perizinan
• Pemberian dan mencabut izin usaha suatu bank
• Pemberian izin pembukaan , penutupan dan
pemindahan kantor bank termasuk pemberian
izin atau persetujuan peningkatan status kantor
bank .
• Pemberian persetujuan atas kepemilikan dan
kepengurusan bank
• Pemberian izin kepada bank untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan tertentu .
PENGATURAN DAN KETENTUAN
PERBANKAN
• Pengaturan secara jelas mengatur peran dan
tanggung jawab pemilik dan pengelola bank.
di bidang permodalan
• Dalam hal Kecukupan Modal , harus
menetapkan modal yang cukup besar .
• Pengawas harus memeriksa kebenaran
setoran modal tersebut untuk memastikan
bahwa Modal tersebut tidak berasal dari
pinjaman dan benar-benar dibayar tunai .
• Setelah bank melakukan Kegiatan Operasinal ,
maka diberlakukan ketentuan Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
ketentuan kewajiban penyediaan
modal minimum (kpmm )
• Besarnya KPMM tersebut dihitung berdasarkan
resiko atas aktiva termasuk aktiva yang masih
bersifat administratif ,resiko terhadap aktiva
dapat timbul dalam bentuk resiko kredit maupun
resiko karena perubahan harga ,surat-surat
berharga , suku bunga maupun kurs .
• KPMM tersebut selanjutnya akan dihitung
berdasarkan rasio terhadap Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko (ATMR) .
• Selain itu diatur kriteria penilaian terhadap
Aktiva produktif.
Aktiva produktif.
• Aktiva Produktif adalah kelompok aktiva yang
dapat menghasilkan pendapatan bagi bank
• Aktiva produktif tersebut selanjutnya
diklasifikasikan sebagai:
 Lancar(L)
 Dalam Perhatian Khusus(DPK)
 Kurang L ancar (KL)
 Diragukan (D)
 Macet (M) .
factor-faktor yang mempengaruhi
kualitas aktiva produktif
• Factor-faktor yang mempengaruhi kualitas
aktiva produktif adalah :
Prospek Usaha dan Kondisi keuangan , terutama
yang berkaitan dengan arus kas debitur dan
kemampuan membayar kredit oleh debitur .
• Untuk menutup resiko kerugian dalam setiap
penanaman dana , Bank diwajibkan untuk
membentuk suatu cadangan dalam jumlah
tertentu yang disebut Penyisihan Penghapusan
Aktiva Produktif (PPAP) .
pokok-pokok ketentuan atau
peraturan perbankan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Secara garis besar memuat :
Perizinan Bank
Kelembagaan Bank ,termasuk kepengurusan dan kepemilikan
Kegiatan Bank pada umumnya
Kegiatan bank berdasar prinsip syariah
Meger,konsolidasi dan akuisisi bank
Sistem infornasi antar bank
Tata cara pengawasan bank
System pelaporan bank kepada BI
Penyehatan bank
Pencabutan izin usaha,likuidasi dan pembubaran bentuk hukum bank
Lembaga-lembaga pendukung system perbankan
mengapa bank harus diawasi ?
Sebagai Lembaga Kepercayaan ,
kelangsungan hidup suatu Bank ditentukan
oleh kepercayaan masyarakat thd lembaga
tersebut, karena dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya sangat tergantung
pada sumber dana dari masyarakat .
Merosotnya kepercayaan tersebut akan
mengakibatkan krisis perbankan.
Apalagi setelah terjadinya krisis moneter
1997/1998 pemerintah menjamin untuk
membayar seluruh dana nasabah yang
terlikuidasi merupakan resiko yang sangat
besar yang harus dihadapi oleh pemerintah .
PENGAWASAN TERHADAP BANK
Pengaturan terhadap Bank dilakukan
dengan membuat berbagai ketentuan untuk
mengatur keberadaan dan seluruh
operasional Bank .
Peraturan atau ketentuan tersebut disebut
Banking Prudential Principles (Pengaturan
Prinsip-Prinsip Kehati-hatian pada Bank)
yang berupa :
Pengaturan tentang ijin pendirian atau
pembukaan Bank baru ;
Cakupan kegiatan yang boleh dan tidak boleh
dilakukan .
TUJUAN PENGAWASAN
TERHADAP BANK
Kebijakan pengawasan Bank yang dilakukan
oleh BI terhadap perbankan bertujuan untuk’’
melindungi kepentingan masyarakat pemilik
dana serta menjaga kelangsungan usaha bank
sebagai lembaga kepercayaan dan sebagai
lembaga intermediasi’’.
PENGAWASAN TERHADAP BANK
1. Tidak langsung (Off-site supervisory) Adalah pengawasan yang
dilakukan dg meneliti,menganalisis , serta mengevaluasi
laporan-laporan yang disampaikan oleh suatu Bank , dengan
tujuan untuk mengetahui apakah Bank telah melaksanakan
ketentuan Perbankan sekaligus untuk menilai kinerja Perbankan
.Laporan tsb berupa Laporan Keuangan , yaitu Neraca , Laporan
Rugi Laba , serta berbagai laporan yang terkait dengan kegiatan
operasional Bank , seperti : Laporan tentang kualitas aktiva Bank
.
2. Langsung ( On site examination),Yaitu pengawasan dalam
bentuk pemeriksaan langsung yang diikuti dengan tindakantindakan perbaikan .
Tujuan pemeriksaan ini untuk memperoleh kebenaran atas
informasi kegiatan usaha Bank yang disampaikan kepada BI dan
untuk mengetahui kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang
telah ditetapkan .
Adapun pengawasan yang baik adalah pengawasan yang
dilakukan dengan mengkombinasikan pengawasan off-site dan
on-site .
lanjutan.....
Tugas pengawas Bank pada prinsipnya
adalah :
Memantau dan memeriksa apakah
pemilik dan pengelola Bank telah
melaksanakan ketentuan dan peraturan
yang sudah ditetapkan .
•
SANKSI TERHADAP
PELANGGARAN KETENTUAN
1. Sanksi Administratif meliputi : 1.Denda
uang,Teguran tertulis,Penurunan tingkat
kesehatan Bank,2.Larangan untuk ikut serta
dalam kegiatan kliring,Pembekuan kegiatan
usaha tertentu , baik untuk kantor cabang
maupun untuk Bank secara
keseluruhan,Pemberhentian pengurus Bank
[untuk selanjutnya menunjuk dan mengangkat
pengganti sementara sampai Rapat Umum
Pemegang Saham mengangkat pengganti yang
tetap dengan persetujuan Bank Indonesia]
Pencantuman Anggota Pengurus , pegawai Bank
dan Pemegang Saham dalam daftar orang tercela
di bidang Perbankan .
2. Sanksi Pidana diklasifikasikan ke dalam
dua ke dalam dua kelompok ,yaitu :
1. Sanksi pidana yang termasuk sanksi terhadap
pelanggaran ketentuan ;
2. Sanksi Pidana yang termasuk dalam kelompok
kejahatan.
KEBIJAKAN DALAM HAL BANK-BANK
MENGALAMI KESULITAN
1. Pemegang Saham menambah modal .
2. Pemegang Saham mengganti Dewan Komisaris dan atau Direksi
Bank .
3. Bank menghapus bukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah yang macet dan memperhitungkan kerugian Bank
dg modalnya .
4. Bank melakukan merger atau konsolidasi dengan Bank lain .
5. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh
kewajiban .
6. Bank menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan
Bank kepada pihak lain .
7. Bank menjual sebagian atau seluruh harta dan atau kewajiban
bank kepada bank atau pihak lain.
Download