BAB I PENDAHULUAN

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hubungan
masyarakat
adalah(public
relations)
mempunyai
ruang
lingkup(scope) kegiatan yang menyangkut banyak manusia(public, masyarakat,
khalayak), baik di dalam(public intern) dan di luar (public ekstern).Hubungan
masyarakat dalam suatu organisasi melaksanakan fungsi manajemen.1
Humas merupakan salah satu fungsi sebagai unsur pimpinan.Dengan
demikian fungsinya adalah untuk menumbuhkan hubungan yang baik dan serasi
antara publik intern dan publik ekstern dalam rangka memberikan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi.Secara kenyataan dalam kegiatannya
perkembangan humas masih merupakan masalah yang menghambat, karena
‘’tampaknya’’ masih diperlukan tolok ukur (kriteria) mengenai kehumasan,
misalnya mengenai kedudukan(status) humas itu sendiri.2
Masalah ini perlu segera diselesaikan secara tuntas dan jelas.Humas
merupakan bagian dari tugas penerangan, baik pemerintah maupun swasta karena
setiap lembaga atau instasi ingin mencapai tujuan yang telah digariskan
sebelumnya, melaksanakan upaya-upaya dan langkah-langkah tertentu.Eksistensi
humas pada setiap lembaga/instansi merupakan suatu keharusan fungsional dalam
rangka memperkenalkan kegiatan dan aktivitas kepada masyarakat (khalayak).
1
AW. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hal. 53
AW.Widaja,Op . Cit., hal. 54‐55
Soleh soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2003), hal. 113
2
2
Humas merupakan suatu alat untuk memperlancar jalannya interaksi serta
penyebaran informasi kepada khalayak melalui pelbagai media seperti pers, radio,
televisi dan lain-lain.Kalau dirasakan terbatasnya wewenang humas, mungkin hal
ini disebabkan kedudukan unit tersebut pada organisasi termasuk pula apabila
kurang kemampuan humas itu sendiri, baik kualitas, ketrampilan dan lain-lain.
Memperhatikan betapa peranan humas pada suatu lembaga, instansi,
seyogyanya kehadiran humas bukan merupakan unit structural yang kaku karena
diikat oleh prosedur dan birokrasi yang ada, tetapi pada tempatnya berada
langsung dibawah pimpinan atau sekurang-kurangnya ada hubungan langsung
pimpinan tersebut. Sebaliknya petugas humas pun harus mempunyai kemampuan
untuk menguasai segala permasalahan yang dihadapkan kepadanya.
Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial, apabila orang telah
mengadakan hubungan tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan
menentukan apakah sistem tersebut dapat mempererat atau mempersatukan
mereka, mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila
muncul. Manusia sebagai makhluk individu maupunmakhluk sosial, memiliki
dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya
adalah komunikasi.Karenanya komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak
bagi kehidupan manusia.
Terlaksananya komunikasi yang yang baik, banyak rintangan yang ditemui
dan dihadapi, baik rintangan yang bersifat fisik, individual, bahasa dan sampai
perbedaan arti yang dimaksud oleh orang yang diajak berkomunikasi. Saling
pengertian dapat terjadi dengan menggunakan bahasa yang baik sehingga pihak
3
yang menerima dapat mengerti apa yang diberikan atau yang dipesankan, dengan
demikian tercipta situasi komunikasi yang serasi.
Dengan berkomunikasi orang dapat menyampaikan pengalamannya kepada
orang lain. Melalui komunikasi orang dapat merencanakan masa depannya,
membentuk kelompok dan lain-lain. Dengan komunikasi, manusia dapat
menyampaikaninformasi,opini,ide,konsepsi,pengetahuan,perasaan,sikap,perbuatan
dan sebagainya kepada sesamanya secara timbal balik, baik sebagai penyampai
maupun penerima komunikasi.3
a. Source (sumber)
b. Communicator (komunikator - penyampai pesan)
c. Message (pesan)
d. Channel (saluran)
e. Communican (penerima pesan)
f. Effect (hasil)
Strategi komunikasi adalah suatu cara untuk mengatur pelaksanaan proses
komunikasi sejak dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi, untuk
mencapai suatu tujuan. Strategi komunikasi bertujuan agar pesan mudah dipahami
secara benar, penerima pesan dapat dibina dengan baik, serta kegiatan dapat
termotivasi untuk dilakukan.
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul”Dimensi-dimensi
Komunikasi” menyatakan bahwa: strategi komunikasi merupakan panduan dari
perencanaan
3
komunikasi(communication
planning)
AW. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, hal. 11
dan
manajemen
4
(communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai
tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana
operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan
(approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.
Selanjutnya menurut Onong Uchjana Effendi bahwa strategi komunikasi
terdiri dari dua aspek, yaitu:
Secara makro (Planned multi-media strategy)
Secara mikro (Single communication medium strategy)
Kedua aspek tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu:
Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif,
dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang
optimal. Menjembatani “ cultural gap”, misalnya suatu program yang berasal dari
suatu produk kebudayaan lain yang dianggap baik untuk diterapkan dan dijadikan
milik kebudayaan sendiri sangat tergantung bagaimana strategi mengemas
informasi itu dikomunikasikannya.
Sedangkan menurut Anwar Arifin dalam buku “strategi komunikasi”
menyatakan bahwa: sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan
kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi
merumuskan strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi dan situasi
(ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi dimasa depan,
4
guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini berarti dapat
4
Onong Uchjana Effendy, Dimensi‐dimensi Komunikasi, (:) hal.30
5
ditempuh beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan
perubahan pada diri khalayak dengan mudah dan cepat.
Teori dalam strategi komunikasi.
Dalam hal strategi dalam bidang apapun tentu harus didukung dengan
teori. Begitu juga pada strategi komunikasi harus didukung dengan teori, dengan
teori merupakan pengetahuan bernama Harold D. Lasswell yang menyatakan
bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi atau cara untuk
menggambarkan dengan tepat sebuah tindak komunikasi mendasar pengalaman
yang sudah diuji kebenarannya. Karena teori merupakan suatu statement
(pernyataan) atau suatu konklusi dari beberapa statement yang menghubungkan
(mengkorelasikan) suatu statement yang satu dengan statement lainnya.
Keharmonisan Sosial Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan
yang selaras atau serasi.Dalam kehidupan sehari-hari tidak mungkin lepas dari
yang namanya hubungan atau interaksi sosial.Keharmonisan sosial adalah aspek
penting dan wajib ada dalam sebuah kehidupan individu maupun kelompok.
Sebab tanpa keharmonisan dan hubungan sosial manusia tidak akan mungkin
dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.5
Hubungan
dan
keharmonisan
antar
individu,
kelompok
maupun
perusahaan wajib dijaga dan dipelihara oleh setiap elemen dan lembaga, dengan
tetap terjaganya hubungan dan keharmonisan sosial diharapkan tidak terjadi
kesenjangan sosial antar individu, kelompok maupun perusahaan.Oleh sebab itu
5
Anwar Arifin, Strategi Komunikasi, (Bandung : CV Armico, 1984), hal. 59
6
setiap individu, kelompok maupun perusahaan harus mempunyai tingkat
kesadaran
yang
tinggi,
agar
tidak
terjadi
perkara,konflik
yang
tidak
diinginkan.Dan akannampak lebih indah dan bahagia bila sebuah daerah, dimana
para penduduk hidup berdampingan tanpa ada rasa curiga pada perusahaan
tersebut.6
Maka cara menciptakan keharmonisan PT.DOK agar tidak terjadi sikap
arogan dan kekerasan pada masyarakat sekitar perusahaan. PT. DOK membuat
program-program dan kegiatan-kegiatan yang berupa: memberi sumbangan
berupa sembako dan uang kepada fakir miskin masyarakat Sidokelar, dan
mengadakan sekolah gratis (pengelasan) bagi pemuda Sidokelar.
Sementara itu warga desa kemantren dan sidokelar ingin dilibatkan dalam
pembangunan PT.DOKPANTAI LAMONGAN dan direkrut sebagai tenaga kerja
agar keberadaan PT.DOK PANTAI LAMONGAN benar-benar dapat dirasakan
masyarakat Desa Sidokelar. Oleh karena untuk menjaga keharmonisan dibutuhkan
berbagai cara dan metode: masyarakat sekitar perusahaan harus benar-benar
diberikan pemahaman terhadap kesenjangan sosial dan dampaknya, sehingga
masyarakat sekitar perusahaan sadar bahwa menjaga keharmonisan adalah suatu
hal yang sangat begitu penting guna tetap menjaga lingkungannya yang kondusif
dan tentram.
6
ibid ., hal 59‐87
7
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Strategi Komunikasi Hubungan Masyarakat PT.DOK Dalam
Menciptakan Hubungan Dengan Masyarakat Sekitar?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui cara Humas
PT.DOK
Dalam
Menciptakan
Keharmonisan
Masyarakat
DesaSidokelar
Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu komunikasi khususnya dalam
strategi komunikasi humas dan yang dapat menggambarkan secara terperinci
strategi-strategi apa yang digunakan.
2. Secara Praktis
Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para humas untuk melakukan
berbagai strategi yang baik guna perkembangan dunia bisnis.
E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
N
Nama
Jenis
Tahun
Metode
o
peneliti
karya
peneliti
peneliti
1.
Asmaau’ul
Skripsi 2006
Chusnaa
Hasil temuan penelitian
Tujuan
penelitian
Deskriptif
Dari
hasil
penelitian
dan
ditemukan
pendekata
strateginya humas PT. PLN strategi
bahwa
ini Untuk
dalam mengetahui
8
n kualitatif (Persero)
Distribusi
Timur
Jawa hubungan
mencampurkannya masyarakat
dengan kegiatan-kegiatan atau (humas)
program
perusahaan,
yakni PT.
PLN
sosialisasi hemat energi listrik (persero)
yang
ditujukan
kepada Distribusi
pelanggan semua PLN. Strategi Jawa Timur
ini
tidak
hanya
mengurangi
bergilir
untuk dalam
pemadaman membangu
akan
tetapi
mengacu
pada
beban
energi
Mengadakan
lebih n
pengaturan perusahaan.
listrik.
bakti
sosial
sebagai bentuk rasa solidaritas
PLN
kepada
masyarakat
menengah ke bawah. Menjalin
hubungan baik dengan media,
PT. PLN (persero) Distribusi
Jawa
Timur
bekerja
sama
dengan media yang ada di
Jawa Timur, baik media cetak
maupun eletronik.
citra
9
F. Definisi Konsep
Maksud ditentukannya definisi konsep dalam penelitian ini adalah agar
tidak terjadi salah paham dan salah pengertian dalam memahami konsep-konsep
yang diajukan dalam penelitian.
Strategi Komunikasi Humas
StrategiKomunikasi :suatu cara untuk mengatur pelaksanaan proses komunikasi
sejak dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi, untuk mencapai
suatu tujuan. Strategi komunikasi bertujuan agar, pesan dapat mudah dipahami
secara benar, penerima pesan dapat dibina dengan baik, kegiatan dapat termotivasi
untuk dilakukan.
Sedangkan menurut Anwar Arifin dalam buku’Strategi Komunikasi’
menyatakan bahwa: sesungguhnya suatu strategi adalah keseluruhan keputusan
kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi
merumuskan strategi komunikasi, berarti memperhitungkan kondisi dan situasi
(ruang dan waktu) yang dihadapi dan yang akan mungkin dihadapi di masa depan,
guna mencapai efektivitas. Dengan strategi komunikasi ini, berarti dapat ditempuh
beberapa cara memakai komunikasi secara sadar untuk menciptakan perubahan
pada diri khalayak dengan mudah dan cepat.
Stratetgi komunikasi harus juga meramalkan efek komunikasi yang
diharapkan, yaitu dapat berupa: menyebarkan informasi, melakukan persuasi,
melaksanakan intruksi. Dari efek yang diharapkan tersebut dapat ditetapkan
bagaimana cara berkomunikasi (how to communicate), dapat dengan komunikasi
10
tatap muka (face to face communication), dipergunakan apabila kita
mengharapkan efek perubahan tingkah laku (behavior change) dari komunikan
karena sifatnya lebih persuasif.Komunikasi bermedia (mediated communication)
dipergunakan lebih banyak untuk komunikasi informatif dengan menjangkau
lebih banyak komunikan tetapi sangat lemah dalam hal persuasif.
Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah penting, itulah
sebabnya strategi komunikasi harus luwes supaya komunikator sebagai pelaksana
dapat segera mengadakan perubahan bila dalam pelaksanaan menemui hambatan.
Salah satu upaya melancarkan komunikasi yang lebih baik mempergunakan
pendekatan A-A Procedure (From Attention to Action Procedure) dengan lima
langkah yang disingkat AIDDA.
AAttention (perhatian)
I Interest (minat)
D Desire (hasrat)
D Decision (keputusan)
AAction (kegiatan)
Dimulainya
komunkasi
dengan
membangkitkan
perhatian
akan
menjadikan suksesnya komunikasi. Setelah perhatian muncul kemudian diikuti
dengan upaya menumbuhkan minat yang merupakan tingkatan lebih tinggi dari
perhatian.Minat merupakan titik pangkal untuk tumbuhnya hasrat.Selanjutnya
seorang komunikator harus pandai membawa hasrat tersebut untuk menjadi suatu
11
keputusan komunikan untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan
komunikator.
Dari sekian banyak teori komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli,
untuk strategi komunikasi yang memadai adalah teori dari seorang ilmuan politik
Amerika Serikat yang ialah menjawab pertanyaan’’Who Says What In Which
Channel To Whom With What Effect’’?(siapa mengatakan apa dengan cara apa
kepada siapa dengan efek bagaimana)’’.
Kalau diuraikan Formula Lasswell tersebut dapat dilihat pada skema yang
digambarkan oleh Denis Mc Quail dan Sven Windahl sebagai berikut:
a. Who ? (siapakah komunikatornya?)
b. Says what ? (pesan apa yang dinyatakannya?)
c. In Which Channel ? (media apa yang digunakannya?)
d. To Whom ?(siapa komunikannya?)
e. With What Effect ?(efek apa yang diharapkan?)
Gambar1
Model komunikasi Lasswell (Ruben,1988)
Who ?
(Komunikator
)
Say What ?
(pesan)
In which channel ?
(media
To whom ?
(komunikan)
Effect ?
(efek)
Pada pertanyaan” efek apa yang diharapkan?apabila diteliti mendalam
akan mengantar pada pertanyaan When ? (kapan dilaksanakannya?). How ?
(bagaimana melaksanakannya?). Why ? (mengapa dilaksanakan demikian?).
tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting, karena
12
pendekatan terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan komunikasi bisa
berjenis-jenis.
Strategi Humas: kata strategi sendiri mempunyai pengertian yang terkait
dengan
hal-hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang. Artinya,
menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau
organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun luar.
Strategi humas juga dimaksudkan agar perusahaan atau organisasi dapat
dikendalikan dengan baik untuk mencapai tujuannya.Oleh karena itu hal yang
paling dasar bagi setiap manajer didalam perusahaan adalah mengetahui dengan
pasti arah yang sedang dituju oleh perusahaan dan arah yang dipimpinnya.
Oleh James Brian Quinn, strategi diartikan sebagai pola atau rencana yang
mengintegrasikan tujuan pokok, kebijakan, dan rangkaian tindakan sebuah
organisasi ke dalam satu kesatuan yang kohesif. Strategi dapat didefinisikan
sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka panjang, dan adopsi upaya
pelaksanaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.Istilah strategi humas sering pula disebut rencana strategis atau rencana
jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garisgaris besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu
kedepan. Rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi praktisi
Humas untuk menyusun berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang
akan diambil sehari-hari. Dengan itu, kegiatan Humas harus menyatu dengan visi
dan misi organisasi atau perusahaannya.
13
Langkah – langkah strategi Humas:
1. Menentukan misi perusahaan termasuk di dalamnya adalah pernyataan
yang umum mengenai maksud pendirian, filosofi, dan sasaran.
2. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi internal
perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya.
3. Penilaian terhadap lingkungan eskternal perusahaan, baik dari semangat
kompetitif maupun secara umum.
4. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan
pilihan-pilihan).
5. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi untuk
memenuhi tuntutan misi perusahaan.
6. Pemilihan strategis atas tujuan jangka panjang dan garis besar strategi
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras
dengan tujuan jangka panjang dan garis besar strategi.
8. Implementasi atas hal-hal diatas dengan menggunakan sumber yang
tercantum pada anggaran (budget) dan memadukan rencana tersebut
dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi, dan system balas jasa
yang memungkinkan.
9. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode
jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan kontrol dan sebagai
input bagi pengambilan keputusan di masa depan.
14
Dari langkah-langkah strategi Humas diatas merupakan sebagai
langkah dalam menyelaraskan program dan tindakan setiap komponen
(bagian) perusahaan atau organisasi menuju suatu sasaran yang
diharapkan.
Langkah-langkah pokok dari berbagai aspek pendekatan dan strategi
komunikasi PR (Public Relations):
1. To inform (menginformasikan)
2. To explain (menerangkan)
3. To suggest (menyarankan)
4. To persuade (membujuk)
5. To invite (mengundang)
6. To convince (meyakinkan)
Aspek –aspek pendekatan atau strategi Humas:
Di samping Humas berfungsi untuk menciptakan iklim yang kondusif
dalam mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara pejabat
humas atau PRO dan masyarakat untuk mewujudkan tujuan bersama,
melalui berbagai macam aspek-aspek pendekatan atau strategi humas,
yaitu:
1. Strategi Operasional
Melalui pendekatan kemasyarakatan dengan mekanisme sosial
cultural dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Artinya pihak Humas
mutlak bersikap atau berkemampuan untuk mendengar, dan bukan hear
15
mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat, baik etika, moral
maupun nilai-nilai kemsyarakatan yang menjadi acuan dalam strategi
operasional kehumasan.
2. Pendekatan Persuasif dan Edukatif
Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah timbal
balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak
publiknya, baik bersifat mendidik, dan memberikan penerangan maupun
dengan melakukan pendekatan persuasif agar tercipta saling pengertian,
menghargai, pemahaman, toleransi dsb.
3. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Humas
Menumbuhkan sikap bahwa tujuan dan sasaran yang hendak
dicapai tersebut bukan memperoleh keuntungan sepihak dari publik tetapi
memperoleh keuntungan bersama yang terampil dalam memadukan
keuntungan dengan motivasi tanggung jawab sosialnya.
4. Pendekatan Kerjasama
Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dan berbagai
kalangan baik internal maupun eksternal hal ini diperoleh dari hubugan
kerjasama dengan perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak
maka terciptanya kerjasama yang optimal.
5. Pendekatan Koordinatif dan Integratif
Untuk memperluas peranan Humas atau PR dimasyarakat, maka
fungsi humas dalam arti sempit mewakili lembaga atau institusinya, tetapi
peranan lebih luas berpartisipasi dalam menunjang program pembangunan
16
nasional, dan mewujudkan ketahan nasional dibidang: politik, ekonomi,
sosial budaya dan hamkamnas.
Keharmonisan: menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan yang selaras
atau serasi. Dalam kehidupan sehari-hari tidak mungkin lepas dari yang namanya
hubungan atau interaksi social.Keharmonisan sosial adalah aspek penting dan
wajib ada dalam sebuah kehidupan individu. Sebab tanpa hubungan social
manusia tidak akan mungkin dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Hubungan antar individu maupun kelompok wajib dijaga dan dipelihara oleh
setiap elemen, dengan tetap terjaganya hubungan dan keharmonisan sosial
diharapkan tidak terjadi kesenjangan social antar individu,kelompok maupun
instansi dan perusahaan.
Oleh sebab itu setiap individu maupun kelompok dan perusahaan harus
mempunyai kesadaran tinggi untuk menjalin suatu keharmonisan sosial agar
tercipta suatu kenyamanan dalam perusahaan itu sendiri maupun masyarakat. Dan
maka akan nampak lebih indah dan bahagia bila sebuah daerah dimana para
penduduknya hidup berdampingan tanpa ada rasa curiga kepada perusahaan
tersebut.
Maka cara menciptakan keharmonisan sosial dari PT.DOK untuk tidak
terjadinya sikap arogan dan kekerasan dari masyarakat sekitar perusahaan. PT.
DOK
Dalam
Menciptakan
Keharmonisan
Masyarakat
Sidokelar.
Mencampurkannya dengan kegiatan-kegiatan-kegiatan dan program-program
berupa: memberi sumbangan sembako dan uang kepada fakir miskin, mengadakan
sekolah gratis (sekolah mengelas). Sementara itu warga Desa Sidokelar dan
17
kemantren ingin dilibatkan dalam pembangunan PT.DOK Lamongan dan direkrut
sebagai tenaga kerja agar keberadaan PT.DOK Lamongan benar-benar dapat
dirasakan masyarakat Desa Sidokelar.
Untuk menjaga keharmonisan sosial PT. DOK dengan masyarakat sekitar
perusahaan dibutuhkan berbagai cara dan metode diantaranya: masyarakat harus
benar-benar diberikan pemahaman terhadap kesenjangan sosial dan dampaknya,
sehingga masyarakat sadar bahwa menjaga keharmonisan adalah suatu hal yang
begitu penting guna tetap menjaga lingkungan yang kondusif dan tentram, selalu
berinteraksi dengan sopan dengan masyarakat sekitar perusahaan.
Humas(public relations):suatu kegiatan untuk menanamkan pengertian guna
memperoleh good will, kerjasama dan kepercayaan yang pada gilirannya
mendapat dukungan dari pihak lain. Tujuan humas adalah untuk menciptakan,
membina danmemelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau
organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang
harmonis dan timbal balik.
a. Bahwa ‘’Humas bertolak dari dalam organisasi’’. Berhasil tidaknya hubungan
suatu organisasi dengan masyarakat sangat dipengaruhi oleh’’SIKON’’ di
dalam(intern) organisasi yang bersangkutan.
b. Bahwa ‘’tindakan perorangan membawa nama keseluruhan’’. Tindakantindakan humas sebenarnya bukan saja dilakukan oleh unit kerja humas
sendiri, tetapi juga oleh seluruh jajaran organisasi.
c. Bahwa nama baik organisasi tidaklah tergantung kepada apa yang dikerjakan.
18
d. Prinsip banyak bekerja dan bicara.7
Strategi pokok humas di arahkan untuk meningkatkan mekanisme
komunikasi dua arah antara lembaga dengan sasaran humas agar hasil-hasil
yang dicapai oleh lembaga dapat dikenal oleh
sasaran humas, sehingga
sasaran humas akan ikut berpartisipasi aktif dalam mewujudkan tujuan
lembaga khususnya dan tujuan pembangunan nasional umumnya.
Humas berfungsi untuk menimbulkan iklim yang dapat mengembangkan
tanggung jawab dan partisipasi seluruh sasaran humas untuk ikut serta
mewujudkan tujuan.
Strategi operasional yang digunakan oleh humas adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan kemasyarakatan.
Pelaksanaan
program
humas
dilakukan
dengan
pendekatan
kemasyarakatan, melalui mekanisme sosial-kultural.
b. Pendekatan koordinatif dan integratif.
Pendekatan ini dilakukan dengan koordinasi dan integrasi di dalam Badan
Koordinasi Kehumasan(BAKOHUMAS)untuk mempercepat tercapainya
program Humas.
c. Pendekatan edukatif dan persuasif.
Pendekatan edukatif dan persuasif ini mempunyai peranan penting untuk
mencapai perubahan sikap mental yang negatif dari pasar sasaran Humas,
terutama dari media massa.
7
AW. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, hal. 55
19
d. Penyelenggaran sistem penerangan terpadu
Penerangan
terpadu
dan
berkesinambungan
dimaksudkan
untuk
meningkatkan gerak langkah operasional antara Humas dan petugas yang
berkenan dengan kehumasan sehingga terarah ke tercapainya tujuan
kehumasan.8
Sesuai peranannya sebagai pengabdi untuk kepentingan umum, sebagai
mediator antara pimpinan dengan publik, dan sebagai dokumentator.Dan
media juga memegang peranan penting dalam mensukseskan upaya
humas,lebih-lebih bila dilihat populasi jangkauan Humas sangat luas dan
banyak jumlahnya. Setiap media memiliki keunggulan dan kelemahannya
masing-masing, namun dengan digunakan secara terpadu akan saling
melengkapi. Oleh karena itu media yang digunakan Humas selama ini adalah
sebagai berikut:
1) Media tradisional dengan metode tatap muka.
Komunikasi tatap muka diselenggarakan dalam berbagai bentuk
media tradisional, misalnya pameran, ceramah, diskusi, kunjungan
bersama-sama pers, dan lain-lain.
2) Media massa dengan metode tidak langsung.
Media
massa
yang
digunakan
elektronik:RRI,TVRI,FILM,VIDEO,SLIDE.
8
AW. Widjaja, Op., Cit, hal. 60
Humas
berupa:
media
20
Setiap hari diadakan monitor dan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas humas, khususnya yang menyangkut fungsi pelayanan dan
pendapat umum yang tertera dalam berbagai media massa
Humas berkewajiban untuk memberikan informasi dan publikasi
lembaga/instansi agar dapat diterima dan di dukung khalayak, sehingga
terjadi
jalinan
hubungan
yang
serasi
antara
lembaga
dan
masyarakat(harmonis communication). Dengan adanya komunikasi yang
harmonis dan serasi ini, maka pekerjaan dan fungsi humas akan berjalan
lancar, mulus sesuai dengan apa yang hendak dicapai.
Pelaksanaan tugas dan fungsi humas seperti ini memerlukan
kemampuan, ketrampilan dan kejelian antara lain:
a. mengenal dengan baik masyarakat dan lingkungan.
b. Mengetahui ‘’pintu masuk’’ ke dalam hati sasaran(persuasive dan edukatif).
c. Menjadi mediator kehendak masyarakat kepada lembaga dan instansi.9
Masyarakat Sidokelar adalah masyarakat yang heterogen, tetapi kelompok
sasaran dapat saja homogen. Humas harus mempunyai kemampuan untuk
mengenal ciri-ciri pokok masyarakat(pluralitas),yang terdiri dari sub-sub kultur,
sehingga tidak diambil langkah-langkah oleh lembaga atau instansiyang
menyinggung dan benturan-benturan.
Masyarakat Sidokelar tumbuh dan berkembang dalam lingkungan.Maka
kondisi lingkungan harus di pelajari dengan cermat oleh humas, terutama
9
Ibid.,Op.,Cit , hal. 63
21
kelompok sasaran. Paling tidak harus di usahakan jangan sampai kegiatan
lembaga/instansi menimbulkan dampak merusak lingkungan disekitarnya.
Misalnya untuk menjaga lingkungan lokasi Desa Sidokelar tetap di pertahankan
keadaan dengan radius 5 km di sekelilingnya, sehingga lahan, laut, fauna dan flora
tetap dipertahankan seperti semula.
Emil Salim, Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
mengungkapkan antara lain:10
Dampak kegiatan perusahaan/instansi kepada lingkungan sosial sukar
diukur secara kuantitatif dan perlu dilakukan melalui analisa kualitatif, mengkaji
masyarakat terhadap kegiatan perusahaan/instansi.
Apabila tidak diatur dengan baik akan menimbulkan dampak lingkungan.
Kelompok sasaran(khalayak) memiliki kebutuhan dan aspirasi.Masukan dan
balikan dari masyarakat harus dikaji dan diperhatikan juru bicara khalayak
mengenai aspirasi mereka perlu disaring/difilter mana yang layak dan mana yang
tidak layak. Maka dengan demikian dapat diupayakan supaya pelaksanaan
lembaga/instansi tidak akan bertentangan dengan kebutuhan dan aspirasi lembaga
kita.
Hubungan masyarakat yang paling efektif adalah yang terbuka bagi
komunikasi timbal balik(two way communication), sehingga tidak akan timbul
kegiatan yang bersifat memaksakan(imposition,imperatif, punitif) dari atas seperti
penggusuran, pergantian kerugian dan lain-lain.
10
AW. Widjaja, Op., Cit,. hal. 98‐99
22
Dalam hal ini humas perlu dikembangkan kemampuan berkomunikasi
dengan juru bicara sasaran (khalayak) pemimpin formal maupun informal yang
berkepentingan dan paling menderita akibat kegiatan.Keresahan dan prasangka
khalayak perlu diketahui humas dan disampaikan kepada atasan untuk
pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan dan keputusan.
Penduduk bertambah dan lingkungan cenderung menderita tekanan besar
dan berat.Akibat pembangunan dan pengembangan masalah yang penting
diperhatikan agar kegiatan tersebut tidak memperburuk dan atau merusak
kehidupan penduduk dan lingkungan.
Sebaliknya dengan adanya pembangunan tersebut menjaga citra diri dan
turut aktif membantu perbaikan kualitas penduduk dan kualitas lingkungan, antara
lain:
a. Citra yang dikembangkan harus jujur.
b. Citra harus memperhitungkan kepekaan sosial.
c. Upaya yang ditempuh tidak merusak citra.
d. Hindari tindakan yang sewenang-wenang.
Selanjutnya Emil Salim mengemukakan pula: segi kependudukan yang
penting adalah segi kuantitatif(tingkat kelahiran, tingkat kematian, mobilitas dan
lain-lain) dan segi kuantitatif(tingkat produktif, tingkat pendidikan, solidaritas
sosial dan lain-lain). Dalam lingkungan yang penting adalah segi kualitas
lingkungan(khususnya air, udara, dan tanah) dan keserasian kependudukan
dengan lingkungan.Dengan demikian pembangunan dan pengembangan oleh
23
lembaga/instansi mengupayakan menempuh cara-cara tersebut untuk lebih
meningkatkan kualitas penduduk dan kualitas lingkungan, bukan sebaliknya.
Humas berperan untuk memberi masukan kepada pimpinan/atasan, seperti
yang dirasakan masyarakat tentang maksud dan tujuan pembangunan dan
pengembangan, agar masyarakat tidak mersasa asing.
Menciptakan
keharmonisan
antara
instansi/lembaga
dengan
khalayak(masyarakat) maka keharmonisan tersebut, akan menciptakanpula
iklimyang terus-menerus positif dalam pengertian kreatif,produktif, progresif
antara kedua belah pihak.
Berbagai teknik komunikasi dapat digunakan dalam komunikasi.Salah satu
di antaranya ialah dengan komunikasi persuasif. Beberapa hal yang perlu
mendapat perhatian para pelaksana bidang hubungan masyarakat, antara ialah,
bagaimana menggunakan seefektif mungkin menyebarkan gagasan-gagasan dari
lembaga kepada publiknya baik internal maupun eksternal. Untuk kepentingan
ini, perlu dikuasainya teknik komunikasi dengan tepat.Misalnya saja dengan
teknik persuasif.
Komunikasi persuasif adalah berasal dari istilah persuasion (inggris).
Sedangkan
istilah
persuasion
itu
sendiri
diturunkan
dari
bahasa
latin:’’persuasio’’, kata kerjanya to persuade, yang dapat diartikan sebagai
membujuk, merayu, meyakinkan dan sebagainya.11
Sejalan dengan itu para ahli telah menyatakan pula bahwa persuasi adalah
kegiatan psikologis. Hal ini untuk membedakannya koersi(coersive) yang
11
Onong U. Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 79
24
mempunyai tujuan yang sama yakni mengubah tingkah laku, pendapat dan sikap.
Tetapi koersi bersifat penggunaan kekuatan(force).12
Teknik komunikasi persuasi ini tidak lain daripada suatu usaha untuk
meyakinkan orang lain agar publiknya berbuat dan bertingkah laku seperti yang
diharapkan komunikator(dalam hal ini PRO) dengan cara membujuk tanpa
memaksanya/tanpa kekerasan.
G. Kerangka Pikir Penelitian
Menjelaskan alur tentang penelitian yang dilakukan. Ilustrasi kerangka
penelitian “Strategi Komunikasi Hubungan Masyarakat PT. DOK Dalam
Menciptakan Keharmonisan Masyarakat Desa Sidokelar Kecamatan Paciran
Kabupaten Lamongan” adalah sebagai berikut.
12
Onong U. Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 83
25
TEORI KOMUNIKASI
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
KOMUNIKASI KELOMPOK
KOMUNIKASI PERSUASIF
Setelah dikerangka pikirkan sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti
menjelaskan makna alur skematik tersebut secara lebih detail dan sesuai
dengan konteks penelitian masing-masing.
Di dalam Strategi Komunikasi Humas PT. DOK PANTAI LAMONGAN
Dalam Menciptakan Keharmonisan Masyarakat Desa Sidokelar Kecamatan
Paciran Kabupaten Lamongan, maka dengan berbagai langkah Ilmu
Komunikasi dipergunakan untuk Menciptakan Keharmonisan. Seperti , Teori
Komunikasi, Komunikasi Interpersonal, Komunikasi Kelompok, Komunikasi
Persuasif.
Dimana Komunikasi Interpersonal dipergunakan untuk mengetahui
seberapa senang nya masyarakat sekitar dengan adanya PT. DOK PANTAI
LAMONGAN disekitar Desa mereka. Dan Komunikasi Kelompok digunakan
untuk menjaring organisasi yang ada di dalam Desa Sidokelar, organisasi itu
berupa Karang Taruna dan Kelompok Tani, serta Rukun Nelayan, agar dapat
26
bersosialisasi dengan mudah kalau sudah menggandeng beberapa organisasi
yang ada.
Dengan Komunikasi Persuasif Humas PT. DOK PANTAI LAMONGAN
berupaya membujuk kepada para warga Sidokelar, agar bisa menjadi bagian
dari karyawan PT. DOK PANTAI LAMONGAN. Dengan itu maka langkah
Humas
PT.
DOK
PANTAI
LAMONGAN
Dalam
Menciptakan
Keharmonisan Masyarakat Desa Sidokelar bisa terjalin dengan baik dan tidak
ada kesenjangan sosial.
H. Metode Penelitian
Ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai pemahaman. Jalan
tersebut harus ditetapakan secara bertanggung jawab ilmiah dan data yang dicari
untuk membangun/memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian,
artinya harus dipercaya kebenarannya.13
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian
kulalitatif, karena metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati untuk diarahkan pada latar dan individu
secara holistik.Penelitian kualitatif mempunyai tujuan agar peneliti lebih
mengenal lingkungan penelitian, dan dapat terjun langsung ke lapangan.Jenis
penelitian kualitatif ini lebih menekankan makna dari hasil suatu aktivitas,
13
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002),
27
karena dalam melakukan penelitian ini peneliti bukan sebagai orang ahli
tetapi orang yang belajar mengenai sesuatu dari subyek penelitian.Dengan
menggunakan jenis penelitian ini, dapat diketahui Bagaimana Strategi
Komunikasi HumasPT. DOK Dalam Menciptakan Keharmonisan Masyarakat
Desa Sidokelar Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif
Deskriptif.Alasan digunakan metode ini karena metode deskriptif merupakan
penelitian mengenai suatu gejala yang ada sesuai dengan variabel-variabel
yang diteliti. Oleh karena itu dalam metode ini peneliti tidak untuk menguji
hipotesa atau teori melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya
sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti dan tidak bertindak sebagai
pengamat tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Dengan menggunakan
metode ini peneliti berusaha mengumpulkan informasi atau data sebanyakbanyaknya yang berkenaan dengan Keharmonisan PT. DOK PANTAI
LAMONGAN.
Untuk mengkaji lebih dalam Strategi Komunikasi Humas PT.DOK
PANTAI LAMONGAN peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi.
Alasan digunakan pendekatan ini karena fenomenologi merupakan kajian
mengenai fenomena yang terjadi, yaitu dengan cara menerapkan metodologi
ilmiah dalam meneliti fakta-fakta yang bersifat subyektif, yaitu yang
berkaitan dengan perasaan, tindakan, ide dan sebagainya yang diungkapkan
dalam bentuk tindakan luar yang berupa perkataan dan perbuatan. Dalam
pendekatan fenomenologi partisipasi dari penelti sangat diperlukan, sehingga
28
peneliti dapat memahami segala macam tindakan dari dalam maupun dari
luar.
Peneliti dalam pendekatan fenomenologi berusaha memahami arti
peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi
tertentu.Dalam fenomenologi ini tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui
arti sesuatu tentang obyek yang diteliti. Peneliti disini masukkedalam dunia
para subyek yang ditelitinya, sehingga akan dapat memahami perilaku dan
peristiwa yang terjadi dalam pendekatan ini, peneliti ingin memahami
fenomena yang terjadi di PT.DOK PANTAI LAMONGAN yang berkenaan
dengan perkembangan serta Strategi Komunikasi Humas PT. DOK Dalam
Menciptakan Keharmonisan Masyarakat Desa Sidokelar Kecamatan Paciran
Kabupaten Lamongan.
2. Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian.
Subyek penelitian : HRD PT. DOK Pantai Lamongan
Obyek penelitian : Aspek keilmuan komunikasi yang menjadi kajian
penelitian.
Obyek
penelitian
ini
mengenai
komunikasi
persuasif,
interpersonal, kelompok yang berkaitan dengan Strategi Komunikasi
Hubungan Masyarakat PT. DOK Dalam Menciptakan Keharmonisan
Masyarakat Desa Sidokelar Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.14
1414
Mordalis, Metode Peneltian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1995),
29
Lokasi Penelitian.
Penelitian
ini
mengambil
lokasi
di
PT.DOK
PANTAI
LAMONGANKemantren Paciran Lamongan yang berlokasi di Jl. Deandles
Kemantren Paciran Kabupaten Lamongan.
Lokasi
ini
dipilih
dengan
alasan
bahwa
PT.DOK
PANTAI
LAMONGANKemantren Paciran Kabupaten Lamongan dekat jangkaunnya
dan untuk mendapatkan sumber-sumber data dan informasi lebih mudah.
3. Jenis dan Sumber Data.
a. Sumber Data Primer
Yaitu sumber data utama yang diperoleh dari lapangan, berupa
hasil wawancara dari informan atau bisa disebut Key Member yang
memegang kunci utama sumber data dalam penelitian ini.Karena informan
merupakan orang yang benar-benar tahu dan terlibat dalam kegiatan yang
ada diperusahaan tersebut.
Untuk menentukan informan maka dapat menggunakan purposive
sampling.Dalam teknik ini penetapan informan dilakukan dengan
15
mengambil orang yang telah terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri
spesifik yang dimiliki oleh sample atau memilih sample yang sesuai
dengan tujuan peneliti.
Yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:
15
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hal. 153
30
a. Bapak Dominikus Putranda R.G, Manajer HRD PT.DOK PANTAI
LAMONGAN sebagai informan untuk memperoleh data dalam
penelitian ini.
b. Bapak Yahya Ubaid dan Bapak Indra Wahyudinata, Staf humas
PT.DOK PANTAI LAMONGAN yang berperilaku aktif ikut berperan
serta dalam menciptakan keharmonisan.
b. Sumber Data Sekunder
Yaitu sumber data tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan
data sebanyak-banyaknya dari informan yang digali dari:
1) Catatan lapangan
Menurut Bogdan & Biklen (1982:74) adalah catatan tertulis apa
yang di dengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka
pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.
Catatan-catatan ini diperoleh dari hasil pengamatan dan peran serta
peneliti yang berupa situasi proses dan perilaku terutama yang berkaitan
dengan perkembangan perusahaan dan aktivitas humas PT.DOK
PANTAI LAMONGAN dalam menciptakan keharmonisan.
2) Dokumenter
Yaitu dokumen-dokumen yang diperoleh dari lapangan, berupa
buku, arsip, majalah, bulletin, bahkan dokumen perusahaan atau
dokumen resmi yang berhubungan dengan PT. DOK PANTAI
LAMONGAN.
31
4. Tahap-tahap Penelitian.
Untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif, perlu mengetahui tahaptahap yang akan dilalui dalam proses penelitian. Untuk itu peneliti harus
menyusun tahap-tahap penelitian yang lebih sistematis agar dapat
diperoleh hasil penelitian yang sistematis pula. Ada empat tahap yang bisa
dikerjakan dalam suatu penelitian yaitu:
a. Tahap pra lapangan
Pada tahap ini peneliti merumuskan masalah, membuat proposal
penelitian, menemukan lokasi, mengurus perijinan, menentukan informan
dan keperluan lain yang berkaitan dengan persiapan-persiapan sebelum
melakukan penelitian. Peneliti disini sebagai penentu hal-hal yang
berkaitan dengan persiapan sebelum memasuki PT. DOK PANTAI
LAMONGAN.
b. Tahap pekerjaan lapangan
Dalam tahap pekerjaan lapangan ini dibagi atas tiga bagian, yaitu
memahami latar penelitian dan partisipasi diri, memasuki lapangan dan
berperan serta sambil mengumpulkan data. Dalam tahap ini, peneliti
memegang peranan yang sangat penting, karena pada penelitian ini peran
aktif dan juga kemampuan peneliti dalam mengumpulkan data sangat
diperlukan.16
16
Moch Nazir, Metode Penelitian , (Jakarta: PT Ghalia Indonesia, 1998), hal. 234
32
Dalam tahap ini, peneliti memegang peranan yang sangat penting,
karena pada penelitian ini peran aktif dan juga kemampuan peneliti dalam
mengumpulkan data sangat diperlukan.
Dalam tahap ini peneliti mencoba menggali keterangan lebih
mendalam mengenai strategi komunikasi humas PT.DOK PANTAI
LAMONGAN dalam Menciptakan Keharmonisan melalui wawancara
dengan Manager HRD Humas PT.DOK PANTAI LAMONGAN beserta
staf-stafnya, mengamati obyek penelitian, yaitu melihat apa yang mereka
lakukan, kapan, dengan siapa dan dalam keadaan apa serta menanyai
mereka
mengenai
tindakan
mereka
yang
berhubungan
dengan
perkembangan PT.DOK PANTAI LAMONGAN dan mengumpulkan data
yang berkaitan dengan perkembangan PT.DOK PANTAI LAMONGAN.
c. Tahap analisis data
Analisis
data
merupakan
proses
mengatur
urutan
data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian
dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu
wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumen, dan data lain yang
mendukung, dikumpulkan, diklasifikasi dan dianalisa dengan analisis
induktif.
d. Tahap penulisan laporan
Penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga
dalam penelitian akhir ini peneliti mempunyai pengaruh terhadap hasil
33
penulisan laporan. Penulisan laporan yang sesuai dengan prosedur penulisan
yang baik akan menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil
penelitian.
5. Teknik Pengumpulan Data.
Agar dapat diperoleh data yang valid dan bisa dipertanggung jawabkan,
maka data tersebut diperoleh melalui:
a. Wawancara mendalam
Yaitu proses memperoleh keterangan secara mendalam mengenai suatu
kejadian (peristiwa) yang berkaitan dengan tema yang diteliti yang berbentuk
Tanya
jawab
dengan
bertatap
muka langsung
antara
si penanya
(pewawancara) dengan si penjawab dengan menggunakan panduan
wawancara.
Wawancara mendalam sering juga disebut wawancara tak berstruktur,
yaitu wawancara yang dilakukan peneliti dengan tujuan memperoleh bentukbentuk tertentu informasi dari semua responden, tetapi susunan kata dan
urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden. 17
Wawancara ini dilakukan dengan tujuan agar peneliti dapat memperoleh
atau memastikan fakta (kenyataan yang terjadi), untuk memperkuat
kepercayaan dan perasaan tentang keadaan fakta, dan untuk menggali
keterangan lebih mendalam mengenai perkembangan PT.DOK PANTAI
LAMONGAN serta Strategi Komunikasi Humas PT.DOK PANTAI
17
Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002), hal.
180‐181
34
LAMONGAN dalam Menciptakan Keharmonisan. Sedangkan yang menjadi
informan adalah Manager HRD Humas PT. DOK PANTAI LAMONGAN
beserta Staf-stafnya.
b. Pengamatan berperan serta
Yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut berperamn serta
dalam kehidupan obyek yang kita teliti. Dengan cara pengamatan ini, yaitu
peneliti ikut terlibat dalam kehidupan obyek yang diteliti, melihat apa yang
mereka lakukan, kapan, dengan siapa dan dalam keadaan apa serta menanyai
mereka mengenai tindakan mereka yang berhubungan dengan perkembangan
perusahaan. Sehingga peneliti dapat memperoleh data yang langsung
mengenai kejadian atau peristiwa yang berhubungan dengan perkembangan
perusahaan, kemudian dicatat segera dan tidak menggantungkan data dari
ingatan seseorang. Untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap suatu
kejadian kadang kala diperlukan waktu menunggu yang lama.
c. Dokumen
Yaitu proses melihat kembali sumber-sumber data dari dokumen yang ada
dan dapat digunakan untuk memperluas data-data yang telah ditemukan.
Adapun sumber-sumber data dokumen ini diperoleh dari lapangan, berupa
buku, arsip, majalah, bahkan dokumen perusahaan atau dokumen resmi yang
berhubungan dengan perkembangan PT.DOK PANTAI LAMONGAN.
6. Teknik Analisis Data
Anlisis data menurut Moleong adalah proses mengorganisasian dalam
mengurutkan data kedalam pola kategori dan satuan uraian dasar sehingga
35
dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah Analisis Induktif.Dimana analisis ini dilakukan berdasarkan
pengamatan di lapangan atau pengalaman empiris, data dan fakta yang
diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi disusun,
diolah dan dikaji yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Analisis
induktif ini bias juga dikatakan sebagai cara berfikir untuk member alasan
yang dimulai dengan pernyataan yang bersifat spesifik untuk menyusun
suatu argumentasi yang bersifat umum18
7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik dalam
mengevaluasi keabsahan data sebagai berikut:
a. Perpanjangan keikutsertaan
Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen utama, sehingga
keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam mengumpulkan data.
Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi
memerlukan perpanjangan keikutsertaan peneliti saat penelitian. Waktu yang
panjang dalam melakukan penelitian akan dapat diperoleh. Sehingga
menyediakan lingkup yang lebih luas dengan perpanjangan keikutsertaan
peneliti mencoba untuk mempelajari segala macam tindakan baik dari dalam
18
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hal. 3
36
maupun dari luar, peneliti dapat menguji semua informasi yang peneliti
peroleh baik dari dalam maupun dari luar.
b. Ketekunan pengamatan
Menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan
dengan persoalan atau isi yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri
pada hal tersebut secara rinci. Dengan adanya pengamatan yang berperan
serta dalam penelitian maka akan diperoleh kedalaman data yang bisa
disesuaikan dengan masalah yang diteliti.
Dalam ketekunan pengamatan peneliti mencoba untuk mengamati dengan
teliti dan rinci terhadap faktor-faktor yang menonjol, yaitu faktor-faktor yang
menjadi hambatan dalam melaksanakan program atau rencana, baik dari segi
lingkungan, teknologi, ekonomi, maupun politik. Kemudian peneliti
menguraikan secara rinci serta mencoba untuk memahaminya.19
c. Triangulasi
Penelitian melalui triangulasi menurut Moleong(2004:330) adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan pengecekan sumber lain
untuk pembanding, yaitu penggunannya a)sumber, b)metode, c) penyidik dan,
d) teori dalam penelitian secara kualitatif. Artinya, teknik triangulasi adalah
sebagai upaya untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi
kenyataan yang ada dalam konteks pengumpulan data tentang berbagai
kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan, dengan kata lain bahwa
19
Moch Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: PT Ghalia Indonesia, 1998), hal. 202
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hal. 103
37
pihak peneliti dapat melakukan ‘check and recheck’temuan-temuannya
dengan membandingkan.
Dalam teknik ini peneliti membandingkan data-data yang diperoleh dari
berbagai sumber, yaitu dari hasil wawancara, pengamatan, catatan lapangan,
dokumen dan data-data lain yang berkenaan dengan perkembangan PT.DOK
PANTAI LAMONGAN. Dengan Triangulasi peneliti membandingkan data
hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan hasil
wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan dengan obyek
penelitian.Kemudian peneliti melakukan pengecekan kembali derajat
kepercayaan penerimaan hasil penelitian.
38
I. Sitematika Pembahasan
Untuk memudahkan dalam pembahasan serta mempermudah
dalam pemahaman lainnya, maka skripsi ini dibagi enam bab, yaitu:
BAB I :Pendahuluan yang berisi pembahasan mengenai Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Peneltian, Manfaat Penelitian, kajian
penenlitian terdahulu, Definisi Konsep, kerangka pikir penelitan, metode
penelitian, dan Sistematika Pembahasan.
BAB II : Kajian Pustaka yang berisi pembahasan mengenai pengertian
Humas dan Fungsi, Peran Humas, Tugas Humas, Strategi-strategi Humas,
Penelitian Terdahulu, dan kajian teori komunikasi laswell.
BAB III: Penyajian Data yang berisi pembahasan tentang deskripsi subyek
dan Lokasi Penelitian, dan deskripsi data penelitian.
BAB IV: Analisis Data yang berisi pembahasan tentangTemuan Penelitian
dan Konfirmasi Temuan dengan Teori.
BAB V: Penutup yang berisi pembahasan tentang, Kesimpulan dan
rekomendasi.
Download