BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Deskripsi Teori Berikut adalah deskripsi tentang teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. 2.1.1 Pedagang Pinggir Jalan Menurut definisi dari kamus besar bahasa indonesia kata “pedagang” yang memiliki kata dasar “dagang”, merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan kata “pedagang” sendiri merupakan orang yang mencari nafkah dengan cara berdagang. Pedagang yang dimaksud didalam penelitian ini adalah semua jenis pedagang yang lokasinya dekat dengan jalan raya atau lebih tepatnya berada dipinggir jalan raya yang mudah diakses oleh berbagai jenis kendaraan. Pedagang pinggir jalan sejatinya sudah ada sejak zaman penjajahan belanda dulu. Hingga saat ini pedagang pinggir jalan sepertinya sudah mengakar didalam kehidupan masyarakat indonesia, sehingga dengan mudah kita dapat jumpai pedagang pinggir jalan hampir di semua tempat diindonesia. Banyak jenis pedagang pinggir jalan yaitu pedagang yang membuat tenda sederhana atau pedagang kaki lima, pedagang yang memiliki toko klontong, dan pedagang keliling. Pada perkembangan zaman saat ini, pedagang pinggir jalan memiliki banyak kendala yang dihadapi, seperti persaingan usaha yang semakin ketat, banyak nya pedagang-pedagang modern yang ada seperti pedagang produk di mall-mall maupun pedagang virtual yang hanya mempunyai toko atau lapak virtual saja di internet. Akan tetapi semakin berkembangnya zaman diharapkan pedagang pinggir jalan dapat memanfaatkan teknologi komputerisasi guna menunjang produktifitas mereka dalam berwirausaha, sehingga pedagang pinggir jalan mampu menjadi pedagang pinggir jalan -6http://digilib.mercubuana.ac.id/ modern yang dapat bersaing dengan pedagang-pedagang usaha menengah keatas. 2.1.2 Aplikasi Mobile Hybrid Mobile application adalah jenis perangkat lunak aplikasi yang dirancang untuk berjalan dan melakukan tugas-tugas tertentu pada perangkat mobile, seperti handphone, smartphone, dan PDA’s (Janalta Interactive Inc, 2016). Terdapat tiga kategori dalam mobile application menurut Nripin & Bhat (2013) yaitu mobile native application, mobile web application, dan mobile hybrid application. Perbedaan kategori tersebut berdasarkan bahasa pemrograman yang digunakan dan layanan yang dapat didukung oleh aplikasi mobile dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Aplikasi hybrid merupakan aplikasi web yang ditransformasikan menjadi kode native pada platform seperti android, iOS, maupun windows phone. Sedangkan aplikasi native adalah aplikasi yang dibangun oleh bahasa pemrograman yang lebih spesifik, contohnya adalah java untuk android dan Objective-C(Swift) untuk iOS. Struktur aplikasi hybrid merupakan gabungan dari aplikasi web dan aplikasi native, dimana aplikasi ini sistem kerjanya mengandalkan web service dan controller nya menggunakan fungsi dari aplikasi native (lihat Gambar 1). Akan tetapi dalam pembangunan pemrogramannya, aplikasi hybrid hanya mengandalkan pemograman web saja, sehingga aplikasi ini akan mudah dikembangkan oleh programer web sekalipun. Tentunya dengan bantuan aplikasi pihak ketiga untuk membangun program web itu menjadi aplikasi native yang siap diinstal dan dijalankan. -7http://digilib.mercubuana.ac.id/ Gambar 1 Struktur Aplikasi Hybrid 2.1.3 HTML5 HTML5 (Hypertext Markup Language version 5) adalah sebuah bahasa markah yang menstrukturkan isi dari World Wide Web, sebuah teknologi utama pada internet. Standar HTML5 menyempurnakan elemen-elemen lama yang terdapat pada standar sebelumnya, menambahkan elemen-elemen yang semantik dan menambahkan fitur-fitur baru untuk mendukung pembuatan aplikasi web yang lebih kompleks . Fitur-fitur yang digunakan pada implementasi klien SIP ini antara lain HTML5 Video, Websocket dan WebRTC. HTML5 Video adalah elemen baru pada HTML5 yang bertujuan untuk menampilkan dan memainkan berkas video. Websocket adalah implementasi koneksi soket yang berjalan diatas protocol HTTP yang menyediakan aliran data secara real-time antara klien dan server. WebRTC (Web Real-Time Communication) adalah sebuah antarmuka pemrograman perangkat lunak yang menelusuri kemungkinan komunikasi data audio dan video antar pengguna melalui perambah. (Jurnal Teknik ITS Vol. 1, Sept, 2012/implementasi klien sip berbasis web Menggunakan html5 dan node.js) 2.1.4 Angular JS AngularJS adalah kerangka kerja open source JavaScript dikelola oleh Google dan komunitas yang dapat membantu pengembang untuk membuat aplikasi halaman. Tujuannya adalah untuk membantu mengembangkan aplikasi web dengan model view controller (MVC) kemampuan dalam upaya -8http://digilib.mercubuana.ac.id/ untuk membuat pengembangan, pemeliharaan dan pengujian lebih mudah. AngularJS membantu untuk membuat aplikasi web yang berdasarkan HTML, CSS, JavaScript. AngularJS membawa kemampuan MVC untuk aplikasi web dan karenanya membuatnya lebih Modular dan mudah untuk mengembangkan, memelihara dan melakukan tes. AngularJS memperkenalkan tag tambahan yang disebut sebagai arahan. Arahan ini awalan dengan 'ng-' dan Tujuan dari direktif adalah untuk mengikat data ke tampilan/template melalui controller. AngularJS pengendali ditulis dalam JavaScript yang menambah logika bisnis untuk pandangan yang apa-apa kecuali halaman HTML. AngularJS membantu untuk membuat aplikasi tersebut dengan mudah. AngularJS sepenuhnya klien perpustakaan sisi dimana AngularJS berdasarkan penyatuan data dua arah penuh yaitu Bidirectional-Data-Binding. Apakah cara otomatis untuk memperbarui tampilan setiap kali perubahan model, dan memperbarui Model setiap kali melihat perubahan. AngularJS adalah jalan tercepat bagi kita untuk melaksanakan situs yang paling sederhana serta sebagian besar aplikasi web yang rumit. Dalam AngularJS file utama adalah index.html yang berfungsi sebagai dasar untuk seluruh aplikasi atau website. Adapun file yang diperlukan seperti CSS atau script, termasuk dalam file index.html dan tidak perlu mengulangi itu di tempat lain. Ada berkas menu.html lain; navigasi situs yang mengarah ke index.html. Kita bisa mengubah elemen luas situs untuk sementara. Ikon navigasi, dibuat hanya dengan melakukan perubahan dalam file index ini dan tidak diperlukan untuk membuat perubahan di tempat lain. (Madhuri A. Jadhav, 2015) 2.1.5 Node JS Node.js merupakan kerangka kerja lisensi terbuka dan lintas platform berbasis Javascript yang digunakan untuk membangun aplikasi sisi server dan jaringan. Kerangka kerja ini dibuat pertama kali oleh Ryan Dahl pada tahun 2009 pada situs Web http://nodejs.org. Pada awalnya, Javascript hanya merupakan bahasa pemrograman yang digunakan dan berjalan pada peramban Web. Penggunaan Javascript untuk kebutuhan aplikasi server -9http://digilib.mercubuana.ac.id/ kemudian dikembangkan melalui Node.js sehingga pengembang bisa menulis program aplikasi Web mereka cukup dalam satu bahasa. (Guillermo Rauch,2012) Node.js menggunakan mesin Javascript Google V8 seperti yang juga digunakan oleh Google Chrome. Selain itu Node.js juga memberikan kemampuan kepada pengembang untuk membangun aplikasi jaringan yang cepat dan scalable menggunakan pola pemrograman berbasis event-driven dan non-blocking I/O sehingga bisa membuat aplikasi menjadi ringan, cepat dan efisien untuk aplikasi yang bersifat waktu nyata dan intensif data. (http://www.nodejs.org/). 2.1.6 Apache Cordova Menurut Kosmaczewski (2012, p. 91), PhoneGap diciptakan oleh perusahaan bernama Nitobi yang kemudian di akuisisi oleh Adobe. Lebih daripada itu, PhoneGap telah menjadi proyek resmi dari Apache Foundation dan sekarang dinamakan Apache Cordova. Secara teknis, dapat dikatakan bahwa PhoneGap adalah distribusi dari Apache Cordova. PhoneGap membungkus aplikasi yang diciptakan menggunakkan HTML, CSS dan JavaScript ke dalam bahasa native menggunakkan komponen web browser native yang disediakan oleh kebanyakan smartphone. Menurut promosi dari Adobe, PhoneGap merupakan dua hal: 1. Wrapper PhoneGap menangani HTML, CSS dan JavaScript file dan menyatukannya dalam suatu cara sehingga dapat dirilis di online store. 2. Bridge PhoneGap juga menyediakan mekanisme HTML5 web applications, yang memungkinkan mereka mengakses dan memakai informasi dan layanan yang tersedia dari aplikasi bawaan, seperti buku kontak lokal, sistem notifikasi, suara, dan keperluan lainnya. 2.1.7 Framework Ionic Ionic adalah kerangka kerja front-end. hybrid aplikasi seluler adalah aplikasi yang dibuat menggunakan teknologi ini. Framework ini berlisensi MIT. Proses dari penciptaan, bangunan dan paket mobile hybrid pada aplikasi - 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ dilakukan dengan bantuan Ionic yang juga dikenal sebagai modul Node. perusahaan Drifty mendukung kedua kerangka Ionic dan modul keterampilan .Developer pada AngularJS dan HTML5 yang diberdayakan oleh Ionic untuk membuat aplikasi high end. [Mr.Dashrath Mane1 & Mr. Kaushik Shirodkar (2016)] Framework Ionic terdiri dari sekumpulan teknologi yang dikembangkan untuk membangun aplikasi mobile hybrid yang powerful, cepat, mudah dan juga memiliki tampilan yang menarik. Framework Ionic menggunakan AngularJS sebagai framework berbasis web dan menggunakan Cordova untuk membangun aplikasi mobile. Saat ini, Framework Ionic mendukung UIWebView untuk iOS 6+ dan Android 4+ (dengan beberapa dukungan untuk 2.3). 2.1.8 Sistem Informasi Geografis (SIG) Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah sebuah sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh jenis data geografis. (irwansyah, 2013) Dalam artian sederhana sistem informasi geografis dapat kita simpulkan sebagai gabungan kartografi, analisis statistik dan teknologi sistem basis data (database). Pengertian sistem informasi geografis menurut para ahli adalah: 1. Burrough, 1986 Kummpulan alat yang powerful untuk mengumpulkan, menyimpan, menampilkan, dan mentransformasikan data spasial dari dunia nyata. 2. Aronof, 1989 Segala jenis prosedur manual maupun berbasis komputer untuk menyimpan dan memanipulasi data berefrensi geografis. 3. ESRI, 2004 Sebuah sistem untuk mengatur, menganalisa, dan menampilkan informasi geografis. - 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sehingga dapat dirangkum konsep sebuah sistem informasi geografis adalah sebagai berikut: 1. Informasi geografis adalah informasi mengenai tempat dipermukaan bumi. 2. Teknologi informasi geografis meliputi Global Positioning System (GPS), remote sensing dan Sistem Informasi Geografis. 3. Sistem Informasi Geografis adalah sistem computer dan piranti lunak (software). 4. Sistem Informasi Geografis digunakan untuk berbagai macam variasi aplikasi. SIG tidak terlepas dari data spasial yang merupakan sebuah data yang mengacu pada posisi, obyek dan hubungan diantaranya dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi di mana di dalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah permmukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfer. 2.1.9 GPS (Global Positioning System) GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Dimanapun posisi saat ini, maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama masih terlihat langit. Layanan GPS ini tersedia gratis, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun kecuali membeli GPS reciever-nya. Awalnya GPS hanya digunakan hanya untuk kepentingan militer, tapi pada tahun 1980-an dapat digunakan untuk kepentingan sipil. GPS dapat digunakan dimanapun juga dalam 24 jam. Posisi unit GPS akan ditentukan berdasarkan titik-titik koordinat derajat lintang dan bujur. Kebijaksanaan tentang penggunaan GPS sendiri diatur dalam Federal navigation Plan (FRP), yang disiapkan oleh tim gabungan dari Departemen Pertahanan dan Departemen Transportasi AS, melalui berbagai pertemuan pada tahun 1992. Namun pada dasarnya, GPS sendiri adalah milik - 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Departemen Pertahanan, namun pada kelanjutannya menjadi peralatan yang dipasarkan bebas. Kemampuan yang disediakan oleh GPS sendiri telah dikategorikan menjadi dua jenis. Yang pertama adalah Standart Positioning Service (SPS) dan kedua Precise Positioning Service (PPS). Sistem SPS adalah sistem yang dijual untuk pemakai diluar Departemen. Cara kerja GPS secara logik ada 5 langkah: 1. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit. 2. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan travel time sinyal radio. 3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu yang tinggi. 4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan ketingian pada orbitnya. 5. Terakhir harus menggoreksi delay sinyal waktu perjalanan di atmosfer sampai diterima receiver. 2.2. Penelitian Yang Relevan 1. Hasil penelitian tentang Online Map Application Development Using Google Maps API, SQL Database, and ASP.NETyang dilakukan oleh Hu Shunfu dan Ting Dai pada tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah mendemonstrasikan penggunaan peta digital yang menggunakan Google Maps API dan koneksi antara clientdengan server. Penelitian ini sudah menggunakan Google Maps API v3 dalam pengembangannya, dimana teknologi tersebut digunakan dalam pengembangan aplikasi Pencari Pedagang Pinggir Jalan (Street Market). 2. Hasil penelitian dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Android Pencarian Lokasi Universitas Di Kota Semarang Location-Based Service” oleh Didik Agus Hermanto pada tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu para calon mahasiswa khususnya dari luar kota Semarang yang 28 berminat untuk melanjutkan studi di Universitas yang ada di kota Semarang. Penelitan ini menghasilkan aplikasi berbasis - 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Android yang menggunakan Location-Based Serviceuntuk mencari dan menunjukan lokasi universitas di kota Semarang. 3. Hasil penelitian dengan judul “Pengembangan dan Analisis Kualitas Aplikasi Mobile School Maps (MooMaps) Berbasis Mobile Application Untuk Pemetaan Universitas di Yogyakarta. - 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/