pendahuluan - IPB Repository

advertisement
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaan sumber daya
alamnya yang melimpah, diantaranya adalah tanaman yang sangat bervariasi.
Diantara tanaman tersebut banyak yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
tanaman obat. Sebanyak 65% dari penduduk negara maju, dan 80% dari penduduk
negara berkembang telah menggunakan tanaman obat atau obat herbal untuk
memelihara kesehatan dan mengobati penyakit. Hal ini dikarenakan obat herbal
mempunyai banyak keuntungan antara lain bahan baku yang mudah diperoleh,
harga yang relatif murah, praktis dalam pemakaian dan memiliki efek samping
yang lebih kecil dibandingkan dengan obat sintetik.
Salah satu tanaman yang biasa digunakan sebagai obat herbal adalah daun
alpukat (Persea americana Mill.). Sebagian masyarakat telah menggunakan daun
alpukat sebagai diuretik, analgesik, anti radang, anti hipertensi, anti hipoglikemia,
anti diare, mengobati sakit tenggorokan dan perdarahan (Brai et al. 2007).
Batu ginjal merupakan salah satu masalah urologi yang serius, menempati
urutan ketiga setelah infeksi saluran kemih dan kelainan prostat (Bahdarsyam
2003). Batu ginjal adalah masa keras seperti batu yang terbentuk melalui proses
fisikokimiawi dari zat-zat yang terkandung di dalam urin. Terbentuknya batu
ginjal terjadi secara endogen dari unsur mikrolit-mikrolit yang lama kelamaan
bisa bertambah besar (Price dan Wilson 1995). Menurut Tugcu et al. (2008), batu
ginjal juga dapat diinduksi oleh zat etilen glikol sehingga membentuk kristal
kalsium oksalat (CaOx). Kristal ini umum dijumpai pada spesimen urin bahkan
pada hewan sehat. Pembentukan kristal dapat dipercepat dengan pemberian
amonium klorida. Kristal biasanya terbentuk pada urin yang memiliki pH asam
dan dapat muncul dalam spesimen urin setelah hewan mengalami keracunan etilen
glikol atau mengkonsumsi pakan tertentu seperti asparagus dan kubis (Anonim
2009).
Proses pembentukan batu ginjal disebut urolithiasis. Batu ginjal bervariasi
ukurannya, dapat bersifat tunggal atau ganda. Batu ginjal dapat berada di
sepanjang saluran kemih dan di dalam ginjal sehingga dapat menyebabkan nyeri,
2
perdarahan, penyumbatan aliran kemih, infeksi dan kerusakan jaringan ginjal
(Anonim 2008). Salah satu pengobatan batu ginjal adalah menggunakan preparat
diuretikum, karena berhubungan dengan pengeluaran cairan dari dalam tubuh
(Adha 2009). Untuk mengetahui kinerja daun alpukat yang diduga bekerja sebagai
diuretikum, dilakukan studi histopatologi ginjal tikus yang diinduksi etilen glikol
dan diberi infusum daun alpukat.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi ginjal
tikus yang diinduksi etilen glikol dan diberi infusum daun alpukat.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
manfaat infusum daun alpukat terhadap ginjal yang diinduksi etilen glikol.
Download