42 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Artinya pendekatan yang dikumpulkan menekankan pada data-data angka (numerika) yang diolah datanya. penelitian deskriptif adalah analisis dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami.30 B. Setting Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yaitu data - data yang diperoleh dan dikumpulkan dari neraca dan laporan keuangan periode 2012 sampai dengan 2014 yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi dan Kualitas Aktiva Produktif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu metode dengan mengumpulkan data atau dokumen yang berupa data dari laporan keuangan PD. BPR BKK kota Pekalongan periode 2012 sampai dengan 2014. 30 Mochamad fauzi, 2009. “Metode Penelitian Kuantitatof Sebuah Pengantar”, Semarang : walisongo press. Hlm 18-19 43 C. Definisi Dan Variabel Penelitian 1. Protection/ rasio perlindungan (P1) P1 adalah hasil perbandingan antara kecukupan dana cadangan resiko pinjaman dibandingkan dengan total tunggakan di atas 12 bulan yang dimiliki mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Satuan ukurannya adalah prosentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus no 1. (Lihat tabel 2.3 hlm 34) 2. Protection/ rasio perlindungan (P2) P2 adalah hasil perbandingan antara kecukupan dana cadangan resiko bersih dibandingkan total pinjaman lalai dari 1-12 bulan yang dimiliki mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Satuan ukurannya adalah prosentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus no 2. (Lihat tabel 2.3 hlm 34) 3. Effective finacial structure / rasio struktur keuangan yang efektif (E5) E5 adalah hasil perbandingan antara persentase total asset yang diinvestasikan pada pinjaman beredar yang dimiliki mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Satuan ukurannya adalah prosentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus no 3. (Lihat tabel 2.3 hlm 34) 4. Effective finacial structure / rasio struktur keuangan yang efektif (E9) E9 adalah hasil perbandingan antara persentase total aset yang didanai dengan pinjaman pihak III yang dimiliki mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Satuan ukurannya adalah prosentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus no 4. (Lihat tabel 2.3 hlm 35) 44 5. Aset Quality / rasio kualitas aset (A1) A1 adalah hasil perbandingan antara persentase tunggakan dalam pinjaman beredar dengan menggunakan saldo tunggakan yang belum tertagih yang dimiliki mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Satuan ukurannya adalah prosentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus no 5. (Lihat tabel 2.3 hlm 35) 6. Aset Quality / rasio kualitas aset (A2) A2 adalah hasil perbandingan antara prosentase total asset yang tidak menghasilkan pendapatan yang dimiliki mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Satuan ukurannya adalah prosentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus no 6. (Lihat tabel 2.3 hlm 35) 7. Rates of return and cost / rasio tingkat perolehan pendapatan dan biaya (R9) R9 adalah hasil perbandingan antara beban yang terkait dengan manajemen dari semua aset yang dimiliki mulai dari triwulan pertama tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Satuan ukurannya adalah prosentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus no 7. (Lihat tabel 2.3 hlm 36) 8. Rates of return and cost / rasio tingkat perolehan pendapatan dan biaya (R12) R12 adalah hasil perbandingan antara mengukur ketahanan perolehan pendapatan dan juga, kemampuan untuk membangun modal lembaga yang dimiliki mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Satuan 45 ukurannya adalah prosentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus no 8. Lihat tabel 2.3 hlm 36) 9. Liquidity /rasio Likuiditas (L2) L2 adalah hasil perbandingan antara ketersediaan cadangan likuid terhadap total simpanan non saham. yang dimiliki mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Satuan ukurannya adalah prosentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus no 9. Lihat tabel 2.3 hlm 36) 10. Liquidity /rasio Likuiditas (L3) L3 adalah hasil perbandingan antara persentase total aset yang diinvestasikan didalam item-item likuid yang tidak menghasilkan yang dimiliki mulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Satuan ukurannya adalah prosentase dan untuk mengukurnya digunakan rumus no 10. (Lihat tabel 2.3 hlm 37) D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur-literatur yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini seperti majalah, jurnal dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian, dilakukan dengan cara membaca buku–buku pustaka, referensi, koran dan sebagainya agar diperoleh pengetahuan tentang yang diteliti, sehingga dapat memecahkan masalah penelitian dengan cepat dan tepat. 46 2. Metode Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan pada PD. BKK kota Pekalongan periode tahun 2012-2014 dengan cara melihat dan menggunakan dokumen- dokumen tersebut. Alasan digunakan metode dokumentasi ini adalah data yang diperoleh sudah terjadi dan sudah dalam bentuk dokumen. E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menetapkan rating atau peringkat. Dalam menganalisis kinerja keuangan analisis PEARLS terdapat 45 indikator kuantitatif, namun penulis hanya menganalisis terhadap 10 indikator saja. Yaitu : rasio cadangan resiko, rasio cadangan bersih, rasio pinjaman beredar, rasio simpanan non saham, , rasio modal lembaga, rasio kelalaian pinjaman, rasio harta tidak produktif, rasio dana tidak berbiaya, rasio biaya operasional, rasio pendapatan, rasio likuiditas aset, rasio aset likuid tak produktif. Dengan menggunakan analisis PEARL ini diharapkan manajer dapat menempatkan bidang-bidang pokok yang bermasalah, kemudian menyusun peraturan-peraturan yang diperlukan sebelum masalah menjadi serius.