59 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Tabel

advertisement
BAB 4
ANALISIS DAN BAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
Tabel 4.1 Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
Nama Perusahaan
Alamat Perusahaan
Hotel Grand Cempaka
Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih,
Jakarta Pusat 10520
Drs. Idris Sasmita, MM.
Direktur
Sumber: Hotel Grand Cempaka
Hotel Grand Cempaka merupakan salah satu unit hotel bisnis milik PT. Jakarta
Tourisindo. Sebuah perusahaan yang dikelola oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta
yang bergerak dalam bidang jasa perhotelan dan pariwisata serta sarana penunjang
lainnya. Nama hotel ini diambil dari daerah dimana tempat ini berada yaitu di
Cempaka Putih Jakarta Pusat. Hotel Grand Cempaka memiliki lokasi di pusat bisnis
dan komersial Jakarta. Akses 20 menit ke Bandara Internasional Soekarno Hatta dan
10 menit ke Stasiun Kereta Api Gambir.
Ruangan kamar hotel dilengkapi air conditioner (AC) dan lantai karpet. Setiap
unit kamar juga dilengkapi dengan flat-screen cable TV, lemari pendingin, dan
coffee/tea maker.
Hotel Grand Cempaka memiliki beberapa fasilitas seperti:
1. 230 kamar dan suites
2. Harmony Coffee Shop
3. Cempaka Ball Room dengan kapasitas untuk 400 sampai 1200 orang
4. Gambir Room, Ruang meeting dengan kapasitas 50 sampai dengan 150 orang
59
60
5. Live Music
6. 24 jam room service
7. Swimming pool dan Pool Deck Café
8. Pusat Kebugaran dan Sauna
9. Jasa Laundry dan Dry Cleaning
10. Serambi Cafe
11. Lounge & Bar
12. Business Center
13. Tours & Travel
14. Drug Store
15. Parking Area untuk 300 mobil
4.1.1 Sejarah Perusahaan
PT Jakarta Tourisindo dibentuk sebagai Perusahaan Milik Pemerintah Daerah
(BUMD) yang secara aktif berpartisipasi dalam mengembangkan dan mengelola
Perhotelan dan Pariwisata - Industri hotel yang dikenal dengan Grand Cempaka
Group. Sebagai sebuah badan usaha milik Provinsi DKI Jakarta tim dari Jakarta
Tourisindo menentukan satu langkah ke depan diantara bisnis properti lainnya di
Indonesia, dengan membangun integritas sebagai individual yang memiliki
kompetensi tertinggi secara professional. PT Jakarta Tourisindo merekrut pemimpin
visioner di dalam komunitasnya dan bekerja untuk perbaikan, inovasi dan
menghimpun permintaan pasar. Sejak awal berdiri bernama BPP Cempaka Putih
dengan dasar hukum keputusan Gubernur No. 9557//BS tertanggal 31 Mei 1961 yang
bergerak di bidang Properti terutama sebagai pengembang Kawasan hunian (Real
Estate) Kawasan Cempaka Putih.
61
Setelah 18 tahun beroperasi, selanjutnya BPP Cempaka Putih mengalami
perubahan nama menjadi PPL Cempaka Putih atas dasar Keputusan Gubernur No.
369/1970 pada tanggal 1 Juni 1979.
Kemudian, atas dasar peraturan daerah No. 9/1984 PPL Cempaka Putih
berganti nama menjadi PD Wisata Niaga Jaya dan diperkuat kembali dengan
peraturan daerah No. 6/1996. Baru pada tahun 2004 PD Wisata Niaga Jaya
melakukan merjer dengan Yayasan Wisma Jaya Raya menjadi PT. Jakarta
Tourisindo. Pembentukan PT Jakarta Tourisindo ini berdasarkan Peraturan Daerah
DKI Jakarta No. 5/2004 dengan Akta Pendirian No. 6 tanggal 17 September 2004
yang diperkuat dengan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM No. C-24798
HT.01.01 Tahun 2004.
PT Jakarta Tourisindo memiliki 10 unit bisnis yang terdiri dari 7 unit Hotel
(Hotel Grand Cempaka, Hotel Grand Jaya Raya, Hotel Apartement Cempaka Sunter,
Hotel Cempaka Jaya, C One Hotel Plaza, C One Pulo Mas Hotel, C One Hotel
Cempaka Putih, 1 unit Sport center (Cempaka Acici Club), 1 unit Restoran ( J’LO
Grand Cempaka, J’LO Resto Area Cibubur Square, J’LO Resto La Codefin), 1 unit
Tour & Travel (DHN Tours & Travel).
4.1.2 Visi dan Misi
Visi dari PT Jakarta Tourisindo : Menjadi pengelola dan pengembang bisnis
wisata dan sarana wisata terkemuka dikelasnya. Sedangkan misi dari PT Jakarta
Tourisindo yaitu:
• Memuaskan pelanggan
• Meningkatkan Share Holder Value
• Meningkatkan kesejahteraan karyawan
62
4.1.3 Struktur Hotel Grand Cempaka
Sumber : Hotel Grand Cempaka
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
4.2 Analisis Strategi Bersaing Porter
Analisis 5 elemen kekuatan Porter merupakan metode yang sangat bermanfaat
dalam mendiagnosis pola tekanan persaingan di pasar untuk menilai kekuatan yang
dimiliki oleh perusahaan agar dapat mengantisipasi dan menerapkan strategi yang
tepat untuk meningkatkan penjualan. Berikut ini adalah analisis strategi bersaing
Porter :
63
Potensi pengembangan produk
jasa pengganti (subtitusi):
•
•
•
•
•
Kekuatan tawarmenawar konsumen:
Kekuatan tawarmenawar
supplier:
•
•
Condotel
Guest House
Smart Hotel
Boutique Hotel
Hotel Transit
Persaingan antar
perusahaan dalam 1
Industri:
Pemasok
Food &
Beverage
SDM (Secure
Parking)
•
•
•
•
Hotel Acacia
Hotel Lumire
Hotel Oasis
Amir
Hotel Harris
•
•
•
Potensi masuknya pesaing
baru:
•
•
Pemerintah:
DEPKES,
DIKNAS,
BPOM
Corporate:
Astra Honda
Motor,
Yamaha,
Unity Tractor,
Travel Agent:
KAHA
Wisatawan
Holland Village
(Lippo Superblok)
Sumber : Hasil Penelitian, 2013
Gambar 4.2 Gambar Analisis Strategi Bersaing Porter
a.
Potensi Pengembangan Produk Jasa Pengganti (Subtitusi). Produk
subtitusi dari produk jasa hotel pada umumnya adalah Condotel, Guest
House, dan Smart Hotel. Masing-masing produk jasa memiliki definisi
tersendiri yaitu:
• Condotel: adalah sebuah bangunan yang digunakan baik
sebagai kondominium dan hotel. Unit condominium yang
64
memungkinkan seseorang untuk memiliki layanan lengkap
dalam hotel, misalnya digunakan pada saat liburan. Ketika
pemilik tidak menggunakan condominium ini, mereka dapat
memanfaatkan pemasaran dan manajemen yang dilakukan
oleh jaringan hotel untuk menyewakan dan mengelola unit
kondominium seperti kamar hotel lainnya.
•
Guest House: sebuah tempat yang di bangun serupa dengan
tempat kost untuk penginapan dengan harga lebih murah
dibandingkan dengan hotel. Perbedaan yang mendasar dengan
hotel adalah disini biasanya para pengelola menawarkan untuk
sewa kamar harian dan bulanan
•
Smart
Hotel:
merupakan
hotel
yang
mengakomodasi
permintaan pasar dari Smart Traveler yang menginginkan
kamar hotel yang bersih nyaman dengan harga terjangkau
namun menjawab semua kebutuhan yang diperlukan.
•
Boutique Hotel: merupakan istilah yang dipopulerkan di
Amerika Utara dan Inggris untuk menggambarkan hotel yang
seringkali mengandung fasilitas mewah dari berbagai ukuran
dalam pengaturan unik atau intim dengan akomodasi layanan
penuh.
•
Hotel Transit: sebuah jenis penginapan yang biasanya berada
di zona transit pada bandara internasional, dimana penumpang
yang menunggu perpanjangan penerbangan (minimal 6 jam),
dapat menginap.
65
b.
Persaingan Antar Perusahaan dalam 1 Industri.
Persaingan antar perusahaan yang bermain di dalam 1 industri hotel ini
sangatlah tinggi. Isu persaingan tersebut mencangkup pada perang tarif
yang terjadi antar hotel. Tarif tersebut ditentukan dari negosiasi harga
antar pelanggan khususnya corporate dan pemerintah. Banyak dari
pesaing Hotel Grand Cempaka menerapkan harga yang dibawah standar
untuk meningkatkan okupansi dan menutupi biaya oprasional yang cukup
besar. Isu persaingan ini tidak hanya sebatas pada perang tarif saja,
tetapi juga pada pelayanan dan fasilitas. Beriku ini merupakan pesaing
Hotel Grand Cempaka yang berada di 1 industri yang sama:
c.
•
Hotel Acacia
•
Hotel Lumire
•
Hotel Oasis Amir
•
Hotel Harris
Potensi Masuknya Pesaing Baru.
Masuknya pesaing baru dalam industri akan meningkatkan intensitas
persaingan dan merupakan ancaman bagi perusahaan, karena umumnya
datang dengan keinginan merebut pangsa pasar. Saat ini telah dibangun
Superblok Holland Village yang di bangun diatas lahan 7 hektar di
Cempaka Putih. Hunian superblock ini berkonsep kesatuan integrasi
yang terdiri dari Apartemen, Offices, Shopping and Dining Area, Rumah
Sakit, Sekolah, Convention Hall dan 200 suites Hotel & Resort. Area
tersebut memiliki posisi yang berdekatan dengan Hotel Grand Cempaka
berpotensi menjadi pesaing terkuat. Karena unit Hotel dan fasilitas
66
konvensi
terintegrasi dengan beberapa fasilitas lengkap lainnya
memberikan kemudahan lebih bagi pelanggan.
d.
Kekuatan Tawar Menawar Supplier.
Daya tawar menawar pemasok Hotel Grand Cempaka tidak terlalu tinggi.
Hotel Grand Cempaka memiliki beberapa pemasok langganan khususnya
untuk bahan baku food and beverage hotel. Untuk tenaga kerja (SDM),
Hotel Grand Cempaka menggunakan jasa outsourcing dari secure
parking.
e.
Kekuatan Daya Tawar Konsumen.
Hotel Grand Cempaka memiliki beberapa pelanggan yang loyal, seperti:
•
Pemerintah: DEPKES, DIKNAS, BPOM
•
Corporate: Astra Honda Motor, Yamaha, Unity Tractor,
•
Travel Agent: KAHA
•
Wisatawan
Kekuatan daya tawar menawar atau negosiasi terbesar berasal pemerintah
dan corporate. Karena kedua pelanggan tersebut memiliki harga
tersendiri karena mereka terbiasa memesan dalam jumlah besar.
Sehingga terjalin negosiasi harga antara pihak Hotel Grand Cempaka
dengan pelanggan tersebut.
4.3 Tahap Input
4.3.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)
4.3.1.1 Faktor-Faktor Internal Hotel Grand Cempaka
67
Berikut ini adalah tabel kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki oleh Hotel
Grand Cempaka. Hasil identifikasi faktor lingkungan internal ini merupakan hasil
wawancara langsung kepada decision maker di Hotel Grand Cempaka (Lampiran I).
Tabel 4.2 Faktor-faktor Kekuatan Internal Hotel Grand Cempaka
Faktor Kekuatan Internal Perusahaan
S1 Memiliki ruangan kamar hotel yang besar dan kapasitas kamar yang
memadai sebanyak 230 unit
S2 Mengutamakan keramah-tamahan dalam pelayanan
S3 Dilengkapi dengan 2 restoran unggulan yaitu Harmoni Restoran dan
J’LO resto
S4 Interior hotel dengan sentuhan tradisional betawi yang menjadi ciri khas
S5 Lokasi unit usaha yang dimiliki strategis
S6 Harga bersaing kompetitif
S7 Memberikan sky view yang indah dari jendela kamar hotel di malam hari
S8 Hotel Grand Cempaka sudah memiliki kerjasama yang baik dengan
berbagai institusi pemerintah, corporate dan travel agent
Merupakan bagian dari salah satu jaringan hotel terkemuka di Jakarta
S9 (Grand Cempaka Grup) yang saling bekerja sama dan berintegrasi
dengan baik
Sumber: Hasil Penelitian,2013
Tabel 4.3 Faktor-faktor Kelemahan Internal Hotel Grand Cempaka
Faktor Kelemahan Internal Perusahaan
68
W1 Area parkir kurang luas.
W2 Kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang belum seluruhnya
sesuai dengan tuntutan usaha.
W3 Alat-alat untuk fasilitas gym sebagian besar out of date.
W4 Kapasitas lift tidak memadai.
W5 Kurang adanya fasilitas hiburan seperti club dan karaoke.
W6 Target pendapatan belum tercapai dengan fasilitas yang sudah
optimum.
W7 Lingkungan sekitar hotel yang belum tertata rapi.
Sumber : Hasil Penelitian, 2013
4.3.1.2 Hasil Pembobotan dan Penilaian Peringkat Faktor Internal
Setelah mengetahui faktor-faktor internal dari Hotel Grand Cempaka.
Dilakukan pembobotan menggunakan kuisioner pembobotan matriks evaluasi faktor
internal ( Lampiran II ). Metode yang digunakan adalah perbandingan berpasangan
(pairwaise comparison) yang diolah dengan software expert choice.
Lalu dilanjutkan dengan penentuan peringkat/rating terhadap faktor-faktor
internal Hotel Grand Cempaka menggunakan kuesioner peringkat (Lampiran IV).
Kriteria Penilaian :
4
=
Responsnya sangat baik.
3
=
Responsnya di atas rata – rata
2
=
Responsnya rata – rata
1
=
Responsnya di bawah rata – rata
69
Tabel pemberian Peringkat/ Rating terhadap Matriks IFE:
Tabel 4.4 Hasil Pemberian Peringkat Matriks IFE
IFE
Peringkat
Kekuatan
/Rating
1. Memiliki ruangan kamar hotel yang
besar dan kapasitas kamar yang
memadai sebanyak 230 unit
4
2. Mengutamakan keramah-tamahan
dalam pelayanan
4
3. Dilengkapi dengan 2 restoran
unggulan yaitu Harmoni Restoran
dan J’LO resto
4
4. Interior hotel dengan sentuhan
tradisional betawi yang menjadi ciri
khas
4
5. Lokasi unit usaha yang dimiliki
strategis
4
6. Harga bersaing kompetitif
3
7. Memberikan sky view yang indah
dari jendela kamar hotel di malam
hari
4
8. Hotel Grand Cempaka sudah
memiliki kerjasama yang baik
dengan berbagai institusi
pemerintah, corporate dan travel
agent
4
9. Merupakan bagian dari salah satu
jaringan hotel terkemuka di Jakarta
(Grand Cempaka Grup) yang
saling bekerja sama dan
berintegrasi dengan baik
4
Kelemahan
Rating /
70
Peringkat
1. Area parkir kurang luas
2
2. Kompetensi sumber daya manusia
(SDM) yang belum seluruhnya
sesuai dengan tuntutan usaha
2
3. Alat-alat untuk fasilitas gym
sebagian besar out of date
3
4. Kapasitas lift tidak memadai
2
5. Kurang adanya fasilitas hiburan
seperti club dan karaoke
2
6. Target pendapatan belum tercapai
dengan fasilitas yang sudah
optimum
2
7. Lingkungan sekitar hotel yang
belum tertata rapi
1
Sumber : Hasil Kuisioner, 2013
4.3.1.3 Hasil Matriks IFE
Matriks Evaluasi Faktor Internal ini dibuat berdasarkan identifikasi faktorfaktor internal perusahaan, penentuan bobot, dan peringkat yang berdasarkan pada
kekuatan dan kelemahan dari Hotel Grand Cempaka. Berikut ini merupakan hasil
analisis dari Matriks Evaluasi Faktor Internal Hotel Grand Cempaka.
Tabel 4.5 Tabel Matriks IFE pada Hotel Grand Cempaka
Kunci Faktor – Faktor
Internal
Bobot
Peringkat
Nilai
Tertimbang
4
0.196
Kekuatan
1. Memiliki ruangan kamar
hotel yang besar dan
0.049
71
kapasitas kamar yang
memadai sebanyak 230 unit
2. Mengutamakan keramahtamahan dalam pelayanan.
0.064
4
0.256
3. Dilengkapi dengan 2 restoran
unggulan yaitu Harmoni
Restoran dan J’LO resto.
0.017
4
0.068
4. Interior hotel dengan
sentuhan tradisional betawi
yang menjadi ciri khas.
0.017
4
0.068
5. Lokasi unit usaha yang
dimiliki strategis.
0.085
4
0.34
6. Harga bersaing kompetitif.
0.088
3
0.264
7. Memberikan sky view yang
indah dari jendela kamar
hotel di malam hari.
0.017
4
0.068
8. Hotel Grand Cempaka sudah
memiliki kerjasama yang
baik dengan berbagai
institusi pemerintah,
corporate dan travel agent.
0.112
4
0.448
9. Merupakan bagian dari salah 0.065
satu jaringan hotel terkemuka
di Jakarta (Grand Cempaka
Grup) yang saling bekerja
sama dan berintegrasi dengan
baik.
4
0.26
Kelemahan
1. Area parkir kurang luas.
0.061
2
0.122
2. Kompetensi sumber daya
manusia (SDM) yang belum
seluruhnya sesuai dengan
tuntutan usaha.
0.093
2
0.186
3. Alat-alat untuk fasilitas gym
sebagian besar out of date.
0.064
3
0.192
4. Kapasitas lift tidak memadai
dibandingkan dengan
peningkatan jumlah hunian.
0.059
2
0.118
5. Kurang adanya fasilitas
hiburan seperti club dan
0.051
2
0.102
72
karaoke.
6. Target pendapatan belum
0.112
tercapai dengan fasilitas yang
sudah optimum.
2
0.224
7. Lingkungan sekitar hotel
yang belum tertata rapi.
1
0.046
Jumlah
0.046
1.00
2.958
Sumber : Hasil Kuisioner, 2013
Dari hasil pengolahan Matriks Evaluasi Faktor Internal menunjukkan total nilai
tertimbang sebesar 2,958 yang berarti bahwa Hotel Grand Cempaka memiliki
kondisi internal perusahaan yang kuat.
4.3.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal ( EFE )
4.3.2.1 Faktor Eksternal Utama Hotel Grand Cempaka
Berikut ini adalah tabel peluang dan ancaman eksternal Hotel Grand Cempaka. Hasil
identifikasi faktor lingkungan eksternal ini merupakan hasil wawancara langsung
kepada decision maker di Hotel Grand Cempaka (Lampiran I).
Tabel 4.6 Faktor-Faktor Peluang Eksternal Hotel Grand Cempaka
Faktor Peluang Eksternal Perusahaan
O1 Industri pariwisata Jakarta masih menjadi tujuan wisata dan bisnis.
O2 Permintaan untuk melakukan aktivitas MICE semakin tinggi.
O3 Perkembangan area perkantoran di sekitar Hotel Grand Cempaka.
O4 Meningkatnya jumlah event yang digelar di Jakarta.
O5 Peningkatan masyarakat penguna internet sebesar 30%.
73
O6 Pertumbuhan masyarakat kelas menengah baru.
O7 Bisnis tourism cenderung berkembang.
Tabel 4.7 Faktor-faktor Ancaman Eksternal Hotel Grand Cempaka
Faktor Ancaman Eksternal Perusahaan
T1 Tumbuhnya usaha sejenis dengan produk yang lebih unggul
T2 Image kemacetan lalu lintas Jakarta yang masih melekat
T3 Hotel-hotel bintang 5 mengambil pasar hotel bintang 4 kebawah dan
perang tarif hotel berbintang cenderung tidak sehat
T4 Bisnis hotel sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan keamanan
T5 Isu-isu ekonomi dapat mempengaruhi bisnis pariwisata
T6 Bisnis Smart hotel sangat sensitif terhadap lingkungan
Sumber : Hasil Penelitian, 2013
4.3.2.2 Hasil Pembobotan dan Penilaian Peringkat Faktor Eksternal
Setelah mengetahui faktor-faktor eksternal dari Hotel Grand Cempaka.
Dilakukan pembobotan menggunakan kuisioner pembobotan matriks evaluasi faktor
eksternal (Lampiran III). Metode yang digunakan adalah perbandingan berpasangan
(pairwaise comparison) yang diolah dengan software expert choice.
Lalu dilanjutkan dengan penentuan peringkat/rating terhadap faktor-faktor
internal Hotel Grand Cempaka menggunakan kuesioner peringkat (Lampiran IV).
74
Kriteria Penilaian :
4
=
Responsnya sangat baik.
3
=
Responsnya di atas rata – rata
2
=
Responsnya rata – rata
1
=
Responsnya di bawah rata – rata
Tabel pemberian Peringkat/ Rating terhadap Matriks EFE :
Tabel 4.8 Hasil Pemberian Peringkat Matriks EFE
EFE
Peluang
Rating /
Peringkat
1. Industri pariwisata Jakarta masih
menjadi tujuan wisata dan bisnis
4
2. Permintaan untuk melakukan
aktivitas MICE semakin tinggi
4
3. Perkembangan area perkantoran di
sekitar Hotel Grand Cempaka
3
4. Meningkatnya jumlah event yang
digelar di Jakarta
4
5. Peningkatan masyarakat penguna
internet sebesar 30 %
4
6. Pertumbuhan masyarakat kelas
menengah baru
3
7. Bisnis tourism yangcenderung
berkembang
3
Ancaman
Rating /
Peringkat
1. Tumbuhnya usaha sejenis dengan
produk yang lebih unggul
1
2. Image kemacetan lalu lintas Jakarta
yang masih melekat
2
75
3. Hotel-hotel bintang 5 mengambil
pasar hotel bintang 4 kebawah dan
perang tarif hotel berbintang
cenderung tidak sehat
2
4. Bisnis hotel sangat dipengaruhi
oleh situasi politik dan keamanan
1
5. Isu-isu ekonomi dapat
mempengaruhi bisnis pariwisata
2
6. Bisnis Smart hotel sangat sensitif
terhadap lingkungan
3
Sumber : Hasil Kuisioner, 2013
4.3.2.3 Hasil Matriks EFE
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal ini dibuat berdasarkan identifikasi faktorfaktor eksternal perusahaan, penentuan bobot, peringkat yang berdasarkan pada
peluang dan ancaman dari Hotel Grand Cempaka. Berikut ini merupakan hasil
analisis dari Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Hotel Grand Cempaka.
Tabel 4.9 Tabel Matriks EFE pada Hotel Grand Cempaka
Kunci Faktor – Faktor
Eksternal
Bobot
Peringkat
Nilai Tertimbang
Peluang
1. Industri pariwisata Jakarta
masih menjadi tujuan wisata
dan bisnis
0.157
4
0.628
2. Permintaan untuk melakukan
aktivitas MICE semakin
tinggi.
0.104
4
0.416
3. Perkembangan area
perkantoran di sekitar Hotel
Grand Cempaka.
0.021
3
0.063
4. Meningkatnya jumlah event
yang digelar di Jakarta
0.070
4
0.28
76
5. Peningkatan masyarakat
penguna internet sebesar
30%.
0.046
4
0.184
6. Pertumbuhan masyarakat
kelas menengah baru
0.015
3
0.045
7. Bisnis tourism cenderung
berkembang
0.028
3
0.084
1. Tumbuhnya usaha sejenis
dengan produk yang lebih
unggul.
0.078
1
0.078
2. Image kemacetan lalu lintas
Jakarta yang masih melekat.
0.079
2
0.158
3. Hotel-hotel bintang 5
mengambil pasar hotel
bintang 4 kebawah dan
perang tarif hotel berbintang
cenderung tidak sehat.
0.113
2
0.226
4. Bisnis hotel sangat
dipengaruhi oleh situasi
politik dan keamanan
0.069
1
0.069
5. Isu-isu ekonomi dapat
mempengaruhi bisnis
pariwisata.
0.157
2
0.314
6. Bisnis Smart hotel sangat
sensitif terhadap lingkungan
0.063
3
0.189
Ancaman
Jumlah
1.00
2,734
Sumber : Hasil Kuisioner, 2013
Dari hasil pengolahan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal menunjukkan skor
total nilai tertimbang sebesar 2,734 yang berarti bahwa Hotel Grand Cempaka
berhasil menarik keuntungan dari peluang dan menghindari ancaman.
4.3.3 Matriks Profil Kompetitif (CPM)
4.3.3.1 Faktor Penentu Keberhasilan dalam CPM Hotel Grand Cempaka
77
Berikut adalah faktor penentu keberhasilan pada Hotel Grand Cempaka :
Tabel 4.10 Faktor Penentu Keberhasilan dalam CPM pada Hotel Grand
Cempaka
Faktor Penentu Keberhasilan dalam CPM
1. Kebersihan
2. Daya Saing harga
3. Brand Image Hotel
4. Manajemen
5. Lokasi Hotel
6. Fasilitas
7. Loyalitas Pelanggan
8. SDM yang berkualitas
9. Keamanan
Sumber : Hasil Penelitian, 2013
4.3.3.2 Hasil Pembobotan dan Penilaian Peringkat CPM
Setelah mengetahui faktor penentu keberhasilan dari Hotel Grand Cempaka.
Dilakukan pembobotan menggunakan kuisioner pembobotan matriks profil
kompetitif (Lampiran V). Metode yang digunakan adalah perbandingan berpasangan
(pairwaise comparison) yang diolah dengan software expert choice.
Lalu dilanjutkan dengan penentuan peringkat/rating terhadap faktor-faktor
internal Hotel Grand Cempaka menggunakan kuesioner perbandingan peringkat
matriks kompetitif (Lampiran VI).
Ketentuan Peringkat :
4
=
Kekuatan besar bagi perusahaan
78
3
=
Kekuatan kecil bagi perusahaan
2
=
Kelemahan kecil bagi perusahaan
1
=
Kelemahan besar bagi perusahaan
Tabel Perbandingan Peringkat Matriks Profil Kompetitif :
Tabel 4.11 Hasil Pemberian Peringkat Matriks CPM
Peringkat
Faktor Penentu
Keberhasilan
Hotel Grand
Cempaka
1. Kebersihan
Hotel Acacia
Hotel
Lumire
2
2
3
2
2
1
4
4
4
4. Manajemen
1
1
3
5. Lokasi Hotel
3
2
3
6. Fasilitas
2
1
3
1
1
3
2
2
3
3
3
3
2. Daya Saing
harga
3. Brand Image
Hotel
7. Loyalitas
Pelanggan
8. SDM yang
berkualitas
9. Keamanan
Sumber : Hasil Kuisioner, 2013
79
4.3.3.3 Hasil Matriks CPM
Matriks Profil Kompetitif ini dibuat dengan penentuan bobot dan peringkat
yang berdasarkan pada faktor penentu keberhasilan dari Hotel Grand Cempaka.
Berikut ini merupakan hasil analisis dari Matriks Profil Kompetitif Hotel Grand
Cempaka.
Tabel 4.12 Tabel Matriks CPM pada Hotel Grand Cempaka
Hotel Grand
Faktor
Penentu
Cempaka
Pering
kat
2) Daya Saing
harga
3) Brand
Image Hotel
4) Manajemen
5) Lokasi
Hotel
6) Fasilitas
7) Loyalitas
Pelanggan
8) SDM yang
berkualitas
9) Keamanan
Hotel Lumire
Bobot
Keberhasilan
1) Kebersihan
Hotel Acacia
Nilai
Pering
kat
Nilai
Pering
kat
Nilai
0.078
2
0.156
2
0.156
3
0.234
0.064
2
0.128
2
0.128
1
0.064
0.320
4
1.28
4
1.28
4
1.28
0.057
1
0.057
1
0.057
3
0.171
0.143
3
0.429
2
0.286
3
0.429
0.055
2
0.11
1
0.055
3
0.165
0.057
1
0.057
1
0.057
3
0.171
0.047
2
0.094
2
0.094
3
0.141
0.178
3
0.534
3
0.534
3
0.534
80
Jumlah
1.00
2.845
2.647
3.02
Sumber : Hasil Kuisioner, 2013
Berdasarkan hasil dari Matriks Profil Kompetitif ini dapat kita ambil
kesimpulan bahwa sebenarnya posisi persaingan kompetitif untuk Hotel Grand
Cempaka yang sebesar 2,845 lebih lemah bila dibandingkan dengan Hotel Lumire
yang mencapai 3,02 dan lebih unggul dibandingkan dengan Hotel Acacia yang
sebesar 2,647.
4.4 Tahap Pencocokan
4.4.1 Matriks SWOT
Pada tahap kedua yaitu tahap pencocokan, Matriks Kekuatan-KelemahanAncaman-Peluang merupakan tahap untuk menentukan strategi yang tepat bagi Hotel
Grand Cempaka disesuaikan dengan kondisi Internal (kekuatan dan kelemahan) dan
Eksternal (peluang dan ancaman).
Tabel 4.13 Tabel Matriks SWOT pada Hotel Grand Cempaka
STRENGTH (S)
1. Memiliki ruangan kamar
hotel yang besar dan
kapasitas kamar yang
WEAKNESS (W)
1. Area parkir kurang
luas.
2. Kompetensi sumber
memadai sebanyak 230
daya manusia (SDM)
unit.
yang belum
2. Mengutamakan
keramah-tamahan dalam
pelayanan.
3. Dilengkapi dengan 2
restoran unggulan yaitu
Harmoni Restaurant dan
seluruhnya sesuai
dengan tuntutan usaha.
3. Alat-alat untuk
fasilitas gym sebagian
besar out of date.
4. Kapasitas lift tidak
81
J’LO Resto.
memadai
4. Interior hotel dengan
dibandingkan dengan
sentuhan tradisional
peningkatan jumlah
betawi yang menjadi ciri
hunian.
khas.
5. Kurang adanya
5. Lokasi unit usaha yang
fasilitas hiburan
dimiliki strategis.
seperti club dan
6. Harga bersaing
karaoke.
kompetitif.
6. Target pendapatan
7. Memberikan sky view
belum tercapai dengan
yang indah dari jendela
fasilitas yang sudah
kamar hotel di malam
optimum
hari
7. Lingkungan sekitar
8. Hotel Grand Cempaka
hotel yang belum
sudah memiliki
tertata rapi
kerjasama yang baik
dengan berbagai institusi
pemerintah, corporate
dan travel agent
9. Merupakan bagian dari
salah satu jaringan hotel
terkemuka di Jakarta
(Grand Cempaka Grup)
yang saling bekerja
sama dan berintegrasi
dengan baik
OPPORTUNITIES (O)
1.Industri pariwisata Jakarta
STRATEGI SO
1.
Memberikan
STRATEGI WO
1.
Memperluas area
masih menjadi tujuan wisata
penawaran pengguna
parkir & memperbesar
dan bisnis.
MICE melalui
kapasitas lift agar
pencitraan kerjasama
dapat menampung
2.Permintaan untuk
yang telah ada (S8,
permintaan MICE &
melakukan aktivitas MICE
O2)
jumlah event yang
82
bertambah (W1, W4,
semakin tinggi
2.
Memaksimalkan
O2, O4)
3.Perkembangan area
upaya promosi
perkantoran di sekitar Hotel
melalui media cetak
Grand Cempaka.
dan internet brosur
entertainment dengan
dan banner
membuka Cempaka
4.Meningkatnya jumlah
menggunakan lokasi
karaoke ( O6, W5 )
event yang digelar di
yang strategis (S5,
Jakarta
O3, O4)
2.
3.
Menambah konsep
Menambah jasa baru
seperti catering yang
5.Peningkatan masyarakat
melayani pesanan
pengguna internet sebesar
khusus perkantoran
30 %.
(O3, W6)
6.Pertumbuhan masyarakat
kelas menengah baru.
7.Bisnis Tourism cenderung
berkembang.
TREATHS (T)
1.Tumbuhnya usaha sejenis
STRATEGI ST
1.
Mempromosikan
STRATEGI WT
1. Memperbaiki
sebuah
dengan produk yang lebih
keunikan khas hotel
fasilitas hotel (gym,
unggul.
untuk meraih
lift,
competitive
parkir) dan penataan
2.Image kemacetan lalu
advantage (S2 , S4 ,
lingkungan hotel, serta
lintas Jakarta yang masih
S7, T3 , T1)
SDM yang baik dalam
melekat.
ekspansi
lahan
mengantisipasi
2.
Menciptakan paket
pesaing sejenis
dan
3.Hotel-hotel bintang 5
harga bersaing,
persaingan yang tidak
mengambil pasar hotel
untuk bersaing
sehat (W1, W2, W3,
bintang 4 kebawah dan
dengan perusahaan
W4, W5, W7, T1, W3)
83
perang tarif hotel berbintang
sejenis ( S8, T1)
cenderung tidak sehat.
4.Bisnis hotel sangat
dipengaruhi oleh situasi
politik dan keamanan.
5.Isu-isu ekonomi dapat
mempengaruhi bisnis
pariwisata
6.Bisnis Smart Hotel sangat
sensitif terhadap
lingkungan.
Sumber : Hasil Kuisioner, 2013
Matriks SWOT pada Hotel Grand Cempaka menghasilkan beberapa alternatif
strategi bagi perusahaan antara lain :
Strategi Penetrasi Pasar :
1. Memaksimalkan upaya promosi melalui brosur dan banner menggunakan
lokasi yang strategis ( S5, O3, O4)
2. Memberikan penawaran pengguna MICE melalui pencitraan kerjasama yang
telah ada ( S8, O2 )
3. Memperluas area parkir & memperbesar kapasitas lift agar dapat menampung
permintaan MICE & jumlah event yang bertambah ( W1, W4, O2, O4 )
4. Memperbaiki seluruh fasilitas hotel (gym, lift, ekspansi lahan parkir) dan
penataan lingkungan hotel, serta SDM yang baik dalam mengantisipasi
pesaing sejenis dan persaingan yang tidak sehat ( W1, W2, W3, W4, W5,
W6, T1, T3 )
84
5. Mempromosikan keunikan khas hotel untuk meraih competitive advantage
( S2, S4, S7, T3, T1)
Strategi Pengembangan Produk :
1. Menambah konsep entertainment dengan
membuka Cempaka
karaoke (O6, W5)
2. Menambah jasa baru seperti catering yang melayani pesanan khusus
perkantoran (O3, W6)
4.4.2 Matriks Internal dan Eksternal ( IE )
Matriks Internal dan Eksternal (IE) merupakan alat analisis yang menggunakan
nilai total tertimbang IFE dan EFE untuk mendapatkan suatu strategi yang dilihat
berdasarkan ketentuan tertentu.
TOTAL
TOTALNILAI
NILAITERTIMBANG
TERTIMBANGIFE
IFE
Kuat
3.0 – 4.0
TOTALNILAI TERTIMBANG EFE
4.0
3.0
Tinggi
3.0 – 4.0
Sedang
2.0 – 2.99
2.0
Lemah
1.0 – 1.99
1.0
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
3.0
Sedang
2.0 – 2.99
2.0
Rendah
1.0 – 1.99
1.0
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
Gambar 4.3 Matriks IE
(2.958) (2,734)
85
Berdasarkan hasil dari tabel Matriks IFE pada tabel 4.5, diperoleh total nilai
tertimbang sebesar 2.958. Sedangkan pada tabel Matriks EFE pada tabel 4.9,
diperoleh total nilai tertimbang sebesar 2,734. Dengan demikian, dapat kita lihat
bahwa Hotel Grand Cempaka berada di dalam sel no V dan terletak pada divisi
menjaga dan mempertahankan. Ada 2 alternatif strategi yang dapat diterapkan pada
divisi ini yaitu : penetrasi pasar dan pengembangan produk.
4.4.3 Matriks Strategi Besar
Pada tahap ini Matriks Strategi Besar bertujuan untuk menentukan strategi
berdasarkan ketentuan kuadran tertentu. Posisi Kuadran ditentukan dari posisi
pertumbuhan pasar dan kompetitif Hotel Grand Cempaka.
PERTUMBUHAN PASAR YANG TINGGI
Kuadran II
Kuadran I
Hotel Grand
Cempaka
POSISI
KOMPETITIF
YANG LEMAH
POSISI
KOMPETITIF
YANG KUAT
Kuadran III
Kuadran IV
PERTUMBUHAN PASAR YANG RENDAH
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
86
Gambar 4.4 Gambar Matriks Strategi Besar
Berdasarkan hasil pada Matriks Strategi Besar, diketahui bahwa posisi
kompetitif Hotel Grand Cempaka berada pada posisi kompetitif yang kuat. Dan
tingkat pertumbuhan industri ini sangat tinggi. Dibuktikan dengan data industri yang
bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS:
Sumber: Badan Pusat Statistik (2013)
Gambar 4.5 Data TPK Hotel Berbintang
87
Berdasarkan data di atas tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di
Jakarta pada bulan Maret 2013 mencapai 57,67% naik sekitar 0,87 poin dari TPK
bulan Februari 2013 masih untuk bulan Maret 2013, jika diamati menurut klasifikasi
hotel berbintang TPK hotel bintang 4 merupakan yang tertinggi mencapai 60,41%.
Hal ini menunjukkan bahwa tingginya pertumbuhan pasar dalam industri ini. Oleh
karena itu, Hotel Grand Cempaka berada pada kuadran I karena posisi kompetitif
Hotel Grand Cempaka yang kuat dan juga tingkat pertumbuhan pasar industri ini
sangat tinggi. Strategi yang paling tepat untuk perusahaan yang berada pada kuadron
I adalah Pengembangan Pasar, Penetrasi Pasar, Pengembangan Produk, Integrasi ke
Depan, Integrasi ke Belakang, Integrasi Horizontal, Diversifikasi Terkait.
4.5
Tahap Keputusan
4.5.1 Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif ( QSPM )
4.5.1.1 Hasil Penentuan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score)
Penetuan peringkat/rating terhadap faktor-faktor utama (kekuatan kelemahan
peluang dan ancaman) Hotel Grand Cempaka menggunakan kuesioner peringkat
(Lampiran VII).
Kriteria Penilaian Attractiveness Score (AS) :
4
=
Sangat Menarik
3
=
Wajar Menarik
2
=
Agak Menarik
1
=
Tidak Menarik
Tabel Pemberian Attractiveness Score (AS) pada matriks QSPM :
88
Tabel 4.14 Hasil Pemberian Skor Daya Tarik Matriks QSPM
Attractiveness Score (AS)
Faktor – Faktor Utama
Penetrasi
Pasar
Pengembangan
pasar
Pengembangan
Produk
1. Industri pariwisata Jakarta
masih menjadi tujuan
wisata dan bisnis.
2
4
3
2. Permintaan untuk
melakukan aktivitas
MICE semakin tinggi.
2
4
3
3. Perkembangan area
perkantoran di sekitar
Hotel Grand Cempaka.
4
2
3
4. Meningkatnya jumlah
event yang digelar di
Jakarta.
2
3
4
5. Peningkatan masyarakat
penguna internet sebesar
30 %.
3
2
4
6. Pertumbuhan masyarakat
kelas menengah baru.
2
4
3
7. Bisnis tourism yang
cenderung berkembang.
3
2
4
1. Tumbuhnya usaha sejenis
dengan produk yang lebih
unggul.
4
3
2
2. Image kemacetan lalu
lintas Jakarta yang masih
melekat.
-
-
-
3. Hotel-hotel bintang 5
mengambil pasar hotel
bintang 4 kebawah dan
perang tarif hotel
berbintang cenderung
2
3
4
Peluang
Ancaman
89
tidak sehat.
4. Bisnis hotel sangat
dipengaruhi oleh situasi
politik dan keamanan.
4
2
3
5. Isu-isu ekonomi dapat
mempengaruhi bisnis
pariwisata.
3
2
4
6. Bisnis Smart hotel sangat
sensitif terhadap
lingkungan
2
4
3
1. Memiliki ruangan kamar
hotel yang besar dan
kapasitas kamar yang
memadai sebanyak 230
unit
2
4
3
2. Mengutamakan keramahtamahan dalam pelayanan
2
4
3
3. Dilengkapi dengan 2
restoran unggulan yaitu
Harmoni Restoran dan
J’LO resto.
2
4
3
4. Interior hotel dengan
sentuhan tradisional
betawi yang menjadi ciri
khas.
4
3
2
5. Lokasi unit usaha yang
dimiliki strategis.
3
4
2
2
4
3
7. Memberikan sky view
yang indah dari jendela
kamar hotel di malam
hari.
3
2
4
8. Hotel Grand Cempaka
sudah memiliki kerjasama
yang baik dengan
berbagai institusi
pemerintah, corporate dan
4
2
3
Kekuatan
6. Harga bersaing
kompetitif.
90
travel agent
9. Merupakan bagian dari
salah satu jaringan hotel
terkemuka di Jakarta
(Grand Cempaka Grup)
yang saling bekerja sama
dan berintegrasi dengan
baik.
3
4
2
16. Area parkir kurang luas
4
2
3
17. Kompetensi sumber daya
manusia (SDM) yang
belum seluruhnya sesuai
dengan tuntutan usaha.
2
4
3
18. Alat-alat untuk fasilitas
gym sebagian besar out of
date.
2
4
3
19. Kapasitas lift tidak
memadai dibandingkan
dengan peningkatan
jumlah hunian.
3
4
2
20. Kurang adanya fasilitas
hiburan seperti club dan
karaoke
3
2
4
21. Target pendapatan belum
tercapai dengan fasilitas
yang sudah optimum.
4
3
2
22. Lingkungan sekitar hotel
yang belum tertata rapi.
3
4
2
Kelemahan
4.5.1.2 Matriks QSPM
Matriks QSPM ini merupakan tahap akhir dari perumusan strategi Hotel Grand
Cempaka. Terdapat 3 strategi terpilih berdasarkan pilihan strategi yang paling
banyak muncul dari perhitungan matriks lainnya. Berikut ini merupakan hasil
analisis dari QSPM.
91
Tabel 4.15 Tabel QSPM Analysis pada Hotel Grand Cempaka
ALTERNATIF STRATEGI
Faktor-faktor Utama
Pengembangan
Pasar
Bobot
Penetrasi
Pasar
Pengembangan
Produk
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
Peluang
1. Industri pariwisata
Jakarta masih menjadi
tujuan wisata dan bisnis.
0.157
2
0.314
4
0.628
3
0.471
2. Permintaan untuk
melakukan aktivitas
MICE semakin tinggi.
0.104
2
0.208
4
0.416
3
0.312
3. Perkembangan area
perkantoran di sekitar
Hotel Grand Cempaka.
0.021
4
0.084
2
0.042
3
0.063
4. Meningkatnya jumlah
event yang digelar di
Jakarta.
0.070
2
0.14
3
0.21
4
0.28
5. Peningkatan masyarakat
penguna internet sebesar
30 %.
0.046
3
0.138
2
0.092
4
0.184
6. Pertumbuhan masyarakat
kelas menengah baru.
0.015
2
0.003
4
0.06
3
0.045
7. Bisnis tourism yang
cenderung berkembang.
0.028
3
0.084
2
0.056
4
0.112
1. Tumbuhnya usaha sejenis
dengan produk yang
lebih unggul.
0.078
4
0.312
3
0.234
2
0.156
2. Image kemacetan lalu
lintas Jakarta yang masih
melekat.
0.079
-
3. Hotel-hotel bintang 5
mengambil pasar hotel
bintang 4 kebawah dan
perang tarif hotel
berbintang cenderung
0.113
2
Ancaman
-
0.226
3
-
0.339
4
0.452
92
tidak sehat.
4. Bisnis hotel sangat
dipengaruhi oleh situasi
politik dan keamanan.
0.069
4
0.276
2
0.138
3
0.207
5. Isu-isu ekonomi dapat
mempengaruhi bisnis
pariwisata.
0.157
3
0.471
2
0.314
4
0.628
6. Bisnis Smart hotel sangat
sensitif terhadap
lingkungan
0.063
2
0.126
4
0.252
3
0.189
1.00
Kekuatan
1. Memiliki ruangan kamar
hotel yang besar dan
kapasitas kamar yang
memadai sebanyak 230
unit
0.049
2
0.098
4
0.196
3
0.147
2. Mengutamakan keramahtamahan dalam
pelayanan
0.064
2
0.128
4
0.256
3
0.192
3. Dilengkapi dengan 2
restoran unggulan yaitu
Harmoni Restoran dan
J’LO resto.
0.017
2
0.034
4
0.068
3
0.051
4. Interior hotel dengan
sentuhan tradisional
betawi yang menjadi ciri
khas.
0.017
4
0.068
3
0.051
2
0.034
5. Lokasi unit usaha yang
dimiliki strategis.
0.085
3
0.255
4
0.34
2
0.17
0.088
2
0.176
4
0.352
3
0.264
7. Memberikan sky view
yang indah dari jendela
kamar hotel di malam
hari.
0.017
3
0.051
2
0.034
4
0.068
8. Hotel Grand Cempaka
sudah memiliki
kerjasama yang baik
0.112
4
0.448
2
0.224
3
0.336
6. Harga bersaing
kompetitif.
93
dengan berbagai institusi
pemerintah, corporate
dan travel agent
9. Merupakan bagian dari
salah satu jaringan hotel
terkemuka di Jakarta
(Grand Cempaka Grup)
yang saling bekerja sama
dan berintegrasi dengan
baik.
0.065
3
0.195
4
0.26
2
0.13
1. Area parkir kurang luas
0.061
4
0.244
2
0.122
3
0.183
2. Kompetensi sumber daya
manusia (SDM) yang
belum seluruhnya sesuai
dengan tuntutan usaha.
0.093
2
0.186
4
0.372
3
0.279
3. Alat-alat untuk fasilitas
gym sebagian besar out
of date.
0.064
2
0.128
4
0.256
3
0.192
4. Kapasitas lift tidak
memadai dibandingkan
dengan peningkatan
jumlah hunian.
0.059
3
0.177
4
0.236
2
0.118
5. Kurang adanya fasilitas
hiburan seperti club dan
karaoke
0.051
3
0.153
2
0.102
4
0.204
6. Target pendapatan belum
tercapai dengan fasilitas
yang sudah optimum.
0.112
4
0.448
3
0.336
2
0.224
7. Lingkungan sekitar hotel
yang belum tertata rapi.
0.046
3
0.138
4
0.184
2
0.092
Total
1.00
Kelemahan
5.309
6.17
Sumber : Hasil Penelitian, 2013
Berdasarkan matriks QSPM diatas, ada 3 strategi alternatif yang dapat
dipertimbangkan oleh Hotel Grand Cempaka yaitu : strategi penetrasi pasar, strategi
pengembangan pasar, dan strategi pengembangan produk. Berdasarkan Total Nilai
5.783
94
tersebut, nilai strategi pentrasi pasar sebesar 6,17 lebih tinggi daripada total nilai
daya tarik lainnya yaitu pengembangan pasar sebesar 5,309 dan pengembangan
produk sebesar 5,783. Hal ini menunjukkan bahwa strategi penetrasi pasar lebih
tepat untuk diterapkan oleh hotel, agar perusahaan dapat meningkatkan pendapatan
dengan upaya-upaya promosi dan perbaikan fasilitas hotel untuk menjaga loyalitas
pelanggan.
4.6
Implementasi Penelitian
Berdasarkan strategi yang terpilih dari hasil Matriks QSPM yaitu, Strategi
Penetrasi pasar merupakan strategi yang paling tepat untuk diterapkan pada Hotel
Grand Cempaka. Pada strategi ini Hotel Grand Cempaka dituntut untuk
meningkatkan upaya hotel untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar untuk
jasa saat ini melalui usaha pemasaran yang lebih baik.
Upaya-upaya tersebut disusun dalam implementasi penelitian ini. Tidak hanya
berdasarkan hasil strategi, implementasi penelitian ini juga mempertimbangkan
faktor yang mempengaruhi tamu dalam memilih yaitu: lokasi hotel, reputasi hotel,
service dan fasilitas yang disediakan oleh hotel..Berikut ini merupakan hasil
kolaborasi antara hasil strategi dengan faktor-faktor tersebut.:
1. Lokasi Hotel
Lokasi Hotel merupakan faktor yang penting yang jadi pertimbangan tamu.
Hotel Grand Cempaka memiliki lokasi yang strategis. Mudahnya akses ke
beberapa pusat perbelanjaaan dan rekreasi di Jakarta menjadi kelebihan
hotel yang harus dipromosikan. Perlu adanya upaya memaksimalkan
promosi melalui penyusunan kembali kegiatan promosi yang dilakukan.
Promosi dapat dilakukan hotel dengan menggunakan lokasi yang strategis
95
untuk di akses calon pelanggan. Seperti di pusat perbelanjaan (ITC
Cempaka Mas), Trade Center Senen Atrium, Mall Of Indonesia dan di pusat
rekreasi (Ancol Bay City) Perkembangan area perkantoran dan lokasi yang
berdekatan dengan jalan protokol memudahkan Hotel Grand Cempaka
untuk melakukan upaya promosi melalui pemasangan iklan pada Billboard.
Perusahaan dapat juga menggunakan media promosi seperti : brosur,
banner, sticker, sponsorship dan lain-lain.
2. Reputasi Hotel
Persepsi dan opini publik terhadap Reputasi Hotel Grand Cempaka,
berpengaruh terhadap peningkatan minat pelanggan. Peningkatan minat
pelanggan berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan hotel.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan hotel untuk tetap menjaga
reputasinya:
a. Memberikan
penawaran
pengguna
MICE
melalui
pencitraan
kerjasama yang telah ada dengan cara memberikan penawaran paket
khusus Membership untuk fasilitas konvensi. Penawaran paket khusus
ini berupa potongan harga sebesar 30% untuk setiap 5 kali menyewa
fasilitas tersebut. Pemberian penawaran tersebut menunjukkan bahwa
Hotel Grand Cempaka memiliki relasi yang baik terhadap
pelanggannya khususnya pemerintah, corporate, dan travel agent.
Dibuktikan dengan semakin eratnya hubungan pelanggan secara
personal melalui negosiasi harga di Hotel Grand Cempaka.
b. Mempromosikan keunikan yang dimiliki Hotel Grand Cempaka
sebagai hotel yang kental dengan unsur budaya betawi. Promosi
tersebut dapat dilakukan dengan menyelenggarakan acara bernuansa
96
khas betawi seperti live music “Gambang Kromong” dan pameran
kebudayaan betawi. Keunikan tersebut dapat memberikan nilai lebih
bila dibandingkan dengan pesaing. Promosi keunikan hotel bisa
dilakukan di media internet melalui website resmi hotel, jejaring
sosial, dan website booking hotel. Promosi tersebut juga bisa
dilakukan pada media cetak seperti koran, majalah bisnis, dan travel.
3.
Service
Peningkatan pelayanan melalui peningkatan kualitas SDM dengan cara
memperbaiki recruitment dengan menyeleksi calon karyawan yang
memiliki background perhotelan. Calon karyawan yang sudah diseleksi
akan diberikan program pelatihan dan pengembangan yang baru. Program
pengembangan atau pelatihan tidak hanya kepada calon karyawan baru
tetapi juga untuk karyawan lama dengan pengelolaan penambahan
pengetahuan keterampilan, kemampuan antusiasme dan motivasi karyawan
untuk menggunakan potensi yang ada guna untuk perbaikan terus menerus.
Selama training ini karyawan dibekali : hard skill ( keterampilan), soft skill
( konsisten, motivasi, disiplin) dan knowledge management ( ilmu
pengetahuan) agar dapat memberikan excellent service kepada pelanggan.
Dengan pemberian pelatihan dengan sistem yang baru diharapkan untuk
dapat menghasilkan karyawan yang dapat memberikan excellent service
kepada pelanggan.
4. Fasilitas
Untuk mengantisipasi persaingan antar hotel sejenis, Hotel Grand Cempaka
harus melakukan perubahan pada fasilitasnya, seperti memperbaharui
97
fasilitas hotel khususnya fasilitas gym, karena banyak alat – alat yang sudah
out of date. Penambahan unit lift dan ekspansi area parkir perlu dilakukan
mengingat adanya penambahan kamar hotel dan ruang meeting yang
dilakukan hotel. Dengan adanya perbaikan fasilitas – fasilitas
tersebut
diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Lewat kepuasan
pelanggan perusahaan dapat menerapkan promosi dari mulut ke mulut
sebagai strategi promosi yang paling efektif.
Download