BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Tabel 4.1 Profil Perusahaan Profil Perusahaan Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Hotel Grand Cempaka Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10520 Drs. Idris Sasmita, MM. Direktur Sumber: Hotel Grand Cempaka Hotel Grand Cempaka merupakan salah satu unit hotel bisnis milik PT. Jakarta Tourisindo. Sebuah perusahaan yang dikelola oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bergerak dalam bidang jasa perhotelan dan pariwisata serta sarana penunjang lainnya. Nama hotel ini diambil dari daerah dimana tempat ini berada yaitu di Cempaka Putih Jakarta Pusat. Hotel Grand Cempaka memiliki lokasi di pusat bisnis dan komersial Jakarta. Akses 20 menit ke Bandara Internasional Soekarno Hatta dan 10 menit ke Stasiun Kereta Api Gambir. Ruangan kamar hotel dilengkapi air conditioner (AC) dan lantai karpet. Setiap unit kamar juga dilengkapi dengan flat-screen cable TV, lemari pendingin, dan coffee/tea maker. Hotel Grand Cempaka memiliki beberapa fasilitas seperti: 1. 230 kamar dan suites 2. Harmony Coffee Shop 3. Cempaka Ball Room dengan kapasitas untuk 400 sampai 1200 orang 4. Gambir Room, Ruang meeting dengan kapasitas 50 sampai dengan 150 orang 59 60 5. Live Music 6. 24 jam room service 7. Swimming pool dan Pool Deck Café 8. Pusat Kebugaran dan Sauna 9. Jasa Laundry dan Dry Cleaning 10. Serambi Cafe 11. Lounge & Bar 12. Business Center 13. Tours & Travel 14. Drug Store 15. Parking Area untuk 300 mobil 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT Jakarta Tourisindo dibentuk sebagai Perusahaan Milik Pemerintah Daerah (BUMD) yang secara aktif berpartisipasi dalam mengembangkan dan mengelola Perhotelan dan Pariwisata - Industri hotel yang dikenal dengan Grand Cempaka Group. Sebagai sebuah badan usaha milik Provinsi DKI Jakarta tim dari Jakarta Tourisindo menentukan satu langkah ke depan diantara bisnis properti lainnya di Indonesia, dengan membangun integritas sebagai individual yang memiliki kompetensi tertinggi secara professional. PT Jakarta Tourisindo merekrut pemimpin visioner di dalam komunitasnya dan bekerja untuk perbaikan, inovasi dan menghimpun permintaan pasar. Sejak awal berdiri bernama BPP Cempaka Putih dengan dasar hukum keputusan Gubernur No. 9557//BS tertanggal 31 Mei 1961 yang bergerak di bidang Properti terutama sebagai pengembang Kawasan hunian (Real Estate) Kawasan Cempaka Putih. 61 Setelah 18 tahun beroperasi, selanjutnya BPP Cempaka Putih mengalami perubahan nama menjadi PPL Cempaka Putih atas dasar Keputusan Gubernur No. 369/1970 pada tanggal 1 Juni 1979. Kemudian, atas dasar peraturan daerah No. 9/1984 PPL Cempaka Putih berganti nama menjadi PD Wisata Niaga Jaya dan diperkuat kembali dengan peraturan daerah No. 6/1996. Baru pada tahun 2004 PD Wisata Niaga Jaya melakukan merjer dengan Yayasan Wisma Jaya Raya menjadi PT. Jakarta Tourisindo. Pembentukan PT Jakarta Tourisindo ini berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 5/2004 dengan Akta Pendirian No. 6 tanggal 17 September 2004 yang diperkuat dengan Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM No. C-24798 HT.01.01 Tahun 2004. PT Jakarta Tourisindo memiliki 10 unit bisnis yang terdiri dari 7 unit Hotel (Hotel Grand Cempaka, Hotel Grand Jaya Raya, Hotel Apartement Cempaka Sunter, Hotel Cempaka Jaya, C One Hotel Plaza, C One Pulo Mas Hotel, C One Hotel Cempaka Putih, 1 unit Sport center (Cempaka Acici Club), 1 unit Restoran ( J’LO Grand Cempaka, J’LO Resto Area Cibubur Square, J’LO Resto La Codefin), 1 unit Tour & Travel (DHN Tours & Travel). 4.1.2 Visi dan Misi Visi dari PT Jakarta Tourisindo : Menjadi pengelola dan pengembang bisnis wisata dan sarana wisata terkemuka dikelasnya. Sedangkan misi dari PT Jakarta Tourisindo yaitu: • Memuaskan pelanggan • Meningkatkan Share Holder Value • Meningkatkan kesejahteraan karyawan 62 4.1.3 Struktur Hotel Grand Cempaka Sumber : Hotel Grand Cempaka Gambar 4.1 Struktur Organisasi 4.2 Analisis Strategi Bersaing Porter Analisis 5 elemen kekuatan Porter merupakan metode yang sangat bermanfaat dalam mendiagnosis pola tekanan persaingan di pasar untuk menilai kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan agar dapat mengantisipasi dan menerapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan. Berikut ini adalah analisis strategi bersaing Porter : 63 Potensi pengembangan produk jasa pengganti (subtitusi): • • • • • Kekuatan tawarmenawar konsumen: Kekuatan tawarmenawar supplier: • • Condotel Guest House Smart Hotel Boutique Hotel Hotel Transit Persaingan antar perusahaan dalam 1 Industri: Pemasok Food & Beverage SDM (Secure Parking) • • • • Hotel Acacia Hotel Lumire Hotel Oasis Amir Hotel Harris • • • Potensi masuknya pesaing baru: • • Pemerintah: DEPKES, DIKNAS, BPOM Corporate: Astra Honda Motor, Yamaha, Unity Tractor, Travel Agent: KAHA Wisatawan Holland Village (Lippo Superblok) Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Gambar 4.2 Gambar Analisis Strategi Bersaing Porter a. Potensi Pengembangan Produk Jasa Pengganti (Subtitusi). Produk subtitusi dari produk jasa hotel pada umumnya adalah Condotel, Guest House, dan Smart Hotel. Masing-masing produk jasa memiliki definisi tersendiri yaitu: • Condotel: adalah sebuah bangunan yang digunakan baik sebagai kondominium dan hotel. Unit condominium yang 64 memungkinkan seseorang untuk memiliki layanan lengkap dalam hotel, misalnya digunakan pada saat liburan. Ketika pemilik tidak menggunakan condominium ini, mereka dapat memanfaatkan pemasaran dan manajemen yang dilakukan oleh jaringan hotel untuk menyewakan dan mengelola unit kondominium seperti kamar hotel lainnya. • Guest House: sebuah tempat yang di bangun serupa dengan tempat kost untuk penginapan dengan harga lebih murah dibandingkan dengan hotel. Perbedaan yang mendasar dengan hotel adalah disini biasanya para pengelola menawarkan untuk sewa kamar harian dan bulanan • Smart Hotel: merupakan hotel yang mengakomodasi permintaan pasar dari Smart Traveler yang menginginkan kamar hotel yang bersih nyaman dengan harga terjangkau namun menjawab semua kebutuhan yang diperlukan. • Boutique Hotel: merupakan istilah yang dipopulerkan di Amerika Utara dan Inggris untuk menggambarkan hotel yang seringkali mengandung fasilitas mewah dari berbagai ukuran dalam pengaturan unik atau intim dengan akomodasi layanan penuh. • Hotel Transit: sebuah jenis penginapan yang biasanya berada di zona transit pada bandara internasional, dimana penumpang yang menunggu perpanjangan penerbangan (minimal 6 jam), dapat menginap. 65 b. Persaingan Antar Perusahaan dalam 1 Industri. Persaingan antar perusahaan yang bermain di dalam 1 industri hotel ini sangatlah tinggi. Isu persaingan tersebut mencangkup pada perang tarif yang terjadi antar hotel. Tarif tersebut ditentukan dari negosiasi harga antar pelanggan khususnya corporate dan pemerintah. Banyak dari pesaing Hotel Grand Cempaka menerapkan harga yang dibawah standar untuk meningkatkan okupansi dan menutupi biaya oprasional yang cukup besar. Isu persaingan ini tidak hanya sebatas pada perang tarif saja, tetapi juga pada pelayanan dan fasilitas. Beriku ini merupakan pesaing Hotel Grand Cempaka yang berada di 1 industri yang sama: c. • Hotel Acacia • Hotel Lumire • Hotel Oasis Amir • Hotel Harris Potensi Masuknya Pesaing Baru. Masuknya pesaing baru dalam industri akan meningkatkan intensitas persaingan dan merupakan ancaman bagi perusahaan, karena umumnya datang dengan keinginan merebut pangsa pasar. Saat ini telah dibangun Superblok Holland Village yang di bangun diatas lahan 7 hektar di Cempaka Putih. Hunian superblock ini berkonsep kesatuan integrasi yang terdiri dari Apartemen, Offices, Shopping and Dining Area, Rumah Sakit, Sekolah, Convention Hall dan 200 suites Hotel & Resort. Area tersebut memiliki posisi yang berdekatan dengan Hotel Grand Cempaka berpotensi menjadi pesaing terkuat. Karena unit Hotel dan fasilitas 66 konvensi terintegrasi dengan beberapa fasilitas lengkap lainnya memberikan kemudahan lebih bagi pelanggan. d. Kekuatan Tawar Menawar Supplier. Daya tawar menawar pemasok Hotel Grand Cempaka tidak terlalu tinggi. Hotel Grand Cempaka memiliki beberapa pemasok langganan khususnya untuk bahan baku food and beverage hotel. Untuk tenaga kerja (SDM), Hotel Grand Cempaka menggunakan jasa outsourcing dari secure parking. e. Kekuatan Daya Tawar Konsumen. Hotel Grand Cempaka memiliki beberapa pelanggan yang loyal, seperti: • Pemerintah: DEPKES, DIKNAS, BPOM • Corporate: Astra Honda Motor, Yamaha, Unity Tractor, • Travel Agent: KAHA • Wisatawan Kekuatan daya tawar menawar atau negosiasi terbesar berasal pemerintah dan corporate. Karena kedua pelanggan tersebut memiliki harga tersendiri karena mereka terbiasa memesan dalam jumlah besar. Sehingga terjalin negosiasi harga antara pihak Hotel Grand Cempaka dengan pelanggan tersebut. 4.3 Tahap Input 4.3.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) 4.3.1.1 Faktor-Faktor Internal Hotel Grand Cempaka 67 Berikut ini adalah tabel kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki oleh Hotel Grand Cempaka. Hasil identifikasi faktor lingkungan internal ini merupakan hasil wawancara langsung kepada decision maker di Hotel Grand Cempaka (Lampiran I). Tabel 4.2 Faktor-faktor Kekuatan Internal Hotel Grand Cempaka Faktor Kekuatan Internal Perusahaan S1 Memiliki ruangan kamar hotel yang besar dan kapasitas kamar yang memadai sebanyak 230 unit S2 Mengutamakan keramah-tamahan dalam pelayanan S3 Dilengkapi dengan 2 restoran unggulan yaitu Harmoni Restoran dan J’LO resto S4 Interior hotel dengan sentuhan tradisional betawi yang menjadi ciri khas S5 Lokasi unit usaha yang dimiliki strategis S6 Harga bersaing kompetitif S7 Memberikan sky view yang indah dari jendela kamar hotel di malam hari S8 Hotel Grand Cempaka sudah memiliki kerjasama yang baik dengan berbagai institusi pemerintah, corporate dan travel agent Merupakan bagian dari salah satu jaringan hotel terkemuka di Jakarta S9 (Grand Cempaka Grup) yang saling bekerja sama dan berintegrasi dengan baik Sumber: Hasil Penelitian,2013 Tabel 4.3 Faktor-faktor Kelemahan Internal Hotel Grand Cempaka Faktor Kelemahan Internal Perusahaan 68 W1 Area parkir kurang luas. W2 Kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang belum seluruhnya sesuai dengan tuntutan usaha. W3 Alat-alat untuk fasilitas gym sebagian besar out of date. W4 Kapasitas lift tidak memadai. W5 Kurang adanya fasilitas hiburan seperti club dan karaoke. W6 Target pendapatan belum tercapai dengan fasilitas yang sudah optimum. W7 Lingkungan sekitar hotel yang belum tertata rapi. Sumber : Hasil Penelitian, 2013 4.3.1.2 Hasil Pembobotan dan Penilaian Peringkat Faktor Internal Setelah mengetahui faktor-faktor internal dari Hotel Grand Cempaka. Dilakukan pembobotan menggunakan kuisioner pembobotan matriks evaluasi faktor internal ( Lampiran II ). Metode yang digunakan adalah perbandingan berpasangan (pairwaise comparison) yang diolah dengan software expert choice. Lalu dilanjutkan dengan penentuan peringkat/rating terhadap faktor-faktor internal Hotel Grand Cempaka menggunakan kuesioner peringkat (Lampiran IV). Kriteria Penilaian : 4 = Responsnya sangat baik. 3 = Responsnya di atas rata – rata 2 = Responsnya rata – rata 1 = Responsnya di bawah rata – rata 69 Tabel pemberian Peringkat/ Rating terhadap Matriks IFE: Tabel 4.4 Hasil Pemberian Peringkat Matriks IFE IFE Peringkat Kekuatan /Rating 1. Memiliki ruangan kamar hotel yang besar dan kapasitas kamar yang memadai sebanyak 230 unit 4 2. Mengutamakan keramah-tamahan dalam pelayanan 4 3. Dilengkapi dengan 2 restoran unggulan yaitu Harmoni Restoran dan J’LO resto 4 4. Interior hotel dengan sentuhan tradisional betawi yang menjadi ciri khas 4 5. Lokasi unit usaha yang dimiliki strategis 4 6. Harga bersaing kompetitif 3 7. Memberikan sky view yang indah dari jendela kamar hotel di malam hari 4 8. Hotel Grand Cempaka sudah memiliki kerjasama yang baik dengan berbagai institusi pemerintah, corporate dan travel agent 4 9. Merupakan bagian dari salah satu jaringan hotel terkemuka di Jakarta (Grand Cempaka Grup) yang saling bekerja sama dan berintegrasi dengan baik 4 Kelemahan Rating / 70 Peringkat 1. Area parkir kurang luas 2 2. Kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang belum seluruhnya sesuai dengan tuntutan usaha 2 3. Alat-alat untuk fasilitas gym sebagian besar out of date 3 4. Kapasitas lift tidak memadai 2 5. Kurang adanya fasilitas hiburan seperti club dan karaoke 2 6. Target pendapatan belum tercapai dengan fasilitas yang sudah optimum 2 7. Lingkungan sekitar hotel yang belum tertata rapi 1 Sumber : Hasil Kuisioner, 2013 4.3.1.3 Hasil Matriks IFE Matriks Evaluasi Faktor Internal ini dibuat berdasarkan identifikasi faktorfaktor internal perusahaan, penentuan bobot, dan peringkat yang berdasarkan pada kekuatan dan kelemahan dari Hotel Grand Cempaka. Berikut ini merupakan hasil analisis dari Matriks Evaluasi Faktor Internal Hotel Grand Cempaka. Tabel 4.5 Tabel Matriks IFE pada Hotel Grand Cempaka Kunci Faktor – Faktor Internal Bobot Peringkat Nilai Tertimbang 4 0.196 Kekuatan 1. Memiliki ruangan kamar hotel yang besar dan 0.049 71 kapasitas kamar yang memadai sebanyak 230 unit 2. Mengutamakan keramahtamahan dalam pelayanan. 0.064 4 0.256 3. Dilengkapi dengan 2 restoran unggulan yaitu Harmoni Restoran dan J’LO resto. 0.017 4 0.068 4. Interior hotel dengan sentuhan tradisional betawi yang menjadi ciri khas. 0.017 4 0.068 5. Lokasi unit usaha yang dimiliki strategis. 0.085 4 0.34 6. Harga bersaing kompetitif. 0.088 3 0.264 7. Memberikan sky view yang indah dari jendela kamar hotel di malam hari. 0.017 4 0.068 8. Hotel Grand Cempaka sudah memiliki kerjasama yang baik dengan berbagai institusi pemerintah, corporate dan travel agent. 0.112 4 0.448 9. Merupakan bagian dari salah 0.065 satu jaringan hotel terkemuka di Jakarta (Grand Cempaka Grup) yang saling bekerja sama dan berintegrasi dengan baik. 4 0.26 Kelemahan 1. Area parkir kurang luas. 0.061 2 0.122 2. Kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang belum seluruhnya sesuai dengan tuntutan usaha. 0.093 2 0.186 3. Alat-alat untuk fasilitas gym sebagian besar out of date. 0.064 3 0.192 4. Kapasitas lift tidak memadai dibandingkan dengan peningkatan jumlah hunian. 0.059 2 0.118 5. Kurang adanya fasilitas hiburan seperti club dan 0.051 2 0.102 72 karaoke. 6. Target pendapatan belum 0.112 tercapai dengan fasilitas yang sudah optimum. 2 0.224 7. Lingkungan sekitar hotel yang belum tertata rapi. 1 0.046 Jumlah 0.046 1.00 2.958 Sumber : Hasil Kuisioner, 2013 Dari hasil pengolahan Matriks Evaluasi Faktor Internal menunjukkan total nilai tertimbang sebesar 2,958 yang berarti bahwa Hotel Grand Cempaka memiliki kondisi internal perusahaan yang kuat. 4.3.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal ( EFE ) 4.3.2.1 Faktor Eksternal Utama Hotel Grand Cempaka Berikut ini adalah tabel peluang dan ancaman eksternal Hotel Grand Cempaka. Hasil identifikasi faktor lingkungan eksternal ini merupakan hasil wawancara langsung kepada decision maker di Hotel Grand Cempaka (Lampiran I). Tabel 4.6 Faktor-Faktor Peluang Eksternal Hotel Grand Cempaka Faktor Peluang Eksternal Perusahaan O1 Industri pariwisata Jakarta masih menjadi tujuan wisata dan bisnis. O2 Permintaan untuk melakukan aktivitas MICE semakin tinggi. O3 Perkembangan area perkantoran di sekitar Hotel Grand Cempaka. O4 Meningkatnya jumlah event yang digelar di Jakarta. O5 Peningkatan masyarakat penguna internet sebesar 30%. 73 O6 Pertumbuhan masyarakat kelas menengah baru. O7 Bisnis tourism cenderung berkembang. Tabel 4.7 Faktor-faktor Ancaman Eksternal Hotel Grand Cempaka Faktor Ancaman Eksternal Perusahaan T1 Tumbuhnya usaha sejenis dengan produk yang lebih unggul T2 Image kemacetan lalu lintas Jakarta yang masih melekat T3 Hotel-hotel bintang 5 mengambil pasar hotel bintang 4 kebawah dan perang tarif hotel berbintang cenderung tidak sehat T4 Bisnis hotel sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan keamanan T5 Isu-isu ekonomi dapat mempengaruhi bisnis pariwisata T6 Bisnis Smart hotel sangat sensitif terhadap lingkungan Sumber : Hasil Penelitian, 2013 4.3.2.2 Hasil Pembobotan dan Penilaian Peringkat Faktor Eksternal Setelah mengetahui faktor-faktor eksternal dari Hotel Grand Cempaka. Dilakukan pembobotan menggunakan kuisioner pembobotan matriks evaluasi faktor eksternal (Lampiran III). Metode yang digunakan adalah perbandingan berpasangan (pairwaise comparison) yang diolah dengan software expert choice. Lalu dilanjutkan dengan penentuan peringkat/rating terhadap faktor-faktor internal Hotel Grand Cempaka menggunakan kuesioner peringkat (Lampiran IV). 74 Kriteria Penilaian : 4 = Responsnya sangat baik. 3 = Responsnya di atas rata – rata 2 = Responsnya rata – rata 1 = Responsnya di bawah rata – rata Tabel pemberian Peringkat/ Rating terhadap Matriks EFE : Tabel 4.8 Hasil Pemberian Peringkat Matriks EFE EFE Peluang Rating / Peringkat 1. Industri pariwisata Jakarta masih menjadi tujuan wisata dan bisnis 4 2. Permintaan untuk melakukan aktivitas MICE semakin tinggi 4 3. Perkembangan area perkantoran di sekitar Hotel Grand Cempaka 3 4. Meningkatnya jumlah event yang digelar di Jakarta 4 5. Peningkatan masyarakat penguna internet sebesar 30 % 4 6. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah baru 3 7. Bisnis tourism yangcenderung berkembang 3 Ancaman Rating / Peringkat 1. Tumbuhnya usaha sejenis dengan produk yang lebih unggul 1 2. Image kemacetan lalu lintas Jakarta yang masih melekat 2 75 3. Hotel-hotel bintang 5 mengambil pasar hotel bintang 4 kebawah dan perang tarif hotel berbintang cenderung tidak sehat 2 4. Bisnis hotel sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan keamanan 1 5. Isu-isu ekonomi dapat mempengaruhi bisnis pariwisata 2 6. Bisnis Smart hotel sangat sensitif terhadap lingkungan 3 Sumber : Hasil Kuisioner, 2013 4.3.2.3 Hasil Matriks EFE Matriks Evaluasi Faktor Eksternal ini dibuat berdasarkan identifikasi faktorfaktor eksternal perusahaan, penentuan bobot, peringkat yang berdasarkan pada peluang dan ancaman dari Hotel Grand Cempaka. Berikut ini merupakan hasil analisis dari Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Hotel Grand Cempaka. Tabel 4.9 Tabel Matriks EFE pada Hotel Grand Cempaka Kunci Faktor – Faktor Eksternal Bobot Peringkat Nilai Tertimbang Peluang 1. Industri pariwisata Jakarta masih menjadi tujuan wisata dan bisnis 0.157 4 0.628 2. Permintaan untuk melakukan aktivitas MICE semakin tinggi. 0.104 4 0.416 3. Perkembangan area perkantoran di sekitar Hotel Grand Cempaka. 0.021 3 0.063 4. Meningkatnya jumlah event yang digelar di Jakarta 0.070 4 0.28 76 5. Peningkatan masyarakat penguna internet sebesar 30%. 0.046 4 0.184 6. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah baru 0.015 3 0.045 7. Bisnis tourism cenderung berkembang 0.028 3 0.084 1. Tumbuhnya usaha sejenis dengan produk yang lebih unggul. 0.078 1 0.078 2. Image kemacetan lalu lintas Jakarta yang masih melekat. 0.079 2 0.158 3. Hotel-hotel bintang 5 mengambil pasar hotel bintang 4 kebawah dan perang tarif hotel berbintang cenderung tidak sehat. 0.113 2 0.226 4. Bisnis hotel sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan keamanan 0.069 1 0.069 5. Isu-isu ekonomi dapat mempengaruhi bisnis pariwisata. 0.157 2 0.314 6. Bisnis Smart hotel sangat sensitif terhadap lingkungan 0.063 3 0.189 Ancaman Jumlah 1.00 2,734 Sumber : Hasil Kuisioner, 2013 Dari hasil pengolahan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal menunjukkan skor total nilai tertimbang sebesar 2,734 yang berarti bahwa Hotel Grand Cempaka berhasil menarik keuntungan dari peluang dan menghindari ancaman. 4.3.3 Matriks Profil Kompetitif (CPM) 4.3.3.1 Faktor Penentu Keberhasilan dalam CPM Hotel Grand Cempaka 77 Berikut adalah faktor penentu keberhasilan pada Hotel Grand Cempaka : Tabel 4.10 Faktor Penentu Keberhasilan dalam CPM pada Hotel Grand Cempaka Faktor Penentu Keberhasilan dalam CPM 1. Kebersihan 2. Daya Saing harga 3. Brand Image Hotel 4. Manajemen 5. Lokasi Hotel 6. Fasilitas 7. Loyalitas Pelanggan 8. SDM yang berkualitas 9. Keamanan Sumber : Hasil Penelitian, 2013 4.3.3.2 Hasil Pembobotan dan Penilaian Peringkat CPM Setelah mengetahui faktor penentu keberhasilan dari Hotel Grand Cempaka. Dilakukan pembobotan menggunakan kuisioner pembobotan matriks profil kompetitif (Lampiran V). Metode yang digunakan adalah perbandingan berpasangan (pairwaise comparison) yang diolah dengan software expert choice. Lalu dilanjutkan dengan penentuan peringkat/rating terhadap faktor-faktor internal Hotel Grand Cempaka menggunakan kuesioner perbandingan peringkat matriks kompetitif (Lampiran VI). Ketentuan Peringkat : 4 = Kekuatan besar bagi perusahaan 78 3 = Kekuatan kecil bagi perusahaan 2 = Kelemahan kecil bagi perusahaan 1 = Kelemahan besar bagi perusahaan Tabel Perbandingan Peringkat Matriks Profil Kompetitif : Tabel 4.11 Hasil Pemberian Peringkat Matriks CPM Peringkat Faktor Penentu Keberhasilan Hotel Grand Cempaka 1. Kebersihan Hotel Acacia Hotel Lumire 2 2 3 2 2 1 4 4 4 4. Manajemen 1 1 3 5. Lokasi Hotel 3 2 3 6. Fasilitas 2 1 3 1 1 3 2 2 3 3 3 3 2. Daya Saing harga 3. Brand Image Hotel 7. Loyalitas Pelanggan 8. SDM yang berkualitas 9. Keamanan Sumber : Hasil Kuisioner, 2013 79 4.3.3.3 Hasil Matriks CPM Matriks Profil Kompetitif ini dibuat dengan penentuan bobot dan peringkat yang berdasarkan pada faktor penentu keberhasilan dari Hotel Grand Cempaka. Berikut ini merupakan hasil analisis dari Matriks Profil Kompetitif Hotel Grand Cempaka. Tabel 4.12 Tabel Matriks CPM pada Hotel Grand Cempaka Hotel Grand Faktor Penentu Cempaka Pering kat 2) Daya Saing harga 3) Brand Image Hotel 4) Manajemen 5) Lokasi Hotel 6) Fasilitas 7) Loyalitas Pelanggan 8) SDM yang berkualitas 9) Keamanan Hotel Lumire Bobot Keberhasilan 1) Kebersihan Hotel Acacia Nilai Pering kat Nilai Pering kat Nilai 0.078 2 0.156 2 0.156 3 0.234 0.064 2 0.128 2 0.128 1 0.064 0.320 4 1.28 4 1.28 4 1.28 0.057 1 0.057 1 0.057 3 0.171 0.143 3 0.429 2 0.286 3 0.429 0.055 2 0.11 1 0.055 3 0.165 0.057 1 0.057 1 0.057 3 0.171 0.047 2 0.094 2 0.094 3 0.141 0.178 3 0.534 3 0.534 3 0.534 80 Jumlah 1.00 2.845 2.647 3.02 Sumber : Hasil Kuisioner, 2013 Berdasarkan hasil dari Matriks Profil Kompetitif ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa sebenarnya posisi persaingan kompetitif untuk Hotel Grand Cempaka yang sebesar 2,845 lebih lemah bila dibandingkan dengan Hotel Lumire yang mencapai 3,02 dan lebih unggul dibandingkan dengan Hotel Acacia yang sebesar 2,647. 4.4 Tahap Pencocokan 4.4.1 Matriks SWOT Pada tahap kedua yaitu tahap pencocokan, Matriks Kekuatan-KelemahanAncaman-Peluang merupakan tahap untuk menentukan strategi yang tepat bagi Hotel Grand Cempaka disesuaikan dengan kondisi Internal (kekuatan dan kelemahan) dan Eksternal (peluang dan ancaman). Tabel 4.13 Tabel Matriks SWOT pada Hotel Grand Cempaka STRENGTH (S) 1. Memiliki ruangan kamar hotel yang besar dan kapasitas kamar yang WEAKNESS (W) 1. Area parkir kurang luas. 2. Kompetensi sumber memadai sebanyak 230 daya manusia (SDM) unit. yang belum 2. Mengutamakan keramah-tamahan dalam pelayanan. 3. Dilengkapi dengan 2 restoran unggulan yaitu Harmoni Restaurant dan seluruhnya sesuai dengan tuntutan usaha. 3. Alat-alat untuk fasilitas gym sebagian besar out of date. 4. Kapasitas lift tidak 81 J’LO Resto. memadai 4. Interior hotel dengan dibandingkan dengan sentuhan tradisional peningkatan jumlah betawi yang menjadi ciri hunian. khas. 5. Kurang adanya 5. Lokasi unit usaha yang fasilitas hiburan dimiliki strategis. seperti club dan 6. Harga bersaing karaoke. kompetitif. 6. Target pendapatan 7. Memberikan sky view belum tercapai dengan yang indah dari jendela fasilitas yang sudah kamar hotel di malam optimum hari 7. Lingkungan sekitar 8. Hotel Grand Cempaka hotel yang belum sudah memiliki tertata rapi kerjasama yang baik dengan berbagai institusi pemerintah, corporate dan travel agent 9. Merupakan bagian dari salah satu jaringan hotel terkemuka di Jakarta (Grand Cempaka Grup) yang saling bekerja sama dan berintegrasi dengan baik OPPORTUNITIES (O) 1.Industri pariwisata Jakarta STRATEGI SO 1. Memberikan STRATEGI WO 1. Memperluas area masih menjadi tujuan wisata penawaran pengguna parkir & memperbesar dan bisnis. MICE melalui kapasitas lift agar pencitraan kerjasama dapat menampung 2.Permintaan untuk yang telah ada (S8, permintaan MICE & melakukan aktivitas MICE O2) jumlah event yang 82 bertambah (W1, W4, semakin tinggi 2. Memaksimalkan O2, O4) 3.Perkembangan area upaya promosi perkantoran di sekitar Hotel melalui media cetak Grand Cempaka. dan internet brosur entertainment dengan dan banner membuka Cempaka 4.Meningkatnya jumlah menggunakan lokasi karaoke ( O6, W5 ) event yang digelar di yang strategis (S5, Jakarta O3, O4) 2. 3. Menambah konsep Menambah jasa baru seperti catering yang 5.Peningkatan masyarakat melayani pesanan pengguna internet sebesar khusus perkantoran 30 %. (O3, W6) 6.Pertumbuhan masyarakat kelas menengah baru. 7.Bisnis Tourism cenderung berkembang. TREATHS (T) 1.Tumbuhnya usaha sejenis STRATEGI ST 1. Mempromosikan STRATEGI WT 1. Memperbaiki sebuah dengan produk yang lebih keunikan khas hotel fasilitas hotel (gym, unggul. untuk meraih lift, competitive parkir) dan penataan 2.Image kemacetan lalu advantage (S2 , S4 , lingkungan hotel, serta lintas Jakarta yang masih S7, T3 , T1) SDM yang baik dalam melekat. ekspansi lahan mengantisipasi 2. Menciptakan paket pesaing sejenis dan 3.Hotel-hotel bintang 5 harga bersaing, persaingan yang tidak mengambil pasar hotel untuk bersaing sehat (W1, W2, W3, bintang 4 kebawah dan dengan perusahaan W4, W5, W7, T1, W3) 83 perang tarif hotel berbintang sejenis ( S8, T1) cenderung tidak sehat. 4.Bisnis hotel sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan keamanan. 5.Isu-isu ekonomi dapat mempengaruhi bisnis pariwisata 6.Bisnis Smart Hotel sangat sensitif terhadap lingkungan. Sumber : Hasil Kuisioner, 2013 Matriks SWOT pada Hotel Grand Cempaka menghasilkan beberapa alternatif strategi bagi perusahaan antara lain : Strategi Penetrasi Pasar : 1. Memaksimalkan upaya promosi melalui brosur dan banner menggunakan lokasi yang strategis ( S5, O3, O4) 2. Memberikan penawaran pengguna MICE melalui pencitraan kerjasama yang telah ada ( S8, O2 ) 3. Memperluas area parkir & memperbesar kapasitas lift agar dapat menampung permintaan MICE & jumlah event yang bertambah ( W1, W4, O2, O4 ) 4. Memperbaiki seluruh fasilitas hotel (gym, lift, ekspansi lahan parkir) dan penataan lingkungan hotel, serta SDM yang baik dalam mengantisipasi pesaing sejenis dan persaingan yang tidak sehat ( W1, W2, W3, W4, W5, W6, T1, T3 ) 84 5. Mempromosikan keunikan khas hotel untuk meraih competitive advantage ( S2, S4, S7, T3, T1) Strategi Pengembangan Produk : 1. Menambah konsep entertainment dengan membuka Cempaka karaoke (O6, W5) 2. Menambah jasa baru seperti catering yang melayani pesanan khusus perkantoran (O3, W6) 4.4.2 Matriks Internal dan Eksternal ( IE ) Matriks Internal dan Eksternal (IE) merupakan alat analisis yang menggunakan nilai total tertimbang IFE dan EFE untuk mendapatkan suatu strategi yang dilihat berdasarkan ketentuan tertentu. TOTAL TOTALNILAI NILAITERTIMBANG TERTIMBANGIFE IFE Kuat 3.0 – 4.0 TOTALNILAI TERTIMBANG EFE 4.0 3.0 Tinggi 3.0 – 4.0 Sedang 2.0 – 2.99 2.0 Lemah 1.0 – 1.99 1.0 I II III IV V VI VII VIII IX 3.0 Sedang 2.0 – 2.99 2.0 Rendah 1.0 – 1.99 1.0 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 Gambar 4.3 Matriks IE (2.958) (2,734) 85 Berdasarkan hasil dari tabel Matriks IFE pada tabel 4.5, diperoleh total nilai tertimbang sebesar 2.958. Sedangkan pada tabel Matriks EFE pada tabel 4.9, diperoleh total nilai tertimbang sebesar 2,734. Dengan demikian, dapat kita lihat bahwa Hotel Grand Cempaka berada di dalam sel no V dan terletak pada divisi menjaga dan mempertahankan. Ada 2 alternatif strategi yang dapat diterapkan pada divisi ini yaitu : penetrasi pasar dan pengembangan produk. 4.4.3 Matriks Strategi Besar Pada tahap ini Matriks Strategi Besar bertujuan untuk menentukan strategi berdasarkan ketentuan kuadran tertentu. Posisi Kuadran ditentukan dari posisi pertumbuhan pasar dan kompetitif Hotel Grand Cempaka. PERTUMBUHAN PASAR YANG TINGGI Kuadran II Kuadran I Hotel Grand Cempaka POSISI KOMPETITIF YANG LEMAH POSISI KOMPETITIF YANG KUAT Kuadran III Kuadran IV PERTUMBUHAN PASAR YANG RENDAH Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013 86 Gambar 4.4 Gambar Matriks Strategi Besar Berdasarkan hasil pada Matriks Strategi Besar, diketahui bahwa posisi kompetitif Hotel Grand Cempaka berada pada posisi kompetitif yang kuat. Dan tingkat pertumbuhan industri ini sangat tinggi. Dibuktikan dengan data industri yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS: Sumber: Badan Pusat Statistik (2013) Gambar 4.5 Data TPK Hotel Berbintang 87 Berdasarkan data di atas tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Jakarta pada bulan Maret 2013 mencapai 57,67% naik sekitar 0,87 poin dari TPK bulan Februari 2013 masih untuk bulan Maret 2013, jika diamati menurut klasifikasi hotel berbintang TPK hotel bintang 4 merupakan yang tertinggi mencapai 60,41%. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya pertumbuhan pasar dalam industri ini. Oleh karena itu, Hotel Grand Cempaka berada pada kuadran I karena posisi kompetitif Hotel Grand Cempaka yang kuat dan juga tingkat pertumbuhan pasar industri ini sangat tinggi. Strategi yang paling tepat untuk perusahaan yang berada pada kuadron I adalah Pengembangan Pasar, Penetrasi Pasar, Pengembangan Produk, Integrasi ke Depan, Integrasi ke Belakang, Integrasi Horizontal, Diversifikasi Terkait. 4.5 Tahap Keputusan 4.5.1 Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif ( QSPM ) 4.5.1.1 Hasil Penentuan Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score) Penetuan peringkat/rating terhadap faktor-faktor utama (kekuatan kelemahan peluang dan ancaman) Hotel Grand Cempaka menggunakan kuesioner peringkat (Lampiran VII). Kriteria Penilaian Attractiveness Score (AS) : 4 = Sangat Menarik 3 = Wajar Menarik 2 = Agak Menarik 1 = Tidak Menarik Tabel Pemberian Attractiveness Score (AS) pada matriks QSPM : 88 Tabel 4.14 Hasil Pemberian Skor Daya Tarik Matriks QSPM Attractiveness Score (AS) Faktor – Faktor Utama Penetrasi Pasar Pengembangan pasar Pengembangan Produk 1. Industri pariwisata Jakarta masih menjadi tujuan wisata dan bisnis. 2 4 3 2. Permintaan untuk melakukan aktivitas MICE semakin tinggi. 2 4 3 3. Perkembangan area perkantoran di sekitar Hotel Grand Cempaka. 4 2 3 4. Meningkatnya jumlah event yang digelar di Jakarta. 2 3 4 5. Peningkatan masyarakat penguna internet sebesar 30 %. 3 2 4 6. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah baru. 2 4 3 7. Bisnis tourism yang cenderung berkembang. 3 2 4 1. Tumbuhnya usaha sejenis dengan produk yang lebih unggul. 4 3 2 2. Image kemacetan lalu lintas Jakarta yang masih melekat. - - - 3. Hotel-hotel bintang 5 mengambil pasar hotel bintang 4 kebawah dan perang tarif hotel berbintang cenderung 2 3 4 Peluang Ancaman 89 tidak sehat. 4. Bisnis hotel sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan keamanan. 4 2 3 5. Isu-isu ekonomi dapat mempengaruhi bisnis pariwisata. 3 2 4 6. Bisnis Smart hotel sangat sensitif terhadap lingkungan 2 4 3 1. Memiliki ruangan kamar hotel yang besar dan kapasitas kamar yang memadai sebanyak 230 unit 2 4 3 2. Mengutamakan keramahtamahan dalam pelayanan 2 4 3 3. Dilengkapi dengan 2 restoran unggulan yaitu Harmoni Restoran dan J’LO resto. 2 4 3 4. Interior hotel dengan sentuhan tradisional betawi yang menjadi ciri khas. 4 3 2 5. Lokasi unit usaha yang dimiliki strategis. 3 4 2 2 4 3 7. Memberikan sky view yang indah dari jendela kamar hotel di malam hari. 3 2 4 8. Hotel Grand Cempaka sudah memiliki kerjasama yang baik dengan berbagai institusi pemerintah, corporate dan 4 2 3 Kekuatan 6. Harga bersaing kompetitif. 90 travel agent 9. Merupakan bagian dari salah satu jaringan hotel terkemuka di Jakarta (Grand Cempaka Grup) yang saling bekerja sama dan berintegrasi dengan baik. 3 4 2 16. Area parkir kurang luas 4 2 3 17. Kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang belum seluruhnya sesuai dengan tuntutan usaha. 2 4 3 18. Alat-alat untuk fasilitas gym sebagian besar out of date. 2 4 3 19. Kapasitas lift tidak memadai dibandingkan dengan peningkatan jumlah hunian. 3 4 2 20. Kurang adanya fasilitas hiburan seperti club dan karaoke 3 2 4 21. Target pendapatan belum tercapai dengan fasilitas yang sudah optimum. 4 3 2 22. Lingkungan sekitar hotel yang belum tertata rapi. 3 4 2 Kelemahan 4.5.1.2 Matriks QSPM Matriks QSPM ini merupakan tahap akhir dari perumusan strategi Hotel Grand Cempaka. Terdapat 3 strategi terpilih berdasarkan pilihan strategi yang paling banyak muncul dari perhitungan matriks lainnya. Berikut ini merupakan hasil analisis dari QSPM. 91 Tabel 4.15 Tabel QSPM Analysis pada Hotel Grand Cempaka ALTERNATIF STRATEGI Faktor-faktor Utama Pengembangan Pasar Bobot Penetrasi Pasar Pengembangan Produk AS TAS AS TAS AS TAS Peluang 1. Industri pariwisata Jakarta masih menjadi tujuan wisata dan bisnis. 0.157 2 0.314 4 0.628 3 0.471 2. Permintaan untuk melakukan aktivitas MICE semakin tinggi. 0.104 2 0.208 4 0.416 3 0.312 3. Perkembangan area perkantoran di sekitar Hotel Grand Cempaka. 0.021 4 0.084 2 0.042 3 0.063 4. Meningkatnya jumlah event yang digelar di Jakarta. 0.070 2 0.14 3 0.21 4 0.28 5. Peningkatan masyarakat penguna internet sebesar 30 %. 0.046 3 0.138 2 0.092 4 0.184 6. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah baru. 0.015 2 0.003 4 0.06 3 0.045 7. Bisnis tourism yang cenderung berkembang. 0.028 3 0.084 2 0.056 4 0.112 1. Tumbuhnya usaha sejenis dengan produk yang lebih unggul. 0.078 4 0.312 3 0.234 2 0.156 2. Image kemacetan lalu lintas Jakarta yang masih melekat. 0.079 - 3. Hotel-hotel bintang 5 mengambil pasar hotel bintang 4 kebawah dan perang tarif hotel berbintang cenderung 0.113 2 Ancaman - 0.226 3 - 0.339 4 0.452 92 tidak sehat. 4. Bisnis hotel sangat dipengaruhi oleh situasi politik dan keamanan. 0.069 4 0.276 2 0.138 3 0.207 5. Isu-isu ekonomi dapat mempengaruhi bisnis pariwisata. 0.157 3 0.471 2 0.314 4 0.628 6. Bisnis Smart hotel sangat sensitif terhadap lingkungan 0.063 2 0.126 4 0.252 3 0.189 1.00 Kekuatan 1. Memiliki ruangan kamar hotel yang besar dan kapasitas kamar yang memadai sebanyak 230 unit 0.049 2 0.098 4 0.196 3 0.147 2. Mengutamakan keramahtamahan dalam pelayanan 0.064 2 0.128 4 0.256 3 0.192 3. Dilengkapi dengan 2 restoran unggulan yaitu Harmoni Restoran dan J’LO resto. 0.017 2 0.034 4 0.068 3 0.051 4. Interior hotel dengan sentuhan tradisional betawi yang menjadi ciri khas. 0.017 4 0.068 3 0.051 2 0.034 5. Lokasi unit usaha yang dimiliki strategis. 0.085 3 0.255 4 0.34 2 0.17 0.088 2 0.176 4 0.352 3 0.264 7. Memberikan sky view yang indah dari jendela kamar hotel di malam hari. 0.017 3 0.051 2 0.034 4 0.068 8. Hotel Grand Cempaka sudah memiliki kerjasama yang baik 0.112 4 0.448 2 0.224 3 0.336 6. Harga bersaing kompetitif. 93 dengan berbagai institusi pemerintah, corporate dan travel agent 9. Merupakan bagian dari salah satu jaringan hotel terkemuka di Jakarta (Grand Cempaka Grup) yang saling bekerja sama dan berintegrasi dengan baik. 0.065 3 0.195 4 0.26 2 0.13 1. Area parkir kurang luas 0.061 4 0.244 2 0.122 3 0.183 2. Kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang belum seluruhnya sesuai dengan tuntutan usaha. 0.093 2 0.186 4 0.372 3 0.279 3. Alat-alat untuk fasilitas gym sebagian besar out of date. 0.064 2 0.128 4 0.256 3 0.192 4. Kapasitas lift tidak memadai dibandingkan dengan peningkatan jumlah hunian. 0.059 3 0.177 4 0.236 2 0.118 5. Kurang adanya fasilitas hiburan seperti club dan karaoke 0.051 3 0.153 2 0.102 4 0.204 6. Target pendapatan belum tercapai dengan fasilitas yang sudah optimum. 0.112 4 0.448 3 0.336 2 0.224 7. Lingkungan sekitar hotel yang belum tertata rapi. 0.046 3 0.138 4 0.184 2 0.092 Total 1.00 Kelemahan 5.309 6.17 Sumber : Hasil Penelitian, 2013 Berdasarkan matriks QSPM diatas, ada 3 strategi alternatif yang dapat dipertimbangkan oleh Hotel Grand Cempaka yaitu : strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar, dan strategi pengembangan produk. Berdasarkan Total Nilai 5.783 94 tersebut, nilai strategi pentrasi pasar sebesar 6,17 lebih tinggi daripada total nilai daya tarik lainnya yaitu pengembangan pasar sebesar 5,309 dan pengembangan produk sebesar 5,783. Hal ini menunjukkan bahwa strategi penetrasi pasar lebih tepat untuk diterapkan oleh hotel, agar perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dengan upaya-upaya promosi dan perbaikan fasilitas hotel untuk menjaga loyalitas pelanggan. 4.6 Implementasi Penelitian Berdasarkan strategi yang terpilih dari hasil Matriks QSPM yaitu, Strategi Penetrasi pasar merupakan strategi yang paling tepat untuk diterapkan pada Hotel Grand Cempaka. Pada strategi ini Hotel Grand Cempaka dituntut untuk meningkatkan upaya hotel untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar untuk jasa saat ini melalui usaha pemasaran yang lebih baik. Upaya-upaya tersebut disusun dalam implementasi penelitian ini. Tidak hanya berdasarkan hasil strategi, implementasi penelitian ini juga mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi tamu dalam memilih yaitu: lokasi hotel, reputasi hotel, service dan fasilitas yang disediakan oleh hotel..Berikut ini merupakan hasil kolaborasi antara hasil strategi dengan faktor-faktor tersebut.: 1. Lokasi Hotel Lokasi Hotel merupakan faktor yang penting yang jadi pertimbangan tamu. Hotel Grand Cempaka memiliki lokasi yang strategis. Mudahnya akses ke beberapa pusat perbelanjaaan dan rekreasi di Jakarta menjadi kelebihan hotel yang harus dipromosikan. Perlu adanya upaya memaksimalkan promosi melalui penyusunan kembali kegiatan promosi yang dilakukan. Promosi dapat dilakukan hotel dengan menggunakan lokasi yang strategis 95 untuk di akses calon pelanggan. Seperti di pusat perbelanjaan (ITC Cempaka Mas), Trade Center Senen Atrium, Mall Of Indonesia dan di pusat rekreasi (Ancol Bay City) Perkembangan area perkantoran dan lokasi yang berdekatan dengan jalan protokol memudahkan Hotel Grand Cempaka untuk melakukan upaya promosi melalui pemasangan iklan pada Billboard. Perusahaan dapat juga menggunakan media promosi seperti : brosur, banner, sticker, sponsorship dan lain-lain. 2. Reputasi Hotel Persepsi dan opini publik terhadap Reputasi Hotel Grand Cempaka, berpengaruh terhadap peningkatan minat pelanggan. Peningkatan minat pelanggan berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan hotel. Beberapa upaya yang dapat dilakukan hotel untuk tetap menjaga reputasinya: a. Memberikan penawaran pengguna MICE melalui pencitraan kerjasama yang telah ada dengan cara memberikan penawaran paket khusus Membership untuk fasilitas konvensi. Penawaran paket khusus ini berupa potongan harga sebesar 30% untuk setiap 5 kali menyewa fasilitas tersebut. Pemberian penawaran tersebut menunjukkan bahwa Hotel Grand Cempaka memiliki relasi yang baik terhadap pelanggannya khususnya pemerintah, corporate, dan travel agent. Dibuktikan dengan semakin eratnya hubungan pelanggan secara personal melalui negosiasi harga di Hotel Grand Cempaka. b. Mempromosikan keunikan yang dimiliki Hotel Grand Cempaka sebagai hotel yang kental dengan unsur budaya betawi. Promosi tersebut dapat dilakukan dengan menyelenggarakan acara bernuansa 96 khas betawi seperti live music “Gambang Kromong” dan pameran kebudayaan betawi. Keunikan tersebut dapat memberikan nilai lebih bila dibandingkan dengan pesaing. Promosi keunikan hotel bisa dilakukan di media internet melalui website resmi hotel, jejaring sosial, dan website booking hotel. Promosi tersebut juga bisa dilakukan pada media cetak seperti koran, majalah bisnis, dan travel. 3. Service Peningkatan pelayanan melalui peningkatan kualitas SDM dengan cara memperbaiki recruitment dengan menyeleksi calon karyawan yang memiliki background perhotelan. Calon karyawan yang sudah diseleksi akan diberikan program pelatihan dan pengembangan yang baru. Program pengembangan atau pelatihan tidak hanya kepada calon karyawan baru tetapi juga untuk karyawan lama dengan pengelolaan penambahan pengetahuan keterampilan, kemampuan antusiasme dan motivasi karyawan untuk menggunakan potensi yang ada guna untuk perbaikan terus menerus. Selama training ini karyawan dibekali : hard skill ( keterampilan), soft skill ( konsisten, motivasi, disiplin) dan knowledge management ( ilmu pengetahuan) agar dapat memberikan excellent service kepada pelanggan. Dengan pemberian pelatihan dengan sistem yang baru diharapkan untuk dapat menghasilkan karyawan yang dapat memberikan excellent service kepada pelanggan. 4. Fasilitas Untuk mengantisipasi persaingan antar hotel sejenis, Hotel Grand Cempaka harus melakukan perubahan pada fasilitasnya, seperti memperbaharui 97 fasilitas hotel khususnya fasilitas gym, karena banyak alat – alat yang sudah out of date. Penambahan unit lift dan ekspansi area parkir perlu dilakukan mengingat adanya penambahan kamar hotel dan ruang meeting yang dilakukan hotel. Dengan adanya perbaikan fasilitas – fasilitas tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Lewat kepuasan pelanggan perusahaan dapat menerapkan promosi dari mulut ke mulut sebagai strategi promosi yang paling efektif.