BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Seperti yang sudah dijelaskan di bab 3 bahwa data primer untuk karya tulis ini diperoleh dari kegiatan wawancara yang dilakukan penulis dengan beberapa pihak internal yang ada di Hotel Le Meridien dan kegiatan observasi yang dilakukan oleh penulis. Narasumber yang dipilih oleh penulis menggunakan purposeful sampling, yaitu Public Relations Manager, Banquet Manager, dan Director Sales and Marketing. 4.1.1 Data Primer Data primer dikumpulkan langsung oleh penulis dari responden, berupa wawancara dan observasi. 4.1.1.1 Wawancara dengan Pihak Internal Hotel Pada subbab ini, penulis menghadirkan beberapa data primer dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan pihak internal yang ada di Hotel Le Meridien. Penulis menyajikan hasil wawancara dalam bentuk deskriptif, dengan urutan penyajian dimulai data dari hasil wawancara dengan Public Relations Manager, Banquet Manager, dan Director Sales and Marketing. 69 70 a. Wawancara dengan Public Relations Manager Public Relations Manager dipilih karena dianggap sebagai informan utama yang membuat strategi dan dapat memberikan informasi mengenai tujuan dari pelaksanaan kegiatan dan sasaran yang ingin dicapai. Pihak ini juga bertanggung jawab atas kegiatan komunikasi baik dengan publik internal maupun eksternal hotel. Salah satu publik eksternal yang menjadi fokus Public Relations adalah media massa, sehingga nantinya dialah yang akan memberikan banyak informasi dari wawancara yang penulis lakukan. Penulis memulai proses wawancara dengan mengajukan pertanyaan tentang tanggapan narasumber terhadap kegiatan promosi yang dilakukan pada lingkungan bisnis perhotelan yang kompetitif seperti sekarang ini. Dan pada kesempatan ini narasumber menjawab bahwa sedang ada suatu inovasi terbaru untuk paket meeting di Hotel Le Meridien. Sekarang semua hotel atau semua perusahaan memiliki program CSR, jadi dicoba untuk mengambil market tersebut. Maka dari itu diciptakan sustainable meeting package tersebut. Paket meeting ini hampir sama dengan paket meeting seperti biasa, hanya ada penambahan nilai di dalamnya. Orang atau klien yang mengambil paket meeting tersebut juga ikut membantu untuk lebih go green atau ramah 71 lingkungan dan 2.5% dari pendapatan penggunaan ruangan meeting tersebut akan disumbangkan kepada GNOTA. Strategi itu ternyata cukup berhasil dengan banyaknya perusahaan yang tertarik untuk mengambil paket meeting tersebut. Di dalam menjawab tentang sistem kerja Public Relations dalam melakukan promosi meeting room yang ada di Hotel Le Meridien, Ibu AA menjawab yang pertama adalah mengirimkan email blast tentang informasi meeting room yang ada disini kepada klien. Yang kedua menaruh iklan di majalah, Hotel Le Meridien jarang menggunakan surat kabar. Yang ketiga adalah selalu memperbarui informasi di social media seperti facebook dan website. Untuk perorangannya, ada program dua kali dalam setahun yaitu global sales blitz, dengan mendatangi klien untuk memberitahukan kepada mereka mengenai informasi-informasi tentang Hotel Le Meridien. Dan untuk yang umum, lebih kepada iklan di printed magazine, printed media, online, website, dan email blast. Penulis menanyakan tentang strategi yang dimiliki oleh Public Relations dalam melakukan promosi meeting room. Ibu AA mengatakan strateginya terletak di pemilihan media. Untuk strategi, dipilih media yang sejalan dengan Hotel Le Meridien yaitu media yang bergerak di bisnis. Harus tetap menjaga dan 72 mempertahankan jaringan dengan media-media tersebut seperti mendatangi ke kantornya mereka, tapi ada saatnya juga kita mengundang mereka. Tidak hanya untuk event-event di hotel tapi diundang juga untuk kelas atau makan malam, dimana sekalian bisa memperlihatkan meeting room yang ada disini kepada mereka. Jika membahas hubungan dan sistem kerjasama antara Public Relations, Banquet, dan Sales & Marketing dalam melakukan promosi meeting room, Ibu AA mengungkapkan bahwa PR atau Marcomm itu adalah supporting department, yang mendukung semua departemen. Untuk semua promosi, sebelum kita meluncurkan promosi yang pertama kali dilakukan adalah meeting. Sebulan sebelum akan membuat event, kita pasti akan berdiskusi terlebih dahulu. Biasanya pihak Banquet akan datang ke saya, untuk memberikan informasi mengenai paket meeting yang akan dibuat. Baru dari situ saya akan menerjemahkan itu menjadi sebuah iklan. Dari iklan itu baru nanti saya yang akan menaruhnya di media, baik itu di majalah, di website, maupun di social media. Brosur maupun flyer yang saya desain, akan diberikan langsung oleh pihak Sales & Marketing kepada klien. Ibu AA mengatakan strategi promosi dengan dibantu beberapa pihak itu, Banquet dan Sales & Marketing dirasa sudah berlangsung dengan baik. Ini dapat dilihat dari perbandingan 73 jumlah penggunaan meeting room di tahun 2010 dan 2011. Di tahun 2011, Hotel Le Meridien meluncurkan sustainable meeting package, dan dengan adanya peluncuran paket meeting baru ini menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah penggunaan meeting room di tahun 2011. Penulis juga menanyakan tingkat keberhasilan promosi yang dijalankan di media cetak dan elektronik. Ibu AA mengatakan, untuk tingkat keberhasilan promosi yang di jalankan melalui media, dirasakan sudah berjalan dengan baik. Ini dapat terlihat dengan banyaknya daftar pemesanan untuk penggunaan ruangan meeting yang ada disini. Penulis tertarik untuk menanyakan cara Public Relations menjaga hubungan baik dengan media, dimana hal ini akan berdampak dalam mendapatkan kemudahan untuk melakukan promosi di media. Ibu AA mengatakan, cara menjaga hubungan baik dengan media adalah dengan tetap selalu berhubungan dan memelihara hubungan yang baik dengan mendatangi ke kantornya mereka, tapi ada saatnya juga mengundang mereka untuk datang kesini. Tidak hanya untuk event-event di hotel tapi diundang juga untuk kelas atau makan malam. Ini merupakan salah satu bentuk Public Relations menjaga hubungan baik dengan media. Dan yang pasti adalah terus berusaha untuk berkomunikasi dengan media- 74 media tersebut, sehingga tidak dibilang hanya mencari mereka ketika membutuhkan mereka saja. Setiap strategi promosi yang digunakan pasti memiliki hambatan dan diakui oleh Ibu AA, hambatannya lebih banyak di awal karena terdapat kesulitan merubah pola pikir banyak orang untuk suatu perubahan set up paket meeting. Karena orang bertahun-tahun sudah terbiasa dengan set up seperti itu dimana ketika mereka datang semua perlengkapan stationary sudah dipersiapkan di atas mejanya, begitu juga dengan botol plastik air mineral dan sebagainya. Sementara yang ditawarkan di sustainable meeting package ini adalah mengurangi penggunaan kertas, semua stationary diletakkan di satu tempat. Cara mengatasi hambatannya yaitu Banquet dan Sales & Marketing sebagai ujung tombak perusahaan harus dilengkapi dengan informasi yang cukup karena mereka yang akan menyampaikan ini semua kepada klien. Selain itu dengan terus memberikan penjelasan kepada klien tentang meeting room yang ada disini, dimana lebih diutamakan kepada sustainable meeting package, dimana mereka selain melakukan meeting, mereka juga bisa beramal. Pada saat penulis mengajukan beberapa alternatif dalam mengefektifkan promosi tentang Hotel Le Meridien agar lebih dikenal di masyarakat, di dalam menanggapinya Ibu AA 75 mengatakan bahwa memang surat kabar tidak terlalu dipakai untuk publikasi, lebih banyak menggunakan majalah, online media dan online website. Klien di Hotel Le Meridien 80% tidak tinggal di Indonesia, sehingga kalau menggunakan surat kabar akan kurang efektif bagi Hotel Le Meridien. Untuk special event masih menggunakan surat kabar tetapi banyaknya memang lebih ke majalah dan online. Surat kabar tidak bisa diakses oleh seluruh orang di dunia, majalah dipakai karena siklusnya lebih lama sebulan atau dua bulan. b. Wawancara dengan Banquet Manager Narasumber kedua yang dipilih oleh penulis adalah Banquet Manager yaitu Bapak H, hal ini dikarenakan sebagai pihak yang terlibat dalam memasarkan produk-produk Banquet diantaranya yaitu meeting room. Penulis berasumsi bahwa pihak ini ikut berpengaruh besar dalam membantu keektifan pelaksanaan kegiatan oleh Public Relations sebagai pembuat strategi. Penulis memulai proses wawancara dengan menanyakan tentang sistem kerja pihak Banquet dalam memasarkan fasilitasfasilitas yang ada di Hotel Le Meridien, khususnya untuk di bagian meeting room. Bapak H mengatakan kalau untuk pemasaran meeting room sendiri dilakukan dengan berbagai cara, 76 yang pertama direct selling, dengan implementasinya berupa sales call, sales blitz, dengan mendatangi setiap perusahaan yang memiliki potensi acara yang bagus untuk meeting ataupun event. Yang kedua dalam pemasarannya juga berkaitan Public Relations yaitu dalam publisitas baik itu untuk di media maupun dalam program-program tertentu seperti misalnya CSR (Corporate Social Responbility). Untuk marketing, beberapa klien kadangkadang datang langsung mencari kita atau dikenal dengan namanya walking guess, yang langsung menanyakan paket-paket yang kita miliki. Beralih ke pertanyaan berikutnya, untuk mengetahui strategi yang digunakan pihak Banquet dalam memasarkan meeting room yang ada, menurut bapak H strategi yang dipakai adalah SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), karena seperti yang diketahui bahwa di hotel yang ada di Jakarta itu banyak, jadi yang pertama sekali sebelum mengatur strategi, harus dianalisis dulu kompetitornya, kemudian pangsa pasar yang ada di Jakarta itu sendiri. Kesemua hal ini akan diimplementasikan ke dalam bentuk paket-paket yang mana paketnya itu sendiri sudah barang tentu disesuaikan dengan market-nya kita. 77 Dua kali dalam setahun, Hotel Le Meridien mengadakan global sales blitz yang bertujuan untuk memperkenalkan produkproduk yang ada di hotel kepada pelanggan dan calon pelanggan. Penulis bertanya kepada bapak H, untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pihak Banquet dalam memasarkan meeting room yang ada di Hotel Le Meridien. Bapak H menjawab bahwa untuk sales blitz dalam prosesnya sendiri diadakan beberapa program diantaranya itu program pertama adalah program telemarketing. Dalam telemarketing dibuat semacam janji, setelah membuat janji dengan klien, pihak Banquet akan datang dan mengadakan presentasi. Dalam presentasi itu sendiri, akan dijelaskan yaitu semua properti yang ada termasuk Le Meridien sendiri, program-program promosi juga baik itu program meeting dan program membership kepada klien. Kemudian setelah hal tersebut, di hari terakhir akan diadakan semacam closing night, dimana untuk closing night nya beberapa klien akan diundang untuk datang ke salah satu tempat yang telah ditunjuk yang dimana dalam acara ini lebih kepada membangun hubungan yang baik dengan klien. Masuk kedalam pertanyaan spesifik tentang kerjasama pihak Banquet dengan divisi-divisi lain dalam memasarkan meeting room yang ada di Hotel Le Meridien, menurut bapak H bahwa untuk divisi-divisi lain sudah pasti kita bekerja sama 78 dengan Public Relations karena Public Relations merupakan salah satu ujung tombak dalam memasarkan meeting package-nya kita. Divisi Public Relations ini sendiri berkaitan dengan promosipromosi apa yang akan dipasarkan atau informasikan ke klien dan nanti akan diaktulitaskan ke dalam bentuk flyer atau dalam bentuk publisitas di media massa dan juga biasanya Public Relations ini sendiri bukan cuma di media massa tetapi juga di media elektronik. Untuk divisi lain, kerjasama juga dilakukan dengan Sales & Marketing yang dimana membantu kita dalam menyampaikan informasi promo-promo apa yang ada di kita. Tapi lebih berkaitan ke Public Relations yang banyak sekali membantu untuk mempromosikan paket meeting itu sendiri. Menurut bapak H, peran dan fungsi Public Relations dalam bekerjasama dengan pihak banquet dalam me lakukan promosi meeting room yang ada di Hotel Le Meridien, yang pertama itu Public Relations membantu dalam pembuatan flyer, promosi dalam social media, seperti facebook dan email. Selain itu biasanya di awal tahun pihak Public Relations biasanya akan membantu dalam penyusunan merchandise dan dalam program CSR. Public Relations juga pernah mempromosikan dalam pekerjaan seperti kita membantu GNOTA di tahun 2011 sebesar Rp 16.000.000,- yang dimana alokasi tersebut adalah 2.5% dari revenue yang diterima selama tahun 2011. 79 Layaknya sebuah rencana, mau dijalankan sesempurna mungkin, pasti ada hambatan dan masalah yang menghalangi tercapainya tujuan. Penulis menanyakan hambatan yang seringkali terjadi dalam memasarkan meeting room, menurut bapak H, kalau hambatan banyak sekali terutama dalam kondisi ekonomi yang belum stabil seperti sekarang ini dimana secara tidak langsung berdampak juga dengan harga paket yang ditawarkan ke klien karena dengan kenaikan harga BBM yang signifikan itu juga berpengaruh terhadap harga jual, sementara di sisi lain dari segi klien itu sendiri mereka ada beberapa perusahaan yang memangkas budget mereka karena faktor dari kenaikan BBM ini, disamping itu juga ada situasi politik yang belum kondusif berkaitan dengan BBM tersebut sehingga berpengaruh terhadap pasar internasional untuk ke Indonesia. Disamping itu kesulitan lainnya adalah infrastruktur dalam artian akses ke Le Meridien itu sendiri yang dimana kita tahu bahwa jalan-jalan protokol itu sering mengalami kemacetan dan ini juga berpengaruh terhadap pemasaran juga. Kalau untuk cara mengatasinya, untuk yang kondisi ekonomi, kita akan mencoba untuk meyakinkan tamu bahwa untuk harga paket yang ditawarkan itu masih benar-benar kompetitif dalam artian kita menyesuaikan harga dari yang ditawarkan atau dalam bahasa marketing semacam negotiation rate. Untuk kondisi politik, kita mencoba meyakinkan beberapa 80 klien kita dari luar negeri bahwa kondisi politik kita itu tidak seperti yang di berita-berita baik itu berita lokal maupun berita internasional yang kadang-kadang terlalu melebih-lebihkan dalam hal ini kita coba untuk memaksimalkan dalam komunikasi. Pada saat penulis mengajukan beberapa alternatif dalam mengefektifkan kegiatan promosi Hotel Le Meridien agar lebih dikenal di masyarakat, di dalam menanggapinya bapak H mengatakan bahwa untuk publisitas memang belum signifikan, kita sudah mencoba beberapa kali memasarkan paket meeting kita dan menginformasikan lewat media seperti surat kabar bahwa kita memiliki sustainable meeting package. Kita juga mempublikasikan mengenai 2.5% nya itu ke media massa tetapi memang kurang intensif dalam penginformasian hal tersebut dan ini mungkin akan menjadi masukan untuk kita kedepannya. c. Wawancara dengan Director Sales and Marketing Penulis memilih Director Sales and Marketing sebagai salah satu narasumber adalah karena dipilih karena divisi Public Relations dalam struktur organisasi Hotel Le Meridien berada di bawah departemen Sales & Marketing, sehingga sebagai pimpinan yang bertanggung jawab atas departemen ini Director of Sales dapat memberikan informasi dan masukan kepada Public Relations Hotel Le Meridien. Selain itu sebagai pihak yang 81 menjalankan kegiatan sales promotions ke perusahaan-perusahaan guna melakukan kegiatan promosi fasilitas-fasilitas yang ada di hotel. Penulis juga berasumsi bahwa pihak ini memiliki kaitan relasi yang erat dengan pelanggan dan memiliki pengaruh besar dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan oleh Public Relations sebagai pembuat strategi. Pada awal wawancara penulis menanyakan tentang sistem kerja pihak Sales and Marketing dalam memasarkan fasilitasfasilitas yang ada di Hotel Le Meridien, khususnya untuk di bagian meeting room. Narasumber, Ibu F, selaku Director Sales and Marketing, mengatakan selain melalui media, jadi kita disini ada Marcomm bertanggung (Marketing jawab untuk Communication), mendistribusikan dia apapun yang itu informasinya dari hotel ke customer melalui media cetak, elektronik, dan lain sebagainya. Untuk saat sekarang ini kita lebih banyak melakukan komunikasi melalui online. Kita memakai social media seperti facebook dan sebagainya hampir selama setahun ini. Penulis menanyakan tentang strategi khusus yang dimiliki oleh pihak Sales and Marketing memiliki dalam memasarkan meeting room yang ada di Hotel Le Meridien. Ibu F menjawab dalam hal pemasaran kita mencoba mengikuti perkembangan 82 yang ada. Pada saat sekarang contohnya banyak perusahaan yang sedang fokus ke go green, maka kita membuat sustainable meeting package yang sesuai dengan kondisi market pada saat itu. Kalau strategi pemasarannya, kita masih menggunakan banyak cara, strategi konveksional dengan pendekatan langsung, mengadakan telemarketing dan online sales. Strategi lain adalah dengan datang langsung ke market untuk melakukan presentasi dan lain sebagainya. Dua kali dalam setahun, Hotel Le Meridien mengadakan global sales blitz yang bertujuan untuk memperkenalkan produkproduk yang ada di hotel kepada pelanggan dan calon pelanggan. Penulis bertanya kepada Ibu F, untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pihak Sales and Marketing dalam memasarkan meeting room yang ada di Hotel Le Meridien. Ibu F menjawab sales blitz itu adalah kita menadatangi top account yang kita miliki¸ top account adalah beberapa target yang mana mereka sudah banyak menggunakan properti lain dari kompetitor, sudah banyak menggunakan tidak hanya dikamar tetapi juga meeting room dan lain sebagainya, itu yang kita lagi bidik untuk sales blitz. Yang kita lakukan pada saat itu biasanya kita bekerja sama dengan tidak hanya satu properti tapi dengan beberapa properti Starwood Indonesia khususnya. Kita dengan tim Starwood 83 Indonesia, kita mengumpulkan database target menjadi satu untuk kita datangi. Dan ini lebih berbeda karena biasanya di setiap kali event, kita selalu membawa misi dan pasti ada program khusus yang Starwood miliki. Kita tidak hanya sekedar promosi tetapi pasti membawa sesuatu kepada market. Masuk kedalam pertanyaan spesifik tentang kerjasama pihak Sales and Marketing dengan divisi-divisi lain dalam memasarkan meeting room yang ada di Hotel Le Meridien, menurut Ibu F, Sales and Marketing bekerjasama dengan semua departemen karena boleh dibilang Sales and Marketing adalah ujung tombak perusahaan. Kita yang mencoba untuk fight dan maintain serta menemukan bisnis yang potensial yang ada di market. Public Relations itu ada dibawah Sales and Marketing, Banquet sebetulnya bagian dari penjualan juga, Banquet juga berada dibawah Sales and Marketing. Kita juga bekerjasama dengan Finance, karena semua bisnis itu berhubungan dengan pembayaran. Semua departemen terlibat tidak hanya satu dua departemen saja, Reservation, Front office, Housekeeping, Security bahkan tim Engineering semuanya terlibat. Menurut Ibu F, peran dan fungsi Public Relations dalam bekerjasama dengan pihak Sales and Marketing dalam melakukan promosi meeting room yang ada di Hotel Le Meridien, Public Relations itu adalah salah satu fungsi di Sales and Marketing 84 department yang membangun citra hotel. Dari sekian banyak hotel di Jakarta, kita mempunyai core value, menjadi tugas Public Relations dan Sales & Marketing yang menyampaikan ke market tentang core value yang kita punya, benefit yang kita berikan kepada klien ini yang bisa membedakan kita dengan hotel yang lain. Untuk cara pemasarannya bisa melalui banyak hal, bisa melalui media. Setiap kali kita mengadakan event, internal event atau Starwood event, kita selalu mengundang pihak media. Contohnya sustainable meeting package, 2.5% dari revenue yang didapat, akan disumbangkan ke GNOTA. Kita membuat event yang diadakan setahun sekali untuk penyerahan dana itu ke GNOTA, kita mengundang pihak media dan beberapa perusahaan yang terlibat yang sudah melakukan donasi. Dengan mengundang media itu merupakan satu tindakan pemasaran sebetulnya, karena nanti akan keluar press release dan akan muncul di media massa. Penulis juga menanyakan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam menjalankan kegiatan promosi tersebut, Ibu F mengungkapkan bahwa hambatan banyak sebetulnya, yang pasti kompetisi karena prinsip ekonomi supply dan demand (penawaran dan permintaan). Hambatannya yaitu bencana alam, masalah politik, dan kondisi perekonomian. Belum lagi dengan kenaikan BBM, yang pasti berdampak ke harga. Ada beberapa perusahaan yang tidak menaikkan biaya mereka sehingga mereka yang 85 biasanya menginap di hotel bintang lima menjadi turun ke bintang empat. Banyak strategi yang kita buat untuk mengatasinya selain melalui promo-promo. Yang ada sekarang yaitu respons deal, kita melalui online booking, kita membuka harga yang cukup spesial disitu dan ternyata cukup banyak permintaan. Kita juga ada paket travel deal dan paket-paket lainnya. Dan yang lain, kita bisa melakukan prospecting call dan telemarketing bahwa hotel kita aman, tidak ada hal-hal seperti apa yang dipikiran mereka. Pada saat penulis mengajukan beberapa alternatif dalam mengefektifkan kegiatan promosi Hotel Le Meridien agar lebih dikenal di masyarakat, di dalam menanggapinya Ibu F mengatakan bahwa Hotel Le Meridien lebih banyak menggunakan social media. kita masih memakai media cetak tetapi tidak segencar dulu karena market kita berubah. Media cetak masih kita gunakan tapi tidak seperti dulu lagi, kita lebih banyak terjun ke social media dan online. 4.1.1.2 Wawancara dengan Pihak Eksternal Hotel Penulis tertarik untuk pendapat dan masukan dari pihak eksternal, yaitu pihak konsumen yang pernah menggunakan meeting room di Hotel Le Meridien Jakarta. Dalam wawancara ini, penulis menggunakan dua responden yaitu tamu yang pernah menggunakan sustainable dan non sustainable meeting package. 86 a. Wawancara dengan Tamu yang Pernah Menggunakan Non Sustainable Meeting Package Untuk mengawali pertanyaan, penulis menanyakan mengenai seberapa lama bapak P mengenal Hotel Le Meridien sebagai hotel bisnis. Dalam menanggapi pertanyaan wawancara, bapak P menjawab sudah sejak tahun 1997 beliau mengenal Hotel Le Meridien. Ketika penulis menanyakan tentang fasilitas maupun layanan yang diberikan pihak hotel selama penggunaan ruangan tersebut, bapak P menjawab sebagai pengguna, dia sangat senang dengan pelayanan dari Hotel Le Meridien, karyawannya yang profesional dan terlatih, karena dia tahu karyawan Hotel Le Meridien di bawah Starwood yang mana pasti diberikan pelatihan yang bagus dan professional. Penulis juga menanyakan alasan bapak P memilih Hotel Le Meridien Jakarta sebagai tempat untuk melakukan meeting, bapak P menjawab lokasi yang strategis, bebas three in one, dekat dengan perkantoran dimana tempat dia bekerja, ruangan meeting yang modern dan telah direnovasi yang menjadi alasannya untuk memilih Hotel Le Meridien sebagai tempat untuk melakukan meeting. Bapak P juga sudah cukup sering menggunakan ruangan meeting di Hotel Le Meridien yaitu sebanyak 5-10 kali. Menurut beliau untuk promosi yang dilakukan promosi yang dilakukan oleh Hotel Le Meridien Jakarta selama ini sudah 87 bagus, dan pastinya harus terus dikembangkan lagi dengan mengikuti pasar dan trend yang ada. Bapak P mengatakan hal yang harus dilakukan agar meeting room yang ada di Hotel Le Meridien kedepannya dapat berkembang menjadi lebih baik lagi adalah fasilitas internet yang dipermudah dan dipercepat koneksinya serta memberikan pelayanan yang semakin berkelas. b. Wawancara dengan Tamu yang Pernah Menggunakan Sustainable Meeting Package Untuk memulai wawancara, penulis memulai wawancara dengan menanyakan pengenalan narasumber terhadap Hotel Le Meridien. menurut Ibu DF, beliau telah mengetahui Hotel Le Meridien sebagai hotel bisnis sejak tahun 2010. Ketika penulis menanyakan tanggapan ibu DF terhadap sustainable meeting package yang diluncurkan tahun 2011 oleh Hotel Le Meridien, ibu DF mengatakan bahwa sustainable meeting package merupakan paket yang bagus, karena salah satu tindakan nyata dari kita tentang kesadaran terhadap go green. Penulis juga menanyakan apa perbedaan yang dirasakan ketika menggunakan ruangan meeting tersebut, ibu DF mengatakan ruangannya lebih rapi karena set up untuk stationary nya sudah disiapkan khusus di stationary station. Dari hal ini juga ibu DF mengungkapkan bahwa pelayanan diberikan selama beliau menggunakan meeting room sudah memuaskan, alasan ini yang 88 menjadikan ibu DF memilih Hotel Le Meridien sebagai tempat untuk melakukan meeting selain juga lokasinya yang dekat dengan kantor beliau. Ibu DF juga telah menggunakan sustainable meeting package sebanyak tiga kali. Menurut beliau promosi yang dilakukan promosi yang dilakukan oleh Hotel Le Meridien Jakarta selama ini sudah cukup. Ibu DF mengatakan hal yang harus dilakukan agar sustainable meeting package yang ada di Hotel Le Meridien kedepannya dapat berkembang menjadi lebih baik lagi adalah harus lebih diperluas untuk tindakan go green nya, tidak hanya untuk sustainable meeting package saja. 4.1.1.3 Hasil Observasi Dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada Hotel Le Meridien untuk strategi promosi meeting room, penulis melihat bahwa strategi promosi yang dijalankan sudah berjalan dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah penggunaan meeting room di setiap bulannya. Strategi promosi yang dijalankan oleh Public Relations dimana bekerjasama dengan divisi Banquet dan Sales & Marketing dalam melakukan promosi meeting room yang ada di Hotel Le Meridien sudah berlangsung dengan cukup baik, ini dapat terlihat melalui kerja sama Public Relations, Banquet, dan Sales & Marketing dalam 89 mempromosikan meeting room yang ada kepada customer. Dalam hal ini juga terlihat adanya pembagian tugas yang seimbang diantara ketiganya. Untuk kegiatan publisitas menurut penulis berdasarkan hasil observasi belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat dengan kurangnya informasi mengenai Hotel Le Meridien di media massa. Public relations belum memanfaatkan media massa dengan baik sebagai sarana untuk publisitas, bahkan penulis yang melakukan media monitoring setiap harinya, melihat kurangnya pemberitaan mengenai Hotel Le Meridien di media massa. Hal ini juga menyebabkan masyarakat menjadi kurang mengetahui keberadaan Hotel Le Meridien. 4.1.2 Data Sekunder No Bulan Jumlah 1 Januari 39 2 Februari 54 3 Maret 79 4 April 78 5 Mei 71 6 Juni 102 7 Juli 81 90 8 Agustus 66 9 September 47 10 Oktober 102 11 November 109 12 Desember 74 Total 902 Tabel 4.1 Jumlah Penggunaan Meeting Room Tahun 2010 Sumber : Banquet Hotel Le Meridien Jakarta No Bulan Jumlah 1 Januari 68 2 Februari 88 3 Maret 98 4 April 94 5 Mei 99 6 Juni 106 7 Juli 125 91 8 Agustus 70 9 September 85 10 Oktober 111 11 November 159 12 Desember 117 1220 Total Tabel 4.2 Jumlah Penggunaan Meeting Room Tahun 2011 Sumber : Banquet Hotel Le Meridien Jakarta 120 100 80 60 Jumlah Pemakaian Meeting Room 40 20 0 Januari April Juli Oktober Gambar 4.1 Tingkat Penggunaan Meeting Room Tahun 2010 Sumber : Banquet Hotel Le Meridien Jakarta 92 Gambar 4.2 Tingkat Penggunaan Meeting Room Tahun 2011 Sumber : Banquet Hotel Le Meridien Jakarta 1400 1200 1000 800 600 Jumlah Pemakaian Meeting Room 400 200 0 2010 2011 Gambar 4.3 Tingkat Penggunaan Meeting Room Tahun 2010 dan 2011 Sumber : Banquet Hotel Le Meridien Jakarta Berdasarkan data diatas, penulis berasumsi bahwa tingkat keefektifan strategi yang dijalankan oleh Public Relations Hotel Le Meridien Jakarta dengan bekerja sama dengan media, divisi banquet dan sales and marketing dalam mempromosikan meeting room sudah berjalan dengan baik. Ini terlihat dengan semakin meningkatnya penggunaan meeting room setiap tahunnya. Dimulai dari 93 tahun 2010 dengan jumlah pemakaian meeting room sebanyak 902 kali. Di tahun 2011, Hotel Le Meridien meluncurkan Sustainable Meeting Package. Sustainable Meeting Package merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh Public Relations dalam melakukan promosi meeting room yang ada di Hotel Le Meridien. Strategi yang dilakukan oleh Public Relations Hotel Le Meridien sudah berjalan dengan baik, ini ditunjukkan dengan jumlah pemakaian meeting room yang semakin meningkat dengan pemakaian meeting room sebanyak 1220 kali di tahun 2011. 4.2 Pengolahan Terhadap Data Yang Terkumpul Dari data primer yang diperoleh oleh penulis dari wawancara, hasil observasi dan data sekunder yang diperoleh dari data-data yang diberikan oleh pihak hotel. Penulis akan melakukan pengolahan untuk menganalisis strategi Public Relations dalam melakukan promosi meeting room di Hotel Le Meridien. Dari hasil wawancara, penulis mengolah data dari mulai menyimpulkan masingmasing data yang diperoleh dari para narasumber. 4.2.1 Public Relations di Hotel Le Meridien Jakarta Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, penulis menilai pihak dari Hotel Le Meridien Jakarta telah berusaha semaksimal mungkin dalam penentuan strategi promosinya agar dapat memberikan yang terbaik. Promosi yang baik dapat membuat citra yang baik dan dengan 94 citra yang baik di mata masyarakat itulah yang membuat Hotel Le Meridien Jakarta dapat mencapai tujuannya. Divisi Public Relations di Hotel Le Meridien, bertugas untuk membantu sistem promosi dari divisi Banquet dan Sales & Marketing melalui media. Media merupakan penghubung antara masyarakat dan perusahaan atau organisasi yang sangat baik, karena media memiliki jangkauan yang luas sehingga seluruh target pasar yang ingin dicapai pun, dapat terpenuhi. 4.2.2 Strategi Public Relations Hotel Le Meridien Jakarta Penulis melakukan observasi dan wawancara mengenai strategi promosi yang dilakukan oleh divisi Public Relations Hotel Le Meridien Jakarta. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, dalam membantu promosi yang dilakukan oleh divisi Banquet dan Sales & Marketing, divisi Public Relations menjangkau media untuk memperluas target pasar yang dituju, karena divisi Banquet dan Sales & Marketing hanya dapat menjangkau target pasar yang terdekat dengan lokasi Hotel Le Meridien Jakarta. Kelebihannya divisi Banquet dan Sales & Marketing melakukan promosinya dengan lebih personal (personal selling), karena mereka berusaha untuk mengkomunikasikan promosinya dengan baik kepada pelanggan/calon pelanggan mereka, dengan cara telephone selling, door to door selling, mail order¸ dan direct selling. Hal ini dapat mempengaruhi target konsumen. Divisi Public Relations melakukan 95 promosinya melalui media, dimana target konsumen yang dijangkau lebih luas, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk menjelaskan dengan lebih detail maksud dari pemberitaan tersebut. Kesimpulan yang penulis dapat dari hasil wawancara, dan berdasarkan kerangka pikir yang penulis buat, strategi yang dilakukan oleh divisi Public Relations di Hotel Le Meridien Jakarta adalah melalui media, baik media cetak (surat kabar, majalah, brosur, dan flyer) dan media elektronik (email blast, social media, website). 4.2.2.1 Media Cetak Hotel Le Meridien Jakarta menggunakan salah satu strategi promosi yang sesuai dengan teori yaitu melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, brosur dan flyer. Media cetak bertujuan untuk menyampaikan infomasi yang dibuat (diproduksi) dan disampaikan kepada khalayak sasaran (pembaca) melalui tulisan cetakan dan seringkali disertai gambar sehingga dapat dilihat dan dibaca. Dalam mencapai tujuan tersebut, Public Relations perlu menjalin hubungan yang lebih baik dengan media agar mendapatkan kesempatan yang besar untuk menempatkan informasi dan artikel terbaik yang merupakan suatu bentuk promosi yang juga dapat menjaga citra baik di mata masyarakat. Demi menjaga hubungan baik dengan media, Public 96 Relations dari Hotel Le Meridien Jakarta berkewajiban untuk menghadiri acara-acara yang diadakan bagi para Public Relations dari berbagai hotel. Hal ini bukan hanya berfungsi menjaga hubungan baik saja, tetapi untuk memperluas jaringan Public Relations dari berbagai hotel dan juga untuk menambah koneksi dengan media-media lain yang belum dijangkau. Hubungan dengan media akan menjadi hal positif untuk Hotel Le Meridien Jakarta sendiri dalam melakukan promosi. Terciptanya hubungan baik dengan media, memudahkan Public Relations dalam melakukan promosinya. Pihak dari Hotel Le Meridien Jakarta terkadang suka mengundang media. Tidak hanya untuk eventevent di hotel tapi diundang juga untuk kelas atau makan malam. Ini merupakan salah satu bentuk Public Relations menjaga hubungan baik dengan media. Hotel Le Meridien memang tidak terlalu melakukan banyak melakukan publikasi media cetak, seperti surat kabar. Faktor kurangnya publisitas di surat kabar adalah karena surat kabar tidak bisa diakses oleh seluruh orang di dunia dan harga untuk pemasangan iklan di surat kabar relatif lebih mahal. Delapan puluh persen tamu di Hotel Le Meridien tidak tinggal di Indonesia, sehingga kalau menggunakan surat kabar akan kurang efektif bagi Hotel Le Meridien. Untuk special event masih menggunakan surat kabar tetapi memang lebih ke majalah. Majalah dipakai karena siklusnya lebih lama, sebulan atau dua bulan. 97 Public Relations dari Hotel Le Meridien Jakarta, mendesain sendiri brosur dan tentang paket meeting room yang ada. Informasi tentang paket meeting room didapatkan dari Banquet, karena meeting room merupakan salah satu produk yang dimiliki oleh Banquet. Brosur dibuat berisi tentang paket meeting yang menarik dan ruangan-ruangan meeting yang beragam. Brosur ini disertakan dengan foto, desain, dan penjelasan tentang meeting room yang ada di Hotel Le Meridien. Brosur yang dibuat ini lalu digunakan oleh divisi Sales and Marketing untuk mempromosikan meeting room yang mereka tawarkan kepada perusahaan dan organisasi dengan lebih personal. Mereka diharapkan untuk mendatangi perusahaan dan organisasi yang menjadi target pasar mereka untuk memberikan penjelasan dengan lebih mendetail, dibantu dengan brosur yang mereka miliki. 4.2.2.2 Media Elektronik Strategi promosi kedua yang diterapkan oleh Public Relations di Hotel Le Meridien Jakarta adalah melalui media elektronik. Penyebaran informasi melalui media elektronik merupakan suatu kegiatan publikasi yang mampu menarik minat pengguna untuk memanfaatkannya dengan format yang menarik dan mudah dipahami tetapi tetap informatif. Publikasi dan promosi di media elektronik sangat penting, apalagi mengetahui dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat 98 menyebabkan semua orang beralih kepada media elektronik seperti teknologi internet. Dalam pelaksanaan promosi, pastinya divisi Public Relations dari Le Meridien Jakarta ingin memperluas target pasarnya seluas mungkin. Maka dari itu, pihak Public Relations harus menjangkau media yang memiliki jangkauan luas, yaitu internet. Melalui penggunaan internet ini, pihak Public Relations membuat dan mendesain brosur yang nantinya akan dipublikasikan melalui social media seperti facebook dan website Le Meridien Jakarta. Kelebihan dari penggunaan website adalah konsumen dapat melakukan booking langsung melalui website tersebut. Kemudian kelebihan penggunaan social media seperti facebook adalah orang-orang akan cepat mengetahui informasi yang dipublikasikan oleh Hotel Le Meridien, karena memang social media tersebut sangat banyak penggunanya. Public Relations Hotel Le Meridien juga membuat e-flyer yang nantinya akan di publikasikan melalui social media seperti facebook. Cara lainnya dalam menginformasikan klien tentang produk dari Hotel Le Meridien adalah dengan email blast. Email Blast memberikan kemudahan dan kecepatan dalam proses pemasaran suatu produk. Fungsi dari email blast ini adalah untuk melakukan pengiriman email ke banyak penerima sekaligus. Public Relations memiliki database klien dan akan 99 selalu mengirimkan produk-produk bahkan penawaran-penawaran terbaru dari Hotel Le Meridien kepada klien melaui email blast. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan dari hasil penelitian ini berdasarkan observasi yang peneliti lakukan dan juga berdasarkan wawancara dengan beberapa narasumber yang telah ditentukan. Penulis menghubungkan teori yang digunakan dengan hasil wawancara untuk mencapai tujuan dari dilakukannya penelitian ini. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan narasumber dari pihak internal, untuk menjalankan strategi promosi secara maksimal dibutuhkan koneksi yang luas dengan media. Hal ini disebabkan oleh promosi yang dilakukan lebih terfokus tentang promosi tentang meeting room yang ada di Hotel Le Meridien Jakarta. Dengan terciptanya hubungan baik dengan media, terutama media massa, akan sangat memudahkan Public Relations dalam melakukan promosinya. Dalam promosinya, tidak semua media dapat dijangkau oleh Public Relations dari Le Meridien Jakarta. Promosinya difokuskan kepada media cetak seperti surat kabar, majalah, brosur, flyer dan media elektronik seperti email blast, social media, website. Hanya saja, dalam penggunaan media cetak seperti surat kabar dan majalah, Hotel Le Meridien tidak secara terus menerus memasang iklan, artikel ataupun berita tentang meeting room yang ada disana. 100 Media kedua yang digunakan oleh Hotel Le Meridien adalah media elektronik, email blast, social media, dan website Penggunaan media elektronik dalam promosi ini, berdasarkan hasil wawancara dengan Public Relations Manager, adalah melalui website Hotel Le Meridien Jakarta sendiri, facebook Hotel Le Meridien Jakarta dan email blast. Media elektronik digunakan sebagai media dalam pelaksanaan strategi promosi karena jangkuannya yang sangat luas, melebihi media cetak, dan untuk menjangkau target pasar nasional serta internasional. Public Relations Hotel Le Meridien juga melakukan promosi dengan cara mendesain brosur tentang meeting room yang ada. Brosur ini lalu digunakan oleh divisi Sales and Marketing untuk mempromosikan meeting room yang mereka tawarkan kepada perusahaan dan organisasi dengan lebih personal. Mereka diharapkan untuk mendatangi perusahaan dan organisasi yang menjadi target pasar mereka untuk memberikan penjelasan dengan lebih mendetail, dibantu dengan brosur yang mereka miliki. Dalam pelaksanaan strategi promosi Hotel Le Meridien Jakarta mendapatkan hambatan dan masalah yang dapat menghambat tercapainya tujuan. Menurut hasil dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, hambatan atau masalah terbesar berasal dari konsumennya sendiri. Hambatan utamanya adalah terdapat kesulitan merubah pola pikir banyak orang untuk suatu perubahan set up paket meeting. Karena orang bertahun-tahun sudah terbiasa dengan set up meeting seperti biasa, dimana ketika mereka datang semua perlengkapan 101 stationary sudah dipersiapkan di atas mejanya, begitu juga dengan botol plastik air mineral dan sebagainya. Sementara Hotel Le Meridien sendiri sejak tahun 2011 lebih menawarkan kepada konsumen mereka untuk menggunakan Sustainable Meeting Package. Public Relations Hotel Le Meridien Jakarta menyadari bahwa mereka telah memiliki strategi promosi yang baik. Hambatan dan masalah yang dihadapi ini telah berusaha diselesaikan dengan terus menginformasikan kepada klien bahwa Hotel Le Meridien memiliki sesuatu yang berbeda dalam penggunaan meeting room, dimana ini belum tentu ditemukan di hotel-hotel lain. Selain itu juga dengan terus meyakinkan kepada klien bahwa dengan menggunakan Sustainable Meeting Package yang merupakan produk terbaru dari Hotel Le Meridien, maka mereka juga sekaligus bisa beramal, 2.5 % dari hasil penggunaan meeting room tersebut akan disumbangkan kepada GNOTA. Untuk harga yang ditawarkan akan diinformasikan bahwa harga tersebut tetap kompetitif, karena dengan harga yang ditawarkan seperti itu, banyak keuntungan yang mereka dapatkan seperti salah satunya ikut dalam kegiatan beramal tersebut. Sesuai dengan tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisa strategi promosi yang digunakan oleh divisi Public Relations di Hotel Le Meridien Jakarta dalam melakukan promosi meeting room yang ada, maka penulis pun menyimpulkan bahwa strategi promosi melalui media cetak 102 dan media elektronik cukup berhasil. Kesimpulan yang penulis ambil berasal dari hasil observasi dan wawancara dengan narasumber.