BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Luas Kabupaten Belitung Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berdiri pada tahun 2005 dan beribukota di Manggar. Kabupaten Belitung Timur adalah satu kesatuan wilayah daratan dengan Kabupaten Belitung Induk. Secara geografis Kabupaten Belitung Timur terletak antara 107˚45’ BT sampai 108˚18’ BT dan 02˚30’ LS sampai 03˚15’ LS dengan luas daratan mencapai 250.691 ha atau kurang lebih 2.506,91 km2 (BAPPEDA 2007). Batas-batas wilayah Kabupaten Belitung Timur adalah sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan b. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Belitung. Luas kawasan hutan di Kabupaten Belitung Timur mencapai 102.844,63 ha atau sekitar 41,02 persen dari total wilayah Belitung Timur. Kawasan hutan itu terdiri dari hutan lindung 26.842,62 ha, hutan lindung pantai 18.883,71 ha dan hutan produksi 57.118,30 ha. Namun 51.347,30 ha diantaranya dalam kondisi kritis. Total lahan kritis di luar maupun di dalam kawasan hutan di Kabupaten Belitung Timur mencapai 77.269,39 Ha (BAPPEDA 2007). 4.2 Kondisi Fisik 4.2.2 Topografi Keadaan alam Kabupaten Belitung Timur sebagian besar merupakan dataran tinggi dengan ketinggian 20-49 meter di atas permukaan laut dan sisanya merupakan dataran rendah, dan perbukitan (Tabel 2). Dataran rendah di Belitung Timur dibagi menjadi dua yaitu dataran rendah dan dataran pantai (Pratiwi 2010). 16 Tabel 2 Klasifikasi bentang alam Kabupaten Belitung Timur Persentase dari total Satuan Relief Kelerengan Beda Tinggi Perbukitan agak curam 30% – 40% 600 – 1400 mdpl 12% Perbukitan bergelombang 15% – 29% 50 – 600 mdpl 8% Dataran tinggi 8% – 14% 20 – 49 mdpl 63% < 8% < 20 mdpl 17% Dataran rendah/ dataran pantai wilayah studi Sumber : Pratiwi (2010) 4.2.2 Geologi dan tanah Pulau Belitung merupakan pulau yang memilki geomorfologi perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 0-1400 mdpl. Perbukitan dialiri oleh sungai dengan pola dendritik (Suwarna et al. 1994 diacu dalam Pratiwi 2010). Menurut Pratiwi (2010) unit Satuan Kemampuan Lahan (SKL) kesuburan tanah di Belitung Timur 87% termasuk dalam kelas buruk. Tabel 3 Unit SKL kesuburan tanah Belitung Timur. Tingkat Luas Deskripsi Sebaran Berupa batupasir, tanah relative berwarna coklat Ds. Bentayan, Ds. kehitaman, pasir lepas kuarsa dan lumpur, jenis Kelubi, Bukit tanah Lisotol, tanpa/ sedikit perkembangan profil Samak. Kesuburan Tanah Baik ± 4% tanah, memilki batuan induk sedimen keras. Cukup Baik ± 9% Berupa batu pasir, granodiorit, batupasir kuarsa, Sebagian kecil jenis tanah Regosol, tanah muda dan belum daerah Gantung, mengalami diferensiasi horizon, konsistensi lepas- Ds. Burung lepas, Mandi, Ds. Air bahan induk material vulkanik, pH umumnya netral Buruk ± 87% Berupa batupasir, Lanci batubesi, batuserpih, Kec. Kelapa batulempung, lumpur dan endapan alluvial, jenis Kampit bagian tanah Podsol, tanah tua dan telah mengalami tengah dan perkembangan profil tanah, kondisi fisik tanah sebagian besar kering dan gersang. Kec. Gantung Sumber : Pratiwi (2010) 17 4.2.3 Iklim Kabupaten Belitung Timur mempunyai iklim tropis dan basah dengan variasi curah hujan bulanan pada tahun 2008 antara 70,0 mm sampai 401,3 mm dengan jumlah hari hujan antara 9 sampai 26 hari setiap bulannya (BAPPEDA 2007). Data klimatologi Kabupaten Belitung Timur tahun 2007 menunjukkan bahwa suhu rata-rata bulanan sekitar 25,8-26,7˚C dengan suhu maksimum sekitar 33,4-33,6˚C pada bulan Juli, Agustus, September dan Oktober. Kelembaban ratarata di Kabupaten Belitung Timur yaitu 85-93% dengan kelembaban terendah pada bulan September yaitu sekitar 85%. 4.3 Kondisi Biologi 4.3.1 Flora Kabupaten Belitung Timur selain kaya akan mineral tambang, hasil laut pun melimpah, ragam tumbuh-tumbuhan yang menjadi kekhasan dari pulau ini. Beberapa tumbuhan liar juga merupakan tumbuhan kebanggaan masyarakat Belitung Timur, di antaranya yaitu keremunting (Rhodomyrtus tomentosa), kayu pelawan (Tristania mangiayi), sapu-sapu, sekuncung, simpor dan kayu petaling. Tumbuhan ini banyak tumbuh liar di hutan-hutan Belitung Timur. Tumbuhan simpor banyak dijumpai di dataran basah, akar dari tumbuhan ini sebagai penyangga dari aliran air disungai-sungai kecil. Tumbuhan simpor mempunyai karakter daun yang lebar serta bunga yang besar berwarna kuning dan sangat indah. Jika dipopulerkan tanaman ini akan mempunyai nilai komoditi yang bagus sebagai tanaman hias dari Kabupaten Belitung Timur. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Jenisjenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, terdapat sekitar 34 jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi di seluruh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Beberapa tumbuhan yang dilindungi diantaranya pohon gaharu (Aquilaria malaccensis), pohon ramin (Gonystylus bancanus), anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum). 4.3.2 Fauna Beberapa spesies satwa dilindungi dalam PP No. 7 Tahun 1999 yang terdapat di provinsi kepulauan Bangka Belitung antara lain kukang (Nycticebus coucang), rusa bawean (Axis kuhlii), duyung (Dugong dugong), buaya muara 18 (Crocodillus porosus). Jenis lainnya termasuk dalam Appendix II CITES diantaranya salah satu spesies elang laut (Haliaeetus leucogaster), mentilin (Tarsius bancanus), trenggiling (Manis javanica), musang congkok (Prinodon linsang), biawak (Varanus salvator), monyet (Macaca tonkeana), burung hantu (Otus angelinae), burung betet (Psittacula alexandri) dan burung beo (Gracula religiosa) (DEPHUT 1999). 4.4 Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Sekitar 4.4.1 Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Belitung Timur tahun 2007 berjumlah 98.194 jiwa. Hal ini menunjukkan telah terjadi penambahan jumlah penduduk dibanding tahun sebelumnya sebanyak 6.492 orang atau 7,08 persen. Penduduk di Kabupaten Belitung Timur lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan. Dimana 50.743 jiwa atau 51,67% laki-laki dan sisanya 47.451 jiwa atau 48,32% adalah perempuan. Khusus di kecamatan Gantung, penduduknya berjumlah 25.257 jiwa (BAPPEDA 2007). 4.4.2 Pendidikan Peningkatan sumberdaya manusia sekarang ini lebih diutamakan dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk mengecap pendidikan seluasluasnya, terutama penduduk pada kelompok umur 7 – 24 tahun yang merupakan kelompok usia sekolah. Jika dilihat dari angka kelulusan Sekolah Menengah Atas terdapat sepertiga dari peserta ujian nasional yang tidak lulus di tahun 2006 (BAPPEDA 2007). 4.4.3 Mata pencaharian Sebagian besar penduduk Belitung Timur memiliki mata pencaharian di sektor perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit. Tidak kurang dari 3000 orang yang bekerja di perusahaan perkebunan sawit. Selain di sektor perkebunan, pertambangan pun menjadi pilihan mata pencaharian penduduk Belitung Timur, diantanya penambangan pasir, pasir kuarsa, timah, batu besi dan Golongan C lainnya (BAPPEDA 2007).