Arsitektur yunani kuno - E

advertisement
Salah satu upaya untuk melestarian lingkungan hidup adalah konsep bangunan hijau atau
green building. Dimana proses pembangunan rumah ( apartemen maupun kondominium )
mulai dari perencanaan desain, pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan, pemeliharaan
sampai dekonstruksinya dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan,
sehingga pembangunan rumah (apartemen/kondominium) tersebut tidak memberikan
atau setidaknya dapat meminimalisasi dampak buruk terhadap alam sekitarnya.
“Prinsip yang paling penting dari green building adalah hemat dan kemudian sehat.
Penghematan itu bisa dilakukan dari penggunaan energi listrik, air, material-material
yang digunakan, bahkan sirkulasi di dalam ruangan,” terang Marketing Director PT
Indonesia Environment Consultant, Muhamad Azhar.
Dalam tahap desain, seseorang sudah bisa memperkirakan ke arah mana bangunan akan
didirikan. “Sebaiknya bangunan didesain untuk menghadap arah utara atau selatan,
supaya matahari tidak akan langsung memapar ruangan yang ada. Jadi hanya perlu
cahayanya, tidak perlu panasnya. Ini juga berarti pengeluaran energi untuk mendinginkan
udara di dalam itu juga menjadi lebih ringan,” lanjutnya.
Pemilihan material ramah lingkungan juga perlu diperhatikan. Adapun Azhar
mengatakan faktor manusialah yang sangat penting untuk mewujudkan bangunan ramah
lingkungan. “Secanggih apa pun bangunannya, atau bahkan sudah memiliki sertifikat
bangunan hijau, tetapi kalau orang-orang di dalamnya belum disadarkan untuk
melakukan gaya hidup hijau, building performance-nya akan turun,” ungkap Azhar.
Tidak selalu untuk mewujudkan bangunan hijau itu harus memiliki teknologi canggih dan
mahal. Dan perilaku pemilik rumah, apartemen ataupun kondominiun ini sangat berkaitan
erat dengan kesadaran akan pentingnya keseimbangan alam melalui pemanfaatan
bangunan hijau. “Memang betul teknologi itu akan membantu kita menjadi lebih hemat.
Tetapi yang paling penting dalam konsep green building adalah perilaku hidup kita
terlebih dahulu, baru teknologi akan menyusul. Jadi tidak selamanya mahal atau
memerlukan teknologi canggih,” ujarnya. Dan perilaku para pemilik rumah, apartemen
maupun kondominium sangat berkaitan erat dengan kesadaran akan pentingnya
keseimbangan Alam dan lingkungan yang sehat. Jadi untuk menciptakan bangunan hijau
yang ramah lingkungan di butuhkan tiga aspek yang tidah dapat dpisah- pisahkan yakni
desain, material dan perilaku manusianya. (Eni,RS)
Pada saat proses pembangunan rumah, usahakan agar meminimalkan penggunaan bahan
bangunan. Anda dapat mengontrol pemakaian bahan bangunan dan bicarakan kepada
tukang agar bisa menggunakan bahan secara hemat dan tidak membeli bahan bangunan
secara berlebihan dan akhirnya tidak dipakai.
Misalnya, ketika Anda membutuhkan triplek dan kayu-kayu sebagai penahan cor an
lantai atas. Anda bisa menggunakan kayu-kayu bekas dari rumah yang telah selesai
dibangun dan masih bisa dipakai. Atau bagaimana penempatan pasir agar pasir tidak
diinjak-injak dan akhirnya tidak dipakai lagi.
Desain yang tepat dan matang juga penting agar tidak banyak bahan bangunan yang
terbuang. Kesalahan desain atau desain yang diubah, kemungkinan akan ada bagian yang
sudah dibangun dibongkar ulang sehingga bahan bangunan terbuang percuma.
Berkat perkembangan teknologi, kini banyak material bangunan ramah lingkungan yang
dapat digunakan. Salah satu caranya dengan menghemat penggunaan kayu, yang berarti
meminimalkan penebangan pohon dan menyelamatkan hutan sebagai bagian penting
untuk kehidupan di bumi.
Beberapa bahan bangunan ramah lingkungan adalah baja ringan yang digunakan untuk
atap, alumunium / PVC atau UPVC untuk kusen pintu dan jendela, menggunakan pintu
PVC yang berasal dari plastik, gypsum sebagai pengganti triplek untuk plafon, sebagai
alternatif penggunaan kayu, dapat menggunakan kayu daur ulang atau kayu plastik yang
juga merupakan hasil proses daur ulang.
Hal positif lain dari menggunakan bahan-bahan tersebut dapat menghemat proses
pengerjaan dan karena buatan pabrik, biasanya lebih terjaga kualitasnya.
Pernahkah Anda ikut dalam kampanye mematikan lampu selama 1 jam? Hal tersebut
bertujuan agar kita sadar untuk hemat energi listrik. Perlu dibuat rancangan agar rumah
minim menggunakan energi listrik. Buatlah desain rumah dengan bukaan cahaya alami
yang memadai sehingga tidak perlu menggunakan listrik pada pagi dan siang hari.
Membuat ventilasi yang baik, bagaimana mengatur agar ada sirkulasi udara juga akan
mengurangi penggunaan AC karena udara dalam rumah yang tidak panas. Membuat toran
untuk menampung air juga salah satu langkah menghemat listrik karena tidak perlu
menggunakan listrik yang besar untuk menyalakan pompa ketika akan menggunakan air.
da sistem yang dapat menghasilkan solar listrik atau photovoltaic (PV). Energi ini dapat
menggantikan energi listrik. Energi alternatif yang banyak digunakan adalah dengan
memanfaatkan energi matahari atau tenaga angin. Contoh umum adalah menggunakan
pemanas air dengan menggunakan energi matahari. PV diletakkan di atap untuk
menampung panas matahari dan diolah untuk memanaskan air. Dengan sitem yang lebih
kompleks, panas matahari ini dapat memenuhi kebutuhan energi listrik untuk seluruh
rumah.
Air adalah zat penting dalam kehidupan. Di dalam rumah, penggunaan air paling banyak.
Air digunakan untuk mencuci pakaian, piring, mobil, sayuran, untuk menyiram
tanamana, air untuk mandi dan berbagai keperluan lain di kamar mandi dan untuk
keperluan lainnya. Jika digunakan dengan boros bukan hal yang mustahil air akan habis.
Maka, perlu pengelolaan penggunaan air di dalam rumah.
Cara menghemat air dalam rumah dapat dimulai sejak pembangunan rumah. Contohnya,
dengan menggunakan kloset dual flush yang hemat air dan menggunakan kran sensor.
Dengan pengetahuan dan penerapan yang tepat, Anda dapat merancang pembuangan dan
mengolahan air agar dapat didaur ulang, yaitu dengan memanfaatkan limbah air dari
dapur dan kamar mandi diolah kembali sehingga dapat digunakan untuk menyiram
tanaman, mobil, dan lainnya.
Dalam penggunaannya sehari-hari, air dapat dihemat, misalnya air kaya vitamin yang
telah digunakan untuk mencuci sayuran dapat ditampung dan digunakan untuk menyiram
tanaman Untuk menabung air, dapat dilakukan dengan membuat sumur resaan yang akan
menampung air hujan, atau langkah praktis dengan membuat lubang bipori di taman.
Taman rumah menjadi tempat salah satu kita dapat melestarikan lingkungan. Di taman,
kita dapat
menanam berbagai tanaman yang berfungsi sebagai penahan air hujan, menjaga
kestabilan dan kesuburan tanah dan menghasilkan oksigen. Pohon dan tanaman di taman
juga dapat berfungsi sebagai pelindung panas dan penahan debu sehingga rumah dapat
menjadi lebih nyaman.
Anda bebas menentukan model rumah yang akan dibangun, tetapi jangan lupakan agar
tetap membuat rumah ramah lingkungan atau green house. Ini merupakan langkah
nyata bahwa kita melestarikan lingkungan. Sebagai imbalan, rumah ramah lingkungan
dapat menghemat pengeluaran untuk rumah Anda setiap bulannya.
Download