1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke dan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stroke dan penyakit serebrovaskuler adalah penyebab kematian utama kedua
setelah jantung. Tercatat lebih dari 4,6 juta orang meninggal di seluruh dunia, dua
dari tiga kematian terjadi di negara berkembang (WHO,2003). Di Indonesia dari
tahun ke tahun, jumlah penderita stroke mengalami peningkatan seiring dengan
meningkatnya
status
ekonomi
masyarakat
Indonesia
dan
adanya
transisi
epidemiologik dan demografik. Bahkan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah
penderita stroke terbesar di Asia (Yastroki, 2009).
Penyakit stroke tidak hanya diderita oleh orang usia lanjut, tetapi juga usia
produktif, dimana usia produktif merupakan tulang punggung bangsa untuk kemajuan
suatu negara yang kontribusi kerjanya ditunggu bangsa. Penyakit stroke harus segera
diobati dan dilakukan pula upaya pencegahan agar tidak menyebabkan penyakit yang
berkelanjutan dan semakin parah.
Cara pengobatan penyakit stroke ada 2 tahapan yaitu penekanan faktor resiko
stroke dan upaya perawatan pasca stroke. Penekanan faktor resiko stroke meliputi
pengendalian faktor-faktor yang dapat menimbulkan resiko serangan strokedan juga
kesadaran pasien untuk minum obat serta kontrol secara teratur ke rumah sakit.
Sedangkan upaya perawatan pasca stroke meliputi usaha rehabilitasi yang bertujuan
untuk mengembalikan fungsi dan kapabilitas tubuh untuk dapat berfungsi kembali
secara normal.
Program rehabilitasi stroke telah terbukti dapat mengoptimalkan pemulihan
tubuh, sehingga penderita stroke mendapat keluaran fungsional dan kualitas hidup
yang lebih baik. Proses rahabilitasi stroke membutuhkan tahapan spesifik dari awal
1
2
pasien terserang stroke sampai bisa kembali normal. Gerakan-gerakan anggota tubuh
pasien harus dilatih seefektif mungkin untuk bisa kembali ke kondisi normal.
Di Indonesia, proses rehabilitasi dan terapi stroke
biasanya dilakukan di
rumah sakit yang menyediakan instalasi rehabilitasi medik. Pasien datang ke rumah
sakit sesuai dengan jadwal terapi yang disediakan oleh rumah sakit. Kemudian
beberapa terapis membantu pasien melakukan gerakan-gerakan rehabilitasi.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penderita stroke maka dibutuhkan lebih
banyak fisioterapi untuk menangani pasien pasca stroke. Untuk memudahkan dalam
proses rehabilitasi maka dikembangkan alat bantu untuk membantu proses
rehabilitasi tersebut. Dengan menggunakan alat bantu rehabilitasi, pasien pasca stroke
bisa melakukan upaya rehabilitasi dimana saja dan kapan saja. Studi yang dilakukan
waktu belakangan telah membuktikan bahwa rehabilitasi dengan alat bantu memiliki
banyak keuntungan dibandingkan dengan metode-metode terapi klasik (Lum et al.,
2002).
Di luar negeri, alat bantu untuk membantu rehabilitasi pasien pasca stroke
sudah banyak berkembang. Alat bantu tersebut berupa robot yang bisa menggerakan
anggota tubuh pasien secara pasif dan melatihnya sesuai dengan gerakan rehabilitasi.
Akan tetapi alat bantu tersebut mempunyai sistem yang sangat kompleks, disamping
itu harganya yang masih sangat mahal. Komponen-komponen robot tersebut juga
sangat susah dicari di Indonesia. Sedangkan di Indonesia sendiri, penelitian semacam
ini masih jarang dilakukan. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan
penelitian dan pengembangan mengenai alat bantu untuk rehabilitasi pasien pasca
stroke dengan memanfaatkan teknologi robot. Penelitian ini difokuskan pada alat
untuk membantu rehabilitasi anggota tubuh bagian atas. Dari penelitian ini
diharapkan bisa menghasilkan teknologi robot yang murah, nyaman dan aman yang
berfungsi untuk membantu dalam upaya rehabilitasi pasien pasca stroke.
3
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana desain dan cara manufaktur robot rehabilitasi anggota gerak atas
untuk pasien pasca stroke
1.3 Batasan Masalah
Dalam desain dan manufaktur robot rehabilitasi anggota gerak atas untuk pasien
paska stroke ini menggunakan batasan masalah sebagai berikut :
1. Robot memiliki 4 derajat kebebasan sehingga bisa bergerak sesuai dengan
gerakan-gerakan yang dibutuhkan dalam rehabilitasi
2. Robot yang dikembangkan difokuskan pada rehabilitasi anggota gerak atas
bagian kanan
3. Robot menggunakan bahan aluminium yang dimanufaktur dari proses
pengecoran
4. Robot menggunakan motor power window dan motor wiper
5. Robot didesain berdasarkan data antropometri orang Indonesia.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendesain robot yang berfungsi untuk membantu rehabilitasi anggota gerak
atas pasien pasca stroke.
2. Memanufaktur desain robot yang telah dibuat.
3. Menguji performance aktuator robot yang telah dibuat.
4
1.5 Manfaat Penelitian
1. Pengembangan riset aktuator sehingga diperoleh aktuator yang presisi dan
akurat
2. Mengembangkan robot sebagai patner manusia dalam peningkatkan kualitas
hidup manusia
3. Menciptakan teknologi robot yang teraplikasi langsung dalam kehidupan
manusia khususnya dalam bidang kesehatan dan rehabilitasi medik
4. Meningkatkan riset dalam robotika guna pengembanganindustri robotika
dalam negeri
Download