ABSTRAKSI Negara sama dengan halnya manusia sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan manusia lain untuk dapat terus hidup, mereka tidak bisa memisahkan dirinya dengan manusia lain. Begitu juga dengan negara tidak ada satu negarapun dapat membebaskan diri dari keterlibatannya dengan negara lain. Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan terhadap banyaknya kasus-kasus pelanggaran hak kekebalan dan keistimewaan anggota missi diplomatik yang dilakukan oleh negara penerima serta bagaimana hubungan diplomatik antar negara. Beberapa pelanggaran yang sering terjadi adalah adanya pelanggaran terhadap kekebalan gedung perwakilan diplomatik, pelanggaran kebebasan komunikasi, serta terjadinya penangkapan serta penahanan diplomat di negara penerima. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan penelitian kepustakaan (library research) atau penelitian normatif yaitu dengan upaya penyelesaian dan pengumpulan data-data dan berbagai macam buku, pendapat sarjana, kamus, eniklopedia dan literatur hukum internasional maupun hubungan politik internasional yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. Serta metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau yuridis normative yakni penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah bangunan sistem norma. Sistem norma yang dimaksud adalah mengenai asas-asas, norma, kaidah dari perundangan putusan pengadilan, perjanjian serta doktrin. Hak kekebalan dan keistimewaan yang dimiliki seorang diplomat diatur dalam Konvensi Wina 1961, yaitu: Kekebalan terhadap yurisdiksi pidana, Kekebalan terhadap yurisdiksi perdata, Kekebalan terhadap perintah pengadilan setempat, Kekebalan dalam mengadakan komunikasi, Kekebalan gedung dan tempat kediaman perwakilan diplomatik. Banyak kasus mengenai pelanggaran terhadap kekebalan diplomatik oleh negara penerima. Salah satunya yaitu dilakukannya penangkapan oleh kepolisian Amerika Serikat terhadap diplomat India (Devyani Khobragade). Amerika Serikat tidak seharusnya menangkap dan menahan diplomat India dengan tuduhan penipuan Visa pembantu rumah tangga sang diplomat. Penanganan dan penyelesaian kasus itu seharusnya dapat dilakukan dengan cara damai bukan dengan penangkapan dan penahanan seperti itu. Putusan Hakim Distrik Amerika Serikat menutup kasus Devyani Khobragade dengan alasan kekebalan diplomatik. Hakim menemukan, Khobragade memiliki kekebalan luas dari apa yang didakwakan padanya. Kata Kunci : Pelanggaran kekebalan Diplomatik, Diplomat India Universitas Sumatera Utara