BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Madu adalah suatu

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Madu adalah suatu substansi yang berasal dari kumpulan nektar tumbuhan
yang dikumpulkan, dimodifikasi, dan disimpan dalam sarang lebah oleh lebah
madu. Madu adalah suatu produk murni tanpa adanya tambahan substansi lainnya,
termasuk air dan pemanis lainnya (National Honey Board, 2003).
Komposisi dan sifat madu bervariasi tergantung jenis tumbuhan asal madu
tersebut. Secara garis besar madu terdiri atas air, gula, protein dan asam amino,
asam, dan juga enzim yang kadarnya berbeda-beda untuk setiap jenisnya (White
Jr, 1980). Gula yang terkandung didalam madu terdiri atas glukosa, fruktosa,
sukrosa, dan berbagai jenis monosakarida lainnya. Fruktosa adalah monosakarida
dengan konsentrasi tertinggi pada madu (White Jr, 1980).
Fruktosa, tidak seperti glukosa, tidak merangsang sekresi insulin dari selsel Pulau Langerhans pada pankreas (Mueller et al. 1998). Insulin berperan dalam
menghambat nafsu makan melalui mekanisme kerjanya pada sel-sel lemak tubuh
dan sel-sel saraf pada sistem saraf pusat. Insulin akan merangsang pelepasan
leptin pada sel-sel lemak (Elliott et al. 2002), dan menekan pelepasan ghrelin oleh
lambung (Saad et al. 2002). Penurunan konsentrasi insulin dan leptin dalam
sirkulasi inilah yang menyebabkan adanya kecenderungan peningkatan berat
badan akibat nafsu makan yang meningkat (Elliott et al. 2002).
Fruktosa akan merangsang hati untuk melepaskan hormon glukokinase.
Hormon ini berperan dalam mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen
hati sehingga kelebihan glukosa tidak dikonversi menjadi sel-sel lemak. Sehingga
diduga juga bahwa madu dapat mencegah stres metabolik yang menyebabkan
obesitas pada objek penelitian (Fessenden, 2007).
Khasiat madu sebagai suplemen untuk meningkatkan berat badan pada
anak memberikan hasil yang positif, dimana ditemukan peningkatan berat badan
yang signifikan pada anak-anak yang diberikan suplementasi madu yang
dikombinasikan dengan temulawak (Yasin, 2009).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas mengenai kandungan zat gizi madu, maka
peneliti ingin mengetahui adanya hubungan pemberian suplementasi madu dengan
terjadinya peningkatan berat badan.
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan dari uraian diatas, akan dilakukan pengujian terhadap hewan
coba, dengan masalah yang dirumuskan bagaimanakah hubungan antara
pemberian suplementasi madu dengan peningkatan berat badan mencit (Mus
musculus)?
1.3
Tujuan penelitian
1.3.1
Tujuan umum
Mengetahui apakah ada hubungan pemberian suplementasi madu terhadap
peningkatan berat badan mencit (Mus musculus).
1.3.2 Tujuan khusus
Mengetahui berat badan mencit (Mus musculus) yang diberi suplementasi
madu dan yang tidak diberi suplementasi madu, dan mengetahui apakah terdapat
perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok mencit (Mus musculus)
tersebut.
1.4
Manfaat penelitian
1.4.1
Bagi masyarakat awam
Mengetahui khasiat penggunaan madu sebagai suplementasi alami untuk
membantu meningkatkan berat badan.
1.4.2
Bagi mahasiswa fakultas kedokteran
Sebagai masukan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran yang ingin
melakukan penelitian lanjutan atau yang berhubungan dengan penelitian ini.
1.4.3
Bagi peneliti
Mengembangkan
kemampuan dan mengasah
daya
analisis
serta
menambah pengetahuan peneliti di bidang penelitian tentang penggunaan madu
sebagai suplementasi untuk meningkatkan berat badan.
Universitas Sumatera Utara
Download