135 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang telah ditemukan sebelumya maka sebagai akhir dari penulisan skripsi ini peneliti menyajikan simpulan agar dapat memberikan kemudahan bagi para pembaca, para peneliti selanjutnya dan membantu para investor untuk menentukan saham-saham mana saja yang seharusnya dipilih. Adapun simpulannya adalah sebagai berikut : 5.1.1 Cara dalam menentukan saham-saham perusahaan yang akan dimasukkan dalam portofolio optimal dengan Model Indeks Tunggal adalah terlebih dahulu harus menghitung return individu, return pasar dan beta. Dari perhitungan tersebut baru dapat dicari return yang diharapkan dan risiko masing-masing saham. Setelah itu, menghitung Excess Return to Beta (ERB) dan mengurutkan ERB dari nilai terbesar sampai ke nilai terkecil. Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai C i dan menentukan titik pembatas C* (cut off point) dimana C* adalah nilai Ci yang memiliki nilai ERB terakhir kali masih lebih besar dari nilai Ci. Setelah itu dapat diketahui saham-saham mana saja yang akan membentuk portofolio optimal dengan melihat nilai ERB yang lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*. Selanjutnya menghitung proporsi dana dari saham-saham yang membentuk portofolio optimal, dari sini dapat dicari return yang diharapkan dan risiko dalam portofolio. 5.1.2 Setelah dianalisa dengan menggunakan Model Indeks Tunggal maka diperoleh 3 saham yang termasuk dalam portofolio optimal, yaitu PT. Semen Gresik (Persero)Tbk (SMGR), PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT. Telekomunikasi 78 136 Indonesia Tbk (TLKM) karena saham-saham tersebut mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB yang berada di titik C*. 5.2 Saran Saran merupakan sumbangan pemikiran dari penulis mengenai hasil pembahasan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah ada, maka saran-saran yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut : 5.2.1 Dalam menginvestasikan dananya seorang investor seharusnya berinvestasi pada saham-saham yang membentuk portofolio optimal karena dapat menyeimbangkan risiko yang nilainya lebih rendah dibandingkan dengan risiko masing-masing saham. 5.2.2 Para investor yang ingin menginvestasikan dananya juga harus melihat tingkat keuntungan portofolionya, jika tingkat keuntungan portofolio yang diharapkan ternyata lebih tinggi dari risikonya maka sebaiknya menginvestasikan dananya pada saham tersebut karena saham tersebut dapat digunakan dalam upaya optimalisasi tingkat keuntungan investasi saham. 5.2.3 Saham yang membentuk portofolio optimal adalah saham yang memiliki ERB yang lebih besar atau sama dengan nilai Ci-nya. Sebaliknya saham yang nilai ERB-nya lebih kecil dari pada nilai Ci-nya menandakan bahwa saham tersebut tidak dapat membentuk portofolio optimal. Untuk saham PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT. Unilever Indonesia Tbk yang nilai ERB-nya lebih kecil dari nilai Ci-nya menandakan saham tersebut tidak dapat membentuk portofolio optimal maka investor yang ingin menanamkan modalnya pada saham tersebut harus lebih teliti dan untuk managemen perusahaan harus lebih meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh keuntungan dalam investasi saham yang dikeluarkan tiap tahunnya.