iii. kerangka pemikiran

advertisement
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu ”strategos”. Kata ”strategos” ini
berasal dari kata ”stratos” yang berarti militer dan ”ag” yang artinya memimpin.
Kata strategi dalam bidang manajemen didefinisikan sebagai semua keputusan
pada sasaran bisnis dan pada cara untuk mencapai sasaran tersebut. Secara
umum strategi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan pilihan kritis untuk
perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber
daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran, dengan
memperhatikan keunggulan kompetitif, komparatif, dan sinergis yang ideal
berkelanjutan,
sebagai
arah,
cakupan,
dan
perspektif
jangka
panjang
keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi (Triton, 2007).
3.1.2 Promosi
Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen
pemasaran, dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut, karena promosi
dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Promosi
dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki
hubungan pertukaran dengan lainnya.
Menurut Swastha (1984), promosi merupakan arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Variabel
promosi berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menyampaikan informasi
tentang organisasi dan produk-produknya, meningkatkan kesadaran tentang
keberadaan organisasi beserta produk yang telah lama dijual. Promosi juga
merupakan
kegiatan-kegiatan
yang
dilakukan
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan membujuk konsumen sasaran
untuk membeli produk tersebut (Kotler, 2002).
3.1.3 Strategi Bauran Promosi
Strategi bauran promosi berguna untuk memperkenalkan produk,
memberikan daya ingat kepada konsumen dan membujuk konsumen untuk
membeli barang yang ditawarkan. Bauran promosi merupakan kombinasi strategi
yang paling baik dari kegiatan-kegiatan yang terdiri dari periklanan, promosi
penjualan, penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat dan
publisitas, dan pemasaran langsung, yang semuanya direncanakan untuk
mencapai tujuan program penjualan (Swastha, 1984).
Hal yang perlu diperhatikan dan ditetapkan dalam melakukan kegiatan
bauran promosi adalah sasaran yang ingin dicapai melalui promosi, anggaran
yang akan dikeluarkan, pesan yang disampaikan dan metode promosi yang akan
digunakan. Selain itu, ada faktor-faktor yang harus dipertimbangkan perusahaan
dalam mengembangkan bauran promosi yaitu jenis pasar produk, strategi dorong
lawan atau strategi tarik, tahap kesiapan pembeli, tahap siklus daur hidup
produk,
dan
peringkat
pasar
perusahaan
(Kotler,
2002).
Dalam
mengkomunikasikan produknya, perusahaan perlu menyusun suatu strategi yang
sering disebut dengan strategi bauran promosi yang terdiri dari lima komponen
utama, yaitu periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi (personal selling),
hubungan masyarakat dan publisitas, dan pemasaran langsung.
Saluran komunikasi pada bauran promosi merupakan pertukaran
informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam
promosi. Saluran komunikasi pada promosi dapat membantu mempertemukan
pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran;
menciptakan arus informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan
pertukaran lebih efisien; dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai
persetujuan pertukaran yang memuaskan. Sarana komunikasi bauran promosi
yang biasa digunakan oleh perusahaan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Cara Komunikasi Umum
Periklanan
Promosi
Penjualan Pribadi
Penjualan
• Iklan cetak dan
• Kontes, Lotere,
• Pengemasan
• Pengemasan
• Rapat
permainan
premium,
luar
dan
• Brosur
dan
buku kecil
• Poster
dan
selebaran
• Cetak
ulang
penjualan
• Program
hadiah
• Pemberian
dalam
• Presentasi
penjualan
undian,
penyiaran
Pemasaran
Masyarakat
Langsung
• Siaran pers
• E-mail
• Ceramah
• Katalog
• Seminar
• Surat
• Laporan
• Pemasaran
lewat telepon
tahunan
• Sumbangan
insentif
contoh produk
Hubungan
• Pemberian
elektronik
amal
• Pameran
sample
• Sponsor
dagang
• Pameran
• Publikasi
• Peragaan
dagang
• Hubungan
• Kupon
• Belanja
masyarakat
• Melobi
• Billboard
• Bunga rendah
• Media intensitas
• Pameran
• Hiburan
• Majalah
• Materi
• Fasilitas
• Audio visual
tukar
lewat
TV shopping
• Potongan harga
iklan
• Belanja secara
• Belanja
lewat
Fax-mail
perusahaan
tambah
• Kegiatan-
• Pita video
• Pita video
kegiatan
• Simbol dan logo
• Program
berkelanjutan
Sumber : Kotler (2005)
A. Periklanan
Periklanan merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak
dilakukan
oleh
perusahaan
maupun
perseorangan
untuk
mengarahkan
komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat. Periklanan
disampaikan ke konsumen baik lisan maupun tulisan melalui berbagai macam
media baik media cetak (koran, majalah, film, pengumuman, surat, lambang, dan
simbol) maupun media elektronik (televise, radio, dan internet).
Periklanan memiliki beberapa ciri khusus, yaitu (Kotler, 2002):
1. Presentasi di muka umum
Periklanan yang bersifat umum itu memberikan semacam keabsahan
pada poduk yang terstandarisasi. Karena banyak orang menerima pesan
yang sama, pembeli mengetahui bahwa motif mereka untuk membeli
produk tersebut akan dimaklumi oleh umum.
2. Penyebaran luas
Periklanan
merupakan medium
memungkinkan penjual
yang
berdaya
mengulang pesan
sebar luas
yang
berkali-kali. Iklan
juga
memungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan dari
berbagai pesaing. Periklanan berskala besar menyiratkan hal yang positif
tentang ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjualan.
3. Ekspresi yang lebih kuat
Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan
produknya melaui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang penuh
seni.
4. Tidak bersifat pribadi
Iklan hanya mampu melakukan komunikasi satu arah bukan dialog
dengan
audiens,
sehingga
audiens
tidak
merasa
wajib
untuk
memperhatikan atau menanggapi.
Istilah periklanan berbeda dengan iklan. Iklan adalah berita yang ingin
disampaikan sedangkan periklanan adalah proses penyampaian berita, yaitu
suatu
program
kegiatan
untuk
mempersiapkan
berita
tersebut
dan
menyebarluaskan kepada pasar, dimana masyarakat perlu diberitahu tentang
siapa yang mensponsori iklan tersebut. Tujuan iklan itu sendiri merupakan
kelanjutan atau turunan dari keputusan perusahaan sebelumnya tentang pasar
sasaran, positioning, dan bauran pemasaran.
B. Promosi Penjualan
Tjiptono (1997) mendefinisikan promosi penjualan sebagai bentuk
persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk
merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang
yang dibeli pelanggan.
Tujuan utama promosi yang ingin dicapai melalui promosi penjualan yaitu,
meningkatkan volume, meningkatkan pembelian coba-coba (trial), meningkatkan
pembelian ulang
(repeat purchase), menigkatkan loyalitas,
memperluas
kegunaan, menciptakan ketertarikan, menciptakan kesadaran (awareness),
mengalihkan perhatian dari harga, mendapatkan dukungan dari perantara
(intermediary), dan melakukan diskriminasi para pengguna (Cummins dan Mulin
dalam Nugroho, 2004).
C. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Penjualan pribadi merupakan kegiatan promosi yang berbeda dengan
periklanan karena menggunakan orang (individu) di dalam pelaksanaannya.
Penjualan pribadi adalah alat yang paling efektif dari segi biaya, terutama dalam
membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Penjualan pribadi
berfungsi sebagai orang yang menjadi penghubung antara perusahaan dan
pelanggan. Penjualan pribadi memiliki tiga ciri khusus (Kotler, 2002):
1. Konfrontasi Pribadi
Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung, dan
interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat
mengobservasi reaksi dari pihak lain dengan lebih dekat.
2. Mempererat Hubungan
Penjualan pribadi memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan
mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan.
3. Tanggapan (respon)
Penjualan pribadi
membuat pembeli
merasa
berkewajiban untuk
mendengarkan pembicaraan wiraniaga.
D. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai fungsi manajemen
yang memberikan penilaian tentang sifat masyarakat, identitas kebijaksanaan
dan prosedur dari individu atau organisasi dengan keinginan masyarakat dan
melakukan program tindakan untuk mendapatkan pengertian serta pengakuan
masyarakat. Hubungan masyarakat dalam pemasaran sering disebut dengan
Marketing Public Relation (MPR) dan memainkan peranan penting untuk tugastugas berikut:
1. Membantu peluncuran produk baru.
2. Membantu memposisikan kembali produk mapan.
3. Membangun minat terhadap suatu jenis produk.
4. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu.
5. Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya.
Hubungan masyarakat (MPR) ini juga memiliki beberapa kelebihan,
seperti (Kotler, 2002):
1. Membangun kesadaran
Hubungan masyarakat (MPR) dapat menempatkan cerita di media untuk
menarik perhatian orang terhadap suatu produk, jasa, orang, organisasi,
atau ide.
2. Membangun kredibilitas
Hubungan masyarakat (MPR) dapat menambahkan kredibilitas dalam
mengkomunikasikan peran.
3. Mendorong wiraniaga
Hubungan masyarakat (MPR) dapat mendorong antusiasme wiraniaga.
Cerita mengenai suatu produk baru sebelum peluncurannya akan
membantu wiraniaga untuk menjual produk tersebut.
4. Mengurangi biaya promosi
Hubungan masyarakat (MPR) membutuhkan lebih sedikit biaya daripada
promosi langsung atau media iklan. Semakin kecil anggaran promosi
perusahaan, semakin kuat alasan menggunakan hubungan masyarakat
untuk memperoleh perhatian.
E. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang bersifat
interaktif,
yang
memanfaatkan
satu
atau beberapa
media iklan untuk
menimbulkan respon yang terukur. Dalam pemasaran langsung, komunikasi
promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar
pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan.
Pemasaran langsung memberikan manfaat baik kepada pembeli maupun
penjual. Manfaat yang diperoleh pembeli adalah penghematan waktu dalam
berbelanja, memberikan pilihan barang yang lebih baik hingga dapat berbelanja
secara rahasia untuk diberikan kepada orang lain, sedangkan manfaat yang
diperoleh penjual adalah dapat memilih calon pelanggan secara selektif, dapat
menjalin
hubungan
berkesinambungan
dengan
memperoleh peluang baru yang menguntungkan.
setiap
pelanggan
dan
3.1.4 Faktor-Faktor Penyusun Strategi Bauran Promosi
Penentuan unsur bauran promosi yang paling efektif, merupakan salah
satu tugas yang sangat sulit dalam manajemen pemasaran. Dalam menyusun
strategi promosi, ada faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam
penyusunan strategi, yaitu:
A. Dana yang tersedia (Anggaran)
Jumlah
dana
yang
tersedia
merupakan
faktor
pesaing
yang
mempengaruhi bauran promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar,
kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang
hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas.
B. Karakteristik Pasar
Keputusan mengenai susunan bauran promosi akan sangat dipengaruhi
oleh sifat pasar tersebut adalah:
a. Luas pasar secara geografis
Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan
kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar
nasional atau internasional. Bagi perusahaan yang mempunyai pasar
lokal mungkin sudah cukup menggunakan penjualan tatap muka saja,
tetapi bagi perusahaan yang mempunyai pasar nasional paling tidak
harus menggunakan periklanan.
b. Konsentrasi pasar
Konsentrasi pasar berhubungan dengan jumlah pembeli potensial yang
akan membeli produk perusahaan. Perusahaan yang memusatkan pada
sekelompok pembeli akan menjalankan strategi promosi yang berbeda
dengan perusahaan yang menghadapi semua kelompok pembeli.
c. Jumlah pembeli potensial
Jumlah pembeli potensial merupakan jumlah pelanggan yang ingin dituju
oleh perusahaan sebagai konsumen sasarannya.
d. Segmen pasar
Segmen pasar dapat dilihat antara lain berdasarkan jenis produk, tingkat
kebutuhan, dan harga yang ditawarkan kepada calon pembeli. Seberapa
segmen pasar yang dilayani oleh perusahaan kepada calon pembeli
merupakan faktor penting dalam penentuan strategi bauran promosi.
C. Karakteristik Produk
Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan bergantung pada sifat
produk. Berdasarkan tujuannya, produk dibagi menjadi dua kategori, yaitu barang
konsumsi (consume goods) dan barang industri (industrial goods). Untuk barang
konsumsi biasanya perusahaan menggunakan periklanan. Hal ini disebabkan
karena barang konsumsi didistribusikan secara luas, tidak begitu memerlukan
demonstrasi
atau penerangan khusus. Untuk barang industri
biasanya
menggunakan penjualan pribadi, hal ini dilakukan karena barang industri
biasanya memiliki harga yang lebih mahal dan diperlukan suatu keterampilan
khusus dalam penggunaannya. Subfaktor karakteristik produk yang berpengaruh
dalam penyusunan promosi terdiri dari:
a. Sifat produk, yaitu siifat produk sebagai barang konsumsi atau
barang industri.
b. Mutu produk, yaitu mutu yang terdapat dalam produk, perlu
diinformasikan kepada konsumen melalui promosi.
D. Pelanggan
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam menentukan strategi promosi
berkaitan dengan faktor pelanggan, yaitu:
a. Strategi dorong dan strategi tarik
Strategi dorong (push strategy) mencakup produsen yang menggunakan
tenaga penjualan dan promosi dagang untuk membujuk perantara supaya
mengambil, mempromosikan dan menjual kepada konsumen akhir.
Strategi tarik (pull strategy) mencakup produsen yang menggunakan iklan
dan promosi konsumen guna mendorong pemakai akhir untuk meminta
produk tersebut kepada perantara dan dengan demikian mendorong
perantara memesan produk itu dari produsen.
b. Tahap kesiapan pembelian
Tahap kesiapan pembelian merupakan tahap pembelian yang ada pada
diri konsumen, apakah berada pada tahap kesadaran produk, tahap
memutuskan, atau tahap yakin pada produk tersebut.
Alat-alat promosi memiliki efektifitas biaya yang berbeda pada berbagai
tahap kesiapan pembeli, sedangkan penjualan pribadi dan promosi
penjualan paling efektif pada tahap pemesanan atau pembelian.
E. Pesaing
Perusahaan dapat mempertimbangkan strategi promosi yang akan
dijalankan berdasarkan aktifitas promosi yang dijalankan pesaing atau dapat pula
menyesuaikannya dengan tingkat persaingan yang ada dalam industri tersebut.
Mengidentifikasi pesaing merupakan tugas perusahaan yang cukup
sederhana. Hal ini dapat dilihat seberapa banyak produk sejenis yang ada di
pasaran maupun produk substitusinya. Perusahaan dapat melihat perilaku
konsumen dalam memilih dan menggunakan produk yang ada di pasaran.
F. Tahap Daur Hidup Produk
Strategi yang akan diambil untuk mempromosikan suatu produk
dipengaruhi oleh tahap-tahap siklus kehidupan produk tersebut. Hubungan
antara strategi promosi dan tahap daur hidup produk adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perkenalan
Situasi pasar yang terjadi pada tahap ini adalah pelanggan tidak
menyadari bahwa mereka menghendaki produk dan dapat memetik
manfaat dari produk. Strategi promosi yang dapat dilakukan yaitu dengan
memberikan informasi dan pendidikan kepada pelanggan potensial,
menerangkan bahwa produk itu ada, bagaimana itu dapat digunakan dan
manfaat apa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan. Biasanya
perhatian besar diberikan kepada penjualan pribadi, pameran dagang
juga banyak digunakan dalam bauran promosi.
b. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap ini pelanggan mulai menyadari manfaat produk sehingga
permintaannya meningkat. Produk cukup laku dan penyalur pun mulai
tertarik dengan potensi produk yang baru. Promosi yang tepat pada tahap
ini adalah menstimulasi permintaan selektif (merek), lebih menekankan
pentingnya periklanan dan penyalur ikut ambil bagian dalam memikul
beban promosi.
c. Tahap Kedewasaan
Pada tahap ini, persaingan semakin intensif. Penjualan perusahaan
mencapai titik tertinggi dan perhatian perusahaan akan terpusat pada
segmen pasar tertentu. Periklanan digunakan sebagai alat bujukan atau
imbauan, bukan sekedar informasi saja. Persaingan tajam mengharuskan
penjual
menyediakan
dana
lebih
besar
untuk
periklanan
dan
menyebabkan turunnya laba perusahaan. Promosi diintensifkan kepada
para dealer dalam rangka memelihara kesetiaan. Promosi kepada
konsumen
juga
sangat
diperlukan
apabila
pangsa
pasar
ingin
dipertahankan.
d. Tahap Kemunduran
Situasi pasar yang terjadi pada tahap ini adalah penjualan dan laba
mengalami penurunan. Pasar yang dikuasai semakin sempit karena
adanya produk baru yang lebih baik mulai diperkenalkan ke pasar.
Akibatnya, intensitas promosi mulai diturunkan untuk menekan biaya.
G. Bauran Pemasaran
Keputusan bauran pemasaran lainnya selain promosi yaitu, harga,
distribusi, dan produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan mempunyai
pengaruh dalam penyusunan strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan.
Produk dengan harga tinggi biasanya memiliki kualitas yang baik, sehingga
periklanan merupakan kegiatan promosi yang tepat. Begitu juga dengan saluran
distribusi, bila saluran distribusinya tidak langsung maka dibutuhkan iklan dalam
promosinya dan jika saluran distribusi langsung biasanya menggunakan
penjualan pribadi dalam berpromosi.
3.1.5 Metode Proses Hierarki Analitik (PHA)
Metode Proses Hierarki Analitik (PHA) dikembangkan pertama kali oleh
Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika dari University of Pitsburgh, Amerika
Serikat, pada awal tahun 1970-an. Metode PHA merupakan suatu metode
pengambilan keputusan yang sederhana dan fleksibel, yang menampung
kreatifitas dalam rancangannya terhadap suatu masalah. Metode PHA digunakan
sebagai alat analisis karena memiliki dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan
aspek kualitatif.
Metode PHA memasukkan pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara
logis. Proses ini bergantung pada imajinasi, pengalaman, dan pengetahuan
untuk menyusun hierarki suatu masalah, dan pada logika, intuisi, dan
pengalaman untuk memberikan pertimbangan setelah diterima dan diikuti, PHA
menunjukkan bagaiman menghubungkan elemen-elemen dari bagian lain untuk
memperoleh hasil gabungan. Prosesnya meliputi pengidentifikasian, pemahaman
dan penilaian interaksi-interaksi dari suatu sistem sebagai satu keseluruhan
(Saaty, 1993). Kelebihan lain dari metode PHA ini adalah bahwa proses ini
memberi suatu kerangka partisipasi kelompok dalam pengambilan keputusan
atau pemecahan persoalan. Proses ini dapat diterapkan pada banyak persoalan
nyata dan terutama untuk pengalokasian sumber daya, perencanaan, analisis
pengaruh kebijakan dan penyelesaian konflik.
Metode PHA ini memilah-milah suatu masalah yang kompleks dan tidak
terstruktur ke dalam variabel-variabel komponennya, mencoba menjadikan
permasalahan yang kompleks dan saling bergantung antar faktor ke dalam suatu
kerangka berpikir terstruktur yang lebih sederhana. Kerangka yang telah disusun
ini memberikan nilai skala banding berpasangan berdasarkan pertimbangan
subyektif tentang relatif pentingnya suatu variabel dibandingkan dengan variabelvariabel lainnya pada level yang sama dalam suatu hierarki, terhadap suatu
kriteria atau veriabel yang terkait pada level di atasnya (Saaty, 1993).
Identifikasi permasalahan dengan menggunakan metode PHA dapat
dimulai dengan secara rinci mendefinisikan situasi yang ada secara seksama
dan mengumpulkan data yang relevan dengan permasalahan. Permasalahan
yang telah ada dikelompokkan dan disusun ke dalam suatu hierarki. Tingkat
hierarki adalah sasaran secara menyeluruh, sedangkan tingkat terendah terdiri
dari berbagai tindakan akhir atau rencana alternatif yang dapat berkontribusi
secara negatif atau positif. Dilihat dari subyek pengambilan keputusan, PHA
menempatkan aspek kualitatif dan kuantitatif dari pikiran manusia dimana aspek
kualitatif digunakan untuk mendefinisikan persoalan dan hierarkinya (Saaty,
1993).
Metode ini dapat digunakan tanpa database, asalkan para analis
memahami dan menguasai secara mendalam permasalahan yang akan
diselesaikan atau dipecahkan. Dalam penerapan metode PHA ini hal yang paling
penting dan yang paling utama adalah kualitas dari responden, responden tidak
tergantung pada kuantitas tertentu. Suatu hierarki yang telah disusun dengan
elemen-elemen di tiap levelnya menjadi tidak berarti apabila tanpa nilai atau
pembobotan yang menyertainya. Hal ini menyebabkan diperlukan suatu metode
pembobotan bagi elemen di suatu level yang selanjutnya akan mempengaruhi
level (sub level) di bawahnya. Setelah melakukan pembobotan akhirnya dapat
digunakan untuk menghitung bobot pada level tersebut untuk penilaian tujuan
keseluruhan.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
IPO Aie Angek selaku produsen baru dalam sayuran organik perlu
mengembangkan suatu strategi pemasaran yang tepat untuk menghadapi tingkat
persaingan dan memperluas pasar produk sayuran organik. Salah satu strategi
pemasaran yang akan dibahas adalah strategi promosi. Kegiatan promosi yang
dijalankan oleh IPO Angek mempunyai tujuan agar produk sayuran organik lebih
dikenal
keberadaannya
dan
diketahui
keunggulan,
manfaat
serta
karakteristiknya. Promosi yang efektif, intensif, atraktif dan berkesinambungan
perlu dilakukan agar dapat menimbulkan persepsi dan opini yang baik, citra yang
positif, dan fanatisme teradap produk.
Ada tiga permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.
Permasalahan pertama adalah mencoba untuk mengkaji bagaimana evaluasi
kinerja kegiatan promosi yang dijalankan oleh IPO Aie Angek dalam
mempromosikan produknya. Evaluasi yang dilakukan berdasarkan faktor-faktor
penyusun strategi promosi dan faktor pendukung dan kendala yang dimiliki oleh
IPO Aie Angek. Hal kedua yaitu menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dan
menjadi unsur penyusun strategi promosi, dan permasalahan yang ketiga yang
akan dibahas yaitu pemilihan alternatif strategi promosi apakah yang paling tepat
untuk dilaksanakan sesuai dengan kendala dan pendukung yang dimiliki oleh
IPO Aie Angek. Metode yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor
penyusun dan strategi promosi yang tepat untuk dijalankan oleh IPO Aie Angek
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Proses Hierarki
Analitik (PHA). Secara ringkas alur pemikiran yang digunakan dalam penelitian
ini dapat dilihat pada Gambar 1.
IPO Aie Angek memperluas
pasar produk sayuran organik
Harga
Harga
Produk
Produk
Evaluasi kegiatan
strategi bauran promosi
yang dijalankan oleh
IPO Aie Angek
PROMOSI
PROMOSI
Faktor-faktor
penyusun
strategi
promosi
Faktor-faktor
pendukung dan
kendala strategi
promosi yang dihadapi
Rumusan alternatif strategi
Alternatif strategi terpilih
Keterangan:
---------------
Tempat
Tempat
= Permasalahan yang diselesaikan dengan AHP
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional
Download