Tenang Ditulis oleh Kukuh Widyat Senin, 27 April 2009 18:39 Kalau kita ragu, was-was, khawatir, bimbang, tidak dapat dipungkiri bahwa hati kita goyah, dan tidak tenang. Meskipun kita memberikan argumentasi untuk menutupi gerakan hati kita, tetap saja kita tidak tenang. Tidak tenang sebetulnya dalam hati merasa “ada” sesuatu yang tidak beres. Entah apa namanya, setiap memiliki “sesuatu” yang berbeda-beda sehingga tidak tenang. Entah ada yang kurang, entah ada yang salah atau apa pun namanya. Bahwa bisa jadi kita tidak tenang pun tidak ada alasan secara rasional, tetapi hati tidak dapat kita tutupi, pasti “ada”. Akibatnya pun fatal, tidak dapat tidur … Yang kita lakukan biasanya adalah minum obat (cepat) tidur yang sekarang banyak dipromosikan. Atau kita berjalan-jalan mencari angin segar. Atau melakukan aktivitas lain untuk menghantar tidur. Muara dari kesemuanya itu sebetulnya adalah hati yang tidak tenang. Ketergantungan kita dengan obat sangat tinggi sehingga apa pun masalah yang kita hadapi dapat terselesaikan dengan obat. Lupakah kita dengan Sang Obat? Siapa lagi kalau bukan Allah sendiri. Allah adalah obat di atas segala obat. Allah adalah Obat yang tidak memiliki efek samping negatif terhadap tubuh tetapi lebih memiliki efek positif bagi tubuh dan diri kita. Saat kita tidak tenang mengapa tidak mendekat kepada Allah namun mendekat dengan obat? Dekat dengan Allah bukan hanya bisa tidur karena hati tenang tetapi lebih dari itu kita lebih memperoleh keselamatan dari padaNya. Sebaliknya keselamatan apa yang diberikan saat kita minum obat? “Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.” (Mazmur 62:2) 1/1