PENDAHULUAN Latar Belakang Telur merupakan salah satu bahan makanan asal ternak unggas yang kaya akan gizi, seperti karbohidrat, disamping harganya 1993, Statistik, dan mineral, makanan sumber protein hewani yang lain. sedangkan 1993). vitamin konsumsi telur di Indonesia cukup tinggi dibanding- seperti ini terbukti dengan meningkatnya tahun lemak, murah, sehingga disebut wonderful food. Oleh karena itu, tidak mengherankan kan dengan bahan protein, tahun Peningkatan Kenyataan konsumsi telur sebesar 3.42 persen 1984 sebesar konsumsi 3.12 persen (Biro telur sebesar 0.3 persen Pusat tersebut, tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi yang tinggi. Disisi lain adanya persepsi, bahwa sebutir telur terol yang reiatif cukup tinggi (Montgomery et al., mengandung koles- 1993), yaitu 230 mg (Mountney , 1976), berkisar antara 200 - 250 mg (Yaffee et al., 1991), atau 1280 mg per 100 g kuning telur (North dan Bell, 1990). Disertai ungkapan bahwa mengkonsumsi aterosklerosis konsumsi berserat makanan berkolesterol terjadinya (Kritchevsky , 1987). Willett (1994) melaporkan bahwa, apabila berlebih makanan dan berubahnya mendasar dapat menyebabkan kaya kolesterol, pola konsumsi dapat menimbulkan penyakit rendahnya merupakan degeneratif, konsumsi makanan suatu ha1 sentral seperti dan kardiovaskular (Coronary Heart Di sease) . Terdapat penyakit hubungan kardiovaskuler yang penyebab erat antara konsumsi dari kematian. kolesterol Sebagai contoh orang pria umur 55 - 5 9 tahun di Amerika yang mengkonsumsi dengan - orang kolesterol di atas 500 mg per hari, mengalami kematian karena penyakit kardiovaskuler lebih dari 700 orang per 100.000 populasi narnpaknya prevalensi menyebabkan (Linder, 1985). masyarakat banyak Persepsi untuk ini meng- konsumsi telur berkurang. Berkurangnya konsumsi telur per kapita terjadi ditengah - tengah kehidupan masyarakat di USA (United States of Assosiation) beberapa tahun belakangan ini (Economic Research Service, 1990). Fennema (1985) menambahkan bahwa dengan mengurangi konsumsi makanan yang kaya kolesterol Untuk itu, kolesterol dapat menurunkan seyogyanya telur yang kepedulian terkait kejadian penyakit tersebut di atas. terhadap erat dengan masaiah kolesterol, kesehatan masyarakat terutarna perlu di- tingkatkan. Meskipun demikian, keberadaan tetap perlu, yaitu berkisar 1000 - kolesterol di daIam tubuh manusia 1500 mg per hari, karena hasil metabolisme kolesterol di dalam tubuh digunakan untuk pembentukan struktur membran sel serta lipoprotein plasma. Mempengaruhi permiabelitas aktivitas enzim yang terkait pada membran. penting dalam sintesis dibutuhkan untuk emulsikan lemak sejumlah produksi hormon D, vitamin makanifn pada membran plasma dan Kolesterol juga sebagai prekursor steroid, dan 7-dehidrokolesterol asam usus empedu halus untuk yang meng- (Bhagavan, 1992; Montgomery et al., 1993). Bertitik tolak dari permasalahan di atas, perlu dilakukan suatu upaya antisipasi yang diharapkan mampu menghasilkan, menyediakan hasil ternak Alternatif tempuh, lainnya yang berkolesterol yaitu dengan suplementasi rendah. zat makanan, teIur ataupun yang dapat di- seperti niasin (Nicotinic Acid) dalam ransum ayam petelur , karena penurunan kolesteroi tidak dapat dihasilkan hanya dengan pembatasan kolesterol ransum, tetapi juga dapat dilakukan melalui penghambatan biosintesis kolesterol. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian suplementasi niasin dalam ransum, dengan namun hasil yang diperoieh produksi laporkan bahwa, dan kolesterol suplementasi mengenai telur masih peran beragam. niasin hubungannya Singh (1972) me- niasin sampai 200 ppm dalam ransum ayam petelur tidak nyata menurunkan telur dan meningkatkan kolesterol plasma, kolesterol telur, produksi berat telur. Suplementasi 1000 pprn dalam niasin ransum ayam White Leghorn dapat menurunkan kolesterol telur, dengan tidak mempengaruhi produksi telur (Sharma et al., 1979). Harms (1988) melaporkan bahwa, suplementasi tidak berpengaruh ransum, terhadap produksi sedangkan niasin 22 ppm dalam ransum telur, konsumsi ransum dan konversi di atas 22 pprn berpengaruh suplementasi duksi telur ayam Hyline W-77. Hebert (1994) mengungkapkan Achee dan terhadap berat telur, menurunkan produksi telur disertai dengan meningkatnya kolesterol telur . Suplemen- penurunan kolesterol plasma dan tasi niasin 5 - 15 ppm dalam ransum tidak berpengaruh telur, tetapi menurunkan berat Leeson et al. (1991) melaporkan dalarn ransum berpengaruh berpengaruh terhadap pro- niasin 45 pprn dalam ransum ayam Hyline W-36 tidak bahwa suplementasi berpengaruh Ouart et aE. (1987) dan kuning telur dengan bahwa suplementasi terhadap produksi terhadap produksi tidak konsisten. niasin 66 - 132 pprn dan kulit telur, tetapi tidak terhadap berat telur, konsumsi ransum, berat badan, kolesterol telur dan Iemak hati. Lebih lanjut diungkapkan bahwa suplementasi niasin sarnpai 1022 pprn tidak berpengaruh terhadap kolesterol telur. Niasin rnerupakan bagian dari vitamin 3 NAD (nikotin amide - - komplek, sebagai koenzim adenin dinukleotid) clan NADP (nikotin arnide - adenin dinukleotid fosfat) yang sangat penting dalam proses reaksi oksidasi reduksi (Schumm, 1993). sebagai koenzim untuk 1973); menurunkan (Kutsky, Di dalam fungsi fisiologisnya katabolisme kolesterol karbohidrat, plasma niasin protein manusia berperan dan sebesar lemak 15 - 30 persen (Hotz, 1983) dan 7 persen pada kuning telur dari ayam yang diberi suplementasi niasin Menurut plasma terjadi, 500 pprn (Leibetseder , 1995). Kutsky karena (1973) clan Harper niasin rnenghambat (1992), penurunan aktivitas enzirn kolesterol hidroksi- meti2 glutan'l-KoA reduktase (HMG -KoA reduktase) di dalam hati, sehingga proses perubahan asam asetat dalarn bentuk terhambat yang berkurang. akhirnya asetil KoA menjadi pembantukan skualen, Hotz (1983) menambahkan enzim lipoprotein hingga produksi asam mevalonat demikian juga kolesterol bahwa niasin menghambat lipase, adenilat siklase (Montgomery et al., VLDL (Very Low Density Lipoprotein) aktivitas 1993), se- di hati, demikian juga aliran VLDL yang keluar dari hati berkurang, akibatnya produksi kolesterol total, LDL (Low Density Lipoprotein) dan trigliserida menurun, diikuti dengan peningkatan HDL (High Density Lipoprotein). VLDL yang keluar dari hati adalah suatu mekanisme Berkurangnya aliran yang memungkinkan terjadinya penurunan kolesterol telur (Beyer dan Jensen, 1991). Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi dan kolesterol telur ayam yang diberi suplementasi niasin. Manfaat Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai peranan niasin hubungannya dengan produksi dan kolesterol telur . Manfaat lain ialah dapat dijadikan dasar pemikiran dalam usaha menurunkan kolesterol ternak cukup tinggi. unggas, khususnya yang iemak dan kolesterolnya