AN NUSHRAH AL UNDUNUUSIYYAH LI AD-DAULAH AL ISLAAMIYYAH AL MADHLUUMAH (2) MEMBANTAH TUDUHAN KHAWARIJ KEPADA DAULAH Penulis : Abu Hataf Saiful Rasul Dimuroja’ah Syar’i Khilafah Dawlah Islamiyah Media Abul Hasan Al-Kindy Al-Jazrawy Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 1 Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala Sang Pemberi nikmat dan petunjuk, barang siapa yang diberi petunjuk oleh-NYA maka tidak akan ada yang bisa menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan oleh-NYA maka sekali-kali tidak akan ada yang bisa menyelamatkannya. Allah berfirman "Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang di kehendakinya" (QS Al baqarah:272). Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah shllallahu a'laihi wasalam yang di utus di ahir zaman dengan Al quran dan pedang sampai manusia seluruhnya beribadah hanya kepada Allah yang tiada sekutu bagiNYA. Setelah kami menyelesaikan tulisan bagian pertama dari silsilah AN NUSHRAH yang mana di dalamnya kami telah menjelaskan akan keabsahan khilafah Amirul mukminin Abu Bakar Al-Bagdadi, serta telah kami bantah -dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala syubhat-syubhat yang dihembuskan oleh para penentang Daulah seputar masalah ini, maka in sya ALLAH dalam silsilah kedua ini kami akan membantah sebuah tuduhan yang terus digembar-gemborkan oleh para pendengki Daulah kususnya para GHULAT pendengki Daulah di indonesia, yang mana dalam tuduhan itu mereka kebanyakan hanya mengekor kepada orang lain. Wallahu a'lam. KHAWARIJ inilah tuduhan jahat dan dusta yang mereka selalu gembar-gemborkan!! Tak henti-hentinya mereka memprogandakan tuduhan dusta ini, dengan segala cara mereka sebarkan fitnah bahwa Daulah adalah kelompok khawarij, anjing-anjing neraka, haruriyah dan anak cucu ibnu Muljim!! wallahu musta'an. Tak mau peduli dengan penjelasan pihak Daulah yang telah menyatakan berulangulang lewat bayan resmi para pemimpin maupun para ulama dan syar'inya bahwa Daulah bukan khawarij dan tidak berfaham khawarij!! Para pendengki itu terus saja menyerang Daulah dengan tuduhan-tuduhan keji tersebut. Sepertinya -wallahu a'lamkebencian dan kedengkian mereka kepada Daulah telah benar-benar sampai ke ubunubun sehingga nyaris hilang atau bahkan telah hilang dari mereka sikap inshof dan adil kepada Daulah. Seperti telah kami singgung dalam AN NUSHRAH (1) bahwa dalam masalah tuduhan khawarij para pendengki itu terbagi dalam dua kelompok: Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 2 ▪Pertama: Kelompok yang menuduh secara mutlak dan menyeluruh bahwa Daulah adalah khawarij tanpa membedakan baik umara, ulama dan syar'i, komandan maupun junud seluruhnya. Menurut mereka adalah khawarij. Kelompok inilah yang kami menamainya sebagai pendengki Ghulat, dimana kelompok ini adalah kelompok yang paling keras permusuhan dan kebenciannya kepada Daulah. Di Indonesia mereka dengan mudah dapat kita kenali lewat situs-situs yang di kelola oleh kalangan Ghulat pendengki Daulah yang mana situs-situs tersebut saling berlomba dalam menterjemahkan fatwa-fatwa atau tulisan-tulisan yang menyerang Daulah. ▪Kedua : Kelompok yang tidak menuduh Daulah sebagai khawarij secara mutlak dan menyeluruh. Namun meraka mengatakan bahwa di dalam barisan Daulah ada orang-orang yang Ghuluw dalam takfir atau ada orang-orang yang terkontaminasi faham khawarij atau ada yang mirip dengan khawarij atau bahkan ada orang-orang khawarij di dalam barisan Daulah. Kelompok ini masih mengakui bahwa di dalam barisan Daulah ada orang-orang ikhlas dan baik yang mereka masih saling menjalin hubungan dan meraka senang dengannya. Itulah dua kelompok pendengki Daulah kaitannya dengan tuduhann khawarij kepada Daulah. Ada kesamaan dari sisi menuduh namun berbeda jauh dari sisi cakupan tuduhan. Yang pertama menuduh secara mutlak bahwa Daulah adalah kelompok khawarij sementara yang kedua tidak megatakan bahwa Daulah adalah kelompok khawarij namun mereka mengatakan bahwa di dalam barisan Daulah ada orang-orang khawarij. Ada lagi sisi kesaman dua kelompok di atas yaitu sama-sama menolak dan tidak mengakui keabsahan khilafah Amirul mukminin Abu Bakar Al-Bagdadi dan kaitannya dengan penolakan keabsahan khilafaf Al-Bagdadi selain dua kelompok di atas ada satu lagi kelompok yang menolak keabsahan khilafah namun meskipun mereka tidak mengakui sahnya khilafah Al-Bagdadi mereka tetap berkeyakinan bahwa Daulah adalah saudara semanhaj dan seaqidah. Kelompok ini menolak keras tuduhan khawarij kepada saudaranya di Daulah dan mengecam para penuduh yang mengatakan Daulah sebagai khawarij. Tidaklah dipungkiri akan adanya fatwa-fatwa dalam bentuk tulisan maupun ceramah dari para ulama atau orang-orang yang dianggap sebagai ulama dari berbagai kalangan dari mulai yang jihadis maupun non jihadis (ulama thagut), yang berada di medan jihad maupun yang di luar medan jihad. Bahkan para ulama yang tinggal di Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 3 negara kafir seperti Inggris dengan suaka politik, mereka pun tak ketinggalan dalam mengeluarkan fatwa tuduhan khawarij kepada Daulah bahkan terkadang mereka lebih extrim dalam tuduhannya ketimbang ulama yang lainnya, wallahu musta'an. Adapun para Ghulat pendengki Daulah di Indonesia selalu stanby untuk senantisa menerjemahkan fatwa-fatwa bi duni lijam (fatwa tanpa kendali) tersebut sebagai amunisi segar bagi mereka untuk menyerang Daulah. Maka, jika diperhatikan tidaklah ada fatwa atau tulisan yang menyerang Daulah kecuali pasti para Ghulat itu akan bersegera menerjemah dan menyebarkannya!! Wallahu a'lam. Sebenarnya menurut kami tidak masalah segala hal yang menyerang Daulah diterjemahkan dan dipublikasikan jika disertai sikap inshof dan adil, yaitu dengan juga menerjemahkan dan mempublikasikan bantahan-bantahan pihak Daulah ditambah dengan terjemahan yang apa adanya, sehingga umat mendapat informasi dua arah yang seimbang, utuh dan apa adanya. Dengan demikian sifat Al 'adalah (keadilan) nampak pada diri mereka. Jika tidak demikian sebaiknya ujung pena dipatahkan saja dan diam tentu lebih baik bagi mereka. Namun amat disayangkan yang terjadi tidaklah demikian!! Kebanyakan umat hanya mendapat info sepihak itupun kadang tidak utuh disebabkan karena yang mereka baca hanya fatwa-fatwa dan tulisan-tulisan para pendengki yang diterjemahkan oleh para pendengki, dimana mereka hanya mau menerjemah dan menyebarkan segala hal yang berbau tuduhan dan penjatuhan kepada Daulah yang sekali lagi terkadang mereka sajikan secara tidak utuh. Dalam AN NUSHRAH (1) kami telah menunjukkan beberapa kasus dalam masalah ini dan mereka menambah daftar apa yang mereka lakukan dalam kasus majalah DABIQ volume keenam tentang kesaksian Syaikh Abu Jarir Asy Asyimali. Maklum dalam majalah DABIQ volume keenam telah mengangkat kajian utama sebagai cover sampul depan tulisan Syaikh Abu Jarir Asy -Syimali yang berjudul "Al-Qaidah Waziristan kesaksian dari dalam". Dalam majalah berbahasa Inggris tersebut Syaikh Abu Jarir menceritakan perjalanan jihad beliau khususnya dan jamaah beliau umumnya serta hubungan beliau dengan AlQaidah dan pandangan beliau serta jamaah beliau tentag Al-Qaidah khususnya dalam Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 4 masalah manhaj. Jadi apa yang Syaikh Abu Jarir katakan adalah murni pandangan beliau yang sama sekali tidak mewakili manhaj atau pandangan Daulah. Tapi anehnya, para pendengki itu memaksakan bahwa apa yang disampaikan Syaikh Abu Jarir itu adalah sebagai manhaj dan pandangan resmi Daulah!! Kenapa demikian? Jawabannya -wallahu a'lam- karena dalam kesaksiannya tersebut Syaikh Abu Jarir berpandangan dan berkeyakinan bahwa Aqidah dan manhaj Al-Qaidah sebelum dan sesudah beliau di penjara adalah IRJAA' (terkontaminsi faham murjiah) sehingga mungkin ini dianggap sebagai senjata mematikan bagi para pendengki ghulat untuk menyerang Daulah. Maka bersegeralah mereka menuduh bahwa Daulah telah mencap Syaikh Usamah rohimahullah sebagai Ra'su Al irjaa' (gembongnya murji'ah) hal itu murni berdasarkan dengan tulisan Syaikh Abu Jarir di atas, padahal seperti yang sudah kami katakan bahwa Syaikh Abu Jarir hanya mewakili dirinya sendiri dan apa yang beliau tulis pun adalah alur cerita yang terjadi sebelum beliau tertangkap dan di penjara oleh pemerintah Rafidhah Iran tahun 2001. Ini jauh sebelum lahirnya Daulah Islam Iraq apa lagi Daulah khilafah!! bagaimana bisa keyakinan itu dialamatkan ke Daulah khilafah yang baru dideklarasikan tahun 2014? Lantas Syaikh Abu Jarir menganggap bahwa kondisi Al-Qaidah tidak berubah setelah beliau bebas dari penjara tahun 2013. "Adapun saat aku di dalam penjara aku tidak mengetahui bagaimana kondisinya" demikian yang dikatakan Syaikh Abu Jarir. ‘Ala kulli hal apa yang dikatakan Syaikh bukanlah manhaj dan pendapat Daulah!! Tidak pula beliau mewakili Daulah!! Namun itu adalah pendapat beliau pribadi dan beliau berbicara atas nama pribadi!! Demikian yang ditegaskan oleh Syaikh Ma'mun Hatim saat mengomentari kesaksian Syaikh Abu jarir. Bahkan Syaikh Abu Maisarah Asy-Syami telah menantang MUBAHALAH bagi siapa saja yang menuduh bahwa Daulah telah memvonis Al-Qaidah umumnya dan Syaikh Usamah kususnya sebagai MURJI'AH!! Maka seperti biasa mereka akan diam seribu bahasa saat diajak mubahalah atas tuduhan-tuduhan yang mereka arahkan kepada Daulah, wallahu a'lam mungkin karena mereka sendiri mengetahui bahwa tuduhan mereka itu memang tak berdasar!! Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 5 Dan yang harus di ketahui meskipun Syaikh Abu jarir beranggapan demikian kepada Al Qaidah umumnya dan Syaikh Usamah kususnya namun beliau tetap menghormati dan banyak memberikan pujian serta doa kebaikan untuk Al Qaidah dan Syaikh Usamah, inilah yang mungkin -wallahu a'lam - tidak di sukai oleh para pendengki tersebut sehingga mereka tidak mau menterjemahkan secara utuh tulisan Syaikh Abu jarir di atas karna jika mereka menterjemahkan secera utuh, akan tersingkaplah hakekat sesungguhnya dan akan terbongkarlah kedustaan mereka. Wallahu a'lam bi sowab. Demikianlah mereka telah menampakkan dengan jelas dan gamblang akan kedengkian dan kebencian mereka kepada Daulah lewat ucapan dan tindakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman "Sungguh telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat"(QS Ali imran:118). Maka tidak ada kata lain kecuali syubhat harus dibantah. Kekeliruan harus diluruskan, kedholiman harus diangkat dan kedustaan harus disingkap!! Setelah sekian lama kami diam dan terkesan hanya menjadi pengamat maka saatnyalah kami bicara dengan apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala mudahkan kepada kami dan kami tidak merasa berdosa terhadap janji kami pada mereka untuk tidak bicara atau menulis di internet karena janji kami itu di bawah syarat mereka mau bersikap adil dan inshof terhadap Daulah dan menghentikan atau tidak memuat berita-berita yang berbau tuduhan, penggambaran citra buruk atau perpecahan dan propokasi. Sebelum ini kami memilih cara intern (nasehat dan diskusi secara pribadi) dengan harapan ada perubahan. Namun sepertinya mereka tetap keukeuh di atas pendirian sebagai seteru Daulah bahkan mereka semakin menjadi-jadi dalam kedengkiannya!! Sampai-sampai salah satu di antara mereka mengatakan: "Kami sudah tidak mau main-main lagi dengan Daulah sesat dan para pendukungnya!!" walaa hawla wala quwwata illa billah. Maka untuk itu kami akan bicara terang-terangan dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala Syaa'a man syaa'a wa abaa man abaa wa laa nakhaafu law maa talaaim in sya Allahu Ta'alaa. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 6 Di antara prinsip yang kami pegangi adalah "mendengarkan dari kedua belah pihak" saat kami mendapati dua kubu yang berselisih, meneliti secara adil tanpa berat sebelah hujjah masing-masing pihak sebelum kami memutuskan siapakah pihak yang benar dan yang keliru. Demikian halnya tentang tuduhan khawarij kepada Daulah yang di berikan oleh sekelompok kaum muslimin, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha tau bagaimana kami berusaha untuk konsisten dalam prinsip ini. Maka tidaklah sampai kepada kami fatwa-fatwa berupa tulisan atau ceramah yang berisi tentang tuduhan khawarij pada Daulah kecuali kami membaca dan menelaahnya dengan sungguh-sungguh sebelum kami membaca dan menelaah bantahan dari pihak Daulah baik bantahan qaul syar'i (ceramah dan tulisan) maupun bantahan mar’iyyat (apa yang di lakukan Daulah di lapangan). Kemudian kami korelasikan apakah tuduhan khawarij itu sesuai dengan apa yang ada pada Daulah, baik ucapannya maupun amalannya, dengan tentunya kami harus faham dulu siapa itu khawarij dan bagaimana manhaj serta ciri-ciri mereka, sehingga bagi kami yang penting bukanlah siapa yang menuduh!! Tapi yang paling penting adalah apakah tuduhan itu benar?! Artinya apakah pihak yang tertuduh benar-benar sesuai dan benar-benar melakukan apa yang dituduhkan?? Status si penuduh sebagai ulama besar misalnya atau mujahid besar atau komandan besar tidaklah penting bagi kami karena dalam masalah tuduh menuduh telah ada kaidah baku dalam syariat yaitu "si penuduh harus mendatangkan saksi dan yang dituduh harus bersumpah". Kaidah ini berlaku umum tanpa harus melihat status si penuduh atau si tertuduh. Perkara yang sangat disayangkan sebagian pendengki Daulah di Indonesia tidak tau atau pura-pura tidak tau akan kaidah ini sehingga ketika mereka ditanya alasan atau dasar dari tuduhan khawarij yang mereka lemparkan pada Daulah mereka dengan enteng menjawab "Dasarnya adalah fatwa Syaikh fulan dan Syaikh fulan !!" Kemudian jika kita ajak mereka untuk meneliti kesesuaian fatwa-fatwa tersebut dengan realita Daulah dan mari kita dengarkan jawaban serta penjelasan Daulah terhadap tuduhan tersebut mereka menjawab "Kami tsiqah dan mutma'in dengan para ulama itu karna tidak mungkin mereka sembarangan dalam berfatwa !!" Maka ucapan mereka ini benar namun yang mereka maksudkan adalah batil!! Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 7 Demikianlah jawaban Amirul mukminin Ali bin abi thalib saat mendengar orang khawarij mengatakan: “ini hukmu illa lillah”, dan ucapan mereka hakekatnya sama dengan ucapan orang khawarij itu sendiri di mana mereka membawa kewajiban untuk tsiqah dan mutma'in kepada ulama pada persoalan tuduhan ! Apakah wahai kaum... saat Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib mengklaim baju besi yang ada di tangan seorang yahudi adalah miliknya beliau itu sembarangan?? Apakah Qodhi Syuraij yang beliau adalah seorang tabi'in tidak mutma'in dan tsiqah kepada sahabat sekaligus Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib?? Namun bukankah Qodhi Syuraij tetap meminta kepada Amirul mukminin untuk mendatangkan saksi dan bukti atas klaim beliau?? Jadi harus difahami bahwa masalah kewajiban tsiqah dan mutma'in kepada ulama adalah sendiri dan masalah kewajiban mendatangkan bukti dan saksi dalam tuduhan adalah masalah sendiri tidak ada talazum antar keduanya !! Namun sayang kaum itu tidak mengerti. Wallu a'lam bisshowwab. Adapun secara naqli syar'i (tulisan dan pernyataan) serta amali waqi'i (perbuatan di lapangan) Daulah telah membantah tuduhan khawarij yang dialamatkan kepadanya, di antara tulisan yang khusus membantah tuduhan ini adalah apa yang ditulis oleh ulama dan syar'i Daulah sendiri maupun ulama lain yang masih memiliki sikap insof dan adil pada Daulah meskipun terkadang mereka juga tidak sepakat dengan Daulah pada beberapa masalah, sebagai contoh: Syaikh Husain bin Mahmud dalam tulisan beliau yang berjudul "Bahtsun fil Khawarij". Dalam tulisan ini Syaikh Husain bin Mahmud menjelaskan seluk-beluk Khawarij baik dari sisi historis maupun manhaj dan aqidahnya. Beliau juga menjelaskan kapan seorang individu maupun kelompok sah untuk disebut sebagai khawarij dan yang jelas dalam tulisannya ini beliau menolak keras tuduhan khawarij kepada Daulah. Syaikh Abu Abdil Qahhar Al-Hasani (ulama Daulah) dalam tulisan beliau yang berjudul "Haqiqotul Khawarij". Tulisan beliau ini adalah bantahan kepada para penuduh Daulah, dimana beliau menyebutkan ciri-ciri khusus khawarij baik manhaj maupun aqidahnya yang teryata tidak ada satupun yang sama dengan manhaj dan Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 8 aqidah yang dianut Daulah dan bahwa manhaj serta aqidah Daulah adalah murni Ahlussunnah wal Jamaah. Syaikh Abu Humam Bakar bin Abdil Aziz Al-Atsari Turki Ben'ali (ulama dan syar'i Daulah) dalam tulisan beliau yang berjudul "Tabshiiru Al muhaajij bi Al farqi baina rijaali Ad daulah Al islamiyyah wa Al Khawarij), tulisan ini juga bantahan sekaligus pembelaan beliau terhadp Daulah yang telah dituduh secara aniaya sebagai khawarij. Syaikh Abu Abdirrahman ibnu Adam dalam tulisan beliau (Nushrah li Ad daulah Al madhluumah) tulisan setebal 65 halaman ini adalah tulisan terbaik menurut kami dari semua tulisan yang menjelaskan dan membantah tuduhan khawarij kepada Daulah. Terkumpul di dalamnya kaidah-kaidah penting dimana dengannya beliau membuktikan bahwa tidak ada keterkaitan, kesamaan atau kemirapan antara Daulah dengan khawarij. Namun yang terjadi malah sebaliknya setiap disebutkan salah satu pokok manhaj atau aqidah khawarij yang bid'ah pasti selalu bertolak belakang dengan aqidah dan manhaj Daulah yang sunnah, sehingga kesimpulannya kata Syaikh Ibnu Adam, Daulah adalah Ahlussunnah yang selamat bukan khawarij yang sesat !!. Demikian diantara tulisan-tulisan yang khusus membantah tuduhan khawarij kepada Daulah dan tidak dipungkiri bahwa tulisan kami ini bertumpu pada tulisan-tulisan di atas terutama sekali tulisan Syaikh Abu Abdirrahman ibnu Adam, bahkan boleh dibilang tulisan ini adalah ringkasan dan terjemahan bebas dari tulisan-tulisan di atas terutama tulisan terakhir, wallahu a'alam bisshowab. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 9 1. SEKILAS TENTANG KHAWARIJ A. Asal Usul dan Penamaan Al lmam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat Abu Sa'id Al-Khudri, beliau berkata: Saat Rasulallah Shallallahu ‘alaihi wasallam tengah membagikan ghonimah (perang Hunain) tiba-tiba seorang laki-laki dari Bani Tamim bernama Abdullah bin Dzul Khuwaishirah At-Tamimi berkata: Ya Rasulallah adillah, maka Rasulullah bersabda : “Celakalah engkau, siapa yang akan berbuat adil jika aku tidak adil, lantas sahabat Umar ibnu Khathab meminta izin kepada Rusulullah untuk memenggal kepala Ibn Dzul Khuwaishirah namun beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengizinkan, lantas Rasulallah bersabda bahwa Dzul Khuwaishirah ini memiliki teman-teman (pengikut) yang mana shalat dan puasa para sahabat tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan shalat dan puasa mereka akan tetapi mereka keluar dan melesat dari dien seperti melesatnya anak panah dari busurnya yang tidak menyisakan bekas sama sekali, kelak mereka akan memerangi dan di perangi oleh ahlul haq di mana kalian (para sahabat) akan mendapatkan di antara mereka ada seoarang laki-laki yang memiliki ciri-ciri di salah satu tangannya ada benjolan seperti payu dara perempuan maka itulah dia (khawarij), lantas abu sa'id Al khudri berkata: aku bersaksi aku telah mendengarnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan aku bersaksi aku telah memerangi mereka bersama Ali, dan laki-laki yang di kabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ada di tengah mereka dia ditemukan telah terbunuh (secara makna). Jadi cikal bakal khawarij itu sudah ada sejak masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang terdapat pada diri Ibn Dzul Khuwaishirah At-Tamimi namun keberadaannya sebagai kelompok baru muncul pada masa Ali bin Abi Thalib tepatnya pasca tahkim antara Ali dan Mu'awiyah lantas Ali memerangi mereka di Nahrawan setelah mereka keluar dari barisan Ali dan berbuat melampaui batas (bughat), di antaranya dengan membunuh anak serta menantu sahabat Khabab bin Al-Arth yang sedang hamil dan mereka menolak untuk menyerahkan para pembunuhnya. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 10 Berdasarkan hadits-hsdits dan apa yang mereka lakukan di ambil kesimpulan bahwa kelompak ini memiliki beberapa nama: 1. Al-Maariqah (yang melesat atau keluar) Disebut Maariqah berdasarkan hadits Bukhari dan Muslim dari Abi Sa'id Al-Khudri di atas, di mana Rasulullah bersabda: “Yamruquuna min ad-dien” (mereka melesat keluar dari dien). 2. Al-Khawarij (yang keluar dari ketaatan imam) Disebut khawaarij berdasarkan hadits yang di riwayatkan Muslim bahwa Rasulullah bersabda tentang akan munculnya mereka: “Sayakhrujuuna (akan keluar), maka mereka di sebut khawarij. 3. Al-Haruuriyyah (nama sebuah wilayah tempat berkumpulnya mereka) Yang pertama kali menamai mereka Haruuriyyah adalah Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib. Hal itu di karenakan mereka keluar dari ketaatan dan berkumpul di sebuah wilayah bernama Haruraa untuk memberontak. Kemudian Ali dan para sahabat memerangi mereka di tempat itu (At tamhiid, Ibnu 'abdil bar:23/321). 4. Kilaabun Naar (anjing-anjing neraka) Dinamakan kilabun naar berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah bahwa Khawarij itu adalah anjing-anjing neraka. Untuk itu mereka dijuluki dan di sebut sebagai kilaabun nar. Demikianlah di antara sebutan dan julukan mereka. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 11 B. Kelompok Khawarij dan Penisbatan nama kepada Para Pemimpinnya Perlu diketahui bahwa khawarij itu terpecah belah menjadi beberapa kelompok yang biasanya penamaan kelompok-kelompok itu di nisbatkan kepada nama para pemimpinnya, dimana masing-masing kelompok itu memiliki ciri khas tersendiri yang di ajarkan oleh para pemimpinnya tersebut, misal: 1. An-Najdaat adalah Kelompok Khawarij Pengikut Najdah bin Amir Al-Hanafi Najdah bin Amir ini meyakini bahwa siapa yang melakukan dosa kecil dia akan diazab tapi tidak di neraka dan disebutkan bahwa di antara mereka ada yang ghuluw dimana mereka mengingkari kewajiban shalat lima waktu. Mereka menganggap bahwa yang wajib hanya Shalat di pagi hari (subuh) dan di sore hari (magrib), di antara mereka juga ada yang menghalalkan menikahi anaknya anak (cucu) dan anaknya adik. Di antara mereka juga ada yang mengingkri surat Yusuf (Fathu Al baari 12/285, Ibnu hajar Al asqalani). Al-Imam Ibnu Hazm Al-Andalusi mengatakan bahwa di antara kesesatan kelompok ini adalah keyakinan mereka bahwa tidak perlu mengangkat imam bagi ummat. Cukuplah bagi ummat saling menasehati dalam Al haq dan mereka juga mengatakan barang siapa yang lemah tidak mampu berhijrah ke wilayah mereka maka hukumnya fasik. Mereka juga mengatakan bahwa boleh jadi Allah mengadzab orang yang beriman tapi bukan dengan neraka. Adapun dengan neraka, maka tidak pelaku dosa besar dari kalangan mereka tidaklah kafir namun jika selain mereka kafir demikian anggapan mereka yang sesat (Al-Fishal fi Al milal 4/144). Kelompok ini pertama kali muncul di Yamamah. 2. Ath-Thabahiyyah Adalah Kelompok Khawarij Pengikut Abu Ismail Ath-Thabahi. Abu Ismail Ath-Thabahi ini tidak memandang wajibnya shalat kecuali satu rakaat di pagi hari dan dua rakaat di sore hari. Kelompok ini juga berkeyakinan bahwa haji waktunya adalah di setiap bulanbulan sunnah. Mereka juga mengharamkan memakan ikan kecuali setelah disembelih. Mereka melarang mengambil jizyah dari orang majusi, mengkafirkan orang yang berkhutbah di hari 'Idul Adhha dan 'Idul Fitri. Terakhir mereka meyakini bahwa Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 12 penghuni neraka hidup dalam kenikmatan di neraka sebagaimana penghuni surga yang hidup dalam kenikmatan di surga (Al-Fishal fi Al-Milal 4/144, Ibnu Hazm Al-Andalusi). 3. Al-Azaariqah Adalah kelompok khawarij pengikut Naafi' bin Al-Azraq. Kelompok ini pertamakali muncul di Bashrah, yang menjadi ciri khas kesesatan mereka adalah berlepas diri dari siapa yang berkeyakinan perlunya keluar memberontak saat dalam kondisi lemah maupun tidak hanya itu mereka juga mengkafirkan siapa yang tidak sependapat dengan mereka (Al-Fashal fil Milal 4/144,Ibnu Hazm Al-Andalusi). Al imam Abu Hasan Al-Asy'ari mengatakan bahwa Al-Azariqah ini berpendapat barangsiapa tinggal di negara kafir maka dia kafir tidak ada pilihan baginya kecuali hijrah. Dan diantara kesesatannya mereka mengatakan bahwa jika negara itu kafir maka rakyatnya juga kafir baik yang hadir maupun tidak (Maqalaat Al-Islaamiyyin 1/89). 4. Al-Maimuniyyah Al-Maimuniyyah adalah bagian dari kelompok Al-‘Ajaaridah sebuah kelompok khawarij pengikut Abdul Karim bin ‘Ajrad yang muncul di Khurasan. Dan Al-‘Ajaaridah sendiri adalah bagian dari kelompok Al-‘Ashfariyyah sebuah kelompok Khawarij pengikut Ziyad bin Al-Ashfar yang muncul di Magrib. Mereka ini membolehkan menikahi cucu dan keponakan mereka juga berpendapat jika air telah kecipratan khomer lantas ada orang yang meminum air tersebut maka orang itu kafir meskipun ia tidak tau kalau air tersebut telah terciprat khomer (Al-Fashl fil Milal 4/144,Ibnu Hazm Al andalusi) 5. Al-Fadhiliyyah Al-Fadhiliyyah juga bagian dari kelompok Al-Ashfariyyah, sebuah kelompok khawarij yang meyakini bahwa barangsiapa yang mengucapkan Asy-Syahadatain dengan lisannya maka ia adalah mukmin meskipun hatinya tidak meyakini Asy-Syahadatain yang ia ucapkan dan malah meyakini millah yahudi atau nasrani atau majusi, semua itu tidah masalah selama dia sudah mengucapkan Syahadatain (Al-Fishal fil Milal 4/144,Ibnu Hazm Andalusi). Demikian di antara nama-nama kelompok khawarij yang sesat dengan keanekaragaman idiologi sesat yang mereka adopsi dari pemikiran para pemimpin yang mana nama kelompok mereka di nisbatkan kepadanya, secara historis Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 13 sebenarnya kelompok-kelompok di atas sudah tidak eksis alias sudah punah!! Sehingga dapatlah di fahami bahwa nama khawarij atau mariqah adalah semacam nama umum yang di sematkan kepada siapa saja yang mengadopsi aqidah dan manhaj khawarij baik indifidu maupun kelompok, apapun nama kelompok jika ia mengadopsi pokok-pokok manhaj dan aqidah khawarij maka kelompok itu adalah khawarij meskipun mereka menafikan julukan tersebut dan menolaknya. C. Pokok Inti Aqidah dan Manhaj Khawarij Meskipun khawarij itu terpecah belah dalam banyak kelompok dengan ciri khas kesesatannya masing-masing yang karenanya mereka berkelompok. Namun mereka memiliki manhaj dan aqidah pokok yang sama yang mereka sepakati. Aqidah dan manhaj yang mereka sepakati inilah yang dinamakan "Ushul Aqidah dan Manhaj Khawarij" di mana seorang individu atau kelompok baru bisa di katakan sebagai khawarij jika telah terkumpul padanya seluruh pokok manhaj dan aqidah khawarij tersebut, di antara pokok aqidah dan manhaj khawarij adalah: -Mengkafirkan para sahabat yang terlibat dalam perang Jamal dan perang Shifin -Mengkafirkan pelaku dosa besar yang tidak sampai derajat mukafiroh (mencuri,zina,dusta dll) -Membolehkan Al-Imamah selain Quraisy -Menolak hadits shahih yang tidak sesuai dengan dhahir Al-Quran (menurut sangkaan mereka) -Mengkafirkan siapa yang tidak mengikuti pendapat mereka -Memerangi orang Islam dan membiarkan penyembah berhala Demikian di antara pokok manhaj dan aqidah khawarij yang mana seoarang individu atau kelompok tidak boleh disebut dan dianggap sebagai khawarij kecuali telah mengadopsi semua aqidah dan mahaj khawarij tersebut. Jika ada seoarang atau kelompok yang padanya didapati salah satu atau sebagian saja dari manhaj dan aqidah Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 14 khawarij, maka yang boleh dikatakan padanya adalah di katakan "padanya ada sifat khawarij" atau "ia terkontaminasi aqidah dan manhaj khawarij" atau ucapan-ucapan semisal yang tidak memastikan secara mutlak sebagai khawarij. Bahkan Syaikh Sulaiman ibnu Sahman mengatakan : Ketahuilah TIDAKLAH MENJADI KHAWARIJ DAN TIDAK DI ATAS MADZHAB MEREKA kecuali siapa yang mengikuti sunnah mereka yang telah keluar dari Ali dan meniti jalan mereka dari memerangi ahlul Islam dan meninggalkan ahlul autsan, mengkafirkan siapa yang tidak meyakini apa yang mereka yakini lantas menghalalkan darah dan hartanya, meyakini bahwa Utsman, Ali dan para sahabat yang terlibat dalam perang Jamal dan Shiffin serta semua yang ridha dengan tahkim mereka semua adalah kafir, meyakini bahwa siapa yang melakukan dosa besar adalah kafir yang kekal di neraka, meyakini bahwa siapa yang tidak keluar dan memerangi kaum muslimin maka dia kafir meskipun memiliki keyakinan yang sama dengan mereka, menggugurkan had rajam bagi muhshan yang berzina, memotong tangan pencuri sampai ketiak, mewajibkan shalat bagi wanita haidh saat haidhnya, mengkafirkan orang yang meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar saat ada kemampuan dan menganggap dosa besar saat tidak ada kemampuan, hukum orang yang terjerumus dalam dosa besar menurut mereka adalah hukum orang kafir serta seluruh keyakinan-keyakinan mereka yang rusak dan amal-amal mereka yang menyimpang (Adh dhiyaau Asy syaaruq 1/123). Perhatikanlah awal ucapan Syaikh Sulaiman ibnu Sahman "tidak menjadi khawarij dan tidak di atas madzhab mereka" sebelum meyakini keyakinan-keyakinan khawarij yang di sebutkan, dan hal ini adalah kaidah yang ditetapkan oleh para ulama, (akan datang in sya Allah pembahasan masalah ini di tempatnya nanti). maka kami katakan kepada para pendengki Daulah yang menuduh Daulah secara aniaya sebagai khawarij : Tunjukkan kepada kami bukti yang nyata bahwa Daulah beraqidah dan bermanhaj khawarij!! Sebagaimana kami akan tunjukkan -dengan izin Allah- bahwa Daulah bukanlah khawarij!! Apakah kalian punya bukti bahwa pokok manhaj dan aqidah Daulah adalah pokok manhaj dan aqidah khawarij yang telah di sebutkan?! Kalla wallah!! Jika kalian tidak memiliki bukti -dan kalian tidak akan pernah memiliki serta menemukan bukti- maka ketahuilah bahwa tuduhan kalian adalah tuduhan dusta yang aniaya serta dhalim!! Apakah Daulah mengkafirkan Ali, Mu'awjyah, Amru dan para sahabat yang terlibat Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 15 dalam perang Jamal dan Shiffin?! Apakah Daulah mengkafirkan pelaku dosa besar?! Apakah Daulah memerangi kaum muslimin dan meninggalkan Rafidhah dan Nushairiyyah?! Apakah...dan apakah...!! Apakah kalian punya bukti?! Maka datangkanlah hujjah kalian jika kalian merasa di atas kebenaran!! Wallahu a'lam bisshawwab. D. Hukum Orang-orang Khawarij Para ulama berbeda pendapat tentang status hukum khawarij apakah mereka kafir atau tidak, Syaikh Abu Yusuf Madhad Alu Faraj dalam kitab beliau "Udzur bil jahli tahta mijhari Asy syar'i" saat beliau berdalil dengan hadits-hadits tentang khawarij untuk tidak meng u'dzur jahil pelaku syirik akbar, beliau menyebutkan para Aimmah termasuk kalangan sahabat yang berpendapt bahwa khawarij adalah kafir yang tidak diterima dari mereka jahil dan ta'wil. Di antara aimmah yang beliau sebutkan adalah Al-Imam Al-Bukhari dan Imam Al-Mufassir Ibnu Jarir Ath-Thabari. Namun dalam masalah ini yang shohih adalah pendapat jumhur yang tidak mengkafirkan khawarij!! Bahkan telah disebutkan adanya ijma' bahwa khawarij dengan seluruh kesesatannya mereka tetaplah ahlul qiblat dari kalangan kaum muslimin, di antara yang menyebutkan adanya ijma' tidak kafirnya khawarij adalah Al-Imam AlKhththaabi, lihat (‘Aunul Ma'buud 12/276). Syaikh Ali Khudhair telah membahas kelompok bid'ah khawarij ini dalam tulisan beliau "Juz fi ahli al ahwaa wa al bidaa wa al mutaawwiliin", dan hadits-hadits tentang khawarij serta ijma' tidak kafirnya mereka kami nukil dari kitab tersebut. Demikianlah sekilas tentang kelompok bid'ah khawarij dari latar belakang, penamaan, pokok aqidah dan manhaj serta hukumnya. Namun yang juga harus difahami bahwa tidak semua Ahlul bid'ah seperti khawarij, murjiah, mu'tazilah, syiah dan kelompok-kelompok sesat lainnya tidak bisa atau tidak boleh dikafirkan!! Akan tetapi disana ada rinciannya sebagai berikut: 1. Yang tidak dikafirkan adalah pengikut atau awam ahlul bid'ah selama mereka masih memiliki Ashlu dien Islam, tidak mendatangkan pembatalnya dan tidak melanggar perkara-perkara yang ma'lum min dien bi dharurah, adapun para gembong atau pemimpin yang menjadi propagandis dan perumus faham-faham Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 16 kelompok bid'ah tersebut maka mereka itu di kafirkan meskipun tidak melanggar ashlu dien islam. 2. Yang tidak dikafirkan adalah kelompok-kelompok bid'ah yang tidak ghulat. Adapun mereka yang ghulath seperti ghulath murjiah, ghulath mu'tazilah, ghulath khawarij, ghulath syiah (rafidhah, nushairiyyah, ismailiyyah, duruj dll) maka mereka itu adalah kafir baik awam maupum pemimpinnya. Syaikh Abu Abdirrahman Aba Buthain berkata: "Yang benar setiap bid'ah kita kafirkan para propagandisnya dan kita fasiqkan para muqalidnya, seperti orang yang mengatakan kemakhlukan Al-Qur’an, mengatakan bahwa ilmu Allah adalah mahluk atau nama-namaNYA adalah mahluk, mengatakan bahwa Allah tidak di lihat di akhirat, mencela sahabat dan menjadikannya sebagai dien, mengatakan bahwa iman hanya sekedar keyakinan dan apa-apa yang semisal itu, maka barang siapa yang mengetahui sesuatu dari bid'ah ini tapi ia malah mengajak kepadanya dan berdebat dalam rangka membelanya maka ia di hukumi akan kekafirannya, lmam Ahmad menjelaskan masalah ini dalam banyak tempat" (Ad-Duraar As-Sanniyyah 10/373-374), sebelumnya beliau juga mengatakan hal yang semisal juga dalam halaman:373. Wallahu a'lam bi sawwab. 2. TERASINGNYA AHLUL HAQ DI SETIAP ZAMAN Sesugguhnya ahlul haq itu akan selalu terlihat asing di mata ahlul batil. Bagi ahlul haq permusuhan yang dilancarkan oleh ahlul bathil adalah suatu keniscayaan. Permusuhan tersebut tidak akan mungkin berhenti selama ahlul haq tetap di atas al-haq. Sudah menjadi ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa setiap pemegang Al-Haq akan dijadikan baginya musuh sebagai ujian dan tamhish. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfjrman: "Dan demikianlah untuk setiap nabi kami menjadikan musuh yang terdiri dari setansetan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 17 mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama (kebohongan) yang mereka ada-adakan" (QS Al an'am:112). Demikianlah permusuhan antara Al-Haq dan Al-Batil adalah sebuah keniscayaan dan akan terus berkelanjutan. Permusuhan dan kebencian terus akan dilancarkan oleh ahlul batil dalam usaha mereka untuk mematikan cahaya Al-Haq. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: "Mereka hendak Memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka" (QS At-Taubah:32) Ya... dengan ucapan-ucapan mereka!! Mereka akan saling membisikkan ucapanucapan yang indah!! Dhahirnya rahmat tapi sebenarnya sesat!! Untuk memutar balikkan fakta, sehingga tersamarlah hakekat sebenarnya, yang haq menjadi batil sementa yang batil menjadi haq, sunnah menjadi bid'ah dan bid'ah menjadi sunnah, yang ma'ruf menjadi munkar sementara yang munkar menjadi ma'ruf. Semua itu karena piyawainya ahlul batil dalam membuat talbis didukung dengan penampilan yang memukau serta ucapan yang indah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: "Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itu musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka, semoga Allah membinasakan mereka, bagaimana mereka dapat di palingkan (dari kebenaran)?" (QS Al munafiqun:4) Ya... mereka itulah musuh yang sebenarnya, musuh dalam selimut!! Karena ulah merekalah Al-Haq jadi tersamar dan fakta jadi berputar balik yang jujur dianggap dusta sementara yang dusta di anggap jujur, yang amanah dianggap khiyanat dan yang sebenarnya khiyanat dianggap amanah, lawan dijadikan kawan tapi kawan malah dijadikan lawan, demikian seterusnya semua timbangan terbalik karena apa? Karna permusuhan dan kebencian serta kedengkian ahlul batil!! Wallahu musta'an. Sejak awal fajar nubuwwah keterasingan Al-Haq dan permusuhan kepadanya telah diketahui. Dari Ummul mukminin ‘Aisyah radhiyalahhu ‘anha: berkata Waraqah ibnu Naufal kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tentang apa yang beliau baru Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 18 saja alami di gua Hira: wahai anak saudaraku apa yang engkau lihat (alami)? Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan apa yang beliau alami. lalu Waraqah berkata: ini adalah Naamuus (Malaikat Jibril) yang telah diutus kepada Musa ‘alaihissalaam. Aduhai... seandainya aku masih muda dan kuat, aduhai... seandainya aku masih hidup saat kaummu mengusirmu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: apakah mereka akan mengusirku? Waraqah berkata: ya... tidaklah seorang membawa seperti apa yang engkau bawa kecuali ia pasti di musuhi, jika aku ada saat itu aku akan menolongmu dengan segenap kemampuanku (HR Al-Bukhari no:3 dan Muslim no:160). Demikianlah bashirah Waraqah yang tetap di atas fitroh meskipun hidup di zaman fatrah. Beliau sangat faham bahwa Al-Haq pasti akan didustakan meskipun yang membawa adalah orang kepercayaan, di musuhi meskipun yang menyuarakan adalah orang yang di kasihi. Al-Haq datang dalam kondisi asing. Hidup dalam kondisi asing dan akan kembali dalam kondisi asing. Dari Abi Hurairah beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Islam datang dalam kondisi asing dan akan kembali dalam kondisi asing seperti waktu datangnya, maka berbahagialah orangorang yang asing"(HR Muslim no:145). Ada beberapa perkataan ulama tentang keterasingan ahlul haq dan permusuhan ahlul batil kepadanya: ➡ Sahabat Ibnu mas'ud berkata: “Akan datang atas manusia suatu zaman dimana orang mukmin pada saat itu paling rendah dari ummat dan sesungguhnya kerendahan seorang mukmin akhir zaman itu disebabkan keterasingannya di tengah pelaku kerusakan dari kalangan hamba syubhat dan syahwat, mereka seluruhnya mencibir serta mengucilkannya dikarenakan jalan si mukmin tadi berbeda dengan jalan mereka, tujuan si mukmin berbeda dengan tujuannya dan karena si mukmin tadi menjelaskan apa yang ada pada mereka” (Kasyfu Al kurbah fi washfi Ahli Al ghurbah hal:37). ➡ Al-Imam Al-Awza'i berkata: “Sesungguhnya bukan Islam yang lenyap, akan tetapi yang lenyap adalah Ahlussunnah sampai-sampai tidak tersisa Ahlussunnah pada suatu negri kecuali hanya satu orang (kasyfu Al kurbah hal:37), beliau katakan ini saat menjelaskan makna hadits ghuraba. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 19 ➡ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Demikian itu (Islam) datang dalam keadaan asing dan akan senantiasa diperkuat sampai ia menyebar. Maka demikian terasa asing di banyak tempat dan zaman kemudian muncul sampai Allah azza wa jalla menguatkannya di dalam As sunan (sesungguhnya Allah akan mengutus bagi umat ini pada setiap seratus tahun siapa yang akan memperbarui bagi umat ini diennya), dan pembaharuan terjadi setelah kesamaran itulah dia keterasingan Islam dan hadits ini memberi manfaat bagi muslim bahwasannya tidak perlu risau dan sempit hati dengan sedikitnya siapa yang mengerti hakekat Islam dan jangan sampai ada keraguan dari islam” (Majmu' Al fatawa 18/297). ➡ Al-Imam Asy-Syathibi berkata: “Ini adalah sunatullah bagi hamba bahwa ahlul haq di sisi ahlul batil adalah minoritas. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (tidaklah kebanyakan manusia itu beriman meskipun engkau mengusahakanya), dan firmanNYA (dan hanya sedikit dari hambaKu yang bersyukur), dan sebagai ketetapan terhadap apa yang dijanjikan Allah kepa nabiNYA akan kembalinya keterasingan kepadanya. Sesungguhnya keterasingan tidaklah terjadi kecuali dengan hilangnya ahlul haq atau sedikitnya jumlah mereka. Saat itu adalah saat dimana ma'ruf menjadi munkar dan munkar menjadi ma'ruf, sunnah menjadi bid'ah dan bid'ah menjadi sunnah, mereka berdiri menentang Ahlussunnah dengan celaan dan memperlakukannya dengan kejam” (Al-I'tishaam 1/18), lihat (Nushrah lid Daulah Al-Madhluumah hal:5-6). Kami katakan: Alangkah samanya malam ini dengan kemarin, alangkah pasnya apa yang dikatakan Waraqah bin Naufal di awal nubuwwah "tidaklah seorang itu datang membawa seperti apa yang engkau bawa kecuali pasti ia di musuhi" dengan apa yang menimpa Daulah yang terdholimi in. Lihatlah bagaimana hari ini semua manusia kecuali yang dirahmati Allah- berkumpul menjadi satu untuk memerangi Daulah semoga Allah menjaga dan menjayakannya-. Ya...semua bangsa dan negara!! Semua agama, aliran dan kepercayaan!! Baik yahudi, nasrani maupun majusi!! Baik penyemba sapi maupun penyembah matahari!! Kafir asli maupun kafir murtad!! Zindiq maupun munafiq!! Tak ketinggalan para thaghut penyembah dan pemuja "emprit gepeng"(garuda panca sila dan UUD45) di negara kafir bernama NKRI. Mereka semua berkumpul menjadi satu saling bahu membahu untuk memerangi dan memusnahkan Daulah dengan seluruh apa yang ada di dalamnya dari muka bumi!! Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 20 Ya... ini adalah sunatullah, "sungguh telah nyata kebencian dari mulut-mulut mereka dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat" (QS Ali Imran:118), "mereka hendak memadamkan cahaya Allah denagn mulut mereka" (QS At-Taubah:32), ini adalah sunatullah bagi hambanya. Mengapa orang-orang musyrik dan kafir, munafik dan zindiq bersatu padu memerangi Daulah?? Jawabannya KARENA DAULAH DI ATAS AL HAQ –in sya Allah-. Karena Daulah menyeru dan mengajak manusia untuk hanya mentauhidkan Allah dalam segala betuk ibadah, melarang dan memerangi dengan kekuatan segala bentuk syirik, baik syirik kubur maupun syirik dustur, mereka benci dan memusuhi Daulah karena Daulah konsisten dan teguh pendirian untuk menerapkan seluruh syari’at Allah secara menyeluruh!! Tempat-tempat syirik dihancurkan, hudud diterapkan, pencuri dipotong tangannya, pezina muhshan dirajam, pelaku kaum Nabi Luth dijatuhkan dari ketinggian, penyamun di potong kaki dan tangannya secara bersilang, dukun dan penyihir di tebas lehernya dengan pedang, para pengkhianat dan mata-mata dieksekusi di tengah jalan, jizyah diterapkan, ahli kitab hanya diberi tiga pilihan: masuk Islam atau bayar jizyah atau perang!! Kekafiran dihinakan dan Islam dimuliakan!! Bukankah demikian yang di lakukan Daulah?? Ajibuni billah ... Adakah Imarah atau jama'ah islamiyyah hari ini yang menerapkan hukum Allah secara kaffah seperti Daulah Islam?? Ajibuni billah... Bukankah karena itu semua kaum kafir bersatu memerangi Daulah?? Jika bukan karena itu semua lantas karena apa wahai kaum?? Kehahuilah THAGHUT itu mereka tidak akan pernah salah dan keliru dalam dua hal, "DALAM MEMILIH KAWAN DAN LAWAN" dalam dua hal tersebut thaghut "ma'sum"!! Benarlah orang yang mengatakan: Jika engkau ingin tau apakah seseorang itu di atas Al haq maka perhatikanlah arah moncong senjata thaghut, jika thaghut mengarahkan moncong senjatanya kepadanya ketahuilah dia di atas Al-Haq", Sekarang ke arah siapa seluruh thaghut dunia mengarahkan senjatanya?? Jawabannya ke arah Daulah!! maka ketahuilah bahwa Daulah sedang di atas Al-Haq –in sya Allah-. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 21 3. TUDUHAN KHAWARIJ KEPADA AHLUL HAQ DI SETIAP ZAMAN Di setiap zaman dahulu, sekarang dan mungkin yang akan datang ahlul haq selalu dituduh secara dholim dan aniaya sebagai khawarij, tuduhan diberikan karena ahlul haq tetap dan selalu konsisten di atas Al-Haq itu sendiri tidak berubah dan tidak merubah. Tidak berpaling dan tidak terpalingkan dari apa-apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan dan RasulNya. Mereka hanya mengikuti dan hanya mau tunduk kepada syari’at tidak terpengaruh oleh zaman dan tidak peduli dengan sedikit atau banyaknya teman. Sementara Ahlul batil itu boleh jadi dulunya adalah pengikut Al-Haq, namun keteguhan mereka terkikis oleh zaman kemudian mereka tergiring untuk memingikuti hawa nafsu, mengedepankan syahwat lantas mereka tersesat. Al-Haq yang dulunya mereka ada di atasnya menjadi asing di mata mereka, sehingga ahlul haq mereka anggap sebagai orang-orang yang asing, nyeleneh dan menyimpang!! Dari sinilah tuduhan khawarij sebagai orang-orang yang menyimpang mereka sandarkan kepada ahlul haq. Di bawah ini kami akan bawakan beberapa contoh tuduhan khawarij kepada ahlul haq dari zaman dulu hingga sekarang yang biasanya tuduhan berasal dari kalangan ahlul bid'ah wal ahwa atau dari kalangan Ahlussunnah yang seaqidah dan semanhaj namun keliru di karenakan sebab-sebab tertentu. ▪Tuduhan Khawarij Kepada Imam Ahlussunnah Ahmad bin Hanbal Al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal adalah Imam Ahlussunnah wal Jamaah, pada masa beliau terjadi fitnah khalqul Qur'an (anggapan bahwa Al-Qur'an adalah mahluk), keyakinan bahwa Al-Qur'an adalah mahluk ini dihembuskan oleh para ulama, qodhi dan mufti pemerintah yang berpaham mu'tazilah, faham sesat dan bid'ah bahkan kufur ini mengontaminasi para pemimpin saat itu (Al-Ma'mun, Al-Mu'tashim dan Al-Watsiq). Bahkan faham yang pada asalnya adalah keyakinan kelompok jahmiyyah mulhid ini dijadikan sebagai keyakinan resmi pemerintah kala itu!! Merekapun memaksakan Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 22 faham bid'ah ini kepada rakyat tanpa terkecuali. Siapa yang menentang akan dipenjara dan disiksa bahkan dibunuh!! Saking kejamnya perlakuan mereka sampai-sampai para ulama Ahlussunnah yang tsiqah dan para Imam Hadits terpaksa harus menurut dan mengalah, dengan alasan tauriyah atau ikrah bahkan sekedar kekhawatiran akan disiksa mereka meng-iyakan faham sesat tersebut. Adalah Imam Asy-Syafi'I, Imam Ali Al-Madini dan Imam Yahya bin Ma'in ketiga Imam tersebut terpaksa harus menuruti keinginan penguasa, demi keselamatan jiwa mereka memilih rukhshah. Namun berbeda dengan Imam Ahmad bin Hanbal, salah satu guru utama Al-Imam Al-Bukhari ini pantang mundur menghadapi ahlul kufur!! Beliau tetap teguh di atas prinsip bahwa "Al-Qur'an adalah kalamullah bukan makhluk yang turun kepada Muhammad melalui perantara Jibril". Bagi beliau tidak ada taqiyyah dalam persoalan Aqidah dan tidak ada rukhshah bagi para ulama panutan ummat. Bagi beliau mencontoh Bilal lebih utama dari pada Ammar!! Bahkan dengan tegas beliau mengkafirkan siapa yang mengatakan Al-Qur'an makhluk!! Berkata Abdullah anak Imam Ahmad: (Aku mendengar ayahku berkata: barangsiapa mengatakan Al-Qur'an makhluk maka dia kafir) (As sunnah 1/102). Akibat dari keteguhan dan ketegasannya di atas Al-Haq, Imam Ahmad harus menghadapi ujian berat. Beliau dipenjara pada zaman Al-Ma'mun, disiksa dan dicambuk pada zaman Al-Mu'tashim kemudian bersembunyi sebagai buron pada zaman Al-Watsiq!! Pernah suatu ketika salah satu sahabatnya meminta beliau supaya jangan terlalu vokal karena hal itu akan membahayakan beliau. Namun beliau menjawab: jika engkau diam dan aku juga diam kapan Al-Haq itu diketahui dari Al-Batil?!, Saat beliau di penjara, para murid beliau datang menyarankan agar beliau melunak supaya dibebaskan. Lantas beliau meminta pada murid-muridnya untuk datang lagi besok hari beliau akan memberikan fatwa. Besok harinya para muridnya datang dan berkumpul di depan pintu penjara Imam Ahmad dengan membawa alat tulis, mereka siap menulis apa yang akan difatwakan beliau. Ketika Imam Ahmad keluar dan melihat banyaknya orang yang hadir, beliau berkata: Bagaimana mungkin aku menyelamatkan diriku sendiri dengan menyesatkan banyak orang?! Lantas beliau kembali masuk tidak jadi memberi fatwa. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 23 Suatu ketika Al-Imam Ali Al-Madini atau Yahya bin Ma'in datang berziarah menjenguk beliau yang sedang menunggu ajal. Saat sahabatnya masuk mengucapkan salam beliau tidak menjawab bahkan membalikkan wajah ke arah tembok membelakangi sahabatnya. Taulah sahabatnya bahawa beliau sedang marah, lantas sahabatnya mengatakan: hadits Ammar ya...Imam hadits Ammar... (sahabatnya ini termasuk yang menuruti keinginan penguasa mengatakan Al-Qur'an makhluq mengambil rukhshah berdalil dengan hadits Ammar yang mengucapkan kekafiran setelah di siksa habis-habisan oleh kafir Quraisy) maka sepontan Imam Ahmad menjawab: Ammar mengatakannya (kalimat kekafiran) setelah ia disiksa, namun engkau mengatakan (Al-Qur'an makhluk) padahal engkau belum pernah dipukul walau hanya sekali!! Mendengar jawaban Imam Ahmad sahabatnya mengatakan: Wallahi tidaklah aku dapatkan di muka bumi ini orang yang lebih alim dari Imam Ahmad. Demikianlah di antara keteguhan Imam Ahmad. Maka sangat wajar jika salah seorang ulama menjawab saat di tanya: Lebih utama mana antara Abu bakar As-Shiddiq dengan Imam Ahmad saat menghadapi fitnah? (fitnah riddah pada zaman Abu Bakar dan fitnah khalqul Qur'an pada zaman Imam Ahmad), maka ulama tadi menjawab: Abu Bakar menghadapi fitnah sementara di sisinya ada Umar dan Utsman beliau juga memiliki kekuasaan dan kekuatan sementara Imam Ahmad menghadapi fitnah SEORANG DIRI!! maka Imam Ahmad lebih utama dari pada Abu bakar!!. Tak mengherankan juga jika ada seorang ulama berani memastikan bahwa beliau adalah Ahulul Jannah berdasar hadits "kalian adalah saksi Allah di bumi". Demikianlah sekilas tentang Imam Ahlussunnah Ahmad bin Hanbal yang dikatakan hafal sejuta hadits!! dan di antara fitnah yang dihadapi Imam Ahmad adalah tuduhan bahwa beliau telah mengatakan ucapan khawarij !! Berkata Imam Abu Bakar Al-Khallaal : (berkata Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal) : kita membutuhkan supaya kita tidak ragu dalam hal ini? Al-Qur'an menurut kami di dalamnya ada nama-nama Allah 'azza wa jalla dan ia merupakan ilmu Allah. Barang siapa mengtakan makhluq maka menurut kami dia itu kafir. Lantas Abu Abdillah mengatakan : telah menyampaikan kepadaku bahwa Abu Khalid dan Musa bin Manshur mereka berkumpul saat itu mereka mencemooh ucapan kami dan mereka mengajak orang-orang supaya mengatakan: (Al-Qur'an) itu jangan dikatakan makhluk tapi juga jangan dikatakan bukan makhluk, dan mereka mencemooh orang yang mengkafirkan Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 24 orang yang mengatakan Al-Qur'an makhluk, mereka menganggap bahwa KAMI (Imam Ahmad) TELAH MENGATAKAN PERKATAANNYA KHAWARIJ, kemudian Imam Ahmad tersenyum seperti orang marah dan berkata: mereka itu adalah kaum yang buruk (As sunnah li Abi bakar Al khalaal 5/137). Perhatikanlah bagaimana seoarang Imam Ahlu sunnah sekaliber Ahmad bin hanbal di tuduh telah mengadopsi ucapannya khawarij!! siapa yang menuduh?? Abu khalid dan Musa bin manshur bukanlah orang awam, mereka di anggap sebagai ulama dan panutan di zamannya tapi lihatlah bagaimana Imam Ahmad menganggap mereka sebagai kaum yang buruk!! Lantas kepada para pendengki Daulah yang menuduh Daulah sebagai khawarij kami katakan: apakah kalian akan mengikuti dan menyambut ajakan dan fatwa Abu khalid dan Musa bin manshur?? Apakah kalian akan mengatakan "kami tsiqah dan mutma'in dengan mereka berdua"?? Ataukah kalian akan tolak fatwa dan ajakan mereka berdua dan bahwa fatwa mereka itu keliru?? Kami yakin kedua ini yang kalian pilih, pertanyaannya: kenapa kalian menolak fatwa mereka dan menganggap keliru atau bahkan memvonis mereka berdua adalah orang sesat?? Mungkin kalian akan menjawab: karna berdasarkan penelitian kami terhadap tulisan dan ucapan Imam Ahmad serta kesaksian para ulama tentang beliau jelaslah bagi kami bahwa beliau adalah Ahlu sunnah bukan khawarij!! Maka kami katakan: apakah kalian telah meneliti tulisan-tulisan dan bayan-bayan resmi dari Daulah sebelum kalian vonis Daulah sebagai khawarij?? Tulisan dan bayan yang mana yang menunjukkan akan ke khawarij-an Daulah?? Bagaimana dengan kesaksian para ulama baik ulama Daulah maupun yang lain seperti Syaikh Husain bin mamahmud dan Al Qaida Yaman bahwa Daulah itu bukan khawarij, apakah kalian tidak terima kesaksian mereka?? Mengapa kalian wahai pendengki Daulah tidak mau mendengar dan meneliti ucapan-ucapan dan bayan-bayan resmi Daulah?! Mengapa kalian tidak menerima kesaksian para ulama yang membela Daulah?! Mengapa kalian hanya menerima fatwa para penuduh?! Apakah begini sikap adil itu wahai pendengki?! Renungkanlah ucapan Imam Ahmad untuk para penuduh beliau "mereka itu adalah kaum yang buruk" jangan-jangan ucapan ini juga pas untuk kalian. Wallahu a'lam bi sawwab. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 25 Tuduhan khawarij kepada Al imam Abu Muhammad Ibnu Hazm Al-Andalusi Al-Imam Adz-Dzahabi berkata tentang Ibnu Hazm : “Beliau (Ibnu Hazm) adalah salah satu imam lautan semua cabang ilmu dan pengetahuan”. Berkata Abul Qaashim Shaa'id bin Ahmad : “Penduduk Andalus bersepakat terhadap Ibnu Hazm akan keilmuannya dalam Islam, keluasan dalam pengetahuan di tambah keluasan pengetahuan beliau dalam ilmu lisan (tata bahasa), menguasai dengan sempurna balaghah dan syair, menguasai sejarah dan akhbar (kejadian-kejadian). Telah mengabarkan kepadaku anaknya (Ibnu Hazm) Al-Fadhl bahwasannya telah terkumpul padanya tulisan-tulisan ayahnya Abu Muhammad yang berjumlah empat ratus jilid yang jumlah lembarannya mendekati delapan puluh ribu lembar, berkata Abu Abdillah Al-Humaidi : “Ibnu Hazm adalah penghafal hadits, sangat piyawai dalam pengambilan istinbat hukum-hukum dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, menguasai cabang-cabang ilmu, beliau adalah seorang yang mengamalkan ilmunya, aku tidak melihat orang yang seperti beliau dalam kecerdasan dan cepatnya hafalan. (Nushrah li Ad-Daulah Al-Madhlumah, catatan kaki hal:9), Demikianlah seklumit tentang Al-Imam Abu Muhammad Ibnu Hazm berdasar kesaksian para ulama di zamannya maupun sesudahnya. Namun di tengah pujian para ulama kepada beliau dan kesaksian mereka bahwa Ibnu Hazm adalah seorang Imam di antara Imam-imam Ahlussunnah, ada saja tuduhan yang di arahkan kepada beliau bahwa beliau adalah khawarij!! Sayangnya jika biasanya tuduhan itu berasal dari kalangan ahlul bid'ah. Namun kali ini Al-Imam Ibnu Hazm harus menerima tuduhan sebagai khawarij dari ulama yang termasuk kalangan Ahlussunnah!! Tuduhan dari saudara semanhaj dan seaqidah tentu lebih menyakitkan dari pada tuduhan ahlu bid'ah. Namun sepertinya sudah menjadi sunatullah bagi Ahlul Haq kadang harus diuji melalui tangan orang yang dicintai Adalah Al-Imam Abu Bakar Ibnul ‘Arabi yang menuduh Ibnu Hazm sebagai saudaranya khawarij. Berkata Al-'Allamah Adz-Dzahabi: “Abu Bakar Ibnul ‘Arabi di dalam kitab beliau "Al-Qawaashim wa Al 'Awaashim" telah merendahkan Ibnu Hazm dan madzhab Dhahiri, beliau mengatakan: ia itu (madzhab dhahiri) adalah umat yang lemah akal, mereka telah menaiki martabat yang bukan kapasitasnya dan berbicara dengan Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 26 ungkapan-ungkapan yang kita tidak memahaminya di mana mereka mengdopsi ungkapan-ungkapan itu dari SAUDARA MEREKA KAHAWARIJ yang saat Ali bertahkim di perang Shiffin mereka mengtakan: Tidak ada hukum kecuali milik Allah, dan pertama kali bid'ah yang aku dapati dalam perjalananku adalah sebuah ucapan dengan batin, ketika aku menghitungnya aku dapati ucapan dengan dhahir, sungguh negri Maghrib telah dipenuhi oleh kaum yang kurang akal tersebut, di wilayah Isybiliyyah ada orang yang dikenal dengan nama Ibnu Hazm, ia hidup dan menisbatkan diri kepada madzhab Asy-Syafi'i kemudian intisab kepada Dawud lantas meninggalkan semuanya dan menganggap dirinya hebat lalu mengangkat dirinya sendiri sebagai Imam ummat. Ia meletakkan dan mengangkat, memutuskan dan mensyariatkan, ia menyandarkan kepada agama Allah apa yang tidak ada di dalamnya”. (Siyaru a 'alaam An-Nubalaa 12/38). Lihatlah bagaimana Imam Abu Bakar Ibnul ‘Arabi menuduh Ibnu Hazm sebagai saudaranya khawarij. Maka untuk kalian wahai musuh Daulah yang menuduh Daulah sebagai khawarij kami katakan : Apakah kalian juga akan mengatakan bahwa Ibnu Hazm dan madzhab dhahiri adalah khawarij karna Imam Abu Bakar Ibnul ‘Arabi berfatwa demikian?? Apakah kalian akan mengatakan "kami tsiqah dan muthma'in saja dengan fatwa Ibnul ‘Arabi"?? Ataukah kalian menganggap bahwa Ibnu Hazm bukanlah khawarij dan bukan pula saudaranya khawarij sementara fatwa Ibnul ‘Arabi adalah fatwa yang keliru?? Kami yakin kalian tidak menganggap bahwa Ibnu Hazm adalah khawarij atau saudanya khawarij. Lantas kenapa kalian tidak menerima, tidak tsiqah dan tidak mutma'in saja dengan fatwa Ibnul ‘Arabi?? Bukankah beliau adalah seorang Imam dan ulama sunnah yang tentu lebih berilmu dan lebih tsiqat dari pada ulama zaman sekarang?? Apakah karena kesaksian ulama lain dan karena tulisan-tulian Ibnu Hazm yang telah kalian telaah menunjukkan secara pasti bahwa beliau bukanlah khawarij sehingga kalian mengabaikan fatwa Ibnul ‘Arabi?? Jika demikian kenapa kalian menuduh Daulah sebagai khawarij dengan hanya berbekal fatwa-fatwa ulama seteru Daulah?? Kenapa kalian mutma'in dan tsiqah kepada ulama seteru Daulah dengan begitu saja menelan mentah-mentah fatwa mareka?? Namun kenapa kalian tidak melakukan hal yang sama untuk fatwa Ibnul ‘Arabi?? Apakah kalian kira para ulama itu ma'shum sementara Ibnul ‘Arabi tidak ma'shum?? Jika kalian wahai pendengki Daulah mempertimbangkan Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 27 kesaksian para ulama akan kelurusan Ibnu Hazm dan kalian juga mentelaah tulisantulisan beliau sehingga sampailah kalian pada kesimpulan bahwa beliau bukan khawarij, lalu kenapa kalian tidak melakukan hal sama pada Daulah?? Bukankah Daulah telah berulang kali menjelaskan bahwa mereka bukan khawarij?? Bukankah mereka telah bersumpah akan hal itu?? Bukankah Daulah telah mengajak mubahalah pihak yang menuduhnya sebagai khawarij?? Bukankah si penuduh tidak meng-amini ajakan mubahalah itu?? Tidakkah semua ini cukup bagi kalian wahai MUNSHIFUUN?! Penjelasan para amir dan qadah serta ulama dan syar'i Daulah tentang Aqidah dan Manhaj mereka ada di hadapan kita, apakah kalian dapatkan adanya manhaj atau aqidah khawarij?? Ajibuni billah... Ini di hadapan kalian kesaksian Al-Qaidah Yaman bahwa Daulah adalah saudara mereka semanhaj dan seaqidah!! Apakah kalian akan katakan bahwa Al-Qaidah Yaman adalah khawarij karena menganggap seaqidah dan semanhaj dengan Daulah yang kalian tuduh sebagai khawarij?! Kenapa kalian tidak menerima kesaksian Al-Qaidah Yaman bahwa Daulah itu bukan khawarij padahal terkadang kalian mengaku bagian dari Al-Qaidah?! Ataukah sebenarnya kalianlah yang memiliki sifat khawarij????? Ya... di antara kalian ada yang "KHAWARIJ KEPADA IKHWAN DAN MURJIAH KEPADA LAWAN" siapa yang menginginkan bukti dari ucapan kami ini silahkan tengok prilaku mereka di penjara!! lihat siapa yang "mesra" dengan sipir penjara thaghut!! Olah raga bareng dengan mereka bahkan sholat di belakang mereka!! Namun sungguh kami tidaklah heran. Ya... kami tidak heran karena kami telah mengenal sebagian dari mereka sejak permulaan, silahkan saja orang tertipu dengan mereka silahkan katakan mereka adalah komandan, telah melakukan amaliyyah ini dan itu. Namun silahkan tanyakan kepada Riyan dan Hibban. Tanyakan kepada darah para syuhada yang mengalir di tanggal 22 sesudah dan sebelumnya. Maka, kalian akan mendapatkan jawaban siapa mereka sebenarnya!! Kami berharap mudah-mudahan jika Allah mentakdirkan tanggal 22 terjadi lagi mereka akan mencontoh orang yang mengatakan "Tidak pantas bagi seorang Syaikh melarikan diri dari medan pertempuran lebih dari satu kali" . Afwan jika kami harus berterus terang, wallahu a'lam bi sawwab. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 28 ▪Tuduhan Khawarij kepada Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab At-Tamimi Sudah tidak asing bagi kita berbagai tuduhan yang diterima oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab, dari mulai tuduhan sesat, membrontak kepada khilafah Turki Utsmani, menggunakan ayat tentang Orang kafir untuk Orang Islam, mengkafirkan masyarakat secara umum bahkan tuduhan mengaku sebagai Nabi!! Semua tuduhan keji itu telah beliau alami, dan di antara tuduhan yang beliau alami adalah tuduhan sebagai khwarij. Syaikh Muhammad bin 'Ali Abdul Latif dalam kitab beliau "Da'awa Al-Munaawa'iin Li Da'wati As-Syaikh Muhammad bin Abdi Wahhab", beliau telah mengumpulkan berbagai macam tuduhan kepada Syaikh Muhammad lantas membantahnya, di bawah ini -in sya Allah- kami akan sebutkan mereka-meraka yang telah menuduh Syaikh Muhammad sebagai Khawaij, di antara mereka adalah: 1. Jamil Az-Zahaawi Orang sesaat ini mengatakan: Di antara keburukan-keburukan Ibni Abdil Wahhab adalah membakar banyak sekali kitab-kitab ilmu dan membunuh banyak sekali ulama, orang-orang khusus di antara manusia begitu juga awamnya, menghalalkan darah dan harta mereka. Jika orang bertanya apa madzhab dan tujuan Wahabiyyah (Syaikh Muhammad dan para pengikutnya), maka telah kami katakan dalam menjawab dua pertanyaan tadi yaitu pengkafiran seluruh kaum muslimin, jawaban singkat ini cukup untuk menggambarkan madzhabnya (Adh-Dhiyaa'u Asy-Syuruq 1/167). 2. Ibnu 'Afaaliq Orang sesat ini berkata: Laki-laki ini (Syaikh Muhammad) mengkafirkan ummat, bahkan demi Allah dia telah mendustakan Rasul dan menghukumi mereka dan para ummatnya dengan Syirik (Da'awa Al munawi'iin 1/163) Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 29 3. Alwi Ibnu Ahmad Al-Haddad Dia berkata: Dan yang paling penting dari itu semua adalah apa yang disabdakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dari banyak hadits tentang tanda- tanda khawarij, yang dengan jelas menunjukkan bahwa Ibnu Abdil Wahhab adalah bagian dari mereka seperti asal mereka yang dari Nejed, keberadaan mereka dari timuar, tanda-tanda mereka yang menggundul kepala dan kemunculan mereka dari arah timur (Fashlul Khithab fi Ar rad 'ala Muhammad bin Abdil Wahhab). 4. 'Ali Naqi Al-Kanhawari Orang Rafidhah ini mengtakan: Sesungguhnya mereka itu (Syaikh Muhammad dan para pengikutnya) memiliki teladan dari orang-orang terdahulu dari kalangan khawarij haruriyyah-semoga Allah melaknat mereka-, saat mereka mengkafirkan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan seluruh kaum Muslimin dari kalangan sahabat dan pendukung beliau -sampai ucapannya- jika engkau perhatikan dengan teliti sejarah kaum Khawarij itu maka engkau akan dapati Wahabiyyah adalah kelompok yang telah mengambil sunnah mereka dalam banyak keyakinan -sampai ucapannya-. Kemudain, jika engkau amati lebih jauh lagi maka engkau akan dapati bahwa para Masyayikh kaum khawarij itu adalah dari Nejed (Kasyfu An-Niqaab 'an 'Aqaaid Ibni Abdil Wahhab). 5. Al -'Amili Orang buruk ini berkata : Dzul khuwaishirah dan Ibnu Abdil Wahhab itu dari satu asal dan dari satu kabilah. Keduanya sama-sama Tamimi (Kaysfu Al-Irtiyaab 1/123). Dia juga telah menuduh bahwa Syaikh Muhammad dan para pengikut beliau telah menyerupai khawarij dalam tiga belas sisi (hal:114-126) 6. Ad-Dajawi Di dalam majalah "Al-Azhar" dia menyebutkan sebelas dari ciri-ciri khawarij kemudian menisbatkannya secara dhalim dan dusta kepada pengikut da'wah Syaikh Muhammad (Da'awaa Al-Munawi'iin 1/181), lihat ucapan Orang-orang di atas dalam (Nushrah Li Ad-Daulah Al-Madhluumah hal:10-11). Demikian di antara para penuduh dan tukang fitnah yang telah menuduh Syaikh Muhammad dan pengikutnya sebagai khawarij. Bahkan saking kuatnya permusuhan Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 30 dan gencarnya tuduhan serta fitnah yang terus disebar dan dihembuskan oleh para penentang Da'wah Tauhid yang dibawa oleh Syaikh dan para muridnya kala itu, membuat para ulama Ahlussunnah yang hidup sezaman dengan beliau terpengaruh dan ikut-ikutan memberikan fatwa dan komentar miring tentang Syaikh Muhammad dan Da'wahnya, di antaranya adalah: ▪- Al-Imam Ibnu 'Abidin Al-Hanafi Beliau berkata : Seperti apa yang telah menimpa pada zaman kita dari kalangan para pengikut Muhammad bin Abdil Wahhab yang mereka itu keluar dari Nejed dan telah berhasil menguasai Haramain dan mereka itu bermadzhab Hanbali. Namun mereka berkeyakinan bahwa merekalah kaum muslimin adapun siapa yang menyelisihi keyakinan mereka maka mereka adalah musyrikun. Lantas dengan keyakinan tersebut mereka melegalkan pembunuhan terhadap Ahlussunnah dan para ulamanya (Haasyiyah Ibnu 'Abidin 4/262). ▪- Al-Imam Muhammad Ali Asy-Syaukani Beliau berkata : Akan tetapi mereka (Syaikh Muhammad dan para pengikutnya) memandang bahwa barangsiapa yang tidak masuk di bawah kekuasaan Daulah penduduk Nejed dan mengikuti serta tunduk pada perintah-perintahnya, maka orang itu dianggap keluar dari Islam. Telah mengabarkan kepadaku Amir rombongan haji asal Yaman As-Said Muhammad bin Husain Al-Maraajil Al-Kabasi bahwa sekelompok di antara mereka menggelari dirinya dan rombongan haji dari Yaman yang bersamanya sebagai orang-orang kafir dan mereka dianggap tidak ada 'udzur dari bergabung ke penduduk Nejed (Al badru Ath thaali' 2/5), lihat (Nushrah li Ad daulah Al madhluumah hal:11) Setelah Syaikh Abu Abdirrahman ibnu Adam menyebutkan tuduhan-tuduhan di atas, beliau berkata : Aku katakan alangkah samanya malam ini dengan kemarin. Tuduhantuduhan inilah yang hari ini dituduhkan kepada Daulah Islam, dan cukuplah isyarat ini bagi para pencari kebenaran. (perhatikanlah tuduhan-tuduhan di atas lalu lihatlah tuduhan -tuduhan para pendengki Daulah maka In sya Allah akan di dapati adanya kesamaan yang sangat sama). Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 31 Dan di sini kami ingin berhenti sejenak untuk memberi catatan penting : Wahai seteru Daulah Islam, apakah kalian akan mengatakan bahwa Syaikh Muhammad Bin Abdil Wahhab khawarij karena para ulama pada zamannya mengatakan demikian?!! Apakah kalian akan mengatakan bahwa beliau adalah khawarij karena para ulama di zamannya tidak mensucikannya (menganggap di atas Al-Haq) dan tidak mendukungnya?!! Atau kalian katakan bahwa beliau adalah pihak yang terdhalimi dan bahwa Syaikh Muhammad beserta pengikutnya mereka menyeru kepada Tauhid dan menentang Syirik?! Jika kalian mengatakan yang kedua (yaitu bahwa beliau adalah pihak yang terdhalimi yang menyeru kepada Tauhid yang murni), maka kami katakan kepada kalian : bagaimana dan dari mana kalian tahu hal itu padahal para ulama di zamannya telah mencela beliau, kenapa kalian tidak mengambil fatwa-fatwa mereka?! Kalian akan mengatakan : Sesungguhnya kami mengetahui bahwa beliau di atas Al-Haq ketika kami mendengar dari beliau dan para pengikut beliau, kami telah membaca kitab-kitab beliau dan risalah-risalahnya, kami juga telah menelaah perjalanan hidup beliau, dari itu semualah kami mengetahui bahwa beliau di atas Al-Haq sementara seteru beliau mereka telah mengada-ada atas beliau berupa kedustaan. Jika demikian, kami katakan pada kalian : Lantas kenapa saat kalian menuduh Daulah sebagai khawarij kalian tidak mendengarkan Daulah? Kenapa kalian tidak membaca pernyataan-pernyatan Daulah?! kenapa kalian tidak menyaksikan dulu apa yang diperbuat oleh Daulah secara langsung dengan kedua mata kalian?! Kenapa kalian tidak berdiskusi dulu dengan para umaro'nya?! Kenapa kalian tidak duduk dulu dengan para ulama yang ada di Daulah?! Kenapa kalian tidak terlebih dulu mencari tau apa dan bagaimana Aqidah serta manhaj Daulah?!!! (Nushah Li Ad-Daulah Al-Madhluumah hal:12) Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 32 4. TIDAK BOLEH MEMBENARKAN SATU PIHAK SEBELUM MENDENGAR PIHAK LAIN Di awal tulisan kami sudah menyinggung kaidah ini, bahwa mendengarkan secara adil dari kedua belah pihak yang bersilih adalah syarat yang harus kita lakukan sebelum kita mengambil keputusan siapa yang benar dan siapa yang salah antara keduanya. Seorang Qadhi misalnya, bila ia memutuskan perkara antara dua orang yang bersilisih dengan hanya mendengarkan argumen salah satu pihak, maka ia itu keliru dan berdosa meskipun keputusannya benar. Namun, jika dia sudah mendengarkan argumen masing-masing pihak lantas dia bermujahadah dalam keputusannya, maka dia itu benar (sikapnya) dan mendapatkan pahala meskipun keputusannya keliru. Demikian pula dalam masalah kita ini yaitu masalah Daulah dengan para seterunya, di mana para seteru Daulah telah menuduh Daulah sebagai khawarij. Maka kita juga harus menerapkan kaidah di atas sebelum kita memutuskan apakah Daulah itu benarbenar khawarij atau bukan, kita harus mendengarkan, membaca dan meneliti argumen dan hujjah masing-masing pihak. Jangan hanya mencukupkan diri dengan argumen satu pihak lantas membangun hukum di atasnya. Yang demikian itu jelas sebuah kesalahan, kedhaliman dan ketidakadilan lebih lanjut lagi ini adalah masalah tuduhan maka "si penuduh harus mendatangan bukti dan si tertuduh harus bersumpah" demikian aturannya!! Sebelum si penuduh bisa membuktikan tuduhannya maka hukum asalnya adalah terbebasnya seorang muslim dari segala tuduhan. 'Ala kulli hal yang akan kita bahas di sini adalah kewajiban untuk mendengar dari kedua belah pihak sebelum memutuskan siapa benar siapa salah antara dua pihak yang berselisih. Adapun dalil-dalil dalam masalah ini adalah sebagai berikut: Dari Amirul Mukmnin Ali bin Abi Thalib beliau berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jika datang kepadamu dua orang yang berselisih untuk minta diputuskan, janganlah engkau memutuskan yang pertama (memenangkannya) sampai engkau mendengarkan ucapan yang kedua. maka dengan demikian engkau akan tahu bagaimana cara memutuskan” (HR Abu daud Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 33 No:3582 At tirmidzi No:1331,At tirmidzi berkata: Hadits hasan dan Al bani menshahehkannya dalam Irwaa'u Al ghaliil/2647). Di dalam riwayat Ibnu maajah dalam shahihnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya manusia akan saling minta diadili, maka jika datang kepadamu dua orang yang bersengketa janganlah engkau memenangkan satu pihak sampai engkau mendengarkan ucapan pihak lain, hal itu sungguh lebih baik bagimu agar engkau tahu siapa yang benar” (Shahih Ibnu hibban No:5065). Al-Imam Al-'Allaamah Ali Al-Qaari berkata: (tidak boleh memenangkan pihak pertama) yaitu antara dua orang ang berselisih (sampai engkau mendengar ucapan pihak yang lain) karena tidak mungkin bisa mengambil istinbat dan membedakan antara Al-Haq dan Al-Bathil jika hanya mendengar ucapan salah satu dari dua orang yang bersengketa (Muraaqatu Al mafaatih 6/2429). Al imam Al-Khaththabi berkata : hal itu (yaitu perlunya mendengar dari kedua belah pihak) di karenakan adanya kemungkinan pihak yang tidak hadir memiliki alasan yang menggugurkan klaim pihak lain dan membantah hujjahnya (Ma'aalimu As-Sunnan 4/161). Al-Imam Ash-Shan'aani berkata: Hadits ini (yaitu hadits perlunya mendengar dari kedua pihak) menunjukkan bahwa wajib bagi seorang hakim mendengar tuduhan si penuduh terlebih dahulu baru kemudian ganti mendengar jawaban orang yang menjawab (si tertuduh). Dan tidak boleh bagi seorang hakim membangun hukum atas apa yang ia dengar dari si penuduh sebelum ia mendengar jawaban si tertuduh, karena hukum (keputusan) yang dilakukan secara sengaja sebelum mendengar jawaban maka keputusannya adalah batil dan hal itu adalah bentuk kecacatan dalam keadilannya (Subulu As-Salam 2/571), lihat semua dalam (Nushrah Li Ad daulah hal:13). Demikan dalil-dalil dan penjelasan para ulama akan penting dan perlunya mendengar argumen kedua belah pihak yang berselisih sebelum kita memutuskan siapa salah siapa benar, dan jika kita perhatikan dalil-dalil serta penjelasan di atas. Maka kita akan Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 34 dapati bahwa si tertuduh yang harus didengarkan dalam penjelasan di atas adalah si tertuduh yang belum mengungkapkan alasan dan jawaban atau belum mengadakan pembelaan terhadap apa yang dituduhkan kepadanya. Sehingga kita wajib mendegarkan terlebih dulu pembelaannya. Lantas dalam kasus kita ini bagaimana? sementara Daulah telah menjelaskan berulangkali apa dan bagaimana manhaj dan aqidah mereka. Mereka telah bersaksi bahkan bersumpah bahwa mereka bukan khawarij!! Manhaj dan Aqidah Daulah pun bukan Khawarij!! Lebih jauh lagi Daulah telah sampai pada derajat menantang MUBAHALAH pihak-pihak yang menuduhnya khawarij!! Semua itu ada dan nyata di hadapan kita, kita mendengar dan membacanya dengan tidak ada kesamaran di dalamnya. Lantas bagaimana dengan kaum yang menuduh Daulah sebagai khawarij tanpa mau dan tidak mau mendengar segala bentuk pembelaan dan penjelasan dari Daulah?! Syaikh Abu Abdirrahman Ibnu Adam setelah menyebutkan dalil-dalil dan penjelasan para ulama di atas beliau berkata: jika saja penjelasan ini berkenaan dengan orang yang belum didengar darinya ucapan dan kisahnya, lantas bagaimana dengan pihak (Daulah) yang telah mengeluarkan pernyataan, tulisan-tulisan dan telah menyeru siang malam bahwa dia adalah pihak yang terdhalimi dan dia berlepas diri dari tuduhan yang diarahkan kepadanya?! Maka aku katakan sebagai bentuk pengamalan Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam supaya mendengar dari pihak lain (Daulah Islamiyyah) maka telah aku dengar ucapan-ucapannya dan telah aku baca sebagian penjelasan-penjelasannya serta telah aku saksikan aksi-aksinya, maka aku dapatkan bahwasannya Daulah berlepas diri dari manhaj khawarij. Sementara aku dapati bahwa seteru Daulah telah menuduh Daulah dengan apa yang tidak ada pada Daulah, INI ADALAH KESAKSIAN YANG BENAR YANG AKU BERSAKSI ATASNYA, tidaklah aku memutuskan dan bersaksi kecuali setelah aku mengadakan pembahasan dan penelitian bahkan aku telah menambah bagi diriku penelitian dan pembahasan serta pemantapan dan kejelasan info, maka sampailah aku pada kesimpulan bahwa Daulah Islamiyah adalah pihak yang terdhalimi, ya... aku katakan apa yang aku telah katakan, sesungguhnya ia itu adalah Daulah yang terdhalimi yang orang telah mengada-ada atasnya. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 35 Wahai Munshifuun... Bila engkau telah mengetahui apa yang sudah disebutkan di atas, maka ketahuilah bahwa menuduh Daulah Islamiyah sebagai Daulah khawarij ini adalah kedhaliman dan mengada-ada. Hal itu dikarenakan mereka para penuduh hanya mengambil perkataan satu pihak dan tidak mendengar dari pihak lain, maka telitilah sendiri dan carilah Al-Haq dengarkanlah penjelasan Daulah yang tertuduh dan terdhalimi, ingatlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : "(ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang kamu tidak ketehui ilmunya sedikitpun, dan kamu menganggapnya remeh padahal dalam pandangan Allah itu adalah soal besar" (QS AnNuur:15) Dan pertanyaannya: Apakah yang mengatakan bahwa Daulah Islamiyah itu khawarij mau mendengar saat Daulah berlepas diri dari tuduhan tersebut?! Kenapa mereka hanya mengambil ucapan si penuduh tanpa mau mendengar jawaban Daulah?! Bukankah hukum asal itu adalah terbebasnya Daulah dari segala macam tuduhan?! Maka mana bukti dari hal yang menyelisihi hukum asal tersebut wahai para penyeru sikap adil?! Dan sangat mengherankan engkau mendengar dari sebagian orang yang menisbatkan diri kepada ilmu, ia mengatakan padamu "Telah mengatakan kepada kami orang yang tsiqaat bahwa Daulah Islamiyah telah melakukan ini dan itu" lantas engkau menghitung satu persatu tuduhan dan hal yang diada-adakan, maka pertanyaannya: Bagaimana engkau menghukumi bahwa satu pihak (Daulah) tidak tsiqaat?! Karena jika kalian mengangap ia tsiqaat tentu engkau akan menerima ucapannya!! Bagaimana engkau akan benar untuk menjadi qadhi sementara engkau tidak melazimi adab-adab dan kewajiban-kewajiban seorang qadhi yang di antaranya paling penting (mendengar dari kedua belah pihak) seperti yang di tunjukkan oleh Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang lalu (... Jangan engkau memenangkan yang pertama sampai engkau mendengar ucapan yang lain...), perhatikanlah kisah Ali bin Abi Thalib saat beliau bertahkim antaranya dengan seorang yahudi kepada Qadhi Syuraih, berkata Qadhi Syuraih kepada Ali: Wallahi engau benar wahai Amiril Mukminin akan tetapi harus ada saksi lantas beliau (Ali) mendatangkan Hasan anaknya yang kemudian bersaksi untuk beliau, maka Qadhi Syuraih berkata: Adapun kesaksian Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 36 pembantumu kami telah menerimanya sedangkan kesaksian anakmu untukmu kami tidak terima, perhatikanlah bagaimana ucapan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib saja belum cukup padahal beliau adalah orang yang jelas adil dan tsiqaat, belum cukup sampai beliau mendatangkan saksi atas ucapannya dan sampai Qadhi Syuraij sendiri mendengar dari pihak lain(si yahudi) (Nushrah Li Ad-Daulah hal:14). 5. ORANG YANG MENUDUH HARUS MENDATANGKAN BUKTI DAN SAKSI Ini adalah kaidah berikutnya yang harus kita fahami dalam masalah tuduh menuduh, bahwa si penuduh harus mendatangkan bukti dan saksi atas tuduhannya. Dan hukum asal seorang muslim itu ia terbebas dari segala macam tuduhan. Maka jika ada orang yang menuduh seorang muslim lantas si penuduh tidak atau belum mendatangkan bukti dan saksi dari tuduhannya maka tuduhan tersebut dianggap tidak ada dan hukum asal lah yang berlaku. Dalam kasus kita ini misalnya, orang menuduh Daulah sebagai khawarij, maka si penuduh tadi harus mendatangkan bukti akan tuduhannya yaitu dia harus bisa membuktikan bahwa Daulah memang betul-betul khawarij, dengan apa?? Dengan menunjukkan bahwa Ushul Manhaj dan Aqidah Daulah adalah Ushul Manhaj dan Aqidah khawarij, kenapa demikian?? Karena seorang individu atau kelompok hanya akan sah disebut khawarij manakala ia menyepakati atau mengadopsi semua Ushul Manhaj dan Aqidah khawarij, demikian aturannya. Sehingga mau tidak mau si penuduh harus tau apa saja Ushul Manhaj dan Aqidah khawarij lantas dia harus bisa membuktikan bahwa Ushul Manhaj dan Aqidah Daulah juga demikian. Jika si penuduh belum atau tidak bisa membuktikan bahwa Ushul Manhaj dan Aqidah Daulah adalah sama dengan khawarij maka tuduhan itu tidak ada nilainya kecuali hanya fitnah dan dusta!! ya... tuduhan dusta!! Demikianlah yang kami dapati dari para pendengki ghulat itu!! Di mana mereka menuduh Daulah sebagai khawarij secara mutlak. Akan tetapi mereka sama sekali tidak mendatangkan bukti dari tuduhannya!! Sampai sekarang... sampai detik ini mereka tidak mampu mendatangkan bukti!! Dan Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 37 demi Allah... dengan izin Allah mereka tidak akan pernah dan tidak akan bisa mendatangkan bukti!! Karena memang tidak ada bukti!! Di tempat ini kami akan tunjukkan akan benarnya kaidah "orang yang menuduh harus mendatangkan bukti dan saksi" dan ini adalah kaidah baku serta berlaku umum bagi siapa saja yang menuduh baik si penuduh itu dari kalangan Ulama atau Komandan atau Mujahid atau yang lainnya, jadi dalam urusan tuduh menuduh yang di perlukan adalah bukti!! Bukan pribadi si penuduh!! Sehingga seharusnya tidak ada kata-kata: "saya tsiqah dan mutma'in dengan si penuduh kan dia ulama... kan dia komandan... kan dia mujahid... kan... dan kan..." Dari Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Bukti bagi si penuduh dan sumpah bagi si tertuduh (HR At tirmidzi dan Al-Baihaqi serta yang lainnya dan ini adalah Hadits shahih) Dari Sahabat Ibnu Abbas bahwasannya Hilal bin Umayyah menuduh istrinya di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alihi wasallam telah berbuat keji (berzina) dengan Syariik bin Sahmaa', maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Bukti atau pukulan dipunggungmu (Sunan Ibnu Majah No:2254, dishahihkan oleh Al-Bani dalam Misykaatu Al-Mashaabih/3307) Al-Imam Ibnu Qayyim berkata : Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam (bukti atas si penuduh) maknanya yaitu atas si penuduh harus menampakkan apa yang menjelaskan akan kebenaran tuduhannya (Ath-Thuruqu Al-Hukmiyyah 1/24). Al-Imam As-Suyuuthi berkata : klaim yang diterima adalah klaim si tertuduh, sebagai bentuk kesesuaian dengan hukum asal (Al-Asybaahu wa An-Nadhaair1/53), Lihat semua dalam (Nushrah Li Ad-Daulah hal:19) Demikian di antara dalil-dalil yang menunjukkan dengan jelas kepada kita bahwa siapa saja yang melemparkan tuduhan maka dia harus mendatangkan bukti, kalau tidak PUKUL DI PUNGGUNG!! Maka kami tantang kalian wahai para pendengki Daulah dari kalangan ghulat di Indonesia... kami tantang dan kami tuntut kalian untuk mendatangkan bukti dari tuduhan kalian!! Sesungguhnya sudah sejak lama kalian Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 38 menuduh Daulah sebagai khawarij dan sejak itu pula kami telah meminta kepada kalian untuk mendatangkan bukti!! Namun hingga kini... hingga detik ini kalian tidak mampu dan tidak akan mampu dengan izin Allah mendatangkan bukti!! Kalian hanya mengulang-ulang kalimat-kalimat kosong yang kalian berlindung di belakangnya seperti ucapan: berdasarkan fatwa Syaikh fulan dan fulan... berdasarkan kesaksian fulan dan fulan... berdasarkan peristiwa ini dan itu... dan ucapan-ucapan semisal yang sering kalian bangga-banggakan untuk kalian jadikan amunisi dalam memfitnah dan berdusta serta menuduh Daulah!! Yang kami inginkan dari kalian wahai para pendengki.... bukti yang jelas bahwa Ushul Manhaj dan Aqidah Daulah adalah ushul manhaj dan aqidah khawarij, tunjukkan kepada kami dan buktikanlah!! Ini jika memang kalian mengetahui ushul manhaj dan aqidah khawarij namun kami harus katakan bahwa tuduhan kalian kepada Daulah sebagai khawarij itu menunjukkan bahwa kalian tidak mengetahui ushul manhaj dan aqidah khawarij karena jika kalian faham dengan ushul manhaj dan aqidah mereka tentu kalian tidak akan menuduh Daulah sebagia khawarij meskipun kalian berseberangan dengannya, kalian tidak akan menuduh Daulah sebagai Khawarij jika kalian faham dengan ushul dan manhaj khawarij karena ushul manhaj dan aqidah Daulah dengan khawarij adalah dua hal yang bertentangan dan tidak akan mungkin bertemu. Dengan kata lain tunjukkanlah kepada kami dan buktikanlah bahwa manhaj dan aqidah Daulah: mengkafirkan sahabat Ustman dan Ali serta mewajibkan untuk keluar dari keduanya, mengkafirkan para sahabat yang terlibat dalam perang Jamal dan shiffin, meniadakan sifat-sifat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, menta'wil nash-nash dengan akal, mengingkari syafaat, mengingkari bahwa penduduk jannah akan melihat Allah di akherat, meyakini barang siapa melakukan dosa besar maka dia kafir dan kekal di neraka, mengingkari hadits ahad dan tidak mau mengamalkannya, menggugurkan had rajam bagi muhshan yang berzina, mewajibkan shalat bagi wanita yang sedang haidh, memotong tangan pencuri hingga ketiak, tidak membolehkan mengusap dua alas kaki (khufain), membolehkan jabatan Imamah untuk selain Quraisy, memerangi orang Islam dan meninggalkan penyembah berhala dan berciri-ciri menggundul kepala. Bukankah yang kami sebutkan itu adalah manhaj dan aqidah khawarij?! Maka buktikanlah bahwa Daulah bermanhaj dan beraqidah demikian!! Jika kalian tidak bisa Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 39 membuktikannya -kami yakin kalian tidak akan pernah bisa membuktikannya- maka tuduhan kalian itu hanyalah dusta dan fitnah yang sama sekali tidak ada nilainya kecuali dusta dan fitnah itu sendiri!! 6. KESAKSIAN MUSUH KEPADA MUSUHNYA TIDAKLAH DITERIMA Ini adalah kaidah berikutnya yang harus difahami dalam masalah tuduh menuduh. Setelah kita faham bahwa orang yang menuduh harus mendatangkan bukti yang membenarkan dan menguatkan tuduhannya dan di antara bukti itu adalah saksi yaitu si penuduh membuktikan kebenaran tuduhannya dengan mendatangkan saksi, maka di antara syarat saksi adalah hendaknya si saksi tersebut bukan orang yang sedang bermusuhan atau bersengketa dengan pihak yang dituduh oleh si penuduh. Jika ternyata si saksi adalah lawan seteru atau sedang bermusuhan dengan si tertuduh maka kesaksiannya tidak diterima meskipun ia adalah orang yang adil dan tsiqat. Dalam kasus kita ini misalnya bagai mana kita akan menerima kesaksian para menuduh Daulah yang telah menuduhnya sebagai khawarij sementera mereka itu adalah pendengki dan musuh Daulah itu sendiri?! Bagaimana jika penuduh itu adalah mereka yang menganggap bahwa memerangi Daulah adalah lebih utama dari pada memerangi Nushiriyyah?! Jika kita perhatikan para penuduh itu adalah para seteru Daulah maka jika demikian kesaksian mereka tidaklah diterima!! Inilah aturan Syari’at yang hanif yang telah dajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan dijelaskan oleh para ulama ummat. ▪Dari Ummul Mukminin 'Aisyah beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tidak diterima kesaksian laki-laki dan perempuan yang khiyanat, laki-laki dan perempuan yang terkena had cambuk dan orang yang memiliki permusuhan (Sunan At-Tirmidzi:2298). ▪Dari Abdurrazzaq ia berkata: telah mengabarkan kepadaku Ayyub dari Muhammad ia berkata : Aku mendengar Qadhi Syuraih berkata: Aku tidak membolehkan atasmu kesaksian musuh (Mushannaf Abdurrazzaq Ash-Shan'ani:15371) Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 40 ▪Al-Imam Asy-Syaafi'i berkata: Tidak diterima kesaksian laki-laki atas lainnya meskipun dia itu adil. Jika antara keduanya ada permusuhan (Sunan At tirmidzi 4/545), Lihat semua dalam (Nushrah Li Ad-Daulah Al-Madhluumah hal:16). Wahai munshifuun... marilah kembalikan timbangan kalian, kembalikanlah kejujuran kalian, bahkan kembaliknlah akal kalian. Teliti dan cermatilah siapa mereka yang menuduh dan mengeluarkan fatwa bahwa Daulah adalah khawarij?! Siapakah mereka apakah mereka seteru Daulah atau bukan?! Apakah mereka mendatangkan bukti atas tuduhannya?! Janganlah kalian mencukupkan diri dengan sosok dan ketinggian kedudukan karena dalam tuduh menuduh yang menjadi patokan adalah "bukti dan saksi bagi si penuduh dan sumpah bagi si tertuduh". Bagaimana kalian menerima kesaksian mereka sementara mereka adalah pihak yang memusuhi Daulah?! Bahkan bagaimana sementara ada di antara mereka yang berkeyakinan boleh berkerja sama dengan orang kafir dan murtad untuk memerengi "khawarij"?! Ada lagi yang lebih parah dari itu ada yang berkeyakinan bahwa memerangi Daulah lebih utama dari pada memerangi Nushairiyyah?! Bagaimana kalian begitu saja menerima kesaksian dan fatwa mereka sementara di saat yang sama kalian menolak dan tidak mau tau dengan segala hal yang datang dari Daulah, apakah ini sikap munshif wahai munshifuun?! Marilah kembali ke jalan Al-Haq marilah dan tidak ada kata terlambat. Lembutkanlah hati kalian dan lapangkanlah dada kalian untuk menerima Al-Haq!! Ketahuilah saat kalian mau meneliti dan mendengar dari Daulah sama seperti saat kalian meneliti dan mendengar dari para seteru Daulah maka kalian telah berbuat adil sekaligus kalian akan tau hakekat sebenarnya in sya Allah. Namun selama kalian tetap pada prinsip kalian selama ini yaitu tidak mau tau dengan segala hal yang datang dari Daulah, maka kalian sedang di atas kedhaliman dan kedhaliman itu adalah kegelapan di hari kiamat! Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 41 7. SUMPAH BAGI SI TERTUDUH Sudah berlalu penjelasan bahwa hukum asal seorang muslim itu adalah terbebas dari segala macam tuduhan, maka saat ada yang menuduhnya kewajiban dia adalah bersumpah dan memberikan penjelasan bahwa dirinya tidak seperti apa yang dituduhkan. Dan hukum asal inilah yang menjadi acuan dimana hukum asal ini hanya bisa digugurkan dengan BAIYYINAH (bukti) yang didatangkan oleh si penuduh dengan syarat bukti-bukti tersebut memenuhi syarat yang diterima dalam syari’at sebagai bukti. Dalil-dalil tentang wajibnya bersumpah bagi si tertuduh sudah kami bawakan dalam bahasan poin 5. ORANG YANG MENUDUH HARUS MENDATANGKAN BUKTI DAN SAKSI. Di antaranya: ▪Dari Ibnu Abbas beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Bukti bagi si penuduh dan sumpah bagi si tertuduh (HR At-Tirmidzi dan Al-Baihaqi serta lainnya dan ini adalah Hadits Shahih). ▪Al-Imam As-Suyuuthi berkata: Klaim yang di terima adalah klaim si tertuduh sebagai bentuk kesesuaian dengan hukum asal (Al-Asybaahu wa An-Nadhaair 1/53),Lihat (Nushrah Li Ad daulah Al madhluumah hal:19) Sekarang tiba saatnya kami akan menunjukkan bahwa Daulah bukanlah khawarij, setelah dalam bahasan-bahasan yang lalu kami menjelaskan perkara yang menjadi kewajiban para penuduh yang harus mereka tunaikan yaitu: Mendatangkan bukti, mendatangkan saksi yang bukan seteru Daulah dan kewajiban mendengarkan penjelasan dari Daulah dan sudah kami katakan berulang-ulang bahwa mereka para penuduh itu sampai saat ini tidak bisa -dan in sya Allah tidak akan pernah bisamembuktikan secara syar'i tuduhanya, maka sekarang kita akan tunjukkan dan buktikan bahwa Daulah telah memenuhi kewajibannya sebagai pihak yang tertuduh yaitu bersumpah dan memberikan penjelasan bahwa dirinya bukanlah Khawarij. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 42 ▪Juru bicara resmi Daulah Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani Asy-Syaami berkata: “Di tempat ini kami ingin menjelaskan sebuah syubhat yang terus bergulir dalam kancah peperangan ini, yaitu sesungguhnya ucapan bahwa hukum asal manusia itu adalah kafir ini tidak lain adalah bid'ah kaum khawarij zaman sekarang. Dan sesungguhnya Daulah berlepas diri dari ucapan itu, sesungguhnya di antara yang menjadi keyakinan dan manhaj Daulah serta apa yang kami beragama dengannya adalah Daulah meyakini bahwa secara umum Ahlu sunnah di Irak dan Syam adalah kaum muslimin kami tidak mengkafirkan seorangpun dari mereka kecuali siapa yang kami punya bukti akan kekafirannya dengan dalil syar'i yang qat'i dalalah qat'i tsubut (pasti). “ “Barang siapa kami temukan ada di antara tentara Daulah menganut pendapat bid'ah ini, maka kami akan memberitahunya dan memberi penjelasan padanya, jika dia tidak kembali maka kami akan menghajarnya dan bila dia tidak jera juga maka kami akan mengeluarkan yang bersangkutan dari barisan kami dan kami berlepas diri darinya, kami pun telah berulang kali melakukan hal ini bersama muhajirin dan anshar” (salah satu pidato Syaikh). Beliau juga berkata: “Kami di hadapkan lantas batang leher kami di tebas satu persatu tentu lebih kami sukai ketimbang kami membunuh seorang muslim dengan sengaja. Karena, demi Allah, untuk merekalah kami keluar berjihad dan dalam rangka melindungi darah, harta serta kehormatan merekalah kami datang. Kami akan senantiasa mencintai mereka meskipun mereka membenci kami dan kami akan senantiasa menolong mereka meskipun mereka menelantarkan kami serta kami tetap menginginkan kehidupan mereka meskipun mereka menginginkan kematian kami”. (salah satu ceramah Syaikh Al adnani) Bahkan lebih jauh Syaikh Al-Adnani telah mengajak untuk MUBAHALAH pihak-pihak yang telah menuduh Daulah sebagai khawarij dalam pidato beliau berjudul "Tsumma Nabtahil fa Naj'al La'natallah 'alal Kadzibiin". Sementara sudah bisa dimengerti bahwa orang itu tidak mungkin sampai mengajak Mubahalah jika ia tidak benar-benar yakin bahwa dirinya di atas Al-Haq. Di antara ucapan Syaikh Al-Adnani dalam pidato Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 43 tersebut beliau mengatakan: Ya Allah jika memang Daulah ini adalah Daulah Khawarij maka patahkanlah punggungnya dan bunuhlah para pemimpinnya. Syaikh Turki Al-Ben'ali atau Abu Humam Bakar bin Abdil Aziz Al-Atsari, beliau adalah salah satu Syar'i Daulah, mengatakan : “Siapapun tahu bahwa para pemimpin Daulah Islamiyyah dan para tentaranya mereka tidak mengkafirkan orang yang terjerumus dalam dosa besar dan tidak pula mengatakan bahwa mereka kekal di neraka. Para umara' dan junud Daulah juga tidak mengingkari Syafaat, bahkan seluruh dunia telah menyaksikan bagaimana Daulah menegakkan had kepada orang yang berzina misalnya dan menegakkan ta'zir kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, seandainya saja mereka itu khawarij tentu mereka akan menghalalkan darah pezina dan yang durhaka kepada orang tua karna berzina dan durhaka kepada orang tua adalah dosa besar (sementara Khawarij itu mengkafirkan pelaku dosa besar) maka perhatikanlah (Tabshiiru Al-Muhaajij). Wahai para pendengki Daulah.. .tidakkah kalian dengar teriakan Daulah yang berulang –ulang mengatakan bahwa mereka berlepas diri dari manhaj dan aqidah Khawarij?! Kenapa kalian tuli atau pura-pura tuli dengan semua yang datang dari Daulah?! Inikah sikap Inshaf itu wahai kaum?! Inikah sifat adil itu wahai yang katanya cinta keadilan?! Apakah demikian cara kalian mencari Al-Haq wahai yang katanya pecinta Al haq?! Di hadapan kita ada bukti baik yang terucap seperti di atas maupun yang di lakukan oleh Daulah di lapangan bahwa mereka betul-betul secara meyakinkan bukan khawarij baik ucapannya maupun amalannya, jika kalian menemukan hal selain itu maka tunjukkanlah dan buktikanlah!! Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 44 8. HUKUM ITU BERLAKU ATAS YANG DHAHIR (UCAPAN DAN AMALAN) Demikian syariat kita menetapkan bahwa hukum yang kita terapkan adalah apa yang nampak bagi kita dan perkara yang nampak itu adalah apa yang di ucapkan dan apa yang di lakukan, adapun dalil dari benarnya kaidah "Hukum itu berlaku atas yang dhahir" telah ada dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah serta ijma', di antaranya: Al-Qur'an ; Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja, katakanlah mengapa kepada Allah dan ayat-ayatNYA serta RasulNYA kamu selalu mengolok-olok? Tidak perlu kamu meminta ma'af kareka kamu telah kafir setelah beriman” (QS At taubah:65-66), dalam ayat ini mereka di kafirkan hanya sekedar dengan apa yang nampak dari mereka berupa ucapkan yang mengkafirkan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang yahudi dan nasrani sebagai teman setiamu, mereka itu satu sama lain saling melindungi, barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka sebagai teman setia,m aka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka sungguh Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dhalim” (QS Al maidah:51), dalam ayat ini Allah menjatuhkan hukum "sama dengan mereka" hanya dengan sekedar apa yang nampak dari perbuatan mereka. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: Orang-orang yang beriman mereka berperang di jalan Allah dan orang-orang kafir mereka berperang di jalan thaghut (QS An nisaa:76), dalam ayat ini Allah menjadikan setandar hukum iman dan kafir adalah dengan apa yang nampak di perbuat berupa peperangan, dan ayat-ayat semisal masih banyak. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 45 As-Sunnah ; Hadits tentang sebab turunnya ayat 65-66 dari Surat At-Taubah, dimana seorang munafik pada saat istirahat dalam perang tabuk mengatakan: kami tidak melihat para Qurraa' (Sahabat) kecuali mereka itu adalah orang yang banyak makan dan dusta lisannya serta paling pengecut saat bertemu musuh, lantas ucapan si munafik ini di ingkari dan di laporkan kepada Rasul Sallallahu alaihi wasallam lalu turunlah ayat di atas (secara ringkas, lihat Tafsir Ibnu katsir, tafsir ayat di atas). Hadits shohih muttafaqun 'alih, Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan Laailaahaillallah mengerjakan shalat dan membayar zakat, jika merwka sudah melakukan semuanya maka terjagalah dariku darah dan hartanya kecuali apa yang menjadi haknya dan hisabnya di sisi Allah (HR Al bukhari No:25 dan Muslim No:20,21 dan 22) Hadits muttafaqun 'alaih dari sahabat Usamah bin Zaid yang membunuh orang yang telah mengucapkan laailaahaillallah lantas Rasullah Sallallahu alaihi wasallam mengingkarinya (HR Al bukhari No:4269,4672 dan Muslim No:96,97) Hadits shahih Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda: Barang siapa shalat seperti shalat kami dan menghadap ke arah kiblat kami serta memakan sesembelihan kami, maka dia itu muslim baginya perlindungan Allah dan RasulNYA (HR Al bukhari No:391) Hadits marfu' dari Ibnu umar Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda: Barang siapa mengikuti suatu kaum maka dia merupakan bagian dari kaum tersebut (HR Abu daud No:4031) Hadits Ka'ab bin malik yang tertinggal dalam perang tabuk bersama dua sahabat lainnya yaitu : Mararah bin Ar-Rabi dan Hilal bin Umayyah, dimana Rasulullah menghajar mereka bertiga hanya dengan sebab pengakuannya, demikian juga Rasulullah mengudzur bahkan mendoakan orang-orang munafik yang tidak mau berangkat di perang tabuk dengan dhahir pengakuan mereka (lihat kisah lengkapnya dalam Tafsir Ibnu Katsir, tafsir surat At taubah ayat:118, juga lihat zaadu Al ma'aad 3/483) Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 46 Al-Ijmaa' Al imam Ibnu hajar Al asqalani berkata: Semua Ulama telah ijmaa' bahwa hukum dunia itu berlaku atas yang dhahir dan Allah yang berhak atas batin (Fathu Al baari 12/272) Demikian dalil-dalil yang menunjukkan dengan jelas kepada kita bahwa hukum yang kita terapkan di ambil hanya dari perkara yang di nampakkan oleh pelakunya kepada kita berupa pekerjaan dan ucapan, realisasi kaidah ini dalam tema kita adalah saat para pendengki Daulah menuduh Daulah sebagai Khawarij maka kita lihat apakah dhahir apa yang di katakan dan di lakukan Daualah sama persis dengan Khawarij baik Manhaj dan Aqidahnya?! Sementara sudah maklum bahwa secara dhahir yang nampak bagi kita Daualah telah menyelisihi Khawarij baik dalam ucapan maupun amalan, dari sisi ucapan misalnya pernyataan-pernyataan serta penjelasan Daulah baik yang tertulis maupun terucap akan manhaj dan aqidah mereka yang murni Ahlu sunnah tidaklah samar lagi bagi kita, sebagiannya telah kami sebutkan di atas demikian juga keberlepasdirian Daulah dari segala macam hal yang berbau Khawarij juga jelas bahkan mereka sampai pada titik klimaks dengan mengajak mubahalah pihak-pihak yang tetap ngotot menuduh Daulah sebagai khawarij!! Ini dari sisi dhahir ucapan Daulah, adapun dari sisi amalan yaitu apa yang di lakukan Daulah adalah lebih jalas lagi menunjukkan secara dhahir kepada kita bahwa mereka bukan Khawarij, misal hukum had yang mereka terapkan rajam untuk pezina mukhshan, potong tangan bagi pencuri, cambuk bagi yang bersaksi palsu dan peperangan mereka kepada Rafidhah di irak dan Nushairiyyah di Syam demikian juga ciri-ciri mereka yang tidak menggundul kepala dan masih banyak amalan-amalan dhahir yang di lakukan Daulah yang semua itu menujukkan kepada kita secara dhahir bahwa Daulah bukanlah Khawarij! Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 47 Demikianlah yang nampak bagi kita secara dhahir sehingga hukum yang nampak secara dhahir Daulah bukanlah Khawarij!! Maka pada batas ini tuduhan Khawarij para pendengki Daulah secara meyakinkan tertolak dan batil minimal dari empat sisi: 1. Si penuduh tidak mendatangkan bukti dari tuduhannya 2. Si penuduh kebanyakan hanya menerima dari satu pihak dan tidak mau mendengar dari Daulah 3. Si penuduh kebanyakan adalah musuh dan seteru Daulah yang tidak di terima kesaksiannya 4. Dhahir apa yang di lakukan Daulah baik ucapan maupun amalan menyelisihi apa yang di tuduhkan padanya (yaitu sebagai Khawarij), demikian di antara sebab gugurnya tuduhan para pendengki Daulah. 9. KHAWARIJ ADALAH KELOMPOK YANG TERKENAL DENGAN KEJUJURANNYA Di antara perkara yang harus di ketahui adalah bahwa kelompok Khawarij itu sangat terkenal dengan kejujurannya, hal ini simetris dengan keyakinan mereka bahwa berdusta itu menurut mereka adalah dosa besar yang mengkafirkan sehingga sudah barang tentu mereka akan mejaga sekali untuk tidak berdusta karena tentu mereka tidak mau terjatuh dalam kekafiran, kenyataan bahwa Khawarij itu terkenal dengan kejujurannya sehingga kesaksian mereka di terima termasuk dalam periwayatan hadits telah dinyatakan oleh para Ulama, di antaranya; ▪Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: Adapun khawarij maka mereka itu terkenal dengan kejujurannya (Majmu' Al fatawa 3/357) ▪Beliau juga berkata: Khawarij tidak di ketahui dari merka yang berdusta (Majmu' Al fatawa 13/31) Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 48 ▪Sekelompok para pembesar Ulama berkata: Jika kami menerima periwayatan orang adil yang memandang bahwa orang yang berdusta adalah fasiq, lantas bagaimana kami tidak menarima periwayatan Khawarij padahal mereka memandang bahwa orang yang berdusta itu kafir dan yang menunjukkan atas di terimanya kesaksian mereka adalah ijma' ummat atas di terimanya Shahih Al bukhari dan muslim padahal mereka berdua telah meriwayatkan dari Imraan bin Khaththaan yang dia ini dalah seorang Khawarij (Tarjamatu Jalaaluddien As suyuuthi 1/242) ▪Syaikh Nashiruddien Al bani berkata: Di terima kesaksiannya selama dia itu jujur dan yang dekat dengan hal ini adalah Khawarij, karena Khawarij menyangka bahwa mereka meyakini siapa yang terjerumus dalam dosa besar dia kafir dengan demikian mereka adalah manusia yang paling jauh dari sifat dusta (Duruus Al albani 15/4), lihat semuanya dalam (Nushrah Li Ad daulah Al madhluumah hal:24) Terkusus untuk para pendengki Daulah... Jika kalian menuduh Daulah sebagai Khawarij maka konsekuensinya ; Kalian harus menerima dan percaya dengan segala apa yang di sampaikan Daulah karena Daulah tidaklah berdusta saat mereka bersumpah bahwa mereka bukan Khawarij dan berlepas diri dari segala hal yang berbau Khawarij!! Demikian konsekuensi dari tuduhan kalian!! Namun yang sangat mengherankan para pendengki itu dengan mudahnya menuduh Daulah sebagai Khawarij tapi mereka tidak melazimi apa yang menjadi konsekuensi dari tuduhannya yaitu percaya dan menerima kesaksian "Khawarij"!! Yang lebih mengherankan lagi ada di antara para pendengki Ghulat itu yang menuduh Daulah sebagai Khawarij sekaligus menuduhnya sebagai pendusta!! Sampai-sampai keluarlah dari lisan mereka ucapan "Daulah lebih Khawarij dari pada Khawarij" ketika di tanya apa alasannya mereka menjawab: Khawarij itu tidak berdusta sementara Daulah suka berdusta!! Hasbunallah wa ni'mal wakil ...SUBHAANAKA HADZA BUHTAANUN 'ADHIIM...!!!!! Wahai pendengki Daulah... Jika kalian jujur dengan tuduhan kalian maka dengarkanlah dan terimalah serta percayailah ucapan-ucapan Daulah, dengarkanlah sumpah Amirul mukminin Syaikh Abu bakar Al bagdadi percayalah dengan Syaikh Abu Muhammad Al adnani saat beliau bersumpah bahwa Daulah itu bukan Khawarij dan tidak di atas manhaj Khawarij!! Adillah kalian karena adil itu lebih dekat kepada taqwa... Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 49 Ikutilah Ulama untuk percaya dan menerima kesaksian Khawarij wahai kaum yang katanya suka mengikuti Ulama!! 10. BAROMETER DAULAH ADALAH PARA QADAH DAN SIASAHNYA DI LAPANGAN Syaikh Abu Abdirrahman berkata: Banyak orang dari kalangan seteru Daulah bergantung pada kekeliruan-kekeliruan sebagian tentara atau penuntut ilmu di Daulah lantas membantalkan bahwa ucapan atau fatwa yang keliru tersebut adalah aqidah serta manhaj Daulah, maka kami katakan: Yang demikian itu adalah tindakan sewenang-wenang dan sebuah kedhaliman, karena sebuah jamaah atau sebuah kelompok atau Daulah itu tidaklah menjadi gambarannya kecuali Qadahnya (Ahlu halli wal aqdi di dalamnya atau kondisi mayoritas tentaranya), maka jika kita ingin menghukumi Daulah Al islamiyyah sandaran hukumnya adalah apa yang nampak dari Manhaj 'amalinya (setrategi umum di lapangan) dan demikian juga dari ucapan-ucapan amirnya (Al bagdadi Hafidhuhullah) atau jubir resminya (Al adnani Hafidhuhullah) atau Haiah Syar'iyyahnya atau manhaj mayorits tentaranya bukan dari ucapan atau perbuatan salah satu individu di dalam Daulah. Dan kita saat membaca sirah nabawiyah misalnya dalam perang uhud telah kembali dan mundur sekelompok pasukan dan mereka menyelisihi Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam, dalam Zaadu Al-Ma'aad disebutkan (telah mundur Abdullah bin ubai bersama lebih tigaratus orang), akan tetapi apa yang di lakukan Abdullah bin ubai tidak banyak berpengaruh yang demikian itu di karenakan selamatnya qiyadah serta benarnya Aqidah dan Manhaj. Maka seorang tentara tidaklah menjadi dan tidak akan menjadi standarisasi penilaian terhadap sebuah jamaah atau Daulah, yang menjadi standarisasi penilain bagi sebuah jamaah ataupun Daulah hanyalah dua perkara tidak ada yang ketiga keduanya adalah qiyadah dan manhaj. Demikian juga dengan Khilafah Nabawiyah (khalifah yang empat) tidaklah tersamar atas kalian apa yang terjadi terhadap rakyat, tentara serta yang lainnya lebih-lebih Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 50 pada kekhilafaan Utsman dan Al -semoga Allah meredhai keduanya-, namun semua apa yang terjadi tidaklah menyebabkan kecacatan dalam keKhilafahan dan Daulah mereka yang Raasyidah, semua itu di karenakan qiyadahnya Raasyidah dan Manhajnya Nabawi (Nushrah Li Ad daulah Al madhluumah hal:25). Jadi yang dituntut dari mereka para pendengki Daulah yang telah menuduhnya sebagai khawarij adalah bukti yang mereka harus datangkan yang bersumber dari Amirul mukminin Syaikh Abu Bakar Al-Bagdadi atau Jubir resmi Daulah Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani atau dari dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Daulah bahwa Daulah memang Khawarij. Maka kita tunggu saja apakah mereka bisa membuktikan?! Kalla wallah... 11. INDIVIDU ATAU JAMAAH TIDAK BOLEH DINISBATKAN KEPADA KELOMPOK TERTENTU SECARA MUTLAK KECUALI BILA IA MENYEPAKATI USHUL MANHAJ SERTA AQIDAH KELOMPOK ITU. Ini adalah kaidah terpenting dalam bahasan kita yang harus benar-benar di fahami. Yaitu kita tidak boleh menyebut secara mutlak individu atau jamaah apalagi Daulah tertentu sebagai kelompok ini dan itu sebelum si individu atau jamaah atau Daulah tersebut telah mengadopsi dan menyepakati ushulul manhaj dan aqidah kelompok ini dan itu tersebut. Misal kita tidak boleh menyebut muayyan tertentu sebagai Mu'tazilah sebelum dia mengadopsi dan menyepakati ushul manhaj dan aqidah Mu'taziah, demikian juga Syii'ah, Murji'ah, Qadariyah, Jahmiyyah dan Khawarij. Kita tidak boleh menjuluki secara mutlak individu tertentu kecuali dia telah mengadopsi dan menyepakati Ushul Manhaj dan Aqidah kelompok-kelompok sesat tersebut!! Dengan kata lain, harus difahami bahwa yang menjadi standarisasi syarat individu tertentu sah untuk dinisbatkan secara mutlak kepada kelompok tertentu adalah kesesuaiannya dengan kelompok tersebut dari sisi ushulul manhaj dan aqidah. Dan tema kita, Daulah Islamiyyah sah bahkan harus disebut khawarij secara mutlak jika Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 51 telah terbukti secara syar'i bahwa Daulah telah mengadopsi dan menyepakati ushulul manhaj dan aqidah khawarij!! Jika ternyata -dan demikianlah kenyataannya- para pendengki itu tidak bisa menunjukkan dan tidak bisa membuktikan bahwa Daulah telah mengadopsi serta menyepakati ushulul manhaj dan aqidah khawarij, maka tuduhan khawarij yang merka lakukan kepada Daulah adalah DUSTA..!! MENGADA-ADA..!! DAN FITNAH..!!!! Khawarij atau mu'tazilah atau syi'ah dan yang lain-lain demikian secara mutlak jika yang bersangkutan telah benar-benar mengadopsi dan menyepakati ushulul manhaj dan aqidah mereka. Namun jika hanya sebagian saja dari manhaj dan aqidah kelompok sesat tersebut yang ditemukan pada diri individu tersebut maka tidak boleh menyebutnya secara mutlak dengan nama kelompok tersebut, akan tetapi yang boleh kita katakan: padanya ada sifat ini dan itu atau dia terkontaminasi dengan kelompok ini dan itu atau dengan ungkapan-ungkapan semisal yang tidak mengandung pemutlakan. Sehingga yang dituntut kita harus faham terlebih dahulu ushulul manhaj dan aqidah kelompok yang mana seseorang akan kita sematkan padanya. Adapun para pendengki Daulah yang menuduh Daulah sebagai khawarij secara mutlak kebanyakan mereka tidak memahami kaidah ini di samping kebanyakan mereka juga tidak tahu apa saja ushulul manhaj dan aqidah khawarij sehingga jelas secara meyakinkan tuduhan mereka itu BATIL..!! DUSTA...!! DAN TERTOLAK..!! Semua itu dikarenakan mereka tidak memahami adab dan kaidah dalam masalah tuduh menuduh. Wallahu a'lam bi sawwab. Adapun dalil dan penjelasan Ulama akan benarnya kaidah di atas adalah sebagai berikut: ▪Hadits dari sahabat Abdillah bin Amru bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Empat hal yang jika seluruhnya ada pada diri seseorang maka dia adalah munafik tulen, namun jika padanya hanya terdapat sebagiannya maka padanya ada bagian dari nifak sampai dia meninggalkannya: jika berkata berdusta, jika berjanji mengkhianati, jika bersumpah menyelisihi dan jika bermusuhan berbuat curang (HR Al bukhari No:106 dan Muslim No: 58), lihat bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mensyaratkan seluruh sifat nifak untuk pelakunya di sebut sebagai munafik tulen dan lihat pula bagaimana Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menyebutnya sebagai munafik tulen jika yang terdapat padanya hanya sebagian Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 52 dari sifat nifak, Rasulllullah Shallallahu ‘alaihi wasallam hanya menamainya: padanya ada sifat nifak, Hadits ini menunjukkan dengan jelas kepada kita akan benarnya kaidah di atas (No:10). ▪Al-Qadhi Abdul Jabbar telah menyatakan bahwa seseorang itu tidak menjadi mu'tazilah sampai dia menyapakati kelompok mu'tazilah dalam lima ushul mareka. Berkata Abu Al-Hasan Al-Khiyaath dalam kitabnya "Al-Intishar" tidaklah seorangpun disematkan padanya nama Al i'tizal (mu'tazialah) sampai dia mengumpulkan ucapan lima pokok (manhaj dan aqidah mu'tazilah): At-tauhid, Al-'adl (keadilan), Al-Wa'du wa Al-Wa'iidu (janji dan ancaman), Manzilah baina manzilatain (antara dua keadaan) dan Amal ma'fuf nahi munkar, jika dia mengumpulkan kelima Ushul ini maka dia itu Mu'tazilah. ▪Al-Imam Abu Muhammad Ibnu Hazm berkata: Barang siapa yang menyelisihi Mu'tazilah dalam khalqul Qur'an (anggapan bahwa Al-Qur'an adalah mahluk), Ar-ru'yah (anggapan bahwa Allah tidak dilihat di akherat), At-tasybih (anggapan bahwa Allah serupa dengan mahluk), Al-Qadar (anggapan bahwa Allah tidak mengetaui apa yang akan terjadi sebelum terjadinya), anggapan bahwa pelaku dosa besar bukanlah mukmin dan juga bukan kafir namun fasik. Barangsiapa menyelisihi itu semua maka dia bukan dari mereka (mu'tazilah) dan barangsiapa menyepakati apa yang telah kami sebutkan maka dia bagian dari mereka (mu'tazilah) dan barang siapa menyepakati kelompok khawarij dari mengingkari tahkim (antara Ali dan Mu'awiyah), mengkafirkan pelaku dosa besar, ucapan akan wajibnya keluar memberontak terhadap penguasa yang fajir, keyakinan bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka,membolehkan Al imamah di pegang oleh selain Quraisy, barang siapa menyepakati itu semua maka dia adalah Khariji namun jika dia menyelisihi mereka (tidak menyepakati itu semua) maka dia bukan Khariji (Al-Fashlu fi Al-Milal 2/90) ▪Syaikh Sulaiman Ibni Sahman berkata: Ketahuilah bawasannya tidaklah menjadi khawarij dan tidak di atas madzhab meraka kecuali siapa yang meniti sunah mereka yang keluar memberontak kepada Ali -semoga Allah meridhai beliau- dan mengikuti jalan mereka dar i: Memerangi ahlul islam dan meninggalkan ahlul autsan, mengkafirkan siapa saja yang tidak berkeyakinan seperti keyakinan mereka lantas menghalalkan darah, harta serta keluarganya, meyakini bahwa Usman dan Ali serta seluruh sahabat yang terlibat dalam perang jamal dan shiffin juga yang ridha dengan Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 53 tahkim semuanya kafir, meyakini bahwa siapa saja yang mendatangi dosa-dosa besar dia kafir dan kekal di neraka, meyakini siapa saja yang tidak keluar untuk memerangi kaum muslimin dia kafir meskipun berkeyakian seperti keyakinan mereka, menggugurkan had rajam bagi mukhshan yang berzina, memotong tangan pencuri hingga ketiak, mewajibkan shalat bagi wanita yang sedang haidh, mengkafirkan orang yang tidak melakukan amal ma'ruf nahi munkan jika mampu adapun bagi yang tidak mampu maka berarti telah melakukan dosa besar, hukum bagi pelaku dosa besar adalah hukum orang kafir dan semua keyakinan mereka yang rusak dan amalan mereka yang menyimpang (Adh-Dhiyaau Asy-Syuruq 1/123) ▪Syaikh Abu Abdillah Aba Bathin berkata: Jika engkau telah mengetahui madzhab Khawarij bahwa pokoknya adalah pengkafiran terhadap dosa-dosa besar dan mereka mengkafirkan para sahabat Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam menghalalkan memerangi mereka dimana dengan hal itu Kaum Khawarij mendekatkan diri kepada Allah, jika sudah jelas bagimu hal itu maka jelaslah akan kesesatan banyak kalangan di zaman ini terhadap sangkaan mereka bahwa Muhammad bin Abdil Wahhab beserta para pengikutnya adalah Khawarij, padahal madzhab mereka menyelisihi madzhab Khawarij di karenakan Syaikh Muhammad dan para pengikutnya mereka mencintai semua sahabat Rasulallah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan meyakini keutamaan para sahabat atas generasi setelahnya, mereka mencintai para pengikutnya dan mendoakannya, Syaikh Muhammad dan para pengikutnya menganggap sesat orang yang mencaci para sahabat atau mengkerdilkannya, beliau dan para pengikutnya tidak mengkafirkan dengan sebab dosa-dosa besar dan tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam, namun yang di kafirkan beliau dan para pengikutnya adalah siapa yang berbuat syirik kepada Allah dan orang musyrik itu kafir berdasarkan kitab, sunnah serta ijma' lantas bagaimana di jadikan sama antara mereka (khawarij) dan mereka (Syaikh Muhammad dan para pengikutnya)? Sesungguhnya yang mengatakan demikian adalah orang yang menentang dia ingin menjauhkan manusia dari Al haq atau yang mengatakan demikian adalah orang yang bodoh dengan madzhab Khawarij dimana dia mengatakan demikian karna taqlid (Rasaail wa fataawa Abdullah bin Abdirrahman Aba Bathin 1/176), Lihat semua dalam(Nushrah Li Ad daulah Al madhluumah hwl:36-37) Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 54 Perhatikanlah penjelasan Syaikh Aba Bathin dengan seksama lalu lihatlah kondisi para pendengki Daulah yang Ghulat di Indonesia yang telah menuduh Daulah sebagai khawarij secara mutlak, maka kita akan katakan untuk Syaikh Aba Bathin: SHODAQTA YA...SYAIKH...ya...antum benar wahai Syaikh..!! Seperti itulah kondisi para ghulat pendengki itu dimana mereka menyamakan antara dua manhaj yang berbeda (manhaj Daulah yang sunni dengan manhaj khawarij yang bid'i) secara dhalim karna dua kemungkinan, mereka itu mu'anid yang ingin menjauhkan manusia dari Al-Haq atau meraka itu adalah orang jahil yang tidak tahu manhaj Khawarij lantas mereka menuduh Daulah sebagai khawarij karna taqlid!! Taqlid kepada siapa?? Taqlid kepada para seteru Daulah yang telah mengeluarkan fatwa Khawarij kepada Daulah!! Atau bahkan kondisi para ghulat itu lebih parah dari apa yang di sebutkan Syaikh Aba buthin di mana kedua kemungkinan yang di sebutkan Syaikh terkumpul pada diri mereka secara bersamaan yaitu MEREKA MU'ANID SEKALIGUS MUQALLID!! Wallahu 'alam bi sawwab. 12. DUA MANHAJ YANG BERTENTANGAN ANTARA DAULAH DAN KHAWARIJ. Ini adalah bahasan yang terahir insyaallah dalam tulisan ini,kami akan menunjukkan dengan izin Allah bahwa manhaj dan aqidah Daulah bertolak belakang dengan manhaj dan aqidah khawarij sebagaimana dua sisi mata uang yang berlawanan,jika di kumpulkan minimal manhaj dan aqidah khawarij adalah sebagai berikut : 1. Keluar memberontak kepada pemimpin yang di anggap dhalim,seperti yang mereka lakukan kepada sahabat Ali dan para ahabat yang bersama beliau. 2. Mengkafirkan orang yang melakukan dosa besar dan menganggapnya kekal di neraka. 3. Mengkafirkan kaum muslimin secara umum(takfir bil umum). 4. Mengkafirkan sebagian sahabat seperti Ali,mu'awiyyah dan parapara sahabat yang terlibat dalam perang Jamal dan shiffin juga yang redha dengan tahkim. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 55 5. Memerangi Ahlul Islam dan meninggalkan Ahlu Autsan. 6. Meniadakan sifat-sifat Allah SWT. 7. Mengingkari Syafaat orang-orang yang di beri izin untuk memberi Syafaat. 8. Mengingkari ru'yah(bahwa Allah akan di lihat di aherat). 9. Menganggap bahwa Al-Qur'an adalah mahluk bukan kalamullah. 10. Menta'wil nash-nash dengan akal mereka. 11. Menolak mengamalkan dan tidak berdalil dengan khabar ahad (hadits ahad). 12. Menolak hadits meskipun shahih jika bertentangan dengan nash Qur'an(meniru mereka) 13. Mengingkari had rajam bagi muhshan yang berzina. 14. Memotong tangan pencuri hingga ketiak. 15. Mewajibkan shalat bagi wanita yang sedang haidh. 16. Tidak membolehkan mengusap khufain(dua permukaan alas kaki). 17. Membolehkan jabatan Imam tertinggi bagi selain Quraisy. 18. Memiliki ciri-ciri menggundul kepala (botak karna di cukur). 19. Mengkafirkan dan menghalalkan darah, harta serta keluarga orang yang tidak menyepakati aqidahnya. Demikian global aqidah dan manhaj khawarij yang di sebutkan oleh Syaikh Abu Abdirrahman Ibnu Adam dalam kitabnya (Nushrah Li Ad daulah Al Madhluumah hal:34), akan tetapi masih ada beberapa keyakinan sesat dan menyesatkan bahkan mengkafirkan yang ada pada kelompok-kalompok yang merupakan sempalan dari kelompok khawarij. Di awal tulisan ini yaitu dalam pembahasan sejarah ringkas kelompok khawarij kami sudah singgung tentang berbilangnya khawarij dalam banyak Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 56 kelompok yang mana nama masing-masing kelompok biasanya dinisbatkan kepada nama pemimpinnya dengan ciri khas kesesatannya masing-masing. Namun mereka tetaplah disatukan dalam pokok manhaj dan aqidah yang menjadi ciri khas utama khawarij yang mana siapa saja mengadopsi dan menyepakatinya jadilah dia Khawarij. Kesembilan belas hal di ataslah yang menjadi ciri khas kelompok khawarij tersebut. Persoalannya sekarang apakah sembilan belas aqidah dan manhaj khawarij di atas telah diadopsi dan disepakati oleh Daulah?! Atau dengan kata lain apakah manhaj dan aqidah Daulah sama dengan manhaj dan aqidah khawarij yang di sebutkan di atas?! Sudah kami sebutkan di awal tulisan bahwa kami menjadikan empat kitab tulisan Ulama Daulah dan yang lainnya sebagai rujukan utama dalam tulisan kami ini; 1.Bahtsun fi Al-Khawarij, tulisan Syaikh Husain bin Mahmud. 2.Haqiqatul Khawarij, tulisan Syaikh Abu Abdil Qahhar Al-Husani. 3.Tabshiirul Muhaajij, tulisan Syaikh Turqi bin'ali/Abu Human Al-Atsari. 4.Nushrah Lid Daulah Al-Madhluumah,tulisan Syaikh Abu Abdirrahman Ibu Adam. Dimana dalam empat kitab tersebut terutama sekali tiga kitab terahir menjelaskan tidak ada sama sekali adanya keterkaitan atau kesamaan antara manhaj dan aqidah Daulah baik yang diucapkan maupun yang dilakukan dengan manhaj dan aqidah Khawarij di atas. Dan saat kami menulis tulisan ini, kami mendengar bahwa dua kitab terahir (Tabshirul Al-Muhaajij dan Nushrah Li Ad-Daulah) telah di terjemahkan dan disatukan menjadi satu buku yang di beri judul "DAULAH BUKAN KHAWARIJ" dan diberi kata pengantar oleh Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dan Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman. Maka kami sarankan para Ikhwah membacanya karena demi Allah di sana ada kecukupan untuk membantah syubhat tuduhan khawarij kepada Daulah. Wallahu a'lam bi sawwab. Dan di sini kami akan bawakan in sya Allah beberapa pernyataan serta penjelasan resmi Daulah baik penjelasan Jubir resminya Syaikh Abu Muhammad Al adnani maupun pernyataan Amirul Mukminin Abu bakar Al-Bagdadi dan Amir sebelumnya Syaikh Abu Umar Al-Bagdadi. Demikian juga penjelasan Lajnah Syar'iyyah Daulah Islamiyyah tentang apa dan bagaimana manhaj dan aqidah Daulah. Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 57 Demikian juga kami akan bawakan in sya Allah beberapa ucapan Syaikh Abu Humaam Al-AtsAri yang mana beliau adalah salah satu Syar'i di Daulah, di mana pernyataanpernyataan yang akan kami sebutkan akan menggambarkan kepada kita dengan jelas bahwa Daulah bukanlah Khawarij. Demikian juga akan tunjukkan dengan gamblang bahwa manhaj dan aqidah Daulah adalah murni aqidah dan manhaj Ahlussunnah wal Jamaah bukan khawarij!! Sementara sudah berlalu pembahasannya bahwa tolak ukur penilaian terhadap suatu kelompok adalah apa-apa yang datang secara resmi dari mereka baik dari Qiyadah atau Amir atau Jubir atau dokumen resmi yang mereka keluarkan, bukan dari salah satu personal mereka atau bukan dari kabar-kabar yang datang dari katanya... dan katanya...!! Wallahu a'lam. AQIDAH DAN MANHAJ DAULAH ISLAMIYAH ▪Amirul Mukminin Abu Umar Al-Bagdadi berkata: Dan kami tidak mengkafirkan seorang muslim pun yang shalat menghadap qiblat kami dengan dosa-dosa besar seperti Zina, meminum khamer dan mencuri selama yang bersangkutan tidak menghalalkannya. Dan ucapan kami dalam masalah Iman adalah ucapan yang pertengahan antara kelompok khawarij yang berlebih-lebidan dan kelompok murji'ah yang memudah-mudahkan. Bagi kami siapa saja yang mengucapkan dua kalimat syahadat dan menampakkan kepada kami keislaman serta tidak nampak padanya suatu pembatal dari pembatal-pembatal Islam, maka kami memperlakukannya sebagai muslim. Dan kami menyerahkan hakekat sebenarnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan tetapi hukum pengkafirkan seorang individu tertentu dari kalangan kaum muslimin dan penjatuhan hukum kekal di neraka baginya tetap terikat dengan terpenuhinya syarat-syarat takfir dan hilangnya penghalang-penghalangnya (pidato Syaikh yang berjudul:Hadzihi hiya aqidatuna). Perhatikan baik-baik ucapn Syaikh Abu Umar Al-Bagdadi sebagai Amir pertama Daulah Islam Irak, maka akan didapatkan bahwa Daulah menyelisihi khawarij dalam hal mengkafirkan pelaku dosa besar seperti berzina, minum khamer dan mencuri, Daulah juga menyelisihi Khawarij dari sisi pengkafiran secara umum kepada kaum muslimin yang mana ini menjadi ciri khas Aqidah dan Manhaj Khawarij, lantas dengan apa kalian Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 58 wahai pendengki menuduh Daulah sebagai Khawarij?! Sementara secara tegas dan jelas mereka menyelisihi Khawarij dalam Ushul Aqidah dan Manhaj mereka yang paling penting yaitu pengkafiran secara umum dan pengkafiran terhadap dosa-dosa besar yang tidak sampai mukaffirah?! ▪Amirul Mukminin Abu Umar Al bagdadi berkata: Banyak orang telah menuduh kami dengan banyak tuduhan yang tuduhan-tuduhan itu tidak ada sama sekali dalam pokok keyakinan kami. Mereka menuduh kami mengkafirkan awam kaum muslimin dan kami dituduh menghalalkan darah serta harta mereka. Kami juga dituduh menggiring manusia untuk masuk ke dalam Daulah kami dengan pedang (pidato Syaikh di atas) Lihat bagai mana beliau menjelaskan tuduhan-tuduhan keji yang di alamatkan ke Daulah yang mana tuduhan-tuduhan itu tidak ada dalam pokok Manhaj dan Aqidah Daulah, demikian juga hari ini para pendengki itu telah menuduh Daulah mengkafirkan kaum muslimin bahkan mujahiddin!! Subhaanaka Hadza buhtaanun Adhiim. ▪Amirul Mukminin Abu Bakar Al-Bagdadi berkata: Adapun kalian wahai Rafidhah pendendam, kami adalah cucu Hasan dan Husain serta keturunan Abu Bakar dan Umar serta pemilik dua cahaya (Utsman). Kakek kami adalah Haidar Al-Karrar Amirul Mukminin Ali (pidato Amirul Mukminin Abu Bakar Al bagdadi berjudul "waya'ballahu illa aiyutimma nuurahu"). Perhatikanlah ucapan Amirul Mukminin, maka akan didapatkan di sana ada penyelisihan terhadap pokok aqidah dan manhaj khawarij yaitu kecintaan Daulah kepada para sahabat, sementara khawarij di antara pokok manhaj dan aqidah mereka adalah mengkafirkan para sahabat seperti Utsman dan Ali serta yang lainnya. Lantas dengan alasan apa para pendengki itu menuduh Daulah sebagai khawarij?!!! Subhanaka Hadza buhtaanun Adhiim... ▪Amirul Mukminin Abu Bakar Al-Bagdadi berkata: Cukuplah bagi kami dan sesungguhnya Allahlah yang tau bahwa kami senantiasa berusaha dengan segala kejujuran dan keikhlasan untuk melindungi kaum muslimin dan membela kehormatan mereka serta menjaga darah mereka, lantas dituduhkan siang dan malam bahwa kami mengkafirkan saudara kami di Syam. Ma'adzallah (aku memohon perlindungan kepada Allah) dan kami dituduh juga menghalalkan darah mereka KALLA WALLAH, cukuplah bagi kami dan Allah lah yang tau bahwa kami sangat menginginkan aman dan Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 59 keselamatan bagi keluarga kami di Syam... (pidato Amirul Mukminin yang berjudul "wallahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun"). Lihatlah bagaimana Amirul mukminin membantah tuduhan-tuduhan dusta yang dialamatkan ke Daulah dan menolak tuduhan mengkafirkan penduduk Syam yang mana mengkafirkan secara umum (takfirul 'am) adalah salah satu pokok Aqidah dan Manhaj Khawarij dan di sini lewat Amirnya langsung Daulah membantah tuduhan keji tersebut, lantas dengan apa lagi mereka menuduh Daulah sebagai Khawarij?! ▪Juru bicara resmi Daulah Syaikh Abu Muhammad Al adnani berkata: Di tempat ini kami ingin menjelaskan sebuah syubhat yang terus bergulir dalam kancah pertempuran ini, (yaitu) sesungguhnya ucapan bahwa hukum asal manusia itu adalah kafir ini tidak lain adalah bid'ah kelompok Khawarij zaman sekarang dan Daulah berlepas diri dari ucapan ini, sesungguhnya di antara keyakinan dan manhaj Daulah serta apa yang kami beragama kepada Allah denganya adalah kami meyakini bahwa umum Ahlu sunnah di Irak dan Syam adalah kaum muslimin, kami tidak mengkafirkan salah seorangpun dari mereka kecuali siapa yang telah jelas bagi kami kemurtadannya dengan dalil-dalil syar'i yang qath'i dalalah qath'i tsubut (pasti), barang siapa kami dapatkan diantara tentara Daulah mengatakan perkataan bid'ah ini maka kami akan beri tahu dan kami beri penjelasan padanya, jika dia tidak kembali maka kami akan menghajarnya dan jika dia tetap tidak jera juga maka kami akan keluarkan dia dari barisan kami dan kami berlepas diri darinya, kamipun telah melakukan hal ini berulang kali bersama muhajirin dan Anshar (salah satu isi pidato Syaikh Al adnani yang berjudul "Lakillahu aiyyatuha Ad daulah Al madhluumah) Lihatlah bagaimana Daulah lewat Jubir resminya menjelaskan bagaimana keyakinan mereka dalam masalah takfir yang jelas-jelas menyelisihi keyakinan pokok kelompok sesat Khawarij yang mengatakan bahwa hukum asal manusia adalah kafir sampai jelas bagi mereka keislamannya, lihatlah bagaimana Daulah berlepas diri dari keyakinan sesat tersebut dan tak segan-segan mengusir tentaranya yang memiliki keyakinan tadi, maka secara jelas dan gamblang Daulah tidak mengadopsi serta tidak meyakini Manhaj dan Aqidah Khawarij yang satu ini, lantas dengan alasan apa mereka menuduh Daulah sebagai Khawarij?!!! Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 60 ▪Syaikh Al adnani juga berkata: Wahai orang-orang salib kalian telah tau bahayanya Daulah Islamiyyah, akan tetapi kalian belum mengetahui obat (jalan keluarnya) dan kalian tidak akan mungkin mengetahui obat karena memang tidak ada obat, maka dengan kalian perangi Daulah, Daulah tambah kuat dan keras dan dengan kalian tinggalkan Daulah (tidak memeranginya), Daulah tambah bersinar dan kokoh. Meskipun Obama telah berjanji kepada kalian untuk mengalahkan Daulah sesungguhnya sebelumnya Bush pun telah berdusta (saat berjanji kepada kalian untuk mengalahkan Daulah). Dan Rabb kami telah menjanjikan kepada kami pertolongan, maka ini kami mendapat pertolongan dan Rab kami akan senantiasa menolong kami Dialah yang maha suci yang tidak akan pernah mengingkari janji dan sesungguhnya kami menjadikan buat kalian dengan izin Allah bahwa peperangan ini adalah Akhir dari peperangan kalian, kalian akan bangkrut (gagal) dengan izin Allah dan menjadi miskin, sebgaimana bangkrutnya kalian di peperangan-peperangan kalian sebelumnya, kecuali sesungguhnya setelah ini kamilah yang akan memerangi kalian dan kalian tidak akan lagi mampu memerangi kami selamanya, kami akan taklukan Roma kalian dan kami akan hancurkan salib-salib kalian serta kami akan tawan wanita-wanita kalian dengan izin Allah, inilah janji Allah kepada kami Dialah yang maha suci yang tidak akan pernah mengingkari janji (Pidato Syaikh berjudul "Inna Robbaka labil mirshad") Perhatikanlah ancaman Syaikh Al-Adnani kepada para penyembah Autsan (salib) lalu ingat-ingat dan lihat kembali salah satu pokok manhaj dan Aqidah Khawarij yaitu "memerangi Ahlul Islam dan meninggalkan Ahlul Autsan" apakah apa yang di katakan Syaikh Al adnani sesuai dengan Aqidah Khawarij tersebut?! Kalla Wallah... lantas mari kita tanyakan kepada para penuduh itu: wahai penuduh yang dengki... dengan apa lagi kalian menuduh Daulah sebagai Khawarij?! Haiah Syar'iyyah Daulah mengatakan saat menjelaskan kekafiran kelompok yang bernama Jabhah Islamiyyah: Sesungguhnya di antara apa yang kami beragama kepada Allah dengannya adalah bahwa kami tidaklah maju di atas garis yang kami gariskan dalam perjalanan kami membangun Daulah Islam kecuali jika kami yakin di atas cahaya dan bashirah dari Rob kami dan Sunnah Nabi kami Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan kami tidaklah mengada -adakan sesuatu apapun sama sekali dalam Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 61 perkara dien ini kecuali kami memiliki dalil dari kitab Rob kami dan Sunnah Nabi kami Shallallahu ‘alaihi wasallam. Maka dari itu kami tidaklah menjatuhkan atas Jamaah dari Jamaah-Jamaah yang ada atau individu dari individu yang ada suatu hukum dari hukum-hukum tertentu apa yang menggugurkan hal yang sudah tetap baginya dari Ashlul Islam sampai tetap dan jelas bagi kami keterjatuhannya dengan apa-apa yang menggugurkan Ashlul Islam tersebut yang mana hal itu sesuai dengan batasan-batasan syar'i. Maka hukum asal bagi kami barang siapa menjauhi syirik dan autsan kemudian menampakkan kepada kami syi'arsyi'ar Islam kami menghukuminya Islam selama tidak nampak bagi kami pada dirinya perkara-perkara yang menyelisihi hal tersebut dan barang siapa menyandarkan kepada kami selain apa yang kami sebutkan maka berarti telah berdusta dan telah menuduh kami dengan apa yang tidak ada pada kami. Maka hukum itu berbeda-beda sesuai perbedaan kondisi masing-masing jamaah muqathilah dan untuk itu tidaklah setiap siapa yang kami perangi lantas kami mengkafirkannya secara pasti sampai bersaksi atas hal itu kitab Rob kami dan Sunnah Nabi kami Shallallahu ‘alaihi wasallam, sesungguhnya kami dalam hal ini adalah muttbi'uun bukan mubtadi'uun, karna penjatuhan hukum kafir atas individu manusia adalah merupakan hukum-hukum syar'i yang tidak di terima dengannya akal (penjelasan Haiah Syar'iyyah Daulah Islamiyah seputar Jabhah Al islamiyyah,Rabo 16 jumadil ahirah 1435H). Perhatikan penjelasan Haiah Syar'iyyah Daulah Islamiyyah di atas kemudian ingatingat kembali ushul manhaj dan aqidah khawarij lantas bandingkanlah, adakah kesamaan antara penjelasan di atas dengan manhaj khawarij yang sesat?! Penjelasan Haiah Syar'iyyah yang gamblang dan jelas di atas telah menunjukkan secara meyakinkan bahwa Daulah bukanlah Kawarij!! Maka setelah penjelasan ini hanya para pendengki yang hatinya di penuhi kebenciaan dan kesombonganlah yang tetap ngotot menuduh Daulah sebagai khawarij!! ▪Syaikh Turki Bin'ali salah satu Syar'i Daulah mengatakan: Dan siapapun telah mengetahui bahwa para umara Daulah Islamiyyah dan para tentaranya mereka tidak mengkafirkan orang yang terjatuh dalam dosa besar dan tidak pula mengatakan akan kekalnya mereka di neraka, merekapun tidak mengingkari Syafaat bahkan seluruh dunia sudah tau bawasannya mereka menegakkan had atas pezina misalnya dan menegakkan ta'zir kepada anak yang durhaka kepada kedua orang tua, seandainya Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 62 mereka itu Khawarij tentu mereka akan menghalalkan darah mereka, karena zina dan durhaka pada orang tua adalah merupakan dosa besar. Maka perhatikanlah (Tabshiiru Al muhaajij). ▪Syaikh Bin'ali juga berkata: apakah kami mengkafirkan para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam?! 'Iyaadzubillah. ▪Beljau juga berkata: Adapun Dauah Islamiyyah, maka sesungguhnya ia tidak mengumumkan kecuali untuk menjaga atas darah muwahhiddin dan untuk memerangi syirik dan kaum musyrikin (Tabshiiru Al Muhaajij) ▪Beliau juga berkata: Apakah kami menolak hadits-hadits tentang Syafaat yang mana kami meminta kepada Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung agar supaya kami ini menjadi ahlinya?! Apakah kami mengatakan bahwa pelaku maksiat kekal di neraka?! "Subhaanaka hadz buhtaanun adhiim" (Al kaukib Ad duri Al muniir). Dan masih banyak lagi penjelasan dan bantahan-bantahan Syaikh Turki Bin'ali dalam buku beliau yang sudah sering kami sebut atas tuduhan khawarij yang diarahkan kepada Daulah. Apa yang kami sebutkan di atas sudahlah sangat-sangat mencukupi bagi orang yang mau jujur dan inshof dalam menilai. Namun bagi para pendengki ghulat semua itu mungkin dirasa belum cukup!! Ya... belum cukup dan tidak pernah akan cukup karena mereka itu adalah seperti yang di firmankan Allah "shummun bukmun 'umyum fahum laa yarji'uun" (QS Al baqarah:18) atau seperti yang difirmankan Allah "Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (QS Al haj:46). Jika sudah demikian benarlah firman Allah SWT "Sesungguhnya mahluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti" (QS Al anfal:22). Wallahu a'lam. Terakhir sebelum kami menutup tulisan ini kami ingin menyampaikan kepada para pendengki Daulah yang telah menuduh Daulah sebagai khawarij: Wahai para pendengki... demi Allah kami tidak yakin bahwa tulisan ini akan bisa menjadi sebab berubahnya pendirian kalian -kecuali atas izin Allah-, karena hidayah hanya di tangan Allah. Namun kami tidak akan pernah putus asa –in sya Alah- untuk terus menyampaikan apa yang kami pandang adalah kebenaran, dan kamipun akan terus membela Daulah selama kalian terus menuduh Daulah tanpa bukti dan tanpa Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 63 memperhatikan kaidah-kaidah syar'i dalam tuduh menuduh, sesungguhnya sudah cukup lama kami diam dan bersabar dengan tuduhan-tuduhan kalian!! Sesungguhnya demi Allah sebagian kalian tau bahwa selama ini kami lebih senang jika kita selesaikan perbedaan kita ini dengan diskusi secara sembunyi-sembunyi dan demi Allah sebagian kalianpun tau bagaimana kami telah berusaha berulang kali menempuhnya, namun qadarullah kalian tetap bersikukuh dalam pendirian kalian untuk terus menuduh Daulah sebagai Khawarij bahkan hari demi hari kalian justru bertambah brutal dalam permusuhan!! Kalian mempertontonkan secara terbuka dan terang-terangan tuduhan kalian di media-media yang kalian kelola, kalian unggah tulisan-tulisan yang secara terbuka tanpa tedeng aling-aling mencela dan menuduh Daulah!! Maka tidak ada kata lain kecuali DIBANTAH!!! karena kebenaran itu memiliki hak bahkan yang paling berhak untuk berbicara dan di terima dan Alhamdulillah kami telah memulainya dan akan terus berlanjut -biidznillah- selama kalian tidak berhenti dari kedhaliman kalian kepada Daulah, pada dasarnya adalah hak kalian menuduh ini dan itu kepada siapapun selama kalian menyandarkan tuduhan kepada rambu-rambu syariat namun saat tuduhan kalian itu adalah tuduhan yang ngawur yang tidak mengindahkan batasan-batasan syariat dalam masalah tuduh menuduh maka ini menjadi masalah besar yang kalian harus mempertanggung jawabkannya di dunia kepada manusia dan di ahirat kepada Allah karena orang yang kalian tuduh itu tentu akan membela diri dari kedhaliman kalian, ini pertama. Kedua: Kami nasehatkan kepada kalian untuk segera mencabut tuduhan Khawarij kepada Daulah yang sudah sedari lama kalian lakukan karena demi Allah itu adalah tuduhan dusta dan fitnah yang keji!! Apa yang akan kalian katakan jika kelak di hadapan Allah mereka mendebat kalian atas tuduhan kalian kepada mereka?! Kami katakan mereka karena begitu banyaknya jumlah mereka!! Sebuah Daulah Islam yang berisi puluhan bahkan ratusan ribu kalian telah tuduh secara mutlak dan menyeluruh sebagai Khwarij!! Subhanallah... ingatlah wahai kaum di hari yang tidak bermanfaat harta dan keturunan kecuali siapa yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat.. ingatlah di hari di kunci mati mulut mereka dan akan bersaksi tangan serta kaki mereka terhadap apa yang mereka lakukan..."dan alangkah ngerinya jika sekiranya kamu melihat orangorang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Robnya, mereka berkata: Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 64 Ya tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh kami adalah orang-orang yang yakin" (QS As sajdah:12), menurut kami ada tiga pilihan untuk kalian pertama kalian bertaubat dan mencabut seluruh tuduhan kalian kepada Daulah apa yang kalian tidak ada bukti, terutama tuduhan Khawarij dan wallahi ini adalah pilihan terbaik untuk kalian, kedua kalian diam menahan lisan kalian dari menuduh Daulah tanpa bukti meskipun kalian mungkin tetap menyakini Daulah sebagai Khawarij, paling tidak ini lebih ringan buat kalian nanti di aherat, ketiga kalian terus menerus di atas tuduhan kalian, na'udzu billah. Ketiga: Kami ulang kepada kalian seperti halnya telah kami katakan dalam bantahan kami kepada penulis makalah "Adab dan Akhlaq Khawarij Modern" bahwa kami bukanlah kaum yang suka membangun hukum tafsiq dan tabdi' apalagi takfir hanya karena sebab kebencian atau permusuhan atau perbedaan, sesungguhnya sekeras apapun ucapan kami kepada kalian dalam masalah ini tidak berarti kami menjatuhkan hukum-hukum di atas kepada kalian namun juga ketahuilah bahwa bukan juga berarti kalian terbebas sama sekali dari hukum-hukum di atas, Demi Allah seandainya kalian mau sedikit saja menahan lisan dari menuduh dan memvonis Daulah sebagai Khawarij secara mutlak dengan terang-terangan dan kalian terus mengulang-ulangnya tentu kami juga akan lebih menjaga lisan kami kepada kalian -insyaallah- dan bukankah kami sudah cukup lama bersabar dari kalian?! Jadi menurutku kalian adalah "IKHWAANUNA BAGHAU 'ALAINA". Wallahu a'lam bi sawwab. Adapun Antum wahai pendukung Daulah... Antum wahai Anshar Khilafah... kepada Antum semua wahai Ikhwah Manhaj kami katakan: Telah kami nasehatkan kepada kalian untuk senantiasa menjaga Akhlaq. Maka demi Allah kami mengulangnya di tempat ini karena berapa banyak para musuh dan para pendengki itu menyerang dan menyoroti kita dari sisi ini. Ketahuilah saat seteru kita menyoroti dan mengkritik kita pada persoalan yang menurut mereka memang kita melakukannya sebaiknya kita tidak lantas serta merta membela diri dan membantahnya. Namun yang lebih baik kita mengoreksi diri kita, jika kekurangangan itu memang ada pada diri kita maka tidak ada alasan bagi kita Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 65 untuk tidak mengkui dan merubahnya, namun jika kita yakin bahwa apa yang mereka kritikkan tidak ada pada diri kita maka kita di beri pilihan imma kita bersabar dengan tuduhan itu atau imma kita menjelaskan bahwa kritikan tersebut adalah fitnah yang kita tidak melakukannya, Ala kulli hal ya...Ikhwah terkadang musuh itu lebih jujur dalam mengkritik dan menyebutkan aib kita ketimbang saudara kita sendiri. Maka tidak selayaknya kita memicingkan mata dari kritikan-kritikan mereka, sementara orangorang Soleh terdahulu mereka lebih menyenangi jika di tunjukkan aib-aibnya ketimbang di sebutkan kelebihan-kelebihan dan kebaikannya. Wallahu a'lam bisawwab. Kemudian ketahuilah bahwa selama Antum semua berpegang dan tetap di atas Al haq maka persiapkanlah diri kalian untuk menghadapi ujian dan cobaan berupa fitnah dan syubhat karena syaithon tidak akan pernah tinggal diam, mereka para Syaithon akan terus bekerja keras untuk mengembalikan Antum semua ke belakang sebagai mana kalian lihat sudah berapa banyak yang berhasil di kembalikan ke belakang oleh para Syaithon itu. Ketahuilah wahai Ikhwan... sebenarnya strategi syaithon dari dulu hingga sekarang dalam usaha mereka menyesatkan manusia adalah sama yaitu "sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan" (QS AlAn'am:112), dan untuk antum semua kami akan bawakan sepenggal kisah keislaman Sahabat Thufail bin Amru Ad-Dausi seorang ahli Syair yang memiliki intelektualitas tinggi di zaman jahiliyahnya. Dikisahkan oleh Imam Ibnu Hisyam dalam Sirahnya (2/2122) bahwa Thufail bin Amru Ad-Dausi seorang pembesar suku Daus datang ke kota Makkah dalam rangka peribadatan kepada berhala di sekitar Kakbah sementara waktu itu sedang gencar-gencarnya dakwah Islam. Tufail bin Amru ditemui salah seorang pembesar kafir Quraisy di gerbang kota Makkah. Si pembesar Quraisy mengatakan kepada Tufail: Wahai Tufail sesungguhnya engkau telah memasuki negeri kami dan ini bersama kami ada seorang laki-laki (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam) yang telah merepotkan kami dan telah mencerai beraikan urusan kami serta telah merobek persatuan kami. Dan sesungguhnya ucapannya itu seperti Sihir yang bisa memisahkan antara seorang laki-laki dengan ayahnya dan seorang laki-laki dengan saudaranya juga suami dengan istrinya. Dan sesungguhnya kami ini takut kepadamu akan tertimpa apa yang telah Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 66 menimpa kami. Maka janganlah engkau berbicara dengannya dan jangan engkau mendengarkan kata-katanya. Maka Thufail berjanji untuk melaksanakan "nasehat" pembesar Quraisy tersebut. Berangkatlah Thufail ke Kakbah dan Qadarullah di sana ada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sedang berdoa sedang jarak antar Thufail dan Rasulullah tidak begitu jauh sehingga Thufail masih bisa mendengar apa yang diucapkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika Tufail mendengar Rasulullah membaca ayat AlQuran maka diapun terkesima. Sebagai seorang ahli syair dan memiliki intelektualitas tinggi Thufail tahu betul bahwa yang dibaca Rasulullah bukanlah syair, maka ia bergumam: Celakalah ibumu wahai Thufail... bukankah aku ini ahli syair?? Tidak tersamar bagiku antara yang haq dengan yang batil, lantas apa yang menghalangiku untuk mendengarkan apa yang dikatakan laki-laki ini?? Jika apa yang dikatakannya bagus, aku bisa mengambilnya dan jika yang dikatakannya buruk aku bisa meninggalkannya. Lantas Tufail mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sampai ke rumah Beliau kemudian Thufail berkata kepada Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam: Ya Muhammad sesungguhnya kaummu telah mengatakan kepadaku tentangmu begini dan begitu, lantas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mendakwahi Thufail dan Thufail akhirnya masuk Islam (Sirah Ibnu Hisyam 2/21-22). Subhanallah... perhatikanlah bagaimana ahlul batil mempengaruhi manusia agar manusia menjauh dari ahlul Haq. Segala cara mereka tempuh dari mulai memfitnah sampai merayu agar jangan dekat-dekat dengan ahlul Haq. Katanya agar tidak tertimpa bencana maka jangan dekat-dekat dengan Dia (Ahlul haq) demikianlah apa yang di alami Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan demikain juga yang di alami oleh pewaris Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam dari kalangan Ulama Ummat seperti Imam Ahmad bin Hanbal. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab, demikian juga hari ini telah d alami oleh Daulah Islamiyyah dimana tidak asing lagi bagi kita tuduhan mereka bahwa Daulah telah memecah belah barisan mujahiddin di manamana!! Subhanallah... alangkah samanya malam ini dengan malam kemarin!! Dengan alasan memberi nasehat kepada ummat dan menghawatirkan keselamatan ummat mereka menghalangi manusia untuk bergabung ke Daulah bahkan mereka Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 67 melarang manusia untuk hanya sekedar membaca berita-berita dari Daulah!! Subhanallah... namun segencar apapun usaha mereka menjauhkan manusia dari Daulah namun tetap saja ada yang mengikuti Sunnahnya Thufail bin Amru Ad dausi untuk membebaskan diri dari taqlid buta dan tidak menghiraukan omongan orang tentang Daulah, mereka mendengarkan, membaca dan menyaksikan sendiri apa yang di lakukan Daulah sehingga nyatalah bagi mereka Al-Haq dari Al-Bathil dan kemudian mereka memeluknya tanpa keraguan. Begitu pula yang terjadi di Indonesia hari ini bagaimana para musuh itu selalu bekerja keras siang malam untuk menjauhkan manisia dari Al-Haq caranya pun persis dengan cara pembesar Quraisy di atas yaitu memfitnah dan merayu kadang mereka memfitah dan menjatuhkan penyeru Al-Haq dengan kesalahan-kesalahan yang dulu pernah di lakukan, mereka mengatakan: Dia itu dulu dari kelompok Salafi maz'um!! Dia itu dulu pernah mengkafirkan masyarakat secara umum!! Dia itu dulu pernah menuduh mujahiddin sebagai Khawarij!! Subhanallah... mereka menyerang pribadi penyeru Al-Haq dengan kesalahan-kesalahan masa lalu yang padahal orangnya sudah bertaubat dari kekeliruan-kekeliruan itu, mereka mencari-cari dalih setelah mereka tidak mampu menghadapi Ahlul haq dengan dalil, untuk itu wahai Ikhwah manhaj janganlah kalian tertipu oleh manisnya ucapan mereka dan tingginya gelar-gelar mereka, ingatlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: "Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu dan jika mereka berkata, Engkau mendengarkan tutur katanya, mereka seakan-akan kayu yang tersandar, mereka mengira bahwa setiap teriakan di tujukan kepada mereka, mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka, semoga Allah membinasakan mereka, bagaimana mereka dapat di palingkan? (QS Al-Munafiquun:4). Wallahu a'lam bi sawwab, Washalaatu wassalaamu 'ala nabiyyina Muhammad SAW wa 'ala aalihi Wa ashhaabihi ajma'iin, wa ahiru da'wana AlhandulillahiRobbil 'alamiin Selesai di tulis pada hari Kamis 26 February 2015M, di LP Thaghut Permisan NK Saudara kalian: Abu Hataf Saiful Rasul Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H Halaman 68