membantah tuduhan khawar embantah tuduhan

advertisement
AN NUSHRAH AL UNDUNUUSIYYAH LI AD-DAULAH AL ISLAAMIYYAH AL MADHLUUMAH
(2)
MEMBANTAH TUDUHAN KHAWARIJ KEPADA DAULAH
Penulis : Abu Hataf Saiful Rasul
Dimuroja’ah Syar’i Khilafah Dawlah Islamiyah Media
Abul Hasan Al-Kindy Al-Jazrawy
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 1
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala Sang Pemberi nikmat dan petunjuk,
barang siapa yang diberi petunjuk oleh-NYA maka tidak akan ada yang bisa
menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan oleh-NYA maka sekali-kali tidak
akan ada yang bisa menyelamatkannya.
Allah berfirman "Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat
petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang di kehendakinya"
(QS Al baqarah:272). Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Rasulullah shllallahu a'laihi wasalam yang di utus di ahir zaman dengan Al quran dan
pedang sampai manusia seluruhnya beribadah hanya kepada Allah yang tiada sekutu
bagiNYA.
Setelah kami menyelesaikan tulisan bagian pertama dari silsilah AN NUSHRAH yang
mana di dalamnya kami telah menjelaskan akan keabsahan khilafah Amirul mukminin
Abu Bakar Al-Bagdadi, serta telah kami bantah -dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala
syubhat-syubhat yang dihembuskan oleh para penentang Daulah seputar masalah ini,
maka in sya ALLAH dalam silsilah kedua ini kami akan membantah sebuah tuduhan
yang terus digembar-gemborkan oleh para pendengki Daulah kususnya para GHULAT
pendengki Daulah di indonesia, yang mana dalam tuduhan itu mereka kebanyakan
hanya mengekor kepada orang lain. Wallahu a'lam.
KHAWARIJ inilah tuduhan jahat dan dusta yang mereka selalu gembar-gemborkan!!
Tak henti-hentinya mereka memprogandakan tuduhan dusta ini, dengan segala cara
mereka sebarkan fitnah bahwa Daulah adalah kelompok khawarij, anjing-anjing neraka,
haruriyah dan anak cucu ibnu Muljim!! wallahu musta'an.
Tak mau peduli dengan penjelasan pihak Daulah yang telah menyatakan berulangulang lewat bayan resmi para pemimpin maupun para ulama dan syar'inya bahwa
Daulah bukan khawarij dan tidak berfaham khawarij!! Para pendengki itu terus saja
menyerang Daulah dengan tuduhan-tuduhan keji tersebut. Sepertinya -wallahu a'lamkebencian dan kedengkian mereka kepada Daulah telah benar-benar sampai ke ubunubun sehingga nyaris hilang atau bahkan telah hilang dari mereka sikap inshof dan
adil kepada Daulah. Seperti telah kami singgung dalam AN NUSHRAH (1) bahwa dalam
masalah tuduhan khawarij para pendengki itu terbagi dalam dua
kelompok:
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 2
▪Pertama: Kelompok yang menuduh secara mutlak dan menyeluruh bahwa Daulah
adalah khawarij tanpa membedakan baik umara, ulama dan syar'i, komandan maupun
junud seluruhnya. Menurut mereka adalah khawarij. Kelompok inilah yang kami
menamainya sebagai pendengki Ghulat, dimana kelompok ini adalah kelompok yang
paling keras permusuhan dan kebenciannya kepada Daulah. Di Indonesia mereka
dengan mudah dapat kita kenali lewat situs-situs yang di kelola oleh kalangan Ghulat
pendengki Daulah yang mana situs-situs tersebut saling berlomba dalam
menterjemahkan fatwa-fatwa atau tulisan-tulisan yang menyerang Daulah.
▪Kedua : Kelompok yang tidak menuduh Daulah sebagai khawarij secara mutlak
dan menyeluruh. Namun meraka mengatakan bahwa di dalam barisan Daulah ada
orang-orang yang Ghuluw dalam takfir atau ada orang-orang yang terkontaminasi
faham khawarij atau ada yang mirip dengan khawarij atau bahkan ada orang-orang
khawarij di dalam barisan Daulah. Kelompok ini masih mengakui bahwa di dalam
barisan Daulah ada orang-orang ikhlas dan baik yang mereka masih saling menjalin
hubungan dan meraka senang dengannya.
Itulah dua kelompok pendengki Daulah kaitannya dengan tuduhann khawarij kepada
Daulah. Ada kesamaan dari sisi menuduh namun berbeda jauh dari sisi cakupan
tuduhan. Yang pertama menuduh secara mutlak bahwa Daulah adalah kelompok
khawarij sementara yang kedua tidak megatakan bahwa Daulah adalah kelompok
khawarij namun mereka mengatakan bahwa di dalam barisan Daulah ada orang-orang
khawarij. Ada lagi sisi kesaman dua kelompok di atas yaitu sama-sama menolak dan
tidak mengakui keabsahan khilafah Amirul mukminin Abu Bakar Al-Bagdadi dan
kaitannya dengan penolakan keabsahan khilafaf Al-Bagdadi selain dua kelompok di
atas ada satu lagi kelompok yang menolak keabsahan khilafah namun meskipun
mereka tidak mengakui sahnya khilafah Al-Bagdadi mereka tetap berkeyakinan bahwa
Daulah adalah saudara semanhaj dan seaqidah. Kelompok ini menolak keras tuduhan
khawarij kepada saudaranya di Daulah dan mengecam para penuduh yang mengatakan
Daulah sebagai khawarij.
Tidaklah dipungkiri akan adanya fatwa-fatwa dalam bentuk tulisan maupun ceramah
dari para ulama atau orang-orang yang dianggap sebagai ulama dari berbagai
kalangan dari mulai yang jihadis maupun non jihadis (ulama thagut), yang berada di
medan jihad maupun yang di luar medan jihad. Bahkan para ulama yang tinggal di
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 3
negara kafir seperti Inggris dengan suaka politik, mereka pun tak ketinggalan dalam
mengeluarkan fatwa tuduhan khawarij kepada Daulah bahkan terkadang mereka lebih
extrim dalam tuduhannya ketimbang ulama yang lainnya, wallahu musta'an.
Adapun para Ghulat pendengki Daulah di Indonesia selalu stanby untuk senantisa
menerjemahkan fatwa-fatwa bi duni lijam (fatwa tanpa kendali) tersebut sebagai
amunisi segar bagi mereka untuk menyerang Daulah. Maka, jika diperhatikan tidaklah
ada fatwa atau tulisan yang menyerang Daulah kecuali pasti para Ghulat itu akan
bersegera menerjemah dan menyebarkannya!! Wallahu a'lam.
Sebenarnya menurut kami tidak masalah segala hal yang menyerang Daulah
diterjemahkan dan dipublikasikan jika disertai sikap inshof dan adil, yaitu dengan juga
menerjemahkan dan mempublikasikan bantahan-bantahan pihak Daulah ditambah
dengan terjemahan yang apa adanya, sehingga umat mendapat informasi dua arah
yang seimbang, utuh dan apa adanya.
Dengan demikian sifat Al 'adalah (keadilan) nampak pada diri mereka. Jika tidak
demikian sebaiknya ujung pena dipatahkan saja dan diam tentu lebih baik bagi mereka.
Namun amat disayangkan yang terjadi tidaklah demikian!! Kebanyakan umat hanya
mendapat info sepihak itupun kadang tidak utuh disebabkan karena yang mereka baca
hanya fatwa-fatwa dan tulisan-tulisan para pendengki yang diterjemahkan oleh para
pendengki, dimana mereka hanya mau menerjemah dan menyebarkan segala hal yang
berbau tuduhan dan penjatuhan kepada Daulah yang sekali lagi terkadang mereka
sajikan secara tidak utuh.
Dalam AN NUSHRAH (1) kami telah menunjukkan beberapa kasus dalam masalah ini
dan mereka menambah daftar apa yang mereka lakukan dalam kasus majalah DABIQ
volume keenam tentang kesaksian Syaikh Abu Jarir Asy Asyimali. Maklum dalam
majalah DABIQ volume keenam telah mengangkat kajian utama sebagai cover sampul
depan tulisan Syaikh Abu Jarir Asy -Syimali yang berjudul "Al-Qaidah Waziristan
kesaksian dari dalam".
Dalam majalah berbahasa Inggris tersebut Syaikh Abu Jarir menceritakan perjalanan
jihad beliau khususnya dan jamaah beliau umumnya serta hubungan beliau dengan AlQaidah dan pandangan beliau serta jamaah beliau tentag Al-Qaidah khususnya dalam
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 4
masalah manhaj. Jadi apa yang Syaikh Abu Jarir katakan adalah murni pandangan
beliau yang sama sekali tidak mewakili manhaj atau pandangan Daulah.
Tapi anehnya, para pendengki itu memaksakan bahwa apa yang disampaikan Syaikh
Abu Jarir itu adalah sebagai manhaj dan pandangan resmi Daulah!! Kenapa demikian?
Jawabannya -wallahu a'lam- karena dalam kesaksiannya tersebut Syaikh Abu Jarir
berpandangan dan berkeyakinan bahwa Aqidah dan manhaj Al-Qaidah sebelum dan
sesudah beliau di penjara adalah IRJAA' (terkontaminsi faham murjiah) sehingga
mungkin ini dianggap sebagai senjata mematikan bagi para pendengki ghulat untuk
menyerang Daulah.
Maka bersegeralah mereka menuduh bahwa Daulah telah mencap Syaikh Usamah
rohimahullah sebagai Ra'su Al irjaa' (gembongnya murji'ah) hal itu murni berdasarkan
dengan tulisan Syaikh Abu Jarir di atas, padahal seperti yang sudah kami katakan
bahwa Syaikh Abu Jarir hanya mewakili dirinya sendiri dan apa yang beliau tulis pun
adalah alur cerita yang terjadi sebelum beliau tertangkap dan di penjara oleh
pemerintah Rafidhah Iran tahun 2001. Ini jauh sebelum lahirnya Daulah Islam Iraq apa
lagi Daulah khilafah!! bagaimana bisa keyakinan itu dialamatkan ke Daulah khilafah
yang baru dideklarasikan tahun 2014? Lantas Syaikh Abu Jarir menganggap bahwa
kondisi Al-Qaidah tidak berubah setelah beliau bebas dari penjara tahun 2013.
"Adapun saat aku di dalam penjara aku tidak mengetahui bagaimana kondisinya"
demikian yang dikatakan Syaikh Abu Jarir. ‘Ala kulli hal apa yang dikatakan Syaikh
bukanlah manhaj dan pendapat Daulah!! Tidak pula beliau mewakili Daulah!! Namun itu
adalah pendapat beliau pribadi dan beliau berbicara atas nama pribadi!! Demikian
yang ditegaskan oleh Syaikh Ma'mun Hatim saat mengomentari kesaksian Syaikh Abu
jarir.
Bahkan Syaikh Abu Maisarah Asy-Syami telah menantang MUBAHALAH bagi siapa saja
yang menuduh bahwa Daulah telah memvonis Al-Qaidah umumnya dan Syaikh Usamah
kususnya sebagai MURJI'AH!! Maka seperti biasa mereka akan diam seribu bahasa
saat diajak mubahalah atas tuduhan-tuduhan yang mereka arahkan kepada Daulah,
wallahu a'lam mungkin karena mereka sendiri mengetahui bahwa tuduhan mereka itu
memang tak berdasar!!
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 5
Dan yang harus di ketahui meskipun Syaikh Abu jarir beranggapan demikian kepada Al
Qaidah umumnya dan Syaikh Usamah kususnya namun beliau tetap menghormati dan
banyak memberikan pujian serta doa kebaikan untuk Al Qaidah dan Syaikh Usamah,
inilah yang mungkin -wallahu a'lam - tidak di sukai oleh para pendengki tersebut
sehingga mereka tidak mau menterjemahkan secara utuh tulisan Syaikh Abu jarir di
atas karna jika mereka menterjemahkan secera utuh, akan tersingkaplah hakekat
sesungguhnya dan akan terbongkarlah kedustaan mereka. Wallahu a'lam bi sowab.
Demikianlah mereka telah menampakkan dengan jelas dan gamblang akan kedengkian
dan kebencian mereka kepada Daulah lewat ucapan dan tindakan. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman "Sungguh telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang
tersembunyi di hati mereka lebih jahat"(QS Ali imran:118). Maka tidak ada kata lain
kecuali syubhat harus dibantah. Kekeliruan harus diluruskan, kedholiman harus
diangkat dan kedustaan harus disingkap!! Setelah sekian lama kami diam dan terkesan
hanya menjadi pengamat maka saatnyalah kami bicara dengan apa yang Allah
Subhanahu wa Ta’ala mudahkan kepada kami dan kami tidak merasa berdosa terhadap
janji kami pada mereka untuk tidak bicara atau menulis di internet karena janji kami
itu di bawah syarat mereka mau bersikap adil dan inshof terhadap Daulah dan
menghentikan atau tidak memuat berita-berita yang berbau tuduhan, penggambaran
citra buruk atau perpecahan dan propokasi.
Sebelum ini kami memilih cara intern (nasehat dan diskusi secara pribadi) dengan
harapan ada perubahan. Namun sepertinya mereka tetap keukeuh di atas pendirian
sebagai seteru Daulah bahkan mereka semakin menjadi-jadi dalam kedengkiannya!!
Sampai-sampai salah satu di antara mereka mengatakan: "Kami sudah tidak mau
main-main lagi dengan Daulah sesat dan para pendukungnya!!" walaa hawla wala
quwwata illa billah.
Maka untuk itu kami akan bicara terang-terangan dengan izin Allah Subhanahu wa
Ta’ala Syaa'a man syaa'a wa abaa man abaa wa laa nakhaafu law maa talaaim in sya
Allahu Ta'alaa.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 6
Di antara prinsip yang kami pegangi adalah "mendengarkan dari kedua belah pihak"
saat kami mendapati dua kubu yang berselisih, meneliti secara adil tanpa berat
sebelah hujjah masing-masing pihak sebelum kami memutuskan siapakah pihak yang
benar dan yang keliru. Demikian halnya tentang tuduhan khawarij kepada Daulah yang
di berikan oleh sekelompok kaum muslimin, Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha tau
bagaimana kami berusaha untuk konsisten dalam prinsip ini.
Maka tidaklah sampai kepada kami fatwa-fatwa berupa tulisan atau ceramah yang
berisi tentang tuduhan khawarij pada Daulah kecuali kami membaca dan menelaahnya
dengan sungguh-sungguh sebelum kami membaca dan menelaah bantahan dari pihak
Daulah baik bantahan qaul syar'i (ceramah dan tulisan) maupun bantahan mar’iyyat
(apa yang di lakukan Daulah di lapangan). Kemudian kami korelasikan apakah tuduhan
khawarij itu sesuai dengan apa yang ada pada Daulah, baik ucapannya maupun
amalannya, dengan tentunya kami harus faham dulu siapa itu khawarij dan bagaimana
manhaj serta ciri-ciri mereka, sehingga bagi kami yang penting bukanlah siapa yang
menuduh!! Tapi yang paling penting adalah apakah tuduhan itu benar?!
Artinya apakah pihak yang tertuduh benar-benar sesuai dan benar-benar melakukan
apa yang dituduhkan?? Status si penuduh sebagai ulama besar misalnya atau mujahid
besar atau komandan besar tidaklah penting bagi kami karena dalam masalah tuduh
menuduh telah ada kaidah baku dalam syariat yaitu "si penuduh harus mendatangkan
saksi dan yang dituduh harus bersumpah". Kaidah ini berlaku umum tanpa harus
melihat status si penuduh atau si tertuduh. Perkara yang sangat disayangkan
sebagian pendengki Daulah di Indonesia tidak tau atau pura-pura tidak tau akan kaidah
ini sehingga ketika mereka ditanya alasan atau dasar dari tuduhan khawarij yang
mereka lemparkan pada Daulah mereka dengan enteng menjawab "Dasarnya adalah
fatwa Syaikh fulan dan Syaikh fulan !!"
Kemudian jika kita ajak mereka untuk meneliti kesesuaian fatwa-fatwa tersebut
dengan realita Daulah dan mari kita dengarkan jawaban serta penjelasan Daulah
terhadap tuduhan tersebut mereka menjawab "Kami tsiqah dan mutma'in dengan para
ulama itu karna tidak mungkin mereka sembarangan dalam berfatwa !!" Maka ucapan
mereka ini benar namun yang mereka maksudkan adalah batil!!
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 7
Demikianlah jawaban Amirul mukminin Ali bin abi thalib saat mendengar orang
khawarij mengatakan: “ini hukmu illa lillah”, dan ucapan mereka hakekatnya sama
dengan ucapan orang khawarij itu sendiri di mana mereka membawa kewajiban untuk
tsiqah dan mutma'in kepada ulama pada persoalan tuduhan ! Apakah wahai kaum...
saat Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib mengklaim baju besi yang ada di tangan
seorang yahudi adalah miliknya beliau itu sembarangan??
Apakah Qodhi Syuraij yang beliau adalah seorang tabi'in tidak mutma'in dan tsiqah
kepada sahabat sekaligus Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib?? Namun bukankah Qodhi
Syuraij tetap meminta kepada Amirul mukminin untuk mendatangkan saksi dan bukti
atas klaim beliau?? Jadi harus difahami bahwa masalah kewajiban tsiqah dan
mutma'in kepada ulama adalah sendiri dan masalah kewajiban mendatangkan bukti
dan saksi dalam tuduhan adalah masalah sendiri tidak ada talazum antar keduanya !!
Namun sayang kaum itu tidak mengerti. Wallu a'lam bisshowwab.
Adapun secara naqli syar'i (tulisan dan pernyataan) serta amali waqi'i (perbuatan di
lapangan) Daulah telah membantah tuduhan khawarij yang dialamatkan kepadanya, di
antara tulisan yang khusus membantah tuduhan ini adalah apa yang ditulis oleh ulama
dan syar'i Daulah sendiri maupun ulama lain yang masih memiliki sikap insof dan adil
pada Daulah meskipun terkadang mereka juga tidak sepakat dengan Daulah pada
beberapa masalah, sebagai contoh:
Syaikh Husain bin Mahmud dalam tulisan beliau yang berjudul "Bahtsun fil
Khawarij". Dalam tulisan ini Syaikh Husain bin Mahmud menjelaskan seluk-beluk
Khawarij baik dari sisi historis maupun manhaj dan aqidahnya. Beliau juga
menjelaskan kapan seorang individu maupun kelompok sah untuk disebut sebagai
khawarij dan yang jelas dalam tulisannya ini beliau menolak keras tuduhan
khawarij kepada Daulah.
Syaikh Abu Abdil Qahhar Al-Hasani (ulama Daulah) dalam tulisan beliau yang
berjudul "Haqiqotul Khawarij". Tulisan beliau ini adalah bantahan kepada para
penuduh Daulah, dimana beliau menyebutkan ciri-ciri khusus khawarij baik manhaj
maupun aqidahnya yang teryata tidak ada satupun yang sama dengan manhaj dan
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 8
aqidah yang dianut Daulah dan bahwa manhaj serta aqidah Daulah adalah murni
Ahlussunnah wal Jamaah.
Syaikh Abu Humam Bakar bin Abdil Aziz Al-Atsari Turki Ben'ali (ulama dan syar'i
Daulah) dalam tulisan beliau yang berjudul "Tabshiiru Al muhaajij bi Al farqi baina
rijaali Ad daulah Al islamiyyah wa Al Khawarij), tulisan ini juga bantahan sekaligus
pembelaan beliau terhadp Daulah yang telah dituduh secara aniaya sebagai
khawarij.
Syaikh Abu Abdirrahman ibnu Adam dalam tulisan beliau (Nushrah li Ad daulah Al
madhluumah) tulisan setebal 65 halaman ini adalah tulisan terbaik menurut kami
dari semua tulisan yang menjelaskan dan membantah tuduhan khawarij kepada
Daulah. Terkumpul di dalamnya kaidah-kaidah penting dimana dengannya beliau
membuktikan bahwa tidak ada keterkaitan, kesamaan atau kemirapan antara
Daulah dengan khawarij. Namun yang terjadi malah sebaliknya setiap disebutkan
salah satu pokok manhaj atau aqidah khawarij yang bid'ah pasti selalu bertolak
belakang dengan aqidah dan manhaj Daulah yang sunnah, sehingga kesimpulannya
kata Syaikh Ibnu Adam, Daulah adalah Ahlussunnah yang selamat bukan khawarij
yang sesat !!.
Demikian diantara tulisan-tulisan yang khusus membantah tuduhan khawarij kepada
Daulah dan tidak dipungkiri bahwa tulisan kami ini bertumpu pada tulisan-tulisan di
atas terutama sekali tulisan Syaikh Abu Abdirrahman ibnu Adam, bahkan boleh
dibilang tulisan ini adalah ringkasan dan terjemahan bebas dari tulisan-tulisan di atas
terutama tulisan terakhir, wallahu a'alam bisshowab.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 9
1. SEKILAS TENTANG KHAWARIJ
A. Asal Usul dan Penamaan
Al lmam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat Abu Sa'id
Al-Khudri, beliau berkata:
Saat Rasulallah Shallallahu ‘alaihi wasallam tengah membagikan ghonimah (perang
Hunain) tiba-tiba seorang laki-laki dari Bani Tamim bernama Abdullah bin Dzul
Khuwaishirah At-Tamimi berkata: Ya Rasulallah adillah, maka Rasulullah bersabda :
“Celakalah engkau, siapa yang akan berbuat adil jika aku tidak adil, lantas sahabat
Umar ibnu Khathab meminta izin kepada Rusulullah untuk memenggal kepala Ibn Dzul
Khuwaishirah namun beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mengizinkan, lantas
Rasulallah bersabda bahwa Dzul Khuwaishirah ini memiliki teman-teman (pengikut)
yang mana shalat dan puasa para sahabat tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan
shalat dan puasa mereka akan tetapi mereka keluar dan melesat dari dien seperti
melesatnya anak panah dari busurnya yang tidak menyisakan bekas sama sekali, kelak
mereka akan memerangi dan di perangi oleh ahlul haq di mana kalian (para sahabat)
akan mendapatkan di antara mereka ada seoarang laki-laki yang memiliki ciri-ciri di
salah satu tangannya ada benjolan seperti payu dara perempuan maka itulah dia
(khawarij), lantas abu sa'id Al khudri berkata: aku bersaksi aku telah mendengarnya
dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan aku bersaksi aku telah memerangi
mereka bersama Ali, dan laki-laki yang di kabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam ada di tengah mereka dia ditemukan telah terbunuh (secara makna).
Jadi cikal bakal khawarij itu sudah ada sejak masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam yang terdapat pada diri Ibn Dzul Khuwaishirah At-Tamimi namun
keberadaannya sebagai kelompok baru muncul pada masa Ali bin Abi Thalib tepatnya
pasca tahkim antara Ali dan Mu'awiyah lantas Ali memerangi mereka di Nahrawan
setelah mereka keluar dari barisan Ali dan berbuat melampaui batas (bughat), di
antaranya dengan membunuh anak serta menantu sahabat Khabab bin Al-Arth yang
sedang hamil dan mereka menolak untuk menyerahkan para pembunuhnya.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 10
Berdasarkan hadits-hsdits dan apa yang mereka lakukan di ambil kesimpulan bahwa
kelompak ini memiliki beberapa nama:
1. Al-Maariqah (yang melesat atau keluar)
Disebut Maariqah berdasarkan hadits Bukhari dan Muslim dari Abi Sa'id Al-Khudri
di atas, di mana Rasulullah bersabda: “Yamruquuna min ad-dien” (mereka melesat
keluar dari dien).
2. Al-Khawarij (yang keluar dari ketaatan imam)
Disebut khawaarij berdasarkan hadits yang di riwayatkan Muslim bahwa
Rasulullah bersabda tentang akan munculnya mereka: “Sayakhrujuuna (akan
keluar), maka mereka di sebut khawarij.
3. Al-Haruuriyyah (nama sebuah wilayah tempat berkumpulnya mereka)
Yang pertama kali menamai mereka Haruuriyyah adalah Amirul mukminin Ali bin
Abi Thalib. Hal itu di karenakan mereka keluar dari ketaatan dan berkumpul di
sebuah wilayah bernama Haruraa untuk memberontak. Kemudian Ali dan para
sahabat memerangi mereka di tempat itu (At tamhiid, Ibnu 'abdil bar:23/321).
4. Kilaabun Naar (anjing-anjing neraka)
Dinamakan kilabun naar berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah bahwa
Khawarij itu adalah anjing-anjing neraka. Untuk itu mereka dijuluki dan di sebut
sebagai kilaabun nar. Demikianlah di antara sebutan dan julukan mereka.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 11
B. Kelompok Khawarij dan Penisbatan nama kepada Para Pemimpinnya
Perlu diketahui bahwa khawarij itu terpecah belah menjadi beberapa kelompok yang
biasanya penamaan kelompok-kelompok itu di nisbatkan kepada nama para
pemimpinnya, dimana masing-masing kelompok itu memiliki ciri khas tersendiri yang
di ajarkan oleh para pemimpinnya tersebut, misal:
1. An-Najdaat adalah Kelompok Khawarij Pengikut Najdah bin Amir Al-Hanafi
Najdah bin Amir ini meyakini bahwa siapa yang melakukan dosa kecil dia akan diazab
tapi tidak di neraka dan disebutkan bahwa di antara mereka ada yang ghuluw dimana
mereka mengingkari kewajiban shalat lima waktu. Mereka menganggap bahwa yang
wajib hanya Shalat di pagi hari (subuh) dan di sore hari (magrib), di antara mereka
juga ada yang menghalalkan menikahi anaknya anak (cucu) dan anaknya adik. Di
antara mereka juga ada yang mengingkri surat Yusuf (Fathu Al baari 12/285, Ibnu
hajar Al asqalani).
Al-Imam Ibnu Hazm Al-Andalusi mengatakan bahwa di antara kesesatan kelompok ini
adalah keyakinan mereka bahwa tidak perlu mengangkat imam bagi ummat. Cukuplah
bagi ummat saling menasehati dalam Al haq dan mereka juga mengatakan barang
siapa yang lemah tidak mampu berhijrah ke wilayah mereka maka hukumnya fasik.
Mereka juga mengatakan bahwa boleh jadi Allah mengadzab orang yang beriman tapi
bukan dengan neraka. Adapun dengan neraka, maka tidak pelaku dosa besar dari
kalangan mereka tidaklah kafir namun jika selain mereka kafir demikian anggapan
mereka yang sesat (Al-Fishal fi Al milal 4/144). Kelompok ini pertama kali muncul di
Yamamah.
2. Ath-Thabahiyyah
Adalah Kelompok Khawarij Pengikut Abu Ismail Ath-Thabahi. Abu Ismail Ath-Thabahi ini
tidak memandang wajibnya shalat kecuali satu rakaat di pagi hari dan dua rakaat di
sore hari. Kelompok ini juga berkeyakinan bahwa haji waktunya adalah di setiap bulanbulan sunnah. Mereka juga mengharamkan memakan ikan kecuali setelah disembelih.
Mereka melarang mengambil jizyah dari orang majusi, mengkafirkan orang yang
berkhutbah di hari 'Idul Adhha dan 'Idul Fitri. Terakhir mereka meyakini bahwa
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 12
penghuni neraka hidup dalam kenikmatan di neraka sebagaimana penghuni surga yang
hidup dalam kenikmatan di surga (Al-Fishal fi Al-Milal 4/144, Ibnu Hazm Al-Andalusi).
3. Al-Azaariqah
Adalah kelompok khawarij pengikut Naafi' bin Al-Azraq. Kelompok ini pertamakali
muncul di Bashrah, yang menjadi ciri khas kesesatan mereka adalah berlepas diri dari
siapa yang berkeyakinan perlunya keluar memberontak saat dalam kondisi lemah
maupun tidak hanya itu mereka juga mengkafirkan siapa yang tidak sependapat
dengan mereka (Al-Fashal fil Milal 4/144,Ibnu Hazm Al-Andalusi). Al imam Abu
Hasan Al-Asy'ari mengatakan bahwa Al-Azariqah ini berpendapat barangsiapa tinggal
di negara kafir maka dia kafir tidak ada pilihan baginya kecuali hijrah. Dan diantara
kesesatannya mereka mengatakan bahwa jika negara itu kafir maka rakyatnya juga
kafir baik yang hadir maupun tidak (Maqalaat Al-Islaamiyyin 1/89).
4. Al-Maimuniyyah
Al-Maimuniyyah adalah bagian dari kelompok Al-‘Ajaaridah sebuah kelompok khawarij
pengikut Abdul Karim bin ‘Ajrad yang muncul di Khurasan. Dan Al-‘Ajaaridah sendiri
adalah bagian dari kelompok Al-‘Ashfariyyah sebuah kelompok Khawarij pengikut
Ziyad bin Al-Ashfar yang muncul di Magrib. Mereka ini membolehkan menikahi cucu
dan keponakan mereka juga berpendapat jika air telah kecipratan khomer lantas ada
orang yang meminum air tersebut maka orang itu kafir meskipun ia tidak tau kalau air
tersebut telah terciprat khomer (Al-Fashl fil Milal 4/144,Ibnu Hazm Al andalusi)
5. Al-Fadhiliyyah
Al-Fadhiliyyah juga bagian dari kelompok Al-Ashfariyyah, sebuah kelompok khawarij
yang meyakini bahwa barangsiapa yang mengucapkan Asy-Syahadatain dengan
lisannya maka ia adalah mukmin meskipun hatinya tidak meyakini Asy-Syahadatain
yang ia ucapkan dan malah meyakini millah yahudi atau nasrani atau majusi, semua itu
tidah masalah selama dia sudah mengucapkan Syahadatain (Al-Fishal fil Milal
4/144,Ibnu Hazm Andalusi).
Demikian di antara nama-nama kelompok khawarij yang sesat dengan
keanekaragaman idiologi sesat yang mereka adopsi dari pemikiran para pemimpin
yang mana nama kelompok mereka di nisbatkan kepadanya, secara historis
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 13
sebenarnya kelompok-kelompok di atas sudah tidak eksis alias sudah punah!!
Sehingga dapatlah di fahami bahwa nama khawarij atau mariqah adalah semacam
nama umum yang di sematkan kepada siapa saja yang mengadopsi aqidah dan manhaj
khawarij baik indifidu maupun kelompok, apapun nama kelompok jika ia mengadopsi
pokok-pokok manhaj dan aqidah khawarij maka kelompok itu adalah khawarij
meskipun mereka menafikan julukan tersebut dan menolaknya.
C. Pokok Inti Aqidah dan Manhaj Khawarij
Meskipun khawarij itu terpecah belah dalam banyak kelompok dengan ciri khas
kesesatannya masing-masing yang karenanya mereka berkelompok. Namun mereka
memiliki manhaj dan aqidah pokok yang sama yang mereka sepakati. Aqidah dan
manhaj yang mereka sepakati inilah yang dinamakan "Ushul Aqidah dan Manhaj
Khawarij" di mana seorang individu atau kelompok baru bisa di katakan sebagai
khawarij jika telah terkumpul padanya seluruh pokok manhaj dan aqidah khawarij
tersebut, di antara pokok aqidah dan manhaj khawarij adalah:
-Mengkafirkan para sahabat yang terlibat dalam perang Jamal dan perang
Shifin
-Mengkafirkan pelaku dosa besar yang tidak sampai derajat mukafiroh
(mencuri,zina,dusta dll)
-Membolehkan Al-Imamah selain Quraisy
-Menolak hadits shahih yang tidak sesuai dengan dhahir Al-Quran (menurut
sangkaan mereka)
-Mengkafirkan siapa yang tidak mengikuti pendapat mereka
-Memerangi orang Islam dan membiarkan penyembah berhala
Demikian di antara pokok manhaj dan aqidah khawarij yang mana seoarang individu
atau kelompok tidak boleh disebut dan dianggap sebagai khawarij kecuali telah
mengadopsi semua aqidah dan mahaj khawarij tersebut. Jika ada seoarang atau
kelompok yang padanya didapati salah satu atau sebagian saja dari manhaj dan aqidah
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 14
khawarij, maka yang boleh dikatakan padanya adalah di katakan "padanya ada sifat
khawarij" atau "ia terkontaminasi aqidah dan manhaj khawarij" atau ucapan-ucapan
semisal yang tidak memastikan secara mutlak sebagai khawarij.
Bahkan Syaikh Sulaiman ibnu Sahman mengatakan : Ketahuilah TIDAKLAH MENJADI
KHAWARIJ DAN TIDAK DI ATAS MADZHAB MEREKA kecuali siapa yang mengikuti sunnah
mereka yang telah keluar dari Ali dan meniti jalan mereka dari memerangi ahlul Islam
dan meninggalkan ahlul autsan, mengkafirkan siapa yang tidak meyakini apa yang
mereka yakini lantas menghalalkan darah dan hartanya, meyakini bahwa Utsman, Ali
dan para sahabat yang terlibat dalam perang Jamal dan Shiffin serta semua yang
ridha dengan tahkim mereka semua adalah kafir, meyakini bahwa siapa yang
melakukan dosa besar adalah kafir yang kekal di neraka, meyakini bahwa siapa yang
tidak keluar dan memerangi kaum muslimin maka dia kafir meskipun memiliki
keyakinan yang sama dengan mereka, menggugurkan had rajam bagi muhshan yang
berzina, memotong tangan pencuri sampai ketiak, mewajibkan shalat bagi wanita
haidh saat haidhnya, mengkafirkan orang yang meninggalkan amar ma'ruf nahi
munkar saat ada kemampuan dan menganggap dosa besar saat tidak ada kemampuan,
hukum orang yang terjerumus dalam dosa besar menurut mereka adalah hukum
orang kafir serta seluruh keyakinan-keyakinan mereka yang rusak dan amal-amal
mereka yang menyimpang (Adh dhiyaau Asy syaaruq 1/123).
Perhatikanlah awal ucapan Syaikh Sulaiman ibnu Sahman "tidak menjadi khawarij dan
tidak di atas madzhab mereka" sebelum meyakini keyakinan-keyakinan khawarij yang
di sebutkan, dan hal ini adalah kaidah yang ditetapkan oleh para ulama, (akan datang
in sya Allah pembahasan masalah ini di tempatnya nanti). maka kami katakan kepada
para pendengki Daulah yang menuduh Daulah secara aniaya sebagai khawarij :
Tunjukkan kepada kami bukti yang nyata bahwa Daulah beraqidah dan bermanhaj
khawarij!! Sebagaimana kami akan tunjukkan -dengan izin Allah- bahwa Daulah
bukanlah khawarij!!
Apakah kalian punya bukti bahwa pokok manhaj dan aqidah Daulah adalah pokok
manhaj dan aqidah khawarij yang telah di sebutkan?! Kalla wallah!! Jika kalian tidak
memiliki bukti -dan kalian tidak akan pernah memiliki serta menemukan bukti- maka
ketahuilah bahwa tuduhan kalian adalah tuduhan dusta yang aniaya serta dhalim!!
Apakah Daulah mengkafirkan Ali, Mu'awjyah, Amru dan para sahabat yang terlibat
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 15
dalam perang Jamal dan Shiffin?! Apakah Daulah mengkafirkan pelaku dosa besar?!
Apakah Daulah memerangi kaum muslimin dan meninggalkan Rafidhah dan
Nushairiyyah?! Apakah...dan apakah...!! Apakah kalian punya bukti?! Maka datangkanlah
hujjah kalian jika kalian merasa di atas kebenaran!! Wallahu a'lam bisshawwab.
D. Hukum Orang-orang Khawarij
Para ulama berbeda pendapat tentang status hukum khawarij apakah mereka kafir
atau tidak, Syaikh Abu Yusuf Madhad Alu Faraj dalam kitab beliau "Udzur bil jahli tahta
mijhari Asy syar'i" saat beliau berdalil dengan hadits-hadits tentang khawarij untuk
tidak meng u'dzur jahil pelaku syirik akbar, beliau menyebutkan para Aimmah
termasuk kalangan sahabat yang berpendapt bahwa khawarij adalah kafir yang tidak
diterima dari mereka jahil dan ta'wil. Di antara aimmah yang beliau sebutkan adalah
Al-Imam Al-Bukhari dan Imam Al-Mufassir Ibnu Jarir Ath-Thabari.
Namun dalam masalah ini yang shohih adalah pendapat jumhur yang tidak
mengkafirkan khawarij!! Bahkan telah disebutkan adanya ijma' bahwa khawarij dengan
seluruh kesesatannya mereka tetaplah ahlul qiblat dari kalangan kaum muslimin, di
antara yang menyebutkan adanya ijma' tidak kafirnya khawarij adalah Al-Imam AlKhththaabi, lihat (‘Aunul Ma'buud 12/276).
Syaikh Ali Khudhair telah membahas kelompok bid'ah khawarij ini dalam tulisan beliau
"Juz fi ahli al ahwaa wa al bidaa wa al mutaawwiliin", dan hadits-hadits tentang
khawarij serta ijma' tidak kafirnya mereka kami nukil dari kitab tersebut. Demikianlah
sekilas tentang kelompok bid'ah khawarij dari latar belakang, penamaan, pokok aqidah
dan manhaj serta hukumnya. Namun yang juga harus difahami bahwa tidak semua
Ahlul bid'ah seperti khawarij, murjiah, mu'tazilah, syiah dan kelompok-kelompok sesat
lainnya tidak bisa atau tidak boleh dikafirkan!! Akan tetapi disana ada rinciannya
sebagai berikut:
1. Yang tidak dikafirkan adalah pengikut atau awam ahlul bid'ah selama mereka
masih memiliki Ashlu dien Islam, tidak mendatangkan pembatalnya dan tidak
melanggar perkara-perkara yang ma'lum min dien bi dharurah, adapun para
gembong atau pemimpin yang menjadi propagandis dan perumus faham-faham
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 16
kelompok bid'ah tersebut maka mereka itu di kafirkan meskipun tidak
melanggar ashlu dien islam.
2. Yang tidak dikafirkan adalah kelompok-kelompok bid'ah yang tidak ghulat.
Adapun mereka yang ghulath seperti ghulath murjiah, ghulath mu'tazilah,
ghulath khawarij, ghulath syiah (rafidhah, nushairiyyah, ismailiyyah, duruj dll)
maka mereka itu adalah kafir baik awam maupum pemimpinnya.
Syaikh Abu Abdirrahman Aba Buthain berkata: "Yang benar setiap bid'ah kita kafirkan
para propagandisnya dan kita fasiqkan para muqalidnya, seperti orang yang
mengatakan kemakhlukan Al-Qur’an, mengatakan bahwa ilmu Allah adalah mahluk atau
nama-namaNYA adalah mahluk, mengatakan bahwa Allah tidak di lihat di akhirat,
mencela sahabat dan menjadikannya sebagai dien, mengatakan bahwa iman hanya
sekedar keyakinan dan apa-apa yang semisal itu, maka barang siapa yang mengetahui
sesuatu dari bid'ah ini tapi ia malah mengajak kepadanya dan berdebat dalam rangka
membelanya maka ia di hukumi akan kekafirannya, lmam Ahmad menjelaskan masalah
ini dalam banyak tempat" (Ad-Duraar As-Sanniyyah 10/373-374), sebelumnya beliau
juga mengatakan hal yang semisal juga dalam halaman:373. Wallahu a'lam bi sawwab.
2. TERASINGNYA AHLUL HAQ DI SETIAP ZAMAN
Sesugguhnya ahlul haq itu akan selalu terlihat asing di mata ahlul batil. Bagi ahlul haq
permusuhan yang dilancarkan oleh ahlul bathil adalah suatu keniscayaan. Permusuhan
tersebut tidak akan mungkin berhenti selama ahlul haq tetap di atas al-haq. Sudah
menjadi ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa setiap pemegang Al-Haq akan
dijadikan baginya musuh sebagai ujian dan tamhish. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfjrman:
"Dan demikianlah untuk setiap nabi kami menjadikan musuh yang terdiri dari setansetan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain
perkataan yang indah sebagai tipuan dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 17
mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama (kebohongan)
yang mereka ada-adakan" (QS Al an'am:112).
Demikianlah permusuhan antara Al-Haq dan Al-Batil adalah sebuah keniscayaan dan
akan terus berkelanjutan. Permusuhan dan kebencian terus akan dilancarkan oleh
ahlul batil dalam usaha mereka untuk mematikan cahaya Al-Haq. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
"Mereka hendak Memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan)
mereka" (QS At-Taubah:32)
Ya... dengan ucapan-ucapan mereka!! Mereka akan saling membisikkan ucapanucapan yang indah!! Dhahirnya rahmat tapi sebenarnya sesat!! Untuk memutar
balikkan fakta, sehingga tersamarlah hakekat sebenarnya, yang haq menjadi batil
sementa yang batil menjadi haq, sunnah menjadi bid'ah dan bid'ah menjadi sunnah,
yang ma'ruf menjadi munkar sementara yang munkar menjadi ma'ruf. Semua itu
karena piyawainya ahlul batil dalam membuat talbis didukung dengan penampilan yang
memukau serta ucapan yang indah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
"Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika
mereka berkata, engkau mendengarkan tutur katanya. Mereka seakan-akan kayu yang
tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka
itu musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka, semoga Allah
membinasakan mereka, bagaimana mereka dapat di palingkan (dari kebenaran)?" (QS
Al munafiqun:4)
Ya... mereka itulah musuh yang sebenarnya, musuh dalam selimut!! Karena ulah
merekalah Al-Haq jadi tersamar dan fakta jadi berputar balik yang jujur dianggap
dusta sementara yang dusta di anggap jujur, yang amanah dianggap khiyanat dan yang
sebenarnya khiyanat dianggap amanah, lawan dijadikan kawan tapi kawan malah
dijadikan lawan, demikian seterusnya semua timbangan terbalik karena apa? Karna
permusuhan dan kebencian serta kedengkian ahlul batil!! Wallahu musta'an.
Sejak awal fajar nubuwwah keterasingan Al-Haq dan permusuhan kepadanya telah
diketahui. Dari Ummul mukminin ‘Aisyah radhiyalahhu ‘anha: berkata Waraqah ibnu
Naufal kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam tentang apa yang beliau baru
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 18
saja alami di gua Hira: wahai anak saudaraku apa yang engkau lihat (alami)? Lantas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan apa yang beliau alami. lalu
Waraqah berkata: ini adalah Naamuus (Malaikat Jibril) yang telah diutus kepada Musa
‘alaihissalaam. Aduhai... seandainya aku masih muda dan kuat, aduhai... seandainya
aku masih hidup saat kaummu mengusirmu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
berkata: apakah mereka akan mengusirku? Waraqah berkata: ya... tidaklah seorang
membawa seperti apa yang engkau bawa kecuali ia pasti di musuhi, jika aku ada saat
itu aku akan menolongmu dengan segenap kemampuanku (HR Al-Bukhari no:3 dan
Muslim no:160).
Demikianlah bashirah Waraqah yang tetap di atas fitroh meskipun hidup di zaman
fatrah. Beliau sangat faham bahwa Al-Haq pasti akan didustakan meskipun yang
membawa adalah orang kepercayaan, di musuhi meskipun yang menyuarakan adalah
orang yang di kasihi. Al-Haq datang dalam kondisi asing. Hidup dalam kondisi asing
dan akan kembali dalam kondisi asing. Dari Abi Hurairah beliau berkata: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Islam datang dalam kondisi asing dan akan
kembali dalam kondisi asing seperti waktu datangnya, maka berbahagialah orangorang yang asing"(HR Muslim no:145).
Ada beberapa perkataan ulama tentang keterasingan ahlul haq dan permusuhan ahlul
batil kepadanya:
➡ Sahabat Ibnu mas'ud berkata: “Akan datang atas manusia suatu zaman dimana
orang mukmin pada saat itu paling rendah dari ummat dan sesungguhnya kerendahan
seorang mukmin akhir zaman itu disebabkan keterasingannya di tengah pelaku
kerusakan dari kalangan hamba syubhat dan syahwat, mereka seluruhnya mencibir
serta mengucilkannya dikarenakan jalan si mukmin tadi berbeda dengan jalan mereka,
tujuan si mukmin berbeda dengan tujuannya dan karena si mukmin tadi menjelaskan
apa yang ada pada mereka” (Kasyfu Al kurbah fi washfi Ahli Al ghurbah hal:37).
➡ Al-Imam Al-Awza'i berkata: “Sesungguhnya bukan Islam yang lenyap, akan tetapi
yang lenyap adalah Ahlussunnah sampai-sampai tidak tersisa Ahlussunnah pada suatu
negri kecuali hanya satu orang (kasyfu Al kurbah hal:37), beliau katakan ini saat
menjelaskan makna hadits ghuraba.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 19
➡ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Demikian itu (Islam) datang dalam
keadaan asing dan akan senantiasa diperkuat sampai ia menyebar. Maka demikian
terasa asing di banyak tempat dan zaman kemudian muncul sampai Allah azza wa jalla
menguatkannya di dalam As sunan (sesungguhnya Allah akan mengutus bagi umat ini
pada setiap seratus tahun siapa yang akan memperbarui bagi umat ini diennya), dan
pembaharuan terjadi setelah kesamaran itulah dia keterasingan Islam dan hadits ini
memberi manfaat bagi muslim bahwasannya tidak perlu risau dan sempit hati dengan
sedikitnya siapa yang mengerti hakekat Islam dan jangan sampai ada keraguan dari
islam” (Majmu' Al fatawa 18/297).
➡ Al-Imam Asy-Syathibi berkata: “Ini adalah sunatullah bagi hamba bahwa ahlul haq
di sisi ahlul batil adalah minoritas. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (tidaklah
kebanyakan manusia itu beriman meskipun engkau mengusahakanya), dan firmanNYA
(dan hanya sedikit dari hambaKu yang bersyukur), dan sebagai ketetapan terhadap
apa yang dijanjikan Allah kepa nabiNYA akan kembalinya keterasingan kepadanya.
Sesungguhnya keterasingan tidaklah terjadi kecuali dengan hilangnya ahlul haq atau
sedikitnya jumlah mereka. Saat itu adalah saat dimana ma'ruf menjadi munkar dan
munkar menjadi ma'ruf, sunnah menjadi bid'ah dan bid'ah menjadi sunnah, mereka
berdiri menentang Ahlussunnah dengan celaan dan memperlakukannya dengan kejam”
(Al-I'tishaam 1/18), lihat (Nushrah lid Daulah Al-Madhluumah hal:5-6).
Kami katakan: Alangkah samanya malam ini dengan kemarin, alangkah pasnya apa
yang dikatakan Waraqah bin Naufal di awal nubuwwah "tidaklah seorang itu datang
membawa seperti apa yang engkau bawa kecuali pasti ia di musuhi" dengan apa yang
menimpa Daulah yang terdholimi in. Lihatlah bagaimana hari ini semua manusia kecuali yang dirahmati Allah- berkumpul menjadi satu untuk memerangi Daulah semoga Allah menjaga dan menjayakannya-.
Ya...semua bangsa dan negara!! Semua agama, aliran dan kepercayaan!! Baik yahudi,
nasrani maupun majusi!! Baik penyemba sapi maupun penyembah matahari!! Kafir asli
maupun kafir murtad!! Zindiq maupun munafiq!! Tak ketinggalan para thaghut
penyembah dan pemuja "emprit gepeng"(garuda panca sila dan UUD45) di negara
kafir bernama NKRI. Mereka semua berkumpul menjadi satu saling bahu membahu
untuk memerangi dan memusnahkan Daulah dengan seluruh apa yang ada di dalamnya
dari muka bumi!!
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 20
Ya... ini adalah sunatullah, "sungguh telah nyata kebencian dari mulut-mulut mereka
dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat" (QS Ali Imran:118), "mereka
hendak memadamkan cahaya Allah denagn mulut mereka" (QS At-Taubah:32), ini
adalah sunatullah bagi hambanya. Mengapa orang-orang musyrik dan kafir, munafik
dan zindiq bersatu padu memerangi Daulah?? Jawabannya KARENA DAULAH DI ATAS
AL HAQ –in sya Allah-. Karena Daulah menyeru dan mengajak manusia untuk hanya
mentauhidkan Allah dalam segala betuk ibadah, melarang dan memerangi dengan
kekuatan segala bentuk syirik, baik syirik kubur maupun syirik dustur, mereka benci
dan memusuhi Daulah karena Daulah konsisten dan teguh pendirian untuk
menerapkan seluruh syari’at Allah secara menyeluruh!! Tempat-tempat syirik
dihancurkan, hudud diterapkan, pencuri dipotong tangannya, pezina muhshan dirajam,
pelaku kaum Nabi Luth dijatuhkan dari ketinggian, penyamun di potong kaki dan
tangannya secara bersilang, dukun dan penyihir di tebas lehernya dengan pedang,
para pengkhianat dan mata-mata dieksekusi di tengah jalan, jizyah diterapkan, ahli
kitab hanya diberi tiga pilihan: masuk Islam atau bayar jizyah atau perang!! Kekafiran
dihinakan dan Islam dimuliakan!!
Bukankah demikian yang di lakukan Daulah?? Ajibuni billah ... Adakah Imarah atau
jama'ah islamiyyah hari ini yang menerapkan hukum Allah secara kaffah seperti
Daulah Islam?? Ajibuni billah... Bukankah karena itu semua kaum kafir bersatu
memerangi Daulah?? Jika bukan karena itu semua lantas karena apa wahai kaum??
Kehahuilah THAGHUT itu mereka tidak akan pernah salah dan keliru dalam dua hal,
"DALAM MEMILIH KAWAN DAN LAWAN" dalam dua hal tersebut thaghut "ma'sum"!!
Benarlah orang yang mengatakan: Jika engkau ingin tau apakah seseorang itu di atas
Al haq maka perhatikanlah arah moncong senjata thaghut, jika thaghut mengarahkan
moncong senjatanya kepadanya ketahuilah dia di atas Al-Haq", Sekarang ke arah siapa
seluruh thaghut dunia mengarahkan senjatanya?? Jawabannya ke arah Daulah!! maka
ketahuilah bahwa Daulah sedang di atas Al-Haq –in sya Allah-.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 21
3. TUDUHAN KHAWARIJ KEPADA AHLUL HAQ DI SETIAP ZAMAN
Di setiap zaman dahulu, sekarang dan mungkin yang akan datang ahlul haq selalu
dituduh secara dholim dan aniaya sebagai khawarij, tuduhan diberikan karena ahlul
haq tetap dan selalu konsisten di atas Al-Haq itu sendiri tidak berubah dan tidak
merubah. Tidak berpaling dan tidak terpalingkan dari apa-apa yang telah ditetapkan
oleh Allah dan dan RasulNya. Mereka hanya mengikuti dan hanya mau tunduk kepada
syari’at tidak terpengaruh oleh zaman dan tidak peduli dengan sedikit atau banyaknya
teman.
Sementara Ahlul batil itu boleh jadi dulunya adalah pengikut Al-Haq, namun keteguhan
mereka terkikis oleh zaman kemudian mereka tergiring untuk memingikuti hawa nafsu,
mengedepankan syahwat lantas mereka tersesat. Al-Haq yang dulunya mereka ada di
atasnya menjadi asing di mata mereka, sehingga ahlul haq mereka anggap sebagai
orang-orang yang asing, nyeleneh dan menyimpang!! Dari sinilah tuduhan khawarij
sebagai orang-orang yang menyimpang mereka sandarkan kepada ahlul haq. Di bawah
ini kami akan bawakan beberapa contoh tuduhan khawarij kepada ahlul haq dari
zaman dulu hingga sekarang yang biasanya tuduhan berasal dari kalangan ahlul bid'ah
wal ahwa atau dari kalangan Ahlussunnah yang seaqidah dan semanhaj namun keliru
di karenakan sebab-sebab tertentu.
▪Tuduhan Khawarij Kepada Imam Ahlussunnah Ahmad bin Hanbal
Al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal adalah Imam Ahlussunnah wal Jamaah, pada
masa beliau terjadi fitnah khalqul Qur'an (anggapan bahwa Al-Qur'an adalah mahluk),
keyakinan bahwa Al-Qur'an adalah mahluk ini dihembuskan oleh para ulama, qodhi dan
mufti pemerintah yang berpaham mu'tazilah, faham sesat dan bid'ah bahkan kufur ini
mengontaminasi para pemimpin saat itu (Al-Ma'mun, Al-Mu'tashim dan Al-Watsiq).
Bahkan faham yang pada asalnya adalah keyakinan kelompok jahmiyyah mulhid ini
dijadikan sebagai keyakinan resmi pemerintah kala itu!! Merekapun memaksakan
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 22
faham bid'ah ini kepada rakyat tanpa terkecuali. Siapa yang menentang akan dipenjara
dan disiksa bahkan dibunuh!! Saking kejamnya perlakuan mereka sampai-sampai para
ulama Ahlussunnah yang tsiqah dan para Imam Hadits terpaksa harus menurut dan
mengalah, dengan alasan tauriyah atau ikrah bahkan sekedar kekhawatiran akan
disiksa mereka meng-iyakan faham sesat tersebut.
Adalah Imam Asy-Syafi'I, Imam Ali Al-Madini dan Imam Yahya bin Ma'in ketiga Imam
tersebut terpaksa harus menuruti keinginan penguasa, demi keselamatan jiwa
mereka memilih rukhshah. Namun berbeda dengan Imam Ahmad bin Hanbal, salah
satu guru utama Al-Imam Al-Bukhari ini pantang mundur menghadapi ahlul kufur!!
Beliau tetap teguh di atas prinsip bahwa "Al-Qur'an adalah kalamullah bukan makhluk
yang turun kepada Muhammad melalui perantara Jibril".
Bagi beliau tidak ada taqiyyah dalam persoalan Aqidah dan tidak ada rukhshah bagi
para ulama panutan ummat. Bagi beliau mencontoh Bilal lebih utama dari pada
Ammar!! Bahkan dengan tegas beliau mengkafirkan siapa yang mengatakan Al-Qur'an
makhluk!! Berkata Abdullah anak Imam Ahmad: (Aku mendengar ayahku berkata:
barangsiapa mengatakan Al-Qur'an makhluk maka dia kafir) (As sunnah 1/102). Akibat
dari keteguhan dan ketegasannya di atas Al-Haq, Imam Ahmad harus menghadapi
ujian berat. Beliau dipenjara pada zaman Al-Ma'mun, disiksa dan dicambuk pada zaman
Al-Mu'tashim kemudian bersembunyi sebagai buron pada zaman Al-Watsiq!!
Pernah suatu ketika salah satu sahabatnya meminta beliau supaya jangan terlalu
vokal karena hal itu akan membahayakan beliau. Namun beliau menjawab: jika engkau
diam dan aku juga diam kapan Al-Haq itu diketahui dari Al-Batil?!, Saat beliau di
penjara, para murid beliau datang menyarankan agar beliau melunak supaya
dibebaskan. Lantas beliau meminta pada murid-muridnya untuk datang lagi besok hari
beliau akan memberikan fatwa. Besok harinya para muridnya datang dan berkumpul di
depan pintu penjara Imam Ahmad dengan membawa alat tulis, mereka siap menulis
apa yang akan difatwakan beliau. Ketika Imam Ahmad keluar dan melihat banyaknya
orang yang hadir, beliau berkata: Bagaimana mungkin aku menyelamatkan diriku
sendiri dengan menyesatkan banyak orang?! Lantas beliau kembali masuk tidak jadi
memberi fatwa.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 23
Suatu ketika Al-Imam Ali Al-Madini atau Yahya bin Ma'in datang berziarah menjenguk
beliau yang sedang menunggu ajal. Saat sahabatnya masuk mengucapkan salam beliau
tidak menjawab bahkan membalikkan wajah ke arah tembok membelakangi sahabatnya.
Taulah sahabatnya bahawa beliau sedang marah, lantas sahabatnya mengatakan:
hadits Ammar ya...Imam hadits Ammar... (sahabatnya ini termasuk yang menuruti
keinginan penguasa mengatakan Al-Qur'an makhluq mengambil rukhshah berdalil
dengan hadits Ammar yang mengucapkan kekafiran setelah di siksa habis-habisan
oleh kafir Quraisy) maka sepontan Imam Ahmad menjawab: Ammar mengatakannya
(kalimat kekafiran) setelah ia disiksa, namun engkau mengatakan (Al-Qur'an makhluk)
padahal engkau belum pernah dipukul walau hanya sekali!!
Mendengar jawaban Imam Ahmad sahabatnya mengatakan: Wallahi tidaklah aku
dapatkan di muka bumi ini orang yang lebih alim dari Imam Ahmad. Demikianlah di
antara keteguhan Imam Ahmad. Maka sangat wajar jika salah seorang ulama
menjawab saat di tanya: Lebih utama mana antara Abu bakar As-Shiddiq dengan Imam
Ahmad saat menghadapi fitnah? (fitnah riddah pada zaman Abu Bakar dan fitnah
khalqul Qur'an pada zaman Imam Ahmad), maka ulama tadi menjawab: Abu Bakar
menghadapi fitnah sementara di sisinya ada Umar dan Utsman beliau juga memiliki
kekuasaan dan kekuatan sementara Imam Ahmad menghadapi fitnah SEORANG DIRI!!
maka Imam Ahmad lebih utama dari pada Abu bakar!!. Tak mengherankan juga jika ada
seorang ulama berani memastikan bahwa beliau adalah Ahulul Jannah berdasar
hadits "kalian adalah saksi Allah di bumi". Demikianlah sekilas tentang Imam
Ahlussunnah Ahmad bin Hanbal yang dikatakan hafal sejuta hadits!! dan di antara
fitnah yang dihadapi Imam Ahmad adalah tuduhan bahwa beliau telah mengatakan
ucapan khawarij !!
Berkata Imam Abu Bakar Al-Khallaal : (berkata Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal) : kita
membutuhkan supaya kita tidak ragu dalam hal ini? Al-Qur'an menurut kami di
dalamnya ada nama-nama Allah 'azza wa jalla dan ia merupakan ilmu Allah. Barang
siapa mengtakan makhluq maka menurut kami dia itu kafir. Lantas Abu Abdillah
mengatakan : telah menyampaikan kepadaku bahwa Abu Khalid dan Musa bin Manshur
mereka berkumpul saat itu mereka mencemooh ucapan kami dan mereka mengajak
orang-orang supaya mengatakan: (Al-Qur'an) itu jangan dikatakan makhluk tapi juga
jangan dikatakan bukan makhluk, dan mereka mencemooh orang yang mengkafirkan
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 24
orang yang mengatakan Al-Qur'an makhluk, mereka menganggap bahwa KAMI (Imam
Ahmad) TELAH MENGATAKAN PERKATAANNYA KHAWARIJ, kemudian Imam Ahmad
tersenyum seperti orang marah dan berkata: mereka itu adalah kaum yang buruk (As
sunnah li Abi bakar Al khalaal 5/137).
Perhatikanlah bagaimana seoarang Imam Ahlu sunnah sekaliber Ahmad bin hanbal di
tuduh telah mengadopsi ucapannya khawarij!! siapa yang menuduh?? Abu khalid dan
Musa bin manshur bukanlah orang awam, mereka di anggap sebagai ulama dan
panutan di zamannya tapi lihatlah bagaimana Imam Ahmad menganggap mereka
sebagai kaum yang buruk!! Lantas kepada para pendengki Daulah yang menuduh
Daulah sebagai khawarij kami katakan: apakah kalian akan mengikuti dan menyambut
ajakan dan fatwa Abu khalid dan Musa bin manshur?? Apakah kalian akan mengatakan
"kami tsiqah dan mutma'in dengan mereka berdua"?? Ataukah kalian akan tolak fatwa
dan ajakan mereka berdua dan bahwa fatwa mereka itu keliru?? Kami yakin kedua ini
yang kalian pilih, pertanyaannya: kenapa kalian menolak fatwa mereka dan
menganggap keliru atau bahkan memvonis mereka berdua adalah orang sesat??
Mungkin kalian akan menjawab: karna berdasarkan penelitian kami terhadap tulisan
dan ucapan Imam Ahmad serta kesaksian para ulama tentang beliau jelaslah bagi kami
bahwa beliau adalah Ahlu sunnah bukan khawarij!! Maka kami katakan: apakah kalian
telah meneliti tulisan-tulisan dan bayan-bayan resmi dari Daulah sebelum kalian vonis
Daulah sebagai khawarij?? Tulisan dan bayan yang mana yang menunjukkan akan ke
khawarij-an Daulah?? Bagaimana dengan kesaksian para ulama baik ulama Daulah
maupun yang lain seperti Syaikh Husain bin mamahmud dan Al Qaida Yaman bahwa
Daulah itu bukan khawarij, apakah kalian tidak terima kesaksian mereka?? Mengapa
kalian wahai pendengki Daulah tidak mau mendengar dan meneliti ucapan-ucapan dan
bayan-bayan resmi Daulah?! Mengapa kalian tidak menerima kesaksian para ulama
yang membela Daulah?! Mengapa kalian hanya menerima fatwa para penuduh?!
Apakah begini sikap adil itu wahai pendengki?! Renungkanlah ucapan Imam Ahmad
untuk para penuduh beliau "mereka itu adalah kaum yang buruk" jangan-jangan
ucapan ini juga pas untuk kalian. Wallahu a'lam bi sawwab.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 25
Tuduhan khawarij kepada Al imam Abu Muhammad Ibnu Hazm Al-Andalusi
Al-Imam Adz-Dzahabi berkata tentang Ibnu Hazm : “Beliau (Ibnu Hazm) adalah salah
satu imam lautan semua cabang ilmu dan pengetahuan”. Berkata Abul Qaashim Shaa'id
bin Ahmad : “Penduduk Andalus bersepakat terhadap Ibnu Hazm akan keilmuannya
dalam Islam, keluasan dalam pengetahuan di tambah keluasan pengetahuan beliau
dalam ilmu lisan (tata bahasa), menguasai dengan sempurna balaghah dan syair,
menguasai sejarah dan akhbar (kejadian-kejadian). Telah mengabarkan kepadaku
anaknya (Ibnu Hazm) Al-Fadhl bahwasannya telah terkumpul padanya tulisan-tulisan
ayahnya Abu Muhammad yang berjumlah empat ratus jilid yang jumlah lembarannya
mendekati delapan puluh ribu lembar, berkata Abu Abdillah Al-Humaidi : “Ibnu Hazm
adalah penghafal hadits, sangat piyawai dalam pengambilan istinbat hukum-hukum
dari Al-Qur'an dan As-Sunnah, menguasai cabang-cabang ilmu, beliau adalah seorang
yang mengamalkan ilmunya, aku tidak melihat orang yang seperti beliau dalam
kecerdasan dan cepatnya hafalan. (Nushrah li Ad-Daulah Al-Madhlumah, catatan kaki
hal:9),
Demikianlah seklumit tentang Al-Imam Abu Muhammad Ibnu Hazm berdasar kesaksian
para ulama di zamannya maupun sesudahnya. Namun di tengah pujian para ulama
kepada beliau dan kesaksian mereka bahwa Ibnu Hazm adalah seorang Imam di
antara Imam-imam Ahlussunnah, ada saja tuduhan yang di arahkan kepada beliau
bahwa beliau adalah khawarij!! Sayangnya jika biasanya tuduhan itu berasal dari
kalangan ahlul bid'ah.
Namun kali ini Al-Imam Ibnu Hazm harus menerima tuduhan sebagai khawarij dari
ulama yang termasuk kalangan Ahlussunnah!! Tuduhan dari saudara semanhaj dan
seaqidah tentu lebih menyakitkan dari pada tuduhan ahlu bid'ah. Namun sepertinya
sudah menjadi sunatullah bagi Ahlul Haq kadang harus diuji melalui tangan orang yang
dicintai
Adalah Al-Imam Abu Bakar Ibnul ‘Arabi yang menuduh Ibnu Hazm sebagai saudaranya
khawarij. Berkata Al-'Allamah Adz-Dzahabi: “Abu Bakar Ibnul ‘Arabi di dalam kitab
beliau "Al-Qawaashim wa Al 'Awaashim" telah merendahkan Ibnu Hazm dan madzhab
Dhahiri, beliau mengatakan: ia itu (madzhab dhahiri) adalah umat yang lemah akal,
mereka telah menaiki martabat yang bukan kapasitasnya dan berbicara dengan
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 26
ungkapan-ungkapan yang kita tidak memahaminya di mana mereka mengdopsi
ungkapan-ungkapan itu dari SAUDARA MEREKA KAHAWARIJ yang saat Ali bertahkim di
perang Shiffin mereka mengtakan: Tidak ada hukum kecuali milik Allah, dan pertama
kali bid'ah yang aku dapati dalam perjalananku adalah sebuah ucapan dengan batin,
ketika aku menghitungnya aku dapati ucapan dengan dhahir, sungguh negri Maghrib
telah dipenuhi oleh kaum yang kurang akal tersebut, di wilayah Isybiliyyah ada orang
yang dikenal dengan nama Ibnu Hazm, ia hidup dan menisbatkan diri kepada madzhab
Asy-Syafi'i kemudian intisab kepada Dawud lantas meninggalkan semuanya dan
menganggap dirinya hebat lalu mengangkat dirinya sendiri sebagai Imam ummat. Ia
meletakkan dan mengangkat, memutuskan dan mensyariatkan, ia menyandarkan
kepada agama Allah apa yang tidak ada di dalamnya”. (Siyaru a 'alaam An-Nubalaa
12/38).
Lihatlah bagaimana Imam Abu Bakar Ibnul ‘Arabi menuduh Ibnu Hazm sebagai
saudaranya khawarij. Maka untuk kalian wahai musuh Daulah yang menuduh Daulah
sebagai khawarij kami katakan : Apakah kalian juga akan mengatakan bahwa Ibnu
Hazm dan madzhab dhahiri adalah khawarij karna Imam Abu Bakar Ibnul ‘Arabi
berfatwa demikian?? Apakah kalian akan mengatakan "kami tsiqah dan muthma'in saja
dengan fatwa Ibnul ‘Arabi"?? Ataukah kalian menganggap bahwa Ibnu Hazm bukanlah
khawarij dan bukan pula saudaranya khawarij sementara fatwa Ibnul ‘Arabi adalah
fatwa yang keliru?? Kami yakin kalian tidak menganggap bahwa Ibnu Hazm adalah
khawarij atau saudanya khawarij.
Lantas kenapa kalian tidak menerima, tidak tsiqah dan tidak mutma'in saja dengan
fatwa Ibnul ‘Arabi?? Bukankah beliau adalah seorang Imam dan ulama sunnah yang
tentu lebih berilmu dan lebih tsiqat dari pada ulama zaman sekarang?? Apakah karena
kesaksian ulama lain dan karena tulisan-tulian Ibnu Hazm yang telah kalian telaah
menunjukkan secara pasti bahwa beliau bukanlah khawarij sehingga kalian
mengabaikan fatwa Ibnul ‘Arabi?? Jika demikian kenapa kalian menuduh Daulah
sebagai khawarij dengan hanya berbekal fatwa-fatwa ulama seteru Daulah?? Kenapa
kalian mutma'in dan tsiqah kepada ulama seteru Daulah dengan begitu saja menelan
mentah-mentah fatwa mareka?? Namun kenapa kalian tidak melakukan hal yang sama
untuk fatwa Ibnul ‘Arabi?? Apakah kalian kira para ulama itu ma'shum sementara
Ibnul ‘Arabi tidak ma'shum?? Jika kalian wahai pendengki Daulah mempertimbangkan
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 27
kesaksian para ulama akan kelurusan Ibnu Hazm dan kalian juga mentelaah tulisantulisan beliau sehingga sampailah kalian pada kesimpulan bahwa beliau bukan khawarij,
lalu kenapa kalian tidak melakukan hal sama pada Daulah?? Bukankah Daulah telah
berulang kali menjelaskan bahwa mereka bukan khawarij?? Bukankah mereka telah
bersumpah akan hal itu?? Bukankah Daulah telah mengajak mubahalah pihak yang
menuduhnya sebagai khawarij?? Bukankah si penuduh tidak meng-amini ajakan
mubahalah itu??
Tidakkah semua ini cukup bagi kalian wahai MUNSHIFUUN?! Penjelasan para amir dan
qadah serta ulama dan syar'i Daulah tentang Aqidah dan Manhaj mereka ada di
hadapan kita, apakah kalian dapatkan adanya manhaj atau aqidah khawarij?? Ajibuni
billah...
Ini di hadapan kalian kesaksian Al-Qaidah Yaman bahwa Daulah adalah saudara
mereka semanhaj dan seaqidah!! Apakah kalian akan katakan bahwa Al-Qaidah Yaman
adalah khawarij karena menganggap seaqidah dan semanhaj dengan Daulah yang
kalian tuduh sebagai khawarij?! Kenapa kalian tidak menerima kesaksian Al-Qaidah
Yaman bahwa Daulah itu bukan khawarij padahal terkadang kalian mengaku bagian
dari Al-Qaidah?! Ataukah sebenarnya kalianlah yang memiliki sifat khawarij?????
Ya... di antara kalian ada yang "KHAWARIJ KEPADA IKHWAN DAN MURJIAH KEPADA
LAWAN" siapa yang menginginkan bukti dari ucapan kami ini silahkan tengok prilaku
mereka di penjara!! lihat siapa yang "mesra" dengan sipir penjara thaghut!! Olah raga
bareng dengan mereka bahkan sholat di belakang mereka!! Namun sungguh kami
tidaklah heran. Ya... kami tidak heran karena kami telah mengenal sebagian dari
mereka sejak permulaan, silahkan saja orang tertipu dengan mereka silahkan katakan
mereka adalah komandan, telah melakukan amaliyyah ini dan itu.
Namun silahkan tanyakan kepada Riyan dan Hibban. Tanyakan kepada darah para
syuhada yang mengalir di tanggal 22 sesudah dan sebelumnya. Maka, kalian akan
mendapatkan jawaban siapa mereka sebenarnya!! Kami berharap mudah-mudahan
jika Allah mentakdirkan tanggal 22 terjadi lagi mereka akan mencontoh orang yang
mengatakan "Tidak pantas bagi seorang Syaikh melarikan diri dari medan
pertempuran lebih dari satu kali" . Afwan jika kami harus berterus terang, wallahu
a'lam bi sawwab.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 28
▪Tuduhan Khawarij kepada Syaikhul Islam
Muhammad bin Abdil Wahhab At-Tamimi
Sudah tidak asing bagi kita berbagai tuduhan yang diterima oleh Syaikhul Islam
Muhammad bin Abdil Wahhab, dari mulai tuduhan sesat, membrontak kepada khilafah
Turki Utsmani, menggunakan ayat tentang Orang kafir untuk Orang Islam,
mengkafirkan masyarakat secara umum bahkan tuduhan mengaku sebagai Nabi!!
Semua tuduhan keji itu telah beliau alami, dan di antara tuduhan yang beliau alami
adalah tuduhan sebagai khwarij.
Syaikh Muhammad bin 'Ali Abdul Latif dalam kitab beliau "Da'awa Al-Munaawa'iin Li
Da'wati As-Syaikh Muhammad bin Abdi Wahhab", beliau telah mengumpulkan berbagai
macam tuduhan kepada Syaikh Muhammad lantas membantahnya, di bawah ini -in sya
Allah- kami akan sebutkan mereka-meraka yang telah menuduh Syaikh Muhammad
sebagai Khawaij, di antara mereka adalah:
1. Jamil Az-Zahaawi
Orang sesaat ini mengatakan: Di antara keburukan-keburukan Ibni Abdil
Wahhab adalah membakar banyak sekali kitab-kitab ilmu dan membunuh banyak sekali
ulama, orang-orang khusus di antara manusia begitu juga awamnya, menghalalkan
darah dan harta mereka. Jika orang bertanya apa madzhab dan tujuan Wahabiyyah
(Syaikh Muhammad dan para pengikutnya), maka telah kami katakan dalam menjawab
dua pertanyaan tadi yaitu pengkafiran seluruh kaum muslimin, jawaban singkat ini
cukup untuk menggambarkan madzhabnya (Adh-Dhiyaa'u Asy-Syuruq 1/167).
2. Ibnu 'Afaaliq
Orang sesat ini berkata: Laki-laki ini (Syaikh Muhammad) mengkafirkan ummat,
bahkan demi Allah dia telah mendustakan Rasul dan menghukumi mereka dan para
ummatnya dengan Syirik (Da'awa Al munawi'iin 1/163)
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 29
3. Alwi Ibnu Ahmad Al-Haddad
Dia berkata: Dan yang paling penting dari itu semua adalah apa yang disabdakan Nabi
Shallallahu ‘alaihi wasallam dari banyak hadits tentang tanda- tanda khawarij, yang
dengan jelas menunjukkan bahwa Ibnu Abdil Wahhab adalah bagian dari mereka
seperti asal mereka yang dari Nejed, keberadaan mereka dari timuar, tanda-tanda
mereka yang menggundul kepala dan kemunculan mereka dari arah timur (Fashlul
Khithab fi Ar rad 'ala Muhammad bin Abdil Wahhab).
4. 'Ali Naqi Al-Kanhawari
Orang Rafidhah ini mengtakan: Sesungguhnya mereka itu (Syaikh Muhammad dan para
pengikutnya) memiliki teladan dari orang-orang terdahulu dari kalangan khawarij
haruriyyah-semoga Allah melaknat mereka-, saat mereka mengkafirkan Amirul
Mukminin Ali bin Abi Thalib dan seluruh kaum Muslimin dari kalangan sahabat dan
pendukung beliau -sampai ucapannya- jika engkau perhatikan dengan teliti sejarah
kaum Khawarij itu maka engkau akan dapati Wahabiyyah adalah kelompok yang telah
mengambil sunnah mereka dalam banyak keyakinan -sampai ucapannya-. Kemudain,
jika engkau amati lebih jauh lagi maka engkau akan dapati bahwa para Masyayikh
kaum khawarij itu adalah dari Nejed (Kasyfu An-Niqaab 'an 'Aqaaid Ibni Abdil Wahhab).
5. Al -'Amili
Orang buruk ini berkata : Dzul khuwaishirah dan Ibnu Abdil Wahhab itu dari satu asal
dan dari satu kabilah. Keduanya sama-sama Tamimi (Kaysfu Al-Irtiyaab 1/123). Dia
juga telah menuduh bahwa Syaikh Muhammad dan para pengikut beliau telah
menyerupai khawarij dalam tiga belas sisi (hal:114-126)
6. Ad-Dajawi
Di dalam majalah "Al-Azhar" dia menyebutkan sebelas dari ciri-ciri khawarij
kemudian menisbatkannya secara dhalim dan dusta kepada pengikut da'wah Syaikh
Muhammad (Da'awaa Al-Munawi'iin 1/181), lihat ucapan Orang-orang di atas dalam
(Nushrah Li Ad-Daulah Al-Madhluumah hal:10-11).
Demikian di antara para penuduh dan tukang fitnah yang telah menuduh Syaikh
Muhammad dan pengikutnya sebagai khawarij. Bahkan saking kuatnya permusuhan
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 30
dan gencarnya tuduhan serta fitnah yang terus disebar dan dihembuskan oleh para
penentang Da'wah Tauhid yang dibawa oleh Syaikh dan para muridnya kala itu,
membuat para ulama Ahlussunnah yang hidup sezaman dengan beliau terpengaruh
dan ikut-ikutan memberikan fatwa dan komentar miring tentang Syaikh Muhammad
dan Da'wahnya, di antaranya adalah:
▪- Al-Imam Ibnu 'Abidin Al-Hanafi
Beliau berkata : Seperti apa yang telah menimpa pada zaman kita dari kalangan para
pengikut Muhammad bin Abdil Wahhab yang mereka itu keluar dari Nejed dan telah
berhasil menguasai Haramain dan mereka itu bermadzhab Hanbali.
Namun mereka berkeyakinan bahwa merekalah kaum muslimin adapun siapa yang
menyelisihi keyakinan mereka maka mereka adalah musyrikun. Lantas dengan
keyakinan tersebut mereka melegalkan pembunuhan terhadap Ahlussunnah dan para
ulamanya (Haasyiyah Ibnu 'Abidin 4/262).
▪- Al-Imam Muhammad Ali Asy-Syaukani
Beliau berkata : Akan tetapi mereka (Syaikh Muhammad dan para pengikutnya)
memandang bahwa barangsiapa yang tidak masuk di bawah kekuasaan Daulah
penduduk Nejed dan mengikuti serta tunduk pada perintah-perintahnya, maka orang
itu dianggap keluar dari Islam. Telah mengabarkan kepadaku Amir rombongan haji
asal Yaman As-Said Muhammad bin Husain Al-Maraajil Al-Kabasi bahwa sekelompok di
antara mereka menggelari dirinya dan rombongan haji dari Yaman yang bersamanya
sebagai orang-orang kafir dan mereka dianggap tidak ada 'udzur dari bergabung ke
penduduk Nejed (Al badru Ath thaali' 2/5), lihat (Nushrah li Ad daulah Al madhluumah
hal:11)
Setelah Syaikh Abu Abdirrahman ibnu Adam menyebutkan tuduhan-tuduhan di atas,
beliau berkata : Aku katakan alangkah samanya malam ini dengan kemarin. Tuduhantuduhan inilah yang hari ini dituduhkan kepada Daulah Islam, dan cukuplah isyarat ini
bagi para pencari kebenaran. (perhatikanlah tuduhan-tuduhan di atas lalu lihatlah
tuduhan -tuduhan para pendengki Daulah maka In sya Allah akan di dapati adanya
kesamaan yang sangat sama).
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 31
Dan di sini kami ingin berhenti sejenak untuk memberi catatan penting : Wahai seteru
Daulah Islam, apakah kalian akan mengatakan bahwa Syaikh Muhammad Bin Abdil
Wahhab khawarij karena para ulama pada zamannya mengatakan demikian?!! Apakah
kalian akan mengatakan bahwa beliau adalah khawarij karena para ulama di zamannya
tidak mensucikannya (menganggap di atas Al-Haq) dan tidak mendukungnya?!!
Atau kalian katakan bahwa beliau adalah pihak yang terdhalimi dan bahwa Syaikh
Muhammad beserta pengikutnya mereka menyeru kepada Tauhid dan menentang
Syirik?! Jika kalian mengatakan yang kedua (yaitu bahwa beliau adalah pihak yang
terdhalimi yang menyeru kepada Tauhid yang murni), maka kami katakan kepada
kalian : bagaimana dan dari mana kalian tahu hal itu padahal para ulama di zamannya
telah mencela beliau, kenapa kalian tidak mengambil fatwa-fatwa mereka?! Kalian
akan mengatakan : Sesungguhnya kami mengetahui bahwa beliau di atas Al-Haq ketika
kami mendengar dari beliau dan para pengikut beliau, kami telah membaca kitab-kitab
beliau dan risalah-risalahnya, kami juga telah menelaah perjalanan hidup beliau, dari
itu semualah kami mengetahui bahwa beliau di atas Al-Haq sementara seteru beliau
mereka telah mengada-ada atas beliau berupa kedustaan.
Jika demikian, kami katakan pada kalian : Lantas kenapa saat kalian menuduh Daulah
sebagai khawarij kalian tidak mendengarkan Daulah? Kenapa kalian tidak membaca
pernyataan-pernyatan Daulah?! kenapa kalian tidak menyaksikan dulu apa yang
diperbuat oleh Daulah secara langsung dengan kedua mata kalian?! Kenapa kalian
tidak berdiskusi dulu dengan para umaro'nya?! Kenapa kalian tidak duduk dulu dengan
para ulama yang ada di Daulah?! Kenapa kalian tidak terlebih dulu mencari tau apa
dan bagaimana Aqidah serta manhaj Daulah?!!! (Nushah Li Ad-Daulah Al-Madhluumah
hal:12)
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 32
4. TIDAK BOLEH MEMBENARKAN SATU PIHAK SEBELUM MENDENGAR
PIHAK LAIN
Di awal tulisan kami sudah menyinggung kaidah ini, bahwa mendengarkan secara adil
dari kedua belah pihak yang bersilih adalah syarat yang harus kita lakukan sebelum
kita mengambil keputusan siapa yang benar dan siapa yang salah antara keduanya.
Seorang Qadhi misalnya, bila ia memutuskan perkara antara dua orang yang
bersilisih dengan hanya mendengarkan argumen salah satu pihak, maka ia itu keliru
dan berdosa meskipun keputusannya benar. Namun, jika dia sudah mendengarkan
argumen masing-masing pihak lantas dia bermujahadah dalam keputusannya, maka
dia itu benar (sikapnya) dan mendapatkan pahala meskipun keputusannya keliru.
Demikian pula dalam masalah kita ini yaitu masalah Daulah dengan para seterunya, di
mana para seteru Daulah telah menuduh Daulah sebagai khawarij. Maka kita juga
harus menerapkan kaidah di atas sebelum kita memutuskan apakah Daulah itu benarbenar khawarij atau bukan, kita harus mendengarkan, membaca dan meneliti argumen
dan hujjah masing-masing pihak. Jangan hanya mencukupkan diri dengan argumen
satu pihak lantas membangun hukum di atasnya.
Yang demikian itu jelas sebuah kesalahan, kedhaliman dan ketidakadilan lebih lanjut
lagi ini adalah masalah tuduhan maka "si penuduh harus mendatangan bukti dan si
tertuduh harus bersumpah" demikian aturannya!! Sebelum si penuduh bisa
membuktikan tuduhannya maka hukum asalnya adalah terbebasnya seorang muslim
dari segala tuduhan. 'Ala kulli hal yang akan kita bahas di sini adalah kewajiban untuk
mendengar dari kedua belah pihak sebelum memutuskan siapa benar siapa salah
antara dua pihak yang berselisih. Adapun dalil-dalil dalam masalah ini adalah sebagai
berikut:
Dari Amirul Mukmnin Ali bin Abi Thalib beliau berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Jika datang kepadamu dua orang yang berselisih
untuk minta diputuskan, janganlah engkau memutuskan yang pertama
(memenangkannya) sampai engkau mendengarkan ucapan yang kedua. maka
dengan demikian engkau akan tahu bagaimana cara memutuskan” (HR Abu daud
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 33
No:3582 At tirmidzi No:1331,At tirmidzi berkata: Hadits hasan dan Al bani
menshahehkannya dalam Irwaa'u Al ghaliil/2647).
Di dalam riwayat Ibnu maajah dalam shahihnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Sesungguhnya manusia akan saling minta diadili, maka
jika datang kepadamu dua orang yang bersengketa janganlah engkau
memenangkan satu pihak sampai engkau mendengarkan ucapan pihak lain, hal
itu sungguh lebih baik bagimu agar engkau tahu siapa yang benar” (Shahih Ibnu
hibban No:5065).
Al-Imam Al-'Allaamah Ali Al-Qaari berkata: (tidak boleh memenangkan pihak
pertama) yaitu antara dua orang ang berselisih (sampai engkau mendengar
ucapan pihak yang lain) karena tidak mungkin bisa mengambil istinbat dan
membedakan antara Al-Haq dan Al-Bathil jika hanya mendengar ucapan salah
satu dari dua orang yang bersengketa (Muraaqatu Al mafaatih 6/2429).
Al imam Al-Khaththabi berkata : hal itu (yaitu perlunya mendengar dari kedua
belah pihak) di karenakan adanya kemungkinan pihak yang tidak hadir memiliki
alasan yang menggugurkan klaim pihak lain dan membantah hujjahnya
(Ma'aalimu As-Sunnan 4/161).
Al-Imam Ash-Shan'aani berkata: Hadits ini (yaitu hadits perlunya mendengar
dari kedua pihak) menunjukkan bahwa wajib bagi seorang hakim mendengar
tuduhan si penuduh terlebih dahulu baru kemudian ganti mendengar jawaban
orang yang menjawab (si tertuduh). Dan tidak boleh bagi seorang hakim
membangun hukum atas apa yang ia dengar dari si penuduh sebelum ia
mendengar jawaban si tertuduh, karena hukum (keputusan) yang dilakukan
secara sengaja sebelum mendengar jawaban maka keputusannya adalah batil
dan hal itu adalah bentuk kecacatan dalam keadilannya (Subulu As-Salam
2/571), lihat semua dalam (Nushrah Li Ad daulah hal:13).
Demikan dalil-dalil dan penjelasan para ulama akan penting dan perlunya mendengar
argumen kedua belah pihak yang berselisih sebelum kita memutuskan siapa salah
siapa benar, dan jika kita perhatikan dalil-dalil serta penjelasan di atas. Maka kita akan
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 34
dapati bahwa si tertuduh yang harus didengarkan dalam penjelasan di atas adalah si
tertuduh yang belum mengungkapkan alasan dan jawaban atau belum mengadakan
pembelaan terhadap apa yang dituduhkan kepadanya.
Sehingga kita wajib mendegarkan terlebih dulu pembelaannya. Lantas dalam kasus
kita ini bagaimana? sementara Daulah telah menjelaskan berulangkali apa dan
bagaimana manhaj dan aqidah mereka. Mereka telah bersaksi bahkan bersumpah
bahwa mereka bukan khawarij!! Manhaj dan Aqidah Daulah pun bukan Khawarij!! Lebih
jauh lagi Daulah telah sampai pada derajat menantang MUBAHALAH pihak-pihak yang
menuduhnya khawarij!! Semua itu ada dan nyata di hadapan kita, kita mendengar dan
membacanya dengan tidak ada kesamaran di dalamnya. Lantas bagaimana dengan
kaum yang menuduh Daulah sebagai khawarij tanpa mau dan tidak mau mendengar
segala bentuk pembelaan dan penjelasan dari Daulah?!
Syaikh Abu Abdirrahman Ibnu Adam setelah menyebutkan dalil-dalil dan penjelasan
para ulama di atas beliau berkata: jika saja penjelasan ini berkenaan dengan orang
yang belum didengar darinya ucapan dan kisahnya, lantas bagaimana dengan pihak
(Daulah) yang telah mengeluarkan pernyataan, tulisan-tulisan dan telah menyeru
siang malam bahwa dia adalah pihak yang terdhalimi dan dia berlepas diri dari
tuduhan yang diarahkan kepadanya?!
Maka aku katakan sebagai bentuk pengamalan Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam supaya mendengar dari pihak lain (Daulah Islamiyyah) maka telah aku
dengar ucapan-ucapannya dan telah aku baca sebagian penjelasan-penjelasannya
serta telah aku saksikan aksi-aksinya, maka aku dapatkan bahwasannya Daulah
berlepas diri dari manhaj khawarij.
Sementara aku dapati bahwa seteru Daulah telah menuduh Daulah dengan apa yang
tidak ada pada Daulah, INI ADALAH KESAKSIAN YANG BENAR YANG AKU BERSAKSI
ATASNYA, tidaklah aku memutuskan dan bersaksi kecuali setelah aku mengadakan
pembahasan dan penelitian bahkan aku telah menambah bagi diriku penelitian dan
pembahasan serta pemantapan dan kejelasan info, maka sampailah aku pada
kesimpulan bahwa Daulah Islamiyah adalah pihak yang terdhalimi, ya... aku katakan
apa yang aku telah katakan, sesungguhnya ia itu adalah Daulah yang terdhalimi yang
orang telah mengada-ada atasnya.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 35
Wahai Munshifuun... Bila engkau telah mengetahui apa yang sudah disebutkan di atas,
maka ketahuilah bahwa menuduh Daulah Islamiyah sebagai Daulah khawarij ini adalah
kedhaliman dan mengada-ada. Hal itu dikarenakan mereka para penuduh hanya
mengambil perkataan satu pihak dan tidak mendengar dari pihak lain, maka telitilah
sendiri dan carilah Al-Haq dengarkanlah penjelasan Daulah yang tertuduh dan
terdhalimi, ingatlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
"(ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu
katakan dengan mulutmu apa yang kamu tidak ketehui ilmunya sedikitpun, dan kamu
menganggapnya remeh padahal dalam pandangan Allah itu adalah soal besar" (QS AnNuur:15)
Dan pertanyaannya: Apakah yang mengatakan bahwa Daulah Islamiyah itu khawarij
mau mendengar saat Daulah berlepas diri dari tuduhan tersebut?! Kenapa mereka
hanya mengambil ucapan si penuduh tanpa mau mendengar jawaban Daulah?!
Bukankah hukum asal itu adalah terbebasnya Daulah dari segala macam tuduhan?!
Maka mana bukti dari hal yang menyelisihi hukum asal tersebut wahai para penyeru
sikap adil?!
Dan sangat mengherankan engkau mendengar dari sebagian orang yang menisbatkan
diri kepada ilmu, ia mengatakan padamu "Telah mengatakan kepada kami orang yang
tsiqaat bahwa Daulah Islamiyah telah melakukan ini dan itu" lantas engkau menghitung
satu persatu tuduhan dan hal yang diada-adakan, maka pertanyaannya: Bagaimana
engkau menghukumi bahwa satu pihak (Daulah) tidak tsiqaat?! Karena jika kalian
mengangap ia tsiqaat tentu engkau akan menerima ucapannya!!
Bagaimana engkau akan benar untuk menjadi qadhi sementara engkau tidak melazimi
adab-adab dan kewajiban-kewajiban seorang qadhi yang di antaranya paling penting
(mendengar dari kedua belah pihak) seperti yang di tunjukkan oleh Hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam yang lalu (... Jangan engkau memenangkan yang pertama
sampai engkau mendengar ucapan yang lain...), perhatikanlah kisah Ali bin Abi Thalib
saat beliau bertahkim antaranya dengan seorang yahudi kepada Qadhi Syuraih,
berkata Qadhi Syuraih kepada Ali: Wallahi engau benar wahai Amiril Mukminin akan
tetapi harus ada saksi lantas beliau (Ali) mendatangkan Hasan anaknya yang
kemudian bersaksi untuk beliau, maka Qadhi Syuraih berkata: Adapun kesaksian
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 36
pembantumu kami telah menerimanya sedangkan kesaksian anakmu untukmu kami
tidak terima, perhatikanlah bagaimana ucapan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib saja
belum cukup padahal beliau adalah orang yang jelas adil dan tsiqaat, belum cukup
sampai beliau mendatangkan saksi atas ucapannya dan sampai Qadhi Syuraij sendiri
mendengar dari pihak lain(si yahudi) (Nushrah Li Ad-Daulah hal:14).
5. ORANG YANG MENUDUH HARUS MENDATANGKAN BUKTI DAN SAKSI
Ini adalah kaidah berikutnya yang harus kita fahami dalam masalah tuduh menuduh,
bahwa si penuduh harus mendatangkan bukti dan saksi atas tuduhannya. Dan hukum
asal seorang muslim itu ia terbebas dari segala macam tuduhan.
Maka jika ada orang yang menuduh seorang muslim lantas si penuduh tidak atau
belum mendatangkan bukti dan saksi dari tuduhannya maka tuduhan tersebut
dianggap tidak ada dan hukum asal lah yang berlaku. Dalam kasus kita ini misalnya,
orang menuduh Daulah sebagai khawarij, maka si penuduh tadi harus mendatangkan
bukti akan tuduhannya yaitu dia harus bisa membuktikan bahwa Daulah memang
betul-betul khawarij, dengan apa??
Dengan menunjukkan bahwa Ushul Manhaj dan Aqidah Daulah adalah Ushul Manhaj dan
Aqidah khawarij, kenapa demikian?? Karena seorang individu atau kelompok hanya
akan sah disebut khawarij manakala ia menyepakati atau mengadopsi semua Ushul
Manhaj dan Aqidah khawarij, demikian aturannya. Sehingga mau tidak mau si penuduh
harus tau apa saja Ushul Manhaj dan Aqidah khawarij lantas dia harus bisa
membuktikan bahwa Ushul Manhaj dan Aqidah Daulah juga demikian.
Jika si penuduh belum atau tidak bisa membuktikan bahwa Ushul Manhaj dan Aqidah
Daulah adalah sama dengan khawarij maka tuduhan itu tidak ada nilainya kecuali
hanya fitnah dan dusta!! ya... tuduhan dusta!! Demikianlah yang kami dapati dari para
pendengki ghulat itu!! Di mana mereka menuduh Daulah sebagai khawarij secara
mutlak. Akan tetapi mereka sama sekali tidak mendatangkan bukti dari tuduhannya!!
Sampai sekarang... sampai detik ini mereka tidak mampu mendatangkan bukti!! Dan
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 37
demi Allah... dengan izin Allah mereka tidak akan pernah dan tidak akan bisa
mendatangkan bukti!! Karena memang tidak ada bukti!!
Di tempat ini kami akan tunjukkan akan benarnya kaidah "orang yang menuduh harus
mendatangkan bukti dan saksi" dan ini adalah kaidah baku serta berlaku umum bagi
siapa saja yang menuduh baik si penuduh itu dari kalangan Ulama atau Komandan atau
Mujahid atau yang lainnya, jadi dalam urusan tuduh menuduh yang di perlukan adalah
bukti!! Bukan pribadi si penuduh!! Sehingga seharusnya tidak ada kata-kata: "saya
tsiqah dan mutma'in dengan si penuduh kan dia ulama... kan dia komandan... kan dia
mujahid... kan... dan kan..."
Dari Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: Bukti bagi si penuduh dan sumpah bagi si tertuduh (HR At
tirmidzi dan Al-Baihaqi serta yang lainnya dan ini adalah Hadits shahih)
Dari Sahabat Ibnu Abbas bahwasannya Hilal bin Umayyah menuduh istrinya di hadapan
Rasulullah Shallallahu ‘alihi wasallam telah berbuat keji (berzina) dengan Syariik bin
Sahmaa', maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Bukti atau pukulan
dipunggungmu (Sunan Ibnu Majah No:2254, dishahihkan oleh Al-Bani dalam Misykaatu
Al-Mashaabih/3307)
Al-Imam Ibnu Qayyim berkata : Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam (bukti
atas si penuduh) maknanya yaitu atas si penuduh harus menampakkan apa yang
menjelaskan akan kebenaran tuduhannya (Ath-Thuruqu Al-Hukmiyyah 1/24).
Al-Imam As-Suyuuthi berkata : klaim yang diterima adalah klaim si tertuduh, sebagai
bentuk kesesuaian dengan hukum asal (Al-Asybaahu wa An-Nadhaair1/53), Lihat
semua dalam (Nushrah Li Ad-Daulah hal:19)
Demikian di antara dalil-dalil yang menunjukkan dengan jelas kepada kita bahwa siapa
saja yang melemparkan tuduhan maka dia harus mendatangkan bukti, kalau tidak
PUKUL DI PUNGGUNG!! Maka kami tantang kalian wahai para pendengki Daulah dari
kalangan ghulat di Indonesia... kami tantang dan kami tuntut kalian untuk
mendatangkan bukti dari tuduhan kalian!! Sesungguhnya sudah sejak lama kalian
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 38
menuduh Daulah sebagai khawarij dan sejak itu pula kami telah meminta kepada kalian
untuk mendatangkan bukti!!
Namun hingga kini... hingga detik ini kalian tidak mampu dan tidak akan mampu dengan
izin Allah mendatangkan bukti!! Kalian hanya mengulang-ulang kalimat-kalimat kosong
yang kalian berlindung di belakangnya seperti ucapan: berdasarkan fatwa Syaikh fulan
dan fulan... berdasarkan kesaksian fulan dan fulan... berdasarkan peristiwa ini dan
itu... dan ucapan-ucapan semisal yang sering kalian bangga-banggakan untuk kalian
jadikan amunisi dalam memfitnah dan berdusta serta menuduh Daulah!!
Yang kami inginkan dari kalian wahai para pendengki.... bukti yang jelas bahwa Ushul
Manhaj dan Aqidah Daulah adalah ushul manhaj dan aqidah khawarij, tunjukkan kepada
kami dan buktikanlah!! Ini jika memang kalian mengetahui ushul manhaj dan aqidah
khawarij namun kami harus katakan bahwa tuduhan kalian kepada Daulah sebagai
khawarij itu menunjukkan bahwa kalian tidak mengetahui ushul manhaj dan aqidah
khawarij karena jika kalian faham dengan ushul manhaj dan aqidah mereka tentu
kalian tidak akan menuduh Daulah sebagia khawarij meskipun kalian berseberangan
dengannya, kalian tidak akan menuduh Daulah sebagai Khawarij jika kalian faham
dengan ushul dan manhaj khawarij karena ushul manhaj dan aqidah Daulah dengan
khawarij adalah dua hal yang bertentangan dan tidak akan mungkin bertemu.
Dengan kata lain tunjukkanlah kepada kami dan buktikanlah bahwa manhaj dan aqidah
Daulah: mengkafirkan sahabat Ustman dan Ali serta mewajibkan untuk keluar dari
keduanya, mengkafirkan para sahabat yang terlibat dalam perang Jamal dan shiffin,
meniadakan sifat-sifat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, menta'wil nash-nash dengan akal,
mengingkari syafaat, mengingkari bahwa penduduk jannah akan melihat Allah di
akherat, meyakini barang siapa melakukan dosa besar maka dia kafir dan kekal di
neraka, mengingkari hadits ahad dan tidak mau mengamalkannya, menggugurkan had
rajam bagi muhshan yang berzina, mewajibkan shalat bagi wanita yang sedang haidh,
memotong tangan pencuri hingga ketiak, tidak membolehkan mengusap dua alas kaki
(khufain), membolehkan jabatan Imamah untuk selain Quraisy, memerangi orang Islam
dan meninggalkan penyembah berhala dan berciri-ciri menggundul kepala.
Bukankah yang kami sebutkan itu adalah manhaj dan aqidah khawarij?! Maka
buktikanlah bahwa Daulah bermanhaj dan beraqidah demikian!! Jika kalian tidak bisa
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 39
membuktikannya -kami yakin kalian tidak akan pernah bisa membuktikannya- maka
tuduhan kalian itu hanyalah dusta dan fitnah yang sama sekali tidak ada nilainya
kecuali dusta dan fitnah itu sendiri!!
6. KESAKSIAN MUSUH KEPADA MUSUHNYA TIDAKLAH DITERIMA
Ini adalah kaidah berikutnya yang harus difahami dalam masalah tuduh menuduh.
Setelah kita faham bahwa orang yang menuduh harus mendatangkan bukti yang
membenarkan dan menguatkan tuduhannya dan di antara bukti itu adalah saksi yaitu
si penuduh membuktikan kebenaran tuduhannya dengan mendatangkan saksi, maka di
antara syarat saksi adalah hendaknya si saksi tersebut bukan orang yang sedang
bermusuhan atau bersengketa dengan pihak yang dituduh oleh si penuduh.
Jika ternyata si saksi adalah lawan seteru atau sedang bermusuhan dengan si
tertuduh maka kesaksiannya tidak diterima meskipun ia adalah orang yang adil dan
tsiqat. Dalam kasus kita ini misalnya bagai mana kita akan menerima kesaksian para
menuduh Daulah yang telah menuduhnya sebagai khawarij sementera mereka itu
adalah pendengki dan musuh Daulah itu sendiri?!
Bagaimana jika penuduh itu adalah mereka yang menganggap bahwa memerangi
Daulah adalah lebih utama dari pada memerangi Nushiriyyah?! Jika kita perhatikan
para penuduh itu adalah para seteru Daulah maka jika demikian kesaksian mereka
tidaklah diterima!! Inilah aturan Syari’at yang hanif yang telah dajarkan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan dijelaskan oleh para ulama ummat.
▪Dari Ummul Mukminin 'Aisyah beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: Tidak diterima kesaksian laki-laki dan perempuan yang khiyanat,
laki-laki dan perempuan yang terkena had cambuk dan orang yang memiliki
permusuhan (Sunan At-Tirmidzi:2298).
▪Dari Abdurrazzaq ia berkata: telah mengabarkan kepadaku Ayyub dari
Muhammad ia berkata : Aku mendengar Qadhi Syuraih berkata: Aku tidak
membolehkan atasmu kesaksian musuh (Mushannaf Abdurrazzaq Ash-Shan'ani:15371)
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 40
▪Al-Imam Asy-Syaafi'i berkata: Tidak diterima kesaksian laki-laki atas lainnya
meskipun dia itu adil. Jika antara keduanya ada permusuhan (Sunan At tirmidzi
4/545), Lihat semua dalam (Nushrah Li Ad-Daulah Al-Madhluumah hal:16).
Wahai munshifuun... marilah kembalikan timbangan kalian, kembalikanlah kejujuran
kalian, bahkan kembaliknlah akal kalian. Teliti dan cermatilah siapa mereka yang
menuduh dan mengeluarkan fatwa bahwa Daulah adalah khawarij?! Siapakah mereka
apakah mereka seteru Daulah atau bukan?! Apakah mereka mendatangkan bukti atas
tuduhannya?! Janganlah kalian mencukupkan diri dengan sosok dan ketinggian
kedudukan karena dalam tuduh menuduh yang menjadi patokan adalah "bukti dan
saksi bagi si penuduh dan sumpah bagi si tertuduh".
Bagaimana kalian menerima kesaksian mereka sementara mereka adalah pihak yang
memusuhi Daulah?! Bahkan bagaimana sementara ada di antara mereka yang
berkeyakinan boleh berkerja sama dengan orang kafir dan murtad untuk memerengi
"khawarij"?! Ada lagi yang lebih parah dari itu ada yang berkeyakinan bahwa
memerangi Daulah lebih utama dari pada memerangi Nushairiyyah?!
Bagaimana kalian begitu saja menerima kesaksian dan fatwa mereka sementara di
saat yang sama kalian menolak dan tidak mau tau dengan segala hal yang datang dari
Daulah, apakah ini sikap munshif wahai munshifuun?! Marilah kembali ke jalan Al-Haq
marilah dan tidak ada kata terlambat. Lembutkanlah hati kalian dan lapangkanlah dada
kalian untuk menerima Al-Haq!!
Ketahuilah saat kalian mau meneliti dan mendengar dari Daulah sama seperti saat
kalian meneliti dan mendengar dari para seteru Daulah maka kalian telah berbuat adil
sekaligus kalian akan tau hakekat sebenarnya in sya Allah. Namun selama kalian tetap
pada prinsip kalian selama ini yaitu tidak mau tau dengan segala hal yang datang dari
Daulah, maka kalian sedang di atas kedhaliman dan kedhaliman itu adalah kegelapan di
hari kiamat!
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 41
7. SUMPAH BAGI SI TERTUDUH
Sudah berlalu penjelasan bahwa hukum asal seorang muslim itu adalah terbebas dari
segala macam tuduhan, maka saat ada yang menuduhnya kewajiban dia adalah
bersumpah dan memberikan penjelasan bahwa dirinya tidak seperti apa yang
dituduhkan. Dan hukum asal inilah yang menjadi acuan dimana hukum asal ini hanya
bisa digugurkan dengan BAIYYINAH (bukti) yang didatangkan oleh si penuduh dengan
syarat bukti-bukti tersebut memenuhi syarat yang diterima dalam syari’at sebagai
bukti. Dalil-dalil tentang wajibnya bersumpah bagi si tertuduh sudah kami bawakan
dalam bahasan poin 5. ORANG YANG MENUDUH HARUS MENDATANGKAN BUKTI DAN
SAKSI. Di antaranya:
▪Dari Ibnu Abbas beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Bukti bagi si penuduh dan sumpah bagi si tertuduh (HR At-Tirmidzi dan Al-Baihaqi
serta lainnya dan ini adalah Hadits Shahih).
▪Al-Imam As-Suyuuthi berkata: Klaim yang di terima adalah klaim si tertuduh
sebagai bentuk kesesuaian dengan hukum asal (Al-Asybaahu wa An-Nadhaair
1/53),Lihat (Nushrah Li Ad daulah Al madhluumah hal:19)
Sekarang tiba saatnya kami akan menunjukkan bahwa Daulah bukanlah khawarij,
setelah dalam bahasan-bahasan yang lalu kami menjelaskan perkara yang menjadi
kewajiban para penuduh yang harus mereka tunaikan yaitu: Mendatangkan bukti,
mendatangkan saksi yang bukan seteru Daulah dan kewajiban mendengarkan
penjelasan dari Daulah dan sudah kami katakan berulang-ulang bahwa mereka para
penuduh itu sampai saat ini tidak bisa -dan in sya Allah tidak akan pernah bisamembuktikan secara syar'i tuduhanya, maka sekarang kita akan tunjukkan dan
buktikan bahwa Daulah telah memenuhi kewajibannya sebagai pihak yang tertuduh
yaitu bersumpah dan memberikan penjelasan bahwa dirinya bukanlah Khawarij.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 42
▪Juru bicara resmi Daulah Syaikh Abu Muhammad Al-Adnani Asy-Syaami berkata:
“Di tempat ini kami ingin menjelaskan sebuah syubhat yang terus bergulir dalam
kancah peperangan ini, yaitu sesungguhnya ucapan bahwa hukum asal manusia itu
adalah kafir ini tidak lain adalah bid'ah kaum khawarij zaman sekarang. Dan
sesungguhnya Daulah berlepas diri dari ucapan itu, sesungguhnya di antara yang
menjadi keyakinan dan manhaj Daulah serta apa yang kami beragama dengannya
adalah Daulah meyakini bahwa secara umum Ahlu sunnah di Irak dan Syam adalah
kaum muslimin kami tidak mengkafirkan seorangpun dari mereka kecuali siapa yang
kami punya bukti akan kekafirannya dengan dalil syar'i yang qat'i dalalah qat'i tsubut
(pasti). “
“Barang siapa kami temukan ada di antara tentara Daulah menganut pendapat bid'ah
ini, maka kami akan memberitahunya dan memberi penjelasan padanya, jika dia tidak
kembali maka kami akan menghajarnya dan bila dia tidak jera juga maka kami akan
mengeluarkan yang bersangkutan dari barisan kami dan kami berlepas diri darinya,
kami pun telah berulang kali melakukan hal ini bersama muhajirin dan anshar” (salah
satu pidato Syaikh).
Beliau juga berkata:
“Kami di hadapkan lantas batang leher kami di tebas satu persatu tentu lebih
kami sukai ketimbang kami membunuh seorang muslim dengan sengaja. Karena, demi
Allah, untuk merekalah kami keluar berjihad dan dalam rangka melindungi darah,
harta serta kehormatan merekalah kami datang. Kami akan senantiasa mencintai
mereka meskipun mereka membenci kami dan kami akan senantiasa menolong
mereka meskipun mereka menelantarkan kami serta kami tetap menginginkan
kehidupan mereka meskipun mereka menginginkan kematian kami”. (salah satu
ceramah Syaikh Al adnani)
Bahkan lebih jauh Syaikh Al-Adnani telah mengajak untuk MUBAHALAH pihak-pihak
yang telah menuduh Daulah sebagai khawarij dalam pidato beliau berjudul "Tsumma
Nabtahil fa Naj'al La'natallah 'alal Kadzibiin". Sementara sudah bisa dimengerti bahwa
orang itu tidak mungkin sampai mengajak Mubahalah jika ia tidak benar-benar yakin
bahwa dirinya di atas Al-Haq. Di antara ucapan Syaikh Al-Adnani dalam pidato
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 43
tersebut beliau mengatakan: Ya Allah jika memang Daulah ini adalah Daulah Khawarij
maka patahkanlah punggungnya dan bunuhlah para pemimpinnya.
Syaikh Turki Al-Ben'ali atau Abu Humam Bakar bin Abdil Aziz Al-Atsari, beliau adalah
salah satu Syar'i Daulah, mengatakan :
“Siapapun tahu bahwa para pemimpin Daulah Islamiyyah dan para tentaranya mereka
tidak mengkafirkan orang yang terjerumus dalam dosa besar dan tidak pula
mengatakan bahwa mereka kekal di neraka. Para umara' dan junud Daulah juga tidak
mengingkari Syafaat, bahkan seluruh dunia telah menyaksikan bagaimana Daulah
menegakkan had kepada orang yang berzina misalnya dan menegakkan ta'zir kepada
orang yang durhaka kepada kedua orang tua, seandainya saja mereka itu khawarij
tentu mereka akan menghalalkan darah pezina dan yang durhaka kepada orang tua
karna berzina dan durhaka kepada orang tua adalah dosa besar (sementara Khawarij
itu mengkafirkan pelaku dosa besar) maka perhatikanlah (Tabshiiru Al-Muhaajij).
Wahai para pendengki Daulah.. .tidakkah kalian dengar teriakan Daulah yang berulang
–ulang mengatakan bahwa mereka berlepas diri dari manhaj dan aqidah Khawarij?!
Kenapa kalian tuli atau pura-pura tuli dengan semua yang datang dari Daulah?! Inikah
sikap Inshaf itu wahai kaum?! Inikah sifat adil itu wahai yang katanya cinta keadilan?!
Apakah demikian cara kalian mencari Al-Haq wahai yang katanya pecinta Al haq?! Di
hadapan kita ada bukti baik yang terucap seperti di atas maupun yang di lakukan oleh
Daulah di lapangan bahwa mereka betul-betul secara meyakinkan bukan khawarij baik
ucapannya maupun amalannya, jika kalian menemukan hal selain itu maka
tunjukkanlah dan buktikanlah!!
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 44
8. HUKUM ITU BERLAKU ATAS YANG DHAHIR (UCAPAN DAN AMALAN)
Demikian syariat kita menetapkan bahwa hukum yang kita terapkan adalah apa yang
nampak bagi kita dan perkara yang nampak itu adalah apa yang di ucapkan dan apa
yang di lakukan, adapun dalil dari benarnya kaidah "Hukum itu berlaku atas yang
dhahir" telah ada dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah serta ijma', di antaranya:
Al-Qur'an ;
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka,
niscaya mereka akan menjawab, sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan
bermain-main saja, katakanlah mengapa kepada Allah dan ayat-ayatNYA serta
RasulNYA kamu selalu mengolok-olok? Tidak perlu kamu meminta ma'af kareka kamu
telah kafir setelah beriman” (QS At taubah:65-66), dalam ayat ini mereka di kafirkan
hanya sekedar dengan apa yang nampak dari mereka berupa ucapkan yang
mengkafirkan.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman!
Janganlah kamu menjadikan orang yahudi dan nasrani sebagai teman setiamu,
mereka itu satu sama lain saling melindungi, barang siapa di antara kamu yang
menjadikan mereka sebagai teman setia,m aka sesungguhnya dia termasuk golongan
mereka sungguh Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dhalim” (QS
Al maidah:51), dalam ayat ini Allah menjatuhkan hukum "sama dengan mereka" hanya
dengan sekedar apa yang nampak dari perbuatan mereka.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: Orang-orang yang beriman mereka
berperang di jalan Allah dan orang-orang kafir mereka berperang di jalan thaghut (QS
An nisaa:76), dalam ayat ini Allah menjadikan setandar hukum iman dan kafir adalah
dengan apa yang nampak di perbuat berupa peperangan, dan ayat-ayat semisal masih
banyak.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 45
As-Sunnah ;
Hadits tentang sebab turunnya ayat 65-66 dari Surat At-Taubah, dimana
seorang munafik pada saat istirahat dalam perang tabuk mengatakan: kami tidak
melihat para Qurraa' (Sahabat) kecuali mereka itu adalah orang yang banyak makan
dan dusta lisannya serta paling pengecut saat bertemu musuh, lantas ucapan si
munafik ini di ingkari dan di laporkan kepada Rasul Sallallahu alaihi wasallam lalu
turunlah ayat di atas (secara ringkas, lihat Tafsir Ibnu katsir, tafsir ayat di atas).
Hadits shohih muttafaqun 'alih, Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda: “Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan
Laailaahaillallah mengerjakan shalat dan membayar zakat, jika merwka sudah
melakukan semuanya maka terjagalah dariku darah dan hartanya kecuali apa yang
menjadi haknya dan hisabnya di sisi Allah (HR Al bukhari No:25 dan Muslim No:20,21
dan 22)
Hadits muttafaqun 'alaih dari sahabat Usamah bin Zaid yang membunuh orang
yang telah mengucapkan laailaahaillallah lantas Rasullah Sallallahu alaihi wasallam
mengingkarinya (HR Al bukhari No:4269,4672 dan Muslim No:96,97)
Hadits shahih Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda: Barang siapa shalat
seperti shalat kami dan menghadap ke arah kiblat kami serta memakan sesembelihan
kami, maka dia itu muslim baginya perlindungan Allah dan RasulNYA (HR Al bukhari
No:391)
Hadits marfu' dari Ibnu umar Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam bersabda:
Barang siapa mengikuti suatu kaum maka dia merupakan bagian dari kaum tersebut
(HR Abu daud No:4031)
Hadits Ka'ab bin malik yang tertinggal dalam perang tabuk bersama dua sahabat
lainnya yaitu :
Mararah bin Ar-Rabi dan Hilal bin Umayyah, dimana Rasulullah menghajar mereka
bertiga hanya dengan sebab pengakuannya, demikian juga Rasulullah mengudzur
bahkan mendoakan orang-orang munafik yang tidak mau berangkat di perang tabuk
dengan dhahir pengakuan mereka (lihat kisah lengkapnya dalam Tafsir Ibnu Katsir,
tafsir surat At taubah ayat:118, juga lihat zaadu Al ma'aad 3/483)
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 46
Al-Ijmaa'
Al imam Ibnu hajar Al asqalani berkata: Semua Ulama telah ijmaa' bahwa hukum
dunia itu berlaku atas yang dhahir dan Allah yang berhak atas batin (Fathu Al baari
12/272)
Demikian dalil-dalil yang menunjukkan dengan jelas kepada kita bahwa hukum yang
kita terapkan di ambil hanya dari perkara yang di nampakkan oleh pelakunya kepada
kita berupa pekerjaan dan ucapan, realisasi kaidah ini dalam tema kita adalah saat
para pendengki Daulah menuduh Daulah sebagai Khawarij maka kita lihat apakah
dhahir apa yang di katakan dan di lakukan Daualah sama persis dengan Khawarij baik
Manhaj dan Aqidahnya?! Sementara sudah maklum bahwa secara dhahir yang nampak
bagi kita Daualah telah menyelisihi Khawarij baik dalam ucapan maupun amalan, dari
sisi ucapan misalnya pernyataan-pernyataan serta penjelasan Daulah baik yang
tertulis maupun terucap akan manhaj dan aqidah mereka yang murni Ahlu sunnah
tidaklah samar lagi bagi kita, sebagiannya telah kami sebutkan di atas demikian juga
keberlepasdirian Daulah dari segala macam hal yang berbau Khawarij juga jelas
bahkan mereka sampai pada titik klimaks dengan mengajak mubahalah pihak-pihak
yang tetap ngotot menuduh Daulah sebagai khawarij!! Ini dari sisi dhahir ucapan
Daulah, adapun dari sisi amalan yaitu apa yang di lakukan Daulah adalah lebih jalas
lagi menunjukkan secara dhahir kepada kita bahwa mereka bukan Khawarij, misal
hukum had yang mereka terapkan rajam untuk pezina mukhshan, potong tangan bagi
pencuri, cambuk bagi yang bersaksi palsu dan peperangan mereka kepada Rafidhah di
irak dan Nushairiyyah di Syam demikian juga ciri-ciri mereka yang tidak menggundul
kepala dan masih banyak amalan-amalan dhahir yang di lakukan Daulah yang semua
itu menujukkan kepada kita secara dhahir bahwa Daulah bukanlah Khawarij!
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 47
Demikianlah yang nampak bagi kita secara dhahir sehingga hukum yang nampak
secara dhahir Daulah bukanlah Khawarij!! Maka pada batas ini tuduhan Khawarij para
pendengki Daulah secara meyakinkan tertolak dan batil minimal dari empat sisi:
1. Si penuduh tidak mendatangkan bukti dari tuduhannya
2. Si penuduh kebanyakan hanya menerima dari satu pihak dan tidak mau
mendengar dari Daulah
3. Si penuduh kebanyakan adalah musuh dan seteru Daulah yang tidak di terima
kesaksiannya
4. Dhahir apa yang di lakukan Daulah baik ucapan maupun amalan menyelisihi apa
yang di tuduhkan padanya (yaitu sebagai Khawarij), demikian di antara sebab
gugurnya tuduhan para pendengki Daulah.
9. KHAWARIJ ADALAH KELOMPOK YANG TERKENAL DENGAN
KEJUJURANNYA
Di antara perkara yang harus di ketahui adalah bahwa kelompok Khawarij itu sangat
terkenal dengan kejujurannya, hal ini simetris dengan keyakinan mereka bahwa
berdusta itu menurut mereka adalah dosa besar yang mengkafirkan sehingga sudah
barang tentu mereka akan mejaga sekali untuk tidak berdusta karena tentu mereka
tidak mau terjatuh dalam kekafiran, kenyataan bahwa Khawarij itu terkenal dengan
kejujurannya sehingga kesaksian mereka di terima termasuk dalam periwayatan
hadits telah dinyatakan oleh para Ulama, di antaranya;
▪Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: Adapun khawarij maka mereka itu terkenal
dengan kejujurannya (Majmu' Al fatawa 3/357)
▪Beliau juga berkata: Khawarij tidak di ketahui dari merka yang berdusta (Majmu' Al
fatawa 13/31)
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 48
▪Sekelompok para pembesar Ulama berkata: Jika kami menerima periwayatan
orang adil yang memandang bahwa orang yang berdusta adalah fasiq, lantas
bagaimana kami tidak menarima periwayatan Khawarij padahal mereka memandang
bahwa orang yang berdusta itu kafir dan yang menunjukkan atas di terimanya
kesaksian mereka adalah ijma' ummat atas di terimanya Shahih Al bukhari dan muslim
padahal mereka berdua telah meriwayatkan dari Imraan bin Khaththaan yang dia ini
dalah seorang Khawarij (Tarjamatu Jalaaluddien As suyuuthi 1/242)
▪Syaikh Nashiruddien Al bani berkata: Di terima kesaksiannya selama dia itu jujur
dan yang dekat dengan hal ini adalah Khawarij, karena Khawarij menyangka bahwa
mereka meyakini siapa yang terjerumus dalam dosa besar dia kafir dengan demikian
mereka adalah manusia yang paling jauh dari sifat dusta (Duruus Al albani 15/4), lihat
semuanya dalam (Nushrah Li Ad daulah Al madhluumah hal:24)
Terkusus untuk para pendengki Daulah... Jika kalian menuduh Daulah sebagai
Khawarij maka konsekuensinya ;
Kalian harus menerima dan percaya dengan segala apa yang di sampaikan Daulah
karena Daulah tidaklah berdusta saat mereka bersumpah bahwa mereka bukan
Khawarij dan berlepas diri dari segala hal yang berbau Khawarij!! Demikian
konsekuensi dari tuduhan kalian!! Namun yang sangat mengherankan para pendengki
itu dengan mudahnya menuduh Daulah sebagai Khawarij tapi mereka tidak melazimi
apa yang menjadi konsekuensi dari tuduhannya yaitu percaya dan menerima
kesaksian "Khawarij"!! Yang lebih mengherankan lagi ada di antara para pendengki
Ghulat itu yang menuduh Daulah sebagai Khawarij sekaligus menuduhnya sebagai
pendusta!! Sampai-sampai keluarlah dari lisan mereka ucapan "Daulah lebih Khawarij
dari pada Khawarij" ketika di tanya apa alasannya mereka menjawab: Khawarij itu
tidak berdusta sementara Daulah suka berdusta!! Hasbunallah wa ni'mal
wakil ...SUBHAANAKA HADZA BUHTAANUN 'ADHIIM...!!!!!
Wahai pendengki Daulah... Jika kalian jujur dengan tuduhan kalian maka dengarkanlah
dan terimalah serta percayailah ucapan-ucapan Daulah, dengarkanlah sumpah Amirul
mukminin Syaikh Abu bakar Al bagdadi percayalah dengan Syaikh Abu Muhammad Al
adnani saat beliau bersumpah bahwa Daulah itu bukan Khawarij dan tidak di atas
manhaj Khawarij!! Adillah kalian karena adil itu lebih dekat kepada taqwa...
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 49
Ikutilah Ulama untuk percaya dan menerima kesaksian Khawarij wahai kaum yang
katanya suka mengikuti Ulama!!
10. BAROMETER DAULAH ADALAH PARA QADAH DAN SIASAHNYA DI
LAPANGAN
Syaikh Abu Abdirrahman berkata: Banyak orang dari kalangan seteru Daulah
bergantung pada kekeliruan-kekeliruan sebagian tentara atau penuntut ilmu di Daulah
lantas membantalkan bahwa ucapan atau fatwa yang keliru tersebut adalah aqidah
serta manhaj Daulah, maka kami katakan: Yang demikian itu adalah tindakan
sewenang-wenang dan sebuah kedhaliman, karena sebuah jamaah atau sebuah
kelompok atau Daulah itu tidaklah menjadi gambarannya kecuali Qadahnya (Ahlu halli
wal aqdi di dalamnya atau kondisi mayoritas tentaranya), maka jika kita ingin
menghukumi Daulah Al islamiyyah sandaran hukumnya adalah apa yang nampak dari
Manhaj 'amalinya (setrategi umum di lapangan) dan demikian juga dari ucapan-ucapan
amirnya (Al bagdadi Hafidhuhullah) atau jubir resminya (Al adnani Hafidhuhullah) atau
Haiah Syar'iyyahnya atau manhaj mayorits tentaranya bukan dari ucapan atau
perbuatan salah satu individu di dalam Daulah.
Dan kita saat membaca sirah nabawiyah misalnya dalam perang uhud telah kembali
dan mundur sekelompok pasukan dan mereka menyelisihi Rasulullah Sallallahu alaihi
wasallam, dalam Zaadu Al-Ma'aad disebutkan (telah mundur Abdullah bin ubai
bersama lebih tigaratus orang), akan tetapi apa yang di lakukan Abdullah bin ubai
tidak banyak berpengaruh yang demikian itu di karenakan selamatnya qiyadah serta
benarnya Aqidah dan Manhaj. Maka seorang tentara tidaklah menjadi dan tidak akan
menjadi standarisasi penilaian terhadap sebuah jamaah atau Daulah, yang menjadi
standarisasi penilain bagi sebuah jamaah ataupun Daulah hanyalah dua perkara tidak
ada yang ketiga keduanya adalah qiyadah dan manhaj.
Demikian juga dengan Khilafah Nabawiyah (khalifah yang empat) tidaklah tersamar
atas kalian apa yang terjadi terhadap rakyat, tentara serta yang lainnya lebih-lebih
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 50
pada kekhilafaan Utsman dan Al -semoga Allah meredhai keduanya-, namun semua
apa yang terjadi tidaklah menyebabkan kecacatan dalam keKhilafahan dan Daulah
mereka yang Raasyidah, semua itu di karenakan qiyadahnya Raasyidah dan Manhajnya
Nabawi (Nushrah Li Ad daulah Al madhluumah hal:25).
Jadi yang dituntut dari mereka para pendengki Daulah yang telah menuduhnya
sebagai khawarij adalah bukti yang mereka harus datangkan yang bersumber dari
Amirul mukminin Syaikh Abu Bakar Al-Bagdadi atau Jubir resmi Daulah Syaikh Abu
Muhammad Al-Adnani atau dari dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Daulah bahwa
Daulah memang Khawarij. Maka kita tunggu saja apakah mereka bisa membuktikan?!
Kalla wallah...
11. INDIVIDU ATAU JAMAAH TIDAK BOLEH DINISBATKAN KEPADA
KELOMPOK TERTENTU SECARA MUTLAK KECUALI BILA IA MENYEPAKATI
USHUL MANHAJ SERTA AQIDAH KELOMPOK ITU.
Ini adalah kaidah terpenting dalam bahasan kita yang harus benar-benar di fahami.
Yaitu kita tidak boleh menyebut secara mutlak individu atau jamaah apalagi Daulah
tertentu sebagai kelompok ini dan itu sebelum si individu atau jamaah atau Daulah
tersebut telah mengadopsi dan menyepakati ushulul manhaj dan aqidah kelompok ini
dan itu tersebut.
Misal kita tidak boleh menyebut muayyan tertentu sebagai Mu'tazilah sebelum dia
mengadopsi dan menyepakati ushul manhaj dan aqidah Mu'taziah, demikian juga
Syii'ah, Murji'ah, Qadariyah, Jahmiyyah dan Khawarij. Kita tidak boleh menjuluki
secara mutlak individu tertentu kecuali dia telah mengadopsi dan menyepakati Ushul
Manhaj dan Aqidah kelompok-kelompok sesat tersebut!!
Dengan kata lain, harus difahami bahwa yang menjadi standarisasi syarat individu
tertentu sah untuk dinisbatkan secara mutlak kepada kelompok tertentu adalah
kesesuaiannya dengan kelompok tersebut dari sisi ushulul manhaj dan aqidah. Dan
tema kita, Daulah Islamiyyah sah bahkan harus disebut khawarij secara mutlak jika
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 51
telah terbukti secara syar'i bahwa Daulah telah mengadopsi dan menyepakati ushulul
manhaj dan aqidah khawarij!! Jika ternyata -dan demikianlah kenyataannya- para
pendengki itu tidak bisa menunjukkan dan tidak bisa membuktikan bahwa Daulah telah
mengadopsi serta menyepakati ushulul manhaj dan aqidah khawarij, maka tuduhan
khawarij yang merka lakukan kepada Daulah adalah DUSTA..!! MENGADA-ADA..!! DAN
FITNAH..!!!!
Khawarij atau mu'tazilah atau syi'ah dan yang lain-lain demikian secara mutlak jika
yang bersangkutan telah benar-benar mengadopsi dan menyepakati ushulul manhaj
dan aqidah mereka. Namun jika hanya sebagian saja dari manhaj dan aqidah kelompok
sesat tersebut yang ditemukan pada diri individu tersebut maka tidak boleh
menyebutnya secara mutlak dengan nama kelompok tersebut, akan tetapi yang boleh
kita katakan: padanya ada sifat ini dan itu atau dia terkontaminasi dengan kelompok ini
dan itu atau dengan ungkapan-ungkapan semisal yang tidak mengandung pemutlakan.
Sehingga yang dituntut kita harus faham terlebih dahulu ushulul manhaj dan aqidah
kelompok yang mana seseorang akan kita sematkan padanya. Adapun para pendengki
Daulah yang menuduh Daulah sebagai khawarij secara mutlak kebanyakan mereka
tidak memahami kaidah ini di samping kebanyakan mereka juga tidak tahu apa saja
ushulul manhaj dan aqidah khawarij sehingga jelas secara meyakinkan tuduhan
mereka itu BATIL..!! DUSTA...!! DAN TERTOLAK..!! Semua itu dikarenakan mereka tidak
memahami adab dan kaidah dalam masalah tuduh menuduh. Wallahu a'lam bi sawwab.
Adapun dalil dan penjelasan Ulama akan benarnya kaidah di atas adalah sebagai
berikut:
▪Hadits dari sahabat Abdillah bin Amru bahwasannya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: Empat hal yang jika seluruhnya ada pada diri seseorang
maka dia adalah munafik tulen, namun jika padanya hanya terdapat sebagiannya maka
padanya ada bagian dari nifak sampai dia meninggalkannya: jika berkata berdusta, jika
berjanji mengkhianati, jika bersumpah menyelisihi dan jika bermusuhan berbuat
curang (HR Al bukhari No:106 dan Muslim No: 58), lihat bagaimana Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam mensyaratkan seluruh sifat nifak untuk pelakunya di sebut
sebagai munafik tulen dan lihat pula bagaimana Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam
tidak menyebutnya sebagai munafik tulen jika yang terdapat padanya hanya sebagian
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 52
dari sifat nifak, Rasulllullah Shallallahu ‘alaihi wasallam hanya menamainya: padanya
ada sifat nifak, Hadits ini menunjukkan dengan jelas kepada kita akan benarnya kaidah
di atas (No:10).
▪Al-Qadhi Abdul Jabbar telah menyatakan bahwa seseorang itu tidak menjadi
mu'tazilah sampai dia menyapakati kelompok mu'tazilah dalam lima ushul mareka.
Berkata Abu Al-Hasan Al-Khiyaath dalam kitabnya "Al-Intishar" tidaklah seorangpun
disematkan padanya nama Al i'tizal (mu'tazialah) sampai dia mengumpulkan ucapan
lima pokok (manhaj dan aqidah mu'tazilah): At-tauhid, Al-'adl (keadilan), Al-Wa'du wa
Al-Wa'iidu (janji dan ancaman), Manzilah baina manzilatain (antara dua keadaan) dan
Amal ma'fuf nahi munkar, jika dia mengumpulkan kelima Ushul ini maka dia itu
Mu'tazilah.
▪Al-Imam Abu Muhammad Ibnu Hazm berkata: Barang siapa yang menyelisihi
Mu'tazilah dalam khalqul Qur'an (anggapan bahwa Al-Qur'an adalah mahluk), Ar-ru'yah
(anggapan bahwa Allah tidak dilihat di akherat), At-tasybih (anggapan bahwa Allah
serupa dengan mahluk), Al-Qadar (anggapan bahwa Allah tidak mengetaui apa yang
akan terjadi sebelum terjadinya), anggapan bahwa pelaku dosa besar bukanlah
mukmin dan juga bukan kafir namun fasik. Barangsiapa menyelisihi itu semua maka
dia bukan dari mereka (mu'tazilah) dan barangsiapa menyepakati apa yang telah kami
sebutkan maka dia bagian dari mereka (mu'tazilah) dan barang siapa menyepakati
kelompok khawarij dari mengingkari tahkim (antara Ali dan Mu'awiyah), mengkafirkan
pelaku dosa besar, ucapan akan wajibnya keluar memberontak terhadap penguasa
yang fajir, keyakinan bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka,membolehkan Al
imamah di pegang oleh selain Quraisy, barang siapa menyepakati itu semua maka dia
adalah Khariji namun jika dia menyelisihi mereka (tidak menyepakati itu semua) maka
dia bukan Khariji (Al-Fashlu fi Al-Milal 2/90)
▪Syaikh Sulaiman Ibni Sahman berkata: Ketahuilah bawasannya tidaklah menjadi
khawarij dan tidak di atas madzhab meraka kecuali siapa yang meniti sunah mereka
yang keluar memberontak kepada Ali -semoga Allah meridhai beliau- dan mengikuti
jalan mereka dar i: Memerangi ahlul islam dan meninggalkan ahlul autsan,
mengkafirkan siapa saja yang tidak berkeyakinan seperti keyakinan mereka lantas
menghalalkan darah, harta serta keluarganya, meyakini bahwa Usman dan Ali serta
seluruh sahabat yang terlibat dalam perang jamal dan shiffin juga yang ridha dengan
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 53
tahkim semuanya kafir, meyakini bahwa siapa saja yang mendatangi dosa-dosa besar
dia kafir dan kekal di neraka, meyakini siapa saja yang tidak keluar untuk memerangi
kaum muslimin dia kafir meskipun berkeyakian seperti keyakinan mereka,
menggugurkan had rajam bagi mukhshan yang berzina, memotong tangan pencuri
hingga ketiak, mewajibkan shalat bagi wanita yang sedang haidh, mengkafirkan orang
yang tidak melakukan amal ma'ruf nahi munkan jika mampu adapun bagi yang tidak
mampu maka berarti telah melakukan dosa besar, hukum bagi pelaku dosa besar
adalah hukum orang kafir dan semua keyakinan mereka yang rusak dan amalan
mereka yang menyimpang (Adh-Dhiyaau Asy-Syuruq 1/123)
▪Syaikh Abu Abdillah Aba Bathin berkata: Jika engkau telah mengetahui madzhab
Khawarij bahwa pokoknya adalah pengkafiran terhadap dosa-dosa besar dan mereka
mengkafirkan para sahabat Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam menghalalkan
memerangi mereka dimana dengan hal itu Kaum Khawarij mendekatkan diri kepada
Allah, jika sudah jelas bagimu hal itu maka jelaslah akan kesesatan banyak kalangan di
zaman ini terhadap sangkaan mereka bahwa Muhammad bin Abdil Wahhab beserta
para pengikutnya adalah Khawarij, padahal madzhab mereka menyelisihi madzhab
Khawarij di karenakan Syaikh Muhammad dan para pengikutnya mereka mencintai
semua sahabat Rasulallah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan meyakini keutamaan para
sahabat atas generasi setelahnya, mereka mencintai para pengikutnya dan
mendoakannya, Syaikh Muhammad dan para pengikutnya menganggap sesat orang
yang mencaci para sahabat atau mengkerdilkannya, beliau dan para pengikutnya tidak
mengkafirkan dengan sebab dosa-dosa besar dan tidak mengeluarkan pelakunya dari
Islam, namun yang di kafirkan beliau dan para pengikutnya adalah siapa yang berbuat
syirik kepada Allah dan orang musyrik itu kafir berdasarkan kitab, sunnah serta ijma'
lantas bagaimana di jadikan sama antara mereka (khawarij) dan mereka (Syaikh
Muhammad dan para pengikutnya)? Sesungguhnya yang mengatakan demikian adalah
orang yang menentang dia ingin menjauhkan manusia dari Al haq atau yang
mengatakan demikian adalah orang yang bodoh dengan madzhab Khawarij dimana dia
mengatakan demikian karna taqlid (Rasaail wa fataawa Abdullah bin Abdirrahman Aba
Bathin 1/176), Lihat semua dalam(Nushrah Li Ad daulah Al madhluumah hwl:36-37)
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 54
Perhatikanlah penjelasan Syaikh Aba Bathin dengan seksama lalu lihatlah kondisi
para pendengki Daulah yang Ghulat di Indonesia yang telah menuduh Daulah sebagai
khawarij secara mutlak, maka kita akan katakan untuk Syaikh Aba Bathin: SHODAQTA
YA...SYAIKH...ya...antum benar wahai Syaikh..!! Seperti itulah kondisi para ghulat
pendengki itu dimana mereka menyamakan antara dua manhaj yang berbeda (manhaj
Daulah yang sunni dengan manhaj khawarij yang bid'i) secara dhalim karna dua
kemungkinan, mereka itu mu'anid yang ingin menjauhkan manusia dari Al-Haq atau
meraka itu adalah orang jahil yang tidak tahu manhaj Khawarij lantas mereka
menuduh Daulah sebagai khawarij karna taqlid!! Taqlid kepada siapa?? Taqlid kepada
para seteru Daulah yang telah mengeluarkan fatwa Khawarij kepada Daulah!! Atau
bahkan kondisi para ghulat itu lebih parah dari apa yang di sebutkan Syaikh Aba
buthin di mana kedua kemungkinan yang di sebutkan Syaikh terkumpul pada diri
mereka secara bersamaan yaitu MEREKA MU'ANID SEKALIGUS MUQALLID!! Wallahu
'alam bi sawwab.
12. DUA MANHAJ YANG BERTENTANGAN ANTARA DAULAH DAN
KHAWARIJ.
Ini adalah bahasan yang terahir insyaallah dalam tulisan ini,kami akan menunjukkan
dengan izin Allah bahwa manhaj dan aqidah Daulah bertolak belakang dengan manhaj
dan aqidah khawarij sebagaimana dua sisi mata uang yang berlawanan,jika di
kumpulkan minimal manhaj dan aqidah khawarij adalah sebagai berikut :
1. Keluar memberontak kepada pemimpin yang di anggap dhalim,seperti yang
mereka lakukan kepada sahabat Ali dan para ahabat yang bersama beliau.
2. Mengkafirkan orang yang melakukan dosa besar dan menganggapnya kekal di
neraka.
3. Mengkafirkan kaum muslimin secara umum(takfir bil umum).
4. Mengkafirkan sebagian sahabat seperti Ali,mu'awiyyah dan parapara sahabat
yang terlibat dalam perang Jamal dan shiffin juga yang redha dengan tahkim.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 55
5. Memerangi Ahlul Islam dan meninggalkan Ahlu Autsan.
6. Meniadakan sifat-sifat Allah SWT.
7. Mengingkari Syafaat orang-orang yang di beri izin untuk memberi Syafaat.
8. Mengingkari ru'yah(bahwa Allah akan di lihat di aherat).
9. Menganggap bahwa Al-Qur'an adalah mahluk bukan kalamullah.
10. Menta'wil nash-nash dengan akal mereka.
11. Menolak mengamalkan dan tidak berdalil dengan khabar ahad (hadits ahad).
12. Menolak hadits meskipun shahih jika bertentangan dengan nash Qur'an(meniru
mereka)
13. Mengingkari had rajam bagi muhshan yang berzina.
14. Memotong tangan pencuri hingga ketiak.
15. Mewajibkan shalat bagi wanita yang sedang haidh.
16. Tidak membolehkan mengusap khufain(dua permukaan alas kaki).
17. Membolehkan jabatan Imam tertinggi bagi selain Quraisy.
18. Memiliki ciri-ciri menggundul kepala (botak karna di cukur).
19. Mengkafirkan dan menghalalkan darah, harta serta keluarga orang yang tidak
menyepakati aqidahnya.
Demikian global aqidah dan manhaj khawarij yang di sebutkan oleh Syaikh Abu
Abdirrahman Ibnu Adam dalam kitabnya (Nushrah Li Ad daulah Al Madhluumah hal:34),
akan tetapi masih ada beberapa keyakinan sesat dan menyesatkan bahkan
mengkafirkan yang ada pada kelompok-kalompok yang merupakan sempalan dari
kelompok khawarij. Di awal tulisan ini yaitu dalam pembahasan sejarah ringkas
kelompok khawarij kami sudah singgung tentang berbilangnya khawarij dalam banyak
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 56
kelompok yang mana nama masing-masing kelompok biasanya dinisbatkan kepada
nama pemimpinnya dengan ciri khas kesesatannya masing-masing. Namun mereka
tetaplah disatukan dalam pokok manhaj dan aqidah yang menjadi ciri khas utama
khawarij yang mana siapa saja mengadopsi dan menyepakatinya jadilah dia Khawarij.
Kesembilan belas hal di ataslah yang menjadi ciri khas kelompok khawarij tersebut.
Persoalannya sekarang apakah sembilan belas aqidah dan manhaj khawarij di atas
telah diadopsi dan disepakati oleh Daulah?! Atau dengan kata lain apakah manhaj dan
aqidah Daulah sama dengan manhaj dan aqidah khawarij yang di sebutkan di atas?!
Sudah kami sebutkan di awal tulisan bahwa kami menjadikan empat kitab tulisan
Ulama Daulah dan yang lainnya sebagai rujukan utama dalam tulisan kami ini;
1.Bahtsun fi Al-Khawarij, tulisan Syaikh Husain bin Mahmud.
2.Haqiqatul Khawarij, tulisan Syaikh Abu Abdil Qahhar Al-Husani.
3.Tabshiirul Muhaajij, tulisan Syaikh Turqi bin'ali/Abu Human Al-Atsari.
4.Nushrah Lid Daulah Al-Madhluumah,tulisan Syaikh Abu Abdirrahman Ibu Adam.
Dimana dalam empat kitab tersebut terutama sekali tiga kitab terahir menjelaskan
tidak ada sama sekali adanya keterkaitan atau kesamaan antara manhaj dan aqidah
Daulah baik yang diucapkan maupun yang dilakukan dengan manhaj dan aqidah
Khawarij di atas. Dan saat kami menulis tulisan ini, kami mendengar bahwa dua kitab
terahir (Tabshirul Al-Muhaajij dan Nushrah Li Ad-Daulah) telah di terjemahkan dan
disatukan menjadi satu buku yang di beri judul "DAULAH BUKAN KHAWARIJ" dan diberi
kata pengantar oleh Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dan Ustadz Abu Sulaiman Aman
Abdurrahman. Maka kami sarankan para Ikhwah membacanya karena demi Allah di
sana ada kecukupan untuk membantah syubhat tuduhan khawarij kepada Daulah.
Wallahu a'lam bi sawwab.
Dan di sini kami akan bawakan in sya Allah beberapa pernyataan serta penjelasan
resmi Daulah baik penjelasan Jubir resminya Syaikh Abu Muhammad Al adnani
maupun pernyataan Amirul Mukminin Abu bakar Al-Bagdadi dan Amir sebelumnya
Syaikh Abu Umar Al-Bagdadi. Demikian juga penjelasan Lajnah Syar'iyyah Daulah
Islamiyyah tentang apa dan bagaimana manhaj dan aqidah Daulah.
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 57
Demikian juga kami akan bawakan in sya Allah beberapa ucapan Syaikh Abu Humaam
Al-AtsAri yang mana beliau adalah salah satu Syar'i di Daulah, di mana pernyataanpernyataan yang akan kami sebutkan akan menggambarkan kepada kita dengan jelas
bahwa Daulah bukanlah Khawarij. Demikian juga akan tunjukkan dengan gamblang
bahwa manhaj dan aqidah Daulah adalah murni aqidah dan manhaj Ahlussunnah wal
Jamaah bukan khawarij!!
Sementara sudah berlalu pembahasannya bahwa tolak ukur penilaian terhadap suatu
kelompok adalah apa-apa yang datang secara resmi dari mereka baik dari Qiyadah
atau Amir atau Jubir atau dokumen resmi yang mereka keluarkan, bukan dari salah
satu personal mereka atau bukan dari kabar-kabar yang datang dari katanya... dan
katanya...!! Wallahu a'lam.
AQIDAH DAN MANHAJ DAULAH ISLAMIYAH
▪Amirul Mukminin Abu Umar Al-Bagdadi berkata: Dan kami tidak mengkafirkan
seorang muslim pun yang shalat menghadap qiblat kami dengan dosa-dosa besar
seperti Zina, meminum khamer dan mencuri selama yang bersangkutan tidak
menghalalkannya. Dan ucapan kami dalam masalah Iman adalah ucapan yang
pertengahan antara kelompok khawarij yang berlebih-lebidan dan kelompok murji'ah
yang memudah-mudahkan. Bagi kami siapa saja yang mengucapkan dua kalimat
syahadat dan menampakkan kepada kami keislaman serta tidak nampak padanya
suatu pembatal dari pembatal-pembatal Islam, maka kami memperlakukannya sebagai
muslim. Dan kami menyerahkan hakekat sebenarnya kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala akan tetapi hukum pengkafirkan seorang individu tertentu dari kalangan kaum
muslimin dan penjatuhan hukum kekal di neraka baginya tetap terikat dengan
terpenuhinya syarat-syarat takfir dan hilangnya penghalang-penghalangnya (pidato
Syaikh yang berjudul:Hadzihi hiya aqidatuna).
Perhatikan baik-baik ucapn Syaikh Abu Umar Al-Bagdadi sebagai Amir pertama
Daulah Islam Irak, maka akan didapatkan bahwa Daulah menyelisihi khawarij dalam hal
mengkafirkan pelaku dosa besar seperti berzina, minum khamer dan mencuri, Daulah
juga menyelisihi Khawarij dari sisi pengkafiran secara umum kepada kaum muslimin
yang mana ini menjadi ciri khas Aqidah dan Manhaj Khawarij, lantas dengan apa kalian
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 58
wahai pendengki menuduh Daulah sebagai Khawarij?! Sementara secara tegas dan
jelas mereka menyelisihi Khawarij dalam Ushul Aqidah dan Manhaj mereka yang paling
penting yaitu pengkafiran secara umum dan pengkafiran terhadap dosa-dosa besar
yang tidak sampai mukaffirah?!
▪Amirul Mukminin Abu Umar Al bagdadi berkata: Banyak orang telah menuduh kami
dengan banyak tuduhan yang tuduhan-tuduhan itu tidak ada sama sekali dalam pokok
keyakinan kami. Mereka menuduh kami mengkafirkan awam kaum muslimin dan kami
dituduh menghalalkan darah serta harta mereka. Kami juga dituduh menggiring
manusia untuk masuk ke dalam Daulah kami dengan pedang (pidato Syaikh di atas)
Lihat bagai mana beliau menjelaskan tuduhan-tuduhan keji yang di alamatkan ke
Daulah yang mana tuduhan-tuduhan itu tidak ada dalam pokok Manhaj dan Aqidah
Daulah, demikian juga hari ini para pendengki itu telah menuduh Daulah mengkafirkan
kaum muslimin bahkan mujahiddin!! Subhaanaka Hadza buhtaanun Adhiim.
▪Amirul Mukminin Abu Bakar Al-Bagdadi berkata: Adapun kalian wahai Rafidhah
pendendam, kami adalah cucu Hasan dan Husain serta keturunan Abu Bakar dan Umar
serta pemilik dua cahaya (Utsman). Kakek kami adalah Haidar Al-Karrar Amirul
Mukminin Ali (pidato Amirul Mukminin Abu Bakar Al bagdadi berjudul "waya'ballahu illa
aiyutimma nuurahu").
Perhatikanlah ucapan Amirul Mukminin, maka akan didapatkan di sana ada
penyelisihan terhadap pokok aqidah dan manhaj khawarij yaitu kecintaan Daulah
kepada para sahabat, sementara khawarij di antara pokok manhaj dan aqidah mereka
adalah mengkafirkan para sahabat seperti Utsman dan Ali serta yang lainnya. Lantas
dengan alasan apa para pendengki itu menuduh Daulah sebagai khawarij?!!!
Subhanaka Hadza buhtaanun Adhiim...
▪Amirul Mukminin Abu Bakar Al-Bagdadi berkata: Cukuplah bagi kami dan
sesungguhnya Allahlah yang tau bahwa kami senantiasa berusaha dengan segala
kejujuran dan keikhlasan untuk melindungi kaum muslimin dan membela kehormatan
mereka serta menjaga darah mereka, lantas dituduhkan siang dan malam bahwa kami
mengkafirkan saudara kami di Syam. Ma'adzallah (aku memohon perlindungan kepada
Allah) dan kami dituduh juga menghalalkan darah mereka KALLA WALLAH, cukuplah
bagi kami dan Allah lah yang tau bahwa kami sangat menginginkan aman dan
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 59
keselamatan bagi keluarga kami di Syam... (pidato Amirul Mukminin yang berjudul
"wallahu ya'lamu wa antum laa ta'lamuun").
Lihatlah bagaimana Amirul mukminin membantah tuduhan-tuduhan dusta yang
dialamatkan ke Daulah dan menolak tuduhan mengkafirkan penduduk Syam yang mana
mengkafirkan secara umum (takfirul 'am) adalah salah satu pokok Aqidah dan Manhaj
Khawarij dan di sini lewat Amirnya langsung Daulah membantah tuduhan keji tersebut,
lantas dengan apa lagi mereka menuduh Daulah sebagai Khawarij?!
▪Juru bicara resmi Daulah Syaikh Abu Muhammad Al adnani berkata: Di tempat ini
kami ingin menjelaskan sebuah syubhat yang terus bergulir dalam kancah
pertempuran ini, (yaitu) sesungguhnya ucapan bahwa hukum asal manusia itu adalah
kafir ini tidak lain adalah bid'ah kelompok Khawarij zaman sekarang dan Daulah
berlepas diri dari ucapan ini, sesungguhnya di antara keyakinan dan manhaj Daulah
serta apa yang kami beragama kepada Allah denganya adalah kami meyakini bahwa
umum Ahlu sunnah di Irak dan Syam adalah kaum muslimin, kami tidak mengkafirkan
salah seorangpun dari mereka kecuali siapa yang telah jelas bagi kami
kemurtadannya dengan dalil-dalil syar'i yang qath'i dalalah qath'i tsubut (pasti),
barang siapa kami dapatkan diantara tentara Daulah mengatakan perkataan bid'ah ini
maka kami akan beri tahu dan kami beri penjelasan padanya, jika dia tidak kembali
maka kami akan menghajarnya dan jika dia tetap tidak jera juga maka kami akan
keluarkan dia dari barisan kami dan kami berlepas diri darinya, kamipun telah
melakukan hal ini berulang kali bersama muhajirin dan Anshar (salah satu isi pidato
Syaikh Al adnani yang berjudul "Lakillahu aiyyatuha Ad daulah Al madhluumah)
Lihatlah bagaimana Daulah lewat Jubir resminya menjelaskan bagaimana keyakinan
mereka dalam masalah takfir yang jelas-jelas menyelisihi keyakinan pokok kelompok
sesat Khawarij yang mengatakan bahwa hukum asal manusia adalah kafir sampai jelas
bagi mereka keislamannya, lihatlah bagaimana Daulah berlepas diri dari keyakinan
sesat tersebut dan tak segan-segan mengusir tentaranya yang memiliki keyakinan
tadi, maka secara jelas dan gamblang Daulah tidak mengadopsi serta tidak meyakini
Manhaj dan Aqidah Khawarij yang satu ini, lantas dengan alasan apa mereka menuduh
Daulah sebagai Khawarij?!!!
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 60
▪Syaikh Al adnani juga berkata: Wahai orang-orang salib kalian telah tau
bahayanya Daulah Islamiyyah, akan tetapi kalian belum mengetahui obat (jalan
keluarnya) dan kalian tidak akan mungkin mengetahui obat karena memang tidak ada
obat, maka dengan kalian perangi Daulah, Daulah tambah kuat dan keras dan dengan
kalian tinggalkan Daulah (tidak memeranginya), Daulah tambah bersinar dan kokoh.
Meskipun Obama telah berjanji kepada kalian untuk mengalahkan Daulah
sesungguhnya sebelumnya Bush pun telah berdusta (saat berjanji kepada kalian untuk
mengalahkan Daulah).
Dan Rabb kami telah menjanjikan kepada kami pertolongan, maka ini kami mendapat
pertolongan dan Rab kami akan senantiasa menolong kami Dialah yang maha suci yang
tidak akan pernah mengingkari janji dan sesungguhnya kami menjadikan buat kalian
dengan izin Allah bahwa peperangan ini adalah Akhir dari peperangan kalian, kalian
akan bangkrut (gagal) dengan izin Allah dan menjadi miskin, sebgaimana bangkrutnya
kalian di peperangan-peperangan kalian sebelumnya, kecuali sesungguhnya setelah ini
kamilah yang akan memerangi kalian dan kalian tidak akan lagi mampu memerangi
kami selamanya, kami akan taklukan Roma kalian dan kami akan hancurkan salib-salib
kalian serta kami akan tawan wanita-wanita kalian dengan izin Allah, inilah janji Allah
kepada kami Dialah yang maha suci yang tidak akan pernah mengingkari janji (Pidato
Syaikh berjudul "Inna Robbaka labil mirshad")
Perhatikanlah ancaman Syaikh Al-Adnani kepada para penyembah Autsan (salib) lalu
ingat-ingat dan lihat kembali salah satu pokok manhaj dan Aqidah Khawarij yaitu
"memerangi Ahlul Islam dan meninggalkan Ahlul Autsan" apakah apa yang di katakan
Syaikh Al adnani sesuai dengan Aqidah Khawarij tersebut?! Kalla Wallah... lantas mari
kita tanyakan kepada para penuduh itu: wahai penuduh yang dengki... dengan apa lagi
kalian menuduh Daulah sebagai Khawarij?!
Haiah Syar'iyyah Daulah mengatakan saat menjelaskan kekafiran kelompok yang
bernama Jabhah Islamiyyah: Sesungguhnya di antara apa yang kami beragama
kepada Allah dengannya adalah bahwa kami tidaklah maju di atas garis yang kami
gariskan dalam perjalanan kami membangun Daulah Islam kecuali jika kami yakin di
atas cahaya dan bashirah dari Rob kami dan Sunnah Nabi kami Shallallahu ‘alaihi
wasallam, dan kami tidaklah mengada -adakan sesuatu apapun sama sekali dalam
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 61
perkara dien ini kecuali kami memiliki dalil dari kitab Rob kami dan Sunnah Nabi kami
Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Maka dari itu kami tidaklah menjatuhkan atas Jamaah dari Jamaah-Jamaah yang ada
atau individu dari individu yang ada suatu hukum dari hukum-hukum tertentu apa yang
menggugurkan hal yang sudah tetap baginya dari Ashlul Islam sampai tetap dan jelas
bagi kami keterjatuhannya dengan apa-apa yang menggugurkan Ashlul Islam tersebut
yang mana hal itu sesuai dengan batasan-batasan syar'i. Maka hukum asal bagi kami
barang siapa menjauhi syirik dan autsan kemudian menampakkan kepada kami syi'arsyi'ar Islam kami menghukuminya Islam selama tidak nampak bagi kami pada dirinya
perkara-perkara yang menyelisihi hal tersebut dan barang siapa menyandarkan
kepada kami selain apa yang kami sebutkan maka berarti telah berdusta dan telah
menuduh kami dengan apa yang tidak ada pada kami. Maka hukum itu berbeda-beda
sesuai perbedaan kondisi masing-masing jamaah muqathilah dan untuk itu tidaklah
setiap siapa yang kami perangi lantas kami mengkafirkannya secara pasti sampai
bersaksi atas hal itu kitab Rob kami dan Sunnah Nabi kami Shallallahu ‘alaihi wasallam,
sesungguhnya kami dalam hal ini adalah muttbi'uun bukan mubtadi'uun, karna
penjatuhan hukum kafir atas individu manusia adalah merupakan hukum-hukum syar'i
yang tidak di terima dengannya akal (penjelasan Haiah Syar'iyyah Daulah Islamiyah
seputar Jabhah Al islamiyyah,Rabo 16 jumadil ahirah 1435H).
Perhatikan penjelasan Haiah Syar'iyyah Daulah Islamiyyah di atas kemudian ingatingat kembali ushul manhaj dan aqidah khawarij lantas bandingkanlah, adakah
kesamaan antara penjelasan di atas dengan manhaj khawarij yang sesat?! Penjelasan
Haiah Syar'iyyah yang gamblang dan jelas di atas telah menunjukkan secara
meyakinkan bahwa Daulah bukanlah Kawarij!! Maka setelah penjelasan ini hanya para
pendengki yang hatinya di penuhi kebenciaan dan kesombonganlah yang tetap ngotot
menuduh Daulah sebagai khawarij!!
▪Syaikh Turki Bin'ali salah satu Syar'i Daulah mengatakan: Dan siapapun telah
mengetahui bahwa para umara Daulah Islamiyyah dan para tentaranya mereka tidak
mengkafirkan orang yang terjatuh dalam dosa besar dan tidak pula mengatakan akan
kekalnya mereka di neraka, merekapun tidak mengingkari Syafaat bahkan seluruh
dunia sudah tau bawasannya mereka menegakkan had atas pezina misalnya dan
menegakkan ta'zir kepada anak yang durhaka kepada kedua orang tua, seandainya
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 62
mereka itu Khawarij tentu mereka akan menghalalkan darah mereka, karena zina dan
durhaka pada orang tua adalah merupakan dosa besar. Maka perhatikanlah (Tabshiiru
Al muhaajij).
▪Syaikh Bin'ali juga berkata: apakah kami mengkafirkan para sahabat Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam?! 'Iyaadzubillah.
▪Beljau juga berkata: Adapun Dauah Islamiyyah, maka sesungguhnya ia tidak
mengumumkan kecuali untuk menjaga atas darah muwahhiddin dan untuk memerangi
syirik dan kaum musyrikin (Tabshiiru Al Muhaajij)
▪Beliau juga berkata: Apakah kami menolak hadits-hadits tentang Syafaat yang
mana kami meminta kepada Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung agar supaya kami
ini menjadi ahlinya?! Apakah kami mengatakan bahwa pelaku maksiat kekal di neraka?!
"Subhaanaka hadz buhtaanun adhiim" (Al kaukib Ad duri Al muniir).
Dan masih banyak lagi penjelasan dan bantahan-bantahan Syaikh Turki Bin'ali dalam
buku beliau yang sudah sering kami sebut atas tuduhan khawarij yang diarahkan
kepada Daulah. Apa yang kami sebutkan di atas sudahlah sangat-sangat mencukupi
bagi orang yang mau jujur dan inshof dalam menilai. Namun bagi para pendengki
ghulat semua itu mungkin dirasa belum cukup!! Ya... belum cukup dan tidak pernah
akan cukup karena mereka itu adalah seperti yang di firmankan Allah "shummun
bukmun 'umyum fahum laa yarji'uun" (QS Al baqarah:18) atau seperti yang
difirmankan Allah "Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati
yang di dalam dada (QS Al haj:46). Jika sudah demikian benarlah firman Allah SWT
"Sesungguhnya mahluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan
Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran)
yaitu orang-orang yang tidak mengerti" (QS Al anfal:22). Wallahu a'lam.
Terakhir sebelum kami menutup tulisan ini kami ingin menyampaikan kepada para
pendengki Daulah yang telah menuduh Daulah sebagai khawarij: Wahai para
pendengki... demi Allah kami tidak yakin bahwa tulisan ini akan bisa menjadi sebab
berubahnya pendirian kalian -kecuali atas izin Allah-, karena hidayah hanya di tangan
Allah. Namun kami tidak akan pernah putus asa –in sya Alah- untuk terus
menyampaikan apa yang kami pandang adalah kebenaran, dan kamipun akan terus
membela Daulah selama kalian terus menuduh Daulah tanpa bukti dan tanpa
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 63
memperhatikan kaidah-kaidah syar'i dalam tuduh menuduh, sesungguhnya sudah
cukup lama kami diam dan bersabar dengan tuduhan-tuduhan kalian!!
Sesungguhnya demi Allah sebagian kalian tau bahwa selama ini kami lebih senang jika
kita selesaikan perbedaan kita ini dengan diskusi secara sembunyi-sembunyi dan
demi Allah sebagian kalianpun tau bagaimana kami telah berusaha berulang kali
menempuhnya, namun qadarullah kalian tetap bersikukuh dalam pendirian kalian
untuk terus menuduh Daulah sebagai Khawarij bahkan hari demi hari kalian justru
bertambah brutal dalam permusuhan!! Kalian mempertontonkan secara terbuka dan
terang-terangan tuduhan kalian di media-media yang kalian kelola, kalian unggah
tulisan-tulisan yang secara terbuka tanpa tedeng aling-aling mencela dan menuduh
Daulah!! Maka tidak ada kata lain kecuali DIBANTAH!!! karena kebenaran itu memiliki
hak bahkan yang paling berhak untuk berbicara dan di terima dan Alhamdulillah kami
telah memulainya dan akan terus berlanjut -biidznillah- selama kalian tidak berhenti
dari kedhaliman kalian kepada Daulah, pada dasarnya adalah hak kalian menuduh ini
dan itu kepada siapapun selama kalian menyandarkan tuduhan kepada rambu-rambu
syariat namun saat tuduhan kalian itu adalah tuduhan yang ngawur yang tidak
mengindahkan batasan-batasan syariat dalam masalah tuduh menuduh maka ini
menjadi masalah besar yang kalian harus mempertanggung jawabkannya di dunia
kepada manusia dan di ahirat kepada Allah karena orang yang kalian tuduh itu tentu
akan membela diri dari kedhaliman kalian, ini pertama.
Kedua: Kami nasehatkan kepada kalian untuk segera mencabut tuduhan Khawarij
kepada Daulah yang sudah sedari lama kalian lakukan karena demi Allah itu adalah
tuduhan dusta dan fitnah yang keji!! Apa yang akan kalian katakan jika kelak di hadapan
Allah mereka mendebat kalian atas tuduhan kalian kepada mereka?! Kami katakan
mereka karena begitu banyaknya jumlah mereka!! Sebuah Daulah Islam yang berisi
puluhan bahkan ratusan ribu kalian telah tuduh secara mutlak dan menyeluruh
sebagai Khwarij!!
Subhanallah... ingatlah wahai kaum di hari yang tidak bermanfaat harta dan keturunan
kecuali siapa yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat.. ingatlah di hari di
kunci mati mulut mereka dan akan bersaksi tangan serta kaki mereka terhadap apa
yang mereka lakukan..."dan alangkah ngerinya jika sekiranya kamu melihat orangorang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Robnya, mereka berkata:
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 64
Ya tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia
niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh kami adalah orang-orang yang
yakin" (QS As sajdah:12), menurut kami ada tiga pilihan untuk kalian pertama kalian
bertaubat dan mencabut seluruh tuduhan kalian kepada Daulah apa yang kalian tidak
ada bukti, terutama tuduhan Khawarij dan wallahi ini adalah pilihan terbaik untuk
kalian, kedua kalian diam menahan lisan kalian dari menuduh Daulah tanpa bukti
meskipun kalian mungkin tetap menyakini Daulah sebagai Khawarij, paling tidak ini
lebih ringan buat kalian nanti di aherat, ketiga kalian terus menerus di atas tuduhan
kalian, na'udzu billah.
Ketiga: Kami ulang kepada kalian seperti halnya telah kami katakan dalam bantahan
kami kepada penulis makalah "Adab dan Akhlaq Khawarij Modern" bahwa kami
bukanlah kaum yang suka membangun hukum tafsiq dan tabdi' apalagi takfir hanya
karena sebab kebencian atau permusuhan atau perbedaan, sesungguhnya sekeras
apapun ucapan kami kepada kalian dalam masalah ini tidak berarti kami menjatuhkan
hukum-hukum di atas kepada kalian namun juga ketahuilah bahwa bukan juga berarti
kalian terbebas sama sekali dari hukum-hukum di atas, Demi Allah seandainya kalian
mau sedikit saja menahan lisan dari menuduh dan memvonis Daulah sebagai Khawarij
secara mutlak dengan terang-terangan dan kalian terus mengulang-ulangnya tentu
kami juga akan lebih menjaga lisan kami kepada kalian -insyaallah- dan bukankah kami
sudah cukup lama bersabar dari kalian?! Jadi menurutku kalian adalah "IKHWAANUNA
BAGHAU 'ALAINA". Wallahu a'lam bi sawwab.
Adapun Antum wahai pendukung Daulah... Antum wahai Anshar Khilafah... kepada
Antum semua wahai Ikhwah Manhaj kami katakan: Telah kami nasehatkan kepada
kalian untuk senantiasa menjaga Akhlaq. Maka demi Allah kami mengulangnya di
tempat ini karena berapa banyak para musuh dan para pendengki itu menyerang dan
menyoroti kita dari sisi ini.
Ketahuilah saat seteru kita menyoroti dan mengkritik kita pada persoalan yang
menurut mereka memang kita melakukannya sebaiknya kita tidak lantas serta merta
membela diri dan membantahnya. Namun yang lebih baik kita mengoreksi diri kita,
jika kekurangangan itu memang ada pada diri kita maka tidak ada alasan bagi kita
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 65
untuk tidak mengkui dan merubahnya, namun jika kita yakin bahwa apa yang mereka
kritikkan tidak ada pada diri kita maka kita di beri pilihan imma kita bersabar dengan
tuduhan itu atau imma kita menjelaskan bahwa kritikan tersebut adalah fitnah yang
kita tidak melakukannya, Ala kulli hal ya...Ikhwah terkadang musuh itu lebih jujur dalam
mengkritik dan menyebutkan aib kita ketimbang saudara kita sendiri. Maka tidak
selayaknya kita memicingkan mata dari kritikan-kritikan mereka, sementara orangorang Soleh terdahulu mereka lebih menyenangi jika di tunjukkan aib-aibnya
ketimbang di sebutkan kelebihan-kelebihan dan kebaikannya. Wallahu a'lam bisawwab.
Kemudian ketahuilah bahwa selama Antum semua berpegang dan tetap di atas Al haq
maka persiapkanlah diri kalian untuk menghadapi ujian dan cobaan berupa fitnah dan
syubhat karena syaithon tidak akan pernah tinggal diam, mereka para Syaithon akan
terus bekerja keras untuk mengembalikan Antum semua ke belakang sebagai mana
kalian lihat sudah berapa banyak yang berhasil di kembalikan ke belakang oleh para
Syaithon itu.
Ketahuilah wahai Ikhwan... sebenarnya strategi syaithon dari dulu hingga sekarang
dalam usaha mereka menyesatkan manusia adalah sama yaitu "sebagian mereka
membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan" (QS AlAn'am:112), dan untuk antum semua kami akan bawakan sepenggal kisah keislaman
Sahabat Thufail bin Amru Ad-Dausi seorang ahli Syair yang memiliki intelektualitas
tinggi di zaman jahiliyahnya. Dikisahkan oleh Imam Ibnu Hisyam dalam Sirahnya (2/2122) bahwa Thufail bin Amru Ad-Dausi seorang pembesar suku Daus datang ke kota
Makkah dalam rangka peribadatan kepada berhala di sekitar Kakbah sementara waktu
itu sedang gencar-gencarnya dakwah Islam.
Tufail bin Amru ditemui salah seorang pembesar kafir Quraisy di gerbang kota
Makkah. Si pembesar Quraisy mengatakan kepada Tufail: Wahai Tufail sesungguhnya
engkau telah memasuki negeri kami dan ini bersama kami ada seorang laki-laki
(Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam) yang telah merepotkan kami dan telah
mencerai beraikan urusan kami serta telah merobek persatuan kami.
Dan sesungguhnya ucapannya itu seperti Sihir yang bisa memisahkan antara seorang
laki-laki dengan ayahnya dan seorang laki-laki dengan saudaranya juga suami dengan
istrinya. Dan sesungguhnya kami ini takut kepadamu akan tertimpa apa yang telah
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 66
menimpa kami. Maka janganlah engkau berbicara dengannya dan jangan engkau
mendengarkan kata-katanya. Maka Thufail berjanji untuk melaksanakan "nasehat"
pembesar Quraisy tersebut.
Berangkatlah Thufail ke Kakbah dan Qadarullah di sana ada Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam sedang berdoa sedang jarak antar Thufail dan Rasulullah tidak begitu
jauh sehingga Thufail masih bisa mendengar apa yang diucapkan Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika Tufail mendengar Rasulullah membaca ayat AlQuran maka diapun terkesima. Sebagai seorang ahli syair dan memiliki intelektualitas
tinggi Thufail tahu betul bahwa yang dibaca Rasulullah bukanlah syair, maka ia
bergumam: Celakalah ibumu wahai Thufail... bukankah aku ini ahli syair?? Tidak
tersamar bagiku antara yang haq dengan yang batil, lantas apa yang menghalangiku
untuk mendengarkan apa yang dikatakan laki-laki ini?? Jika apa yang dikatakannya
bagus, aku bisa mengambilnya dan jika yang dikatakannya buruk aku bisa
meninggalkannya. Lantas Tufail mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
sampai ke rumah Beliau kemudian Thufail berkata kepada Rasul Shallallahu ‘alaihi
wasallam: Ya Muhammad sesungguhnya kaummu telah mengatakan kepadaku
tentangmu begini dan begitu, lantas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
mendakwahi Thufail dan Thufail akhirnya masuk Islam (Sirah Ibnu Hisyam 2/21-22).
Subhanallah... perhatikanlah bagaimana ahlul batil mempengaruhi manusia agar
manusia menjauh dari ahlul Haq. Segala cara mereka tempuh dari mulai memfitnah
sampai merayu agar jangan dekat-dekat dengan ahlul Haq. Katanya agar tidak
tertimpa bencana maka jangan dekat-dekat dengan Dia (Ahlul haq) demikianlah apa
yang di alami Baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan demikain juga yang
di alami oleh pewaris Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam dari kalangan Ulama Ummat
seperti Imam Ahmad bin Hanbal.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab,
demikian juga hari ini telah d alami oleh Daulah Islamiyyah dimana tidak asing lagi bagi
kita tuduhan mereka bahwa Daulah telah memecah belah barisan mujahiddin di manamana!! Subhanallah... alangkah samanya malam ini dengan malam kemarin!!
Dengan alasan memberi nasehat kepada ummat dan menghawatirkan keselamatan
ummat mereka menghalangi manusia untuk bergabung ke Daulah bahkan mereka
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 67
melarang manusia untuk hanya sekedar membaca berita-berita dari Daulah!!
Subhanallah... namun segencar apapun usaha mereka menjauhkan manusia dari
Daulah namun tetap saja ada yang mengikuti Sunnahnya Thufail bin Amru Ad dausi
untuk membebaskan diri dari taqlid buta dan tidak menghiraukan omongan orang
tentang Daulah, mereka mendengarkan, membaca dan menyaksikan sendiri apa yang
di lakukan Daulah sehingga nyatalah bagi mereka Al-Haq dari Al-Bathil dan kemudian
mereka memeluknya tanpa keraguan.
Begitu pula yang terjadi di Indonesia hari ini bagaimana para musuh itu selalu
bekerja keras siang malam untuk menjauhkan manisia dari Al-Haq caranya pun persis
dengan cara pembesar Quraisy di atas yaitu memfitnah dan merayu kadang mereka
memfitah dan menjatuhkan penyeru Al-Haq dengan kesalahan-kesalahan yang dulu
pernah di lakukan, mereka mengatakan: Dia itu dulu dari kelompok Salafi maz'um!! Dia
itu dulu pernah mengkafirkan masyarakat secara umum!! Dia itu dulu pernah
menuduh mujahiddin sebagai Khawarij!! Subhanallah... mereka menyerang pribadi
penyeru Al-Haq dengan kesalahan-kesalahan masa lalu yang padahal orangnya sudah
bertaubat dari kekeliruan-kekeliruan itu, mereka mencari-cari dalih setelah mereka
tidak mampu menghadapi Ahlul haq dengan dalil, untuk itu wahai Ikhwah manhaj
janganlah kalian tertipu oleh manisnya ucapan mereka dan tingginya gelar-gelar
mereka, ingatlah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
"Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu dan jika
mereka berkata, Engkau mendengarkan tutur katanya, mereka seakan-akan kayu yang
tersandar, mereka mengira bahwa setiap teriakan di tujukan kepada mereka, mereka
itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka, semoga Allah
membinasakan mereka, bagaimana mereka dapat di palingkan? (QS Al-Munafiquun:4).
Wallahu a'lam bi sawwab, Washalaatu wassalaamu 'ala nabiyyina Muhammad SAW wa
'ala aalihi
Wa ashhaabihi ajma'iin, wa ahiru da'wana AlhandulillahiRobbil 'alamiin
Selesai di tulis pada hari Kamis 26 February 2015M, di LP Thaghut Permisan NK
Saudara kalian: Abu Hataf Saiful Rasul
Khilafah Dawla Islamiyyah Media 1436H
Halaman 68
Download