BAB IV SIMULASI, PENGUKURAN DAN ANALISIS 4.1. Simulasi Level Tangki terhadap Jarak RLG ke Pelat Reflektor Pada pembahasan dalam sub bab ini disimulasikan ketinggian level cairan pada tangki terhadap jarak antara RLG terpasang pada mounting pole dan pelat reflektor yang terpasang pada tangki tersebut mulai dari level terendah sampai level tertinggi yang direkomendasikan oleh Dirjen MIGAS untuk Tangki TK1306C dan TK1306D yaitu minimum 2000 mm dan maksimum 15000 mm dengan rentang setiap 1000 mm adalah sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Simulasi Tinggi Level Tangki terhadap Jarak RLG ke Pelat Reflektor Tangki TK1306C Tebal ponton (mm) Jarak reflektor ke ponton (mm) A B 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 Tebal ponton (mm) A 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 700 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 Jarak RLG ke Tinggi Tangki dinding teratas Maksimum (mm) (mm) C 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 Jarak RLG ke pelat Reflektor (mm) Referensi Jarak (mm) Level cairan tangki (mm) G = A+B+C 998 998 998 998 998 998 998 998 998 998 998 998 998 998 L 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 Jarak RLG ke pelat Reflektor (mm) Referensi Jarak (mm) Level cairan tangki (mm) E = D - (A + B + C) - L 13994 12994 11994 10994 9994 8994 7994 6994 5994 4994 3994 2994 1994 994 G = A+B+C 1071 1071 1071 1071 1071 1071 1071 1071 1071 1071 1071 1071 1071 1071 L 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 D E = D - (A + B + C) - L 17060 14062 17060 13062 17060 12062 17060 11062 17060 10062 17060 9062 17060 8062 17060 7062 17060 6062 17060 5062 17060 4062 17060 3062 17060 2062 17060 1062 Tangki TK1306D Jarak Jarak RLG ke Tinggi Tangki reflektor ke dinding teratas Maksimum ponton (mm) (mm) (mm) B C D 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 225 146 17065 45 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Dari tabel 4.1 di atas dapat dibuat grafik fungsi regresi untuk tangki TK1306C dan TK1306D sebagaimana dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini. Ketinggian Level Cairan Tangki TK1306C (mm) 15000 14000 13000 12000 11000 10000 9000 8000 7000 y = -x + 16062 R² = 1 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 Jarak RLG ke pelat Reflektror (mm) tangki TK1306C Ketinggian Level Cairan Tangki TK1306D (mm) 15000 14000 13000 12000 11000 10000 9000 8000 7000 y = -x + 15994 R² = 1 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 Jarak RLG ke pelat Reflektror (mm) tangki TK1306D Gambar. 4.1. Grafik regresi linear ketinggian level cairan terhadap jarak mounting pole dengan RLG ke pelat reflektor pada tangki TK1306C dan TK1306D Penjelasan dan analisis tabel 4.1 dan gambar 4.1 di atas adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan fungsi regresi linear y = ax + b; didapatkan a = -1 (negatif) yang berarti semakin jauh jarak RLG ke pelat reflektor berarti semakin rendah level cairan dalam tangki demikian sebaliknya, semakin dekat jarak RLG ke pelat reflektor berarti semakin tinggi level cairan dalam tangki. b adalah nilai konstanta korelasi antara variabel jarak RLG ke pelat reflektor atau level cairan tangki. 46 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2. Didapatkan persamaan linear y = ax + b untuk menentukan tinggi cairan tangki atau jarak RLG ke pelat reflektor adalah sebagai berikut : Level Tangki TK1306C (mm) = 16062 mm – jarak RLG TK1306C ke pelat reflektor (mm) Level Tangki TK1306D (mm) = 15994 mm – jarak RLG TK1306D ke pelat reflektor (mm) 4.2. Perbandingan Pengukuran Level ATG dan MTG Pengambilan data lapangan dilakukan untuk pengukuran level ATG dan level MTG dengan referensi pengukuran berupa hand deep tape terkalibrasi pada tanggal 11 – 22 April 2016 untuk Tangki TK1306C dan tanggal 8 – 19 April 2016 untuk tangki TK1306D setelah pemasangan mounting pole dengan instalasi RLG, dan pelat reflektor pada floating roof sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Pengukuran level ATG dibanding MTG menggunakan hand deep tape. Tangki TK1306C Tanggal 11/04/2016 12/04/2016 13/04/2016 14/04/2016 15/04/2016 16/04/2016 17/04/2016 18/04/2016 19/04/2016 20/04/2016 21/04/2016 22/04/2016 Level ATG (mm) waktu 23:31 23:29 23:30 23:30 23:32 10:00 23:31 23:29 00:00 10:00 10:00 23:39 8067 5312 2339 2361 2365 2365 2384 2396 2458 2705 3338 4292 Tangki TK1306D Level Hand Deep Tape (mm) 8069 5314 2339 2361 2365 2365 2384 2396 2458 2705 3338 4292 selisih Tanggal 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08/04/2016 09/04/2016 10/04/2016 11/04/2016 12/04/2016 13/04/2016 14/04/2016 15/04/2016 16/04/2016 17/04/2016 18/04/2016 19/04/2016 Penjelasan dan analisis tabel 4.2 adalah sebagai berikut: 47 http://digilib.mercubuana.ac.id/ waktu 23:59 24:00 24:00 24:00 23:59 24:00 24:00 23:59 09:00 24:00 24:00 16:01 Level ATG (mm) 5316 7508 8183 8717 9248 9791 10387 10972 11657 12229 12817 13192 Level Hand Deep Tape (mm) 5313 7505 8183 8717 9248 9791 10387 10972 11657 12229 12817 13192 selisih 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Data dari 2 (dua) baris teratas pada tabel 4.2 adalah data sebelum dikalibrasi dengan hasil pembacaan level ATG dari konversi jarak Antena RLG dan pelat reflektor dibandingkan dengan level MTG menggunakan hand deep tape mendapatkan deviasi sampai dengan 3 mm. Sebagai tindak lanjut hasil deviasi perbandingan antara level ATG dan MTG sebelum dikalibrasi, dimana diperlukan kalibrasi dengan berberapa hal yang harus dilakukan yaitu menggunakan meter acuan berupa hand deep tape (meteran pita baja) terkalibrasi dan masih valid masa berlakunya, tangki dalam kondisi standby dan floating roof tidak bergerak, dan pegukuran level ATG dan MTG dilakukan pada waktu yang sama. Data dari baris ke-3 dan seterusnya pada tabel 4.2 adalah data setelah dikalibrasi dengan hasil tidak ada deviasi pembacaan level ATG dari konversi jarak antena RLG dan pelat reflektor dibanding dengan level MTG menggunakan hand deep tape terkalibrasi. Data perbandingan level ATG dan MTG telah sesuai dengan persyaratan Surat Edaran Dirjen MIGAS No 8631/18.06/DJM.T/2008 tentang penggunaan sistem alat ukur pada kegiatan usaha MIGAS di Indonesia dan akurasi sistem alat ukur legal untuk minyak bumi untuk level adalah +/- 3 mm. 4.3. Pengecekan Surface Echo Radar Level Gauge Pengecekan surface echo RLG dilakukan pada software Tank Master setup merupakan cara untuk mengetahui perfomasi sinyal radar dan bukan merepresentasikan cara kerja RLG untuk mendapatkan nilai level cairan tangki sebagaimana dijelaskan dalam buku manual dari pabrikan yang bertujuan untuk : 48 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 1. Memastikan apakah ada gangguan internal seperti power transmitter, dan penyimpangan pancaran radiasi sudut beam antena ke arah pelat reflektor dari batas-batas yang ditentukan. 2. Memastikan apakah ada gangguan eksternal yang menghalangi sinyal antara RLG dan pelat reflektor. Dapat dilihat pada Gambar 4.2 berupa sampling grafik surface echo untuk tangki TK1306C dan TK1306D pada aplikasi software Tank Master yang terpasang pada PC di Ruang Kontrol dimana sumbu x adalah jarak dalam meter (m) dan y adalah amplitudo sinyal dalam milivolt (mV) Gambar 4.2. Sampling surface echo RLG pada tangki TK1306C dan TK1306D 49 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Pengambilan data surface echo dari HMI PC Control Room dilakukan mulai tanggal 10 – 19 April 2016 untuk tangki TK1306D dan 21 – 24 April 2016 untuk tangki TK1306C sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini dengan menggunakan persamaan 2.12 untuk mendapatkan nilai Koefisien refleksi tegangan (Γ) dan persamaan 2.13 untuk mendapatkan nilai return loss. Tabel 4.3. Hasil pengecekan surface echo RLG dengan data level cairan tangki dan Amplitudo yang direfleksikan Nama tangki timbun TK1306C TK1306 D Tanggal Capture data Pembacaan surface echo RLG pada software tank master Amplitudo Level Refleksi cairan Votangki Simulasi perhitungan dari data surface echo RLG Koefisien tegangan Γ = Vo-/Vo+ Return Loss 20 log 10 | Γ| (mm) (mV) 21/04/16 3285 10743 0,537 -5,398 21/04/16 3295 10873 0,544 -5,294 22/04/16 4743 11468 0,573 -4,831 23/04/16 5588 11815 0,591 -4,572 23/04/16 5938 11959 0,598 -4,467 24/04/16 7111 12441 0,622 -4,123 10/04/16 8013 13049 0,652 -3,709 11/04/16 9079 13432 0,672 -3,458 14/04/16 10146 13919 0,696 -3,149 15/04/16 11212 14405 0,720 -2,850 18/04/16 12279 14563 0,728 -2,756 19/04/16 13295 14867 0,743 -2,576 (dB) *Amplitudo yang dikirimkan Vo+ = 20000 mV (data parameter dari pabrikan) Dari tabel 4.3 di atas dapat dibuat grafik regresi linear antara level cairan tangki dalam milimeter (mm) sebagai sumbu x dan amplitudo yang direfleksikan sebagaimana sumbu y dalam miliVolt (mV) dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini. 50 http://digilib.mercubuana.ac.id/ Amplitudo direfleksikan (mV) 20000 19000 18000 17000 16000 15000 14000 y = 0,4241x + 9473,2 R² = 0,9919 13000 12000 11000 10000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 12000 13000 14000 15000 Level cairan tangki (mm) Gambar 4.3. Grafik regresi linear perbandingan Amplitudo yang direfleksikan dan level cairan pada tangki TK1306C dan TK1306D Penjelasan dan analisis gambar 4.3 adalah sebagai berikut : 1. Bahwa semakin tinggi level cairan tangki berarti semakin besar amplitudo sinyal yang direfleksikan. Sebaliknya, semakin rendah level cairan tangki berarti semakin kecil amplitudo sinyal yang direfleksikan. 2. Variabel level cairan tangki berbanding lurus dengan variabel amplitudo yang direfleksikan. 3. Pada grafik regresi linear di atas dihasilkan R2 = 0,9919 sehingga dapat dihitung bahwa perbandingan antara Amplitudo yang direfleksikan dan level cairan pada tangki TK1306C dan TK1306D tidak benar-benar linear dengan error = (1- 0,9919) x 100 % = 0,81 % Dari tabel 4.3 di atas juga dapat dibuat grafik regresi linear antara amplitudo yang direfleksikan sebagai sumbu x dalam miliVolt (mV) dan return loss yang merupakan hasil perhitungan logaritmik rasio antara amplitudo yang dikirim (Vo+) dengan amplitudo yang diterima (Vo-) dalam satuan desibel (dB) dapat dilihat pada gambar 4.4 di bawah ini. 51 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 0,000 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 -1,000 -2,000 y = 8,6859ln(x) - 86,021 R² = 1 Return Loss (dB) -3,000 -4,000 -5,000 -6,000 -7,000 -8,000 -9,000 -10,000 Amplitudo yang direfleksikan (mV) Gambar 4.4 Grafik logaritmik perbandingan return loss dan amplitudo yang direfleksikan pada tangki TK1306C dan TK1306D Penjelasan dan analisis gambar 4.4 adalah sebagai berikut : 1. Semakin kecil amplitudo yang direfleksikan berarti semakin negatif return loss, demikian sebaliknya. Kenaikan atau penurunannya return loss terhadap amplitudo tegangan bersifat logaritmik. 2. Pada ketinggian cairan tangki dari level rendah (3285 mm) sampai dengan level tinggi (13295 mm) didapatkan perhitungan returnloss dengan rentang -5,4 dB sampai dengan -2,6 dB atau nilai return loss masih dalam kondisi baik yaitu > -9,54 dB sebagaimana pembahasan pada bab kajian pustaka. 3. Pada grafik regresi linear di atas dihasilkan R2 = 0,9925 sehingga dapat dihitung bahwa perbandingan antara Amplitudo yang direfleksikan dan jarak RLG ke pelat reflektor pada tangki TK1306C dan TK1306D tidak benar-benar linear dengan error = (1- 0,9925) x 100 % = 0,75 % 52 http://digilib.mercubuana.ac.id/