Pengaruh Komitmen Organisasional - E

advertisement
Pengaruh Komitmen Organisasional Kepemimpinan………………………………………………………(Regina)
Pengaruh Komitmen Organisasional Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Regina1, D.B. Paranoan2, Fajar Apriani3.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis
besarnya pengaruh yang signifikan dari variabel komitmen
organisasional, kepemimpinan dan disiplin kerja secara simultan
terhadap kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk menganalisis variabel yang berpengaruh dominan terhadap
variabel kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara langsung dengan informan
dilokasi penelitian serta menyebarkan kueisoner dan dokumentasi.
Populasi dana penelitian ini sebanyak 530 pengawai dengan
menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel sebanyak 84 pegawai
sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
bersama-sama variabel komitmen organisasional (X1), kepemimpinan
(X2), disiplin kerja (X3), berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
kerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Dari
pengujian secara parsial, diketahui bahwa variabel komitmen
organisasional (X1), kepemimpinan (X2) berpengaruh tidak signifikan
terhadap variabel kinerja, sedangkan variable disiplin kerja (X3),
berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pegawai Sekretariat
Daerah Provinsi Kalimantan Timur karena nilai t hitung lebih besar
daripada nilai t tabel
Kata Kunci: Komitmen Organisasional, Kepemimpinan, Disiplin Kerja,
Kinerja Pegawai.
Pendahuluan
Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai
standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi, dan
dikatakan buruk jika sebaliknya. Kinerja pegawai erat kaitannya dengan
penilaian kinerja, untuk itu penilaian kinerja pegawai perlu dilakukan oleh
suatu organisasi. Penilaian kinerja (performance evaluation) yaitu proses
untuk mengukur atau mengevaluasi hasil pekerjaan yang dilakukan
seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi (Rivai, 2003: 42).
Dengan kata lain penilaian kinerja ditentukan oleh hasil kegiatan sumber
daya manusia (SDM) dengan standar kinerja yang telah ditetapkan organisasi
sebelumnya.
Dalam perkembangannya, melakukan penilaian kinerja pegawai
tidaklah sederhana, karena dalam penilaian kinerja memerlukan syarat,
indikator, serta terdapat elemen-elemen atau variabel-variabel yang
1
Alumni Magister Ilmu Administrasi Negara Fisip Universitas Mulawarman Samarinda
Dosen Magister Ilmu Administrasi Negara Fisip Universitas Mulawarman Samarinda
3
Dosen Magister Ilmu Administrasi Negara Fisip Universitas Mulawarman Samarinda
2
91
Jurnal Administrative Reform, Vol.3 No.1,Januari-Maret 2015
mempengaruhinya (Supardi, 2010). Adapun beberapa variabel yang dapat
mempengaruhi kinerja pegawai antara lain:
Komitmen organisasional, Menurut Robbins (2007: 89) menemukan
pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja, komitmen dipandang
sebagai suatu orientasi nilai terhadap organisasi yang menunjukan individu
sangat memikirkan dan mengutamakan pekerjaan dan organisasinya.
Individu akan berusaha memberikan segala usaha yang dimilikinya dalam
rangka membantu organisasi mencapai tujuannya.
Kepemimpinan, Menurut Challagalla dan Shervani (2006: 96) Peran
kepemimpinan adalah pemimpin yang berorientasi peningkatan kemampuan
berfokus pada pengembangan keterampilan-keterampilan pegawai untuk
meningkatkan kualitas kinerja pegawai.
Kedisiplinan, Menurut Prawirosentono (1999: 27) kinerja mempunyai
beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya kedisiplinan.
Kedisiplinan merupakan salah satu bagian dari penciptaan pegawai yang
professional, oleh karena itu organisasi harus membudayakan disiplin yang
tinggi di temapt kerja masing-masing dengan peran aktif dari para pegawai
yang nantinya akan berimbas pada pencapaian kinerja yang optimal.
Komitmen organisasi dan kinerja
Komitmen organisasional adalah identifikasi (kepercayaan kepada
nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik
mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap
menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh
seorang pegawai terhadap organisasinya. Selanjutnya Steers menyatakan
bahwa komitmen organisasional merupakan kondisi dimana pegawai sangat
tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai dan sasaran organisasinya. Komitmen
terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena
meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan
tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian
tujuan. Komitmen organisasi mempunyai peranan penting dalam
pembentukan karakter perusahaan, melalui komitmen organisasi pegawai
akan mempunyai daya saing yang diukur melalui kinerja yang telah dicapai.
Menurut Robbins (2007:89) menemukan pengaruh komitmen organisasi
terhadap kinerja, komitmen dipandang sebagai suatu orientasi nilai terhadap
organisasi yang menunjukan individu sangat memikirkan dan
mengutamakan pekerjaan dan organisasinya. Individu akan berusaha
memberikan segala usaha yang dimilikinya dalam rangka membantu
organisasi mencapai tujuannya.
Kepemimpinan dan kinerja
Menurut Challagalla dan Shervani (2006:96) Peran kepemimpinan
adalah pemimpin (manajer) yang berorientasi peningkatan kemampuan
berfokus pada pengembangan keterampilan-keterampilan pegawai untuk
meningkatkan kualitas kinerja pegawai. Temuan-temuan tersebut
92
Pengaruh Komitmen Organisasional Kepemimpinan………………………………………………………(Regina)
mengisyaratkan bahwa para pemimpin (manajer) harus secara hati-hati
mencocokkan control yang berlaku dengan hasil-hasil yang diinginkan.
Secara keseluruhan, hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa informasi dan
efek penguatan berubah-ubah, yang mengisyaratkan perlunya membedakan
antara informasi yang tersedia dan penguatan aktual yang diemban kepada
pegawai. Mereka juga menunjukkan bahwa kontrol aktivitas dan kontrol
kecakapan memiliki efek yang berbeda-beda dan mengambarkan pembedaan
yang tajam antara dua jenis kontrol perilaku. Selanjutnya. Selanjutnya
menurut Challagalla dan Shervani (2006:101) peran kontrol pimpinan
(supervisor) memiliki efek positif secara langsung dan tidak langsung
terhadap kinerja pegawai.
Kedisiplinan dan kinerja
Kekuatan setiap organisasi adalah orang-orang yang ada di dalamnya.
Apabila orang-orang tersebut atau sumber daya manusia diperhatikan secara
tepat dengan menghargai bakat-bakat yang mereka miliki, mengembangkan
kemampuan mereka dan menggunakan secara tepat, maka dapat dipastikan
organisasi tersebut akan enjadi dinamis dan berkembang pesat. Disiplin
merupakan modal utama yang amat menentukan terhadap tingkat kinerja
pegawai, pegawai yang mempunyai tingkat disiplin baik maka akan
mempunyai kinerja yang baik pula, sedangkan pegawai tingkat disiplinnya
rendah maka tingkat kinerja pegawai tersebut akan rendah pula.
Kedisiplinan merupakan salah satu bagian dari penciptaan pegawai yang
professional, oleh karena itu organisasi harus membudayakan disiplin yang
tinggi di temapt kerja masing-masing dengan peran aktif dari para pegawai
yang nantinya akan berimbas pada pencapaian kinerja yang optimal pegawai
untuk tujuan organisasi.
Metode penelitian
Seperti yang telah dikemukakan pada bab terdahulu, model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda (Multiple
Regression) dengan sarana program computer SPSS (Statistical Program and
Service Solution) versi 19.00. Menurut Priyatno (2008:73) dikemukakan
bahwa analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara
dua atau lebih variabel independen (X1, X2, … Xn) dengan variabel dependen
(Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai
dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval
atau rasio. Persamaan regresi linier berganda menurut Priyatno (2008:73)
adalah sebagai berikut:
Y’= a + b1X1 + b2X2 + … + b nXn + e
Keterangan:
Y’ = Variabel dependent (nilai yang diprediksikan)
93
Jurnal Administrative Reform, Vol.3 No.1,Januari-Maret 2015
X1 , X2 dan Xn = variabel independent
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1,X2 … Xn=0)
Sehingga persamaan regresi didalam penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + e
Keterangan:
Y= Kinerja pegawai
X1 = Komitmen Organisasi
X2 = Kepemimpinan
X3 = Disiplin
Populasi dan Sampel
Sampel merupakan bagian terkecil dari populasi, semakin besar
jumlah sampel maka semakin baik, Sampel penelitian ini adalah pegawai
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur, untuk pengambilan sampel,
penulis menggunakan ukuran dari rumus Slovin dalam (Umar, 2007 : 49)
sebagai berikut :
Dimana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran populasi
e = Error (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau
diinginkan yaitu sebesaar 10%).
= 84
Karena Pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur
berada pada beberapa biro maka pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik “proportionate stratified random sampling” (pengambilan sample
stratifikasi acak secara proporsional). (Sugiyono, 2013: 548).
Uji Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Pearson Correlation. Suyuthi dalam Sujianto (2009:96)
menyatakan suatu pertanyaan itu dikatakan valid jika mempunyai nilai
Pearson Correlation lebih dari 0,3 dengan tingkat signifikansinya berada di
bawah 0,05.
Tabel: Uji Validitas Komitmen Organisasional (X1)
Pernyataan
Sig.
Pearson
Correlation
X1.1
0.000
0.788
X1.2
0.000
0.821
X1.3
0.001
0.342
Sumber: Data Primer Diolah, 2014.
94
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Pengaruh Komitmen Organisasional Kepemimpinan………………………………………………………(Regina)
adalah hasil uji validitas yang dilakukan dari setiap butir pertanyaan
komitmen organisasional (X1), dapat disimpulkan bahwa pernyataan
kuesioner komitmen organisasional valid.
Tabel: Uji Validitas Kepemimpinan (X2)
Pernyataan
Sig.
Pearson
Correlation
Keterangan
X2.1
0.000
0.597
Valid
X2.2
0.000
0.446
Valid
X2.3
0.000
0.697
Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2014.
adalah hasil uji validitas yang dilakukan dari setiap butir pertanyan
kepemimpinan (X2), dapat disimpulkan bahwa pernyataan kuesioner
kepemimpinan valid.
Tabel: Uji Validitas Disiplin Kerja (X3)
Pernyataan
Sig.
Pearson
Correlation
Keterangan
X3.1
0.000
0.530
Valid
X3.2
0.000
0.646
Valid
X3.3
0.000
0.752
Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2014.
hasil uji validitas yang dilakukan dari setiap butir pertanyaan disiplin kerja
(X3), dapat disimpulkan bahwa pernyataan kuesioner disiplin kerja valid.
Tabel: Uji Validitas Kinerja (Y)
Pernyataan
Sig.
Pearson
Correlation
Keterangan
Y1
0.000
0.585
Valid
Y2
0.000
0.677
Valid
Y3
0.000
0.715
Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2014.
adalah hasil uji validitas yang dilakukan dari setiap butir pertanyaan kinerja
(Y), dapat disimpulkan bahwa pernyataan kuesioner kinerja valid.
Uji Reliabilitas
Menurut Nunally dalam Ghazali (2005:41-42) uji reliabilitas
dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s Alpha dengan kriteria sebagai
berikut: Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka suatu instrumen dikatakan
reliabel. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka suatu instrumen dikatakan
tidak reliabel. Pengujian dilakukan dengan per variabel menggunakan
pernyataan yang terdapat didalam kuesioner. Dari pengujian yang dilakukan.
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel: Uji Reliabilitas Komitmen organisasional (X1)
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based
N of Items
on Standardized Items
0.698
0.640
3
95
Jurnal Administrative Reform, Vol.3 No.1,Januari-Maret 2015
Sumber: Data Primer Diolah, 2014.
adalah hasil Uji Reliabilitas yang dilakukan pada butir pertanyaan untuk
variabel komitmen organisasional (X1), dapat di simpulkan bahwa konstruk
pernyataan pada variabel komitmen organisasional (X1) adalah reliabel
karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60.
Tabel: Uji Reliabilitas Kepemimpinan (X2)
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based
N of Items
on Standardized Items
0.655
0.639
3
Sumber: Data Primer Diolah, 2014.
adalah hasil Uji Reliabilitas yang dilakukan pada butir pertanyaan untuk
variabel kepemimpinan (X2), dapat di simpulkan bahwa konstruk pernyataan
pada variabel kepemimpinan (X2) adalah reliabel karena memiliki nilai
Cronbach’s Alpha > 0,60.
Tabel Uji Reliabilitas Disiplin Kerja (X3)
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based
N of Items
on Standardized Items
0.608
0.697
3
Sumber: Data Primer Diolah, 2014.
adalah hasil Uji Reliabilitas yang dilakukan pada butir pertanyaan untuk
variabel disiplin kerja (X3), dapat di simpulkan bahwa konstruk pernyataan
pada variabel disiplin kerja (X3) adalah reliabel karena memiliki nilai
Cronbach’s Alpha > 0,60.
Tabel: Uji Reliabilitas Kinerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based
N of Items
on Standardized Items
0.634
0.652
3
Sumber: Data Primer Diolah, 2014.
adalah hasil Uji Reliabilitas yang dilakukan pada butir pertanyaan untuk
variabel kinerja (Y), dapat di simpulkan bahwa konstruk pernyataan pada
variabel kinerja (Y) adalah reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha >
0,60.
Analisis Regresi Berganda
Adaupun alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda
digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel independent (X) yang
terdiri dari komitmen organisasional, kepemimpinan dan disiplin kerja
dengan kinerja kerja pegawai (Y). Dalam rangka mempermudah dan
mempercepat proses analisis regresi berganda dalam penelitian ini, berikut
96
Pengaruh Komitmen Organisasional Kepemimpinan………………………………………………………(Regina)
ini merupakan hasil analisis data yang diambil berdasarkan kuesioner
kepada 84 responden, sebagai beikut:
Tabel Hasil Analisis Regresi
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficient
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
(Constant)
2.821
.657
4.292
.000
Komitmen Org.
.004
.088
.005
.050
.960
Kepemimpinan
-.067
.125
-.057 -.537
.593
Disiplin Kerja
.384
.097
.423 3.969
.000
Sumber: Data Primer diolah 2014
Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui, nilai a sebesar 2,821 nilai
b1 sebesar 0,004 nilai b2 sebesar -0,067 nilai b3 0,384. Dari data tersebut
maka diperoleh nilai persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = 2,821 + 0,004 X1 - 0,067 X2 + 0,384 X3
Persamaan diatas menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel
komitmen organisasional, kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Setelah mengetahui nilai koefisien regresi a, b1, b2, maka selanjutnya
untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel independent terhadap
dependent dapat dilihat dari nilai koefisien kolerasi (R) serta analisis
koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan proporsi variabel
dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. R2 mampu memberikan
informasi mengenai variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan
oleh model regresi yang digunakan. Apabila R2 mendekati angka satu berarti
terdapat hubungan yang kuat. Nilai R dan R2 yang diperoleh dijelaskan pada
tabel berikut ini :
Tabel: Analisis koefisien korelasi dan koefisien determinasi
Model
1
R
.410a
R Square
.168
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.137
.41183
Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Berdasarkan hasil data didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar
0,410. Hal ini berarti terdapat hubungan antara variabel komitmen
organisasional (X1), kepemimpinan (X2), disiplin kerja (X3), terhadap
variabel (Y) dengan tingkat hubungan sedang karena berada diinterval
koefisien 0.400-0.599. Sedangkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,168
artinya bahwa 16,80% variasi dari variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan
oleh variabel komitmen organisasional (X1), kepemimpinan (X2), disiplin
kerja (X3). Sedangkan 83,20% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
masuk dalam model.
97
Jurnal Administrative Reform, Vol.3 No.1,Januari-Maret 2015
Uji Simultan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh
komitmen organisasional (X1), kepemimpinan (X2), disiplin kerja (X3),
terhadap variabel kinerja (Y) secara bersamaan. Hasil pengujian F sebagai
berikut:
Tabel: Hasil Analisis Uji F (Uji Simultan).
Sum of
Mean
Model
Squares
df
Square
F
Sig.
1 Regression
2.742
3
.914
5.390
.001a
Residual
13.568
80
.170
Total
16.310
83
Sumber : Data Primer Diolah, 2014.
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai Fhitung
sebesar 5.390 sedangkan Ftabel pada taraf signifikan (α) 10% dengan df1 = 3
dan df2 = 80 adalah sebesar 2,72 maka Fhitung > Ftabel atau pada tabel ANOVA
terlihat nilai signifikansi 0,002 untuk seluruh variabel.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara bersamasama variabel komitmen organisasional (X1), kepemimpinan (X2), disiplin
kerja (X3), berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kerja pegawai
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Uji Parsial
Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
komitmen organisasional (X1), kepemimpinan (X2), disiplin kerja (X3) dengan
kinerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur secara
individual. Hasil pengujian uji parsial sebagai berikut:
Tabel Analisis Uji t (Parsial)
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficient
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
(Constant)
2.821
.657
4.292
.000
Komitmen Org.
.004
.088
.005
.050
.960
Kepemimpinan
-.067
.125
-.057 -.537
.593
Disiplin Kerja
.384
.097
.423 3.969
.000
Sumber: Data Primer diolah 2014
Tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Pada level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel komitmen
organisasional (X1), sebesar 0,050 dan diketahui ttabel sebesar 1,66 (uji
satu arah, pada pada kolom 4 dengan df 80), maka thitung < ttabel, Dengan
demikian variabel komitmen organisasional (X1) terbukti tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja pegawai
Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
2) Pada
level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel
kepemimpinan (X2), sebesar -0,537 dan diketahui ttabel sebesar 1,66 (uji
98
Pengaruh Komitmen Organisasional Kepemimpinan………………………………………………………(Regina)
satu arah, pada pada kolom 4 dengan df 80), maka thitung < ttabel, Dengan
demikian variabel kepemimpinan (X1) terbukti tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel kinerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Timur.
3) Pada level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel disiplin kerja
(X3), sebesar 3,969 dan diketahui ttabel sebesar 1,66 (uji satu arah, pada
pada kolom 4 dengan df 80), maka thitung > ttabel, Dengan demikian variabel
disiplin kerja (X3) terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel kinerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Hasil Penelitian
Dari hasil analisis, nilai Fhitung sebesar 5.390 sedangkan Ftabel pada taraf
signifikan (α) 10% dengan df1 = 3 dan df2 = 80 adalah sebesar 2,72 maka
Fhitung > Ftabel atau pada tabel ANOVA terlihat nilai signifikansi 0,002 untuk
seluruh variabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara
bersama-sama variabel komitmen organisasional (X1), kepemimpinan (X2),
disiplin kerja (X3), berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kerja
pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Maka hipotesis pertama yang menyatakan diduga ada pengaruh yang
simultan dan signifikan antara variabel komitmen organisasional (X1),
kepemimpinan (X2), disiplin kerja (X3), terhadap kinerja pegawai Sekretariat
Daerah Provinsi Kalimantan Timur diterima.
Pada level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel komitmen
organisasional (X1), sebesar 0,050 dan diketahui ttabel sebesar 1,66 (uji satu
arah, pada pada kolom 4 dengan df 80), maka thitung < ttabel, Dengan demikian
variabel komitmen organisasional (X1) terbukti tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel kinerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Timur.
Komitmen organisasional adalah identifikasi (kepercayaan kepada
nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik
mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap
menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh
seorang pegawai terhadap organisasinya. Selanjutnya Steers menyatakan
bahwa komitmen organisasional merupakan kondisi dimana pegawai sangat
tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai dan sasaran organisasinya. Komitmen
terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena
meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan
tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian
tujuan. Komitmen organisasi mempunyai peranan penting dalam
pembentukan karakter perusahaan, melalui komitmen organisasi pegawai
akan mempunyai daya saing yang diukur melalui kinerja yang telah dicapai.
Menurut Robbins (2007:89) menemukan pengaruh komitmen organisasi
terhadap kinerja, komitmen dipandang sebagai suatu orientasi nilai terhadap
organisasi yang menunjukan individu sangat memikirkan dan
mengutamakan pekerjaan dan organisasinya. Individu akan berusaha
99
Jurnal Administrative Reform, Vol.3 No.1,Januari-Maret 2015
memberikan segala usaha yang dimilikinya dalam rangka membantu
organisasi mencapai tujuannya.
Pada
level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel
kepemimpinan (X2), sebesar -0,537 dan diketahui ttabel sebesar 1,66 (uji satu
arah, pada pada kolom 4 dengan df 80), maka thitung < ttabel, Dengan demikian
variabel kepemimpinan (X1) terbukti tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel kinerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan
Timur.
Menurut Challagalla dan Shervani (2006:96) Peran kepemimpinan
adalah pemimpin (manajer) yang berorientasi peningkatan kemampuan
berfokus pada pengembangan keterampilan-keterampilan pegawai untuk
meningkatkan kualitas kinerja pegawai. Temuan-temuan tersebut
mengisyaratkan bahwa para pemimpin (manajer) harus secara hati-hati
mencocokkan control yang berlaku dengan hasil-hasil yang diinginkan.
Secara keseluruhan, hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa informasi dan
efek penguatan berubah-ubah, yang mengisyaratkan perlunya membedakan
antara informasi yang tersedia dan penguatan aktual yang diemban kepada
pegawai. Mereka juga menunjukkan bahwa kontrol aktivitas dan kontrol
kecakapan memiliki efek yang berbeda-beda dan mengambarkan pembedaan
yang tajam antara dua jenis kontrol perilaku. Selanjutnya. Selanjutnya
menurut Challagalla dan Shervani (2006:101) peran kontrol pimpinan
(supervisor) memiliki efek positif secara langsung dan tidak langsung
terhadap kinerja pegawai.
Pada level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel disiplin
kerja (X3), sebesar 3,969 dan diketahui ttabel sebesar 1,66 (uji satu arah, pada
pada kolom 4 dengan df 80), maka thitung > ttabel, Dengan demikian variabel
disiplin kerja (X3) terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
kinerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Kekuatan setiap organisasi adalah orang-orang yang ada di dalamnya.
Apabila orang-orang tersebut atau sumber daya manusia diperhatikan secara
tepat dengan menghargai bakat-bakat yang mereka miliki, mengembangkan
kemampuan mereka dan menggunakan secara tepat, maka dapat dipastikan
organisasi tersebut akan enjadi dinamis dan berkembang pesat. Disiplin
merupakan modal utama yang amat menentukan terhadap tingkat kinerja
pegawai, pegawai yang mempunyai tingkat disiplin baik maka akan
mempunyai kinerja yang baik pula, sedangkan pegawai tingkat disiplinnya
rendah maka tingkat kinerja pegawai tersebut akan rendah pula.
Kedisiplinan merupakan salah satu bagian dari penciptaan pegawai yang
professional, oleh karena itu organisasi harus membudayakan disiplin yang
tinggi di temapt kerja masing-masing dengan peran aktif dari para pegawai
yang nantinya akan berimbas pada pencapaian kinerja yang optimal pegawai
untuk tujuan organisasi.
Berdasarkan hasil uji regresi berganda diketahui bahwa variabel yang
berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Timur adalah variabel disiplin kerja, ini terbukti dari besarnya
100
Pengaruh Komitmen Organisasional Kepemimpinan………………………………………………………(Regina)
nilai Standardized Coefficient Beta variabel disiplin kerja yang mana lebih
besar dari koefisien variabel independent yang lain. Hasil analisis uji validitas
menunjukkan bahwa korelasi antar butir pertanyaan terhadap total skor
masing-masing variabel menunjukkan hasil yang signifikan. Dapat
disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan dari lima variabel yaitu kinerja,
komitmen organisasional, kepemimpinan dan disiplin kerja adalah valid.
Untuk konstruk kinerja korelasi antar butir terhadap variabel menunjukkan
signifikan valid. Sedangkan untuk hasil uji reliabilitas nilai alpha dari variabel
kinerja, komitmen organisasional, kepemimpinan dan disiplin kerja secara
keseluruhan menunjukkan butir yang ada dalam masing-masing variabel
adalah reliabel (andal). Dari hasil analisis validitas dan reliabilitas tersebut di
atas, secara keseluruhan butir-butir pertanyaan dari tiap-tiap variabel dapat
digunakan dan dapat didistribusikan kepada seluruh responden (84
responden), karena tiap-tiap butir menunjukkan hasil yang valid dan reliabel.
Dengan menggunakan alat bantu SPSS, diperoleh persamaan regresi
berganda yaitu : Y = 2,821 + 0,004 X1 - 0,067 X2 + 0,384 X3 Persamaan diatas
menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel komitmen organisasional,
kepemimpinan dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai Sekretariat
Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil data didapatkan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,410. Hal ini berarti terdapat hubungan antara
variabel komitmen organisasional (X1), kepemimpinan (X2), disiplin kerja
(X3), terhadap variabel (Y) dengan tingkat hubungan sedang karena berada
diinterval koefisien 0.400-0.599. Sedangkan koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,168 artinya bahwa 16,80% variasi dari variabel kinerja pegawai
dapat dijelaskan oleh variabel komitmen organisasional (X1), kepemimpinan
(X2), disiplin kerja (X3). Sedangkan 83,20% lainnya dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak masuk dalam model.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan berikut disampaikan
kesimpulan : pertama, dari penelitian diperoleh hasil penelitian menyatakan
bahwa secara bersama-sama variabel komitmen organisasional,
kepemimpinan, disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
kerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Terdapat
hubungan antara variabel komitmen organisasional, kepemimpinan, disiplin
kerja, terhadap variabel dengan tingkat hubungan sedang. Variasi dari
variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel komitmen
organisasional, kepemimpinan, disiplin kerja. Sedangkan pengaruh lainnya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model. Kedua, secara
parsial diperoleh hasil penelitian; a) Variabel komitmen organisasional (X1)
terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur., b) Variabel
kepemimpinan (X1) terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel kinerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur c)
101
Jurnal Administrative Reform, Vol.3 No.1,Januari-Maret 2015
Variabel disiplin kerja (X3) terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel kinerja pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur.
Saran-saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut: pertama, dari hasil penelitian
diketahui bahwa variabel komitmen organisasional tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja pegawai oleh karena itu, perlu adanya
peningkatan komitmen organisasional pegawai agar dapat mencapai kinerja
yang optimal dengan cara dilakukan komunikasi secara berkala agar pegawai
dapat memberikan informasi kepada instansi mengenai kebutuhan serta
keinginan pegawai agar lebih dapat meningkatkan komitmen organisasinya
untuk meningkatkan kinerja. Kedua, dari hasil penelitian diketahui bahwa
variabel kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
pegawai oleh karena itu, perlu adanya pendekatan pimpinan dalam
memberikan motivasi kerja kepada pegawai guna meningkatkan
kinerja,variabel kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat penting
karena pemimpin mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain
(bawahan) agar timbul gairah kerja bagi tercapainya tujuan atau sasaran
organisasi. Tidak sekedar mempengaruhi bawahan, tetapi sekaligus
menumbuhkan partisipasi dan kepedulian bawahan terhadap organisasi
dimana ia bekerja. Ketiga, variabel kedisiplinan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja pegawai sehingga perlu dipertahankan agar
kinerja tetap optimal. Kedisiplinan mempunyai peran yang tidak kalah
penting dalam hal peningkatan kinerja pegawai sehingga hal ini perlu
diperhatikan dan dipertahankan oleh instansi terkait yaitu Sekretariat
Daerah Provinsi Kalimantan Timur melalui pemenuhan kebutuhankebutuhan pegawai.
Daftar Pustaka
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Perusahaan.
PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.
Mangkunegara, A A. Anwar Prabu. 2007. Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia. Cetakan Pertama. Bandung.
Mangkuprawira, Tb Sjafri, Aida Vitalaya Hubies. 2007. Manajemen Mutu
Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia : Bogor.
Muhammad, Arni, 2002. Komunikasi Organisasi. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Priyatno, Dwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta. MediaKom.
Purwanto. Djoko, 2003, Komunikasi Bisnis, Edisi Kedua Erlangga Jakarta.
Rangkuty, Fredy. 2005. Riset Pemasaran. Cetakan Ketiga. Jakarta: Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Umum.
Rivai,Veithzal. 2002. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Edisi pertama,
PT Raja Grafindo, Jakarta.
Robbins, Stephen P., 2007. Organizational Behavior. Tenth Edition. Prentice
Hall, Upper Saddle River, New Jersey.
102
Pengaruh Komitmen Organisasional Kepemimpinan………………………………………………………(Regina)
Robbins Stephen and Judge. 2003. Organizational Behavior. Tenth Edition.
Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey.
Simamora, H. 2005. Manajemen Sumber Daya manusia. Yogyakarta. STIE
YKPN.
Soeprihanto, J. 2010. Penilaian Kinerja dan penilaian Karyawan. BPFE :
Jakarta.
Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta. ANDI Yogyakarta.
Sondang P. Siagian, 2003. Manajemen sumber Daya Manusia, Bumi Aksara
Jakarta.
103
Download