KOMISI NASIONAL PERLINDUNGAN ANAK National Commission for Child Protection Berita Pers UNTUK SEGERA DITERBITKAN Konser Kelly Clarkson Terbukti Melindungi Anak Indonesia. Bagaimana Dengan Pemerintah Kita ? Jakarta, 30 April 2010 – “Sponsorship rokok dalam konser Kelly Clarkson pada 29 April di Jakarta, Indonesia telah ditarik. Iklan, poster, dan billboard akan dihapus dari jalan dan berbagai media secepatnya”. Ini adalah keputusan seorang penyanyi papan atas dunia, Kelly Clarkson, yang tertuang dalam blognya pekan lalu terkait dengan konser yang awalnya akan disponsori oleh rokok. Adrie Subono sebagai pihak promotor juga telah memastikan konser yang diselenggarakan Java Musikindo ini bebas dari sponsor rokok sebagaimana kesepakatan lisan via telepon antara dirinya dengan Seto Mulyadi, Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) pada tanggal 22 April 2010. Untuk memastikan pernyataan Kelly Clarkson dan Adrie Subono, Komnas Anak melakukan pemantauan iklan dan berbagai promosi konser Kelly Clarkson serta pemantauan pada saat konser berlangsung. Hasilnya, tidak ada lagi logo LA Lights dalam berbagai media iklan konsernya. Apabila konser kali ini tetap berlanjut dengan sponsor rokok, akan dipastikan konser Kelly Clarkson semalam akan penuh dengan pernak-pernik rokok. Padahal, lebih dari 80% penonton konser Kelly Clarkson semalam adalah remaja. Sesuai dengan penelitian Komnas Anak tahun 2007, terbukti bahwa 41,5% remaja menyatakan keterlibatan dalam kegiatan yang disponsori rokok memiliki pengaruh untuk mulai merokok. Jadi, dengan tidak adanya lagi pernak-pernik rokok dalam konser kali ini maka ribuan remaja telah terlindungi dari paparan sponsorship rokok yang akan menjadikan mereka sebagai perokok pemula. Di lain pihak, ketika seorang diva luar negeri dengan tegas menolak dirinya dikaitkan dengan ketidakpedulian akan perlindungan anak dari promosi rokok, pemerintah Indonesia belum memberikan upaya konkret untuk melindungi anak bangsanya sendiri. Ketika banyak negara beradab lainnya melarang iklan, promosi, dan sponsor rokok, Indonesia menjadi negara dimana industri rokok dengan bebas melakukan pemasarannya dalam berbagai strategi yang menarik anak dan remaja melalui sponsorship musik, film, dan juga olahraga. Bahkan, ketika Kementerian Kesehatan mengajukan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan dimana di dalamnya tertuang pelarangan iklan, promosi, dan sponsor rokok, banyak pihak yang menolak keberadaannya. Alih-alih dituduh sebagai regulasi pesanan asing, RPP tentang rokok ini Jl. TB. Simatupang No. 33 Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 Telp. (62-21) 8416157, 8416159; 87791818; Fax. (62-21) 8416158; E-mail. [email protected], [email protected]; Website. www.komnaspa.or.id seharusnya dipandang sebagai salah satu upaya nyata Kementerian Kesehatan untuk melindungi segenap warga Indonesia, termasuk anak, karena RPP ini murni berisi perlindungan rakyat dari dampak buruk rokok dimana di dalamnya mengatur tentang pelabelan peringatan kesehatan bergambar, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), serta iklan, promosi, dan sponsor rokok. Jadi, apabila RPP ini dituding sebagai regulasi yang akan mematikan industri rokok, maka pernyataan itu hanya merupakan alasan dan sama sekali tidak terbukti. Aksi yang dilakukan Kelly Clarkson dan Adrie Subono adalah langkah berani untuk tidak menggandeng industri rokok. Langkah ini pun terbukti mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak. Hal yang dilakukan Adrie Subono kali ini diharapkan bisa menjadi awal dari berbagai event ke depan untuk tidak lagi menggunakan rokok sebagai pihak sponsorship. Dan sebagai promotor besar, langkah yang diambil Adrie Subono untuk menyelenggarakan kegiatan tanpa rokok menjadi contoh bagi promotor lain sebagai kepedulian mereka atas anak dan remaja Indonesia. Karena itu, atas nama anak-anak Indonesia, Komnas Anak menyampaikan penghargaan dan terimakasih sebesar-besarnya. Walaupun sebenarnya, aksi penolakan sponsorship rokok ini belumlah cukup untuk melindungi anak Indonesia, namun aksi Kelly Clarkson dan Adrie Subono ini serta aksi serupa seperti kasus Alicia Keys dua tahun lalu seharusnnya dijadikan sinyal bahwa Bangsa Indonesia membutuhkan sebuah regulasi yang melindungi anak bangsanya dari berbagai cara industri rokok menjadikan anak dan remaja sebagai perokok pemula. Sepatutnyalah aksi ini menjadi cambuk bagi pemerintah Indonesia untuk berani melawan hegemoni industri rokok dengan sesegera mungkin mensahkan RPP tentang Pengamanan Produk Tembakau sebagai Zat Adiktif bagi Kesehatan. Apabila seorang berkebangsaan luar negeri saja peduli dengan perlindungan anak dan remaja Indonesia, sudah seharusnya pemerintah Indonesia lebih menunjukkan kepeduliannya. Hormat kami, Atas Nama Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Sekretaris Jenderal DR. Seto Mulyadi Ketua Umum --- Selesai -- Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Cahya Shima Dewi - 08129719440 Jl. TB. Simatupang No. 33 Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 Telp. (62-21) 8416157, 8416159; 87791818; Fax. (62-21) 8416158; E-mail. [email protected], [email protected]; Website. www.komnaspa.or.id