BAB III METODOLOGI PENELITIAN

advertisement
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Obyek Penelitian
3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Industri Multi Level Marketing (MLM) telah menjadi trend di
kalangan dunia usaha saat ini dan banyak perusahaan yang telah beralih
memakai sistem ini. MLM merupakan bentuk pemasaran barang atau jasa dari
orang per orang secara langsung kepada konsumen akhir. Pemasaran langsung
dilakukan para distributor, yang juga berperan sebagai pengiklan dan
pengguna segala produk maupun jasa dari perusahaan network marketing.
Salah satu perusahaan yang memakai sistem pemasaran MLM adalah PT.
Melia Nature Indonesia.
PT. Melia Nature Indonesia berdiri sejak tahun 2002, dengan kantor
pusat di Perkantoran Crown Palace Blok A No.7 Jl. Prof Dr.Soepomo S.H.
No.231 Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. PT. Melia Nature Indonesia
memiliki keunggulan dalam hal kualitas dan mutu produk, keuangan yang
kuat, reputasi terkenal dan dapat dipercaya.
PT Melia Nature Indonesia, pada awalnya sebuah perusahaan yang
memasarkan produk -produk makanan kesehatan milik "Mother Nature Health
Products Pty. Ltd." sebuah perusahaan besar di Sydney, Australia yang khusus
43
44
memproduksi produk-produk berkualitas tinggi yang berasal dari propolis.
Sistem pemasaran produk mempergunakan sistem pemasaran jaringan atau
multilevel marketing, yang menjual produk makanan kesehatan dengan
legalitas terjamin karena memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung
(SIUPL) dari Dirjen Perdangan Dalam Negeri - Departemen Perdagangan
Republik Indonesia.
Pada awalnya PT. Melia Nature Indonesia bernama PT. Melia Summit
Indonesia yang berkantor pusat di Malaysia. Dalam rangka memperkuat
manajemen dan permodalan pada pertengahan tahun 2005, kepemilikan PT.
Melia Summit Indonesia diambil alih oleh sebuah perusahaan besar yang
memiliki pabrik Propolis dari Sidney, Australia yaitu "Mother Nature Health
Product".
Pada bulan Maret 2006 PT. Melia Summit Indonesia secara resmi
berganti nama menjadi PT Melia Nature Indonesia dengan produk dan sistem
yang sama serta aturan yang sama seperti sebelumnya. Di bulan Maret 2006
pula, Herbal Science dari Malaysia yang menyuplai produk Melia Biyang
membeli sebagian saham kepemilikan PT Melia Nature Indonesia dari Mother
Nature Health Product. Sehingga kini PT. Melia Nature Indonesia dimiliki
secara bersama oleh Mother Nature Health Produk dari Australia dan Herbal
Science dari Malaysia.
Produk–produk PT. Melia Nature Indonesia adalah produk makanan
kesehatan yang berkualitas tinggi yang diproses di pabrik yang memiliki
45
standar produksi yang tinggi dengan proses Good Manufacturer Preactice
(GMP) di Australia dan Malaysia, dan juga merupakan produk yang legal dan
aman dikonsumsi dan mempunyai izin dari BPOM (Badan Pengawasan Obat
dan Makanan) Indonesia dan juga dari TGA (Theurapetic Goods
Administration) Australia.
PT. Melia Nature Indonesia memiliki Izin Usaha Penjualan Berjenjang
(IUPB) yang dikeluarkan oleh Direktorat Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan Republik Indonesia No. 61/PDN/IUPB/XII/2003
yang kemudian diperbaharui dengan IUPB no. 01/PDN/IUPB–PB/1/2006.
Dan sesuai dengan peraturan perundangan, IUPB tersebut kemudian
diperbaharui menjadi Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) dengan
nomor registrasi : 62/PDN-2/SIUPL/PP/10/2006.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari PT. Melia Nature Indonesia adalah menyehatkan masyarakat
dengan produk kesehatan yang alami, berkualitas, relatif murah dengan reaksi
efek cepat.
Sementara Misi PT. Melia Nature Indonesia adalah ingin menjadi
perusahaan MLM yang terbaik dan mewujudkan peluang bagi kepentingan
distributor, serta memberikan solusi keuangan kepada masyarakat dengan
sistem marketing plan yang sederhana, mudah dipahami, pembayaran bonus
tercepat, pembayaran bonus terbesar tanpa syarat tutup poin, dan tanpa janjijanji muluk.
46
3.1.3 Produk
a. Melia Propolis
Propolis adalah bahan resin (damar) melekat yang di kumpulkan oleh
lebah dari bermacam tumbuhan atau pucuk muda dan kulit pohon terutama
pohon poplar, lalu di olah dengan lilin dan cairan air liur lebah, yang berguna
untuk menambal lubang atau rekahan sarang supaya steril.
Propolis juga merupakan antibiotik alami yang membantu melawan
penyakit, melindungi diri manusia dari ancaman bakteri dan virus, menolong
mengontrol radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker dan merupakan
sumber nutrisi sempurna serta bahan makanan lengkap dengan potensi tidak
terbatas.
Melia Propolis mulai ada di Indonesia pada pertengahan tahun 2005.
Dimana pada awalnya Propolis berasal dari dataran tinggi Brazil yang
terjamin tingkat polusinya yang rendah dan mempunyai kandungan
bioflavonoids yang tinggi. Dimana bioflavonoids mampu memulihkan sistim
kapilari serta memperbaiki kerapuhan dan kebocoran saluran darah.
Disamping itu Melia Propolis juga mengandung 10% minyak
(essential oil) dan 5% serbuk sari (pallen). Propolis diproses terlebih dahulu
dengan cara dikikis menggunakan alat khas atau kertas khusus lalu di cairkan,
dengan di panaskan sampai suhu 60-70 derajat celcius. Jadi proses produk
Melia Propolis tidak menggunakan alkohol.
47
Adapun fungsi produk Melia Propolis bagi tubuh manusia adalah
sebagai antibiotik alami, anti oksidan, anti bakteri, anti fungi, membersihkan
pembuluh darah atau detoksifikasi, meningkatkan kekebalan tubuh dan nutrisi
yang sangat tinggi, menghentikan pertumbuhan dan penyebaran virus, bakteri
serta jamur.
Produk Melia Propolis dapat menyembuhkan berbagai macam
penyakit, seperti tabel di bawah ini :
Tabel 3.1.3
Penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan Melia Propolis
PENYAKIT
PENYAKIT
Batuk, Asthma, Bronchitis, Paru-Paru, Kanker,
Sinusitis, Flu, Demam, Sakit Kepala
Tumor,
Gangguan
jantung, Ginjal, Hati dan Diabetes
Luka benda tajam, Luka terbakar Darah Tinggi, Darah Rendah
(infeksi)
Infeksi Kewanitaan
Hepatitis, Liver
Herpes, Penyakit Kulit serta Penyakit Asam Urat, Rematik
Jamur
Jerawat, Bisul
Radiasi
Infeksi Kulit, Telinga, Gigi
Stress, Parkinson
Wasir, Ambeien
Gangguan Pencernaan, Maag
48
b. Melia Biyang HGH Spray
HGH di temukan pada tahun 1920-an setelah dilakukan penelitian dan
penyelidikan, para ahli telah memperoleh jawaban untuk mengobati anak
yang perkembangan tumbuhnya lambat yaitu dengan HGH. Akan tetapi HGH
yang diambil dari otak manusia yang telah meninggal menimbulkan masalah,
yaitu segala penyakit terbawa semua.
Pada tahun 1985 oleh para ahli genetic, ditemukan HGH yang aman
dengan menggunakan mikro-organisme tergenetik. Dr. Rudman merupakan
ahli yang pertama mendapati bahwa HGH ternyata dapat mengembalikan
proses kedewasaan bagi golongan manusia yang berumur antara 61 sampai 81
tahun. Banyak pro dan kontra yang terjadi setelah pemberitaan tersebut.
Beberapa waktu kemudian banyak ahli yang melakukan penyelidikan tersebut.
Salah satunya adalah Dr. Edmund yang dapat membuktikan penelitian yang
dilakukan oleh Dr. Rudman.
Melia Biyang HGH adalah ramuan alami yang berkhasiat untuk
merangsang kelenjar pituitary/hipofisis di bagian otak manusia supaya terus
menghasilkan Hormon Pertumbuhan Manusia (HGH) dan membantu
membalikkan usia biologis kita sehingga akan mengurangi atau mencegah
resiko timbulnya penyakit. Adapun kandungan Melia Biyang HGH terdiri dari
Kolostrum (susu awal sapi), Vitamin B Kompleks serta Asam Amino.
49
Melia Biyang mulai muncul di Indonesia pada bulan Maret 2006,
yang di suplai oleh Herbal Science dari Malaysia.
Produk Melia Biyang HGH Spray dapat menyembuhkan berbagai
macam penyakit, seperti tabel di bawah ini :
Tabel 3.1.4
Manfaat dari mengkonsumsi produk Melia Biyang
Manfaat
Manfaat
Meningkatkan Daya Ingat
Meningkatkan sistem metabolism
Menambah stamina fisik dan mental
Meningkatkan kekuatan tulang
Meningkatkan kemampuan seksualitas
Membantu mengembalikan warna
rambut dan pertumbuhannya
Mempercepat
proses
penyembuhan Merangsang fungsi organ-organ
dan meningkatkan imunitas
tubuh yang vital : jantung, Hati,
Pankreas, Limpa dan Ginjal
3.2
Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu penelitian untuk mengetahui
keeratan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diferensiasi produk (variabel x)
dengan kepuasan konsumen (variabel y) dengan menghitung koefisien
korelasi.
50
3.3
Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang
sedang dihadapi. Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Sugiyono
(2009:93) bahwa Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya di
susun dalam bentuk kalimat tanya.
Hipotesis perlu dibuktikan kebenarannya lewat data-data dari
penelitian lapangan, kemudian diuji dengan pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis akan menghasilkan kesimpulan untuk menolak atau menerima
hipotesis yang diajukan.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah di duga bahwa terdapat
hubungan antara diferensiasi produk ( variabel x) dengan kepuasan konsumen
(variabel y)dimana :
a. Ho : rs = 0 ;
tidak ada hubungan yang signifikan antara
diferensiasi produk (variabel x) dengan kepuasan konsumen
(variabel y).
b. Ho : rs ≠
0 ;
terdapat
hubungan yang signifikan antara
diferensiasi produk (variabel x) dengan kepuasan konsumen
(variabel y).
c. Tingkat signifikan : α = 5% atau 0,05.
51
d. Jika sig > 0,05 maka Ho diterima artinya tidak terdapat hubungan
antara diferensiasi produk (variabel x) dengan kepuasan konsumen
(variabel y).
e. Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara
diferensiasi produk (variabel x) dengan kepuasan konsumen
(variabel y).
f. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak (diferensiasi produk berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen).
g. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima (diferensiasi produk tidak
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen).
3.4
Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam
penelitian yang berupa suatu konsep yang mempunyai variasi nilai.
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel diferensiasi produk
(variabel x) dan variabel kepuasan konsumen ( variabel y). Masing-masing
variabel memiliki dimensi sendiri-sendiri. Diferensiasi Produk (variabel x)
memiliki dimensi konten (what to offer), konteks (how to offer) dan
infrastruktur (enabler). Kepuasan konsumen (variabel y) memiliki dimensi
kualitas produk, kualitas pelayanan, faktor emosional, harga dan kemudahan.
52
3.5
Definisi Operasional Variabel dan Skala pengukuran
3.5.1 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan
kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan
kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
mengukur variabel tersebut, tujuannya untuk memberikan batasan dan
penjelasan dalam rangka analisis lebih lanjut.
Untuk memperjelas kedudukan setiap variabel yang diteliti maka
penulis akan mengoperasionalkan variabel-variabel tersebut.
a.
Diferensiasi Produk
Kedudukan Diferensiasi Produk sebagai variabel sebab atau sebagai
independent variable (variabel berpengaruh). Operasional variabel ini
sesuai dengan kerangka pemikiran. Sebagaimana digambarkan pada
tabel 3.5.1 berikut ini.
53
Tabel 3.5.1
Operasional variabel Diferensiasi Produk
Variabel
Definisi Variabel
Diferensiasi
Produk
(X)
Penciptaan produk
yang
berbeda
dibandingkan
produk-produk
yang telah beredar
untuk
membedakan
tawaran
perusahaan
dengan
tawaran
pesaing
Dimensi
Indikator
1. Konten
 Bentuk
 Keistimewaan
2. Konteks




Kinerja
Kesesuaian
Daya tahan
Keandalan
3.Infrastruktur  Mudah diperbaiki
 Gaya
 Rancangan
Sumber : Kotler (2005:350), MarkPlus & Co (2007:12)
b.
Kepuasan Konsumen
Kedudukan kepuasan konsumen adalah sebagai variabel akibat dan
ditempatkan
sebagai
Operasional variabel
dependent
ini
sesuai
variable
dengan
(variabel
kerangka
Sebagaimana digambarkan pada tabel 3.5.2 berikut ini.
terikat).
pemikiran.
54
Tabel 3.5.2
Operasional Variabel Kepuasan Konsumen
Variabel
Kepuasan
konsumen
(Y)
Definisi Variabel
Dimensi
Situasi
kognitif 1. Kualitas
pembeli berkenaan
produk
dengan
kesepadanan atau
ketidaksepadanan
antara hasil yang
didapatkan
dibandingkan
dengan
pengorbanan yang
dilakukan
2. Kualitas
pelayanan
Indikator
 Performa Produk
 Fitur – Fitur
 Keandalan Produk
 Spesifikasi Produk
 Nilai Estetika
 Nyata
 Responsif
 Kepastian Pelayanan
 Empati
 Berwujud
3. Emosional
 Nilai Sosial
4. Harga
 Harga kompetitif
5. Kemudahan  Biaya rendah
 Waktu yg efisien
Sumber : Rambat Lupiyoadi & A. Hamdani (2006:182), Tony Sitinjak, dkk (2004:9)
55
3.5.2 Skala Pengukuran
Skala yang digunakan adalah skala ordinal yaitu mengurutkan data
dari tingkat yang paling tinggi ke tingkat yang paling rendah atau sebaliknya
dengan interval yang tidak harus sama.
Jenis kuesioner yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
kuesioner pertanyaan tertutup dengan sistem skala Likert satu sampai lima
(five-point Likert scale) yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju.
3.6
Jawaban
Bobot
Sangat setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
Jenis Data
Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan yaitu data primer
yang diperoleh melalui survei dengan cara penyebaran kuesioner kepada
responden yang telah ditentukan, yaitu kepada responden yang merupakan
konsumen pengguna produk PT. Melia Nature Indonesia di wilayah Tebet,
Jakarta Selatan
56
3.7
Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dikumpulkan dengan cara membaca buku-buku,
literature-literature, dan beberapa hasil penelitian yang dilakukan saat ini
sebagai dasar perbandingan dalam permasalahan. Hal ini tentu hanya terbatas
pada buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Selain
itu adalah pengumpulan data dengan kuesioner melalui sistem skala Likert
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono 2009:199).
3.8
Populasi dan Sampel Penelitian
3.8.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang berada di
wilayah Tebet, Jakarta Selatan.
3.8.2 Sampel Penelitian
Pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik nonprobabilitas
yaitu anggota populasi dipilih atas dasar pertimbangan tertentu. Akibatnya,
anggota populasi lain tidak memiliki peluang yang sama. Dengan cara
convenience sampling yaitu peneliti mengambil anggota populasi berdasarkan
kemudahannya di temui atau ketersediaan anggota populasi tertentu saja
57
(Istijanto 2009:124). Peneliti mencari responden yang mudah dijumpai atau
responden yang menggunakan produk tersebut dalam penelitian ini, sehingga
peneliti hanya menyebar kuesioner kepada konsumen pengguna produk PT.
Melia Nature Indonesia di wilayah Tebet, Jakarta Selatan.
Agar sampel yang diambil representatif atau mewakili populasi maka
pengambilan sampel harus tepat. Oleh karena itu data yang diperoleh tidak
dapat diketahui secara pasti karena setiap orang dapat pernah menggunakan
produk PT. Melia Nature Indonesia, maka peneliti mengambil sampel
menurut pendapat Roscoe dalam Sugiyono (2009:103), ”ukuran sampel yang
layak dalam penelitian adalah 30-500”.
Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan oleh peneliti
sebesar 100 responden, dengan alasan pertimbangan waktu dan biaya.
3.9
Metode Analisis Data
Analisis data merupakan suatu langkah yang penting dalam suatu
penelitian. Pemilihan metode analisis di dasarkan pada jenis data yang
terkumpul. Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah
metode analisis data kuantitatif deskriptif dan metode analisis korelasional.
1. Metode Kuantitatif Deskriptif, digunakan untuk menganalisis diferensiasi
produk dan kepuasan konsumen, dengan cara membandingkan teori dan di
dukung oleh hasil kuesioner dalam bentuk tabel berupa angka-angka dan
presentase (%).
58
2. Metode Analisis Korelasional, digunakan untuk menganalisis keeratan
hubungan antara diferensiasi produk dengan kepuasan konsumen secara
sistematis, faktual dan akurat. Dan dalam penelitian ini penulis
menggunakan alat analisis Rank Spearman.
Rumus Rank Spearman :
rs = 1 Dimana:
6 Di
2
n(n 2  1)
rs = Koefisien korelasi Rank Spearman
Di
=
Selisih peringkat untuk setiap data
n = Jumlah Sampel atau data
Kriteria Uji Metode Rank Spearman :
1. Jika rs ~ 1 atau mendekati 1, maka terdapat hubungan yang positif dan
kuat antara X dan Y.
2. Jika rs = 0 maka hubungan antara X dan Y sangat lemah atau tidak ada
hubungan sama sekali.
3. Jika rs ~ -1 atau mendekati -1, maka ada hubungan yang kuat antara X
dan Y tetapi negatif.
3.10
Uji t
Langkah terakhir dari analisis Rank Spearman adalah pengkajian taraf
kepercayaan (signifikansi). Adapun taraf signifikansi yang ditentukan adalah
sebesar 0,05 atau taraf kepercayaan 95 %.
59
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji rs yaitu rumus t test
adalah sebagai berikut :
thitung
=
Dimana:
rs
N  2
1  ( rs ) 2
thitung
=
Nilai t
r
=
Nilai Koefisien Korelasi
n
=
Jumlah sampel atau data
Kuatnya hubungan antara kedua variabel dapat diketahui dengan
menggunakan pedoman untuk membuktikan interprestasi koefisien korelasi
yang terdiri dari beberapa kategori penilaian yaitu :
Tabel 3.10.1
Pedoman untuk membuktikan interprestasi koefisien
korelasi Rank Spearman
Interval Koefisien Korelasi
Tingkat Hubungan
0.80 – 1.00
Sangat Kuat
0.60 – 0.79
Kuat
0.40 – 0.59
Cukup Kuat
0.20 – 0.39
Lemah
0.00 – 0.19
Sangat Lemah
Sumber : Sugiyono (2007:214)
Download