pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap seksualitas selama

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu pengetahuan tentang reaksi dan tingkah laku seksual manusia yang sifatnya
universal dan multidisipliner, yang sekarang dinamakan seksologi, tidak mempunyai
definisi yang jelas dan konvensional. Dikatakan universal karena ilmu ini berlaku
diseluruh dunia, baik bagi penduduk-penduduk yang paling primitif, maupun bagi
orang-orang yang paling tinggi tingkat kebudayaannya. Istilah multidisipliner
menunjukkan, bahwa ilmu ini bergerak dibanyak bidang ilmu pengetahuan lain. Istilah
seks dan seksualitas, yang belum ada sinonimnya dalam bahasa Indonesia, mempunyai
arti yang jauh lebih luas dari istilah koitus dalam arti kata yang sempit (bersatunya tubuh
antara wanita dan pria) (Winkjosastro, 2002).
Seksualitas merupakan suatu komponen integral dari kehidupan seorang wanita
normal, dimana Hubungan seksual yang nyaman dan memuaskan merupakan salah satu
faktor yang berperan penting dalam hubungan perkawinan bagi banyak pasangan.
Hubungan seks ataupun orgasme tidak berbahaya untuk bayi karena lendir dari
servik (mulut rahim) dari ibu yang membantu melawan terhadap kuman/ infeksi yang
akan masuk ke dalam pintu rahim, dan secara alamiah tuhan menciptakan suatu
perlindungan yang aman pada bayi dalam kandungan, sehingga bayi terlindungi. Bayi
dalam kandungan berada dalam kantung rahim dan cairan ketuban serta otot rahim dan
perut yang kuat untuk melindungi bayi selama dalam proses kehamilan (Suririnah,
2004).
Universitas Sumatera Utara
Hubungan seksual dapat menjadi salah satu bagian penting dalam pernyataan
perasaan kasih sayang, rasa aman dan tenang, kebersamaan, kedekatan perasaan dalam
hubungan suami istri. Tetapi jangan menjadikan hubungan seks memegang peranan
paling berkuasa dalam keselarasan hubungan suami istri. Dapat dinyatakan perasaan
kasih sayang dengan saling bertukar pikiran (komunikasi), berpelukan, ciuman, ataupun
pijatan tanpa harus melakukan hubungan seksual. Yang terpenting adalah saling
mengerti keinginan pasangan (Suririnah, 2004).
Penlitian yang dilakukan oleh Junita dalam The Journal Of The American Medical
Association memperlihatkan hasil yang memprihatinkan bahwa sekitar 50% wanita tidak
menemukan kebahagiaan saat berhubungan intim (Junita, 2005).
Menurut Eisenberg (2005) beberapa pasangan akan mengalami penurunan
kenikmatan dan gairah seksual 21% yang tidak mengalami kenikmatan sebelum
kehamilan. Persentasi wanita yang tidak mengalami kenikmatan seksual ini meningkat
menjadi 41% pada minggu ke 12 kehamilan dan 59% memasuki bulan kehamilan.
Demikian pula pada minggu ke 12 kehamilan, kira–kira satu dari 10 pasangan sama
sekali tidak melakukan hubungan seksual, memasuki bulan kesembilan sepertinganya
menjadi pantang seksual. Tetapi ada juga wanita yang dapat melakukan hubungan
seksual selama kehamilan tanpa ada masalah.
Dari hasil penelitian Kusumaningtyas (2008) dilakukan di BPS Ny. Katminah
Mojoroto Kediri pada tanggal 13 sampai 21 juli 2008 dengan menggunakan alat ukur
angket, populasi, dan jumlah sampel sebanyak 20 responden diperoleh 11 responden
memiliki gambaran sikap yang negatif tentang kehamilan hubungan seksual dan 9
responden yang lain memiliki gambaran sikap yang positif tentang hubungan seksual
selama kehamilan. Disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III memiliki
Universitas Sumatera Utara
gambaran yang negatif yaitu cenderung menjauhi dan tidak melakukan sama sekali
hubungan seksual setelah usia kehamilan 7 bulan ke atas (Kusumaningtyas. A. G, 2008
Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester II Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan
di
BPS
Ny.
Katminah
Mojoroto
Kediri,
¶
2,
http://klikskripsi.blogspot.com/2009/08/gambaran -sikap-ibu-hamil-trimester-iii 15.html,
diperoleh tanggal 7 November 2009).
Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan peneliti dengan sepuluh ibu di Klinik
Ramini Medan tanggal 6 sampai 13 Desember 2009, didapatkan enam orang ibu hamil
enggan dan malas dan tidak mengetahui tentang posisi berhubungan seksual selama
kehamilan, dan empat orang ibu melakukan hubungan seksualitas dengan frekuensi yang
tidak tetap. Enam diantaranya tidak melakukan hubungan seksual selama kehamilan
Umumnya wanita khawatir bahwa hubungan seksual selama kehamilan dapat melukai
bayinya dan orgasme bisa menyebabkan keguguran.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut dapat dirumuskan masalah
penelitian ini adalah Bagaimana Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas
selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan tahun 2010?
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas
Selama Kehamilan di Klinik Ramini Medan tahun 2010.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil tentang Seksualitas Selama
Kehamilan di Klinik Ramini Medan Tahun 2010.
b. Untuk mengetahui Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas selama kehamila di
Klinik Ramini Medan Tahun 2010.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat (ibu hamil)
Diharapkan hasil penelitian ini bisa memberikan masukan dan informasi bagi
mastarakat khususnya bagi ibu hamil terutama yang mempunyai masalah tentang
hubungan seksual selama masa hamil.
2. Bagi tenaga kesehatan khususnya profesi kebidanan
Diharapkan hasil penelitian ini bisa memberikan masukan bagi profesi kebidanan
dalam memberikan informasi pada ibu hamil tentang hubungan seksual selama
masa hamil sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang
tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap hubungan seksual selama
kehamilan
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi tempat penelitian
Sebagai bahan masukan bagi penanggung jawab terkait termasuk tenaga
kesehatan yang ada di dalamnya dalam memberikan informasi pada ibu hamil
terutama tentang hubungan seksual selama hamil yang diperbolehkan pada ibu
hamil.
Universitas Sumatera Utara
Download