peningkatan kecerdasan kinestetik melaluikegiatan bermain air

advertisement
PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK
MELALUIKEGIATAN BERMAIN AIR
MULYA SARI
PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-Mail: [email protected]
Abstract: This study aims to determine the increase in the kinesthetic intelligence of young
children with moderate mental retardation level through water play activities. The research was
carried out on students SLB-C class D1 Kembar Karya I with a 7 learners. This study was
conducted from December 2012 to February 2013. This study uses action research method (Action
Research). Usefulness of this action research is to improve the kinesthetic intelligence. This
research was conducted using cycle provision. Each cycle has four main activities: planning,
action, observation and reflection. The study consisted of 2 cycles where each cycle consists of 4
meetings. Analysis of the success of the research done individually per child per aspect for the
development of children with mental retardation can not be compared to other children on her
own but developments. The results showed an increase in the kinesthetic intelligence of young
children with moderate mental retardation level class D1 SLB-C Kembar Karya I carried through
water play activities.
Keywords: Children Moderate Mental Retardationl, Kinesthetic Intelligence, Activity Water
Play
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan kinestetik anak muda
dengan tingkat keterbelakangan mental moderat melalui kegiatan bermain air. Penelitian ini
dilakukan pada siswa kelas SLB - C D1 Kembar Karya I dengan 7 peserta didik.Penelitian ini
dilakukan dari bulan Desember 2012 sampai Februari 2013. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian tindakan ( Action Research). Kegunaan dari penelitian tindakan ini adalah untuk
meningkatkan kecerdasan kinestetik.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ketentuan
siklus. Setiap siklus memiliki empat kegiatan utama: perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 pertemuan.Analisis
keberhasilan penelitian yang dilakukan secara individual per anak per aspek untuk pengembangan
anak-anak dengan keterbelakangan mental tidak dapat dibandingkan dengan anak-anak lain pada
dirinya sendiri, tetapi perkembangan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kecerdasan
kinestetik anak muda dengan kelas tingkat keterbelakangan mental moderat D1 SLB - C Kembar
Karya I dilakukan melalui kegiatan bermain air .
Kata Kunci: Anak-anak Retardasi Mental Sedang, Kinestetik Intelligence, Kegiatan Air
Putar
Anak berkebutuhan khusus
keterbatasan mental atau disebut
anak
tunagrahita.
Kondisi
ini
keterbatasan pada dirinya, salah satu
menyebabkan
individu
yang
keterbatasan
bersangkutan mengalami hambatan
adalah
yang
tersebut
memiliki
adalah
373
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi I, April 2014
dalam
belajar
dan
mengalami
hambatan untuk dapat melakukan
berbagai fungsi dalam kehidupannya
penerimaan
dan dalam penyesuaian diri. SLB
penerimaan
Kembar Karya
berhubungan
Pembangunan merupakan
menerima,
salah satu sekolah yang melayani
mengingat.
informasi.Proses
informasi
dengan
kemampuan
memproses
Penelitian
pendidikan bagi anak-anak yang
sangat
dan
Alfano
memiliki kekurangan, salah satunya
menunjukkan bahwa anak yang lebih
bagi anak dengan tingkattunagrahita
banyak
sedang. Jenjang pendidikan yang ada
gerakan,
untuk
mengembangkan keterampilan yang
anak
usia
dini
dengan
bermain
dan
banyak
lebih
mampu
tunagrahitasedang di SLB Kembar
kelak
Karya I yaitu TKLB dan SDLB.
hidup.Menurutnyabermain sekaligus
Anak
tunagrahita
antara
dengan
sedang
36
sampai
tunagrahita
tingkat
memiliki
IQ
mereka
dengan
butuhkan
dalam
belajar. Gerakan sangatlah penting
untuk
dijadikan
elemen
dalam
Anak
permainan karen gerakan berasal dari
mengalami
bagian otak, sama dengan spek-aspek
51.
dan
pembelajaran lain yang juga berasal
gangguan
koordinasi
dari otak. Dengan demikian aktivitas
sensomotorik.Anak
tunagrahita
visik merupakan hal penting dalam
kekurangmatangan
motorik
sedang mulai memperlihatkan ciri-
merangsang kemampuan mental.
Kecerdasan kinestetik sangat
ciri klinis, seperti downsyndrome,
hydrocephalus dan mikrochepalus.
mempengaruhi
perkembangan
Perkembangan
motorik
Perkembangan
kecerdasan
anak
anak.
tunagrahita sedang berbeda dengan
motorik adalah proses sejalan dengan
anak usia dini pada umumnya.
bertambahnya usia secara bertahap
Mereka mengalami keterlambatan
dan
dalam perkembangan mental dan
individu meningkat dari keadaan
fisiknya.Hal ini dikarenakan mereka
sederhana, tidak terorganisasi, dan
memiliki hambatan dalam kinerja
tidak terampil kearah penampilan
otak
keterampilan
374
yang
berhubungan
dengan
berkesinambungan
motoriks
gerakan
yang
Peningkatan Kecerdasan Kinestetik...
Mulya Sari
kompleks dan terorganisasi dengan
Kegiatan pembelajaran yang
baik, yang pada akhirnya kearah
dapat meningkatkan perkembangan
penyesuaian keterampilan menyertai
kecerdasan kinestetik yaitu dapat
terjadinya proses menua (menjadi
dilakukan dengan kegiatan bermain
tua).
air. Bermain air merupakan aktivitas
Pengamatan yang dilaksanakan
yang
sangat
menyenangkan
di SLB C Kembar Karya I Jakarta
bagianak,selainmelatihperkembanga
Timur,
nfisikjuga
dapat
tunagrahita sedang di kelas D1 yang
keseimbangan,
lifeskill,
mengalami kesulitan motorik. Hal ini
kemampuan
dapat
menjaga diri. Berdasarkan kondisi
banyak
anak
terlihat
saat
dengan
kegiatan
untuk
pembelajaran olahraga. Ketika guru
pada
memberikan
I,makakecerdasan
instruksi
untuk
SLB
melatih
termasuk
bertahan
Kembar
dan
Karya
kinestetik
pada
melakukan suatu gerakan, mereka
anak usia dini berkebutuhan khusus
cenderung
dengan tingkat tunagrahita sedang
diam
karna
menerima
kesulitan
informasi.Anak
kelas
D1
perlu
ditingkatkan.
tunagrahita sedang di kelas D1 ini
penelitian
belum
gerakan
meningkatkan kecerdasan kinestetik
berdasarkan perintah tetapi harus
pada anak usia dini dengan tingkat
dibimbing
guru.Apabila
tunagrahita sedang kelas D1 SLB-C
diberikan perintah suatu gerakan,
Kembar Karya I melalui kegiatan
reaksi yang diperlihatkan hanya diam
bermain air.
saja
bisa
melakukan
oleh
dengan
pandangan
ini
bertujuan
untuk
kosong
kemudian kadangkala tersenyum dan
Tunagrahita
menatap wajah gurunya saja. Anak
Anak
dengan
keterbatasan
akan melakukan gerakan dengan
mental
bimbingan guru itu pun guru harus
tunagrahita
membimbing
digunakan untuk menyebut anak
setiap
saat,
biasa
berdasarkan pengalaman guru-guru
yang
yang mengajar
intelektual
anak
sedang di kelas Dasar 1.
tunagrahita
disebut
adalah
mempunyai
di
dengan
istilah
yang
kemampuan
bawah
rata-rata.
Martini Jamaris menuliskan retardasi
375
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi I, April 2014
mental atau dikenal dengan istilah
tunagrahita
disabilitas
di
karakteristik yang tidak berbeda
Indonesia dikenal dengan nama tuna
jauh. Terdapat perbedaan tingkatan
grahita
pembelajaran yaitu satu tingkat lebih
intelegensia
adalah
mengalami
atau
individu
keterbatasan
(Jamaris,
yang
mental
2010:269).Anak
rendah.
sedang
Jadi
pembelajaran
memilki
dalam
anak
kegiatan
usia
dini
tunagrahita atau dikenal juga dengan
berkebutuhan khusus dengan tingkat
istilah terbelakang mental karena
tunagrahita sedang hendaknya ada
keterbatasan
penyesuaian
kecerdasannya
asupan
materi
mengakibatkan dirinya sukar untuk
diperlukannya
mengikuti program di sekolah biasa
secara
secara klasikal.
tersebut dapat menyerap pemberian
Definisi
Retardasi
Mental
pemberian
dan
berulang
materi
sehingga
anak
pembelajaran secara baik.
dikemukakan oleh The American
Proses penerimaan informasi
Association on Mental Retardation,
sangat berhubungan dengan kemam-
pada tahun 1992, yaitu “Mental
puan menerima, memproses dan
retardation
substantial
mengingat. Apabila terjadi suatu
limitations in present functioning. It
kesulitan di dalam proses tersebut
is characterized
maka akan terjadi kesulitan dalam
refers to
by
significantly
subaverage intellectual functioning,
meneriman
existing concurrently with related
2009:75).Kesulitan dalam mengingat
limitation in two or moreof the
adalah kesulitan dalam menyimpan
following applicable adaptive skills
berbagai informasi yang diterima
areas: communication. Self care,
oleh pancaindera di pusat susunan
home living, social skills, community
saraf
use, self-direction, health and safety,
memori
functional academics, leisure and
merupakan faktor utama penyebab
work. Mental retardation manifests
utama lambatnya proses belajar pada
before age 18” (Jamaris, 2010:268).
anak usia dini berkebutuhan khusus
Pembelajaran anak usia dini
berkebutuhan khusus dengan tingkat
376
informasi
yang
atau
berfungsi
ingatan.
(Jamaris,
mengatur
Hal
ini
dengan tingkat tunagrahita sedang.
Mereka
cenderung
mengalami
Peningkatan Kecerdasan Kinestetik...
Mulya Sari
kesulitan
dalam
menerima,
seperti berlari, menari, membangun
memproses dan mengingat berbagai
sesuatu, melakukan kegiatan seni dan
stimulus yang diterima. Kesulitan
hasta karya (Sujiono, 2010:59).
tersebut dapat ditanggulangi dengan
Kecerdasan
fisik
sangat
memberikan proses belajar secara
mempengaruhi
perkembangan
berulang-ulang.
motorik
Perkembangan
Proses
belajar
anak.
tersebut akan membantu mereka
motorik adalah proses sejalan dengan
untuk dapat melakukan berbagai
bertambahnya usia secara bertahap
stimulus yang diberikan.
dan
Keberhasilan
gerakan
anak
individu meningkat dari keadaan
tunagrahita agar tidak dibandingkan
sederhana, tidak terorganisasi, dan
dengan teman sekelasnya, tetapi
tidak terampil kearah penampilan
dibandingkan dengan kemajuan yang
keterampilan
dicapai oleh anak itu sendiri dari
kompleks dan terorganisasi dengan
waktu ke waktu.Oleh karena itu,
baik, yang pada akhirnya kearah
penilaian
tunagrahita
penyesuaian keterampilan menyertai
maksudnya
terjadinya proses menua (menjadi
adalah
pada
belajar
berkesinambungan
anak
longitudinal
penilaian
yang
mengacu
pada
perbandingan prestasi individu atas
dirinya
sendiri
kemarin
dan
yang
hari
dicapainya
ini
(Astati,
2011:76).
motoriks
yang
tua) (Sumantri, 2005:47).
Ciri-ciri anak yang memiliki
kecerdasan tubuh atau fisik yaitu
anak yang suka berolahraga, anak
juga dapat menirukan perilaku atau
gerak-gerik orang lain, suka menari,
suka kegiatan luar ruangan. Anak
Kecerdasan Kinestetik
Amstrong berpendapat bahwa
kecerdasan
kinestetik
menyukai
kegiatan
yang
atau
membutuhkan keterampilan tangan ,
karena ketika ia berpikir, ia pun
kecerdasan
fisik
adalah
suatu
kecerdasan
di
mana
saat
harus bergerak.
Dengan kekuatan
menggunakannya seseorang mampu
fisik dan stamina yang lebih tinggi
atau terampil menggunakan anggota
dibandingkan orang lain, maka orang
tubuhnya untuk melakukan gerakan
dengan kecerdasan tubuh biasanya
377
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi I, April 2014
menyukai kegiatan berbahaya.Pada
hidupnya. Kemampuan gerak dasar
penelitian
dibagi menjadi tiga kategori yaitu
ini
yang
dimaksud
kecerdasan kinestetik adalah suatu
gerak
kecerdasan
saat
ditempat), gerak lokomotor (gerakan
menggunakannya seseorang terampil
berpindah tempat), gerak manipulatif
menggunakan
(gerakan dengan objek) (Sumantri,
fisik
di
mana
anggota
tubuhnya
untuk melakukan gerakan motorik
nonlokomotor
(gerakan
2005:98-100).
kasar. Kecerdasan ini merupakan
keahlian menggunakan seluruh tubuh
Bermain Air
untuk menyampaikan ide, perasaan,
Setiap
anak
menyukai
air.
dan keterampilan. Kecerdasan ini
Berenang adalah satu keahlian yang
meliputi
kemampuan
paling
khusus,
seperti
fisik
yang
penting
yang
dapat
koordinasi,
ditanamkan pada anak sejak kecil.
keterampilan,
Selain itu, renang adalah kegiatan
kekuatan, kelenturan, dan kecepatan
yang sangat baik untuk kesehatan,
maupun
dan dapat meningkatkan kepercayaan
keseimbangan,
kemampuan
menerima
rangsangan panca indera (Musfiroh,
diri
2004:69).
memang tertarik pada air.Water play
Secara alamiah jenis gerak
anak.Secara
alamiah
anak
provides many social benefits, too.
motorik sudah dimiliki oleh setiap
Learning
anak karena sangat berpengaruh bagi
children’s
perkembangan
pertumbuhan
cognitive developments. Games also
anak usia dini.Pengayaan motorik
provide a supportive environment to
kasar adalah kemampuan anak usia
help
dini
dengan
enhance their interpersonal skills.
besar.
Successfully interacting with others
Kemampuan menggunakan otot-otot
helps them acquire self confidence.
besar
dini
Additionally, games that require
tergolong pada kemampuan gerak
children to use they imagination
dasar, kemampuan ini dilakukan
encourage participants to express
untuk
their ideas and share their creativity
beraktivitas
menggunakan
378
dan
ini
bagi
otot-otot
anak
meningkatkan
usia
kualitas
new
games
listening
children,
even
develops
skills
shy
and
ones,
Peningkatan Kecerdasan Kinestetik...
Mulya Sari
with others (Rodomista, 2006:1).
ada
Bermain air memberikan manfaat
perencanaan, tindakan, pengamatan,
sosial.Belajar
dan refleksi.
permainan
baru
mengembangkan keterampilan anakanak
mendengarkan
dan
pada
setiap
Penelitian
cara
siklus,
ini
yaitu
menganalisis
meningkatkan
kecerdasan
perkembangan kognitif. Permainan
kinestetik
juga menyediakan lingkungan yang
berkebutuhan khusus dengan tingkat
mendukung untuk membantu anak-
tunagrahita sedang. Subjek dalam
anak,
pemalu,
penelitian ini adalah peserta didik
keterampilan
kelas D1 SLB-C semester I dan II
bahkan
yang
meningkatkan
interpersonal
mereka.
Berhasil
anak
usia
dini
tahun pelajaran 2012/2013 dengan
berinteraksi
dengan
orang
lain
jumlah 7 orang yang terdiri dari 1
membantu
mereka
memperoleh
perempuan dan 6 laki-laki. Observasi
kepercayaan diri.
awal dilakukan pada bulan Oktober
2012 dan penelitian dilakukan pada
bulan
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
menggunakan
Desember
2012
Februari 2013.Kegiatan bermain air
metode penelitian tindakan (Action
dilaksanakan
Research).Kegunaan
perumahan Permata Timur.
tindakan
ini
penelitian
adalah
untuk
kinestetik
Kecerdasan
memberikan
melalui
di
kolam
Perkembangan
meningkatkan kecerdasan kinestetik.
kinestetik
bermain
peneliti yang terdiri dari beberapa
kegiatan
bermain
tahapan,
secara
langkah-langkah
didapatkan
terbaik
dalam
bertahap
prosedur
dengan
stimulus
kegiatan
renang
kecerdasan
dilakukan
kegiatan bermain air dirancang oleh
sehingga
sampai
berupa
air.Pemberian
air
dilakukan
sesuai
dengan
yang ada.Terdapat dua
kegiatan pembelajaran.Penelitian ini
siklus dalam penelitian ini, setiap
dilakukan
dengan
siklus terdapat empat kali pertemuan.
pemberian
siklus.
mempunyai
menggunakan
Setiap
empat
siklus
kegiatan
utama.“Empat kegiatan utama yang
Tahapan kegiatan bermain air yang
dilakukan
penyesuaian
adalah
dalam
pemanasan,
kolam
379
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi I, April 2014
(pengenalan air), pelatihan gerakan
mengetahui
lengan dan pelatihan gerakan kaki.
kecerdasan kinestetik peserta didik
kemampuan
awal
Instrumen pengumpulan data
dengan mengamati kegiatan bermain
yang digunakan dalam penelitian
air peserta didik. Pada pra tindakan
tindakan ini yaitu observasi, catatan
yang dilakukan kegiatan bermain air
lapangan,
tidak bertahap dan tidak
wawancara
dan
rutin
dokumentasi penelitian.Keberhasilan
dilaksanakan. Selain itu tidak ada
belajar anak tunagrahita agar tidak
fokus kegiatan untuk meningkatkan
dibandingkan
kecerdasan
sekelasnya,
dengan
tetapi
teman
dibandingkan
dengan kemajuan yang dicapai oleh
anak itu sendiri dari waktu ke
kinestetik
belum ada manfaatyang maksimal
dari kegiatan berenang.
Pada siklus I sudah terdapat
waktu.Oleh karena itu, penilaian
peningkatan
pada
kinestetik.Peserta
anak
longitudinal
tunagrahita
maksudnya
adalah
sehingga
kecerdasan
didik
sudah
penilaian
dianggap
mampu
melakukan
yang mengacu pada perbandingan
kegiatan
berbasis
kecerdasan
prestasi individu atas dirinya sendiri
kinestetik.Peneliti
yang dicapainya kemarin dan hari ini
kolaborator dan orang tua dari
(Astati,
ini
peserta didik mendiskusikan untuk
dinyatakan berhasil jika prosentase
melanjutkan penelitian ke siklus II
penilaian kecerdasan kinestetik per
agar peserta didik menjadi mahir
anak per aspek meningkat berkisar
melakukan
antara 30% - 50%, ini berarti
kecerdasan
kecerdasan kinestetik pada anak
murid
tunagrahita sedang dapat meningkat
peralatan seperti bola dan pelampung
setelah
ditambah agar siswa menjadi lebih
2011:76).
Penelitian
dilakukannya
kegiatan
bermain air.
aktif
bersama
kegiatan
berbasis
kinestetik.Orang
memberikan
saran
dalam melakukan
tua
agar
kegiatan
bermain air. Selain itu kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum pemberian tindakan,
diadakan penilaian pra tindakan guna
380
pemanasan akan lebih baik jika
menggunakan musik dan lagu yang
dapat
membuat
siswa
menjadi
Peningkatan Kecerdasan Kinestetik...
Mulya Sari
bersemangat
dalam
melakukan
kegiatan bermain air.
Pada
melakukan kegiatan bermain air guna
meningkatkan kecerdasan kinestetik.
siklus
II
terdapat
peningkatan kecerdasan kinestetik
SIMPULAN
pada setiap peserta didik.Peneliti
Berdasarkan hasil penelitian
bersama kolaborator dan orang tua
yang telah diuraikan terdapat adanya
dari peserta didik mendiskusikan
peningkatan kecerdasan kinestetik
hasil
siklus
pada anak usia dini dengan tingkat
II.Peserta didik sudah sampai pada
tunagrahita sedang kelas D1 SLB-C
tahap kemahiran.
Kembar Karya I yang dilakukan
pengamatan
pada
Perkembangan
kinesetetik
peserta
kecerdasan
didik
melalui
kegiatan
bermain
air.
setelah
Peningkatan kecerdasan kinestetik
diberitindakan pada siklus I sudah
dilakukan melalui kegiatan bermain
terdapat
air yang melalui tiga tahapan yaitu
peningkatan
kecerdasan
kinestetik.Pada pembahasan per anak
pemanasan,
per
kolam (pengenalan air), pelatihan
aspek
setiap
peserta
didik
mengalami peningkatan kecerdasan
gerakan
kinestetik.Penelitian dilanjutkan ke
gerakan kaki.
siklus II dilakukan untuk meningkat
kemahiran
kecerdasan
kinestetik
penyesuaian
lengan
dan
dalam
pelatihan
Pada penelitian ini penilaian
dilakukan per anak per aspek hal ini
peserta didik. Pada tahap kemahiran
dilakukan
siswa
belajar anak tunagrahitatidak dapat
akan
keterampilan
pada
mempelajari
suatu
tingkat
karena
dibandingkan
keberhasilan
dengan
teman
automatik
yang
lebih
baik.
sekelasnya,
Tujuannya
adalah
agar
siswa
dengan kemajuan yang dicapai oleh
melakukan tugas dengan baik, tepat
anak itu sendiri dari waktu ke waktu.
dan cepat (Soendari, 2011:13).Pada
Dengan demikian, dapat dikatakan
siklus II setiap peserta didik juga
bahwa penelitian ini berhasil karena
mengalami peningkatan kecerdasan
adanya
kinestetik.Peserta
didik
sudah
kinestetik pada anak usia dini dengan
memasuki
mahir
dalam
tingkat tunagrahita sedang kelas D1
tahap
tetapi
peningkatan
dibandingkan
kecerdasan
381
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 8 Edisi I, April 2014
SLB-C Kembar Karya I. Peningkatan
ini disebabkan karena dilakukannya
kegiatan bermain air dengan tahapan
yang
sesuai
dengan
kecerdasan
kinestetik.
SARAN
Hasil pengamatan kecerdasan
kinestetik
menyatakan
adanya
peningkatan pada setiap tindakan.
Oleh
karena
itu
hendaknya
pembelajaran anak tunagrahita harus
menggunakan prinsip keperagaan,
pengulangan
dan
Selain
pembelajaran
itu
individualisasi.
anak
tunagrahita harus dilakukan secara
individual,
hal
peserta
didik
ini
dikarenakan
mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Astati. 2011.Bina Diri Untuk Anak
Tunagrahita. Bandung:
Amanah Offset
_____.
2011.Pendidikan
Anak
Tunagrahita. Bandung:
Amanah Offset
Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara
Jamaris, Martini. 2009. Kesulitan
Belajar:
Perspektif,
Assessmen
dan
PenanggulangannyaJaka
rta: Yayasan Panamas
Murni
382
_____________. 2010. Orientasi
Baru Dalam Psikologi
Pendidikan.
Jakarta:
Yayasan Panamas Murni
Kusmayadi,Ismail.
2011.
Membongkar
Kecerdasan
Anak:
Mendeteksi Bakat dan
Potensi Anak. Jakarta:
Gudang Ilmu
Musfiroh,
Tadkiroatun.
2004.
Bermain Sambil Belajar
dan
Mengasah
Kecerdasan. Yogyakarta:
Direktorat
Pembinaan
Pendidikan
Tenaga
Kependidikan Perguruan
Tinggi Subdit PGTK dan
PLB
Rodomista, Kim. 2006. 101 cool
pool games for children.
Alameda: Hunter House
Soendari, Tjutju. 2011.Pembelajaran
Individual
dalam
Pendidikan
Anak
Berkebutuhan
Khusus.
Bandung: Amanah Offset
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009.
Konsep
Dasar
Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta: PT Indeks
__________________.
2010.
Bermain Kreatif Berbasis
Kecerdasan
Jamak.
Jakarta: PT Indeks
Sumantri,MS.
2005.
Model
Perkembangan
Keterampilan
Motorik
Anak Usia Dini. Jakarta:
Departemen Pendidikan
Nasional
Widati, Sri. 2011.Pembelajaran
Kreatif
dalam
Pendidikan
Anak
aBerkebutuhan Khusus.
Bandung: Amanah Offset
Download