PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUIKEGIATAN BERMAIN AIR MULYA SARI PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-Mail: [email protected] Abstract: This study aims to determine the increase in the kinesthetic intelligence of young children with moderate mental retardation level through water play activities. The research was carried out on students SLB-C class D1 Kembar Karya I with a 7 learners. This study was conducted from December 2012 to February 2013. This study uses action research method (Action Research). Usefulness of this action research is to improve the kinesthetic intelligence. This research was conducted using cycle provision. Each cycle has four main activities: planning, action, observation and reflection. The study consisted of 2 cycles where each cycle consists of 4 meetings. Analysis of the success of the research done individually per child per aspect for the development of children with mental retardation can not be compared to other children on her own but developments. The results showed an increase in the kinesthetic intelligence of young children with moderate mental retardation level class D1 SLB-C Kembar Karya I carried through water play activities. Keywords: Children Moderate Mental Retardationl, Kinesthetic Intelligence, Activity Water Play Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecerdasan kinestetik anak muda dengan tingkat keterbelakangan mental moderat melalui kegiatan bermain air. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas SLB - C D1 Kembar Karya I dengan 7 peserta didik.Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2012 sampai Februari 2013. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan ( Action Research). Kegunaan dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ketentuan siklus. Setiap siklus memiliki empat kegiatan utama: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 pertemuan.Analisis keberhasilan penelitian yang dilakukan secara individual per anak per aspek untuk pengembangan anak-anak dengan keterbelakangan mental tidak dapat dibandingkan dengan anak-anak lain pada dirinya sendiri, tetapi perkembangan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kecerdasan kinestetik anak muda dengan kelas tingkat keterbelakangan mental moderat D1 SLB - C Kembar Karya I dilakukan melalui kegiatan bermain air . Kata Kunci: Anak-anak Retardasi Mental Sedang, Kinestetik Intelligence, Kegiatan Air Putar Anak berkebutuhan khusus keterbatasan mental atau disebut anak tunagrahita. Kondisi ini keterbatasan pada dirinya, salah satu menyebabkan individu yang keterbatasan bersangkutan mengalami hambatan adalah yang tersebut memiliki adalah 373 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi I, April 2014 dalam belajar dan mengalami hambatan untuk dapat melakukan berbagai fungsi dalam kehidupannya penerimaan dan dalam penyesuaian diri. SLB penerimaan Kembar Karya berhubungan Pembangunan merupakan menerima, salah satu sekolah yang melayani mengingat. informasi.Proses informasi dengan kemampuan memproses Penelitian pendidikan bagi anak-anak yang sangat dan Alfano memiliki kekurangan, salah satunya menunjukkan bahwa anak yang lebih bagi anak dengan tingkattunagrahita banyak sedang. Jenjang pendidikan yang ada gerakan, untuk mengembangkan keterampilan yang anak usia dini dengan bermain dan banyak lebih mampu tunagrahitasedang di SLB Kembar kelak Karya I yaitu TKLB dan SDLB. hidup.Menurutnyabermain sekaligus Anak tunagrahita antara dengan sedang 36 sampai tunagrahita tingkat memiliki IQ mereka dengan butuhkan dalam belajar. Gerakan sangatlah penting untuk dijadikan elemen dalam Anak permainan karen gerakan berasal dari mengalami bagian otak, sama dengan spek-aspek 51. dan pembelajaran lain yang juga berasal gangguan koordinasi dari otak. Dengan demikian aktivitas sensomotorik.Anak tunagrahita visik merupakan hal penting dalam kekurangmatangan motorik sedang mulai memperlihatkan ciri- merangsang kemampuan mental. Kecerdasan kinestetik sangat ciri klinis, seperti downsyndrome, hydrocephalus dan mikrochepalus. mempengaruhi perkembangan Perkembangan motorik Perkembangan kecerdasan anak anak. tunagrahita sedang berbeda dengan motorik adalah proses sejalan dengan anak usia dini pada umumnya. bertambahnya usia secara bertahap Mereka mengalami keterlambatan dan dalam perkembangan mental dan individu meningkat dari keadaan fisiknya.Hal ini dikarenakan mereka sederhana, tidak terorganisasi, dan memiliki hambatan dalam kinerja tidak terampil kearah penampilan otak keterampilan 374 yang berhubungan dengan berkesinambungan motoriks gerakan yang Peningkatan Kecerdasan Kinestetik... Mulya Sari kompleks dan terorganisasi dengan Kegiatan pembelajaran yang baik, yang pada akhirnya kearah dapat meningkatkan perkembangan penyesuaian keterampilan menyertai kecerdasan kinestetik yaitu dapat terjadinya proses menua (menjadi dilakukan dengan kegiatan bermain tua). air. Bermain air merupakan aktivitas Pengamatan yang dilaksanakan yang sangat menyenangkan di SLB C Kembar Karya I Jakarta bagianak,selainmelatihperkembanga Timur, nfisikjuga dapat tunagrahita sedang di kelas D1 yang keseimbangan, lifeskill, mengalami kesulitan motorik. Hal ini kemampuan dapat menjaga diri. Berdasarkan kondisi banyak anak terlihat saat dengan kegiatan untuk pembelajaran olahraga. Ketika guru pada memberikan I,makakecerdasan instruksi untuk SLB melatih termasuk bertahan Kembar dan Karya kinestetik pada melakukan suatu gerakan, mereka anak usia dini berkebutuhan khusus cenderung dengan tingkat tunagrahita sedang diam karna menerima kesulitan informasi.Anak kelas D1 perlu ditingkatkan. tunagrahita sedang di kelas D1 ini penelitian belum gerakan meningkatkan kecerdasan kinestetik berdasarkan perintah tetapi harus pada anak usia dini dengan tingkat dibimbing guru.Apabila tunagrahita sedang kelas D1 SLB-C diberikan perintah suatu gerakan, Kembar Karya I melalui kegiatan reaksi yang diperlihatkan hanya diam bermain air. saja bisa melakukan oleh dengan pandangan ini bertujuan untuk kosong kemudian kadangkala tersenyum dan Tunagrahita menatap wajah gurunya saja. Anak Anak dengan keterbatasan akan melakukan gerakan dengan mental bimbingan guru itu pun guru harus tunagrahita membimbing digunakan untuk menyebut anak setiap saat, biasa berdasarkan pengalaman guru-guru yang yang mengajar intelektual anak sedang di kelas Dasar 1. tunagrahita disebut adalah mempunyai di dengan istilah yang kemampuan bawah rata-rata. Martini Jamaris menuliskan retardasi 375 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi I, April 2014 mental atau dikenal dengan istilah tunagrahita disabilitas di karakteristik yang tidak berbeda Indonesia dikenal dengan nama tuna jauh. Terdapat perbedaan tingkatan grahita pembelajaran yaitu satu tingkat lebih intelegensia adalah mengalami atau individu keterbatasan (Jamaris, yang mental 2010:269).Anak rendah. sedang Jadi pembelajaran memilki dalam anak kegiatan usia dini tunagrahita atau dikenal juga dengan berkebutuhan khusus dengan tingkat istilah terbelakang mental karena tunagrahita sedang hendaknya ada keterbatasan penyesuaian kecerdasannya asupan materi mengakibatkan dirinya sukar untuk diperlukannya mengikuti program di sekolah biasa secara secara klasikal. tersebut dapat menyerap pemberian Definisi Retardasi Mental pemberian dan berulang materi sehingga anak pembelajaran secara baik. dikemukakan oleh The American Proses penerimaan informasi Association on Mental Retardation, sangat berhubungan dengan kemam- pada tahun 1992, yaitu “Mental puan menerima, memproses dan retardation substantial mengingat. Apabila terjadi suatu limitations in present functioning. It kesulitan di dalam proses tersebut is characterized maka akan terjadi kesulitan dalam refers to by significantly subaverage intellectual functioning, meneriman existing concurrently with related 2009:75).Kesulitan dalam mengingat limitation in two or moreof the adalah kesulitan dalam menyimpan following applicable adaptive skills berbagai informasi yang diterima areas: communication. Self care, oleh pancaindera di pusat susunan home living, social skills, community saraf use, self-direction, health and safety, memori functional academics, leisure and merupakan faktor utama penyebab work. Mental retardation manifests utama lambatnya proses belajar pada before age 18” (Jamaris, 2010:268). anak usia dini berkebutuhan khusus Pembelajaran anak usia dini berkebutuhan khusus dengan tingkat 376 informasi yang atau berfungsi ingatan. (Jamaris, mengatur Hal ini dengan tingkat tunagrahita sedang. Mereka cenderung mengalami Peningkatan Kecerdasan Kinestetik... Mulya Sari kesulitan dalam menerima, seperti berlari, menari, membangun memproses dan mengingat berbagai sesuatu, melakukan kegiatan seni dan stimulus yang diterima. Kesulitan hasta karya (Sujiono, 2010:59). tersebut dapat ditanggulangi dengan Kecerdasan fisik sangat memberikan proses belajar secara mempengaruhi perkembangan berulang-ulang. motorik Perkembangan Proses belajar anak. tersebut akan membantu mereka motorik adalah proses sejalan dengan untuk dapat melakukan berbagai bertambahnya usia secara bertahap stimulus yang diberikan. dan Keberhasilan gerakan anak individu meningkat dari keadaan tunagrahita agar tidak dibandingkan sederhana, tidak terorganisasi, dan dengan teman sekelasnya, tetapi tidak terampil kearah penampilan dibandingkan dengan kemajuan yang keterampilan dicapai oleh anak itu sendiri dari kompleks dan terorganisasi dengan waktu ke waktu.Oleh karena itu, baik, yang pada akhirnya kearah penilaian tunagrahita penyesuaian keterampilan menyertai maksudnya terjadinya proses menua (menjadi adalah pada belajar berkesinambungan anak longitudinal penilaian yang mengacu pada perbandingan prestasi individu atas dirinya sendiri kemarin dan yang hari dicapainya ini (Astati, 2011:76). motoriks yang tua) (Sumantri, 2005:47). Ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan tubuh atau fisik yaitu anak yang suka berolahraga, anak juga dapat menirukan perilaku atau gerak-gerik orang lain, suka menari, suka kegiatan luar ruangan. Anak Kecerdasan Kinestetik Amstrong berpendapat bahwa kecerdasan kinestetik menyukai kegiatan yang atau membutuhkan keterampilan tangan , karena ketika ia berpikir, ia pun kecerdasan fisik adalah suatu kecerdasan di mana saat harus bergerak. Dengan kekuatan menggunakannya seseorang mampu fisik dan stamina yang lebih tinggi atau terampil menggunakan anggota dibandingkan orang lain, maka orang tubuhnya untuk melakukan gerakan dengan kecerdasan tubuh biasanya 377 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi I, April 2014 menyukai kegiatan berbahaya.Pada hidupnya. Kemampuan gerak dasar penelitian dibagi menjadi tiga kategori yaitu ini yang dimaksud kecerdasan kinestetik adalah suatu gerak kecerdasan saat ditempat), gerak lokomotor (gerakan menggunakannya seseorang terampil berpindah tempat), gerak manipulatif menggunakan (gerakan dengan objek) (Sumantri, fisik di mana anggota tubuhnya untuk melakukan gerakan motorik nonlokomotor (gerakan 2005:98-100). kasar. Kecerdasan ini merupakan keahlian menggunakan seluruh tubuh Bermain Air untuk menyampaikan ide, perasaan, Setiap anak menyukai air. dan keterampilan. Kecerdasan ini Berenang adalah satu keahlian yang meliputi kemampuan paling khusus, seperti fisik yang penting yang dapat koordinasi, ditanamkan pada anak sejak kecil. keterampilan, Selain itu, renang adalah kegiatan kekuatan, kelenturan, dan kecepatan yang sangat baik untuk kesehatan, maupun dan dapat meningkatkan kepercayaan keseimbangan, kemampuan menerima rangsangan panca indera (Musfiroh, diri 2004:69). memang tertarik pada air.Water play Secara alamiah jenis gerak anak.Secara alamiah anak provides many social benefits, too. motorik sudah dimiliki oleh setiap Learning anak karena sangat berpengaruh bagi children’s perkembangan pertumbuhan cognitive developments. Games also anak usia dini.Pengayaan motorik provide a supportive environment to kasar adalah kemampuan anak usia help dini dengan enhance their interpersonal skills. besar. Successfully interacting with others Kemampuan menggunakan otot-otot helps them acquire self confidence. besar dini Additionally, games that require tergolong pada kemampuan gerak children to use they imagination dasar, kemampuan ini dilakukan encourage participants to express untuk their ideas and share their creativity beraktivitas menggunakan 378 dan ini bagi otot-otot anak meningkatkan usia kualitas new games listening children, even develops skills shy and ones, Peningkatan Kecerdasan Kinestetik... Mulya Sari with others (Rodomista, 2006:1). ada Bermain air memberikan manfaat perencanaan, tindakan, pengamatan, sosial.Belajar dan refleksi. permainan baru mengembangkan keterampilan anakanak mendengarkan dan pada setiap Penelitian cara siklus, ini yaitu menganalisis meningkatkan kecerdasan perkembangan kognitif. Permainan kinestetik juga menyediakan lingkungan yang berkebutuhan khusus dengan tingkat mendukung untuk membantu anak- tunagrahita sedang. Subjek dalam anak, pemalu, penelitian ini adalah peserta didik keterampilan kelas D1 SLB-C semester I dan II bahkan yang meningkatkan interpersonal mereka. Berhasil anak usia dini tahun pelajaran 2012/2013 dengan berinteraksi dengan orang lain jumlah 7 orang yang terdiri dari 1 membantu mereka memperoleh perempuan dan 6 laki-laki. Observasi kepercayaan diri. awal dilakukan pada bulan Oktober 2012 dan penelitian dilakukan pada bulan METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Desember 2012 Februari 2013.Kegiatan bermain air metode penelitian tindakan (Action dilaksanakan Research).Kegunaan perumahan Permata Timur. tindakan ini penelitian adalah untuk kinestetik Kecerdasan memberikan melalui di kolam Perkembangan meningkatkan kecerdasan kinestetik. kinestetik bermain peneliti yang terdiri dari beberapa kegiatan bermain tahapan, secara langkah-langkah didapatkan terbaik dalam bertahap prosedur dengan stimulus kegiatan renang kecerdasan dilakukan kegiatan bermain air dirancang oleh sehingga sampai berupa air.Pemberian air dilakukan sesuai dengan yang ada.Terdapat dua kegiatan pembelajaran.Penelitian ini siklus dalam penelitian ini, setiap dilakukan dengan siklus terdapat empat kali pertemuan. pemberian siklus. mempunyai menggunakan Setiap empat siklus kegiatan utama.“Empat kegiatan utama yang Tahapan kegiatan bermain air yang dilakukan penyesuaian adalah dalam pemanasan, kolam 379 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi I, April 2014 (pengenalan air), pelatihan gerakan mengetahui lengan dan pelatihan gerakan kaki. kecerdasan kinestetik peserta didik kemampuan awal Instrumen pengumpulan data dengan mengamati kegiatan bermain yang digunakan dalam penelitian air peserta didik. Pada pra tindakan tindakan ini yaitu observasi, catatan yang dilakukan kegiatan bermain air lapangan, tidak bertahap dan tidak wawancara dan rutin dokumentasi penelitian.Keberhasilan dilaksanakan. Selain itu tidak ada belajar anak tunagrahita agar tidak fokus kegiatan untuk meningkatkan dibandingkan kecerdasan sekelasnya, dengan tetapi teman dibandingkan dengan kemajuan yang dicapai oleh anak itu sendiri dari waktu ke kinestetik belum ada manfaatyang maksimal dari kegiatan berenang. Pada siklus I sudah terdapat waktu.Oleh karena itu, penilaian peningkatan pada kinestetik.Peserta anak longitudinal tunagrahita maksudnya adalah sehingga kecerdasan didik sudah penilaian dianggap mampu melakukan yang mengacu pada perbandingan kegiatan berbasis kecerdasan prestasi individu atas dirinya sendiri kinestetik.Peneliti yang dicapainya kemarin dan hari ini kolaborator dan orang tua dari (Astati, ini peserta didik mendiskusikan untuk dinyatakan berhasil jika prosentase melanjutkan penelitian ke siklus II penilaian kecerdasan kinestetik per agar peserta didik menjadi mahir anak per aspek meningkat berkisar melakukan antara 30% - 50%, ini berarti kecerdasan kecerdasan kinestetik pada anak murid tunagrahita sedang dapat meningkat peralatan seperti bola dan pelampung setelah ditambah agar siswa menjadi lebih 2011:76). Penelitian dilakukannya kegiatan bermain air. aktif bersama kegiatan berbasis kinestetik.Orang memberikan saran dalam melakukan tua agar kegiatan bermain air. Selain itu kegiatan HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum pemberian tindakan, diadakan penilaian pra tindakan guna 380 pemanasan akan lebih baik jika menggunakan musik dan lagu yang dapat membuat siswa menjadi Peningkatan Kecerdasan Kinestetik... Mulya Sari bersemangat dalam melakukan kegiatan bermain air. Pada melakukan kegiatan bermain air guna meningkatkan kecerdasan kinestetik. siklus II terdapat peningkatan kecerdasan kinestetik SIMPULAN pada setiap peserta didik.Peneliti Berdasarkan hasil penelitian bersama kolaborator dan orang tua yang telah diuraikan terdapat adanya dari peserta didik mendiskusikan peningkatan kecerdasan kinestetik hasil siklus pada anak usia dini dengan tingkat II.Peserta didik sudah sampai pada tunagrahita sedang kelas D1 SLB-C tahap kemahiran. Kembar Karya I yang dilakukan pengamatan pada Perkembangan kinesetetik peserta kecerdasan didik melalui kegiatan bermain air. setelah Peningkatan kecerdasan kinestetik diberitindakan pada siklus I sudah dilakukan melalui kegiatan bermain terdapat air yang melalui tiga tahapan yaitu peningkatan kecerdasan kinestetik.Pada pembahasan per anak pemanasan, per kolam (pengenalan air), pelatihan aspek setiap peserta didik mengalami peningkatan kecerdasan gerakan kinestetik.Penelitian dilanjutkan ke gerakan kaki. siklus II dilakukan untuk meningkat kemahiran kecerdasan kinestetik penyesuaian lengan dan dalam pelatihan Pada penelitian ini penilaian dilakukan per anak per aspek hal ini peserta didik. Pada tahap kemahiran dilakukan siswa belajar anak tunagrahitatidak dapat akan keterampilan pada mempelajari suatu tingkat karena dibandingkan keberhasilan dengan teman automatik yang lebih baik. sekelasnya, Tujuannya adalah agar siswa dengan kemajuan yang dicapai oleh melakukan tugas dengan baik, tepat anak itu sendiri dari waktu ke waktu. dan cepat (Soendari, 2011:13).Pada Dengan demikian, dapat dikatakan siklus II setiap peserta didik juga bahwa penelitian ini berhasil karena mengalami peningkatan kecerdasan adanya kinestetik.Peserta didik sudah kinestetik pada anak usia dini dengan memasuki mahir dalam tingkat tunagrahita sedang kelas D1 tahap tetapi peningkatan dibandingkan kecerdasan 381 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi I, April 2014 SLB-C Kembar Karya I. Peningkatan ini disebabkan karena dilakukannya kegiatan bermain air dengan tahapan yang sesuai dengan kecerdasan kinestetik. SARAN Hasil pengamatan kecerdasan kinestetik menyatakan adanya peningkatan pada setiap tindakan. Oleh karena itu hendaknya pembelajaran anak tunagrahita harus menggunakan prinsip keperagaan, pengulangan dan Selain pembelajaran itu individualisasi. anak tunagrahita harus dilakukan secara individual, hal peserta didik ini dikarenakan mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. DAFTAR PUSTAKA Astati. 2011.Bina Diri Untuk Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah Offset _____. 2011.Pendidikan Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah Offset Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Jamaris, Martini. 2009. Kesulitan Belajar: Perspektif, Assessmen dan PenanggulangannyaJaka rta: Yayasan Panamas Murni 382 _____________. 2010. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Yayasan Panamas Murni Kusmayadi,Ismail. 2011. Membongkar Kecerdasan Anak: Mendeteksi Bakat dan Potensi Anak. Jakarta: Gudang Ilmu Musfiroh, Tadkiroatun. 2004. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan. Yogyakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Subdit PGTK dan PLB Rodomista, Kim. 2006. 101 cool pool games for children. Alameda: Hunter House Soendari, Tjutju. 2011.Pembelajaran Individual dalam Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Amanah Offset Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks __________________. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks Sumantri,MS. 2005. Model Perkembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Widati, Sri. 2011.Pembelajaran Kreatif dalam Pendidikan Anak aBerkebutuhan Khusus. Bandung: Amanah Offset