PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT Faisal Yunus Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Jakarta PENDAHULUAN ♦ Asma penyakit kronik saluran napas ♦ Penyempitan saluran napas ♦ Derajat bervariasi ♦ Inflamasi kronik ♦ Hipereaktiviti saluran napas KARAKTERISTIK ASMA Makin cepat pengobatan dimulai makin mudah mengatasi serangan Makin lama dan makin berat serangan makin sukar pengobatannya dan penyembuhannya juga makin lama FAKTOR RISIKO UNTUK EKSASERBASI ASMA Alergen Infeksi saluran napas Exercise dan hiperventilasi Cuaca Sulfur dioksida Makanan, bumbu, obat-obatan TUJUAN PENATALAKSANAAN PADA EKSASERBASI AKUT Menghilangkan obstruksi secepat mungkin Menghilangkan hipoksemi Mengembalikan faal paru ke normal secepat mungkin Mencegah kekambuhan FAKTOR YANG MENINGKATKAN RISIKO KEMATIAN KARENA ASMA Riwayat gagal napas dan pemasangan intubasi Pemakaian steroid sistemik Kunjungan ke unit gawat darurat / perawatan karena asma Penatalaksanaan asma yang tidak adekuat Depresi berat dan atau masalah psikososial KLASIFIKASI BERAT SERANGAN ASMA Serangan ringan Serangan sedang Serangan berat Serangan mengancam jiwa SERANGAN ASMA RINGAN Sesak napas : Waktu berjalan Bisa berbaring Berbicara : Kalimat Kesadaran : Mungkin agitasi Frekuensi napas : < 20 x SERANGAN ASMA RINGAN Pemakaian otot bantu napas : Biasanya tidak Mengi : akhir ekspirasi paksa Nadi Pulsus : < 100 kali/menit : tidak ada paradoksus SERANGAN ASMA RINGAN APE sesudah terapi Awal : > 80 % Pa O2 : Normal Pa CO2 : < 45 mmHg Saturasi O2 : > 95 % (udara biasa) SERANGAN ASMA SEDANG Sesak napas : Waktu berbicara lebih suka duduk Berbicara Kesadaran : Kata-kata : Biasanya agitasi Frekuensi napas : 20 – 30 x SERANGAN ASMA SEDANG Pemakaian otot Bantu napas : Biasanya ada Mengi : akhir ekspirasi Nadi : 100 - 120 kali/menit Pulsus : mungkin ada paradoksus 10 - 25 mmHg SERANGAN ASMA SEDANG APE sesudah terapi awal : 60 - 80 % Pa O2 : > 60 mmHg Pa CO2 : < 45 mmHg Saturasi O2 (udara biasa) : 91 - 95 % SERANGAN ASMA BERAT Sesak napas : saat istirahat duduk membungkuk Berbicara : kata demi kata Kesadaran : biasanya agitasi Frekuensi napas : > 30 x / menit Pemakaian otot bantu napas : biasanya ada Nadi : > 120 kali/menit SERANGAN ASMA BERAT Mengi Pulsus paradoksus APE Pa O2 Pa CO2 Saturasi O2 (udara biasa) : ekspirasi & inspirasi : sering ada > 25 mmHg : < 60 % < 100 L/menit : < 60 mmHg : > 45 mmHg : < 90 % PENATALAKSANAAN SERANGAN ASMA PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT Penilaian Awal Anamnesis, PF (auskultasi, penggunaan otot bantu napas, denyut jantung, frekuensi napas), APE atau VEP1 , saturasi oksigen, dan tes lain yang diperlukan Terapi Awal • Inhalasi β2-agonis kerja cepat secara terus menerus selama 1 jam. • Oksigen sampai tercapai saturasi O2 > 90% (95% pada anak-anak) • Steroid sistemik jika tidak ada respons segera, atau jika pasien sebelumnya sudah menggunakan steroid oral atau jika derajat keparahan sudah berat • Sedasi merupakan kontra-indikasi terapi asma eksaserbasi. Penilaian Ulang setelah 1 jam APE, saturasi Q2, tes lain yang diperlukan Ref. GINA 2006 PENILAIAN AWAL Anamnesis Pemerksaan fisis : - auskultasi - penggunaan otot bantu - denyut jantung - frekuensi napas APE atau VEP1 Saturasi O2 Uji lain yang diperlukan TERAPI AWAL Inhalasi agonis β2 kerja singkat terus menerus selama I jam Oksigen sampai saturasi ≥ 90% Steroid sistemik bila : - tidak ada respons segera - pasien sudah dapat steroid oral - keparahan sudah berat Sedasi merupakan kontra indikasi pada semua eksaserbasi TERAPI ALTERNATIF Injeksi adrenalin 0.2 – 0.3 mg subcutan diberikan tiap 15 menit sebanyak tiga kali Injeksi terbutalin 0.5 mg subcutan diberikan tiap 15 menit sebanyak tiga kali PENILAIAN ULANG Setelah satu jam APE Saturasi oksigen Uji lain yang diperlukan lanjutan …. Penilaian Ulang stlh 1 jam Derajat Berat Derajat Sedang • APE 60-80% dari yang diperkirakan • Pem. Fisis : gejala sedang, penggunaan otot bantu pernapasan • Oksigen • Inhalasi β2-agonis dan anti-kolinergik setiap 60 menit • Glukokortikosteroid oral • Teruskan terapi 1-3 jam jika ada perbaikan • APE < 60% dari yang diperkirakan • PF: gejala berat saat istirahat, retraksi dada • Riwayat faktor risiko mendekati asma yangg fatal • Tidak ada perbaikan setelah terapi awal • Inhalasi β2 -agonis dan anti-kolinergik • Oksigen • Glukokortikosteroid sistemik • Magnesium IV Penilaian Ulang stlh 1-2 jam Respons baik Ref : GINA 2006 Respons tidak baik selama 1-2 jam Respons buruk selama 1-2 jam DERAJAT SEDANG APE 60-80% dari yang diperkirakan Pemeriksan fisis : gejala sedang, penggunaan otot bantu napas Oksigen Inhalasi agonis β2 terus menerus setiap 60 menit Kortikosteroid oral Teruskan terapi 1-3 jam bila ada perbaikan DERAJAT BERAT APE < 60% dari yang diperkirakan Pemeriksan fisis : gejala berat saat istirahat, retraksi dada Riwayat faktor risiko mendekati asma yang fatal Tidak ada perbaikan setelah terapi awal Inhalasi agonis β2 dan antikolinergik Oksigen Kortikosteroid sistemik Magnesium IV lanjutan …. Penilaian Ulang stlh 1-2 jam Respons baik Ref : GINA 2006 Respons tidak baik selama 1-2 jam Respons buruk selama 1-2 jam Respons Baik • Bertahan 60 menit setelah terapi terakhir • PF : normal • APE > 70% • Tidak stres • Saturasi O2 > 90% (95% pada anak-anak) Pulangkan ke Rumah • Lanjutkan β2-agonis inhalasi • Pertimbangkan steroid oral • Pertimbangkan inhaler kombinasi • Edukasi pasien: Cara pakai obat yang benar Buat rencana aksi Follow-up teratur Kriteria bisa dipulangkan • jika APE > 60% dari yang diperkirakan • Kondisi tetap pada saat terapi oral / inhalasi Respons tidak lengkap selama 1-2 jam • • • • Pasien risiko tinggi PF: gejala ringan-sedang APE < 70% Saturasi O2 tidak membaik Rawat di Rumah Sakit (acute care setting) • Inh β2-agonis ± anti-kolinergik • Steroid sistemik • Oksigen • Magnesium IV • Monitor APE, saturasi O2 , nadi Perbaikan Tidak membaik Respons buruk selama 1 jam • Pasien risiko tinggi • PF: gejala berat, kesadaran menurun, kebingungan • APE < 30% • PCO2 > 45mm Hg • PO2 < 60mm Hg Rawat di ICU • Inh β2-agonis + anti-kolinergik • Steroid IV • Pertimbangkan β2 -agonis IV • Oksigen • Pertimbangkan teofilin IV • Intubasi dan ventilasi mekanis jika perlu Rawat di ICU Jika tidak ada perbaikan setelah 6-12 jam RESPONS BAIK Bertahan 60 menit setelah terapi terakhir Pemeriksaan fisis normal Ape > 70% Tidak stres Saturasi O2 > 90% Pulangkan ke rumah PULANGKAN KE RUMAH Lanjutkan agonis β2 inhalasi Pertimbangkan steroid oral Pertimbangkan inhalasi kombinasi Edukasi pasien : - cara pakai bat - rencana terapi - follow up teratur RESPONS TIDAK LENGKAP Selama 1-2 jam Pasien risiko tinggi Pemeriksaan fisis : gejala ringan, sedang APE < 70% Tidak stres Saturasi O2 tidak membaik Rawat di rumah sakit RAWAT DI RUMAH SAKIT Inhalasi agonis β2 + antikolinergik Steroid sistemik Oksigen Magnesium IV Monitor APE, Saturasi O2, nadi RESPONS BURUK Selama 1-2 jam Pasien risiko tinggi Pemeriksaan fisis : gejala berat, kesadaran turun, kebingungan APE < 70% PCO2 > 45 mmHg PO2 < 60 mmHg Rawat di ICU RAWAT DI ICU Inhalasi agonis β2 + antikolinergik Steroid IV Pertimbangkan agonis β2 IV Oksigen Pertimbangkan aminofilin IV Intubasi dan ventilasi mekanis jika perlu Pulangkan ke Rumah • Lanjutkan β2-agonis inhalasi • Pertimbangkan steroid oral • Pertimbangkan inhaler kombinasi • Edukasi pasien: Cara pakai obat yang benar Buat rencana aksi Follow-up teratur Kriteria bisa dipulangkan • jika APE > 60% dari yang diperkirakan • Kondisi tetap pada saat terapi oral / inhalasi Rawat di Rumah Sakit (acute care setting) • Inh β2-agonis ± anti-kolinergik • Steroid sistemik • Oksigen • Magnesium IV • Monitor APE, saturasi O2 , nadi Perbaikan Tidak membaik Rawat di ICU • Inh β2-agonis + anti-kolinergik • Steroid IV • Pertimbangkan β2 -agonis IV • Oksigen • Pertimbangkan teofilin IV • Intubasi dan ventilasi mekanis jika perlu Rawat di ICU Jika tidak ada perbaikan setelah 6-12 jam KRITERIA BISA DIPULANGKAN Bila APE > 60% dari yang diperkirakan Kondisi menetap pada saat terapi oral / inhalasi Perbandingan Efikasi inhalasi Salbutamol dengan Kombinasi Salbutamol dan Ipratropium Bromid pada Asma Akut Sedang Sanri Pramahdi, faisal Yunus dan Wiwien Heru Wiyono Department Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Alur Penelitian Kelompok Salbutamol Kelompok Kombinasi • • • • • • • • • • Penilaian awal Tx: salbutamol 2,5 mg + ipratoprium bromida 0,5 mg, deksametason 10 mg iv, O2 4-5 L/mnt Penilaian Tx: salbutamol 2,5 mg + ipratoprium bromida 0,5 mg Penilaian Tx: salbutamol 2,5 mg + ipratoprium bromida 0,5 mg Penilaian Tx: salbutamol 2,5 mg + ipratoprium bromida 0,5 mg Penilaian Tx: salbutamol 2,5 mg + ipratoprium bromida 0,5 mg • • Penilaian awal Tx: salbutamol 2,5 mg , deksametason 10 mg iv, O2 4-5 L/mnt • • Penilaian Tx: salbutamol 2,5 mg • • Penilaian Tx: salbutamol 2,5 mg • • Penilaian Tx: salbutamol 2,5 mg • • Penilaian Tx: salbutamol 2,5 mg 0 mnt 20 mnt 40 mnt 60 mnt 120 mnt Frekuensi Napas Perubahan Frekuensi Napas 30 25 20 15 10 5 0 Salbutamol Kombinasi 0 20 40 60 120 Menit Perubahan Denyut Nadi Denyut Nadi 105 100 Salbutamol 95 Kombinasi 90 85 80 0 20 40 60 120 Menit Perubahan SaO2 SaO2 98 Salbutamol 96 94 Kombinasi 0 120 Salbutamol 95,07 95,67 Kombinasi 94,84 96,24 Menit Perubahan PaO2 PaO2 90 85 Salbutamol Kombinasi 80 75 0 120 Salbutamol 82,53 88,6 Kombinasi 84,32 88,92 Menit Perubahan PaCO2 PaCO2 42 Salbutamol 40 38 Kombinasi 0 120 Salbutamol 41,4 39,53 Kombinasi 41,36 39,16 Menit Perubahan APE 350 300 APE 250 200 150 100 Salbutamol 50 Kombinasi 0 0 20 40 Menit 60 120 Perubahan VEP1 1,4 1,2 VEP1 1 0,8 0,6 0,4 Salbutamol 0,2 Kombinasi 0 0 60 Menit 120 Perubahan VEP1% 0,6 0,5 VEP1% 0,4 0,3 0,2 Salbutamol 0,1 Kombinasi 0 0 60 Menit 120 PENUTUP Asma penyakit kronik saluran napas Eksaserbasi terjadi karena faktor pencetus Derajat serangan bervariasi dari ringan sampai mengancam jiwa PENUTUP Berat serangan ditentukan oleh gejala subjektif, pemeriksaan fisik, faal paru dan analisis gas darah Pengobatan eksaserbasi akut adalah pemberian bronkodilator, oksigen dan kortikosteroid sistemik PENUTUP Kortikosteroid sistemik mempercepat penyembuhan, mencegah kematian dan mengurangi angka kekambuhan FY