PT SMR UT AMA Tbk DAN EN TIT AS ANAKNY AI

advertisement
PT SMR UTAMA Tbk
DAN EN TIT AS ANAKNY A I AND ITS SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan Konsolidasian I Consolidated Financial Statements
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal tersebut
As of December 31, 2016 And For The Year Then Ended
Dan Laporan Auditor lndependen I And Independent Auditor's Report
R
PT SMR Utama Tbk
PT SMR UTAMA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisil i
Nom or Telepon
Jabatan
PT SMR UTAMA TBK AND ITS SUBSIDIARIES
BOARD OF DIRECTORS' STATEMENT LETTER
REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS AT DECEMBER 31, 2016
J. Wahyoedi Hidayat
Menara Citicon Lantai 9, Jl. Letjen S. Parman Kav 72 ,
Jakarta Barat, 11410
Jl. Alam Asri IX/SF 7 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan
(62-21) 2930-8800
Direktur Utama I President Director
Menyatakan bahwa :
1. bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian laporan keuangan
konsolidasian
PT SMR Utama Tbk dan Entitas Anaknya ;
Name
Office Address
Domicile Address
Phone Number
Position
State that:
1. we are responsible for the preparation and
consolidated financial
presentation of the
statements of PT SMR Utama Tbk and its
Subsidiaries ;
2.
laporan
keuangan
konsolidasian
PT SMR Utama Tbk dan Entitas Anaknya telah
disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia;
2.
the
consolidated
financial
statements
of
PT SMR Utama Tbk and its Subsidiaries have
been prepared and presented in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards;
3.·
a.
semua informasi dalam laporan keuangan
konsolidasian PT SMR Utama Tbk dan
Entitas Anaknya telah dimuat secara
lengkap dan benar;
laporan
keuangan
konsolidas ian
PT SMR Utama Tbk dan Entitas Anaknya
tidak mengandung informasi atau fakta
material yang tidak benar, dan tidak
menghilangkan
informasi
atau
fakta
material.
3.
a.
bertanggung jawab atas sistem pengendalian
internal PT SMR Utama Tbk.
4.
b.
4.
b.
all information in consolidated financial
statements of PT SMR Utama Tbk and its
Subsidiaries has been disclosed in a
complete and truthful manner;
the consolidated financial statements of
PT SMR Utama Tbk and its Subsidiaries do
not contain any incorrect information or
material fact, nor do they omit information or
material fact;
we are responsible for PT SMR Utama Tbk
internal control system.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya .
This statement letter is made truthfully.
Kami yang bertandatangan di bawah ini :
We, the undersigned:
Jakarta , 27 Maret 2017/ March 27, 2017
Head Office
Menara Citicon 9th Floor
Jl . Letjen S. Parman Kav. 72
Jakarta 11410
Tel. (62 21) 2930 8835
Fax. (62 21) 2930 8896
www.smrutama .com
ANWAR & REKAN
~
i)i=l(
~
INTERNATIONAl
The original report included herein is in Indonesian language .
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT
Laporan No. AR/L-175/17
Report No. AR/L-175117
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT SMR Utama Tbk
The Shareholders, Boards of Commissioners and
Directors
PT SMR Utama Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian
PT SMR Utama Tbk dan entitas anaknya terlampir, yang
terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal
31 Desember 2016, serta laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas
dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar
kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan
lainnya.
We have audited the accompanying consolidated
financial statements of PT SMR Utama Tbk and its
subsidiaries,
which
comprise
the
consolidated
statement
of
financial
position
as
of
December 31 , 2016, and the consolidated statements
of profit or loss and other comprehensive income,
changes in equity, and cash flows for the year then
ended, and a summary of significant accounting
policies and other explanatory information.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
Management's
statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,
dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan .
Management is responsible for the preparation and fair
presentation of such consolidated financial statements
in accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards, and for such internal control as
management determines is necessary to enable the
preparation of consolidated financial statements that
are free from material misstatement, whether due to
fraud or error.
Tanggung jawab auditor
responsibility
for
the
financial
Auditor's responsibility
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu
opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut
berdasarkan audit kami . Kami melaksanakan audit kami
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh lnstitut
Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan
kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan
dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah laporan keuangan konsol idasian
tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.
Our responsibility is to express an opm10n on such
consolidated financial statements based on our audit.
We conducted our audit in accordance with Standards
on Auditing established by the Indonesian Institute of
Certified Public Accountants. Those standards require
that we comply with ethical requirements and plan and
perform the audit to obtain reasonable assurance about
whether such consolidated financial statements are free
from material misstatement.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk
memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan . Prosedur yang
dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk
penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan
maupun kesalahan . Dalam melakukan penilaian risiko
tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal
yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar
laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit
yang tepat sesuai dengan kondisinya , tetapi bukan untuk
tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian
entitas .
Suatu
audit
juga
mencakup
internal
pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat
oleh manajemen, serta pengevaluas ian atas penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan .
An audit involves performing procedures to obtain audit
evidence about the amounts and disclosures in the
financial statements. The procedures selected depend
on the auditor's judgment, including the assessment of
the risks of material misstatement of the financial
statements, whether due to fraud or error. In making
those risk assessments, the auditor considers internal
control relevant to the entity's preparation and fair
presentation of the financial statements in order to
design audit procedures that are appropriate in the
circumstances, but not for the purpose of expressing an
opinion on the effectiveness of the entity's internal
control. An audit also includes evaluating the
appropriateness of accounting policies used and the
reasonableness of accounting estimates made by
management, as well as evaluating the overall
presentation of the financial statements.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh
adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
bagi op ini audit kami .
We believe that the audit evidence we have obtained is
sufficient and appropriate to provide a basis for our
audit opinion.
flCKHt
Kl NI"JGAN J'v\UI A KAY . <)(
]A KART t\ ] .!980
PU\tvtATA Kt·'-lf"lGAN !WILDING')
Jl.
]'HONE: 021
FAX: 021
837k0;)()
83780d)
ANWAR & REKAN
~
i)i=l(
~
Registered Publir Acwuntants and Busmf!ss Advtsor;:;
Busmess Ucen<.;e No. Kf P665/KM 1!2U1'5
IN T ERNATIONAL
The original report included herein is in Indonesian language.
Opini
Opinion
Menurut opini kami , laporan keuangan konsolidasian
terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan konsol idasian PT SMR Utama
Tbk dan entitas anaknya tang gal 31 Desember 2016, serta
kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
In our op1mon, the accompanying consolidated financial
statements present fairly, in all material respects, the
consolidated financial position of PT SMR Utama Tbk and
its subsidiaries as of December 31, 2016, and their
consolidated financial performance and cash flows for the
year then ended, in accordance with Indonesian Financial
Accounting Standards.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK I REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS
ANWAR & REKAN
Helli lJ3. Susetyo, CPA
Registrasi Akuntan Publik No . AP . 1021 I Public Accountant Registration No. AP. 1021
27 Maret 2017 I March 27, 2017
The original consolidated financial statements
included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION
December 31, 2016
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
Catatan /
Notes
2016
2015
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan bank
Investasi jangka pendek
Piutang usaha Pihak ketiga - neto
Piutang lain-lain
Pihak ketiga - neto
Pihak berelasi
Persediaan - neto
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Uang muka
Jumlah Aset
Lancar
CURRENT ASSETS
Cash on hand and
in banks
Short-term investment
815.861
1.510.211
4,31,32
5,31,32
1.679.988
1.470.910
17.057.771
6,31,32
19.448.787
3.746.007
16.466.088
2.861.610
5.538.354
397.990
277.451
7
30
8
19
10
9,30
13.918
18.022.098
2.628.137
6.475.709
978.819
7.319.471
Trade receivables
Third parties – net
Other receivables
Third parties – net
Related parties
Inventories – net
Prepaid tax
Prepaid expenses
Advances
58.037.837
Total Current
Assets
-
NON-CURRENT
ASSETS
Other receivables third party
48.671.343
ASET TIDAK
LANCAR
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Kas yang dibatasi
penggunaannya
Aset pajak tangguhan - neto
12.191.128
7
-
11
19e
2.756.063
35.055
Aset tetap - neto
Aset takberwujud
Aset eksplorasi dan
evaluasi
Uang jaminan
Aset tidak lancar
lainnya
59.265.502
30.368.275
13
14
66.012.497
35.425.602
29.622.710
98.176
15
31, 32
29.520.483
54.383
208.038
304.118
Restricted cash
Deferred tax asset – net
Property and equipment net
Intangible assets
Exploration and
evaluation assets
Refundable deposits
Other non-current
assets
Jumlah Aset
Tidak Lancar
131.753.829
134.108.201
Total Non-current
Assets
JUMLAH ASET
180.425.172
192.146.038
TOTAL ASSETS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements
included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2016
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
Catatan /
Notes
2016
2015
LIABILITAS DAN
EKUITAS
LIABILITAS
JANGKA
PENDEK
Utang bank jangka
pendek
Utang usaha pihak ketiga
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang pajak
Beban masih harus
dibayar
Bagian liabilitas jangka
panjang yang jatuh
tempo dalam waktu
satu tahun
Utang bank jangka
panjang
Utang sewa
pembiayaan
Jumlah Liabilitas
Jangka Pendek
LIABILITAS
JANGKA
PANJANG
Utang lain-lain
Liabilitas pajak
tangguhan - neto
Liabilitas jangka
panjang – setelah
dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
Utang bank jangka
panjang
Utang sewa
pembiayaan
Liabilitas imbalan
kerja jangka
panjang
Jumlah Liabilitas
Jangka Panjang
JUMLAH
LIABILITAS
LIABILITIES
AND EQUITY
307.972
233.793
61.000
CURRENT
LIABILITIES
Short-term bank
loan
Trade payables third parties
Other payables
Third parties
Related parties
Taxes payable
3.155.983
Accrued expenses
1.100.000
16,31,32
7.225.239
13.377.675
17,31,32
31,32
7.902.380
464.005
104.516
30
19
672.376
18,31,32
7.175.822
20,31,32
54.600.000
7.278.254
21,31,32
12.552.751
Current maturities of
long-term liabilities
Long-term bank
loans
Obligation under
finance lease
86.039.118
Total Current
Liabilities
30.172.648
4.251.269
20
-
9.103.485
19e
10.398.134
61.594.363
371.532
31,32
21,31,32
4.928.818
22
1.502.509
1.227.333
76.823.158
16.554.285
106.995.806
102.593.403
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
NON-CURRENT
LIABILITIES
Other payables
Deferred tax
liabilities - net
Long-term
liabilities - net of
current maturity
Long-term bank
loans
Obligation under
finance lease
Long - term employee
benefit liability
Total Non-current
Liabilities
TOTAL
LIABILITIES
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements
included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF
FINANCIAL POSITION (continued)
December 31, 2016
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
Catatan /
Notes
2016
2016
EKUITAS
Ekuitas yang dapat
Diatribusikan
kepada Pemilik
Entitas Induk
Modal saham - nilai
nominal Rp 100
(jumlah penuh) per saham
Modal dasar 48.000.000.000
Modal ditempatkan
dan disetor penuh
masing-masing
12.499.385.782 saham
Tambahan modal
disetor – neto
Selisih kurs penjabaran
laporan keuangan
Selisih nilai atas transaksi
dengan pihak
nonpengendali
EQUITY
Equity Attributable
to Owners of The
Parent
Share capital Rp100
(in full amount)
par value per share
110.469.517
23
110.469.517
25.074.870
24
25.074.870
Authorized –
48,000,000,000 shares
Issued and fully paid –
12,499,385,782 shares
Additional paid-in
capital – net
(10.116.139 )
Exchange difference On
financial statements
translation
(9.508.991)
(1.374)
Defisit
Jumlah ekuitas net
yang dapat
diatribusikan
kepada pemilik
entitas induk
Kepentingan
nonpengendali
(52.597.854)
JUMLAH EKUITAS
73.429.366
JUMLAH LIABILITAS
DAN EKUITAS
-
Difference arising from
transaction with
non-controlling interest
(35.866.677)
73.436.168
89.552.635
Total net equity
attributable to owners
of the parents
Non-controlling
Interest
TOTAL
EQUITY
192.146.038
TOTAL
LIABILITIES
AND EQUITY
89.561.571
(6.802)
(8.936)
180.425.172
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Deficit
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements
included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2016
PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENDAPATAN
LABA BRUTO
Beban umum dan
administrasi
Penghasilan (beban) usaha
lainnya - neto
RUGI USAHA
Biaya keuangan
RUGI SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
MANFAAT PAJAK
PENGHASILAN - NETO
RUGI NETO TAHUN BERJALAN
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR
LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For The Year Then Ended
December 31, 2016
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
Catatan /
Notes
2015
43.022.629
25
39.304.278
REVENUES
(40.897.845)
26
(37.374.582)
COST OF REVENUES
2.124.784
1.929.696
(12.442.094 )
27
(15.765.996)
(2.895.866 )
28
(3.605.806)
General and administrative
expenses
Other operating
income (expenses) - net
(13.213.176)
(17.442.106)
LOSS FROM
OPERATIONS
(4.862.884 )
(4.640.817 )
Finance cost
(18.076.060 )
(22.082.923 )
LOSS BEFORE INCOME
TAX
1.280.138
19c
(16.795.922 )
2.586.421
NET LOSS FOR THE YEAR
(2.322.288)
OTHER COMPREHENSIVE
LOSS
Item that will be
reclassified
to profit or loss
Exchange difference on
financial statements
translation
(668.676)
167.169
Item that will not be
reclassified to profit or
loss
Remeasurements of
long-term employee
benefit liability
Related income tax
Pos-pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi
607.147
Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali atas
liabilitas imbalan pasca
kerja
Pajak penghasilan terkait
JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
87.342
(21.836)
22
(16.123.269)
(22.320.297)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
INCOME TAX BENEFIT NET
(19.496.502 )
RUGI
KOMPREHENSIF LAIN
Selisih kurs penjabaran
laporan keuangan
GROSS PROFIT
TOTAL COMPREHENSIVE
LOSS FOR THE YEAR
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements
included herein are in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
(lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2016
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR
LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(continued)
For The Year Then Ended
December 31, 2016
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
Catatan /
Notes
2015
RUGI NETO YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
(16.796.682)
760
(19.490.591 )
(5.911 )
NET LOSS ATTRIBUTABLE
TO:
Owners of the parent
Non-controlling interests
JUMLAH
(16.795.922 )
(19.496.502 )
TOTAL
RUGI KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
(16.124.029)
760
(22.314.386 )
(5.911 )
TOTAL COMPREHENSIVE
LOSS FOR THE YEAR
ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the parent
Non-controlling interests
JUMLAH
(16.123.269)
(22.320.297 )
TOTAL
(0,0016 )
BASIC LOSS PER SHARE
RUGI PER SAHAM DASAR
(0,0013 )
29
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
5
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk /
Equity attributable to owners of the parent
Selisih Kurs
Selisih
Penjabaran
Transaksi
Laporan
Kepentingan
Keuangan /
Non
Pengendali /
Tambahan
Exchange
Modal Disetor Difference on
Difference on
Neto /
Financial
Non Controlling
Defisit /
Statements
Additional Paid
Interest
In Capital - Net
Translation
Transaction
Deficit
Modal
Saham/
Share
Capital
Saldo per 1 Januari 2015
Hasil Pelaksanaan Waran
Seri I (lihat Catatan 1b
dan 24)
106.551.809
23.116.016
3.917.708
1.958.854
Rugi komprehensif lain
-
-
Rugi neto tahun berjalan
-
-
110.469.517
25.074.870
Saldo per
31 Desember 2015
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For The Year Then Ended December 31, 2016
(Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
(7.793.850)
-
(2.322.288 )
-
(10.116.138 )
-
-
105.999.395
Jumlah Ekuitas
/
Total Equity
(3.025 )
105.996.370
Balance as of
January 1, 2015
5.876.562
-
5.876.562
Exercise of Warrant
Series I (see Notes
1b and 24)
-
(2.823.795 )
Other comprehensive
loss
Net loss for the year
-
(501.507 )
(2.823.795 )
-
(19.490.591 )
(19.490.591 )
(5.911 )
(19.496.502 )
-
(35.866.678 )
89.561.571
(8.936 )
89.552.635
Balance as of
December 31, 2015
1.374
-
Difference arising from
transaction with
non-controlling
interest
-
672.653
Other comprehensive
income
-
-
-
Penghasilan komprehensif
lain
-
-
607.147
-
Rugi neto tahun berjalan
-
-
-
-
110.469.517
25.074.870
(9.508.991 )
(15.874.580)
-
Selisih nilai transaksi dengan
pihak nonpengendali
Saldo per
31 Desember 2016
Jumlah /
Total
Kepentingan
nonpengendali /
Non-controlling
Interests
(1.374 )
(1.374)
-
65.506
(1.374 )
672.653
(16.796.682 )
(16.796.682 )
(52.597.854 )
73.436.168
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
760
(6.802 )
(16.795.922 )
73.429.366
See accompanying Notes to the Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the consolidated financial statements.
6
Net loss for the year
Balance as of
December 31, 2016
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
For The Year Then Ended
December 31, 2016
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2016
ARUS KAS DARI
AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pengembalian uang muka mangan
Pembayaran kas untuk karyawan
Pembayaran untuk beban operasional
lainnya
Penerimaan kas atas tagihan
pajak penghasilan
Kas neto Diperoleh dari
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Aset tetap
Penerimaan dari hasil penjualan
Perolehan
Penarikan investasi
jangka pendek
Penerimaan piutang lain-lain dari
pihak berelasi
Kenaikan piutang lain-lain kepada
pihak ketiga
Penambahan aset eksplorasi dan
evaluasi
Penurunan aset tidak
lancar lainnya
Pengembalian (pembayaran)
uang muka investasi saham
Kas Neto Digunakan Untuk
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Pembayaran bunga
Penerimaan dari penerbitan saham
Penerimaan dari utang bank jangka pendek
Penerimaan utang bank jangka panjang
Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain
pihak berelasi
2015
44.441.145
(11.257.980 )
40.773.528
(19.242.533)
(10.541.568 )
217.042
(8.780.300)
(2.986.344 )
(1.801.798 )
CASH FLOWS FROM
OPERATING ACTIVITIES
Cash receipt from customers
Cash paid to suppliers
Refund of advance for
purchase manganese
Cash paid to employees
Cash paid for other operational
expense
3.607.340
1.220.049
Proceeds from claim tax refund
23.262.593
12.385.988
Net Cash Provided by
Operating Activities
969.285
(11.534.311)
505.805
(4.113.333 )
-
160.215
1.652.696
739.996
(12.403.144 )
(5.702.411 )
(17.571 )
(153.817 )
3.767.046
(17.565.999)
(5.019.472)
1.500.000
11.010.020
(233.793)
7
128.106
(7.249.004 )
(15.684.443)
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
Property and equipment
Proceeds from sale
Acquisitions
Withdrawal of
short-term investment
Proceeds of other receivables related party
Increase other receivables third party
Increase in exploration and
evaluation assets
Decrease in other
non-current assets
Refund (payment) of advance
of share subscription
Net Cash Used in
Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES
(2.195.184 )
Interest paid
5.876.562
Proceeds from issue of shares
5.725.239
Received of short-term bank loan
Received of long-term bank loan
Received (payment)in other payables233.793
related party
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
(lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2016
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
(continued)
For The Year Then Ended
December 31, 2016
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
2016
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN (lanjutan)
Pembayaran utang bank jangka pendek
Pembayaran utang bank jangka panjang
Pembayaran utang sewa
pembiayaan
Kas yang dibatasi penggunaanya
digunakan untuk pembayaran hutang bank
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan
PENURUNAN NETO
KAS DAN BANK
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES (continued)
(400.000)
(3.574.864)
(533.336 )
(12.598.675)
(7.075.177 )
2.756.063
(6.560.721 )
(864.127 )
-
Payment of short-term bank loan
Payment of long-term bank loan
Payments of obligation under
finance lease
Restricted cash used in
bank loan payment
2.031.897
Net Cash Provided by (Used in)
Financing Activities
(1.266.558)
NET DECREASE IN
CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
1.679.988
2.946.546
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT THE BEGINNING OF
THE YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN
815.861
1.679.988
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT THE END OF THE YEAR
8
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
1.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
UMUM
a.
1.
Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan
GENERAL
a.
Establishment and Business Activity of
the Company
PT SMR Utama Tbk ("Perusahaan") didirikan
dengan nama PT Dwi Satria Jaya berdasarkan
Akta Notaris F. Eka Sumarningsih, S.H., M.H.,
No. 31 tanggal 11 November 2003. Akta
pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
dalam
Surat
Keputusan
tanggal
No. C 28091HT.01.01.TH.2003
21 November 2003 serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 43,
Tambahan No. 5091 tanggal 28 Mei 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan
Akta Notaris No. 5 oleh Notaris Rini Yulianti, S.H.,
tanggal 10 Juni 2016 tentang perubahan Struktur
Pemegang Saham Perusahaan. Akta tersebut
telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-AH.01.03-0056494 tanggal
12 Juni 2016.
PT SMR Utama Tbk ("the Company") was
established as PT Dwi Satria Jaya based on
Notarial Deed No. 31 of F. Eka Sumarningsih,
S.H., M.H., dated November 11, 2003. The
Deed of establishment was approved by the
Minister of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter
dated
No.
C-28091HT.01.01.TH.2003
November 21, 2003 and was published in the
State Gazette No. 43, Supplement No. 5091
dated May 28, 2004. The Company’s Articles
of Association have been amended several
times, most recently based on the Notarial
Deed No. 5 by Notary Rini Yulianti, S.H.,
dated June 10, 2016, regarding the change in
The Company's Shareholders Structure. This
Notarial deed has been accepted by the
Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter
dated
No.
AHU-AH.01.03-0056494
June 12, 2016.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, ruang
lingkup kegiatan Perusahaan antara lain
bergerak dalam bidang perdagangan, jasa,
industri, pengangkutan, perbengkelan dan
pembangunan. Saat ini, selain menjalankan
fungsi sebagai perusahaan induk (holding
company), Perusahaan tidak aktif terlibat dalam
bisnis apapun. Perusahaan berkedudukan di
Jakarta, Indonesia.
According to Article 3 of the Company’s
Articles of Association, the Company is
engaged, among others, in the trading,
service, industry, transportation, workshop
and development. Currently, the Company,
aside from being a holding company, is not
actively engaged in any business of its own.
domiciled
at
Jakarta,
The Company
Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
PT Lautan Rizki Abadi (LRA) adalah entitas induk
dan entitas induk terakhir dari Perusahaan.
As of December 31, 2016 and 2015, the
Company’s immediate and ultimate holding
company is PT Lautan Rizki Abadi (LRA).
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
b.
Public Offering of the Company’s Share
On September 30, 2011, the Company
obtained
Effective
Statement
Letter
No. S-107/0/BL/2011 from the Chairman of
the Capital Market and Financial Institution
Supervisory
Agency (BAPEPAM-LK)
to
conduct an initial public offering of
500,000,000 shares with par value of Rp 100
per share to public through the Indonesia
Stock Exchange (IDX). The shares were
offered at a price of Rp 600 per share.
Pada tanggal 30 September 2011, Perusahaan
telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif
No. S-107/0/BL/2011 dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM-LK) untuk melakukan penawaran
umum perdana saham sejumlah 500.000.000
saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham
kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia
(BEI). Saham tersebut ditawarkan pada harga
sebesar Rp 600 per saham.
9
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
1.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
b. Penawaran
(lanjutan)
c.
1.
Umum
Saham
Perusahaan
GENERAL (continued)
b.
Public Offering of the Company’s Share
(continued)
Tindakan Perusahaan (corporate action) yang
mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak
penawaran umum perdana sampai dengan
laporan akhir tahun terbaru adalah Penawaran
Umum Terbatas I (PUT I) kepada para
pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Pada
tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan telah
memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S307/D.04/2014 dari Ketua Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) untuk melakukan
PUT I
sejumlah 10.500.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp 100 per saham dan sebanyak
500.000.000 Waran Seri I (WS I). Sebagai
insentif kepada para pemegang saham, melekat
satu WS I pada setiap 21 saham baru hasil
HMETD. Masing-masing WS I berhak untuk
membeli saham baru Perusahaan dengan harga
pelaksanaan Rp 150 per saham, dengan jumlah
nilai pelaksanaan WS I adalah sebanyakbanyaknya
Rp
75.000.000.000.
Periode
pelaksanaan WS I adalah 14 Januari hingga
13 Juli 2015 (lihat Catatan 24).
The Company’s corporate action from the
date of its initial public offering up to the latest
reporting year-end is the Limited Public
Offering I (PUT I) to the shareholders in
relation to issuance of right issue with Preemptive Rights (HMETD). On June 26, 2014,
the Company obtained Effective Statement
Letter No. S-307/D.04/2014 from Indonesia
Financial Services Authority (OJK) to conduct
PUT I of 10,500,000,000 shares with par
value of Rp 100 per share and 500,000,000
Series I Warrants (WS I). As an incentive to
its shareholders, attached is one WS I for
every 21 shares issued through HMETD.
Each WS I gives the shareholder the right to
purchase the Company’s shares at exercise
price of Rp 150 per share, with total exercise
price is maximum of Rp 75,000,000,000. The
exercise period of WS I is from January 14 to
July 13, 2015 (see Note 24).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
saham Perusahaan yang telah dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia masing-masing berjumlah
12.499.385.782 saham.
As of December 31, 2016 and 2015, the
Company’s shares totaling to 12,499,385,782
shares, respectively,
were listed in the
Indonesian Stock Exchange.
Entitas Anak
c.
The
consolidated
Subsidiaries
and
the percentages of equity held by the
Company as of December 31, 2016 and 2015
are as follows:
Entitas Anak yang dikonsolidasikan dan
persentase kepemilikan Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah
sebagai berikut:
Entitas Anak /
Subsidiaries
Domisili /
Domicile
Tahun Awal
Operasi
Komersial /
Start of
Commercial
Operations
Subsidiaries
Persentase Kepemilikan /
Percentage of Ownership
Kegiatan Usaha /
Principal Activity
2016
2015
Jumlah Aset /
Total Assets
2016
2015
Kepemilikan langsung / Direct ownership
PT Ricobana (RB)
Jakarta
-*)
Investasi / Investing
99,99%
99,99%
77.962.347
75.872.484
PT Adikarsa Alam
Resources
(AKAR)
Jakarta
-*)
Perdagangan / Trading
99,99%
99,99%
20.206.796
25.281.361
PT Synergi Metal
Raya (SMR)
Jakarta
-*)
Perdagangan / Trading
99,99%
99,99%
20.095
18.123
10
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
1.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
c.
1.
Entitas Anak (lanjutan)
Entitas Anak /
Subsidiaries
Domisili /
Domicile
GENERAL (continued)
c.
Tahun Awal
Operasi
Komersial /
Start of
Commercial
Operations
Subsidiaries (continued)
Persentase Kepemilikan /
Percentage of Ownership
Jumlah Aset /
Total Assets
Kegiatan Usaha /
Principal Activity
2016
2015
1981
Kontraktor Batubara /
Mining Contractor
99,98%
99,99%
163.071.455
174.880.386
-*)
Investasi / Investing
98,40%
98,31%
3.302.773
2.955.858
-*)
Investasi / Investing
99,97%
98,14%
3.302.277
2.533.013
-*)
Pertambangan / Mining
99,99%
97,35%
3.301.495
3.259.212
2016
2015
Kepemilikan tidak langsung / Indirect ownership
PT Ricobana Abadi
(RBA)
(melalui RB/
through RB)
Jakarta
PT Troposfir Pancar
Sejati (TPS)
(melalui RBA/
through RBA)
Jakarta
PT Troposfir Mega
Raya (TMR)
(melalui TPS/
through TPS)
Jakarta
PT Delta Samudra (DS)
(melalui TMR/
through TMR)
Jakarta
*) Belum beroperasi secara komersial / has not started commercial operations
Pendirian Entitas Anak
Establishment of Subsidiaries
PT Synergi Metal Raya (SMR)
PT Synergi Metal Raya (SMR)
SMR didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 7
tanggal 4 Maret 2015 oleh Harra Mieltuani Lubis,
S.H. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
No. AHU2015
tanggal
0027233.AH.01.11.TH
6 Maret 2015.
SMR was established based on the Deed of
establishment No. 7 dated March 4, 2015 by
Harra Mieltuani Lubis, S.H. The Deed of
establishment was approved by the Minister
of Justice and Human Rights of the Republic
of Indonesia in his Decision Letter No. AHU0027233.AH.01.11
TH.2015
dated
March 6, 2015.
d. Komisaris,
Karyawan
Direksi,
Komite
Audit
dan
d.
Members of the Company’s Boards of
Commissioners
and
Directors
as
of
December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Direksi
Direktur Utama (tidak terafiliasi)
Direktur
Commissioners, Directors, Audit Committee
and Employees
Wijaya Mulia
Supandi W.S.
Jokky Wahyoedi Hidayat
Rinatri Prahastiwi
11
Board of Commissioners
President Commissioner
Independent Commissioner
Directors
President Director (unaffiliated)
Director
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
1.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
d. Komisaris, Direksi,
Karyawan (lanjutan)
1.
Komite
Audit
dan
GENERAL (continued)
d.
Members of the Company’s Audit Committee
as of December 31, 2016 and 2015 are as
follows:
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
Commissioners, Directors, Audit Committee
and Employees (continued)
Audit Committee
Chairman
Member
Member
Supandi W.S
Chandy Williem
Agnes Lew Dermawan
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Ricky Kosasih
Personil manajemen kunci Perusahaan memiliki
kewenangan dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan
aktivitas Perusahaan. Seluruh anggota Dewan
Komisaris dan Direksi (selain Komisaris
Independen) merupakan manajemen kunci
Perusahaan.
Key management personnel of the Company
are those persons having the authority and
responsibility for planning, directing and
controlling the activities of the Company. All
members of the Boards of Commissioners
and
Directors
(except
Independent
Commissioner) are considered as key
management personnel of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Perusahaan dan entitas anaknya memiliki
masing-masing 1.040 dan 698 karyawan tetap
(tidak diaudit).
As of December 31, 2016 and 2015, the
Company and its subsidiaries had a total of
1,040 and 698 permanent employees
(unaudited), respectively.
e. Area
eksplorasi
pengembangan
dan
eksploitasi/
e.
Exploration
areas
and
exploitation/development
Batubara
Coal
DS, entitas anak, memiliki wilayah eksplorasi dan
eksploitasi
berdasarkan
Izin
Usaha
Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP)
No. 545/K.835/2009 tanggal 16 Oktober 2009
atas nama DS, yang berlaku selama 22 tahun.
Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP)
adalah sebesar 9.384 hektar di mana 7.489
hektar yang berada dalam kawasan Hutan
Produksi (HP) dan Hutan Produksi Terbatas
(HPT).
DS, a subsidiary, has exploration and
exploitation area covered by Mining Business
License for Production Operation (IUP-OP)
No. 545/K.835/2009 dated October 16, 2009
under its own name DS, which is valid for 22
years. The area covered by the Mining
Business License (WIUP) is approximately
9,384 hectares on which 7,489 hectares are
located in Production Forest (PF) and Limited
Production Forest (LPF).
12
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
1.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
e. Area
eksplorasi
dan
pengembangan (lanjutan)
f.
1.
eksploitasi/
GENERAL (continued)
e.
Exploration and exploitation/development
areas (continued)
Batubara (lanjutan)
Coal (continued)
Berdasarkan
rencana
kerja
tambang,
pertimbangan teknis Dinas Pertambangan dan
Energi
Provinsi
Kalimantan
Timur
dan
rekomendasi yang diberikan oleh Gubernur
Kalimantan Timur yang dapat digunakan untuk
pinjam pakai adalah 7.377,7 hektar. Sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, DS sedang dalam proses
permohonan IPPKH di daerah Kalimantan. Area
tersebut terletak di Desa Lingau, Kecamatan
Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi
Kalimantan Timur.
Based on the mine work plan, technical
consideration of Department of Energy and
Mineral Resources in East Kalimantan and
the recommendations given by the Governor
of East Kalimantan, the total area that can be
used under the permit to use forest area
(IPPKH) approximately, 7,377.7 hectares. As
of the date of completion of consolidated
financial statements, DS is still in the process
of applying for the IPPKH in Kalimantan
region. The mining area is located in Lingau
Village, District Nyuatan, West Kutai, East
Kalimantan Province.
Berdasarkan Laporan Eksekutif Review dan
Verifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara
oleh ahli yang independen dan kompeten melalui
nomor laporan 001/DE_PTDS/VI/2014 tanggal
13 Juni 2014, estimasi jumlah cadangan terbukti
dan terkira yang dimiliki DS adalah sebesar
43.473.546 ton.
Based on the Executive Report on the Review
and Verification of the Resources and Coal
Reserves by an independent and component
expert
through
its
report
number
001/DE_PTDS/VI/2014 dated June 13, 2014,
the total estimated proved and probable
reserves owned by DS totaling to 43,473,546
tons.
Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
f.
Issuance
of
Statements
Consolidated
Financial
The consolidated financial statements have
been authorized for issue by the Board of
Directors of the Company, as the party
responsible
for
the
preparation
and
completion of the consolidated financial
statements, on March 27, 2017.
Laporan keuangan konsolidasian ini telah
diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi
Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung
jawab atas penyusunan dan penyelesaian
laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal
27 Maret 2017.
13
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
Kepatuhan terhadap
Keuangan (SAK)
Standar
2.
Akuntansi
SUMMARY
POLICIES
a.
SIGNIFICANT
Compliance with
Standards (SAK)
ACCOUNTING
Financial
Accounting
The consolidated financial statements of the
Company and its subsidiaries (together as
“Group”) have been prepared and presented
in accordance with Indonesian Financial
Accounting
Standards
which
include
Statements of Financial Accounting Standards
(PSAK) and the Interpretations of Financial
Accounting Standards (ISAK) issued by the
Financial Accounting Standards Board of
Indonesian Institute of Accountant (DSAK-IAI)
and the related Financial Services Authority’s
(OJK) regulation particularly Rule No. VIII.G.7,
Appendix of the Decision Decree of the
Chairman of BAPEPAM-LK No. Kep
347/BL/2012 on “Guidelines for Financial
Statements Reporting and Disclosures for
Public Companies”.
Laporan
keuangan
konsolidasian
atas
Perusahaan dan entitas anaknya (bersama-sama
sebagai “Kelompok Usaha”) telah disusun dan
disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI)
dan peraturan terkait yang diterbitkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), khususnya
Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan
Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012
tentang "Pedoman Pelaporan dan Pengungkapan
Laporan Keuangan untuk Perusahaan Publik ".
b.
OF
Dasar Pengukuran dalam Penyusunan
Laporan Keuangan Konsolidasian
b.
Basis Measurement In Preparation
Consolidated Financial Statements
of
Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dan
biaya perolehan, kecuali untuk akun tertentu
yang diukur berdasarkan pengukuran lain
sebagaimana
diuraikan
dalam
kebijakan
akuntansi terkait.
The consolidated financial statements are
prepared based on going concern assumption
and basis of the historical cost, except for
certain accounts which are measured on the
basis described in the related accounting
policies.
Laporan keuangan konsolidasian juga disusun
dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk
laporan arus kas konsolidasian yang disusun
berdasarkan basis kas. Laporan arus kas
konsolidasian disusun berdasarkan metode
langsung dengan mengelompokan arus kas atas
dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated financial statements also
have been prepared on the accrual basis,
except for the consolidated statement of cash
flow which are prepared based on cash basis.
The consolidated statement of cash flows has
been prepared based on the direct method by
classifying cash flows on the basis of
operating, investing and financing activities.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
konsisten dengan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015, kecuali untuk penerapan
beberapa amandemen dan penyesuaian PSAK,
PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif pada
tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Juli 2016 seperti
yang diungkapkan dalam Catatan ini.
The accounting policies adopted in the
preparation of the consolidated financial
statements are consistent with those adopted
in the preparation of the consolidated financial
statements
for
the
year
ended
December 31, 2015, except for the adoption
of several amendments and improvements to
PSAK, new PSAK and ISAK January 1, 2016
and July 1, 2016 as disclosed in this Note.
14
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
b.
2.
Dasar Pengukuran dalam Penyajian Laporan
Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
ACCOUNTING
Basis of Measurement In Preparation of
Consolidated
Financial
Statements
(continued)
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi
dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban
yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat
berdasarkan
pengetahuan
terbaik
dan
pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini,
hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari
jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan
pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi
atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah
signifikan
terhadap
laporan
keuangan
konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas
laporan keuangan konsolidasian.
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with Indonesian
Financial Accounting Standards requires
management to make judgment, estimates
and assumptions that affect the application of
accounting policies and the reported amounts
of assets, liabilities, income and expenses.
Although these estimates are based on
management’s best knowledge and judgment
of current events and actions, actual results
may ultimately differ from those estimates.
The areas involving a higher degree of
judgment or complexity, or areas where
assumptions and estimates are significant to
the consolidated financial statements are
disclosed in Note 3 to the consolidated
financial statements.
Penerapan Amandemen dan Penyesuaian
PSAK, PSAK dan ISAK Baru
Adoption of Amendments Improvement to
PSAK and New PSAK and ISAK
Kelompok Usaha telah menerapkan beberapa
kali atas amandemen dan penyesuaian PSAK,
PSAK dan ISAK baru, yang berlaku efektif
tanggal 1 Januari 2016 dan tanggal 1 Juli 2016
Penerapan atas amandemen dan penyesuaian
PSAK, PSAK dan ISAK baru berikut tidak
menghasilkan perubahan yang mendasar atas
kebijakan akuntansi Kelompok Usaha dan tidak
mempunyai dampak material atas nilai yang yang
dilaporkan pada periode keuangan tahun berjalan
dan tahun sebelumnya.
The Group has adopted for the first time
several amendments and improvements to
PSAK, and new PSAK and ISAK that are
mandatory for application effective January 1,
2016 and July 1, 2016. The adoption of the
following amendments and improvements to
PSAK, new PSAK and ISAK did not result in
substantial changes to the Group’s accounting
policies and had no material effect on the
amounts reported for the current or prior
financial periods:
•
•
•
•
•
Amandemen PSAK No. 4, “Laporan
Keuangan Tersendiri tentang Metode
Ekuitas
dalam
Laporan
Keuangan
Tersendiri”
Amandemen PSAK No. 15, “Investasi Pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi”
Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap
tentang Klarifikasi Metode yang Diterima
untuk Penyusutan dan Amortisasi”
•
Amendments to PSAK No. 4, “Equity
Method
in
Separate
Financial
Statements”
•
Amandemen
PSAK
No.
19,
“Aset
Takberwujud tentang Klarifikasi Metode
yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi”
Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja
tentang Program Imbalan Pasti: Iuran
Pekerja”
•
Amendments
to
PSAK No.
15,
“Investment in Associates and Joint
Ventures of Investment Entities: Applying
the Consolidation Exception”
Amendments to PSAK No. 16, “Fixed
Assets on Clarification of Acceptable
Methods
of
Depreciation
and
Amortization”
Amendments
to
PSAK No.
19,
“Intangible Assets on Clarification of
Acceptable Methods of Depreciation and
Amortization”
Amendments PSAK No. 24, “Defined
Benefit Plans: Employee Contributions”
•
•
15
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
b.
2.
Dasar Pengukuran dalam Penyajian Laporan
Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
Penerapan Amandemen dan Penyesuaian
PSAK dan ISAK Baru (lanjutan)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
c.
ACCOUNTING
Basis of Measurement in Preparation of
Consolidated
Financial
Statements
(continued)
Adoption of New and Revised Standards
and Interpretation (continued)
•
Amandemen PSAK No. 65, “Laporan
Keuangan Konsolidasian tentang Entitas
Investasi:
Penerapan
Pengecualian
Konsolidasi”
Amandemen PSAK No. 66, “Pengaturan
Bersama
tentang
Akuntansi
Akuisisi
Kepentingan dalam Operasi Bersama”
Amandemen PSAK No. 67, “Pengungkapan
Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang
Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian
Konsolidasi”
ISAK No. 30, “Pungutan”
PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen
Operasi”
PSAK
No.
7
(Penyesuaian 2015),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015), “Properti
Investasi”
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset
Tetap”
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015), “Aset
Takberwujud”
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015),
“Kombinasi Bisnis”
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015),
“Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntansi dan Kesalahan”
PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015),
“Pembayaran Berbasis Saham”
PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015),
“Pengukuran Nilai Wajar”
PSAK No. 70, "Pengampunan Pajak"
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Dasar Konsolidasi
c.
Amendments
to
PSAK
No.
65
“Consolidated Financial Statements of
Investment
Entities:
Applying
the
Consolidation Exception”
Amendments
to
PSAK
No.
66,
“Accounting for Acquisitions of Interests
in Joint Operations”
Amendments
to
PSAK
No.
67,
“Disclosure of Interest in Other Entities of
Investment
Entities:
Applying
the
Consolidation Exception”
ISAK No. 30, “Levies”
PSAK No. 5 (Improvement 2015),
“Operating Segment”
PSAK No. 7 (Improvement 2015),
“Related Party Disclosures”
PSAK No. 13 (Improvement 2015),
“Investment Property”
PSAK No. 16 (Improvement 2015),
“Fixed Assets”
PSAK No. 19 (Improvement 2015),
“Intangible Assets”
PSAK No. 22 (Improvement 2015),
“Business Combinations”
PSAK No. 25 (Improvement 2015),
“Accounting
Policies,
Changes
in
Accounting Estimates and Errors”
PSAK No. 53 (Improvement 2015),
“Share-based Payment”
PSAK No. 68 (Improvement 2015), “Fair
Value Measurement”
PSAK No. 70, "Tax Amnesty"
Basis of Consolidation
Subsidiaries are all entities over which the
Group has control. The Group controls an
investee when the Group (a) has power over
the investee, (b) is exposed, or has rights, to
variable returns from its involvement with the
investee, and (c) has the ability to use its
power over the investee to affect its returns.
The Group re-assesses whether or not it
controls
an
investee
if
facts
and
circumstances indicate that there are changes
to one or more of the three elements of
control.
Entitas Anak adalah seluruh entitas di mana
Kelompok
usaha
memiliki
pengendalian.
Kelompok usaha mengendalikan investee ketika
(a) memiliki kekuasaan atas investee, (b)
eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee, dan (c)
memiliki kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya
atas
investee
untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil. Kelompok
usaha menilai kembali apakah Kelompok usaha
mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap
satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
16
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
c.
2.
Dasar Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
c.
ACCOUNTING
Basis of Consolidation (continued)
Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai sejak
tanggal
Kelompok
Usaha
memperoleh
pengendalian atas Entitas Anak dan berakhir
ketika
Kelompok
Usaha
kehilangan
pengendalian atas Entitas Anak. Penghasilan
dan beban Entitas Anak dimasukkan atau
dilepaskan selama tahun berjalan dalam laba
rugi dari tanggal diperolehnya pengendalian
sampai dengan tanggal ketika Kelompok usaha
kehilangan pengendalian atas entitas anak.
Consolidation of a subsidiary begins when the
Group obtains control over the subsidiary and
ceases when the Group loses control of the
subsidiary. Income and expenses of a
subsidiary acquired or disposed of during the
year are included in the profit or loss from the
date the Group gains control until the date the
Group ceases to control the subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan
komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk dan kepentingan nonpengendali,
meskipun
hal
tersebut
mengakibatkan
kepentingan nonpengendali memiliki saldo
defisit. Jika diperlukan, dilakukan penyesuaian
atas laporan keuangan entitas anak guna
memastikan keseragaman dengan kebijakan
akuntansi Kelompok Usaha. Mengeliminasi
secara penuh aset dan liabilitas, penghasilan,
beban, dan arus kas dalam intra Kelompok
Usaha terkait dengan transaksi antar entitas
dalam Kelompok Usaha.
Profit or loss and each component of other
comprehensive income are attributed to
owners of the parent and to the noncontrolling interests, even if this results in the
non-controlling interests having a deficit
balance. When necessary, adjustments are
made to the financial statements of
subsidiaries to bring their accounting policies
into line with the Group’s accounting policies.
All intra-group assets and liabilities, equity,
income, expenses and cash flows relating to
transactions between members of the Group
are eliminated in full on consolidation.
Perubahan dalam bagian kepemilikan atas
entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian pada entitas anak dicatat sebagai
transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara
jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang
disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar
atau diterima diakui secara langsung di ekuitas
dan mengatribusikannya kepada pemilik Entitas
Induk.
A change in the ownership interest of a
subsidiary, without a loss of control, is
accounted for as an equity transaction. Any
difference between the amount by which the
non-controlling interests are adjusted and the
fair value of the consideration paid or received
is recognized directly in equity and attributed
to owners of the parent.
Jika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian
atas Entitas Anak, keuntungan atau kerugian
diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai
selisih antara (i) jumlah nilai wajar pembayaran
yang diterima dan nilai wajar sisa investasi dan
(ii) Jumlah tercatat aset, termasuk goodwill, dan
liabilitas Entitas Anak dan setiap kepentingan
nonpengendali sebelumnya. Seluruh jumlah
yang sebelumnya diakui dalam penghasilan
komprehensif lain terkait dengan Entitas Anak
tersebut dicatat dengan dasar yang sama yang
disyaratkan jika Entitas Induk telah melepaskan
secara langsung aset dan liabilitas terkait. Ini
berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui
dalam penghasilan komprehensif lain akan
direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan ke
kategori
lain
di
ekuitas
sebagaimana
dipersyaratkan oleh standar terkait.
When the Group loses control of a subsidiary,
a gain or loss is recognized in profit or loss
and is calculated as the difference between (i)
the aggregate of the fair value of the
consideration received and the fair value of
any retained interest and (ii) the previously
carrying amount of the asset, including
goodwill, and liabilities of the subsidiary and
any non-controlling interests. All amounts
previously recognized in other comprehensive
income in relation to that subsidiary are
accounted for as if the Group had directly
disposed of the related assets or liabilities of
the subsidiary. This may mean that the
amounts previously recognized in other
comprehensive income are reclassified to
profit or loss or transferred to another
category of equity as permitted by applicable
standards.
17
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
d. Kombinasi Bisnis
e.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.
ACCOUNTING
Business Combination
Kelompok Usaha menerapkan metode akuisisi
untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang
dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak
adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan,
liabilitas yang diambil alih dan kepentingan
ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha.
Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset
atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan
kontinjensi. Beban akuisisi terkait dibebankan
pada saat terjadinya. Aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi
yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis
diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada
tanggal akuisisi. Pada akuisisi bertahap,
Kelompok
Usaha
mengakui
kepentingan
nonpengendali sebesar nilai wajar atau sebesar
bagian proporsional kepentingan nonpengendali
atas aset neto pihak yang diakuisisi.
The Group uses the acquisition method of
accounting
to
account
for
business
combinations. The consideration transferred
for the acquisition of a subsidiary is the fair
value of the assets transferred, the liabilities
incurred and the equity interest issued by the
Group. The consideration transferred includes
the fair value of any asset or liability resulting
from a contingent consideration arrangement.
Acquisition-related costs are expensed as
incurred. Identifiable assets acquired and
liabilities and contingent liabilities assumed in
a business combination are measured initially
at their fair value at the acquisition date. On
an acquisition-by-acquisition basis, the Group
recognizes any non-controlling interest in the
acquiree either at fair value or at the noncontrolling interest’s proportionate share of
the acquiree’s net assets.
Selisih
imbalan
yang
dialihkan,
jumlah
kepentingan nonpengendali pada pihak yang
diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi
dari kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak
yang diakuisisi yang melebihi nilai wajar bagian
Kelompok Usaha atas aset bersih yang dapat
diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai
goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai
wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi
dalam kasus pembelian dengan diskon,
selisihnya diakui langsung dalam laba rugi.
The excess of the consideration transferred,
the amount of any non-controlling interest in
the acquiree and the acquisition-date fair
value of any previous equity interest in the
acquiree over the fair value of the Group’s
share of the identifiable net assets acquired is
recorded as goodwill. If this is less than the
fair value of the net assets of the subsidiary
acquired in the case of bargain purchase, the
difference is recognized directly in profit or
loss.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
e.
Foreign Currency
Balances
Transactions
and
(a) Functional and Presentation Currency
(a) Mata Uang Fungsional dan Penyajian
Mata uang fungsional Perusahaan adalah
Rupiah Indonesia. Entitas anak menentukan
mata uang fungsional mereka sendiri dan
akun-akun yang termasuk dalam laporan
keuangan masing-masing entitas anak
diukur dengan menggunakan mata uang
fungsional.
The functional currency of the Company
is Indonesian Rupiah (Rupiah).
The
Subsidiaries
determine
their
own
functional
currency
and
accounts
included in the financial statements of
each subsidiary are measured using that
functional currency.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam
penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat
($AS).
The presentation currency used in the
preparation of the consolidated financial
statements is the United States Dollar
(USD).
18
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
e.
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
(lanjutan)
(a)
Mata Uang
(lanjutan)
Fungsional
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
Foreign Currency Transactions
Balances (continued)
(a)
Penyajian
ACCOUNTING
and
Functional and Presentation Currency
(continued)
At the end of each reporting period, the
assets and liabilities of the Group are
translated into the presentation currency
at the spot rate which is the exchange
rate prevailing at the end of the reporting
period and their consolidated statements
of profit or loss and other comprehensive
income are translated at the average rate
during the period.
The resulting
differences arising from translations of
the financial statements of the Group are
included in other comprehensive income
and presented as part of “Exchange
Difference on Financial Statements
Translation”
in
the
consolidated
statements of changes in equity.
Pada setiap akhir periode pelaporan, aset
dan liabilitas Kelomok Usaha dijabarkan ke
dalam mata uang penyajian dengan spot
rate yang merupakan kurs yang berlaku
pada akhir periode pelaporan dan laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif
konsolidasian dijabarkan dengan kurs ratarata selama periode tersebut. Selisih yang
timbul dari penjabaran laporan keuangan
Kelompok
Usaha
termasuk
dalam
penghasilan komprehensif lain dan disajikan
sebagai bagian dari "Selisih Kurs atas
Penjabaran Laporan Keuangan" dalam
laporan perubahan ekuitas konsolidasian.
(b) Transactions and Balances
(b) Transaksi dan Saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan
ke dalam mata uang fungsional masingmasing Perusahaan dan entitas anak
dengan menggunakan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi.
Foreign currencies transactions are
translated in to respective functional
currency of the Company and its
subsidiaries using the exchange rates
prevailing at the dates of the
transactions.
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku
pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian. Bagian non-moneter yang
diukur dalam nilai historis dalam mata uang
asing tidak ditranslasi kembali.
Monetary
assets
and
liabilities
denominated in foreign currencies are
translated at the rate of exchange ruling
at the consolidated statement of financial
position date. Non-monetary items that
are measured in terms of historical cost
in a foreign currency are not retranslated.
Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian
akun moneter dan penjabaran kembali akun
moneter termasuk ke dalam laba rugi.
Exchange differences arising on the
settlement of monetary items and on
retranslation of monetary items are
included in profit or loss.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
nilai tukar yang digunakan berdasarkan kurs
tengah yang diterbitkan Bank Indonesia
adalah masing-masing Rp 13.436 dan
Rp 13.795.
As of December 31, 2016 and 2015, the
exchange rate used based on the middle
rate published by Bank Indonesia was
Rp 13,436 and Rp 13,795, respectively.
19
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
f.
2.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.
ACCOUNTING
Transactions with Related Parties
Sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan
Pihak-pihak
Berelasi”,
Kelompok
Usaha
menganggap pihak yang dianggap berelasi jika
salah satu pihak memiliki kemampuan untuk
mengendalikan (dengan cara kepemilikan
langsung maupun tidak langsung) atau
mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara
partisipasi dalam kebijakan keuangan dan
operasional) selama pihak lain berpartisipasi
dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional.
In accordance with PSAK No. 7, “Related
Party Disclosures”, the Group parties are
considered to be related if one party has the
ability to control (by way of ownership, directly
or indirectly) or exercise significant influence
(by way of participation in the financial and
operating policies) over the other party in
making financial and operating decisions.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi telah diungkapkan dalam
Catatan 30 atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties
are disclosed in Note 30 to the consolidated
financial statements.
g. Instrumen Keuangan
g.
Financial Instruments
Aset Keuangan
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan
pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di
mana pembelian dan penjualan aset keuangan
berdasarkan
kontrak
yang
mensyaratkan
penyerahan aset keuangan dalam jangka waktu
yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan.
All financial assets are recognized and
derecognized on trade date where the
purchase or sale of a financial asset is under
a contract whose terms require delivery of the
financial
asset
within
the
timeframe
established by the marketplace concerned.
Kelompok
Usaha mengklasifikasikan aset
keuangannya dalam kategori berikut: (i) aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan
piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo
dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
The Group classifies its financial assets in the
following categories: (i) financial assets at fair
value through profit or loss, (ii) loans and
receivables, (iii) held to maturity investment
and (iv) available for sale financial assets.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Kelompok Usaha hanya memiliki aset keuangan
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan
dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan
piutang adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
yang tidak diperoleh di pasar aktif. Hal tersebut
termasuk dalam aset lancar yang jatuh tempo
kurang dari dua belas bulan, jika tidak, mereka
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kelompok
Usaha terdiri dari kas dan bank, investasi jangka
pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, kas
yang dibatasi penggunaannya dan uang jaminan
di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
As at December 31, 2016 and 2015, the
Group only had financial assets classified as
loans and receivables. Loans and receivables
are non-derivative financial assets with fixed
or determinable payments that are not quoted
in an active market. They are included in
current assets for maturities shorter than
twelve months; otherwise, they are classified
as non-current assets. The Group loans and
receivables comprised of cash on hand and in
investment,
trade
banks,
short-term
receivables, other receivables, restricted cash
and refundable deposits in the consolidated
statement of financial position.
20
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
g. Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada
awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif dikurangi penurunan
nilai. Aset keuangan dihentikan pengakuannya
ketika hak untuk menerima arus kas dari aset
tidak lagi ada atau telah ditransfer dan Kelompok
Usaha telah secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat kepemilikan.
Loans and receivables are initially recognized
at fair value plus transaction costs and
subsequently measured at amortized cost
using the effective interest rate method less
any impairment. Financial assets are
derecognized when the rights to receive cash
flows from the assets have ceased to exist or
have been transferred and the Group has
transferred substantially all risks and rewards
of ownership.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
Kelompok Usaha mengklasifikasikan liabilitas
keuangannya dalam dua kategori (i) pada nilai
wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Group classifies its financial liabilities into
two categories (i) at fair value through profit or
loss and (ii) financial liabilities measured at
amortized cost.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas
keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi yang terdiri dari utang usaha, utang
lain-lain, beban masih harus dibayar, utang bank
dan utang sewa pembiayaan. Setelah pengakuan
awal yang sebesar nilai wajar ditambah biaya
transaksi, Kelompok Usaha mengukur liabilitas
keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif.
As at December 31, 2016 and 2015, the
Group only had financial liabilities measured
at amortized cost that comprised of trade
payables, other payables, accrued expenses,
bank loan and obligation under finance lease.
After the initial recognition which is at fair
value plus transaction costs, the Group
measures all financial liabilities at amortized
cost using effective interest rate method.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya,
jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah
dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa.
inancial liability is derecognized when the
obligation under the liability is discharged or
cancelled or expired.
ka suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan
oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan persyaratan yang
berbeda secara substansial, atau modifikasi
secara substansial persyaratan dari suatu
liabilitas yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi
tersebut
diperlakukan
sebagai
penghapusan liabilitas awal dan pengakuan
liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat
masing-masing liabilitas diakui dalam laba rugi,
termasuk setiap beban atau fee yang timbul.
Where an existing financial liability is replaced
by another from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an
existing liability are substantially modified,
such an exchange or modification is treated
as an extinguishment of the original liability
and the recognition of a new liability, and the
difference in the respective carrying amounts
is recognized in profit or loss, including any
costs or fees incurred.
Jika pertukaran atau modifikasi tersebut tidak
dicatat sebagai suatu penghapusan, maka setiap
biaya atau fee yang timbul akan menyesuaikan
jumlah tercatat liabilitas dan diamortisasi selama
sisa umur liabilitas yang telah dimodifikasi
tersebut.
If the exchange or modification is not
accounted for as an extinguishment, any
costs or fees incurred adjust the carrying
amount of the liability and are amortised over
the remaining term of the modified liability.
21
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
g. Instrumen Keuangan (lanjutan)
h.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
Saling Hapus Aset dan Liabilitas Keuangan
Offsetting
Liabilities
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan
nilai netonya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika,
Kelompok Usaha 1) saat ini memiliki hak yang
dapat
dipaksakan
secara hukum
untuk
melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara
neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
A financial asset and a financial liability is
offset and the net amount is presented in the
consolidated statement of financial position
when, and only when, the Group 1) currently
has a legally enforceable right to set off the
recognized amounts; and 2) intends either to
settle on a net basis, or to realize the asset
and settle the liability simultaneously.
Penentuan Nilai Wajar
Estimation of Fair Value
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam
transaksi teratur (orderly transaction) antara
pelaku pasar (market participants) pada tanggal
pengukuran di pasar utama atau, jika tidak
terdapat pasar utama, di pasar yang paling
menguntungkan di mana Kelompok Usaha
memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar
liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.
The Fair value is the price that would be
received to sell an asset or paid to transfer a
liability in an orderly transaction between
market participants at the measurement date
in the principal market or, in its absence, the
most advantageous market to which the
Group has access at that date. The fair value
of a liability reflects its non-performance risk.
Jika tersedia, Kelompok Usaha mengukur nilai
wajar instrumen keuangan dengan menggunakan
harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen
tersebut. Jika harga kuotasian tidak tersedia di
pasar aktif, Kelompok Usaha menggunakan
teknik
penilaian
dengan
memaksimalkan
penggunaan input yang dapat diobservasi dan
relevan serta meminimalkan penggunaan input
yang tidak dapat diobservasi.
When available, the Group measures the fair
value of a financial instrument using the
quoted price in an active market for that
instrument. If there is no quoted price in an
active market, then the Group uses valuation
techniques that maximize the use of relevant
observable inputs and minimize the use of
unobservable inputs.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
h.
of
Financial
Assets
and
Impairment of Financial Assets
Pada setiap periode pelaporan, manajemen
menilai apakah terdapat bukti yang objektif
bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti
objektif penurunan nilai.
At each reporting period, management
assesses whether there is any objective
evidence that a financial asset or a group of
financial assets is impaired. A financial asset
or a group of financial assets is impaired and
impairment losses are incurred if, and only if,
there is an objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi, kerugian diukur sebagai
selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai
kini estimasi arus kas masa depan yang
didiskontokan pada suku bunga efektif awal dari
aset keuangan. Jumlah tercatat aset tersebut
dikurangi baik secara langsung maupun melalui
penggunaan akun penyisihan. Jumlah kerugian
yang terjadi diakui dalam laba rugi.
For financial asset measured at amortized
cost, loss is measured as the difference
between the asset’s carrying amount and the
present value of estimated future cash flows
discounted at original effective interest rate of
the financial assets. The carrying amount of
the asset shall be reduced either directly or
through the use of an allowance account.
The amount of the loss is recognized in profit
or loss.
22
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
h.
2.
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
of
Financial
Assets
Management initially assesses whether
objective evidence of impairment exists
individually for financial assets that are
individually
significant.
If
the
Group
determines that no objective evidence of
impairment exists for an individually assessed
financial asset, whether significant or not, it
includes the asset in a group of financial
assets with similar credit risk characteristics
and
collectively
assesses
them
for
impairment.
Manajemen awalnya menentukan apakah
terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual. Jika Kelompok
Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan
yang dinilai secara individual apakah signifikan
atau tidak, itu termasuk dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit
yang sejenis dan menilai secara kolektif
penurunan nilai.
i.
Impairment
(continued)
ACCOUNTING
Persediaan
i.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih
rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi
neto. Biaya perolehan persediaan meliputi
seluruh biaya pembelian dan biaya lainnya yang
timbul sampai persediaan berada dalam kondisi
dan lokasi saat ini di mana ditentukan dengan
metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto
adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan
usaha normal dikurangi estimasi biaya yang
diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or
net realizable value. The cost of inventories
includes all costs of purchase and other costs
incurred in bringing the inventories to their
present location and condition. The cost is
determined using the weighted-average
method. Net realizable value is the estimated
selling price in the ordinary course of business
less the estimated costs necessary to make
the sale.
Ketika persediaan dijual, jumlah tercatat
persediaan tersebut diakui sebagai beban pada
tahun di mana pendapatan terkait diakui.
When inventories are sold, the carrying
amount of those inventories is recognized as
an expense in the year in which the related
revenue is recognized.
Penyisihan penurunan nilai persediaan karena
keusangan,
kerusakan,
kehilangan
dan
lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan
hasil penelaahan terhadap keadaan masingmasing persediaan untuk mencerminkan nilai
realisasi neto pada akhir periode pelaporan.
Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai
realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan
diakui sebagai beban pada periode penurunan
nilai atau kerugian terjadi.
Provision for decline in value of inventory due
to obsolescence, damage, loss and slow
movement is determined based on a review
of the condition of individual inventory to
reflect its net realizable value at the end of the
reporting period. The amount of any
allowance for impairment to net realizable
value and all losses of inventories are
recognized as an expense in the period the
write-down or loss occurs.
Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan
nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi
neto, diakui sebagai pengurangan terhadap
jumlah persediaan yang diakui sebagai beban
pada periode terjadinya pemulihan tersebut.
The amount of any reversal of any allowance
for write-down of inventories, arising from an
increase in net realizable value, is recognized
as a reduction in the amount of inventories
recognized as an expense in the period in
which the reversal occurs.
23
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
j.
2.
Investasi pada Entitas Asosiasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
Investment in Associate
Investasi Kelompok Usaha pada entitas asosiasi
diukur dengan menggunakan metode ekuitas.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana
Kelompok Usaha atau Entitas Anak mempunyai
pengaruh signifikan, biasanya mempunyai
kepemilikan saham 20% atau lebih dari hak
suara entitas. Sesuai dengan metode ekuitas,
nilai perolehan investasi termasuk goodwill yang
teridentifikasi ditambah atau dikurang dengan
bagian Kelompok Usaha atas laba atau rugi
bersih, penerimaan dividen dari investee dan
dikurangi dengan kerugian penurunan nilai sejak
tanggal perolehan.
The Group’s investment in associate is
accounted for using the equity method. An
associate is an entity in which the Company
or its Subsidiaries have significant influence,
generally accompanying a shareholding of
20% or more of the voting power of the entity.
Under the equity method, the cost of
investment includes goodwill identified on
acquisition, increased or decreased by the
Group’s share of profit or loss of the
associate, and dividends received from the
investee, net of any impairment loss since the
date of acquisition.
Laba rugi mencerminkan bagian atas hasil
operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat
perubahan yang diakui langsung pada ekuitas
dari entitas asosiasi, Kelompok Usaha mengakui
bagiannya atas perubahan tersebut dan
mengungkapkan hal ini, jika diterapkan, dalam
laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba
atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil
dari transaksi-transaksi antara Kelompok Usaha
dengan entitas asosiasi di eliminasi sesuai
dengan jumlah kepentingan Kelompok Usaha
dalam entitas asosiasi. Kebijakan akuntansi
entitas asosiasi, disesuaikan jika diperlukan,
untuk menjamin konsistensi kebijakan akuntansi
dengan yang digunakan oleh Kelompok Usaha.
The profit or loss reflects the Group’s share of
the results of operations of the associate.
When there has been a change recognized
directly in the equity of the associate, the
Group recognizes its share of any such
changes and discloses this, when applicable,
in the consolidated statement of changes in
equity. Unrealized gains and losses resulting
from transactions between the Group and the
associate are eliminated to the extent of the
Group’s interest in the associate. Accounting
policies of associates have been changed
where necessary to ensure consistency with
the policies adopted by the Group.
k. Biaya Dibayar di Muka
k.
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa
manfaat dengan menggunakan metode garis
lurus.
l.
ACCOUNTING
Aset Tetap
l.
Property and Equipment
At initial recognition, property and equipment
are measured at cost which includes
the purchase price and other costs directly
attributable to bring the asset to the present
location and condition. After initial recognition,
the Group uses the cost model in which all
property and equipment are measured at cost
less accumulated depreciation.
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur
pada biaya perolehan yang meliputi harga
pembelian dan biaya lainnya yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan.
Setelah pengakuan awal, Kelompok Usaha
menggunakan model biaya di mana seluruh aset
tetap diukur sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan.
24
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.
ACCOUNTING
Property and Equipment (continued)
Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam
jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset
yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika
terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi
di masa depan berkenaan dengan aset tersebut
akan mengalir ke Kelompok Usaha dan biaya
tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah
tercatat komponen yang diganti dihentikan
pengakuannya pada periode di mana pada saat
penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya
perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke
dalam laba rugi.
Subsequent cost are included in the asset’s
carrying amount or recognized as a separate
asset, as appropriate, when it is probable that
future economic benefits associated with the
item will flow to the Group and the cost of the
item can be reliably measured. The carrying
amount of the replaced part is derecognized
during the financial period in which they are
incurred. All other repairs and maintenance
are charged to profit or loss.
Penyusutan dihitung menggunakan metode garis
lurus untuk mengalokasikan jumlah tersusutkan
selama estimasi masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation is calculated using straight-line
method to allocate the depreciable amount
over their estimated useful lives as follows:
Tahun / Years
Bangunan
Prasarana
Kendaraan dan alat berat
Peralatan dan inventaris kantor
20
4-6
4-8
4–8
Buildings
Infrastructure
Vehicles and heavy equipment
Office equipment and fixture
Masa manfaat, nilai residu dan metode
penyusutan aset tetap ditelaah setiap periode
pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi akuntansi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values
and depreciation method of property and
equipment are reviewed at each reporting
period with the effect of any changes in
accounting estimates accounted for on
a prospective basis.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar
biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi
penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan
direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan
pada aset tersebut saat selesai dan siap untuk
digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada
tanggal aset tersebut siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost less
any impairment losses. Construction in
progress is reclassified to appropriate
property and equipment account when
completed and ready for use. Depreciation is
charged from the date the assets are ready
for use.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa
depan yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya.
An item of property and equipment is
derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use
or disposal.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah
tercatat dari aset tetap) diakui dalam laba rugi
pada periode aset tersebut itu dihentikan
pengakuannya.
Any gain or loss arising from derecognition of
the asset, (calculated as the difference
between the net disposal proceeds and the
carrying amount of the item), is recognized in
profit or loss in the period the item is
derecognized.
25
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
m. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi
dan Evaluasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
m.
ACCOUNTING
Mining Properties and Exploration and
Evaluation Assets
Kegiatan eksplorasi dan evaluasi melibatkan
pencarian mineral, penentuan kelayakan teknis
dan penilaian kelayakan komersial dari sebuah
sumber daya teridentifikasi. Kegiatan tersebut
meliputi:
Exploration and evaluation activities involve
the search for mineral resources, the
determination of technical feasibility and the
assessment of commercial viability of an
identified resource. Such activities include:
(i)
(i)
(iii) menentukan dan memeriksa volume dan
kualitas sumber daya; dan
(iv) meneliti
persyaratan
transportasi dan
infrastruktur.
gathering exploration data through
topographical,
geochemical
and
geophysical studies;
(ii) exploratory
drilling,
trenching
and
sampling;
(iii) determining and examining the volume
and grade of the resource; and
(iv) surveying
transportation
and
infrastructure requirements.
Biaya administrasi yang tidak langsung dapat
diatribusikan dengan suatu daerah eksplorasi
khusus dibebankan pada laba rugi. Biaya lisensi
yang dibayar sehubungan dengan hak untuk
mengeksplorasi di daerah eksplorasi yang ada
dikapitalisasi dan diamortisasi selama jangka
waktu lisensi atau izin.
Administration costs that are not directly
attributable to a specific exploration area are
charged to profit or loss. License costs paid in
connection with a right to explore in an
existing exploration area are capitalized and
amortized over the term of the license or
permit.
Biaya eksplorasi dan evaluasi (termasuk
amortisasi atas biaya lisensi yang dikapitalisasi)
dikapitalisasi pada saat terjadinya, kecuali dalam
keadaan berikut:
Exploration and evaluation costs (including
amortization of capitalized license costs) are
capitalized as incurred, except in the following
circumstances:
(i)
sebelum memperoleh hak hukum untuk
mengeksplorasi suatu wilayah tertentu;
(ii) setelah dapat dibuktikan dengan kelayakan
teknis dan komersial atas penambangan
sumber daya mineral atau ditemukannya
cadangan terbukti.
(i)
Kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi dicatat
dalam akun "Aset Eksplorasi dan Evaluasi" dan
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan
dikurangi penyisihan penurunan nilai. Aset
tersebut tidak disusutkan karena belum tersedia
untuk digunakan tetapi ditelaah untuk indikasi
penurunan nilai.
Capitalized exploration and evaluation costs
are recorded under “Exploration and
Evaluation Assets” and are subsequently
measured at cost less any allowance for
impairment. Such assets are not depreciated
as they are not available for use but monitored
for indications of impairment.
Apabila suatu penurunan potensial terindikasi,
penilaian dilakukan untuk setiap area of interest
dalam kaitannya dengan kelompok aset operasi
terkait (yang merupakan unit penghasil kas)
terhadap eksplorasi yang diterkait tersebut.
Sejauh biaya eksplorasi dan evaluasi tidak
diharapkan untuk dipulihkan, biaya tersebut
dibebankan pada laba rugi.
Where a potential impairment is indicated, an
assessment is performed for each area of
interest in conjunction with the group of
operating assets (representing a cash
generating unit) to which the exploration is
attributed. To the extent that deferred
exploration and evaluation costs are not
expected to be recovered, it is charged to
profit or loss.
pengumpulan data eksplorasi melalui
topografi, studi geokimia dan geofisika;
(ii) pengeboran, penggalian dan sampel;
before the legal rights to explore a
specific area are obtained;
(ii) after the technical feasibility and
commercial viability of extracting a
mineral resource are demonstrable or
proven reserves are discovered.
26
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
m. Properti Pertambangan dan Biaya Eksplorasi
dan Evaluasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
m.
ACCOUNTING
Mining Properties and Exploration and
Evaluation Assets (continued)
Arus kas terkait dengan kapitalisasi biaya
eksplorasi dan evaluasi diklasifikasikan sebagai
arus kas dari aktivitas investasi dalam laporan
arus kas konsolidasian, sedangkan arus kas
terkait dengan biaya eksplorasi dan evaluasi
yang dibiayakan diklasifikasikan sebagai aktivitas
operasi.
Cash flows associated with capitalized
exploration and evaluation costs are classified
as investing activities in the consolidated
statement of cash flows, while cash flows in
respect of exploration and evaluation costs
that are expensed are classified as operating
activities.
Ketika cadangan terbukti telah ditentukan, aset
eksplorasi dan evaluasi direklasifikasi ke
"Tambang
dalam
pembangunan",
yang
merupakan bagian dari "Properti Pertambangan".
Semua biaya pengembangan setelah perolehan
awal yang berkaitan dengan pembangunan
infrastruktur
yang
dibutuhkan
untuk
mengoperasikan tambang dikapitalisasi dan
diklasifikasikan
sebagai
"Tambang
dalam
pembangunan”. Biaya pengembangan dicatat
bersih setelah dikurangi hasil penjualan atas
mineral
yang
diekstraksi
selama
tahap
pengembangan.
When proven reserves are determined,
exploration and evaluation assets are
reclassified to “Mines under development”,
which are included in “Mining Properties”. All
subsequent development costs relating to
construction of infrastructure required to
operate the mine is capitalized and classified
as “Mines under development”. Development
costs are net of proceeds from the sale of
mineral extracted during the development
phase.
Pada saat pengembangan telah selesai, semua
aset yang termasuk dalam “Tambang dalam
pembangunan” direklasifikasikan ke “Tambang
berproduksi” dalam properti pertambangan atau
ke dalam komponen lain dalam aset tetap.
Tambang berproduksi dicatat sebesar biaya
perolehan,
dikurangi
dengan
akumulasi
amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada.
Once development is completed, all assets
included in “Mines under development” are
reclassified as either “Producing mines” under
mining properties or into other component of
fixed assets. Producing mines are stated at
cost, less accumulated amortization and
accumulated impairment losess, if any.
Properti pertambangan mencakup aset dalam
tahap produksi dan pengembangan, serta aset
yang ditransfer dari aset eksplorasi dan evaluasi.
Properti
pertambangan
dalam
tahap
pengembangan
tidak
diamortisasi sampai
tahapan produksi dimulai.
Mining properties include assets in production
and in development stages, and assets
transferred from exploration and evaluation
assets. Mining properties in development are
not amortized until production commences.
Pada saat proyek konstruksi tambang bergerak
ke tahap produksi, kapitalisasi atas konstruksi
tambang tertentu biaya tersebut dan dicatat
sebagai bagian dari biaya persediaan atau
dibebankan, kecuali untuk biaya yang memenuhi
syarat untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan
penambahan
dan
pengembangan
aset
pertambangan dan pengembangan cadangan
ditambang.
When a mine construction project moves into
the production stage, the capitalization of
certain mine construction costs ceases and
costs are either regarded as part of the cost of
inventory or expensed, except for costs which
qualify for capitalization relating to additions
and development of mining asset and
development of mineable reserve.
Akumulasi biaya dari tambang yang telah
berproduksi diamortisasi dengan menggunakan
metode unit produksi sepanjang cadangan
tambang tersebut dapat dipulihkan secara
ekonomis.
The accumulated costs of producing mines
are amortized on the unit-of-production
method over the economically recoverable
reserves of the respective mines.
27
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
n. Aset Takberwujud
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
n.
(a) Goodwill
ACCOUNTING
Intangible Assets
(a) Goodwill
Pengakuan awal goodwill dijabarkan pada
Catatan 2d. Goodwill yang muncul atas
akuisisi entitas anak disertakan dalam aset
takberwujud.
Initial recognition of goodwill is described
in Note 2d. Goodwill arises on acquisition
of subsidiary is included in intangible
assets.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur
pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi
kerugian penurunan nilai.
After initial recognition, goodwill is
measured at cost less any accumulated
impairment losses.
(b) Customer relationships
(b) Hubungan terkait pelanggan
Hubungan terkait pelanggan yang diperoleh
secara terpisah disajikan sebesar harga
perolehan. Hubungan terkait pelanggan yang
diperoleh sebagai bagian dari kombinasi
bisnis diakui nilai wajar pada tanggal
perolehannya. Hubungan terkait pelanggan
memiliki masa manfaat yang terbatas dan
dicatat sebesar harga perolehan dikurangi
akumulasi amortisasi.
Separately
acquired
customer
relationships are shown at historical cost.
Customer relationships acquired in a
business combination are recognized at
fair value at acquisition date. Customer
relationships have a finite useful life and
carried at cost less accumulated
amortization.
Amortisasi dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus untuk mengalokasikan
harga perolehan hubungan terkait pelanggan
selama estimasi masa manfaatnya 5 tahun.
Amortization is calculated using the
straight-line method to allocate the cost
of customer relationships
over its
estimated useful lives of 5 years.
(c)
(c) Piranti lunak komputer
Computer software
Biaya perolehan perangkat lunak komputer
untuk penggunaan internal dikapitalisasi dan
dicatat sebagai aset takberwujud jika biaya
bukan merupakan bagian integral dari piranti
keras yang terkait. Akumulasi biaya tersebut
diamortisasi menggunakan metode garis
lurus selama estimasi masa manfaat 4 tahun
yang diharapkan ketika perangkat lunak
komputer secara substantif siap untuk
digunakan.
The acquisition cost of computer
software for internal use is capitalized
and accounted for as an intangible asset
if the cost is not an integral part of the
related hardware. The accumulated cost
is amortized on a straight line method
basis over its expected useful lives of 4
years when the computer software is
substantialy ready for its intended use.
Taksiran masa manfaat dan metode
amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode
pelaporan dan pengaruh dari setiap
perubahan estimasi tersebut berlaku secara
prospektif.
The
estimated
useful
life
and
amortization method are reviewed at the
end of each reporting period with the
effect of any changes in estimate
accounted for on a prospective basis.
o. Beban Ditangguhkan
o.
Deferred Charges
Significant expenditures incurred which are
considered to have a benefit of more than one
year, are deferred and amortized applying the
straight-line method over the period expected
to benefit from such expenditures.
Pengeluaran signifikan yang terjadi yang
dianggap memiliki masa manfaat lebih dari satu
tahun, ditangguhkan dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama periode
yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari
pengeluaran tersebut.
28
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
p.
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
p.
ACCOUNTING
Leases
Suatu perjanjian, yang meliputi suatu transaksi
atau
serangkaian
transaksi,
merupakan
perjanjian sewa atau mengandung sewa jika
Kelompok Usaha menentukan bahwa perjanjian
tersebut memberikan hak untuk menggunakan
suatu aset atau sekelompok aset selama periode
tertentu dengan imbalan suatu atau serangkaian
pembayaran. Pertimbangan tersebut dibuat
berdasarkan hasil evaluasi terhadap substansi
perjanjian terlepas dari bentuk formal dari
perjanjian sewa tersebut.
An arrangement, comprising a transaction or
a series of transactions, is or contains a lease
if the Group determines that the arrangement
conveys a right to use a specific asset or
assets for an agreed period of time in return
for a payment or a series of payments. Such a
determination is made based on an evaluation
of the substance of the arrangement and is
regardless of whether the arrangement takes
the legal form of a lease.
(1)
(1) Operating lease
Sewa operasi
Leases under which substantially all
the risks and benefits of ownership are
effectively retained by the lessor are
classified as operating leases. Operating
lease payments, net of any incentives
received from the lessor, are charged as
an expense on a straight-line basis over
the period of expected benefit.
Sewa di mana secara substansial seluruh
risiko dan manfaat kepemilikan secara
efektif
tetap
dimiliki
oleh
lessor
diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Pembayaran sewa operasi (dikurangi
insentif yang diterima dari lessor) diakui
sebagai beban dengan dasar garis lurus
selama periode manfaat yang diharapkan.
(2)
(2) Finance leases
Sewa pembiayaan
Sewa atas aset tetap di mana Kelompok
Usaha, sebagai lessee, menanggung
seluruh risiko, dan manfaat dari kepemilikan
aset secara substansial diklasifikasikan
sebagai sewa pembiayaan. Pada awal
sewa, sewa pembiayaan dicatat sebesar
nilai yang terendah antara nilai wajar aset
sewaan atau nilai kini dari pembayaran
sewa minimum.
Leases of property and equipment where
the Group, as lessee, has assumes
substantially all the risks, and rewards of
ownership are classified as finance lease.
Finance leases are capitalized at the
inception of the lease at the lower of the
fair value of the leased property or the
present value of the minimum lease
payments.
Sesuai kewajiban sewa, dikurangi beban
keuangan, disajikan sebagai utang jangka
pendek dan jangka panjang. Setiap
pembayaran sewa dialokasikan sebagai
utang dan biaya keuangan. Biaya keuangan
dibebankan pada laba rugi selama masa
sewa sehingga dapat menghasilkan suatu
tingkat suku bunga periodik yang konstan
atas saldo utang setiap periode.
The corresponding rental obligations, net
of finance charges, are included in shortterm and long-term payables. Each lease
payment is allocated between the liability
and finance cost. The finance cost is
charged to profit or loss over the lease
period so as to produce a constant
periodic rate of interest on the remaining
balance of the liability for each period.
Aset sewa guna usaha disusutkan dengan
kebijakan yang sama dengan yang
diterapkan untuk aset tetap pemilikan
langsung. Namun, ketika tidak ada
kepastian yang memadai bahwa Kelompok
Usaha akan mendapatkan hak kepemilikan
pada akhir masa sewa, maka aset sewaan
disusutkan selama periode yang lebih
pendek antara umur manfaat aset atau
masa sewa.
Leased assets are depreciated using
the same policies as applied to property
and equipment under direct ownership.
However, when there is no reasonable
certainty that Group will obtain ownership
by the end of the lease term, then the
leased assets are depreciated over the
shorter of the estimated useful life of the
asset or the lease term.
29
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
q.
2.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.
ACCOUNTING
Impairment of Non-financial Asset
Pada setiap akhir periode pelaporan, Kelompok
Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut atau pada saat pengujian
tahunan penurunan nilai aset (yaitu goodwill yang
diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis)
diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat
estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting
period whether there is an indication that an
asset may be impaired. If any such indication
exists, or when annual impairment testing for
an asset (i.e. goodwill acquired in a business
combination) is required, the Group makes an
estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset
individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK)
dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai
pakainya,
kecuali
aset
tersebut
tidak
menghasilkan arus kas masuk yang sebagian
besar independen dari aset atau kelompok aset
lain.
An asset’s recoverable amount is the higher of
the asset’s Cash Generating Units (CGU’s)
fair value less cost of disposal and its value in
use, and is determined for an individual asset,
unless the asset does not generate cash
inflows that are largely independent of those
from other assets or groups of assets.
Jika jumlah tercatat aset lebih besar daripada
nilai terpulihkannya, maka aset tersebut
dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan
jumlah tercatat aset diturunkan nilai menjadi
sebesar nilai terpulihkannya. Kerugian penurunan
nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada,
diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori
biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset
yang mengalami penurunan nilai.
Where the carrying amount of an asset
exceeds its recoverable amount, the asset is
considered impaired and is written down to its
recoverable amount. Impairment losses of
continuing operations, if any, are recognized
in profit or loss under expense categories that
are consistent with the function of the
impaired asset.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill
yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak
tanggal akuisisi dialokasikan pada setiap Unit
Penghasil Kas (UPK) dari Kelompok Usaha yang
diharapkan dapat memberikan manfaat dari
sinergi kombinasi bisnis tersebut, terlepas dari
apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang
diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
For the purpose of impairment testing,
goodwill acquired in a business combination
is, from the acquisition date, allocated to each
of the cash-generating units (CGU) that is
expected to give benefit from the the
combination, irrespective of whether other
assets or liabilities of the acquire are assigned
to those CGU.
Peninjauan atas penurunan nilai pada goodwill
dilakukan setahun sekali atau dapat lebih sering
apabila terdapat peristiwa atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan adanya potensi
penurunan nilai. Nilai tercatat dari goodwill
dibandingkan dengan jumlah yang terpulihkan,
yaitu jumlah yang lebih tinggi antara nilai pakai
dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba
rugi dan selanjutnya tidak dibalik kembali.
Goodwill impairment reviews are undertaken
annually or more frequently if events or
changes in circumstances indicate a potential
impairment. The carrying value of goodwill is
compared to the recoverable amount, which is
the higher of value-in-use (“VIU”) and the fair
value less costs of disposal. Any impairment
losses is recognized immediately as an
expense and is not subsequently reversed.
30
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
r.
2.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
r.
ACCOUNTING
Long-term Employee Benefit Liability
Kelompok
Usaha
menyediakan
imbalan
pascakerja pasti kepada karyawannya sesuai
dengan
Undang-undang
Ketenagakerjaan
Indonesia No. 13/2003.
The Group provides defined post-employment
benefits to their employees in accordance with
Indonesian Labour Law No. 13/2003.
Liabilitas neto Kelompok usaha atas program
imbalan pasti dihitung dari nilai kini liabilitas
imbalan pascakerja pasti pada akhir periode
pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika
ada. Perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka
panjang dilakukan dengan menggunakan metode
Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria
yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan.
The Group’s net obligation in respect of the
defined benefit plan is calculated as the
present value of the long-term employee
benefit liability at the end of the reporting
period less the fair value of plan assets, if any.
The long-term employee benefit liability is
determined using the Projected Unit Credit
Method with actuarial valuations being carried
out at the end of each reporting period.
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja
jangka panjang, meliputi a) keuntungan dan
kerugian aktuarial, b) imbal hasil atas aset
program, tidak termasuk bunga, dan c) setiap
perubahan dampak batas atas aset, tidak
termasuk
bunga,
diakui
di
penghasilan
komprehensif lain pada saat terjadinya.
Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba
rugi pada periode berikutnya.
Remeasurements of long-term employee
benefit liability, comprise of a) actuarial gains
and losses, b) the return of plan assets,
excluding interest, and c) the effect of asset
ceiling, excluding interest, are recognized
immediately in the other comprehensive
income in the period in which they occur.
Remeasurements are not reclassified to profit
or loss in the subsequent periods.
Ketika program imbalan berubah atau terdapat
kurtailmen atas program, bagian imbalan yang
berubah terkait biaya jasa lalu, atau keuntungan
atau kerugian kurtailmen, diakui di laba rugi pada
saat terdapat perubahan atau kurtailmen atas
program.
When the benefits of a plan are changed, or
when a plan is curtailed, the portion of the
changed benefit related to past service of
employees, or gain or loss on curtailment, is
recognized immediately in profit or loss when
the plan amendment or curtailment occurs.
Kelompok Usaha menentukan (penghasilan)
beban bunga neto atas (aset) liabilitas imbalan
pascakerja jangka panjang neto dengan
menerapkan tingkat bunga diskonto pada awal
periode pelaporan tahunan untuk mengukur
liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama
periode berjalan.
The Group determines the net interest expense
(income) on the net long-term employee benefit
liabiility (asset) for the period by applying the
discount rate used to measure the long-term
employee benefit liabiility at the beginning of
the annual period.
Kelompok Usaha mengakui keuntungan dan
kerugian atas penyelesaian liabilitas imbalan
kerja jangka panjang pada saat penyelesaian
terjadi.
keuntungan
atau
kerugian
atas
penyelesaian merupakan selisih antara nilai kini
liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang
ditetapkan pada tanggal penyelesaian dengan
harga penyelesaian, termasuk setiap aset
program yang dialihkan dan setiap pembayaran
yang dilakukan secara langsung oleh Kelompok
Usaha sehubungan dengan penyelesaian
tersebut.
The Group recognizes gains and losses on
the settlement of long-term employee benefit
liabiility when the settlement occurs. The gain
or loss on settlement is the difference
between the present value of long-term
employee benefit liabiility being settled as
determined on the date of settlement and the
settlement price, including any plan assets
transferred and any payment made directly by
the Group in connection with the settlement.
Kelompok usaha mengakui (1) biaya jasa, yang
terdiri dari biaya jasa kini, biaya jasa lalu, dan
setiap
keuntungan
atau
kerugian
atas
penyelesaian, dan (2) penghasilan atau beban
bunga neto di laba rugi pada saat terjadinya.
The Group recognizes the (1) service costs,
comprising of current service cost, pastservice cost, and any gain or loss on
settlement, and (2) net interest expense or
income immediately in profit or loss.
31
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
s. Provisi
t.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
s.
ACCOUNTING
Provision
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki
liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa
lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi dan jumlah
liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
A provision is recognized when the Group has
a present obligation (legal or constructive)
where, as a result of a past event, it is
probable that an outflow of resources
embodying economic benefits will be required
to settle the obligation and a reliable estimate
can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan
dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar
tidak terjadi arus keluar sumber daya yang
mengandung
manfaat
ekonomi
untuk
menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi
dibatalkan.
The provision is reviewed at each reporting
date and adjusted to reflect the current best
estimate. If it is no longer probable that an
outflow of resources embodying economic
benefits will be required to settle the
obligation, the provision is reversed.
Restorasi,
rehabilitasi
dan
pengeluaran
lingkungan lainnya yang timbul selama tahap
produksi dibebankan sebagai bagian dari biaya
produksi.
Restoration,
rehabilitation,
and
other
environmental expenditures incurred during
the production phase of operations are
charged as part of the cost of production.
Tambahan Modal Disetor – Neto
t.
Additional Paid-in Capital - Net
selisih
setoran
dengan
dengan
dalam
Additional paid-in capital includes the
difference between the excess of paid-up
capital share made by shareholders over its
par value and the direct costs incurred in
respect of the issuance of the Company’s
shares in the public offering (see Note 1b).
Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
dicatat dengan menggunakan metode yang sama
seperti metode penyatuan kepemilikan. Selisih
antara harga pengalihan dengan proporsi nilai
buku aset neto entitas anak yang diakuisisi
dicatat sebagai bagian dari "Tambahan modal
disetor" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian dan selanjutnya tidak
dapat diakui sebagai laba rugi realisasi maupun
reklasifikasi ke saldo laba.
Restructuring transactions of entities under
common control are accounted for using
a method similar as the pooling of interest
method. The difference between the transfer
price and the proportionate book value of the
acquired subsidiary’s net assets is recorded
as part of “Additional paid-in capital” under the
equity section of the consolidated statements
of financial position and furthermore may not
be recognized as realization of income or
reclassification to retained earning.
Tambahan modal disetor merupakan
antara agio saham (yaitu kelebihan
pemegang saham di atas nilai nominal)
biaya-biaya saham yang terkait langsung
penerbitan efek ekuitas Perusahaan
penawaran umum (lihat Catatan 1b).
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban
u.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan
yang diterima atau piutang. Pendapatan disajikan
setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur,
potongan harga dan diskon.
Revenue is measured at fair value of
the consideration received or receivable.
Revenue is presented net of value added tax,
returns, rebates and discounts.
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan mengalir kepada
Kelompok Usaha dan pendapatan tersebut dapat
diukur secara andal. Kriteria pengakuan tertentu
berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan
pendapatan diakui:
Revenue is recognized when it is probable
the economic benefits will flow to the Group
and the revenue can be measured reliably.
The following specific recognition criteria must
be met before revenue recognition will be
recognized:
32
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
u.
Revenue
and
(continued)
Expense
ACCOUNTING
Recognition
-
Revenue arising from mining services is
recognized based on delivery of services
to customer, in accordance with term and
conditions of each service agreement.
-
Revenue from the sale of goods is
recognized when the significant risks and
rewards of ownership have been
transferred to the customer. This is
usually taken as the time when the goods
are delivered and the customer has
accepted the goods.
Pendapatan dari sewa alat berat diakui
dengan metode garis lurus selama masa
sewa
-
Revenue from rental of heavy equipment
is recognized using straight-line method
over the lease term.
-
Uang muka yang diterima dari pelanggan
untuk barang dan jasa yang akan diberikan
pada periode berikutnya disajikan sebagai
"Uang Muka Pelanggan" dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian.
-
-
Pendapatan bunga diakui atas dasar
proporsi waktu dengan menggunakan
metode suku bunga efektif.
Advances received from customers for
goods and services to be delivered in the
subsequent period are presented as
“Advances from Customers” in the
consolidated statement of financial
position.
Interest income is recognized on a time
proportion basis using the effective
interest rate method.
-
Pendapatan
yang
timbul
dari
jasa
penambangan diakui berdasarkan jasa yang
diberikan kepada pelanggan, sesuai dengan
syarat dan ketentuan dari setiap perjanjian
layanan.
-
Pendapatan dari penjualan barang diakui
pada saat risiko dan manfaat kepemilikan
secara signifikan telah dialihkan kepada
pelanggan. Hal ini biasanya ketika barang
diserahkan dan pelanggan telah menerima
barang.
-
-
Expenses are recognized as incurred (accrual
basis).
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
v. Pajak Penghasilan
v.
Income Tax
Beban pajak penghasilan terdiri dari jumlah
beban pajak kini dan pajak tangguhan.
Income tax expense represents the sum of
the current tax and deferred tax.
Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan
termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan,
kecuali pajak yang timbul dari transaksi atau
kejadian yang diakui di luar laba rugi. Pajak
terkait dengan pos yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain, diakui dalam
penghasilan komprehensif lain dan pajak terkait
dengan pos yang diakui langsung di ekuitas,
diakui langsung di ekuitas.
Tax is recognized as income or an expense
and included in profit or loss for the period,
except to the extent that the tax arises from a
transaction or event which is recognized
outside profit or loss. Tax that relates to items
recognized in other comprehensive income is
recognized in other comprehensive income
and tax that relates to items recognized
directly in equity is recognized in equity.
Pajak Penghasilan Kini
Current Income Tax
Aset (liabilitas) pajak kini ditentukan sebesar
jumlah ekspektasi restitusi dari (atau dibayarkan
kepada) otoritas perpajakan yang dihitung
menggunakan tarif pajak (dan peraturan
perpajakan) yang telah berlaku atau secara
substantif telah berlaku pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian.
Current tax asset (liability), which is
determined by the amount of the expected
refund (or payable to) the tax authorities, is
calculated using tax rates (and tax laws) that
have been enacted or substantively enacted
at the consolidated statement of financial
position date.
33
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
v. Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
v.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Management
periodically
evaluates
the amount reported in the Annual Tax Return
(SPT) in relation to the circumstances in
which the applicable tax regulations are
subject to interpretation. It establishes
provision where appropriate on the basis of
amounts expected to be paid to the tax
authorities.
Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah
yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana
peraturan pajak yang berlaku memerlukan
interpretasi.
Jika
diperlukan,
manajemen
menentukan provisi berdasarkan jumlah yang
diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Pajak Penghasilan Tangguhan
Deferred Income Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan
metode balance sheet liability atas perbedaan
temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan
liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada laporan
keuangan konsolidasian.
Deferred tax is recognized, using the balance
sheet liability method, on temporary
differences arising between the tax bases of
assets and liabilities and their carrying amount
in the consolidated financial statements.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan serta atas
akumulasi rugi fiskal dan kredit pajak yang tidak
dimanfaatkan sejauh realisasi atas manfaat pajak
tersebut dimungkinkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences. Deferred tax
assets are recognized for all deductible
temporary
differences
and
for
the
carryforward of unused tax losses and unused
tax credits to the extent the realization of such
tax benefit is probable.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi
ketika tidak terdapat besar kemungkinan bahwa
laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk memanfaatkan seluruh atau
sebagian aset pajak tangguhan tersebut. Aset
pajak tangguhan yang belum diakui dinilai
kembali pada akhir periode pelaporan dan diakui
sepanjang besar kemungkinan bahwa laba kena
pajak mendatang akan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is
reviewed at the end of each reporting period
and reduced to the extent that it is no longer
probable that sufficient taxable profit will be
available to allow all or part of the deferred tax
assets to be utilized. Unrecognized deferred
tax assets are reassessed at the end of
reporting period and are recognized to the
extent that it has become probable that future
taxable profits will allow the deferred tax
assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas
diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan
peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara
substansial telah diberlakukan pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to
apply to the year when the asset is realized or
the liability is settled based on tax rates (and
tax laws) that have been enacted or
substantively enacted at the consolidated
statement of financial position date.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling
hapus, jika dan hanya jika, 1) terdapat hak yang
dapat
dipaksakan secara hukum
untuk
melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas
pajak kini dan 2) aset serta liabilitas pajak
tangguhan tersebut terkait dengan pajak
penghasilan yang dikenakan oleh otoritas
perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and liabilities can be
offset if, and only if, 1) there is a legally
enforceble right to offset the current tax
assets and liabilities and 2) the deferred tax
assets and liabilities relate to the same
taxable entity and the same taxation authority.
34
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
2.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
(lanjutan)
2.
w. Laba (Rugi) Per Saham
x.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
w.
ACCOUNTING
Earnings (Loss) per Share
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan
membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
ditempatkan dan disetor penuh selama tahun
berjalan.
Basic earnings or loss per share is computed
by dividing the income or loss for the period
attributable to owners of the parent by the
weighted average number of issued and fully
paid shares outstanding during the period.
Laba atau rugi per saham dilusian dihitung ketika
Kelompok Usaha memiliki instrumen efek
berpotensi saham biasa dilutif.
Diluted earnings or loss per share is
calculated when the Group has instruments
which are dilutive potential ordinary shares.
Informasi Segmen
x.
Segment Information
Segmen usaha dilaporkan dengan cara yang
sesuai dengan pelaporan internal yang
dipersiapkan
untuk
pembuat
keputusan
operasional. Pembuat keputusan operasi adalah
pihak
yang
bertanggung
jawab
untuk
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja
segmen operasi.
Operating segments are reported in a manner
consistent with the internal reporting provided
to the chief operating decision maker. The
chief operating decision maker is responsible
for allocating resources and assessing
performance of the operating segments.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan
liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat
diatribusikan secara langsung kepada suatu
segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan
dengan dasar yang memadai untuk segmen
tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan
transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi
sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets
and liabilities include items directly attributable
to a segment as well as those that can be
allocated on a reasonable basis to that
segment. They are determined before
intragroup
balances
and
intra-group
transactions are eliminated.
PERTIMBANGAN,
ESTIMASI
AKUNTANSI YANG PENTING
DAN
ASUMSI
3.
CRITICAL
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Penyusunan
laporan
keuangan
konsolidasian
Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan
pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir
periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi
dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan
penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset
dan liabilitas dalam periode-periode pelaporan
berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated
financial statements requires management to make
judgments, estimates and assumptions that affect
the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, and the disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting
period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that require a
material adjustment to the carrying amount of the
asset or liability affected in future periods.
Pertimbangan
Akuntansi
Kebijakan
Judgments in the Application of Accounting
Policies
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi
Kelompok Usaha, manajemen telah membuat
pertimbangan-pertimbangan berikut ini, selain dari
yang melibatkan estimasi, yang memiliki pengaruh
paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian:
In the process of applying the Group's accounting
policies, management has made the following
judgments, apart from those involving estimations,
which have the most significant effect on the
amounts recognized in the consolidated financial
statements:
dalam
Penerapan
35
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN,
ESTIMASI
DAN
AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
Pertimbangan dalam
Akuntansi (lanjutan)
Penerapan
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
ASUMSI
3.
Kebijakan
CRITICAL
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Judgments in the Application of Accounting
Policies (continued)
Penentuan Mata Uang Fungsional
Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas
dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari
lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut
beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang
yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari
masing-masing entitas masing-masing.
The functional currency of each entity in the Group
is the currency from the primary economic
environment where such entity operates. Those
currencies are the currencies that influence the
revenues and costs of each respective entity.
Penentuan
mata
uang
fungsional
mungkin
memerlukan
pertimbangan
karena
berbagai
kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi
di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya
sehari-hari.
The determination of functional currency may
require judgment due to various complexity, among
others, the entity may transact in more than one
currency in its daily business activities.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial
Liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset
dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan apakah
definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi
2014) telah dipenuhi. Aset dan liabilitas keuangan
diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan
akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada
Catatan 2g atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group determines the classifications of certain
assets and liabilities as financial assets and
financial liabilities by judging if they meet the
definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014).
Financial assets and financial liabilities are
accounted for and grouped in accordance with the
Group’s accounting policies as disclosed in
Note 2g to the consolidated financial statements.
Pajak Penghasilan
Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan
penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan
pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan
usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas
atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi
apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan
badan.
Significant judgment is involved in determining the
provision for income taxes. There are certain
transactions and computations for which the
ultimate tax determination is uncertain during the
ordinary course of business. The Group recognizes
liabilities for expected tax issues based on
estimates of whether additional taxes will be due.
Di mana hasil pajak yang dikeluarkan berbeda
dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan
tersebut akan berdampak pada pendapatan pajak
dan ketentuan pajak tangguhan pada periode di mana
penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat utang
pajak penghasilan Kelompok Usaha diungkapkan di
dalam Catatan 19 atas laporan keuangan
konsolidasian.
Where the final tax outcome of these matters is
different from the amounts that were initially
recognized, such differences will impact the income
tax and deferred tax provisions in the period in
which such determination is made. The carrying
amount of the Group's income taxes payable is
disclosed in Note 19 to the consolidated financial
statements.
36
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN,
ESTIMASI
DAN
AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
ASUMSI
3.
CRITICAL
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Estimated Sources of Uncertainty (continued)
Kapitalisasi Biaya Eksplorasi dan Evaluasi
Capitalization of Exploration and Evaluation Cost
Seperti diungkapkan dalam Catatan 2m, kebijakan
akuntansi Kelompok Usaha untuk biaya eksplorasi
dan evaluasi menimbulkan adanya sejumlah biaya
yang dikapitalisasi untuk suatu area of interest yang
dipertimbangkan dapat terpulihkan oleh kegiatan
eksploitasi di masa depan atau penjualan. Kebijakan
ini mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan berdasarkan asumsi tertentu untuk
peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya
tentang apakah operasi ekstraksi yang ekonomis
dapat dilaksanakan. Pertimbangan tersebut dapat
berubah seiring tersedianya informasi baru.
As disclosed in Note 2m, the Group’s accounting
policy for exploration and evaluation cost results in
certain items of expenditure being capitalized for an
area of interest where it is considered likely to be
recoverable by future exploitation or sale. This
policy requires management to make judgment
based on certain assumptions as to future events
and circumstances, in particular whether an
economically viable extraction operation can be
established. Such judgment may change as new
information becomes available.
Jika setelah dilakukan kapitalisasi biaya berdasarkan
kebijakan, tidak tampak adanya kemungkinan
pemulihan biaya, biaya yang dikapitalisasi tersebut
akan dibebankan dalam laba rugi.
If, after having capitalized the expenditure under
the policy, a judgment is made that recovery of
the expenditure is unlikely, the capitalized amount
will be charged to profit or loss.
Sewa
Leases
Kelompok Usaha telah menandatangani beberapa
perjanjian sewa. Berdasarkan perjanjian tersebut,
Kelompok Usaha menilai apakah risiko dan manfaat
secara signifikan telah dialihkan kepada Kelompok
Usaha. Kelompok Usaha membukukan perjanjian
sewa tersebut sebagai sewa pembiayaan jika risiko
dan manfaat secara signifikan telah dialihkan kepada
Kelompok Usaha, jika tidak sewa dicatat sebagai
sewa operasi.
The Group has entered into several lease
agreements. Based on the agreement, the Group
assesses whether the significant risks and rewards
have been transferred to the Group. The Group
account for the lease agreement as finance lease if
the significant risks and rewards have been
transferred to the Group, otherwise the lease is
accounted for as an operating lease.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Estimated Sources of Uncertainty
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan
yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang
material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas
untuk tahun keuangan berikutnya diungkapkan di
bawah ini.
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of causing
a material adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial year
are disclosed below.
Penurunan Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
Impairment of Trade Receivables and Other
Receivables
Penurunan piutang usaha dan lain-lain terjadi jika
terdapat bukti objektif bahwa Kelompok Usaha tidak
dapat menagih seluruh atau sebagian nilai terutang
sesuai dengan persyaratan awal utang. Penilaian
dilakukan pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian dari ada tidaknya indikasi
penurunan nilai atau apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai yang sebelumnya diakui pada
tahun-tahun sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau
mungkin telah menurun.
Impairment of trade and other receivables is
established when there is objective evidence that
the Group will not be able to collect all amounts
due according to original term of debts. An
assessment is made at each consolidated
statement of financial position date of whether
there is any indication of impairment or whether
there is any indication that an impairment loss
previously recognized in prior years may no longer
exist or may have decreased.
37
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN,
ESTIMASI
DAN
AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
ASUMSI
3.
CRITICAL
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Estimated Sources of Uncertainty (continued)
Penurunan Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
(lanjutan)
Impairment of Trade Receivables and Other
Receivables (continued)
Di mana hasil aktual berbeda dari jumlah yang
awalnya
dinilai,
perbedaan
tersebut
akan
mengakibatkan penyesuaian material terhadap
jumlah tercatat piutang lain-lain dalam laporan
keuangan tahun berikutnya. Jumlah tercatat dari
piutang usaha dan lain-lain diungkapkan pada
Catatan 6 dan 7 atas laporan keuangan
konsolidasian.
Where the actual results differ from the amounts
that were initially assessed, such differences will
result in a material adjustment to the carrying
amounts of other receivables within the next
financial year. The carrying amount of the trade
and other receivables are disclosed in Notes 6 and
7 to the consolidated financial statements.
Penurunan Persediaan
Impairment of Inventories
Kelompok Usaha telah membentuk penyisihan untuk
persediaan usang dan lambatnya perputaran
berdasarkan perkiraan persediaan yang akan dijual di
masa yang akan datang dengan mempertimbangkan
nilai realisasi neto dari persediaan tersebut.
The Group has established provision for obsolete
and slow moving inventories based on estimate of
future sale of the inventory items taking into
consideration the net realizable value of
the inventory items.
Perhitungan penyisihan ini mempertimbangkan
beberapa variabel, terutama waktu di mana
persediaan tersebut diharapkan akan terjual dan
tingkat harga di mana persediaan dapat dijual.
Ketidakpastian yang terkait dengan faktor-faktor ini
mengakibatkan jumlah realisasi akan berbeda dari
jumlah tercatat persediaan yang dilaporkan. Jumlah
tercatat persediaan diungkapkan di dalam Catatan 8
atas laporan keuangan konsolidasian.
The calculation of this provision involves estimating
a number of variables, principally the year which
the inventory items are expected to be sold and the
price level at which the inventory items can be sold.
Uncertainty associated with these factors may
result in the ultimate realizable amount being
different from the reported carrying amount of
inventories. The carrying amount of the inventories
is disclosed in Note 8 to the consolidated financial
statements.
Masa Manfaat Aset Tetap
Useful Lives of Property and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus aset tetap
diestimasi berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis dari aset yang bersangkutan yang berkisar
antara 4 hingga 20 tahun, suatu kisaran yang
umumnya diperkirakan dalam industri sejenis.
The cost of property and equipment is depreciated
on a straight-line basis over the property and
equipment's estimated economic useful lives.
Management estimates the useful lives of these
property and equipment to be within 4 to 20 years,
a range that is generally thought of in similar
industries.
Perubahan dalam pola pemakaian dan tingkat
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa
manfaat ekonomis serta nilai sisa dari aset tetap. Dan
karenanya, biaya penyusutan masa depan memiliki
kemungkinan untuk diubah. Jumlah tercatat aset
tetap Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam
Catatan 13 atas laporan keuangan konsolidasian.
Changes in the expected level of usage and
technological developments could impact the
economic useful lives and the residual values of
these assets. Therefore, future depreciation
charges could be revised. The carrying amount of
the Group's property and equipment at the
consolidated statement of financial position date is
disclosed in Note 13 to the consolidated financial
statements.
38
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN,
ESTIMASI
DAN
AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
ASUMSI
3.
CRITICAL
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Estimated Sources of Uncertainty (continued)
Masa Manfaat Aset Takberwujud
Useful Lives of Intangible Assets
Kelompok Usaha mengestimasi umur manfaat aset
takberwujud yang berhubungan dengan piranti lunak
dan hubungan terkait pelanggan. Estimasi umur
manfaat tersebut ditelaah setiap tahun dan
diperbaharui jika terjadi perbedaan perkiraan dari
estimasi awal dikarenakan perubahan situasi pasar
atau batasan lainnya. Namun terdapat kemungkinan
hasil operasi masa yang akan datang terpengaruh
secara material oleh perubahan estimasi yang terjadi
dikarenakan perubahan faktor-faktor yang disebutkan
di atas. Jumlah dan waktu biaya yang dicatat untuk
setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan pada
faktor-faktor dan keadaan. Penurunan nilai estimasi
masa manfaat ekonomi aset takberwujud, kecuali
goodwill, Kelompok Usaha akan menambah
pencatatan beban amortisasi dan mengurangi nilai
aset takberwujud. Jumlah tercatat aset takberwujud
Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam
Catatan 14 atas laporan keuangan konsolidasian.
The Group estimates the useful life of the intangible
assets for its various computer software and
customer relationships. The estimated useful life of
the intangible assets is reviewed annually and
revised if expectations differ from previous
estimates due to changes in market situations or
other limits. It is possible, however, that future
results of operations could be materially affected by
changes in estimates brought about by changes in
the factors mentioned above. The amount and
timing of recorded expenses for any period would
be affected by changes in these factors and
circumstances. A reduction in the estimated useful
life of the Group’s intangible assets, except
goodwill, would increase its recorded amortization
expenses and decrease its intangible assets. The
carrying amount of the Group's intangible assets at
the consolidated statement of financial position
date is disclosed in Note 14 to the consolidated
financial statements.
Beban Eksplorasi dan Evaluasi
Exploration and Evaluation Expense
Kebijakan akuntansi Kelompok Usaha untuk biaya
eksplorasi dan evaluasi mengakibatkan biaya tertentu
dikapitalisasi untuk sebuah area of interest yang
dianggap dapat dipulihkan oleh eksploitasi di masa
depan atau penjualan atau di mana kegiatan tambang
belum mencapai tahap tertentu yang memungkinkan
dilakukan penilaian yang wajar atas keberadaan
cadangan. Kebijakan ini mengharuskan manajemen
untuk membuat estimasi dan asumsi tertentu atas
peristiwa dan keadaan di masa depan, khususnya
apakah operasi eksploitasi dapat dilaksanakan
secara ekonomis.
The Group’s accounting policy for exploration and
evaluation expense results in certain items of
expense being capitalized for an area of interest
where they are considered likely to be recoverable
through future exploitation or sale or where the
activities have not reached a stage that permits a
reasonable assessment of the existence of
reserves. This policy requires management to
make certain estimates and assumptions as to
future events and circumstances, in particular
whether an economically viable extraction
operation can be established.
Setiap perkiraan dan asumsi tersebut dapat berubah
seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah
dilakukan kapitalisasi atas biaya berdasarkan
kebijakan ini, suatu pertimbangan dibuat bahwa
pemulihan biaya dianggap tidak dimungkinkan, biaya
yang telah dikapitalisasi tersebut akan dibebankan ke
dalam laba rugi.
Any such estimates and assumptions may change
as new information becomes available. If, after
having capitalized the expenditure under the policy
a judgement is made that the recovery of the
expense is unlikely, the relevant capitalized amount
will be written off to profit or loss.
Kegiatan pengembangan dimulai setelah dilakukan
pengesahan proyek oleh tingkat manajemen yang
berwenang.
Pertimbangan
diterapkan
oleh
manajemen dalam menentukan kelayakan suatu
proyek secara ekonomis. Dalam melakukan
pertimbangan ini, manajemen perlu membuat
estimasi dan asumsi tertentu yang serupa dengan
kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi yang
dijelaskan di atas.
Development activities commence after a project is
sanctioned
by
the
appropriate
level
of
management.
Judgement
is
applied
by
management in determining whether a project is
economically viable. In exercising this judgement,
management is required to make certain estimates
and assumptions similar to those described above
for the capitalization exploration and evaluation
expense.
39
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
3.
PERTIMBANGAN,
ESTIMASI
DAN
AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
ASUMSI
3.
CRITICAL
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Estimated Sources of Uncertainty (continued)
Beban Eksplorasi dan Evaluasi (lanjutan)
Exploration and Evaluation Expense (lanjutan)
Setiap estimasi dan asumsi tersebut dapat berubah
seiring tersedianya informasi baru. Jika, setelah
kegiatan pengembangan dimulai, berdasarkan
pertimbangan bahwa ternyata terjadi penurunan nilai
aset dalam biaya pengembangan yang ditangguhkan,
penurunan nilai tersebut akan dibebankan ke dalam
laba rugi.
Any such estimates and assumptions may change
as new information becomes available. If, after
development activity has commenced, a judgment
is made that a development asset is impaired, the
appropriate amount will be written off to profit or
loss.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
Impairment of Non-financial Assets
Kelompok Usaha meninjau jumlah tercatat aset nonkeuangan pada setiap akhir tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian untuk menentukan apakah
terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan
dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui
sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat
dipulihkan.
The Group reviews the carrying amounts of the
non-financial assets as at the end of each
consolidated statement of financial position date to
determine whether there is any indication of
impairment. If any such indication exists, a formal
estimate of recoverable amount is performed and
an impairment loss is recognized to the extent that
the carrying amount exceeds the recoverable
amount.
Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan
manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi
tentang produksi yang diharapkan dan volume
penjualan, harga komoditas (mengingat harga saat ini
dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait),
cadangan dan lain-lain. Estimasi ini dan asumsi
berdasarkan pada risiko dan ketidakpastian; maka
ada kemungkinan bahwa perubahan dalam situasi
akan mengubah proyeksi ini, yang mungkin
berdampak pada jumlah terpulihkan aset.
The determination of fair value and value in use
requires management to make estimates and
assumptions about expected production and sales
volumes, commodity prices (considering current
and historical prices, price trends and related
factors), reserves and others. These estimates and
assumptions are subject to risk and uncertainty;
hence there is a possibility that changes in
circumstances will alter these projections, which
may have an impact on the recoverable amount of
the assets.
Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua
jumlah tercatat aset mungkin akan mengalami
penurunan atau biaya penurunan dikurangi dengan
dampak yang dicatat dalam laba rugi.
In such circumstances, some or all of the carrying
amount of the assets may be further impaired or
the impairment charge reduced with the impact
recorded in profit or loss
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment
Kelompok Usaha menerapkan akuntansi akuisisi
yang mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi
secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli
kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang
diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis
tertentu oleh Kelompok Usaha menimbulkan goodwill.
Goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan
nilai setiap tahunnya. Jumlah tercatat goodwill
diungkapkan di dalam Catatan 14 atas laporan
keuangan konsolidasian.
The Group implemented acquisition accounting
requires extensive use of accounting estimates to
allocate the purchase price to the fair market
values of the assets and liabilities acquisition,
including intangible assets. Certain business
acquisition of the Group have resulted in goodwill.
Goodwill is not amortized and subject to an annual
impairment testing. The carrying amount of the
goodwill is disclosed in Note 14 to the consolidated
financial statements.
40
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
3.
4.
PERTIMBANGAN,
ESTIMASI
DAN
AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
ASUMSI
3.
CRITICAL
ACCOUNTING
JUDGMENTS,
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Estimated Sources of Uncertainty (continued)
Pengujian penurunan nilai dilakukan apabila terdapat
indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji
untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika
terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus
menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi
nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi
penurunan nilai.
Impairment test is perfomed when certain
impairment indication is present. In case of
goodwill, such assets are subject to annual
impairment test and whenever there is an indication
that such asset may be impaired. Management has
to use its judgement in estimating the recoverable
value and determining if there is any indication of
impairment.
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Long-term Employee Benefits Liability
Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi
aktuarial yang digunakan. Asumsi tersebut termasuk
antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji
tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan,
tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat
kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi
yang ditetapkan Kelompok Usaha dicatat sesuai
dengan kebijakan yang dimaksudkan di dalam
Catatan 2r atas laporan keuangan konsolidasian.
The determination of the Group’s long-term
employee benefits liability is dependent on its
actuarial selection of certain assumptions. Those
assumptions include among others, discount rates,
future annual salary increase, annual employee
turn-over rate, disability rate, retirement age and
mortality rate. Actual results that differ from
the Group’s assumptions are accounted in
accordance with the policies as mentioned in
Note 2r to the consolidated financial statements.
Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi pada
tanggal pelaporan tersebut adalah wajar dan sesuai.
Perbedaan signifikan dalam Kelompok Usaha pada
hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi
yang
ditetapkan
Kelompok
Usaha
dapat
mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja
jangka panjang dan beban imbalan kerja. Jumlah
tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang
diungkapkan di dalam Catatan 22 atas laporan
keuangan konsolidasian.
The Group believes that its assumptions on
reporting date are reasonable and appropriate. Any
significant differences in the Group’s actual result
or significant changes in the Group’s assumptions
may materially affect its long-term employee
benefits liability and employee benefits expenses.
The carrying amount of the Group’s long-term
employee benefits liability is disclosed in Note 22 to
the consolidated financial statements.
KAS DAN BANK
4.
The details of cash on hand and in banks are as
follows:
Rincian kas dan bank adalah sebagai berikut:
2016
Kas
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Sub-jumlah
CASH ON HAND AND IN BANKS
2015
6.305
5.170
6.170
3.667
Cash on hand
Rupiah
United States Dollar
11.475
9.837
Sub-total
41
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
4.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
KAS DAN BANK (lanjutan)
4.
2016
Bank
Rupiah
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Sinarmas
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas Syariah
Bangkok Bank
2015
104.780
126.505
85.744
9.566
8.572
2.363
325
268
-
27.976
10.436
2.520
22.408
21.295
260
2
Cash in banks
Rupiah
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Sinarmas
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas Syariah
Bangkok Bank
211.618
211.402
Sub-total
568.474
21.622
2.672
-
1.454.399
2.792
1.558
Sub-jumlah
592.768
1.458.749
Sub-total
Jumlah
815.861
1.679.988
Total
Sub-jumlah
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas
Bangkok Bank
United States Dollar
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Sinarmas
Bangkok Bank
As of December 31, 2016 and 2015, there are no
cash in banks which are placed in related party
bank, restricted in use or pledged as collateral.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat bank yang ditempatkan pada bank pihak
berelasi, dibatasi penggunaannya ataupun yang
digunakan sebagai jaminan.
5.
CASH ON HAND AND IN BANKS (continued)
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
SHORT-TERM INVESTMENT
As of December 31, 2016 and 2015, this account
represents the investment in PT Bank Sinarmas Tbk
- Shariah business unit in connection with Funds
Distribution with Wakalah Akad. This investment
has a period of 12 months, in which the maturity has
been extended to November 6, 2017, with provision
for profit sharing ratio of 50% : 50% and 31.42% :
68.58% to owner of the fund and recipient of the
fund, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, akun ini
merupakan investasi pada PT Bank Sinarmas Tbk unit usaha Syariah sehubungan dengan Penyaluran
Dana dengan Akad Wakalah. Investasi tersebut,
memiliki jangka waktu 12 bulan yang akan jatuh
tempo pada tanggal 6 November 2017 dengan
ketentuan nisbah bagi hasil sebesar 50% : 50% dan
31,42% : 68,58%, masing-masing untuk pemilik dana
dan penerima dana.
42
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
6.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA - NETO
6.
TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES - NET
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, akun ini
meliputi tagihan kepada para pelanggan sehubungan
dengan pendapatan jasa penambangan dan
penyewaan alat berat.
As of December 31, 2016 and 2015, this account
represents receivables from customers in respect to
mining services revenue and rental of heavy
equipment.
a.
a.
Rincian saldo piutang usaha - pihak ketiga - net
berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
2016
Dolar Amerika Serikat
PT Baswara Sinarmulia
PT Berau Coal Energy Tbk
PT Diva Kencana Borneo
PT Darma Henwa Tbk
Sub-jumlah
b.
Details of trade receivables - third parties - net
based on currency are as follows:
2015
5.913.025
4.338.454
4.319.761
88.945
6.600.000
6.490.706
4.319.761
108.945
14.660.185
17.519.412
United States Dollar
PT Baswara Sinarmulia
PT Berau Coal Energy Tbk
PT Diva Kencana Borneo
PT Darma Henwa Tbk
Sub-total
Rupiah
PT Berau Coal Energy Tbk
PT Saptaindra Sejati
PT Tanito Harum
PT Sarana Power Sedaya
PT Darma Henwa Tbk
PT Dahana (Persero)
PT Bukit Makmur Mandiri Utama
5.769.991
33.030
28.366
2.780
2.084
491
-
4.357.503
27.628
2.030
578
Rupiah
PT Berau Coal Energy Tbk
PT Saptaindra Sejati
PT Tanito Harum
PT Sarana Power Sedaya
PT Darma Henwa Tbk
PT Dahana (Persero)
PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Sub-jumlah
5.836.742
4.387.739
Sub-total
Penyisihan atas penurunan nilai
(3.439.156 )
(2.458.364 )
Neto
17.057.771
19.448.787
b.
Rincian piutang usaha - pihak ketiga - neto
berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
2016
Allowance for impairment
Net
The aging of trade receivables - third parties net is as follow:
2015
Belum jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan
Telah jatuh tempo namun tidak
mengalami penurunan
1 – 30 hari
31 – 90 hari
> 90 hari
Penurunan nilai
8.652.307
7.538.026
Not yet due not impaired
1.476.259
6.929.205
3.439.156
3.310.334
473
8.599.954
2.458.364
Past due but not impaired
1 – 30 days
31 – 90 days
> 90 days
Impaired
Sub-jumlah
Penyisihan atas penurunan nilai
20.496.927
(3.439.156)
21.907.151
(2.458.364)
Sub-total
Allowance for impairment
Neto
17.057.771
19.448.787
43
Net
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
6.
PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA - NETO
(lanjutan)
Mutasi penyisihan penurunan
adalah sebagai berikut:
7.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
nilai
6.
TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES - NET
(continued)
piutang
The movements of the
impairment are as follows:
2016
2015
Saldo awal
Penyisihan penurunan
nilai tahun berjalan
(lihat Catatan 27)
(2.458.364)
(543.172)
(980.792)
(1.915.192)
Saldo akhir
(3.439.156)
(2.458.364)
allowance
for
Beginning balance
Provision for Impairment
for the year (see Note 27)
Ending balance
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha ditentukan
berdasarkan penilaian invidividual. Manajemen
berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai
piutang usaha - pihak ketiga cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian dari piutang usaha - pihak
ketiga.
Allowance for impairment of trade receivables is
determined based on invidividual assessment.
Management believes that the allowance for
impairment of trade receivable third parties is
adequate to cover possible losses from trade
receivable third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat piutang usaha - pihak ketiga yang digunakan
sebagai jaminan.
As of December 31, 2016 and 2015, there are no
trade receivables - third parties pledged as
collateral.
PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA - NETO
7.
OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES - NET
The details of other receivables - third parties - net
are as follows:
Rincian piutang lain-lain - pihak ketiga - neto adalah
sebagai berikut:
2016
2015
Pihak ketiga
Jangka pendek
PT Mega Karya Dwipa
PT Diva Kencana Borneo
PT Nusa Energy Raya
PT Sefas Pelindotama
PT Sarana Prima Persada
Lain-lain
3.721.346
327.478
11.872
6.268
24.661
318.956
11.562
6.105
7.189
6.729
Sub-jumlah
Penyisihan atas penurunan nilai
4.091.625
(345.618 )
350.541
(336.623)
Neto
3.746.007
13.918
Net
Jangka panjang
PT Mega Merpati Borneo
12.191.128
-
Long-term
PT Mega Merpati Borneo
Jumlah
12.191.128
-
Total
44
Third parties
Short-term
PT Mega Karya Dwipa
PT Diva Kencana Borneo
PT Nusa Energy Raya
PT Sefas Pelindotama
PT Sarana Prima Persada
Others
Sub-total
Allowance for impairment
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
7.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA - NETO
(lanjutan)
7.
The movements of the allowance for impairment are
as follows:
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah
sebagai berikut:
2016
8.
OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES - NET
(continued)
2015
Saldo awal
Penyisihan penurunan
nilai tahun berjalan
(lihat Catatan 27)
Selisih kurs
(336.623 )
(35.370)
Beginning balance
(8.685 )
(310 )
(301.601)
348
Provision for Impaiment
for the year (see Note 27)
Exchange different
Saldo akhir
(345.618 )
(336.623)
Ending balance
Piutang dari PT. Mega Merpati Borneo (MMB)
merupakan pinjaman dengan plafond pinjaman
sebesar Rp 250.000.000.000. Tujuan penggunaan
pinjaman tersebut adalah untuk membiayai proyek
pembangunan di bidang properti yang akan
dilaksanakan oleh MMB. Pinjaman ini jatuh tempo 40
bulan sejak tanggal 6 Juni 2016, tidak dikenakan
bunga dan tambahan klausul denda bilamana MMB
tidak dapat mengembalikan pinjaman pada saat jatuh
tempo. Seperti tercantum dalam perjanjian, apabila
dikehendaki Perusahaan berhak untuk merubah
Pinjaman menjadi investasi dalam Penerima
Pinjaman.
Receivable from PT Mega Merpati Borneo (MMB)
is a loan with a loan ceiling of Rp 250,000,000,000.
The purpose is to use the loan to finance
development projects in the area of the property
which will be implemented by the MMB. The loan
matures 40 months from the date of June 6, 2016,
bears no interest and additional penalty clause
when MMB is unable to repay at maturity. As stated
in the agreement if required the Company reserves
the right to change the loan into an investment in
the Borrower.
Piutang dari AKAR, Entitas Anak, dari PT Mega
Karya Dwipa (MKD), sejumlah Rp 50.000.000.000.
Piutang dari MKD merupakan sisa pengembalian
uang muka investasi yang dibatalkan (lihat catatan
9). AKAR telah menerima pelunasan dari MKD pada
tahun 2016 sebesar Rp 50.000.000.000 setara
dengan AS$ 3.767.046.
Receivables from AKAR, Subsidiary, from PT Mega
Karya
Dwipa
(MKD)
amounting
to Rp 50,000,000,000 Receivables from MKD
represent the remaining of the refund advances for
investment being canceled (see Note 9). AKAR has
received repayment of MKD in 2016 amounting to
Rp 50,000,000,000 equivalent to US$ 3,767,046.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat piutang lain-lain yang digunakan sebagai
jaminan.
As of December 31, 2016 and 2015, there are no
other receivables pledged as collateral.
Manajemen
berkeyakinan
bahwa
penyisihan
penurunan nilai piutang lain-lain pihak ketiga cukup
untuk menutupi kemungkinan kerugian dari piutang
lain-lain.
Management believes that the allowance for
impairment of other receivable - third parties is
adequate to cover possible losses from other
receivables.
PERSEDIAAN
8.
INVENTORIES
The details of inventories - net are as follows:
Rincian persediaan - neto adalah sebagai berikut:
2016
2015
Suku cadang
Bahan pembantu
Lain-lain
2.265.229
230.680
365.701
2.084.605
233.150
310.382
Spareparts
Supporting materials
Others
Jumlah
2.861.610
2.628.137
Total
45
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
8.
9.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
INVENTORIES (continued)
Berdasarkan hasil penelaahan manajemen, tidak
terdapat kejadian atau perubahan
kemungkinan
terjadi penurunan nilai persediaan pada 31 Desember
2016 dan 2015.
Based on management review, there are no event
or changes in circumtances which may indicate
impairment in value of inventories as of December
31, 2016 and 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, beberapa
persediaan milik RBA, entitas anak, digunakan
sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari Indonesia
Eximbank (lihat Catatan 16).
As of December 31, 2016 and 2015, some of
inventories of RBA, a subsidiary, have been
pledged as collateral for credit facilities obtained
from Indonesia Eximbank (see Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
persediaan tidak diasuransikan karena manajemen
Kelompok Usaha berpendapat bahwa tidak terdapat
risiko kerugian atas persediaan.
As of December 31, 2016 and 2015, inventories are
not covered by insurance as the Group’s
management believes that there are no possible
risks of losses on inventories.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2016 dan 2015, terdapat penjualan dan
penghapusan persediaan dengan rugi penjualan dan
penghapusan masing- masing sebesar $AS 74.988
dan $AS 3.976 (lihat Catatan 28).
For the years ended December 31, 2016 and 2015,
there are proceed from sale and disposal of
inventory with loss on sale and disposal amounted
to $US 74.988 and $US 3,976, respectively (see
Note 28).
UANG MUKA
9.
ADVANCES
The details of advances are as follows:
Rincian uang muka adalah sebagai berikut:
2016
2015
Pihak ketiga
Uang muka investasi saham
Lain-lain (masing-masing di bawah
$AS 20.000)
Jumlah
-
7.248.998
277.451
70.473
Third parties
Advance for future
share subscription
Others (each below
US$ 20,000)
277.451
7.319.471
Total
As of December 31, 2015, advance for future share
subscription represents deposit paid by AKAR, a
subsidiary, in relation to its plan to acquire shares of
PT Mega Karya Dwipa (MKD). Based on
cooperation agreement between PT Gunung
Badigung Utama (GBU) and AKAR dated
March 31, 2015, both parties agreed to invest in PT
Mega Karya Dwipa (MKD). AKAR has paid advance
for future share subscription amounted to
Rp 100,000,000,000, which will be used by both
parties to conduct business in the mining industry.
Pada tanggal 31 Desember 2015, uang muka
investasi saham merupakan deposit yang dibayarkan
oleh AKAR, Entitas Anak, sehubungan dengan
rencana untuk mengakuisisi saham PT Mega Karya
Dwipa (MKD). Berdasarkan perjanjian kerjasama
antara PT Gunung Badigung Utama (GBU) dan AKAR
tanggal 31 Maret 2015, kedua belah pihak sepakat
untuk melakukan penyertaan pada PT Mega Karya
Dwipa (MKD). Uang muka investasi saham yang telah
dibayarkan oleh AKAR sebesar Rp 100.000.000.000
yang akan digunakan oleh para pihak untuk
menjalankan
kegiatan
usaha
di
bidang
pertambangan.
46
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
9.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
UANG MUKA (lanjutan)
9.
ADVANCES (continued)
Para pihak sepakat untuk melakukan tindakan:
The parties agreed to conduct:
1. Kedua pihak sepakat bahwa bagian penyertaan
AKAR pada MKD dibayarkan di muka oleh AKAR.
1.
2. MKD
akan
melaksanakan
Rapat
Umum
Pemegang Saham (RUPS) mengenai persetujuan
perubahan pemegang saham apabila uang muka
investasi AKAR akan dikonversikan menjadi
saham MKD.
3. MKD akan mengembalikan uang muka investasi
kepada AKAR jika AKAR memutuskan untuk
membatalkan perjanjian ini.
4. MKD akan melakukan pengumuman Koran
sehubungan dengan perubahan pemegang saham
(apabila diperlukan).
5. GBU akan menyerahkan dokumen-dokumen asli
korporasi termasuk ijin-ijin pertambangan MKD
kepada AKAR.
2.
Pada bulan Juni 2016, AKAR memutuskan untuk
membatalkan perjanjian kerjasama dengan GBU
sehingga MKD wajib untuk mengembalikan uang
muka investasi kepada AKAR.
On June 2016, AKAR decided to cancel the
agreement with GBU so that MKD obliged to return
the advance payment to the AKAR's investments.
3.
4.
5.
10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
10.
Both parties agreed that AKAR’s share in
investment in MKD shall be paid advance by
AKAR.
MKD will conduct the General Meeting of the
Shareholders regarding the approval to change
the composition of shareholders upon
coversion of the cash advance paid by AKAR
into MKD’s share.
MKD will return to AKAR the advance paid for
investment if AKAR decided to cancel the
agreement.
MKD will publish announcements in newspaper
in relation to changes in shareholders (if
required)
GBU will submit the original documents
including the corporate mining permits of MKD
to AKAR.
PREPAID EXPENSES
The details of prepaid expenses are as follows:
Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai
berikut:
2016
2015
Asuransi
Facility fee
Sewa
Lain-lain
214.473
134.537
48.325
655
153.405
550.000
39.807
235.607
Insurance
Facility fee
Rent
Others
Jumlah
397.990
978.819
Total
11. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
11.
RESTRICTED CASH
As of December 31, 2015 this account represents
restricted cash of RBA, a subsidiary, which was
placed at Raiffeisen Bank International, AG as Debt
Reserve Account based on loan agreement and can
be drawned at loan settlement (see Note 20). In
2016, restricted cash has been taken and to be
used as debt payments Raiffeisen Bank
International AG.
Pada tanggal 31 Desember 2015, akun ini merupakan
kas yang dibatasi penggunaannya milik RBA, entitas
anak, yang ditempatkan pada Raiffeisen Bank
International, AG sebagai Debt Reserve Account
sesuai dengan perjanjian utang bank, yang dapat
diambil pada saat pelunasan utang bank jangka
panjang (lihat Catatan 20). Pada tahun 2016, kas
yang dibatasi penggunaannya ini sudah diambil untuk
digunakan sebagai pembayaran utang Raiffeisen
Bank International, AG.
47
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
12. INVESTMENT IN AN ASSOCIATE
As of December 31, 2016 and 2015, the investment
in an associate represent 40% ownership interest in
PT Gunung Berkat Utama with acquisition cost of
Rp 600,000,000 or equivalent to US$ 43,567, with
the following detail:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, investasi
pada entitas asosiasi mewakili 40% kepemilikan di
PT Gunung Berkat Utama dengan biaya perolehan
sebesar Rp 600.000.000 atau ekuivalen dengan
$AS 43.567, dengan rincian sebagai berikut:
JUMLAH
Biaya perolehan
Penurunan nilai investasi
43.567
(43.567)
Neto
Acquisition cost
Impairment of Investment
-
Net
Tidak terdapat mutasi pada investasi pada entitas
asosiasi pada tahun 2016 dan 2015.
There is no movements in the investment an
associate during 2016 and 2015.
Bagian kepemilikan Perusahaan atas laba neto
entitas asosiasi, yang seluruhnya merupakan
Perusahaan tertutup, dan jumlah aset dan
liabilitasnya, adalah sebagai berikut:
The Company’s equity portion in net income of its
principal associates, all of which are unlisted, and
its aggregated assets and liabilities, are as follows:
2016 (Nilai Penuh dalam Rupiah / Full Amount in IDR)
PT Gunung Berkat Utama
Domisili /
Domicili
Aset / Assets
Indonesia
41.457.613.667
Liabilitas /
Liabilities
Pendapatan
/ Income
60.872.780.973
-
Laba/Rugi /
Profit or Loss
(2.783.206.617)
%
Kepemilikan/
Ownership
40%
2015 (Nilai Penuh dalam Rupiah / Full Amount in IDR)
Domisili /
Domicili
PT Gunung Berkat Utama
Indonesia
Liabilitas /
Liabilities
Aset / Assets
42.029.343.634
58.680.717.218
Pendapatan
/ Income
-
Laba/Rugi /
Profit or Loss
(4.571.305.213)
%
Kepemilikan/
Ownership
40%
Berdasarkan Akta No. 229 tanggal 14 April 2015,
Perusahaan melakukan penyertaan saham ke
PT Gunung Berkat Utama (entitas asosiasi) sebesar
Rp 600.000.000.
Based on the Deed No. 229 dated April 14, 2015,
the Company made an investment in shares of
PT Gunung Berkat Utama (an associate) amounting
to Rp 600,000,000.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan
penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi di atas
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang
timbul dari investasi pada entitas asosiasi.
Management believes that the allowance for
impairment of investments in associates are
adequate to cover possible losses arising from
investments in associates.
48
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
13. ASET TETAP - NETO
13.
PROPERTY AND EQUIPMENT - NET
The details and movements of property and
equiment are as follows:
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
2016
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Penambahan /
Additions
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Kendaraan dan alat
berat
Peralatan dan
inventaris kantor
Aset dalam
penyelesaian
-
8.890.989
Sub-jumlah
99.309.433
11.534.311
Aset Sewa
Pembiayaan
Peralatan dan
inventaris kantor
Kendaraan dan alat
berat
Jumlah Biaya
Perolehan
Akumulasi
Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Kendaraan dan alat
berat
Peralatan dan
inventaris kantor
Sub-jumlah
3.674.488
Pengurangan /
Deductions
Selisih Kurs
Penjabaran
Laporan
Keuangan /
Exchange
Difference
On Financial
Statements
Translation
Reklasifikasi /
Reclassifications
31.414
(1.107.084)
29.222
74.954.425
978.216
(7.150.725)
20.680.520
1.633.692
(1.893.506)
(10.151.315)
Saldo Akhir /
Ending Balance
-
5.663.280
Acquisition Cost
Direct Ownership
Buildings
Vehicles and heavy
equipment
Office equipment
and fixture
Construction in
progress
239
112.326.972
Sub-total
-
2.628.040
10.766.945
18
79.548.879
4.065.846
221
24.486.773
(3.227.709)
11.634.304
2.265.069
554.975
-
(592.859)
-
2.227.185
55.509.901
2.211.917
-
(11.041.445)
-
46.680.373
157.084.403
14.301.203
-
239
161.234.530
(10.151.315)
1.219.959
437.492
(342.329)
-
48.614.823
9.014.754
(6.260.670)
6.922.142
12.401.056
3.442.891
62.235.838
12.895.137
(1.892.528)
(8.495.527)
-
1.315.122
(13)
58.291.036
722.533
101
14.674.053
7.644.675
88
74.280.211
Assets Under
Finance Lease
Office equipment
and fixture
Vehicles and heavy
Total Acquisition
Cost
Accumulated
Depreciation
Direct Ownership
Buildings
Vehicles and heavy
equipment
Office equipment
and fixture
Sub-total
Aset Sewa
Pembiayaan
Peralatan dan
inventaris kantor
Kendaraan dan
alat berat
1.339.795
359.710
-
(593.778)
-
1.105.727
27.496.273
6.137.714
-
(7.050.897)
-
26.583.090
Assets Under
Finance Lease
Office equipment
and fixture
Vehicles and heavy
equipment
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
91.071.906
19.392.561
88
101.969.028
Total Accumulated
Depreciation
Nilai Buku
66.012.497
59.265.502
Net Book Value
(8.495.527)
49
-
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
2015
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Kendaraan dan alat
berat
Peralatan dan
inventaris kantor
Aset dalam
penyelesaian
Sub-jumlah
Aset Sewa
Pembiayaan
Peralatan dan
inventaris kantor
Kendaraan dan alat
berat
Jumlah Biaya
Perolehan
Akumulasi
Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan
Kendaraan dan alat
berat
Peralatan dan
inventaris kantor
Sub-jumlah
4.349.184
Penambahan /
Additions
Pengurangan /
Deductions
127.513
142.489
Saldo Akhir /
Ending Balance
-
-
Acquisition Cost
Direct Ownership
Buildings
Vehicles and heavy
equipment
Office equipment
and fixture
Construction in
progress
99.309.433
Sub-total
3.674.488
73.310.351
109.111
(151.750)
1.686.890
(177)
74.954.425
16.525.792
3.882.173
(104.468)
377.215
(192)
20.680.520
956.131
-
(436.430)
95.141.458
4.118.797
(1.637.346)
2.137.069
-
-
57.324.791
-
-
154.603.318
4.118.797
(519.704)
1.686.890
128.000
(1.814.890)
(1.637.346)
-
1.190.863
455.832
(426.736)
-
39.535.418
8.703.393
(334.347)
710.475
3
(366)
-
2.265.069
-
55.509.901
Assets Under
Finance Lease
Office equipment
and fixture
Vehicles and heavy
equipment
157.084.403
Total Acquisition
Cost
(366)
(116)
1.219.959
48.614.823
9.389.028
3.113.568
(101.347)
-
(193)
12.401.056
50.115.309
12.272.793
(862.430)
710.475
(309)
62.235.838
860.138
422.227
-
21.058.692
6.962.830
242.656
Jumlah Akumulasi
Penyusutan
72.034.139
19.657.850
(619.774)
Nilai Buku
82.569.179
Alokasi beban penyusutan adalah
berikut :
Beban pokok pendapatan
(lihat Catatan 26)
Beban umum dan administrasi
(lihat Catatan 27)
Accumulated
Depreciation
Direct Ownership
Buildings
Vehicles and heavy
equipment
Office equipment
and fixture
Sub-total
57.430
-
1.339.795
(767.905)
-
27.496.273
Assets Under
Finance Lease
Office equipment
and fixture
Vehicles and heavy
equipment
91.071.906
Total Accumulated
Depreciation
66.012.497
Net Book Value
-
a.
sebagai
2016
Jumlah
Reklasifikasi /
Reclassifications
(944.698)
Aset Sewa
Pembiayaan
Peralatan dan
inventaris kantor
Kendaraan dan
alat berat
a.
Selisih Kurs
Penjabaran
Laporan
Keuangan /
Exchange
Difference
On Financial
Statements
Translation
(309)
The allocation of depreciation expense is as
follows :
2015
16.992.881
14.677.038
2.399.680
4.980.812
Cost of revenues
(see Note 26)
General and administrative expenses
(see Note 27)
19.392.561
19.657.850
Total
As of December 31, 2016 and 2015, the
Group has temporarily idle property and
equipment with acquisition cost totalling
US$ 12,466,622 and US$ 29,328,997, with
total current year depreciation amounted to
US$ 772,411 and US$ 3,353,613.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
terdapat aset tetap yang tidak digunakan
sementara oleh Kelompok Usaha sejumlah
$AS 12.466.622 dan $AS 29.328.997, jumlah
penyusutan selama tahun berjalan sebesar $AS
772.411 dan $AS 3.353.613.
50
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
b.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
b.
Perhitungan
laba
(rugi)
penjualan
dan
penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
Hasil penjualan
Harga perolehan
Akumulasi
penyusutan
Nilai buku neto
Rugi penjualan dan
penghapusan
aset tetap (lihat
Catatan 28)
Hasil penjualan
Harga perolehan
Akumulasi
penyusutan
Nilai buku neto
Laba (rugi)
penjualan dan
penghapusan
aset tetap (lihat
Catatan 28)
c.
13.
Penjualan Aset
Tetap / Sale of
Property and
Equipment
969.285
2016
Penghapusan
Aset Tetap /
Disposal of
Property and
Equipment
The computation of gain (loss) on sale and
disposal of property and equipment is as
follows:
-
Jumlah / Total
969.285
9.379.932
771.383
10.151.315
(8.103.434 )
1.276.498
(392.122)
379.261
(8.495.556 )
1.655.759
(307.213 )
(379.261 )
(686.474 )
Penjualan Aset
Tetap / Sale of
Property and
Equipment
505.805
2015
Penghapusan
Aset Tetap /
Disposal of
Property and
Equipment
215.763
(132.862 )
82.901
422.904
-
Jumlah / Total
505.805
1.421.583
1.637.346
(486.912)
934.671
(934.671 )
c.
Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo akun
aset dalam penyelesaian meliputi peralatan yang
persentase
belum selesai.
Rata-rata
penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut
sekitar 42% - 95% dari biaya aktual yang terjadi
dibandingkan dengan biaya yang direncanakan
(budget). Aset dalam penyelesaian tersebut telah
selesai pada tahun 2017.
51
Proceeds from sale
Acquisition cost
Accumulated
depreciation
Net book value
Loss on sale
and disposal of
property and
equipment
(see Note 28)
Proceeds from sale
(619.774 )
1.017.572
Acquisition cost
Accumulated
depreciation
Net book value
(511.767 )
Gain (loss) on sale
and disposal of
property and
equipment
(see Note 28)
As of December 31, 2016, construction in
progress
comprises
of
infrastructure,
equipment and buildings, which are not yet
completed. The percentage of completion
ranged between 42% to 95% from the actual
expenditures incurred compared to the total
budgeted cost. The assets under construction
has been completed in 2017.
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
d.
13.
PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
d.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
kendaraan dan alat berat dengan nilai buku neto
masing-masing sebesar $AS 32.182.808 dan
$AS 47.639.567 telah diasuransikan terhadap
seluruh risiko dengan jumlah nilai pertanggungan
masing-masing sebesar Rp
90.509.069.990,
$AS 80.678.052
dan EUR 118.800 pada
tahun
2016
dan
Rp
45.935.055.240,
$AS 104.482.450 dan EUR 278.800 pada tahun
2015.
As at December 31, 2016 and 2015, vehicles
and heavy equipment with net book value of
US$ 32,182,808 and US$ 47,639,567,
respectively, are insured for all risks under
blanket policies of Rp 90,509,069,990, US$
80,678,052 and EUR 118,800 in 2016, and
Rp 45,935,055,240, US$ 104,482,450 and
EUR 278,800 in 2015.
Management believes that the insurance
coverage is adequate to cover possible losses
on the insured property and equipment.
Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan tersebut cukup memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap
yang dipertanggungkan.
e. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai aset
tetap pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
e.
The management is of the opinion that there
are no events or changes in circumstances
which may indicate an impairment in the
values of property and equipment as of
December 31, 2016 and 2015.
f.
f.
As of December 31, 2016 and 2015, some of
heavy equipments of RBA, a subsidiary, are
pledged as collateral for the facilities obtained
from Raiffeisen Bank International, AG (see
Note 20).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
beberapa alat berat RBA, entitas anak,
digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit
yang diperoleh dari Raiffeisen Bank International,
AG (lihat Catatan 20).
14. ASET TAKBERWUJUD
14.
INTANGIBLE ASSETS
As of December 31, 2016 and 2015, the details of
intangible assets are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian
aset takberwujud adalah sebagai berikut:
2016
Piranti Lunak
Komputer /
Computer
Software
Goodwill
Hubungan
Terkait
Pelanggan /
Customer
Relationships
Jumlah /
Total
Harga perolehan
Penambahan dari
kombinasi
bisnis
Penambahan
20.283.060
-
525.176
-
21.951.319
-
42.759.555
-
Acquisition cost
Additions
through business
combination
Addition
Sub-jumlah
20.283.060
525.176
21.951.319
42.759.555
Sub-total
Akumulasi
amortisasi
Akumulasi amortisasi
Nilai Buku Neto
-
500.982
11.890.298
12.391.280
Accumulated
amortization
accumulated
amortization
20.283.060
24.194
10.061.021
30.368.275
Net Book Value
52
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
14. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)
14.
INTANGIBLE ASSETS (continued)
2015
Piranti Lunak
Komputer /
Computer
Software
Goodwill
Hubungan
Terkait
Pelanggan /
Customer
Relationships
Jumlah /
Total
Harga perolehan
Penambahan dari
kombinasi
bisnis
Penambahan
20.283.060
-
523.115
2.061
21.951.319
-
42.757.494
2.061
Acquisition cost
Additions
through business
combination
Addition
Sub-jumlah
20.283.060
525.176
21.951.319
42.759.555
Sub-total
Akumulasi
amortisasi
Akumulasi amortisasi
Nilai Buku Neto
-
474.166
6.859.787
7.333.953
Accumulated
amortization
accumulated
amortization
20.283.060
51.010
15.091.532
35.425.602
Net Book Value
Pada bulan Agustus 2014, Perusahaan telah
mengakuisisi 99,99% saham PT Ricobana (RB)
dengan nilai pembelian total sebesar $AS 87.801.639
(atau setara dengan Rp 1.017.708.800.000). Atas
transaksi ini Perusahaan mengakui goodwill sebesar
$AS 20.283.060.
In August 2014, the Company acquired 99.99%
equity interest in PT Ricobana (RB) with purchase
consideration amounting to US$ 87,801,639 (or
equivalents to Rp 1,017,708,800,000). For this
transaction, the Company recognized a goodwill
amounted to US$ 20,283,060.
Penurunan nilai goodwill diuji setiap tahun (pada
tanggal 31 Desember) jika terdapat keadaan yang
menunjukkan nilai tercatat mengalami penurunan
nilai. Perusahaan menguji penurunan nilai untuk
goodwill berdasarkan pada perhitungan nilai pakai
yang menggunakan model arus kas diskonto. Pada
31 Desember 2016 dan 2015, tidak terdapat
penurunan goodwill.
Goodwill is tested for impairment annually (as at
circumstances indicate the
December 31) if
carrying value may be impaired. The Company’s
impairment test for goodwill is based on value in
use calculation that uses a discounted cash flow
model. As of December 31, 2016 and 2015, there
are no impairment in goodwill.
Amortisasi
piranti
lunak
komputer
sebesar
$AS 26.816 dan $AS 54.488 pada tahun 2016 dan
2015 dan hubungan terkait pelanggan masing-masing
sebesar $AS 5.030.511 pada tahun 2016 dan 2015
dibebankan ke beban umum dan administrasi (lihat
Catatan 27).
The amortization of computer software amounting
to US$ 26,816 and US$ 54,488 in 2016 and 2015,
respectively and customer relationship amounting to
US$ 5,030,511 in 2016 and 2015, respectively have
been charged to general and administrative
expenses (see Note 27).
53
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
15. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
15.
As of December 31, 2016 and 2015, the balance
represents the exploration and evaluation asset
incurred in the WIUP of DS, an indirect subsidiary
purchased through acquisition of RB in 2014, which
up to now still in the process of plea IPPKH (see
Note 1e). The details of exploration and evaluation
assets arise from DS, an indirect subsidiary are as
follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, akun ini
merupakan aset eksplorasi dan evaluasi yang timbul
atas WIUP DS, entitas anak tidak langsung yang
dibeli melalui akuisisi RB pada tahun 2014, yang
sampai dengan saat ini masih dalam proses
permohonan IPPKH (lihat Catatan 1e). Rincian aset
eksplorasi dan evaluasi berasal dari DS, entitas anak
tidak langsung, adalah sebagai berikut:
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Harga perolehan
Penurunan nilai
Neto
30.787.098
(1.266.615 )
29.520.483
Saldo Awal /
Beginning
Balance
Harga perolehan
Penurunan nilai
Neto
30.961.632
30.961.632
Penambahan /
Addition
2016
Selisih Kurs Karena
Penjabaran Laporan
Keuangan /
Exchange Difference
on Financial
Statement
Translation
17.571
17.571
Penambahan /
Addition
EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS
84.656
84.656
2015
Selisih Kurs Karena
Penjabaran Laporan
Keuangan /
Exchange Difference
on Financial
Statement
Translation
153.817
(1.266.615)
(1.112.798)
(328.351)
(328.351)
Saldo Akhir /
Ending Balance
30.889.325
(1.266.615)
29.622.710
Acquisition cost
Impairment in value
Net
Saldo Akhir /
Ending
Balance
30.787.098
(1.266.615)
29.520.483
Acquisition cost
Impairment in value
Net
Pada tahun 2015, terdapat penurunan nilai aset
eksplorasi dan evaluasi pada DS, entitas anak.
In 2015, there are impairment of exploration and
evaluation assets of DS, its subsidiary.
Manajemen RBA, entitas anak, telah melakukan
pengujian atas penurunan nilai aset eksplorasi dan
evaluasi pada periode 2015, sehingga terdapat
kerugian penurunan nilai atas aset eksplorasi dan
evaluasi tersebut pada tahun 2015 karena nilai
tercatat dari aset eksplorasi dan evaluasi lebih tinggi
dibandingkan
dengan
nilai
wajarnya,
yang
dibebankan pada beban usaha lainnya (lihat Catatan
28). Sedangkan pada tahun 2016, berdasarkan
penilaian Manajemen, Manajemen berpendapat
bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan
nilai aset eksplorasi dan evaluasi.
The RBA’s management, its subsidiaries, has
tested the impairment of exploration and evaluation
asset on period 2015, thus there is any impairment
loss on exploration and evaluation asset in 2015 is
due to the carrying amount of exploration and
evaluation asset is higher than the fair value, that
charged to other operating expenses (see Note
28). Meanwhile in 2016, based on management's
assessment, the management is of the opinion that
there are no events or changes in circumstances
which may indicate an impairment in the values of
exploration and evaluation assets.
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK
16.
2016
Indonesia Eximbank
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Jumlah
SHORT-TERM BANK LOANS
2015
1.100.000
-
7.225.239
1.100.000
7.225.239
54
Indonesia Eximbank
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Total
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
16. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
16.
SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Indonesia Eximbank
Indonesia Eximbank
Pada bulan Desember 2010, RBA, Entitas Anak,
memperoleh perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor
(KMKE) dari Eximbank Indonesia, pihak ketiga.
In December 2010 RBA, a subsidiary obtained an
Export Working Capital Loan (KMKE) Agreement
from the Indonesia Eximbank, a third party.
Perjanjian ini telah diamandemen beberapa kali,
terakhir berdasarkan surat No. 013/RBA-DIR/2016
tanggal 19 Oktober 2016 tentang Permohonan
Perpanjangan Fasilitas KMKE, Eximbank telah setuju
untuk memberikan dan melakukan perubahan
perjanjian atas fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor
(KMKE) II dengan jumlah penarikan maksimum $AS
1.500.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 31
Desember 2017.
This Agreement were amended several times, the
latest was based on the letter No. 013/RBA-DIR
/2016 dated October 19, 2016 on the Application
Extension Facility KMKE, the Indonesia Eximbank,
has agreed to give and to make changes of the
facilities agreement Export Working Capital Loan
(KMKE) II with a maximum withdrawal amount of
US$ 1,500,000 and will be due on December 31,
2017.
Fasilitas KMKE II digunakan untuk membiayai modal
kerja RBA atas kontrak dari PT Berau Coal, dengan
tingkat suku bunga tetap sebesar 6,10%.
KMKE II facilities are used to finance working
capital of the RBA on contract from PT Berau Coal
with a fixed annual rate of 6.10%.
Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan beberapa
persediaan dan beberapa aset tetap berupa alat berat
RBA (lihat Catatan 8 dan 13). Sehubungan dengan
pinjaman
tersebut,
RBA
diwajibkan
untuk
mempertahankan rasio keuangan tertentu.
The above bank loans were collateralized by some
of inventories and property and equipment such as
heavy equipment of the RBA (see Notes 8 and 13).
In connection with the loan, the RBA is required to
maintain financial ratios.
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Pada tanggal 30 Maret 2015, berdasarkan Akta
Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 54 oleh
Notaris Carnando Samuelson Sitompul, SH, MH.,
Perusahaan memperoleh fasilitas dalam bentuk
Pinjaman Aksep (PA) sebesar Rp 100.000.000.000.
Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan modal
kerja. Jangka waktu perjanjian ini mulai tanggal 31
Maret 2015 sampai dengan tanggal 31 Maret 2016.
Pada tahun 2016, pemberian fasilitas perbankan
jangka pendek tersebut telah ditambahkan menjadi
pemberian fasilitas perbankan jangka panjang (lihat
Catatan 20).
On March 30, 2015, based on the Deed Banking
Facility Agreement No. 54 by Notary Carnando
Samuelson Sitompul, SH, MH., The Company
obtained a loan in the form of Acceptance (PA)
amounted to Rp 100,000,000,000. The facility used
to finance working capital. The term of this
agreement began on March 31, 2015 until March
31, 2016, which for the loan installment payments
was extended by the time period commencing July
9, 2016 until June 9, 2019. In 2016, the provision of
short-term bank facilities have been added into the
provision of long-term bank facilities (see Note 20).
17. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
a.
17. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
a.
Rincian utang usaha - pihak ketiga berdasarkan
mata uang adalah sebagai berikut:
2016
Dolar Amerika Serikat
Rupiah
Jumlah
Details of trade payables - third parties based
on currency are as follows:
2015
8.698.323
4.679.352
6.075.966
1.826.414
United States Dollar
Rupiah
13.377.675
7.902.380
Total
55
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
17. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)
b.
17. TRADE
PAYABLES
(continued)
b.
Rincian utang usaha - pihak ketiga berdasarkan
pemasok adalah sebagai berikut:
2016
PT United Tractor Tbk
PT Dahana (Persero)
PT Pindad
PT Linda Hanta Wijaya
PT DNX
PT Dermaga Sukses Jaya Abadi
PT Bintang Cosmos
PT Andalan Multi Kencana
PT Sarana Power Sedaya
PT Sandvik Mining & Contruc
PT Duta Kreasi Tehnik
PT Eka Dharma Jaya Sakti
CV Teguh Harapan
PT Mata Juara Gemilang
PT Sarana Prima Persada
Lain-lain (masing-masing
di bawah $AS 100.000)
Jumlah
c.
9.388.510
538.001
471.632
323.578
299.600
279.834
275.619
253.435
209.652
162.003
133.230
126.870
123.459
112.404
-
PARTIES
Details of trade payables - third parties based
on supplier are as follows:
679.848
5.977.112
252.814
175.392
191.387
177.037
46.568
113.349
24.538
31.007
49.259
29.136
189.077
645.704
Others (each below US$ 100,000)
13.377.675
7.902.380
Total
c.
2016
Jumlah
THIRD
2015
Rincian utang usaha - pihak ketiga berdasarkan
umur adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
1 – 30 hari
31 – 90 hari
-
PT United Tractor Tbk
PT Dahana (Persero)
PT Pindad
PT Linda Hanta Wijaya
PT DNX
PT Dermaga Sukses Jaya Abadi
PT Bintang Cosmos
PT Andalan Multi Kencana
PT Sarana Power Sedaya
PT Sandvik Mining & Contruc
PT Duta Kreasi Tehnik
PT Eka Dharma Jaya Sakti
CV Teguh Harapan
PT Mata Juara Gemilang
PT Sarana Prima Persada
The aging of trade payables - third parties are
as follows:
2015
3.938.875
2.276.873
7.208.433
2.230.367
4.573.342
1.052.165
Not yet due
Past due
1 – 30 days
31 – 90 days
13.377.675
7.902.380
Total
The Group does not provide any collateral for those
trade payables - third parties.
Tidak ada jaminan yang diberikan oleh Kelompok
Usaha sehubungan dengan utang usaha - pihak
ketiga di atas.
18. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
18. ACCRUED EXPENSES
This account represents accrued expenses to third
parties with the following details:
Akun ini merupakan beban masih harus dibayar
kepada pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut:
2016
2015
Peledakan
Operasional lokasi
Gaji
Bunga
Sewa
Jasa tenaga ahli
Lain-lain
163.887
159.600
110.452
108.315
95.415
27.911
6.796
117.367
2.981.512
23.923
33.181
Blasting
Operational site
Salary & Compensation
Interest
Rental
Professional fees
Others
Jumlah
672.376
3.155.983
Total
56
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
19. PERPAJAKAN
a.
19.
Pajak Dibayar di Muka
TAXATION
a.
The details of prepaid taxes are as follows:
Rincian pajak dibayar di muka adalah sebagai
berikut:
2016
2015
Taksiran tagihan pajak
penghasilan:
Tahun 2016
Tahun 2015
Tahun 2014
Pajak Pertambahan Nilai
382.500
1.083.234
4.072.620
1.083.234
3.905.604
2.296.871
Estimated claim for tax refund:
Fiscal year 2016
Fiscal year 2015
Fiscal year 2014
Value Added Tax
Jumlah
5.538.354
6.475.709
Total
b. Utang Pajak
b.
2016
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 4 (2) - Final
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
Taxes Payable
The details of taxes payable are as follows:
Rincian utang pajak adalah sebagai berikut:
c.
Prepaid Taxes
2015
28.019
23.322
6.715
46.460
43.704
11.589
5.655
52
Income taxes:
Article 21
Article 23
Article 4 (2) - Final
Value Added Tax
104.516
61.000
Total
Manfaat Pajak Penghasilan
c.
Income Tax Benefit
Details of income tax benefit for the years are
as follow:
Rincian manfaat pajak penghasilan selama tahun
berjalan adalah sebagai berikut:
2016
2015
Beban pajak final
Manfaat pajak penghasilan
kini tangguhan
-
-
Current tax expense
1.280.138
2.586.421
Deferred income tax benefit
Neto
1.280.138
2.586.421
Net
57
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
d.
19.
Pajak Penghasilan Badan
TAXATION (continued)
d.
Corporate Income Tax
Reconciliation between consolidated loss
before income tax in profit or loss and
estimated fiscal loss for the years ended
December 31, 2016 and 2015 is as follows:
Rekonsiliasi antara rugi konsolidasian sebelum
pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan
taksiran rugi fiskal untuk tahun berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Rugi konsolidasian sebelum pajak
penghasilan
Rugi sebelum pajak
penghasilan dari Entitas Anak
dan penyesuaian eliminasi
konsolidasi
Rugi sebelum pajak
penghasilan Perusahaan
2016
2015
(18.076.060 )
(22.082.923)
15.901.605
21.199.097
(2.174.455)
Beda permanen:
Beban yang berhubungan
dengan penghasilan yang
telah dikenakan pajak
bersifat final:
Beban usaha dan beban
lainnya
Penghasilan yang telah
dikenakan pajak yang
bersifat final
Taksiran rugi fiskal
Akumulasi rugi fiskal
tahun sebelumnya
Penyesuaian akumulasi rugi
fiskal akibat pengampunan
pajak
Akumulasi rugi fiskal
Rugi sebelum pajak
penghasilan Perusahaan
Loss before income tax
of the Company
Permanent differences:
23.042
11.403
(180)
(567)
(2.151.593)
(872.990)
(1.232.429)
(359.439)
1.232.429
(2.151.593)
(1.232.429)
Expense related to income
already subjected to final tax:
Operating expenses and
other charges
Income already
subjected to final tax
Estmated fiscal loss
Prior year accumulated
fiscal losses
Adjustment on accumulated
fiscal losses due to tax amnesty
Accumulated fiscal losses
Reconciliation between income tax benefit
(expense) included in profit or loss and the
amount computed by applying the applicable
tax rates to loss before income tax in profit or
loss is as follows:
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak
penghasilan yang disajikan dalam laba rugi
jumlah
yang
dihitung
dengan
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap
rugi sebelum pajak penghasilan menurut laba
rugi adalah sebagai berikut:
Rugi konsolidasi sebelum pajak
penghasilan menurut
laba rugi
Rugi sebelum pajak penghasilan
dari Entitas Anak dan eliminasi
konsolidasi
(883.826)
Consolidated loss before income tax
Loss before income tax of
subsidiaries and
adjustment of elimination
consolidation
2016
2015
(18.076.060)
(22.082.923)
15.901.605
21.199.097
Consolidated loss before income tax
in profit or loss
Loss before income tax of
subsidiaries and elimination in
consolidation
(2.174.455)
(883.826)
Loss before income tax
of the Company
58
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
d.
19.
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
d.
2016
Pajak yang dihitung pada tarif
pajak yang berlaku
Pengaruh pajak atas beda tetap:
Beban yang berhubungan
dengan penghasilan yang
telah dikenakan pajak
bersifat final:
Beban usaha dan beban
lainnya
Penghasilan yang telah
dikenakan pajak yang
bersifat final
Pajak tangguhan yang tidak
diakui
TAXATION (continued)
Corporate Income Tax (continued)
2015
543.614
Tax calculated
at applicable tax rate
220.957
Tax effect of permanent differences:
(2.851)
Expense related to income
already subjected to final tax:
Operating expenses and
other charges
142
Income already
subjected to final tax
(218.248)
Unrecognized deferred tax
(5.761)
45
(537.898)
Beban pajak penghasilan - neto
Perusahaan
Manfaat pajak penghasilan - neto
Entitas Anak
-
-
1.280.138
2.586.421
Income tax expense - net
the Company
Income tax benefit - net
Subsidiaries
Jumlah Manfaat Pajak
Penghasilan
1.280.138
2.586.421
Total Income Tax
Benefit
e. Aset dan Liabilitas
e.
Assets and Liabilities
Analisis aset dan liabilitas pajak tangguhan
diperkirakan hanya akan dapat dipulihkan setelah
dua belas bulan.
The analysis of deferred tax assets and
deferred tax liabilities are expected to be only
recovered after more than twelve months.
Perhitungan manfaat pajak tangguhan adalah
sebagai berikut:
The computation of the deferred income tax
benefit is as follows:
2016
Entitas Anak
RB
2015
1.280.138
2016
Liabilitas pajak tangguhan
Perusahaan dan Entitas anak:
RBA
Subsidiaries
RB
The details of deferred tax assets (liabilities)
are as follows:
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah
sebagai berikut:
Aset pajak tangguhan
Entitas anak:
DS
2.586.421
2015
-
9.103.485
59
35.055
Deferred tax assets
Subsidiary:
DS
10.398.134
Deferred tax liabilities
Company and Subsidiaries:
RBA
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19.
e. Aset dan Liabilitas (lanjutan)
TAXATION (continued)
e.
The details of accumulated fiscal losses carry
forward of the Group are as follows:
Rincian akumulasi rugi fiskal yang dapat
dikompensasi Kelompok Usaha untuk adalah
sebagai berikut:
2016
f.
Assets and Liabilities (continued)
2015
Perusahaan
Entitas anak:
AKAR
RBA
TPS
TMR
DS
(2.151.593)
(1.232.429 )
(2.124)
(27.634.703)
(423)
(392 )
(5.697)
(100.163 )
(22.252.434 )
(52.595 )
(26.086 )
(140.219 )
Company
Subsidiaries:
AKAR
RBA
TPS
TMR
DS
Jumlah
(29.784.932)
(23.803.926 )
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015, Kelompok
Usaha, kecuali RBA dan DS, tidak mengakui aset
pajak tangguhan yang berasal dari akumulasi rugi
fiskal yang dapat dikompensasikan, mengingat
manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
bukti yang memadai bahwa rugi fiskal yang
belum digunakan dapat dimanfaatkan sebelum
kadaluwarsanya.
As of December 31 2015, the Group, except
RBA and DS, did not recognize deferred tax
assets arising from accumulated fiscal losses
carry forward, as the management believes
there is insufficient evidence that it is probable
that the unused fiscal losses can be utilized
before their expiration.
Liabilitas pajak tangguhan yang diakui oleh RBA,
entitas anak, berasal dari perbedaan metode atau
dasar yang digunakan untuk tujuan pencatatan
menurut pelaporan akuntansi dan pajak, yang
terdiri atas penyusutan aset tetap dan liabilitas
imbalan kerja jangka panjang.
Deferred tax liabilities recognized by RBA,
subsidiary, arise from the difference in the
methods or basis used for accounting and tax
reporting purposes, mainly on depreciation of
property and equipment and long-term
employee benefits liability.
Program Pengampunan Pajak
f.
Tax Amnesty
UU Tax Amnesty No. 11 2016 (UU Tax
Amnesty) was passed and enacted by the
Government of the Republic of Indonesia,
which became effective on 1 July 2016. Tax
Forgiveness is the elimination of the tax owed
should not sanction tax administration and
criminal sanctions in the area of taxation by
way of uncovering treasures and pay ransom
as stipulated in this law. Tax amnesty granted
on the tax obligations until the end of the last
tax year, the tax year that ended in a period
from January 1 to December 31, 2015,
through the disclosure of assets by using the
Statement of Assets for Tax Amnesty.
Forgiveness scope of this tax includes income
tax, value added tax and value added tax and
sales tax on luxury goods.
Undang-undang Pengampunan Pajak No. 11
Tahun 2016 (UU Pengampunan Pajak) telah
disahkan dan diundangkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang berlaku efektif pada
tanggal 1 Juli 2016. Pengampunan Pajak adalah
penghapusan pajak yang seharusnya terutang,
tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan
sanksi pidana di bidang perpajakan dengan cara
mengungkap harta dan membayar uang tebusan
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Pengampunan pajak diberikan atas kewajiban
perpajakan sampai dengan akhir tahun pajak
terakhir, yaitu tahun pajak yang berakhir pada
jangka waktu 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2015, melalui pengungkapan harta
dengan menggunakan Surat Pernyataan Harta
untuk
Pengampunan
Pajak.
Lingkup
Pengampunan
Pajak
ini
meliputi
pajak
penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pajak
pertambahan nilai dan pajak penjualan atas
barang mewah.
60
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
f.
g.
19.
Program Pengampunan Pajak (lanjutan)
TAXATION (continued)
f.
Tax Amnesty (continued)
Berdasarkan SKPP tanggal 20 September 2016,
Perusahaan, AKAR, RB, TPS, TMR, dan DS
mengungkapkan
kepemilikan
uang
tunai
sejumlah Rp 240.000.000, yang sebelumnya
tidak dilaporkan dalam SPT Pajak Penghasilan
tahun lalu.
Based SKPP dated September 20, 2016, the
Company, AKAR, RB, TPS, TMR, dan DS
stated the ownership of a cash on hand to
totalling Rp 240,000,000, that previously didn’t
reported in the Annual Income Tax last year.
Uang tebusan yang dibayarkan ke Kantor Pajak
sejumlah Rp 12.000.000 dibebankan pada laba
rugi tahun berjalan.
The redemption maney was paid to the Tax
Office totalling to Rp 12,000,000 was charged
to current operations.
Surat Ketetapan Pajak
g.
Tax Assessment Letters
RBA
RBA
Berdasarkan
Surat
Perintah
Membayar
Kelebihan Pajak (SPMKP) tanggal 14 Januari
2015, SKPLB untuk Pajak Pertambahan Nilai
sebesar Rp 5.417.661.533 dikompensasikan
dengan sebesar Rp 502.969.551. Pada tahun
RBA telah menerima pengembalian sebesar
Rp 4.914.691.982 berdasarkan SPKMP tersebut.
Based on Excess Tax Payment Order (SPMKP)
dated January 14, 2015, the SKPLB for Value
Added Tax amounted Rp 5,417,661,533 was
amounted
to
compensated
with
Rp 502,969,551. In RBA has received that
refund amounting to Rp 4,914,691,982 based
on SPMKP.
Pada tanggal 23 Januari 2015, RBA menerima
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
untuk tahun fiskal 2012 atas Pajak Penghasilan
Pasal 23 dan 21 sebesar Rp 53.002.318.
On January 23, 2015, RBA received the
Underpayment
Tax
Assessment
Letter
(SKPKB) of fiscal year 2012 for Income Tax Art
23 and 21 amounting to Rp 53,002,318.
Pada tanggal 30 Januari 2015, RBA menerima
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
untuk tahun fiskal 2013 atas Pajak Penghasilan
Badan sebesar Rp 11.915.877.722 sama dengan
jumlah klaim tercatat. RBA menerima klaim pajak
tersebut pada tanggal11 Maret 2015 sebesar
Rp 11.915.877.722.
On January 30, 2015, RBA received the
Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB)
of fiscal year 2013 for Corporate Income Tax
amounting to Rp 11,915,877,722 same as
recorded claimed amount. On March 11, 2015,
RBA received claim tax amounting to
Rp 11,915,877,722.
Pada tanggal 16 Maret 2016, RBA menerima
SKPLB untuk tahun fiskal 2014 atas Pajak
Penghasilan Badan sebesar $AS 2.879.501
sama dengan jumlah tercatat. RBA menerima
klaim pajak tersebut pada tanggal 26 April 2016
sebesar Rp 37.695.547.591($US 2.879.501).
On March 16, 2016, RBA received the SKPLB
of fiscal year 2014 for Corporate Income Tax
amounting to $US 2.879.501, same as the
recorded claimed amount. On April 26, 2016,
RBA received claim tax amounting to
Rp 37,695,547,591 ($US 2,879,501).
Pada tanggal 05 April 2016, RBA menerima
SKPKB untuk tahun fiskal Februari 2014 atas
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
sebesar Rp 26.072.022 dan denda pasal 14 (4)
KUP sebesar Rp 2.607.202. RBA membayar
kurang bayarnya tersebut beserta dendanya
pada tanggal 20 April 2016 sebesar Rp
26.072.022 dan Rp 2.607.202.
On April 05, 2016, RBA received the SKPKB of
fiscal year February 2014 for Value Added Tax
amounting to Rp 26,072,022 and fines articles
14 (4) KUP amounted to Rp 2,607,202. RBA
have been paid along with penalties on
April 20, 2016 amounted to Rp 26,072,022 and
Rp 2,607,202.
61
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
19.
g. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)
h.
TAXATION (continued)
g.
Tax Assessment Letters (continued)
RBA (lanjutan)
RBA (continued)
Pada tanggal 05 April 2016, RBA menerima
SKPKB untuk tahun fiskal November 2014 atas
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
sebesar Rp 56.223.454 dan denda pasal 14 (4)
KUP sebesar Rp 5.622.346. RBA membayar
kurang bayarnya tersebut beserta dendanya
pada
tanggal
20
April
2016
dan
membebankannya ke laba rugi.
On April 05, 2016, RBA received the SKPKB of
fiscal year November, 2014 for Value Added Tax
amounting to Rp 56,223,454 and fines articles 14
(4) KUP amounted to Rp 5,622,346. RBA have
paid the underpayment including penalties on
April 20, 2016 and charged them to profit or loss.
Pada tanggal 3 Mei 2016, RBA menerima SKPLB
untuk tahun fiskal 2014 atas Pajak Pertambahan
Barang
dan
Jasa
sebesar
Nilai
Rp 10.218.787.284. RBA menerima klaim pajak
tersebut pada tanggal 8 Juni 2016 sebesar
Rp 9.995.074.681 dan tidak dikompensasi
dengan utang pajaknya.
On May 3, 2016, RBA received SKPLB of fiscal
year 2014 for Value Added Tax amounting to
Rp 10,218,787,284. On June 8, 2016, RBA
amounting
to
received
claim
tax
Rp 9,995,074,681 and not compensated with tax
payables amounted.
Pada tanggal 27 Desember 2016, RBA
menerima SKPLB untuk tahun fiskal 2014 atas
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
sebesar Rp 20.221.097.153. Selanjutnya, RBA
menerima klaim pajak tersebut pada tanggal
31 Januari 2017 sebesar Rp 19.996.682.472
setelah dikompensasi dengan utang pajaknya
sejumlah Rp 224.414.681.
On December 27, 2016, RBA received SKPLB of
fiscal year 2014 for Value Added Tax amounting
to
Rp 20,221,097,153.
Subsequently,
on
January 31, 2017, RBA received claim tax
amounting
to
Rp 19,996,682,472
after
compensated with tax payables amounted to Rp
224,514,681.
Administrasi Perpajakan
h.
Tax Administration
The filing of tax returns is based on the Group
own calculation of tax liabilities (self
assessment).
Pengajuan besarnya jumlah pajak terutang
berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh
Kelompok Usaha atas utang pajak (menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya
jumlah pajak yang terutang secara individu).
Under the prevailing tax regulation, Tax
Authorities may assess Group tax within 5
years from the time the tax became payable.
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku
otoritas pajak dapat menetapkan jumlah pajak
terutang Kelompok Usaha dalam 5 tahun sejak
pajak terutang dibayarkan.
62
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG
20. LONG-TERM BANK LOANS
The Company and RBA (a Subsidiary), have longterm bank loan with several third parties with the
details as follows:
Perusahaan dan RBA (Entitas Anak), memiliki utang
bank jangka panjang dengan beberapa pihak ketiga
dengan rincian sebagai berikut:
2016
2015
Raiffeisen Bank International, AG
PT Bank Capital Indonesia Tbk
52.458.789
16.311.396
54.600.000
Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
68.770.185
54.600.000
7.175.822
(54.600.000 )
Bagian jangka panjang
61.594.363
-
-
Raiffeisen Bank International, AG
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Total
Less current maturities
Long-term maturities
Raiffeisen Bank International, AG (RBI)
Raiffeisen Bank International, AG (RBI)
Pada tanggal 11 Oktober 2013, berdasarkan
Perjanjian Fasilitas Pinjaman $AS 55.000.000, RBA,
entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman sebesar
$AS 55.000.000 dari RBI. Fasilitas tersebut
digunakan untuk:
On October 11, 2013, based on loan facility
agreement US$ 55,000,000, RBA, a subsidiary,
obtained loan facility amounted to US$ 55,000,000
from RBI. The facility is used for:
-
Pembiayaan kembali fasilitas pinjaman dari
PT Bank Permata Tbk sebesar $AS 26.500.000.
Pembayaran akhir atas akuisisi 91,43% saham
PT Troposfir Pancar Sejati (dahulu PT Java Mitra
Sentosa) sebesar $AS 24.100.000.
Pendanaan Debt Service Reserve Account
sebesar $AS 3.300.000 (lihat Catatan 11).
Pembayaran dan pendanaan biaya sehubungan
dengan fasilitas pinjaman dari RBI sebesar
$AS 1.100.000 (lihat Catatan 11).
- Refinancing a loan facility from PT Bank Permata
Tbk amounting to US$ 26,500,000.
- The final payment for the acquisition of 91.43%
of PT Troposfir Pancar Sejati (formerly PT Java
Mitra Sentosa) for US$ 24,100,000.
- Funding Reserve Debt Service Account of
US$ 3,300,000 (see Note 11).
- Payments and financing costs associated with
the loan facility of US$ 1,100,000 for the RBI
(see Note 11).
Fasilitas pinjaman tersebut telah dicairkan seluruhnya
oleh
RBA,
entitas
anak,
pada
tanggal
7 November 2013.
The loan facility has been availed by the RBA, a
subsidiary, on November 7, 2013.
Pembayaran fasilitas pinjaman tersebut sebesar 25%
dari pinjaman akan dimulai 2 tahun (24 bulan) setelah
tanggal penarikan fasilitas pinjaman serta sisanya 3
tahun (36 bulan) setelah tanggal penarikan fasilitas
pinjaman.
Payment of the loan facility amounting to 25% of the
loan will start 2 years (24 months) after the date of
withdrawal of loan facility and the remaining will be
payable 3 years (36 months) after the date of
withdrawal of the loan facility.
-
-
63
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Raiffeisen Bank International, AG (RBI) (lanjutan)
Raiffeisen Bank International, AG (RBI) (continued)
Pinjaman tersebut dikenakan tingkat suku bunga
tetap sebesar 6% per tahun yang dibayarkan setiap
triwulanan.
The loan bears a fixed interest of 6% per annum
payable in quarterly basis.
Pinjaman tersebut dijaminkan sebagai berikut:
The loan was secured with the following collateral:
-
- Subordination Agreement made by and between
RBA
and
PT
Ricobana
(RB),
dated
October 30, 2013 and March 11, 2014.
- Assignment
of
Account
(RBA)
dated
October 31, 2013; Assignment of Account (RB)
dated November 1, 2013.
- Pledge of RBA shares from RB and Wijaya
Mulia.
- Pledge of PT Troposfir Pancar Sejati (TPS)
Shares from RBA, Wijaya Mulia and Partoyo.
-
-
-
Subordinasi Perjanjian yang dibuat oleh dan
antara RBA dan PT Ricobana (RB), tanggal
30 Oktober 2013 dan 11 Maret 2014.
Penempatan
Rekening
(RBA)
tanggal
31 Oktober 2013; Penempatan Rekening (RB)
tanggal 1 November 2013.
Penjaminan saham RBA dari RB dan Wijaya
Mulia.
Penjaminan saham PT Troposfir Pancar Sejati
(TPS) yang berasal dari RBA, Wijaya Mulia dan
Partoyo.
Penjaminan saham PT Troposfir Mega Raya
(TMR) dari TPS.
Penjaminan saham PT Delta Samudra (DS) yang
berasal dari TMR.
Fidusia atas alat berat
- Pledge of PT Troposfir Mega Raya (TMR) shares
from TPS.
- Pledge of PT Delta Samudra (DS) shares from
TMR.
- Fiducia security over heavy equipment.
As part of the original and the amended and
restated financing documents, in addition to the
interest payment, RBA has provided to the bank
warrants which upon exercise shall represent
a shareholding of 3% in the increased share capital
of RBA. In the event the bank chooses not to
exercise the warrants, RBA is obligated, in lieu of
the warrants, to provide an overall return of 18%
per annum on the loan after adjusting the interest
payments made. Also, in the event RBA shares are
listed on an approved stock exchange or RBA
becomes part of a subsidiary of a listed entity, RBA,
subject to the approval of the major shareholder of
the listed entity, can extinguish its obligations of
warrants or overall return, by transferring the
warrants and overall return to the major
shareholders of the listed entity, upon such transfer
RBA shall only provide guarantee to the bank for
the obligations taken over by the major shareholder
of the listed entity from RBA.
Sebagai bagian dari dokumen asli dan dokumen
pembiayaan yang diamandemen dan dinyatakan
kembali, sebagai tambahan untuk pembayaran
bunga, RBA telah memberikan waran kepada Bank
dimana setelah pelaksanaan akan mewakili
kepemilikan saham 3% pada modal RBA setelah
penambahan. Dalam hal bank memilih untuk tidak
melaksanakan waran, RBA berkewajiban, sebagai
pengganti dari waran, untuk memberikan imbal hasil
sebesar 18% per tahun atas pinjaman tersebut
setelah memperhitungkan pembayaran bunga. Juga,
dalam hal saham RBA tercatat di bursa saham atau
RBA menjadi bagian entitas anak dari entitas publik,
RBA, berdasarkan persetujuan dari pemegang saham
mayoritas dari entitas publik, dapat menghapuskan
kewajibannya atas
waran atau keseluruhan
pengembalian, dengan mentransfer waran dan
keseluruhan imbal hasil ke pemegang saham
mayoritas dari entitas publik tersebut, atas transfer
tersebut RBA hanya perlu memberikan jaminan ke
bank untuk kewajiban yang diambil alih oleh
pemegang saham mayoritas dari entitas publik dari
RBA.
64
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
Raiffeisen Bank International, AG (RBI) (lanjutan)
Raiffeisen Bank International, AG (RBI) (continued)
Pada tanggal 16 Februari 2016, RBA menyelesaikan
restrukturisasi utang, yang menghasilkan amandemen
dan pernyataan kembali atas fasilitas utang RBI
tanggal 11 Oktober 2013, sebagai berikut:
On February 16, 2016, RBA completed a debt
restructuring, resulting in an amendment and
restatement to the RBI Facility dated October 11,
2013, as follows:
-
memperpanjang tanggal jatuh tempo menjadi
tanggal 31 Desember 2022 (tanggal jatuh tempo)
dan dikenakan bunga 0% sejak tanggal
1 September 2015 sampai dengan seterusnya.
Semua jaminan masih sama seperti perjanjian
asli;
-
extending the maturity date become December
31, 2022 and are subjected to 0% interest from
September 1, 2015 thereon. All the collaterals
pledged under the original loan remain as is.\
-
penjadwalan ulang pembayaran pokok pinjaman
sejumlah $AS 54.600.000, akan dibayarkan
melalui angsuran tahunan dalam jumlah tertentu
mulai tahun 2016 sampai dengan 2022. Jumlah
tingkat pengembalian yang diminta RBI sejumlah
$AS 12.397.840 ditentukan berdasarkan tingkat
pengembalian sebesar 18% dan 6% atas fasilitas
pinjaman asli, masing-masing untuk periode dari
tanggal 11 Oktober 2013 sampai dengan
1 September 2015 dan dari tanggal 1 September
2015 sampai dengan tanggal jatuh tempo, yang
akan dibayarkan pada saat tanggal jatuh tempo.
Berdasarkan perjanjian retrukturisasi, jumlah
tingkat pengembalian tersebut dapat dihapuskan
oleh RBI jika RBA membayar pokok pinjaman
tepat waktu sesuai dengan skedul pembayaran
sesuai ketentuan yang diatur dalam perjanjian;
-
The rescheduled principal payments totalling
US$ 54,600,000 is repayable through annual
installment with certain amount from 2016 up to
2022. The overall return amount from RBI
totaling US$ 12.397.840 is determine based on
return rate of 18% and 6% on original loan
facility for periods from October 11, 2013 up to
September 1, 2015 and from September 1,
2015 up to maturity date, respectively, which
will be due at maturity date. Based on
restructuring agreement, the required overall
return amount can be waived by RBI upon
RBA meet the rescheduled principal payment
milestone (on time payment) according to the
terms stipulated in the agreement.
-
bunga
yang
belum
dibayar
sebesar
$AS 1.923.861 akan jatuh tempo dan dibayarkan
pada saat tanggal jatuh tempo.
-
unpaid interest amounting to US$ 1,923,861
will be due and payable at maturity date.
-
biaya restrukturisasi akan dibayarkan pada saat
tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember
2016, biaya restrukturisasi dicatat pada utang
lain-lain jangka panjang.
-
restructuring fee will be due and payable at
maturity date. As of December 31, 2016,
restructuring fee recorded in long-term other
payables.
Based on management assessment, the above
restructuring transaction was considered as a debt
modification which are not substantially modified,
hence restructuring fees incurred adjusted to the
carrying amount of the bank loan and are amortised
over the remaining term of the modified bank loan.
Berdasarkan
evaluasi
manajemen,
transaksi
restrukturisasi diatas dianggap sebagai modifikasi
yang tidak berbeda secara substansial, sehingga
biaya retrukturisasi yang timbul disesuaikan pada
jumlah tercatat utang bank dan diamortisasi selama
sisa umur utang bank yang telah dimodifikasi
tersebut.
65
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk
Perusahaan pada tanggal 30 Mei 2016, berdasarkan
Akta Addendum 2 Perjanjian Pemberian Fasilitas
Perbankan No. 50 oleh Notaris Carnando Samuelson
Sitompul, SH, MH., Perusahaan merubah dan
menambah fasilitas, dimana fasilitas (Pinjaman
Aksep) PA menjadi Pinjaman Aksep Berjangka (PAB)
sebesar USD 17,000,000. Fasilitas tersebut
digunakan untuk pembiayaan modal kerja. Jangka
waktu perjanjian ini mulai tanggal 9 Juni 2016 sampai
9 Juni 2019. Perusahaan wajib membayar kembali
seluruh utang bank sesuai waktu yang ditentukan,
dengan perincian sebagai berikut:
- Tahun pertama : nihil (grace period).
- Tahun kedua : sebesar $AS 3.800.000
- Tahun Ketiga : sebesar $AS 13.200.000.
Perusahaan wajib membayar bunga sebesar 10%,
provisi nihil, dan bank administrasi sebesar Rp
25.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo
utang bank sebesar Rp 16.311.396.
On May 30, 2016, based on the Deed of Addendum
2 Banking Facility Agreement No. 50 by Notary
Carnando Samuelson Sitompul, SH, MH., The
Company amend and add to the facility, where the
facility becomes Loans PA Acceptance Futures
(PAB) totalling to USD 17,000,000. The facility used
to finance working capital. The term of this
agreement began on June 9, 2016 until June 9,
2019. The Company is obligated to pay back the
entire bank debt at the time determined, with the
following details:
- First year: nil (grace period).
- Second year: for $ US 3,800,000
- Year Three: amounting to US $ 13,200,000.
The Company must pay 10% interest, fees nil, and
the administration of the bank amounted to Rp
25,000,000. On December 31, 2016, the balance of
bank debts amounting to Rp 16,311,396.
Fasilitas
pinjaman tersebut belum
seluruhnya oleh Perusahaan tahun 2016.
dicairkan
loan facility has been disbursed by the Company on
2016.
Pinjaman tersebut dijaminkan sebagai berikut:
Sertifikat Hak Milik No. 3092 / Desa
Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang, Jawa Tengah, tercatat atas nama
Wijaya Mulia
Sertifikat Hak Milik No. 847 / Desa Gunungpati,
Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa
Tengah, tercatat atas nama Wijaya Mulia
The loans are collateralized as follows:
Property Rights Certificate No. 3092 /
Gunungpati village, Gunungpati district,
Semarang city, Central Java, registered under
the name of Wijaya Mulia.
Property Rights Certificate No. 847 /
Gunungpati village, Gunungpati district,
Semarang city, Central Java, registered under
the name of Wijaya Mulia.
Property Rights Certificate No. 864 /
Gunungpati village, Gunungpati district,
Semarang city, Central Java, registered under
the name of Wijaya Mulia.
Property Rights Certificate No. 1475 /
Gunungpati village, Gunungpati district,
Semarang city, Central Java, registered under
the name of Wijaya Mulia.
Property Rights Certificate No. 2791 /
Gunungpati village, Gunungpati district,
Semarang city, Central Java, registered under
the name of Wijaya Mulia.
-
Sertifikat Hak Milik No. 864 / Desa Gunungpati,
Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa
Tengah, tercatat atas nama Wijaya Mulia
-
Sertifikat Hak Milik No. 1475 /
Gunungpati, Kecamatan Gunungpati,
Semarang, Jawa Tengah, tercatat atas
Wijaya Mulia
Sertifikat Hak Milik No. 2791 /
Gunungpati, Kecamatan Gunungpati,
Semarang, Jawa Tengah, tercatat atas
Wijaya Mulia
-
Desa
Kota
nama
Desa
Kota
nama
66
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (lanjutan)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (continued)
Perubahan memberikan jaminan tambahan sebagai
berikut:
Saham Kepunyaan PT Bengalon Kaya Bara
dalam PT Gunung Berkat Utama sebanyak 900
(sembilan ratus) lembar saham nilai sebesar Rp
900.000.000 (sembilan ratus juta rupiah)
Saham kepunyaan PT Adikarsa Alam
Resources dalam PT Gunung Berkat Utama
sebanyak 600 (enam ratus) lembar saham nilai
sebesar Rp 600.000.000 (enam ratus juta
rupiah)
Saham kepunyaan Soewandi Darmawan dalam
PT Electra Grand Mining sebanyak 125 (seratus
dua puluh lima) lembar saham senilai
Rp 125.000.000 (seratus dua puluh lima juta
rupiah)
Saham kepunyaan Freddy Gunawan dalam PT
Electra Grand Mining sebanyak 125 (seratus
dua puluh lima) lembar saham senilai Rp
125.000.000 (seratus dua puluh lima juta
rupiah)
Sertifikat Hak Milik No. 1475 / Desa
Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang, Jawa Tengah, tercatat atas nama
Wijaya Mulia
1 unit kendaraan bermotor roda 4 (empat).
The changes provide additional guarantees as
follows:
Shares of PT Bengalon Rich belongs in
PT Gunung Bara Utama amounting to the 900
(nine hundred) shares a value of Rp
900,000,000 (nine hundred million rupiah)
Shares belonging to PT Adikarsa Alam
Resources in PT Gunung Berkat Utama 600
(six hundred) shares a value of Rp
600,000,000 (six hundred million rupiah)
-
Shares of Soewandy Darmawan to PT Electra
Grand Mining 125 (one hundred and twenty
five) shares amounting to Rp 125,000,000
(one hundred and twenty five million rupiah)
-
Shares of Freddy Gunawan to PT Electra
Grand Mining amounted to 125 (one hundred
and twenty five) shares amounted to Rp
125,000,000 (one hundred and twenty five
million rupiah)
Certificate of right of ownership No. 1475 /
Gunungpati Village, District Gunungpati,
Semarang, Central Java, registered in the
name of Wijaya Mulia
1 unit of automobiles 4 (four).
-
-
21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
21. OBLIGATION UNDER FINANCE LEASE
The details of obligation under finance lease per
creditor are as follows:
Rincian utang sewa pembiayaan berdasarkan kreditur
adalah sebagai berikut:
2016
2015
PT Komatsu Astra Finance
Caterpillar Finance
JA Mitsui Leasing Indonesia
PT Toyota Astra Financial Services
PT Bank Central Asia Tbk
PT Mitsubishi UFJ Lease
PT Rabana Investindo
5.029.805
1.864.820
726.072
16.320
12.769
-
11.730.735
3.729.640
1.708.350
33.505
24.006
185.888
69.445
PT Komatsu Astra Finance
Caterpillar Finance
JA Mitsui Leasing Indonesia
PT Toyota Astra Financial Services
PT Bank Central Asia Tbk
PT Mitsubishi UFJ Lease
PT Rabana Investindo
Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
7.649.786
17.481.569
Total
(7.278.254)
(12.552.751 )
Less current maturities
4.928.818
Long-term maturities
Bagian jangka panjang
371.532
67
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)
21. OBLIGATION
(continued)
UNDER
FINANCE
LEASE
The details of future minimum payments of
obligation under finance lease based on lease
agreements are as follows:
Rincian pembayaran utang sewa pembiayaan
minimum pada masa yang akan datang berdasarkan
perjanjian-perjanjian sewa tersebut adalah sebagai
berikut:
2016
2015
Sampai dengan satu tahun
Lebih dari satu tahun dan kurang
dari dua tahun
Lebih dari tiga tahun
7.473.476
13.114.949
379.180
10
4.863.024
178.169
Within one year
More than one year and
no later than two years
More than three year
Jumlah
Dikurangi beban bunga yang
belum jatuh tempo
7.852.666
18.156.142
Total
Nilai sekarang atas pembayaran
minimum utang sewa pembiayaan
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Bagian jangka panjang
(202.880)
(674.573 )
Less amount applicable to interest
Present value of minimum payments of
obligation under finance lease
7.649.786
17.481.569
(7.278.254)
(12.552.751 )
Less current maturities
4.928.818
Long-term maturities
371.532
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, utang
sewa pembiayaan meliputi kontrak sewa yang
ditandatangani masing-masing oleh RBA, dengan
lessor pihak ketiga.
As of December 31, 2016 and 2015, the obligation
under finance lease represents the lease contracts
entered into by RBA, respectively, with third party
lessors.
RBA, entitas anak, melakukan perjanjian sewa
dengan berbagai lessor seperti tersebut di atas
dengan masa sewa selama 3 - 4 tahun dan akan
jatuh tempo pada tanggal yang berbeda-beda hingga
tahun 2018. Tingkat bunga efektif rata-rata 4,66% 5,08% untuk pembiayaan dalam Dolar Amerika
Serikat dan 4,49% - 16,55% untuk pembiayaan dalam
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016 serta 4,19%
- 5,50% untuk pembiayaan dalam Dolar Amerika
Serikat dan 4,49% - 16,55% untuk pembiayaan dalam
Rupiah pada tanggal 31 Desember 2016.
RBA, subsidiary have lease commitments with
various third party lessors as indicated above
covering heavy equipment units with lease terms of
3 - 4 years and expiring on different dates up to
2018.
The
average
effective interest
rate are 4.66% -5.08% for leasing in United States
Dollar and 4.49% - 16.55% for leasing in Rupiah as
of December 31, 2016 and 4.19% - 5.50% for
leasing in United States Dollar and 4.49% 16.55% for leasing in Rupiah as of December 31,
2016.
Berdasarkan perjanjian sewa, jika RBA, sebagai
lessee, lalai memenuhi liabilitas pembayaran kepada
lessor, maka seluruh utang sewa pembiayaan yang
terutang harus segera dibayar sebagian atau
keseluruhan, atau aset sewa pembiayaan harus
dikembalikan dan/atau akan diambil kembali oleh
lessor serta perjanjian sewa dianggap berakhir. Pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, RBA telah
memenuhi seluruh persyaratan tersebut.
Based on the lease agreements, if RBA, as lessee,
neglects to fulfill its payment liability to the lessors,
all outstanding obligations under the finance leases
shall be immediately paid partially or in full, or the
related leased assets shall be returned and/or
repossessed by the lessors and the lease
agreements shall be considered terminated. As of
December 31, 2016 and 2015, RBA have fulfilled all
these requirements.
68
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
22.
As of December 31, 2016 and 2015, the Group
accrued long-term employee benefits liability
based on the independent actuary, which applied
the “Projected Unit Credit” method with the
following main assumptions:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan kerja
jangka panjang berdasarkan perhitungan aktuaria
independen di mana menggunakan metode
“Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama
sebagai berikut:
Umur pensiun normal
Tingkat bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat pengunduran diri
:
:
:
:
Tingkat mortalitas
:
Umur pensiun normal
Tingkat bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat pengunduran diri
:
:
:
:
Tingkat mortalitas
:
2016
56 tahun / 56 years
8,42% per tahun / 8,42% per year
7% per tahun / 7 per year
5% sampai dengan usia 39 dan
berkurang secara linear sampai dengan
0% pada usia 54 dan setelahnya /
5% up to age of 39 and decreasing
linearly to be 0% at the age of 54
Tabel Mortalita Indonesia-III 2011 /
Indonesian Mortality Table-III 2011
2015
56 tahun / 56 years
9,11% per tahun / 9,11% per year
7% per tahun / 7% per year
5% sampai dengan usia 39 dan
0% pada usia 54 dan setelahnya /
5% up to age of 39 and decreasing
linearly to be 0% at the age of 54
Tabel Mortalita Indonesia - 2011 /
Indonesian Mortality Table - 2011
2016
Biaya imbalan pasti yang
diakui pada laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pascakerja neto:
Keuntungan aktuaria atas
perubahan asumsi demografi
dan keuangan
Kerugian aktuaria atas
penyesuaian pengalaman
Biaya imbalan pascakerja yang
diakui dalam penghasilan
komprehensif lain
Jumlah
:
:
:
:
Normal pension age
Discount rate
Salary increase rate
Resignation rate
:
Mortality rate
:
:
:
:
Normal pension age
Discount rate
Salary increase rate
Resignation rate
:
Mortality rate
Amount recognized in statement of profit or loss and
other comprehensive income in respect of the
defined benefit plan are as follows:
Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif dari program imbalan pasti
adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini
Biaya bunga neto
Biasa jasa lalu, termasuk dampak
kurtailmen
LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITY
2015
280.536
114.797
224.494
97.583
-
(86.773 )
395.333
235.304
(429.707 )
(249.046 )
342.365
917.722
(87.342 )
307.991
668.676
903.980
69
Current service cost
Net interest expense
Past service costs,
including effect of curtailment
Defined benefit costs
recognized in
profit or loss
Remeasurements on long-term
employee benefit:
Actuarial gains arising from
changes in demograpich and
financial assumptions
Actuarial losses arising from
experience adjustments
Post employment benefits
recognized in other
comprehensive income
Total
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
22. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
(lanjutan)
22. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
(continued)
The movements of the present value of liability are
as follows:
Mutasi nilai kini dari liabilitas adalah sebagai berikut:
2016
Saldo awal
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biasa jasa lalu, termasuk
dampak kurtailmen
Pembayaran imbalan kerja
Pengukuran kembali:
Kerugian (Keuntungan)
aktuaria atas perubahan
asumsi demografi
Selisih kurs penjabaran
laporan keuangan
Saldo akhir
2015
1.227.333
280.536
114.797
Beginning balance
Current service cost
Interest expense
1.187.841
224.494
97.583
(65.609 )
(86.773 )
(747.813 )
(87.342 )
668.676
32.794
(116.675 )
1.502.509
Past service costs,
including effect of curtailment
Benefit paid
Remeasurement :
Actuarial losses (gains) from
changes in
demographic assumptions
Exchange difference on
financial statements translation
1.227.333
Ending balance
The expected benefit payment of long-term
employee benefits liabilities as of December 31,
2016 is as follows:
Perkiraan pembayaran liabilitas imbalan jangka
panjang pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut:
Jumlah /
Amount
Dalam waktu 12 bulan berikutnya
(periode laporan tahun berikutnya)
Antara 1 dan 2 tahun
Antara 2 dan 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Within the next 12 months
(the next annual reporting period)
Between 1 and 2 years
Between 2 and 5 years
More than 5 years
15.943
48.100
1.438.465
The sensitivity of the overall pension liability to
changes in the weighted principal assumptions is as
follows:
Sensitivitas keseluruhan liabilitas pensiun terhadap
perubahan tertimbang asumsi dasar adalah sebagai
berikut:
Dampak pada liabilitas / Impact on
overall liability
2016
2015
Tingkat bunga diskonto
Kenaikan 1%
Penurunan 1%
(139.233)
160.898
70
(115.497)
133.463
Discount rate
Increase 1%
Decrease 1%
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
23. MODAL SAHAM
23.
SHARE CAPITAL
The composition of the Company’s shareholders as
of December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Pemegang Saham
PT Lautan Rizki Abadi
Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan
kurang dari 5%)
Jumlah
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh /
Number of Shares
Issued and
Fully Paid
Persentase
Pemilikan (%) /
Percentage of
Ownership (%)
Jumlah /
Amount
Shareholders
6.123.730.065
48,99
54.121.500
PT Lautan Rizki Abadi
6.375.655.717
51,01
56.348.017
Public (each below 5%
ownership)
12.499.385.782
100,00
110.469.517
Total
2015
Pemegang Saham
PT Lautan Rizki Abadi
PT Tandikek Asri Lestari
Masyarakat (masing-masing
dengan kepemilikan
kurang dari 5%)
Jumlah
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh /
Number of Shares
Issued and
Fully Paid
Persentase
Pemilikan (%) /
Percentage of
Ownership (%)
Jumlah /
Amount
Shareholders
6.123.730.065
2.441.022.052
48,99
19,53
56.662.646
21.672.638
PT Lautan Rizki Abadi
PT Tandikek Asri Lestari
3.934.633.665
31,48
32.134.233
Public (each below 5%
ownership)
12.499.385.782
100,00
110.469.517
Total
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang
mempunyai saham Perusahaan.
As of December 31, 2016 and 2015, there were no
shares held by the members of Boards of
Commissioners and Directors.
Berdasarkan Akta Notaris Rini Yulianti, S.H., No. 12
tanggal 8 Agustus 2014, Perusahaan melakukan
penambahan modal dengan menerbitkan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak
10.500.000.000 saham dengan harga pelaksanaan
sebesar nilai nominal Rp 100 dan sebanyakbanyaknya 500.000.000 Waran Seri I serta
perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan
dengan peningkatan modal dasar, ditempatkan dan
disetor dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I,
dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan
disetor 25% atau sejumlah 12.000.0000.000 saham
(lihat Catatan 1b).
Based on the Notarial Deed No. 12 dated
August 8, 2014 of Rini Yulianti, S.H., the Company
do additional capital by issuing Right Issue
(HMETD) of 10,500,000,000 share with exercise
price of par value Rp 100 and a maximum
500,000,000 Series I Warants and the Company
change a Articles of Association in relation increase
in the authorized, issued and paid-up capital in
order to Limited Public Offering I, of the authorized
capital has issued and paid-up 25% or amounted to
12,000,000,000 shares (see Note 1b).
Selama tahun 2015, sebanyak 499.385.782 waran
telah dikonversi menjadi saham.
In 2015, 499,385,782 warrants had been converted
to shares.
71
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
23. MODAL SAHAM (lanjutan)
23.
SHARE CAPITAL (continued)
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal adalah untuk
memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat
guna mendukung usaha dan memaksimalkan
imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the capital management is
to ensure that it maintains healthy capital ratios in
order to support its business and to maximize
shareholder value.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan
kondisi
ekonomi.
Untuk
memelihara
dan
menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan
dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada
pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang
saham atau menerbitkan saham baru.
The Company manages its capital structure and
makes adjustments to it, in line of changes in
economic conditions. To maintain or adjust
the capital structure, the Company may adjust
the dividend payment to its shareholders, return
capital to shareholders or issue new shares.
Perusahaan
mengelola
permodalan
dengan
menggunakan rasio pengungkit, yang dihitung
melalui pembagian antara utang neto dengan jumlah
modal. Kebijakan Perusahaan adalah menjaga rasio
pengungkit dalam kisaran yang umum dalam industri
sejenis dengan tujuan untuk mengamankan
pendanaan terhadap biaya yang rasional.
The Company monitors its capital using gearing
ratio, by dividing net debt with the total capital.
The Company’s policy is to maintain a gearing ratio
within the range of gearing ratios of the leading
companies in the industry in order to secure funds
at a reasonable cost.
Utang neto meliputi seluruh pinjaman (utang bank,
utang sewa pembiayaan dan utang pembiayaan
konsumen) ditambah utang usaha - pihak ketiga,
utang lain-lain serta beban masih harus dibayar
dikurangi kas dan bank. Jumlah modal mencakup
seluruh ekuitas sebagaimana yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Net debt is calculated as borrowings (bank loans,
obligation under finance lease and consumer
finance payable) plus trade payables - third parties,
other payables and accrued expenses less cash on
hand and in banks. The total capital is calculated as
equity as shown in the consolidated statement of
financial position.
Perhitungan rasio pengungkit adalah sebagai berikut:
The computation of gearing ratio are as follows:
2016
2015
Utang bank jangka pendek
Utang usaha - pihak ketiga
Utang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Utang bank jangka panjang
Utang sewa pembiayaan
1.100.000
13.377.675
4.715.274
672.376
68.770.185
7.649.786
7.225.239
7.902.380
541.765
3.155.982
54.600.000
17.481.569
Short-term bank loans
Trade payables - third parties
Other payables
Accrued expenses
Long-term bank loans
Obligation under finance lease
Jumlah
Dikurangi kas dan bank
96.285.296
815.861
90.906.935
1.679.988
Total
Less cash on hand and in banks
Utang neto
95.469.435
89.226.947
Net debt
Jumlah ekuitas
73.429.366
89.552.635
Total equity
1,30
0,99
Gearing ratio
Rasio pengungkit
72
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
24. TAMBAHAN MODAL DISETOR – NETO
24.
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET
The details of additional paid-in capital as of
December 31, 2016 and 2015 are as follows:
Rincian tambahan modal disetor - neto pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
2015
Agio Saham
- Penawaran umum terbatas I
- Waran Seri I
27.917.365
1.958.854
27.917.365
1.958.854
Biaya penerbitan saham:
- Penawaran umum perdana
- Penawaran umum terbatas I
(1.297.912)
(294.745)
(1.297.912 )
(294.745 )
Selisih nilai kombinasi bisnis entitas
sepengendali
(3.208.692)
(3.208.692 )
Neto
25.074.870
25.074.870
Premium on share capital:
limited publlic offering Series I Warrants Share issuance costs:
Intial public offering Limited public offering Difference arising from business
combination of entities under
common control
Net
Saldo agio saham berasal dari selisih antara hasil
penerimaan dari pelaksanaan Waran Seri I atas
499.385.782 lembar saham kepada masyarakat pada
harga Rp 100 per saham dengan nilai nominalnya
(Rp 150 per saham) sebesar $AS 1.958.854.
Balance of premium on share capital resulted from
the difference between the proceeds from the
exercise of Series I Warrants of 499,385,782 shares
to the public at Rp 100 per share and the par value
of the shares issued (Rp 150 per shares) totaling to
US$1,958,854.
Pada tahun 2014, Perusahaan melakukan Penawaran
Umum Terbatas I (PUT I) melalui penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (lihat Catatan 1b).
Biaya-biaya saham yang terkait langsung dengan
penerbitan efek ekuitas Perusahaan dalam PUT I
adalah sebesar $AS 294.745.
In 2014, the Company conducted a Limited Public
Offering I (PUT I) through Right Issue with Preemptive Rights (see Note 1b). The direct costs
incurred in respect of the issuance of the
Company’s shares through the limited public
offering amounted to US$ 294,745.
Saldo agio saham berasal dari selisih antara hasil
penerimaan dari penawaran umum perdana saham
atas 500.000.000 lembar saham kepada masyarakat
pada harga Rp 600 per saham dengan nilai
nominalnya (Rp 100 per saham) sebesar
$AS 27.917.365. Biaya yang terjadi sehubungan
dengan penawaran umum tersebut adalah sebesar
$AS 1.297.912.
balance of premium on share capital resulted from
the difference between the proceeds from the initial
public offering of 500,000,000 shares to the public
at Rp 600 per share and the par value of the shares
issued (Rp 100 per share) amounting to
US$ 27,917,365. The costs incurred in relation to
the public offering amounted to US$ 1,297,912.
Saldo selisih nilai kombinasi bisnis entitas
sepengendali sebesar $AS 3.208.692 merupakan
selisih antara antara biaya perolehan dengan nilai
buku aset neto SMR, entitas anak, diperoleh melalui
transaksi tanggal 17 Desember 2010 ketika
Perusahaan melakukan penyertaan saham sebesar
94.700.000 saham sehingga menjadikan Perusahaan
memiliki 99,68% kepemilikan saham di SMR.
The balance of business combination of entities
under common control represents the difference
amounting to
US$ 3,208,692 between the
acquisition cost and the book value of net assets of
SMR, a Subsidiary, acquired on December 17,
2010 when the Company made an investment in
94,700,000 shares representing 99.68% shares
ownership in SMR.
73
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
25. PENDAPATAN
25.
REVENUES
The details of revenues are as follows:
Rincian pendapatan adalah sebagai berikut:
2016
2015
Pendapatan jasa
Jasa penambangan
Penyewaan alat berat
41.612.533
1.410.096
38.006.477
1.297.801
Service revenues
Mining services
Rental of heavy equipments
Jumlah
43.022.629
39.304.278
Total
The details of revenue obtained from individual
customers representing more than 10% of the total
consolidated revenues are as follows:
Rincian penjualan kepada pelanggan yang melebihi
10% dari jumlah pendapatan konsolidasian adalah
sebagai berikut:
Persentase terhadap jumlah pendapatan /
Percentage to total revenues
Pendapatan / Revenue
2016
Pendapatan jasa
PT Berau Coal
Energy Tbk
42.992.570
2015
2016
37.983.352
26. BEBAN POKOK PENDAPATAN
2015
99.93%
97%
Service revenues
PT Berau Coal
Energy Tbk
26. COST OF REVENUES
The details of the cost of revenues are as follows:
Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai
berikut:
2016
2015
Penyusutan (lihat Catatan 13)
Pemeliharaan dan perbaikan
Gaji, upah dan tunjangan
Penambangan
Biaya kantor
Asuransi
Sewa
Pengangkutan
Mobilisasi dan demobilisasi
Jasa tenaga ahli
Utilities, Komunikasi, dan IT
Beban pajak
Bahan bakar
Lain-lain (di bawah $AS 50.000)
16.992.881
8.730.534
7.405.162
4.648.804
1.034.824
587.783
500.139
290.414
178.150
148.329
98.071
66.284
43.737
172.733
14.677.038
10.393.707
6.386.075
3.102.235
339.795
616.745
352.030
363.514
148.184
96.305
60.456
138.254
564.136
136.108
Depreciation (see Note 13)
Repairs and maintenance
Salaries, wages and allowances
Mining
Office expense
Insurance
Rent
Transportation
Mobilization and demobilization
Professional fees
Utility, Communication, and IT
Tax expense
Fuel
Others (each under US$ 50,000)
Jumlah
40.897.845
37.374.582
Total
For the years ended December 31, 2016 and 2015,
there were no purchases from and/or payments to
any suppliers of more than 10% of the total
consolidated cost of revenues.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak
terdapat pembelian dari dan/atau pembayaran
kepada satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah
beban pokok pendapatan konsolidasian.
74
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
The details of general and administrative expenses
are as follows:
Rincian beban umum dan administrasi adalah
sebagai berikut:
2016
Amortisasi hubungan terkait
pelanggan (lihat Catatan 14)
Gaji, upah, bonus dan
kesejahteraan karyawan
Penyusutan (lihat Catatan 13)
Penyisihan atas penurunan
nilai piutang (lihat Catatan 6 dan 7)
Jasa tenaga ahli
Sewa
Keperluan kantor dan perlengkapan
Pengembangan perangkat lunak
Transportasi
Perizinan
Pemeliharaan dan perbaikan
Asuransi
Lain-lain
Jumlah
2015
5.057.327
5.084.999
3.163.243
2.399.680
2.629.528
4.980.812
989.477
249.708
205.177
80.314
78.481
68.019
33.580
27.906
7.489
81.693
2.216.445
198.161
197.605
70.648
79.033
84.429
58.810
95.625
7.971
61.930
Amortization of customer
relationships (see Note 14)
Salaries, wages, bonuses and
employee benefits
Depreciation (see Note 13)
Allowance for impairment
of receivables (see Note 6 and 7)
Professional fees
Ren
Office supplies and utilities
Software development
Transportation
License
Repairs and maintenance
Insurance
Others
12.442.094
15.765.996
Total
28. PENGHASILAN (BEBAN) USAHA LAINNYA
28.
OTHER OPERATING INCOME (EXPENSES)
Details of other operating income (expenses) are as
follows:
Rincian pendapatan (beban) usaha lainnya adalah
sebagai berikut:
2016
2015
Rugi selisih kurs
Beban bunga dan provisi
Penghapusan aset tetap
(lihat Catatan 13)
Laba (rugi) penjualan aset tetap
(lihat Catatan 13)
Penghapusan persediaan
(lihat Catatan 8)
Penyisihan atas penurunan
aset eksplorasi dan evaluasi
(lihat Catatan 15)
Lain-lain - neto
(1.408.327)
(757.449)
(611.560 )
(1.301.592 )
(379.261)
(934.671)
(307.213)
422.904
(74.988)
(14.727)
31.372
(1.266.615 )
100.455
Loss on foreign exchange
Interest expense and provision
Disposal of property and
equipment (see Note 13)
Gain (loss) on sales of property and
equipment (see Note 13)
Write-off of inventory
(see Note 8)
Provision for impairment
of exploration and evaluation
assets (see Note 15)
Miscellaneous - net
Jumlah
(2.895.866)
(3.605.806 )
Total
75
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
29. RUGI PER SAHAM
29. LOSS PER SHARE
The computation of basic loss per share is as
follows:
Perhitungan rugi per saham dasar adalah sebagai
berikut:
2016
Rugi neto tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik
entitas induk
Rata-rata tertimbang jumlah saham
yang beredar selama tahun
berjalan
Rugi per saham dasar
2015
(16.796.682 )
12.471.871.414
(19.490.591 )
12.471.871.414
(0.0013)
Net loss for the year attributable to
owners of the parent
Outstanding weighted average
number of shares during the year
Basic loss per share
(0,0016 )
The potential ordinary shares in relation to the
Series I Warrants decrease the loss per share for
the years ended December 31, 2016 and 2015 and
therefore the effect has been considered as
antidilutive.
Saham biasa yang dilutif sehubungan dengan waran
Seri I menurunkan rugi per saham untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
dan oleh karena itu efeknya telah dianggap sebagai
anti dilutif.
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI
30.
BALANCES
AND
RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usahanya, Kelompok Usaha
melakukan beberapa transaksi dengan pihak-pihak
berelasi yang dilakukan pada tingkat harga dan
persyaratan tertentu.
The Group, in its regular business, has transactions
with related parties which are conducted in certain
prices and terms.
Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan
pihak-pihak berelasi di atas adalah sebagai berikut:
Details of balances arising from transactions with
related parties are as follows:
2016
Aset
Piutang lain-lain
Pihak berelasi lainnya
PT Tandikek Asri Lestari
PT Synergi Infrastruktur
Indonesia
PT Gunung Berkat Utama
Jumlah
Persentase terhadap jumlah aset
konsolidasian
Liabilitas
Hutang lain-lain
Pihak berelasi
PT Tandikek Asri Lestari
Jumlah
Persentase terhadap jumlah
liabilitas konsolidasian
2015
Assets
Other receivables
Other related parties
PT Tandikek Asri Lestari
PT Synergi Infrastruktur
Indonesia
PT Gunung Berkat Utama
11.054.892
12.751.722
3.594.482
1.816.714
5.270.376
-
16.466.088
18.022.098
Total
9,13%
9,38%
Percentage to
consolidated total assets
Liabilities
Other payables
Related party
PT Tandikek Asri Lestari
-
233.793
-
233.793
Total
0,00%
0,23%
Percentage to
consolidated total liabilities
76
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (lanjutan)
30.
BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
PT Adikarsa Alam Resources
PT Adikarsa Alam Resources
a.
a.
Piutang Pihak Berelasi
WITH
Related Parties Receivable
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara
PT Tandikek Asri Lestari (TAL) dan Perusahaan
pada tanggal 11 Desember 2014 apabila salah
satu ketentuan yang disepakati tidak terpenuhi,
maka
Perusahaan
berhak
meminta
pengembalian atas uang muka yang telah
dibayarkan
dan
pihak
TAL
bersedia
mengembalikan uang muka investasi kepada
pihak Perusahaan. Pada tanggal 25 Februari
2015, Perusahaan dan TAL menetapkan bahwa
kondisi yang dinyatakan dalam perjanjian tidak
terpenuhi, sehingga kedua belah pihak sepakat
mengakhiri
perjanjian
dan
TAL
wajib
mengembalikan uang muka investasi kepada
Perusahaan.
Based on the Cooperation Agreement
between PT Tandikek Asri Lestari (TAL) and
the Company on December 11, 2014 when
one of the agreed conditions are not met, then
the Company reserves the right to request the
refund of an advance that had been paid and
the TAL is willing to return the advance
payment investment to the Company. On
February 25, 2015, the Company and TAL
establishes that the conditions stated in the
agreement are not met, so that both sides
agreed to terminate the agreement and TAL
obliged to return the advance payment to the
Company's investments.
Piutang dari TAL merupakan pengembalian uang
muka investasi yang dibatalkan (lihat Catatan 9).
Pada tahun 2016 dan 2015, Perusahaan telah
menerima pembayaran piutang tersebut masingmasing sebesar Rp 21.956.471.389 (setara
dengan $AS 1.652.696) dan Rp 9.210.000.000
(setara dengan $AS 667.633) dari piutang awal
TAL sebesar Rp 185.120.000.000 (setara dengan
$AS 13.419.355).
Receivables from TAL is an advance refund a
canceled investment (see Note 9). On 2016
and 2015, the Company has received that
receivable payment from TAL amounted to
Rp
21,956,471,389
(equivalent
with
US$ 1,652,696)
and
Rp 9,210,000,000
(equivalent with US$ 667,633) from initial
receivables
of
TAL
amounted
Rp
with
185,120,000,000
(equivalent
US$ 13,419,355).
PT Synergi Infrastruktur Indonesia
PT Synergi Infrastruktur Indonesia
a.
a.
Piutang Pihak Berelasi
Related Parties Receivable
Berdasarkan perjanjian utang pada tanggal
6 Februari 2015, Perusahaan menyetujui untuk
memberikan
pinjaman
sebesar
Rp 72.704.838.300
kepada
PT
Synergi
Infrastruktur Indonesia untuk tujuan mendukung
kegiatan operasional dan bisnis Perusahaan.
Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan akan
jatuh tempo pada tanggal 6 Februari 2016.
Based on the loan agreement dated
February 6, 2015, the Company agreed to
provide a loan of Rp 72,704,838,300 to
PT Synergi Infrastructure Indonesia for the
purpose of supporting the operations and
business of the Company. This loan bears no
interest and will mature on February 6, 2016.
Berdasarkan pengalihan piutang (Cessie), PT
Synergi Infrastruktur Indonesia (SII) telah
melakukan pengalihan piutang dari PT SII
kepada PT Gunung Berkat Utama (PT GBRU)
sebesar of Rp 24.409.370.600
Based on the transfer of receivables (Cessie),
PT Synergy Indonesia Infrastructure (SII) has
transferred the receivables from PT SII to PT
Gunung Berkat Utama (PT GBRU) amounting
of Rp 24,409,370,600
Jatuh tempo sisa piutang SII sejumlah
Rp 48.295.467.700 telah diperpanjang sampai
dengan 6 Februari 2017 berdasarkan addendum
perjanjian, sampai dengan tanggal Laporan
Auditor Independen masih dalam proses
perpanjangan.
The maturity of remaining receivables from SII
amounting to Rp 48,295,467,700 has been
extended up to February 6, 2017 by
addendum agreement, until the date of
Independent Auditor's Report still on
lengthening process.
77
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
30. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK
BERELASI (lanjutan)
30.
BALANCES
AND
TRANSACTIONS
RELATED PARTIES (continued)
WITH
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan merupakan
personil manajemen kunci. Kompensasi yang dibayar
atau terutang pada Dewan Komisaris dan Direksi
Kelompok Usaha atas jasa adalah sebagai berikut:
The Boards of Commissioners and Directors of the
Company are considered as key management
personnel. The compensation paid or payable to the
Group’s Boards of Commissioners and Directors for
services is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
kompensasi yang dibayar atau terutang pada
manajemen kunci, yang seluruhnya merupakan
imbalan kerja jangka pendek masing-masing adalah
sebesar $AS 781.562 and $AS 587.067, persentase
terhadap jumlah beban terkait masing-masing adalah
sebesar 27% dan 24%.
As of December 31, 2016 and 2015, the
compensation paid or payable to key management,
all of which represent short-term employee benefits
amounted to $AS 781,562 and US$ 587,064,
percentage to total related expense of 27% and
24%, respectively.
31. INSTRUMEN KEUANGAN
31. FINANCIAL INSTRUMENTS
Except for refundable deposits, restricted cash,
other receivables and other payables, the
management considers that the carrying amounts of
the financial assets and financial liabilities
recognized in the consolidated statement of
financial position approximate their fair values due
to short-term maturities of these financial
instruments.
Kecuali untuk uang jaminan, kas yang dibatasi
penggunaannya, piutang lain-lain, dan utang lain-lain,
manajemen menganggap bahwa jumlah tercatat aset
keuangan konsolidasian dan liabilitas keuangan yang
diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi
mendekati nilai wajarnya karena jangka waktu yang
singkat atas instrumen keuangan tersebut.
The comparison between the carrying amount and
fair value of the Group’s refundable deposit,
restricted cash long-term bank loans and
obligations under finance leases as of December
31, 2016 and 2015 is as follows:
Perbandingan antara jumlah tercatat dan nilai wajar
dari Kelompok Usaha atas uang jaminan, kas yang
dibatasi penggunaannya utang jangka panjang dan
utang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
Jumlah tercatat /
Carrying amount
Liabilitas
Keuangan
Utang bank
jangka panjang
Utang sewa
pembiayaan
Jumlah
Liabilitas
Keuangan
2015
Nilai wajar /
Fair value
Jumlah tercatat /
Carrying amount
Nilai wajar /
Fair value
Financial Liabilities
68.770.185
72.583.622
54.600.000
7.649.786
7.521.443
17.481.569
Long-term bank loans
Obligation under finance
18.152.882
lease
72.081.569
Total
Financial
Liabilities
76.419.971
80.105.065
61.825.239
79.978.121
The fair value of the above financial liabilities is
estimated as the present value of all future cash
flows discounted using the current rate for
instrument on similar terms, credit risk and
remaining maturities.
Nilai wajar dari liabilitas keuangan tersebut
diperkirakan sebagai nilai sekarang dari seluruh arus
kas masa depan yang didiskontokan menggunakan
tingkat bunga saat ini untuk instrumen dengan
persyaratan yang sama, risiko kredit dan jatuh tempo
yang sama.
78
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
31. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai wajar uang jaminan dan kas yang dibatasi
penggunaannya diasumsikan sama dengan jumlah
tercatatnya karena tidak memiliki jangka waktu
pembayaran tetap meskipun tidak diharapkan akan
ditagihkan dalam waktu 12 bulan setelah periode
pelaporan.
The fair value of refundable deposits and restricted
cash are assumed to be equal to its carrying
amount because it has no fixed repayment terms
although it is not expected to be collected within 12
months after the reporting period.
Kelompok Usaha tidak memiliki aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.
The Group has no financial assets and financial
liabilities which are measured at fair value as at
December 31, 2016 and 2015.
32. MANAJEMEN TERHADAP RISIKO KEUANGAN
32.
MANAGEMENT OF FINANCIAL RISK
Kelompok Usaha memiliki beberapa eksposur risiko
terhadap instrumen keuangan dalam bentuk risiko
kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar.
The Group, from its financial instruments, is
exposed on certain financial risks such as credit
risk, liquidity risk and market risk.
Kebijakan manajemen terhadap risiko keuangan
dimaksudkan untuk meminimalisir potensi dan
dampak keuangan merugikan yang mungkin timbul
dari risiko-risiko tersebut.
Financial risk management is designed to minimize
the potential and adverse financial effects which
might arise from such risks.
Berikut ini adalah ikhtisar tujuan dan kebijakan
manajemen risiko keuangan Kelompok Usaha:
The Group’s financial risk management objectives
and policies are summarized as follows:
a.
a.
Risiko Kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu
pihak atas instrumen keuangan akan gagal
memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak
lain mengalami kerugian keuangan.
Credit risk is the risk when one party to
a financial instrument will fail to discharge an
obligation and cause the other party to incur
a financial loss.
Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha
berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan yang untuk saat ini cenderung
terbatas. Untuk mengurangi risiko ini, Kelompok
Usaha berusaha untuk memastikan pendapatan
jasa dilakukan dengan menyeleksi pelangganpelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang
kuat serta reputasi yang baik. Sebagai tambahan,
saldo piutang dipantau secara terus menerus
untuk mengurangi kemungkinan piutang yang
tidak tertagih (lihat Catatan 6 dan 7).
Credit risk faced by the Group arising from the
credit granted to its customers is currently
very limited. Nevertheless, to mitigate this
risk, the Group tries to ensure that service
revenues are made selecting customers with
strong financial condition and good reputation.
Moreover, receivable balances are monitored
on an ongoing basis to reduce the exposure
to bad debts (see Notes 6 and 7).
Kelompok Usaha juga menghadapi risiko kredit
yang berasal dari penempatan dana di bank
dalam bentuk rekening lancar dan kas yang
dibatasi penggunaanya. Untuk mengatasi risiko
ini, Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk
menempatkan dananya hanya di bank-bank yang
mempunyai reputasi yang baik (lihat Catatan 4
dan 11).
The Group is also exposed to credit risk
arising from the funds placed by the Group in
banks in the form of current account and
restricted cash. To mitigate this risk, the
Group has a policy to place its funds only in
banks that have good reputation (see Note 4
and 11).
79
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
32. MANAJEMEN TERHADAP RISIKO KEUANGAN
(lanjutan)
a.
32.
Risiko Kredit (lanjutan)
MANAGEMENT OF FINANCIAL RISK (continued)
a.
Credit risk (continued)
Piutang usaha dari PT Baswara Sinarmulia
(BSM) telah jatuh tempo. Namun RBA dan BSM
melakukan kesepakatan penyelesaian utang
pada tanggal 7 Januari 2016, dimana BSM
sepakat untuk melunasi utang kepada RBA
secara bertahap, mulai tahun 2016. BSM
membayar cicilan hutangnya untuk tahun 2016.
Trade receivable from PT Baswara Sinarmulia
(BSM) already past due. However, RBA and
BSM entered into debt settlement agreement
on January 7, 2016, where BSM agreed to
settle debts to RBA through installment,
starting in 2016. BSM already paid its debt
installment for 2016.
Perusahaan telah menempatkan kas dalam
lembaga keuangan yang teratur dan terkemuka.
Piutang usaha RBA terkonsentrasi ke satu
pelanggan, yaitu PT Berau Coal Energy Tbk.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat
risiko kredit yang signifikan terkait dengan
konsentrasi
pelanggan
ini
karena
PT Berau Coal Energy Tbk dianggap sebagai
pihak yang layak kredit dengan eksposur minimal
atas kerugian penurunan nilai.
The Company has placed its cash with
financial institutions which are regulated and
reputable. RBA’s trade receivables and are
concentrated to one customer, which is
PT Berau Coal Energy Tbk.
The
management believes that there is no
significant credit risk with regard to this
customer concentration because
PT Berau Coal Energy Tbk is considered as a
credit worthy party with minimal exposure of
impairment loss.
Risiko kredit dari aset
dianggap tidak signifikan.
Credit risk from other financial assets is not
considered significant.
keuangan
lainnya
Risiko Mata Uang
Foreign Currency Risk
Kelompok Usaha melakukan transaksi bisnis
dalam beberapa mata uang asing dan karena itu
terkena risiko mata uang asing. Kelompok Usaha
tidak memiliki kebijakan mata uang asing lindung
nilai. Namun manajemen memonitor eksposur
mata uang asing dan akan mempertimbangkan
lindung nilai risiko mata uang asing yang
signifikan harus diperlukan.
The Group transacts business in some foreign
currencies and therefore is exposed to foreign
exchange risk. The Group does not have a
foreign currency hedging policy. However
management monitors foreign exchange
exposure and will consider hedging significant
foreign exchange risk should the need arises.
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas
kemungkinan perubahan tingkat pertukaran mata
uang berdasarkan mata uang fungsional
Perusahaan dan entitas anak, jika mata uang
fungsional adalah Dolar Amerika Serikat, maka
mata uang tersebut akan menguat/melemah
terhadap mata uang asing, dengan asumsi
variabel lain konstan, dampak terhadap laba
setelah beban pajak penghasilan adalah sebagai
berikut:
The following table demonstrates the
sensitivity to a reasonably possible change in
currency exchange rate based on the
functional currency of the Company and its
subsidiaries, if the functional currency is the
United States Dollar, then the currency will
strengthen/weaken against foreign currencies,
assuming other variables constant, the impact
on profit after income tax expense is as
follows:
Dampak
terhadap laba
setelah beban
pajak penghasilan /
Effect on income
after income
tax expense
Tingkat
Sentisitivitas /
Sensitivy
Rate
31 Desember 2016
Rupiah
Euro
2%
3%
(242.247 )
42
December 31, 2016
Rupiah
Euro
31 Desember 2015
Rupiah
Euro
4%
3%
(556.198 )
47
December 31, 2015
Rupiah
Euro
80
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
32. MANAJEMEN TERHADAP RISIKO KEUANGAN
(lanjutan)
32.
b. Risiko Pasar (lanjutan)
c.
MANAGEMENT
(continued)
b.
OF
FINANCIAL
RISK
Market Risk (continued)
Risiko Mata Uang (lanjutan)
Foreign Currency Risk (continued)
Menurut
pendapat
manajemen,
analisis
sensitivitas adalah menunjukkan pengungkapan
risiko mata uang asing yang timbul pada akhir
tahun namun tidak mencerminkan pengungkapan
selama tahun berjalan.
In management's opinion, the sensitivity
analysis is unrepresentative of the inherent
foreign exchange risk as the year-end
exposure does not reflect the exposure during
the year.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko di mana arus kas
masa datang dari suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga
pasar. Eksposur atas risiko ini terutama terkait
dengan utang bank (lihat Catatan 16 dan 20).
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
masing-masing saldo utang bank Kelompok
Usaha mencerminkan sekitar 64% dan 53% dari
jumlah liabilitas.
Interest rate risk is the risk that future cash
flows of a financial instrument will fluctuate
because of changes in market interest rates.
Its exposure to this risk is primarily associated
with bank loan (see Note 16 and 20). On
December 31, 2016 and 2015, respectively
reflecting the Group's bank loan balance of
about 64% and 53% of total liabilities.
Pada
tanggal
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian,
jika
suku
bunga
melemah/menguat sebesar 100 basis poin
dengan semua variabel lainnya dianggap
konstan,
maka
laba
rugi
Grup
akan
melemah/menguat sebesar $AS 1.101.962 pada
tahun 2016, yang timbul terutama sebagai akibat
dari melemah/menguatnya beban bunga pada
bunga pinjaman mengambang.
At the consolidated statement of financial
position date, if interest rates had been 100
basis points lower/higher with all variables
held constant, the Company’s profit and loss
would have been $AS 1,101,962 lower/higher
in 2016, arising mainly as a result of
lower/higher interest expense on floating loan.
Kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk
meminimalkan eksposur suku bunga atas
pinjaman yang digunakan untuk ekspansi usaha
dan kebutuhan modal kerja. Untuk mencapai hal
tersebut Perusahaan secara teratur menilai dan
memantau saldo kas dengan mengacu pada
rencana bisnis dan operasi sehari-hari.
The Group's policy is to minimize interest rate
exposure on loans used for business
expansion and working capital requirements.
To achieve this, the Company regularly
assess and monitor cash balances with
reference to the business plans and daily
operations.
Risiko Likuiditas
c.
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko di mana Kelompok
Usaha akan mengalami kesulitan dalam
memperoleh dana guna memenuhi komitmennya
atas instrumen keuangan.
Liquidity risk is the risk when the Group will
encounter difficulty in raising funds to meet its
commitments associated with financial
instruments.
Pengelolaan terhadap risiko likuiditas dilakukan
dengan cara menjaga profil jatuh tempo antara
aset dan liabilitas keuangan, penerimaan tagihan
yang tepat waktu, manajemen kas yang
mencakup proyeksi dan realisasi arus kas hingga
beberapa periode ke depan serta memastikan
ketersediaan pendanaan melalui komitmen
fasilitas kredit.
Liquidity
risk
is
managed
through
maintaining/synchronizing the maturity profile
between financial assets and liabilities, ontime receivable collection, cash management
which covers cash flow projection and
realization in the subsequent periods and
ensure the availability of financing through
committed credit facilities.
81
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
32.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
MANAJEMEN TERHADAP RISIKO KEUANGAN
(lanjutan)
c.
32.
Risiko Likuiditas (lanjutan)
MANAGEMENT
(continued)
c.
OF
FINANCIAL
RISK
Liquidity Risk (continued)
The table below summarizes the maturity
profile of the Group’s financial liabilities based
on contractual undiscounted payments as of
December 31, 2016 and 2015.
Tabel di bawah merangkum profil jatuh tempo
liabilitas keuangan Kelompok Usaha berdasarkan
pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan
pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
2016
Kurang dari
1 tahun / Less
than 1 year
Utang bank
jangka pendek
Utang usaha pihak ketiga
Utang lain-lain
Beban masih harus
dibayar
Utang bank
jangka panjang
Utang sewa
pembiayaan
Jumlah
Lebih dari
2 tahun /
More than
2 years
1 – 2 tahun /
1 – 2 years
Bunga /
Interest
Jumlah /
Total
1.100.000
-
-
-
1.100.000
13.377.675
464.005
-
4.251.269
-
13.377.675
4.715.274
672.376
-
-
-
672.376
7.175.822
20.655.716
40.938.647
-
68.770.185
7.473.476
379.190
-
(202.880)
7.649.786
Short-term
bank loan
Trade
payables third parties
Other payables
Accrued
expenses
Long-term
bank loans
Obligation
under finance
lease
20.263.354
21.034.906
45.189.906
(202.880)
96.285.296
Total
2015
Kurang dari
1 tahun / Less
than 1 year
Utang bank
jangka pendek
Lebih dari
2 tahun /
More than
2 years
1 – 2 tahun /
1 – 2 years
Bunga /
Interest
Jumlah /
Total
Utang usaha pihak ketiga
Utang lain-lain
Beban masih harus
dibayar
Utang bank
jangka panjang
3.155.983
-
-
-
3.155.983
54.600.000
-
-
-
54.600.000
Utang sewa
pembiayaan
13.114.949
4.863.024
178.169
(674.573)
17.481.569
Short-term
bank loan
Trade
payables third parties
Other payables
Accrued
expenses
Long-term
bank loans
Obligation
under finance
lease
Jumlah
86.540.316
4.863.024
178.169
(674.573)
90.906.936
Total
7.225.239
-
-
-
7.225.239
7.902.380
541.765
-
-
-
7.902.380
541.765
82
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN
33.
SEGMENT INFORMATION
Segmen usaha dilaporkan dengan cara yang sesuai
dengan pelaporan internal yang dipersiapkan untuk
pembuat keputusan operasional. Pembuat keputusan
operasi adalah pihak yang bertanggung jawab untuk
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja
segmen operasi.
Operating segments are reported in a manner
consistent with the internal reporting provided to
the chief operating decision maker. The chief
operating decision maker is responsible for
allocating resources and assessing performance of
the operating segments.
Pendapatan, beban, hasil usaha, aset dan liabilitas
segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan
secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal
yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai
untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum
saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi
sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and
liabilities include items directly attributable to a
segment as well as those that can be allocated on
a reasonable basis to that segment. They are
determined before intragroup balances and intragroup transactions are eliminated.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Kelompok Usaha mengklasifikasikan pendapatan,
beban, hasil usaha, aset dan liabilitasnya ke dalam
satu segmen, yaitu segmen jasa penambangan pada
31 Desember 2016 dan 2015; sehingga tidak
disajikan catatan tersendiri mengenai informasi
segmen.
As of December 31, 2016 and 2015, the Group
classifies its revenue, expenses, results, assets
and liabilities under one segment, namely mining
service as of December 31, 2016 and 2015;
therefore, no separate disclosure regarding
segment information is presented.
34. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
34. SIGNIFICANT
COMMITMENTS
Entitas Anak
Subsidiaries
DS
DS
a.
Undang-undang Pertambangan No. 4/2009
a.
AGREEMENTS
AND
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan
Perwakilan Rakyat menyetujui Undang-Undang
Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru
(“Undang-Undang Pertambangan”), yang telah
disahkan oleh Presiden pada tanggal 12 Januari
2009 dan menjadi UU No. 4/2009. Sesuai
dengan ketentuan dalam Undang-Undang
Pertambanga tersebut, seluruh entitas anak yang
bergerak di bidang penambangan batubara telah
memperoleh Izin Usaha Pertambangan (“IUP”).
On December 16, 2008, the House of
Representatives passed a new Law on
Minerals and Coal Mining, which received the
assent of the President on January 12, 2009,
becoming Law No. 4/2009 (the “Mining Law”).
In accordance with the Mining Law, all
subsidiaries engaged in coal mining have
obtained a Mining Business Permit (“IUP”).
Pada tanggal 1 Februari 2010, Presiden
Republik
Indonesia menandatangani
dua
peraturan pelaksanaan untuk Undang-Undang
Pertambangan tersebut, yaitu PP No. 22/2010
dan No. 23/2010.
On February 1, 2010, the President of the
Republic
of
Indonesia
signed
two
implementing regulations for the Mining Law,
i.e. GR No. 22/2010 and GR No. 23/2010.
PP No. 22/2010 mengatur tentang pembentukan
area
pertambangan
di
Indonesia.
PP No. 23/2010 menjelaskan lebih detil beragam
tipe perizinan pertambangan yang ada sesuai
dengan yang diatur dalam Undang-Undang
Pertambangan ini, dan menjelaskan syarat dan
kondisi dasar yang harus dipenuhi oleh pihak
yang mengajukan maupun pihak berwenang
yang mengeluarkan izin pertambangan.
GR No. 22/2010 deals with the establishment
of mining areas in Indonesia. GR No. 23/2010
offers further details of different types of
mining licenses which may be made available
under this Mining Law, and sets out the basic
terms and conditions which need to be
satisfied by license applicants and issuing
authorities.
83
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
34. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
DS (lanjutan)
DS (continued)
a.
a.
Undang-undang Pertambangan No. 4/2009
(lanjutan)
AND
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Pada
tanggal 21
Februari
2012 dan
11 Januari 2014,
Pemerintah
Indonesia
mengubah PP No. 23/2010 dengan menerbitkan
PP No. 24/2012 dan PP No.1/2014, yang
mengatur mengenai pengalihan IUP, divestasi
dan wilayah pertambangan.
On February 21, 2012 and January 11, 2014,
the Government of Indonesia amended
GR No. 23/2010 by issuing GR No 24/2012
and GR No.1/2014, respectively which
regulate the transfer to IUPs, divestment and
mining areas.
Kelompok Usaha memonitor secara seksama
perkembangan atas peraturan pelaksana dari
Undang-Undang Pertambangan tersebut dan
akan mempertimbangkan dampaknya terhadap
operasi Kelompok Usaha, jika ada, pada saat
peraturan peraturan pelaksana ini diterbitkan.
The Group is closely monitoring the progress
of the implementing regulations for the Mining
Law and will consider the impact on its
operations, if any, as these regulations are
issued.
b. Peraturan kehutanan
b.
Foresty regulation
Pada tanggal 10 Maret 2006, Menteri Kehutanan
mengeluarkan
Peraturan
Menteri
No. P.14/Menhut-II/2006 (”Peraturan Kehutanan
2006”) mengenai Pedoman Pinjam Pakai
Kawasan Hutan yang menjelaskan mengenai izin
untuk menggunakan hutan bukan untuk kegiatan
hutan.
On March 10, 2006, the Ministry of Forestry
issued
Ministerial
Regulation
No. P.14/Menhut-II/2006 (the “2006 Forestry
Regulation”)
regarding
Guidelines
for
Borrowing/Use of Forest Areas describing the
permit to use forests for non-forestry activities.
Menurut Peraturan Kehutanan 2006, perusahaan
dapat
diberikan
izin
perhutanan
untuk
menggunakan area hutan bukan untuk kegiatan
perhutanan (misalnya untuk kegiatan komersial),
dibatasi dengan sejumlah syarat, untuk periode
selama 5 tahun (dapat diperpanjang).
Pursuant to the 2006 Forestry Regulation, a
company may be given a forestry permit to
use a forest area for non-forestry activities
(e.g., commercial activities), subject to a
number of preconditions, for a period of 5
years (extendable).
Salah satu syarat signifikan berdasarkan
Peraturan Kehutanan 2006 adalah untuk
menyediakan lahan bukan hutan seluas dua kali
dari luas hutan yang digunakan (lahan
kompensasi). Lahan kompensasi kemudian harus
dihutankan kembali/reboisasi.
One of the most significant preconditions
under the 2006 Forestry Regulation is to
provide nonforest land with an area twice that
of the forest area to be used (“compensation
land”). The compensation land must then be
reforested.
Atau sebagai alternatif, apabila dalam 2 tahun,
perusahaan pemohon IPPKH tidak dapat
menyediakan lahan kompensasi yang diminta,
perusahaan harus membayarkan Pendapatan
Negara Bukan Pajak (”PNBP”) secara tahunan
kepada Menteri Kehutanan sebesar 1% dari
jumlah nilai produksi. Peraturan Kehutanan 2006
tidak menyebutkan bagaimana menentukan
jumlah nilai produksi.
Or, alternatively, if within 2 years the company
as applicant of IPPKH cannot provide the
required compensation land, the company
must pay on an annual basis Non-tax State
Revenue (“PNBP”) to the Minister of Forestry
in the amount of 1% of “total production
value”. The 2006 Forestry Regulation,
however, is silent on how to determine the
“total production value”.
84
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
34. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
DS (lanjutan)
DS (continued)
b. Peraturan kehutanan (lanjutan)
b.
c.
AND
Foresty regulation (continued)
Pada tanggal 10 Juli 2008, Peraturan Kehutanan
2006 telah diperbaharui melalui Peraturan
Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008
(”Peraturan Kehutanan 2008”) antara lain
mengenai penambahan bentuk kompensasi
lahan untuk IPPKH, perubahan besaran PNBP
dan jangka waktu IPPKH yang berubah menjadi
20 tahun dan dapat diperpanjang.
On July 10, 2008, the 2006 Forestry
Regulation was amended by Ministerial
Regulation
No. P.43/Menhut-II/2008
(“the
2008 Forestry Regulation”) in relation to,
among others, additional alternatives for land
compensation for IPPKH, the changes in the
basis of PNBP and changes in the IPPKH
period to become 20 years, which is
extendable.
Pada tanggal 30 Maret 2011, Peraturan
Kehutanan 2008 telah diperbaharui melalui
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.18/MenhutII/2011 (”Peraturan Kehutanan 2011”) antara lain
mengenai perubahan kondisi dan ketentuan
IPPKH.
On March 30, 2011, the 2008 Forestry
Regulation was amended by Ministerial
Regulation No. P.18/Menhut-II/2011 (“the
2011 Forestry Regulation”) in relation to,
among others, changes in the IPPKH terms
and conditions.
DS yang saat ini sedang dalam proses
memperoleh persetujuan prinsip atas IPPKH
sehingga belum dapat dikenakan PNBP dan
melakukan reboisasi. DS juga melakukan
monitoring terus-menerus atas kepatuhan
mereka terhadap peraturan kehutanan dimaksud.
DS, which is currently in the process of
obtaining approval in principle on IPPKH, can
not yet charged with PNBP and should
perform reforestation. DS also continuously
monitors its compliance with such forestry
regulation.
Peraturan menteri No. 17/2010
c.
Ministerial regulation No. 17/2010
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah
Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi
atas Undang-undang Mineral No. 4/2009, yaitu
Peraturan Pemerintah No. 78/2010 yang
mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang
untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi
Produksi.
On December 20, 2010, the Government of
Indonesia
released
an
implementing
regulation to Mining Law No. 4/2009, i.e.,
Government Regulation No. 78/2010 that
deals with reclamations and post-mining
activities for both holders of IUP-Exploration
and IUP-Production Operation.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara
lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam
rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya
dan menyediakan jaminan reklamasi berupa
deposito berjangka yang ditempatkan pada bank
Pemerintah.
An IUP-Exploration holder must, among other
requirements, include a reclamation plan in its
exploration work plan and budget and provide
a reclamation guarantee in the form of a time
deposit placed at a state-owned bank.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya,
antara lain, harus menyiapkan (1) rencana
reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca
tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi
yang dapat berupa rekening bersama atau
deposito berjangka yang ditempatkan pada bank
pemerintah, bank garansi, atau cadangan
akuntansi (bila diijinkan) dan (4) menyediakan
jaminan pasca tambang berupa deposito
berjangka yang ditempatkan di bank Pemerintah.
An IUP-Production Operation holder must,
among other requirements, prepare (1) a
5 years reclamation plan; (2) a post-mining
plan; (3) provide a reclamation guarantee
which may be in the form of a joint account or
time deposit placed in a state-owned bank, a
bank guarantee, or an accounting provision
(if eligible); and (4) provide a post-mine
guarantee in the form of a time deposits
placed in state-owned banks.
85
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
34. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
DS (lanjutan)
DS (continued)
c.
c.
Peraturan menteri No. 17/2010 (lanjutan)
Ministerial
(continued)
regulation
No.
AND
17/2010
The requirement to provide reclamation and
post-mine guarantees does not release the
IUP holder from the requirement to perform
reclamation and post-mine activities.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan
pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas
pemegang
IUP
dari
ketentuan
untuk
melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca
tambang.
RBA
RBA
a.
a.
Perjanjian dengan PT Berau Coal
Agreement with PT Berau Coal
RBA memiliki beberapa perjanjian sehubungan
dengan jasa penambangan dan jasa penyewaan
alat berat dengan PT Berau Coal Tbk, antara lain
sebagai berikut:
RBA has several agreements in connection
with the mining services and heavy equipment
rental services to PT Berau Coal Tbk, among
others, as follows:
- Perjanjian Pekerjaan Pengangkutan Batubara
di Area Binungan Mine Operation (BMO)
Blok
1-4
No. 006/BC-RBA/DIR/AGRMCM/VIII/2016 tanggal 29 Agustus 2016.
Perjanjian tersebut berlaku mulai dari tanggal 2
Mei 2016 sampai dengan 31 Desember 2019.
- Agreement on Transportation of Coal in the
Area Binungan Mine Operation (BMO)
Block
1-4
No. 006/BC-RBA/DIR/AGRMCM/VIII/2016 dated August 29, 2016. The
agreement shall be valid from May 2, 2016
to December 31, 2019.
- Perjanjian tentang Pengupasan Lapisan Tanah
Penutup di Area BMO dengan amandemen
terakhir
yaitu perjanjian No.
005/BCtanggal
24
RBA/DIR/AGR-MCM/VIII/2016
Agustus 2016. Perjanjian ini berlaku sejak 2
Mei 2016 dan akan berakhir pada tanggal 31
Desember 2019. Ruang lingkup pekerjaan
yang dilakukan Perusahaan adalah pekerjaan
pengupasan tanah penutup yang meliputi
pekerjaan seperti clear and grub, pemindahan
dan penempatan kembali lapisan top soil dan
sub-soil, konstruksi dan pemeliharaan jalan
tambang, perataan tanah kembali, dan lainlain.
- Agreement on Stripping Overburden in the
Area BMO with latest amendment
No. 005/BC-RBA/DIR/AGR-MCM/VIII/2016
dated August 24, 2016. This agreement is
valid since May 2, 2016 and ended on
December 31, 2019. The scope of the work
is stripping overburden such as clear and
grub, removal and replacement of top soil
and sub-soil, construction and road
maintenance and others.
- Perjanjian tentang Sewa Menyewa Alat Berat
di Area BMO Blok 1-4 No.007/BCtanggal
RBA/DIR/AGR-MCM/VIII/2016
29 Agustus 2016. Perjanjian tersebut berlaku
mulai dari tanggal 2 Mei 2016 sampai dengan
31 Desember 2019.
- Agreement on Lease of Heavy Equipment
in the Area (BMO) Block 1-4 No.007/BCRBA/DIR/AGR-MCM/VIII/2016
dated
August 29, 2016. The agreement shall be
valid from May 2, 2016 to December 31,
2019.
86
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
34. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan)
34. SIGNIFICANT
AGREEMENTS
COMMITMENTS (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
RBA (lanjutan)
RBA (continued)
a.
a.
Perjanjian dengan PT Berau Coal (lanjutan)
AND
Agreement with PT Berau Coal (continued)
RBA juga memiliki beberapa perjanjian
sehubungan dengan jasa penambangan dan jasa
penyewaan alat berat dengan PT Berau Coal
Tbk, antara lain sebagai berikut:
RBA has several agreements in connection
with the mining services and heavy equipment
rental services to PT Berau Coal Tbk, among
others, as follows:
- Perjanjian Pekerjaan Pengangkutan Batubara
di Area Lati Mine Operation (LMO)
Pit
East
2
No. 005/BC-RBA/DIR/AGRMCM/I/2013tanggal 1 Januari 2013. Perjanjian
tersebut
berlaku
mulai
dari
tanggal
1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember
2017.
- Agreement on Transportation of Coal in the
Area Lati Mine Operation (LMO) Pit East 2
No.
005/BC-RBA/DIR/AGR-MCM/I/2013
dated January 1, 2013. The agreement shall
be valid from January 1, 2013 to
December 31, 2017.
- Agreement on Stripping Overburden in the
Area LMO No. 004/BC-RBA/DIR/AGRMCM/I/2013 dated January 9, 2013.
- Perjanjian tentang Pengupasan Lapisan Tanah
Penutup di Area LMO No. 004/BCRBA/DIR/AGR-MCM/I/2013 tanggal 9 Januari
2013.
- Agreement on Lease of Heavy Equipment in
the Area LMO Pit East 2 No. 006/BCRBA/DIR/AGR-MCM/I/2013 dated January
9, 2013. Term of this agreement becomes
effective on January 1, 2013 up to
December 31, 2017.
- Perjanjian tentang Sewa Menyewa Alat Berat di
Area
LMO
Pit
East
2
No.006/BCRBA/DIR/AGR-MCM/I/2013 tanggal 9 Januari
2013. Jangka waktu perjanjian ini mulai berlaku
sejak tanggal 1 Januari 2013 dan akan berakhir
pada tanggal 31 Desember 2017.
- Based
on
letter
No.089/BC/BODDAT/XII/2014 dated December 2, 2014 on
terms of agreement RBA PIT OS/ON and
PIT East 2, stated that the three companies
were transferred from PIT East 2 to PIT
OS/ON.
- Berdasarkan
Surat
No.
089/BC/BODDAT/XII/2014 tanggal 2 Desember 2014
mengenai terms of agreement RBA PIT OS/ON
dan PIT East 2, menyebutkan bahwa ketiga
pekerjaan tersebut diatas dialihkan dari PIT
East 2 ke PIT OS/ON.
b. Perjanjian dengan PT Gunung Bara Utama
b. Agreement with PT Gunung Bara Utama
Based on the Condition Mining Services
Agreement
No.
026/AGR/GBU1-RA/X/12
dated October 8, 2012, the Company held
coal mining cooperation. Under these
agreement, RBA appointed by PT Gunung
Bara Utama to perform such works, all
necessary and sufficient project management,
mine planning, surveying, supervision, Site
security within Contractor's work area,
materials,
equipment,
equipment
maintenance, labour, transportation, medical
services, consumables and Site infrastructure
required to carry out the Works. This
Agreement shall commence on April 1, 2013
and shall be valid for a period of 5 years or
when the agreement volume is completed.
Until financial position date, this cooperation
has not been executed by both parties.
Berdasarkan surat Perjanjian Ketentuan Jasa
Penambangan No. 026/AGR/GBU1-RA/X/12
tanggal 8 Oktober 2012, RBA mengadakan
kerjasama
penambangan
batu
bara.
Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan ditunjuk
oleh
PT
Gunung
Bara
Utama
untuk
melaksanakan pekerjaan seperti menyediakan
manajemen
proyek
yang
dibutuhkan,
perencanaan
tambang,
pengukuran,
pengawasan, keamanan lokasi di area keria
Kontraktor,material
dan
perlengkapan,
pemeliharaan
peralatan,
tenaga
kerja,
transportasi, kesehatan, dan infrastruktur lokasi
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu, Perjanjian ini akan dilaksanakan pada
tanggal 1 April 2013 dan akan berIaku untuk
periode Iima tahun atau apabila volume yang
disetujui telah tercapai. Sampai dengan tanggal
laporan keuangan, kerjasama ini belum
dilaksanakan oleh kedua belah pihak.
87
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
35.
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
KONDISI USAHA
35.
BUSINESS CONDITION
Kelompok
Usaha
mengalami
jumlah
rugi
komprehensif sebesar $AS
16.123.269
dan
$AS 22.320.297 masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015.
The Group suffered total comprehensive loss
amounting to US$ 16,123,269 and US$ 22,320,297
for the years ended December 31, 2016 and
2015, respectively.
Perkembangan bisnis kontraktor jasa pertambangan
batubara beberapa tahun mendatang akan sangat
dipengaruhi oleh pemulihan kondisi industri batubara.
Dengan harga batubara yang dalam waktu dekat
diperkirakan belum akan kembali ke kisaran harga
semula, maka kondisi bisnis ini diperkirakan masih
akan seperti periode sebelumnya. Menghadapi hal ini,
Kelompok Usaha berusaha untuk mengambil langkahlangkah berupa secara konsisten meningkatkan
produktifitas dan optimalisasi aset, melakukan
pengembangan sumber daya manusia, melanjutkan
program efisiensi biaya yang di periode sebelum telah
diterapkan, serta melakukan konsolidasi internal yang
diperlukan.
The development of coal mining contractor
business services for the next few years will be very
influenced by the recovery condition of coal
industries. With prices of coal that in the near future
not expected to return to the original price range,
then the condition of this business is expected to be
like the previous period. In response to these
conditions, the Group seeking to take actions such
as consistently increasing productivity and asset
optimization,
conduct
human
resource
development, continuing cost efficiency programs
that has been applied in previous period, as well as
internal consolidated that required.
Selama ini, Kelompok Usaha memposisikan diri
sebagai kontraktor pertambangan menengah dengan
menargetkan
pelanggan
dari
perusahaan
pertambangan dengan skala kecil sampai ke
perusahaan pertambangan menengah. Strategi
Kelompok Usaha dalam menghadapi persaingan
antara lain sebagai berikut:
For this time, the Group is positioning itself as the
medium mining contractor by targeting customers
from small to medium-scale mining companies.
Group’s strategy to face the competition are as
follows:
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fokus pada pelanggan yang ada saat ini dengan
berusaha untuk meningkatkan volume produksi.
Tetap mempertahankan dan meningkatkan
efisiensi dalam operasional yang selama ini telah
dilakukan.
Lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki
Kelompok Usaha seperti sumber daya manusia
dan peralatan untuk menunjang operasional.
Berusaha untuk mencari pelanggan baru yang
potensial.
Lebih meningkatkan kerjasama dengan seluruh
stakeholder guna lebih menunjang operasional
Kelompok Usaha.
Kelompok Usaha akan melakukan penyelesaian
atas utang dan kewajiban Kelompok Usaha
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
2.
3.
4.
Focus on existing customers by trying to
increase the production volume.
Maintain and improve the efficiency of the
operation that has been done.
More optimizing Group’s resources such as
human resources
and equipments
to
supportthe operation.
Trying to find potential new customers.
5.
Improve cooperation with all stakeholders to
support the operational of the Group.
6.
The Group would make a settlement for
Group's debts and obligation agreed with the
schedule have been determined.
Based on the above matters, management believes
that the Group has considered sufficient ways and
measures in order to continue to operate as a going
concern. It is not possible to determine the future
effects may have on the Group’s operations and its
financial position.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, manajemen
berkeyakinan bahwa Kelompok Usaha mempunyai
upaya yang cukup menjalankan kegiatan usahanya
secara berkesinambungan. Merupakan hal yang tidak
mungkin untuk menentukan akibat dari masa yang
akan datang terhadap kegiatan usaha dan posisi
keuangan Kelompok Usaha.
88
The original consolidated financial statements included herein are
in Indonesian language.
PT SMR UTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
31 Desember 2016 Dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali
dinyatakan lain)
36.
AKTIVITAS
ARUS KAS
YANG
TIDAK
PT SMR UTAMA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
As of December 31, 2016
And For The Year Then Ended
(Expressed in United States Dollar, unless
otherwise stated)
MEMPENGARUHI
36. NON-CASH ACTIVITIES
Supplementary information to the consolidated
statements of cash flows relating to non-cash
activities for the years ended December 31, 2016
and 2015 are as follows:
Informasi tambahan atas laporan arus kas
konsolidasian sehubungan dengan aktivitas yang
tidak mempengaruhi arus kas konsolidasian untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
2016
2015
Perolehan aset tetap melalui
utang sewa pembiayaan
2.766.892
-
Reklasifikasi dari uang muka
ke piutang lain-lain pihak berelasi
3.721.346
14.881.109
37. PENERBITAN AMANDEMEN DAN PENYESUAIAN
PSAK, PSAK DAN ISAK BARU
37.
Acquisition of property and equipment
through obligation
under finance lease
Reclassification from advance
to other receivables related party
ISSUANCE
OF
AMENDMENTS
AND
IMPROVEMENTS TO PSAK, NEW PSAK AND
ISAK
DSAK-IAI telah menerbitkan amandemen dan
penyesuaian PSAK, PSAK dan ISAK baruyang akan
berlaku efektif atas laporan keuangan untuk periode
tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal
sebagai berikut:
DSAK-IAI has issued the following amendments and
improvements to PSAK, new PSAK and ISAK which
will be applicable to the financial statements with
annual periods beginning on or after:
1) 1 Januari 2017
1) January 1, 2017
-
-
Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian
Laporan
Keuangan
tentang
Prakarsa
Pengungkapan”
ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang
Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”.
PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016), “Laporan
Keuangan Interim”
PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan
Kerja”
PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016), “Aset
Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan”
PSAK No.60 (Penyesuaian 2016), “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”
ISAK No. 32, “Definisi dan Hierarki Standar
Akuntansi Keuangan”
-
2) 1 Januari 2018
-
Amendments to PSAK No. 1, “Presentation
of Financial Statements on Disclosure
Initiative”,
ISAK No. 31, “Interpretation on Scope of
PSAK No. 13: Investment Property”.
PSAK No. 3 (Improvement 2016), “Interim
Financial Reporting”
PSAK No. 24 (Improvement 2016),
“Employee Benefits”
PSAK No. 58 (Improvement 2016), “Noncurrent Assets Held for Sale and
Discontinued Operations”
PSAK No. 60 (Improvement 2016),
“Financial Instruments: Disclosures”
ISAK No. 32, "Definition and Hierarchy of
Financial Accounting Standards"
2) January 1, 2018
-
Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap:
Agrikultur - Tanaman Produktif”
PSAK No. 69, “Agrikultur”.
Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus
Kas”
Amandemen
PSAK
No.
46,
“Pajak
Penghasilan”
-
Amendments to PSAK No. 16, “Fixed
Assets: Agriculture - Bearer Plants”
PSAK No. 69, “Agriculture”.
Amendments to PSAK No. 2, “Statement of
Cash Flows”
Amendments to PSAK No. 46, “Income
Taxes”
The Group is still evaluating the effects of those new
and amendments and improvements to new PSAK,
PSAK and ISAK and has not yet determined the
related effects on the consolidated financial
statements.
Kelompok Usaha masih mengevaluasi dampak dari
baru dan amandemen dan penyesuaian PSAK,
PSAK dan ISAK baru di atas dan belum dapat
menentukan dampak yang timbul terkait dengan hal
tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi
secara keseluruhan.
89
Download