BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat melanda pada akhir tahun 2000, dimana banyak perusahaan dari berbagai industri mengalami keterpurukan. Seiring perkembangan industri yang pesat membawa implikasi pada persaingan antar perusahaan. Salah satu masalah utama yang dihadapi pemilik perusahaan ialah menyediakan modal kerja yang diperlukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan operasional perusahaan yang selalu mengalami perubahan dari periode satu ke periode berikutnya. Perusahaan dituntut untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dalam masa krisis maupun persaingan yang semakin ketat. Perkembangan perusahaan dapat dipicu dengan melakukan penambahan modal, yaitu salah satunya dengan menjual surat berharga perusahaan kepada pihak luar perusahaan atau lebih dikenal dengan sebutan investor. Investasi merupakan penempatan dan pada berbagai assets untuk mendapatkan hasil pengembalian dimasa depan secara optimal. Investor selalu mencari alternatif investasi yang memberikan return yang tertinggi dengan tingkat resiko tertentu Menurut Wahyudi (2008), perkembangan industri makanan dan minuman sejak tahun 2006 diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan karena peningkatan daya beli masyarakat akibat kenaikan upah minimum provinsi dan gaji pegawai. 1 Pertumbuhan industri makanan dan minuman cukup baik yaitu mencapai antara 10 sampai 15 persen, di antaranya disebabkan adanya pergeseran produkproduk pertanian tidak hanya dijual mentah tetapi diproses dulu menjadi makanan untuk meningkatkan pendapatan (Darmawan, 2008). Hal itu juga akibat ekspor makanan dalam negeri juga masih tinggi yakni tahun 2005 nilainya mencapai 1,8 miliar dolar AS dan tahun 2006 naik lagi menjadi 2 miliar dolar AS. Untuk tahun 2007, penanaman modal sektor industri makanan dan minuman mencapai sekitar Rp500 miliar dan menduduki urutan ketiga dibanding sektor-sektor lainnya. Industri manufaktur Indonesia memainkan peranan penting sejak menyadari tidak bisa mengandalkan ekspor sektor migas. Ekspor industri manufaktur termasuk industri makanan dan minuman menyumbang sekitar 85% ekspor nonmigas dan sekitar sekitar 67% total ekspor Indonesia selama ini (Kurniawan, 2008:6). Membeli saham adalah membeli prospek perusahaan dan salah satu ukuran nilai perusahaan adalah harga saham dan jumlah saham yang diperdagangkan di Bursa Efek (Hermawati, 2007:1). Tinggi rendahnya harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya performance dari perusahaan emiten, tingkat bunga, dividen yield, return investasi saham, tingkat GNP, daya beli masyarakat, faktor kebijakan makro, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu naik turunnya harga saham dan tinggi rendahnya volume perdagangan tergantung dari perubahan satu atau lebih faktor yang mempengaruhinya. Setiap perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek stiap tahun berkewajiban untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan (annual report) kepada Bursa Efek Indonesia dan para pemodal (investor) (Syarifudin, 2005:8). 2 Investor memerlukan informasi kinerja perusahaan sebagai evaluasi yang lebih baik terhadap keputusan ekonomi yang akan diambil. Laporan keuangan merupakan sumber berbagai macam informasi bagi pemodal (investor) dimana informasi itu bermanfaat sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Para analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari bermacam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi keuangan perusahaan untuk para analisis yang lebih ahli dan berpengalaman dibanding analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio. Manajemen dan investor perlu mengetahui faktor-faktor penting sebelum membuat keputusan untuk menjual, membeli ataupun mempertahankan sahamsahamnya melalui pasar bursa efek. Mereka perlu mengetahui faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhi pergerakan harga sahamnya di pasar bursa efek. Faktor-faktor tersebut antara lain, gambaran seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan, dimana semakin tinggi penghargaan pihak luar berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Tingkat ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar juga menjadi indikator penting bagi investor karena tingginya ketergantungan permodalan 3 terhadap pihak luar perusahaan akan mengakibatkan saham menanggung terlalu banyak hutang. Faktor-faktor yang juga penting bagi para investor antara lain, pendapatan per lembar saham untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan dan menentukan apakah perusahaan tersebut sudah mapan (mature) dan atau memiliki lembar saham terbatas. Para pemegang saham juga perlu mengetahui besarnya proporsi alokasi dari laba bersih perusahaan yang dibagikan kepada mereka dalam bentuk deviden serta efektifitas perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Seluruh faktor-faktor tersebut dapat ditunjukkan dalam bentuk rasio keuangan. Dengan melihat pentingnya informasi rasio-rasio keuangan, maka dipandang penting untuk mencari jawaban apakah PBV, DER, EPS, DPR dan ROA mempunyai hubungan terhadap harga saham. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1) Apakah saham-saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pergerakan harga sahamnya dipengaruhi oleh variabel PBV, DER, EPS, DPR dan ROA secara simultan (bersama-sama) pada tahun 2006-2010 ? 2) Apakah saham-saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pergerakan harga sahamnya dipengaruhi oleh variabel PBV, DER, EPS, DPR dan ROA secara parsial (masing-masing) pada tahun 2006-2010 ? 4 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui pengaruh (PBV, DER, EPS, DPR dan ROA secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman tahun 2006-2010. 2) Untuk mengetahui pengaruh PBV, DER, EPS, DPR dan ROA secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman tahun 2006-2010. 1.3 Kegunaan Penelitian Dengan terkumpulnya informasi tentang kinerja keuangan perusahaaan makanan dan minuman serta harga saham, maka penelitian ini bermanfaat untuk : 1) Kegunaan Teoritis a. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk bahan pelengkap maupun sebagai bahan perbandingan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi bagi investor mengenai investasi pada perusahaan yang berbeda dengan melihat kinerja keuangan perusahaan, membantu investor dalam hal perhitungan proyeksi harga saham pada masa mendatang dengan melihat rasio keuangan perusahaan serta memberi informasi tambahan untuk umum dalam melihat bagaimana kinerja keuangan perusahaan makanan dan minuman tahun 2006-2010. 5 b. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti masalah yang sejenis. 2) Kegunaan Praktis a. Sebagai informasi masukan yang membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan yang berguna menilai besarnya intensitas pengaruh pengaruh PBV, DER, EPS, DPR dan ROA terhadap harga saham b. Memberikan pengetahuan, pandanagn umum dan referensi bacaan mengenai pengaruh PBV, DER, EPS, DPR dan ROA terhadap harga saham pada perusahaan Food And Beverage yang terdaftar di BEI sehingga masyarakat maupun investor juga mengikuti perkembangan ekonomi suatu perusahaan. 1.4 Sistematika Penulisan Untuk lebih jelasnya dalam penyusunan skripsi, maka berikut akan disajikan mengenai sistematika penulisan laporan yang disusun dalam lima bab. Adapun susunannya adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian dan Sistematika Penulisan 6 BAB II : KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini menguraikan tentang pengertian Saham, faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, penegrtian indeks harga saham, analisis rasio keuangan, pengertian PBV, DER, EPS, DPR dan ROA, struktur pasar modal Indonesia, publikasi penelitian sebelumnya dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data BAB IV : DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini menguraikan mengenai gambaran umum daerah/deskripsi hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian BAB V : PENUTUP dalam bab ini menguraikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan berisi saran-saran yang dipandang perlu untuk dipergunakan dari simpulan yang dicapai. 7