38 BAB V. KESIMPULAN Amplifikasi PCR daerah D-loop mtDNA untuk 12 sampel sel lima individu yang berbeda umur, berhasil diamati pada gel agarosa sebagai pita tunggal DNA yang diperkirakan berukuran 1 kb. Urutan nukleotida yang ditentukan dengan metoda dideoksi Sanger menunjukkan bahwa tujuh sampel (dari tiga individu) dan lima sampel (dari dua individu) masing-masing berjumlah 200 dan 600 pasang basa, totalnya berjumlah kurang lebih 5.500 pasang basa, telah berhasil diperoleh. Hasil analisis urutan nukleotida menggunakan program seqman DNASTAR dengan CRS sebagai rujukan menunjukkan bahwa untuk tiga sel yang berbeda, yaitu sel darah, sel epitel, dan sel rambut, pada individu berumur 30 tahun dan 40 tahun, posisi dan jenis mutasi masing-masing individu tersebut adalah sama. Sementara itu, analisis urutan nukleotida sel darah dan sel rambut individu berumur 10, 20, dan 80 tahun juga menunjukkan posisi dan jenis mutasi yang sama. Atas dasar hal-hal di atas, dapat diusulkan untuk menggunakan salah satu dari sel darah atau sel epitel atau sel rambut dalam keperluan forensik oleh karena urutan nukleotida D-loop mtDNA sama pada ketiga sel tersebut untuk berbagai individu dengan umur berbeda. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memudahkan proses identifikasi dalam bidang forensik.