Agar Mata Terhindar dari Hordeolum 5 Januari 2010 MATA sebagai salah satu indera penglihatan merupakan bagian yang sangat sensitif. Jika mata Anda terkena bakteri, akan terjadi iritasi. Mata bisa memerah, bengkak, dan gatal. Kalau sudah begitu, Anda mengalami hordeolum. Hordeolum atau yang lebih kita kenal dengan bintitan adalah suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar yang terletak di tepi atau di bawah kelopak mata. Hordeolum ini berisi nanah. Jika bertambah besar, hordeolum bisa menyulitkan penderita untuk melihat dengan jelas karena mata tak terbuka secara optimal. Meskipun hordeolum bukan merupakan penyakit dengan gangguan serius, hordeolum bisa timbul lebih dari satu dalam suatu waktu yang disebabkan oleh peradangan yang meluas di kelopak mata. Kondisi ini disebut dengan blefaritis. Faktor Penyebab dan Gejala Menurut dr Hernawita SpM dari Jakarta Eye Center, Jakarta Pusat, hordeolum ini dibagi ke dalam dua golongan. Pertama adalah hordeolum eksterna dan kedua adalah hordeolum interna. Hordeolum eksterna adalah bisul yang tumbuh di luar kelopak mata. Sedangakan hordeolum interna adalah hordeolum yang terbentuk pada kelenjar yang lebih dalam. Hordeolum dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Hordeolum ditentukan dari faktor higienitas seseorang karena penyakit ini biasanya timbul akibat kuman dan bakteri yang masuk ke dalam mata. “Penyebab dari hordeolum adalah infeksi bakteri staphylococcus yang menyerang kelenjar minyak kelopak mata,” kata dr Hernawita. Meskipun bukan tergolong dalam penyakit yang serius, hordeolum tetap tidak boleh dianggap sepele. “Hordeolum bisa tumbuh secara bergantian dan pindah ke kelopak mata lainnya. Bahkan hordeolum bisa tumbuh hingga tiga puluh kali, baik di kelopak mata atas maupun kelopak mata bawah. Dan itu terdapat pada hordeolum eksterna ataupun interna,” sambungnya. Jika bakteri sudah masuk ke dalam mata dan menyebabkan infeksi, mata akan bengkak dan menyebabkan rasa tak nyaman. Penyakit ini memang tidak mengganggu penglihatan karena tidak menyerang bagian bola mata, namun tetap saja sebagian pasien mengeluh bila terdapat hordeolum di matanya. Hordeolum terletak di bagian mata atas maupun bawah. Tapi tidak semua benjolan yang ada di bagian kelopak mata itu dapat dikatakan sebagai hordeolum. Benjolan itu dapat dikatakan sebagai hordeolum jika terdapat kemerahan pada mata, yang diikuti dengan rasa nyeri apabila ditekan dan rasa gatal tepat di kelopak mata dekat dengan bulu mata. “Biasanya pasien mengeluhkan rasa nyeri di sekitar mata, terutama saat sedang membungkukkan kepala,” ungkapnya. Adapun gejala lain yang dapat dirasakan oleh si penderita adalah mata akan terasa sangat peka terhadap cahaya yang terang dan merasa ada sebuah benjolan kecil di sekitar kelopak matanya. Dan biasanya hanya sebagian kecil daerah kelopak yang membengkak meskipun pada akhirnya inflamasi ini akan terjadi di seluruh bagian kelopak mata. Jika sudah terjadi pembengkakan, biasanya di daerah yang membengkak seringkali terdapat bintik kecil yang berwarna kekuningan yang tak lain adalah kantong nanah. Apabila pecah, keluar nanah. Diagnosa dan Pengobatan. Diagnosa dilakukan sebelum pengobatan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pengobatan hordeolum ini pun dapat dilakukan dengan mudah. Sebagian besar hordeolum akan sembuh sendiri, tidak berbahaya, dan tidak mengganggu penglihatan. Namun, si penderita dapat pergi ke dokter jika mengalami gangguan penglihatan dan terlalu sering terjadi. Menurut dr Hernawita, hordeolum eksterna bisa sembuh jika cara dikompres dengan air hangat. Kompres mata itu sendiri bisa dilakukan selama 10 menit dan dilakukan sebanyak 4 kali dalam sehari. Sedangkan terhadap hordeolum interna harus dilakukan insisi atau kureta terhadap hordeolum karena hordeolum interna ini tidak dapat pecah dengan sendirinya. “Jangan pernah mencoba untuk memecahkan horedeolum sendiri karena dikhawatirkan akan menyebar ke bagian mata yang lain, terlebih lagi jika kondisi tangan tidak steril dan dapat menyebabkan infeksi semakin bertambah,” terangnya. http://rs-triadipa.com - rs-triadipa.com Powered by Mambo Generated:3 November, 2017, 23:24 Selain itu, penderita membutuhkan obat, seperti krim antibiotik atau obat tetes karena kebanyakan kasus hordeolum ini terjadi secara berulang-ulang atau menetap di satu bagian mata. Antibiotik oral biasanya tidak terlalu diperlukan selama tidak terjadi peradangan menyeluruh di kelopak mata. http://rs-triadipa.com - rs-triadipa.com Powered by Mambo Generated:3 November, 2017, 23:24