BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian yang digunakan adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia. Data yang diambil merupakan data laporan keuangan tahunan perusahaan yang berupa laporan neraca dan laporan laba – rugi, dari tahun 2008 – 2010 serta data – data lainnya yang mendukung penelitian. Data diperoleh dari Pojok Bursa Universitas Mercu Buana dan website (www.idx.co.id). B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat sebab akibat, yang digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent variable) yaitu perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap variabel tak bebas atau terikat (dependent variable) yaitu profitabilitas. Variabel yang diteliti merupakan variabel independen yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Dengan kata lain terjadinya variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen. 29 30 C. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan sementara yang diungkapkan dari persoalan yang diteliti. Hipotesis merupakan jawaban sementara penelitian yang keberadaannya harus teruji secara empiris (uji statistik). Hipotesis memberikan keterangan sementaranya mengenai fenomena yang diteliti, dalam hal ini adalah pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Bentuk hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan perumusan masalah dalam skripsi ini adalah hipotesis nol dan hipotesis alternative. Adapun rumusan hipotesis berkaitan dengan uji yang dilakukan secara simultan dengan F-test dan secara individu (parsial) dengan T-test, maka hipotesis yang diajukan dalam uji regresi linier berganda adalah sebagai berikut: Ha1 : Terdapat pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas secara parsial Ha2 : Terdapat pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas secara simultan 31 D. Variabel dan Skala Pengukuran Variabel penelitian adalah ubahan yang memiliki variasi nilai (Ferdinand, 2006). Variabel dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. 1. Variabel Variabel merupakan konsep yang mempunyai nilai. Variabel ini berfungsi untuk menjelaskan pengaruh antara kedua variabel ini yaitu variabel independen dan variabel dependen. Didalam skripsi ini variabel yang digunakan adalah risiko perusahaan dan struktur modal (variabel independen) serta laba akuntansi (variabel dependen). a. Variabel Independen Variabel independen (x) merupakan variabel yang tidak dapat dipengaruhi akan tetapi variabel ini dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel independen diberi simbol (X) dengan skala pengukuran rasio, yang membandingkan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) perputaran kas; (2) perputaran piutang; (3) perputaran persediaan. 32 b. Variabel Dependen Variabel dependen (y) merupakan variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel independen. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio. Variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas. 2. Definisi Operasional Variabel a. Perputaran kas Perbandingan antara penjualan dengan jumlah rata-rata kas menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover). Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam suatu periode tertentu. b. Perputaran Piutang Perputaran piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, artinya piutang akan tertagih pada saat tertentu dan akan timbul lagi akibat penjualan begitu seterusnya. Periode perputaran piutang tergantung pada panjang pendeknya ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit. 33 Perputaran piutang = Total Penjualan Kredit Piutang Rata-rata c. Perputaran Persediaan Perputaran persediaan (inventory turnover) menunjukkan berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode. Untuk mengukur efisiensi persediaan maka perlu diketahui perputaran persediaan yang terjadi dengan membandingkan antara jumlah harga pokok penjualan (HPP) yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. d. Profitabilitas Rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba baik dengan menggunakan modal sendiri. Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan mereka dalam penanaman modal diperusahaan tersebut. E. Metode Pengumpulan Data Metode yang diterapkan dalam pengumpulan data dengan melakukan penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh datadata sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian di antaranya Laporan Laba 34 Rugi dan Laporan Neraca, data tersebut terdapat di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana dan dengan menggunakan internet melalui situs (www.idx.co.id) Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membutuhkan data yang memadai dan untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas, maka penulis melakukan cara pengumpulan data melalui Penelitian Kepustakaan (Library Research), Penulis menggunakan penelitian kepustakaan guna mengumpulkan data-data yang berasal dari buku-buku maupun literatureliterature lainnya yang berhubungan dengan risiko perusahaan, struktur modal dan laba akuntansi. F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti, karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand,2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang tergabung dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Sampel Sampel menurut Priyatno (2008:65) merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Pengembalian sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, di mana perusahaan dipilih berdasarkan kriteria: 35 1. Perusahaan yang telah bergabung dalam BEI dari tahun 20082010, bukanlah yang baru bergabung pada tahun 2009 ataupun 2010. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan dan konsisten. 2. Perusahaan sampel telah menerbitkan dan mempubliskan laporan keuangan selama 3 (tiga) tahun, yaitu dari tahun 2008-2010. 3. Perusahaan yang memiliki laba positif. Tabel 3.6 Daftar sampel perusahaan yang tergabung dalam BEI No Nama Perusahaan Kode Perusahaan 1 Adaro energy Tbk ADRO 2 Aneka tambang Tbk ANTM 3 Ancora Indonesia Resources Tbk OKAS 4 Asia Natural resources Tbk ASIA 5 Indika energy Tbk INDY 6 Bayan resources Tbk BYAN 7 Harum Energy Tbk HRUM 8 Indo tambang raya megah Tbk ITMG 9 Petrosea Tbk PTRS 10 Elnusa Tbk ELNS 36 G. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif. Metode analisis data kuantitatif adalah metode analisis data yang menggunakan perhitungan angka-angka yang dipergunakan untuk mengambil keputusan guna memecahkan suatu masalah. Sedangkan alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi berganda (Multiple Regression). “Regresi berganda adalah metode analisis yang tepat ketika penelitian melibatkan satu variabel terikat yang diperkirakan berhubungan dengan satu atau lebih variabel bebas” (Hair Anderson, et. Al. (1995) dalam Yamin dan Heri (2009:81)). Sedangkan tujuan analisis regresi berganda adalah untuk memperkirakan perubahan respon pada variabel terikat terhadap beberapa variabel bebas. “Untuk mancapai hasil yang baik, regresi berganda mensyaratkan uji asumsi klasik, maka sebelum melakukan uji regresi berganda penelitian ini akan melakukan pengujian asumsi klasik”(Ghozali, 2001:57). Pengujian normalitas, asumsi klasik dan regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.0. 37 Dasar pengambilan keputusan dalam analisa binary logistic regression dengan menggunakan nilai Hosmer-Lemeshow Goodness-Of-Fit Test Statistic. Apabila diperoleh hasil sama dengan, atau kurang dari 0.05, maka hal tersebut berarti hipotesis nol ditolak, yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, maksimum dan minimum dan lain-lain yang digunakan dalam penelitian yaitu perputaran persediaan, perputaran piutang, dan profitabilitas. Statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan atau mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali,2001). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. 38 Menurut Ghozali (2001), normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu: 1. Jika data menyebar di atas garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi mormalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas data dapat juga menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) untuk mengetahui signifikansi data yang terdistribusi normal. Dengan pedoman keputusan: a. Nilai sig atau signifikan atau nilai probabilitas <0.05, distribusi tidak normal. b. Nilai sig atau signifikansi atau nilai profibabilitas > 0.05, distribusi adalah normal. (Ghozali, 2001) Maka untuk mendeteksi normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test (K-S) dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal 39 Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka Ho ditolak, yang berarti data tersebut terdistribusi tidak normal. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik maka Ho diterima, yang berarti data tersebut terdistribusi normal. b. Uji Multikolonearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal (nilai korelasi tidak sama dengan nol). Uji multikolinearitas ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabel bebas terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau nilai VIF 10. Jadi untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau nilai VIT > 10 (Ghozali, 2001). Walaupun nilai multikolinearitas dapat dideksi dengan tolerance dan VIT , namun kita masih tetap tidak 40 dapat mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah yang saling berkorelasi. c. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Jika varians dari residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas. Untuk menguji Heterokedastisitas adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji park yaitu meregresikan nilai residual (Lnei2) dengan masing-masing variabel dependen (LnX 1 dan LnX 2 ,) (Dwi Priyanto 2008:42). Kriteria pengujian sebagai berikut: 1) Ho = tidak ada gejala heteroskedastisitas 2) Ha = ada gejala heteroskedastisitas 3) Ho diterima bila-t table≤ t hitung ≤ t table berarti tidak terdapat heteroskedastisitas dan Ho ditolak bila t hitung > t tabel atau –t hitung < -t tabel yang berarti terdapat heteroskedastisitas. 41 D. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar kesalahan penganggu pada periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan uji Durbin-Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2001): 1. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi positif. 2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autukorelasi positif. 3. Bila nilai DW lebih besar daripada batas bawah atau lower bound (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terlatak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 42 Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative Tolak 4-dl < d < 4 Tidak ada korelasi negative No Decision 4-du ≤ d ≤4-dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4-du Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS, 2001 Jika nilai Durbin-Watson tidak dapat memberikan kesimpulan apakah data yang digunakan terbebas dari autokorelasi atau tidak, maka perlu dilakukan Run-Test. Pengambilan keputusan didasarkan pada acak atau tidaknya data, apabila bersifat acak maka dapat diambil kesimpulan bahwa data tidak terkena autokorelasi. Menurut Ghozali (2001) acak atau tidaknya data didasarkan pada batasan sebagai berikut : a) Apabila nilai probabilitas ≥ α = 0,05 maka observasi terjadi secara acak. b) Apabila nilai probabilitas ≤ α = 0,05 maka observasi terjadi secara tidak acak. 43 3. Uji Hipotesis Penelitian ini menguji hipotesis-hipotesis dengan menggunakan metode analisis regresi berganda (multiple regretion). Metode regresi berganda menghubungkan satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen dalam suatu model prediktif tunggal. Untuk menguji signifikansi dari suatu hipotesis perlu menggunakan koefisien determinasi, uji t, uji F. a. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien kemampuan determinasi seberapa (R2) besar dimaksudkan persentase variasi untuk mengukur variabel bebas (independen) pada model regresi linear berganda dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dependen) (Priyatno, 2008). Dengan kata lain pengujian model menggunakan (R2), dapat menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model regresi linear berganda adalah variabel-variabel independen yang mampu mewakili keseluruhan dari variabel-variabel independen lainnya dalam mempengaruhi variabel dependen, kemudian besarnya pengaruh ditunjukkan dalam bentuk persentase. 44 b. Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan berpengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali,2001). Cara melakukan uji F adalah sebagai berikut: 1. Membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan (tingkat signifikan) yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian (profitabilitas) yang ditentukan sebesar 5% atau 0.05 pada output, untuk mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (H 0 ): a. Apabila signifikansi > 0.05 maka keputusannya adalah menerima H 0 dan menolak Ha b. Apabila signifikansi < 0.05 maka keputusannya adalah menolak H 0 dan menerima Ha 2. Membandingkan nilai statistik F hitung dengan nilai statistik F tabel: a. Apabila nilai statistik F hitung < nilai statistik F table, maka H 0 diterima b. Apabila nilai statistik F hitung > nilai statistik F table, maka H 0 ditolak 45 Rumus uji F adalah (Priyatno, 2008) : Di mana: R2 = Koefisien korelasi berganda dikuadratkan n = jumlah sampel K = jumlah variabel bebas c. Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut: 1. Membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan (tingkat signifikan) yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian (profitabilitas) yang ditentukan sebesar 5% atau 0.05 pada output, untuk mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol (H 0 ): a. Apabila signifikansi > 0.05 maka keputusannya adalah menerima H 0 dan menolak Ha b. Apabila signifikansi < 0.05 maka keputusannya adalah menolah H 0 dan menerima Ha 46 2. Membandingkan nilai statistik t hitung dengan nilai statistik t tabel: a. Apabila nilai statistik t hitung < nilai statistik tabel, maka H 0 diterima b. Apabila nilai statistik t hitung > nilai statistik tabel, maka H 0 ditolak Rumus uji t adalah (Priyatno,2008): Di mana: to = t hitung b i = koefisien regresi Sb i = standart error