Print Article

advertisement
Image not found
http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/620x350_Tabir Illahi pada Penciptaan Gen.jpg
Tabir Illahi pada Penciptaan Gen
Dengan keteraturan yang begitu sempurna, di dalam tubuh makhluk hidup terdapat sintesa molekul organik
seperti protein, enzim dan hormon yang berhubungan dengan jutaan proses metabolisme dan berperan
penting dalam pengendalian aktivitas reproduksi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa, dengan ilmu dan
kekuasaan-Nya yang tak terbatas kode dari semua makhluk hidup telah tertulis pada sel-sel yang dikenal
sebagai molekul DNA (Deoksiribonucleid acid) dan RNA. Sandi atau kode yang merupakan manifestasi dari
Ilmu Yang Maha Tinggi ini hanya sebuah tabir yang menyembunyikan Sang Maha Kuasa di balik
Penciptaan tersebut.
DNA manusia terbentuk dari sekitar 3 milyar pasang basa nitrogen (adenina/guanina dan sitosina/timina),
dan di dalam inti selnya terdapat 23 paket kromosom yang tersimpan terpisah. Informasi yang dienkripsi
dalam program ini bisa disamakan seperti 23 jilid ensiklopedi. Setiap jilid mengandung berbagai jenis
informasi yang dibutuhkan agar sel-sel dapat bekerja. Sejauh yang dapat kita ketahui, sebagian informasi
yang dikodekan di DNA adalah untuk mensintesis hampir sekitar 100 jenis protein berbeda yang dihasilkan
tubuh. Berasal dari asam amino manakah protein-protein ini akan dibuat dan bagaimana urutan dari asamasam amino tersebut telah dikodekan di dalam informasi genetik. Jika satu saja dari asam-asam amino ini
salah urutannya dan tidak dapat dikoreksi melalui mekanisme perbaikannya maka protein ini akan
bermasalah. Jika kesalahan ini terdapat pada area yang kritis maka fungsi bagian tersebut tidak akan berjalan
dan hal ini akan menyebabkan berbagai macam penyakit.
DNA adalah sebuah rantai yang panjang, tetapi harus termuat di dalam volume (inti) yang kecil. Jika tiga
milyar pasang basa terdapat dalam satu rantai saja maka panjangnya akan berkisar satu meter. Bagaimana
mungkin rantai atau benang dengan panjang satu meter dapat dimuatkan ke dalam sebuah tempat yang
volumenya seperseribunya ujung jarum ? Perlu diketahui bahwa di dalam tubuh manusia rantai DNA terbagi
menjadi 23 bagian dan di dalam setiap kromosomnya rantai DNA yang panjangnya 4,5 cm terbungkus
dengan sebuah metode yang paling ideal. Setelah memahami konsep DNA ini maka program kompresi yang
saat ini banyak di gunakan pada komputer ternyata tidak ada apa-apanya. Ketika kompresi dilakukan tidak
satupun rantai boleh terpotong dari tempatnya, tidak boleh tercampur satu sama lain dan huruf-huruf yang
menjadi kode informasi pada rantai (asam-asam nukleid) tersebut harus selalu berada terjaga urutannya.
Untuk bisa memahami bagaimana hal ini bisa terjadi, kita harus melihat terlebih dahulu bagaimana struktur
kromosom tersebut.
Ketika sebuah kromosom dibuka kita akan melihat untaian kecil DNA terjalin satu sama lain berulangkali
dan dalam bentuk yang berbeda-beda. Pertama-tama rantai DNA panjang menyelubungi sebuah struktur
berbentuk lingkaran seolah-olah seperti terbentuknya ribuan biji tasbih. Selanjutnya biji-biji tasbih tersebut
tersusun dalam sebuah keteraturan yang luar biasa dan sebuah rantai yang panjang termuat dalam suatu
volume yang amat kecil tanpa tercampur aduk, dan kusut. Biji-biji tasbih yang di atasnya terdapat rantai
DNA tersebut disatukan kembali sehingga terbentuklah biji-biji yang lebih besar. Pada akhirnya biji-biji
tasbih besar tersebut dalam keteraturan yang sama berkumpul sehingga terbentuklah struktur kromosom
yang kita lihat pada inti sel. Namun proses ini tidak berakhir hanya sampai di sini, karena setiap hari, ribuan
kali kita harus membuka dan mengurainya menjadi sebuah untaian lurus agar sebagian dari informasi
genetik tersebut dapat digunakan. Yang bisa kita simpulkan dari peristiwa pembukaan dan penutupan gen
ini adalah hal tersebut merupakan sebuah proses yang sangat kompleks dan harus dikontrol dengan sangat
ketat.
Ada banyak penyebab yang membuat pengontrolan proses pembukaan gen lebih ketat dari apa yang kita
perkirakan. Untuk bisa memahaminya terkadang kita harus memikirkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
berikut. Walaupun semua sel menggunakan informasi genetik yang sama, akan tetapi pada tubuh manusia
terdapat 210 tipe sel yang bentuk , prinsip kerja, umur hidup dan fungsinya berbeda-beda (misalnya sel-sel
otot, hati, jantung, syaraf). Walaupun semua sel-sel ini memiliki informasi genetik yang sama, akan tetapi
menjalankan fungsi yang berbeda satu sama lainnya dan menghasilkan materi yang berbeda pula. Tidak ada
satu pun sel yang melakukan aktifitas produksi di sebuah area dimana ia tidak ditugaskan dan tidak berikan
programnya. Seolah-olah setiap sel sudah diberitahu tugasnya masing-masing.
Gulungan Histon
Jika kita membuka kromosom hingga bagian terkecilnya maka kita akan melihat histon-histon. Histon telah
dirancang mempunyai fungsi untuk mengikat rantai-rantai DNA seperti halnya sebuah gulungan. Setiap
gulungan histon terdiri dari empat jenis protein berbeda yang masing-masing digunakan dua kali. Rantai
DNA yang terbentuk dari delapan protein histon melilit dua kali di atas gulungan yang paling dasar dan
diselubungi oleh 146 pasang basa. Selanjutnya mulut gulungan diberi segel dengan protein histon yang lain.
Selama gulungan histon yang terbentuk dari total sembilan protein ini tidak terbuka maka informasi yang
terdapat dalam rantai DNA nya tidak mungkin bisa digunakan.
Misalnya semua sel-sel yang berinti seperti insulin yang merupakan protein penurun gula darah, dapat
mengetahui bagaimana hormon dalam strukturnya akan diproduksi, asam amino mana yang akan dibentuk
dan bagaimana urutan asam aminonya. Akan tetapi izin pembuatan insulin dalam tubuh manusia hanya
diberikan kepada sekelompok sel yang ada di pankreas (sel-sel beta). Dengan kata lain, walaupun gula darah
tubuhnya meningkat kadarnya setinggi apa pun, namun sel hati dan jantung tetap tidak akan pernah
memproduksi insulin. Ketika kita memikirkan contoh sederhana ini, tentang bagaimana 100 ribu protein
yang ada di tubuh kita, dapat dikatakan juga bahwa struktur kromosom-kromosom dipaketkan bukan hanya
untuk memuat informasi genetik yang ada di DNA agar dapat cukup menempati sebuah tempat dengan
volume yang amat kecil, namun sekaligus juga pada saat yang sama membentuk banyak titik-titik kontrol.
Resim/Gambar: Protein-protein dengan delapan histon
Di dalam sel kita terdapat empat golongan utama gen
Walaupun tubuh manusia diciptakan dari sekitar 210 sel-sel (seperti pada sel hati, otot, saraf,tulang) yang
berbeda satu sama lain dari segi bentuk, lama hidupnya serta tugasnya namun menggunakan informasi
genetik yang sama. Di dalam semua sel yang berinti pasti ditemukan informasi genetik yang lengkap. Akan
tetapi informasi genetik tersebut tidak digunakan oleh semua sel secara keseluruhan. Sehingga, setiap sel
hanya melakukan tugasnya sendiri dan tidak mencampuri tugas sel lainnya. Gen-gen di dalam tubuh kita
bisa dikelompokkan berdasarkan beberapa bentuk; jika dilihat dari segi penggunaan informasinya maka kita
bisa membagi gen ke dalam 4 kelompok:
Gen terbuka (Gen pemelihara): gen-gen ini selalu terbuka pada semua sel kapan saja dan semua informasi
yang dimilikinya dapat digunakan dengan mudah. Gen-gen protein yang melakukan perbaikan dan
pemeliharaan sel, mengatur alur pertukaran materi pada membran sel termasuk dalam kelompok ini. Selain
itu, Informasi reproduksi yang juga dimiliki oleh puluhan enzim (semua dalam bentuk struktur protein)
yang dibutuhkan oleh sel untuk memperoleh energi dari materi-materi nutrisi selalu terbuka agar dapat
digunakan setiap saat ketika sel membutuhkannya. Kelompok gen penting lain yang juga masuk dalam
kategori kelompok ini adalah gen-gen penekan pembentukkan kanker (tumor suppressor genes).
Gen yang terbuka ketika ada rangsangan (gen yang terinduksi): gen-gen ini biasanya tertutup. Akan
tetapi jika dibutuhkan, ketika ada sebuah sinyal dikirimkan dari bagian lain di sel atau dari lingkungan luar
sel maka segel histon akan membuka dan menyajikan informasi genetik untuk digunakan dalam jangka
waktu tertentu (selama beberapa menit hingga beberapa hari). Ketika kita makan dan kadar gula darah
meningkat sebuah sinyal yang sesuai akan membuka gen insulin yang berada pada sel-sel beta pankreas,
informasi sintesa insulin disajikan untuk digunakan oleh sel-sel pada jangka waktu tertentu. Ketika produksi
insulin tercukupi dan kadar gula darah sudah normal maka sebuah sinyal yang lain akan menutup segel
histon gen sehingga penggunaan informasi akan berakhir.
Gen periodik: sekitar 10% dari gen di dalam tubuh manusia secara periodik bersifat terbuka dan tertutup.
Peristiwa penutupan dan pembukaan ini sebagian besar diatur dengan siklus terang-gelap. Informasi cahaya
yang masuk melalui mata kita pada pagi hari banyak membuka dan menutup gen. Begitu malam tiba maka
terjadi perubahan yang serupa pula. Dengan perantara gen-gen ini, kerja tubuh manusia berbeda pada pagi
dan malam hari. Kelompok gen ini pulalah yang menyebabkan munculnya bidang ilmu yang membuat
kegairahan pada akhir-akhir ini (kronobiologi). Seperti kita ketahui, dalam kehidupan manusia modern saat
ini, siklus hidup siang dan malam harinya sudah tidak teratur sehingga hal ini sungguh akan merusak
kinerja kelompok gen ini dan kerusakan inilah yang menjadi penyebab banyak penyakit (seperti: kanker,
penyakit gula, darah tinggi,dll). Bahkan dari beberapa penelitian diketahui bahwa menonton televisi hingga
larut malam, tidur dengan menggunakan penerangan lampu merupakan sebab dasar dari munculnya
beberapa penyakit kanker.
Gen-gen yang selalu tertutup: Pada setiap kelompok sel-sel, pada kelompok sel yang berbeda terdapat gengen yang pada kondisi normal sepanjang hidupnya tidak pernah terbuka. Misalnya sel saraf, sel ini tidak
pernah menggunakan informasi gen yang dimiliki insulin. Oleh karena itu walaupun dalam sel-sel ini
terdapat informasi pembuat insulin namun gen ini akan selalu tertutup. Dari poin ini kita bisa menarik dua
kesimpulan:
- Pertama, pada sel-sel kita disamping terdapat sel-sel yang selalu terbuka dan mampu menghambat
pembentukan kanker, terdapat juga onkogen yang justru dapat menyebabkan kanker (lihat poin 1). Secara
normal gen ini tertutup dan berharap untuk tidak dibuka. Akan tetapi beberapa penyebab kanker yang sudah
kita ketahui (seperti rokok, bahan-bahan kimia berbahaya, udara yang kotor, obesitas) dapat membuka gengen ini dan menutup gen-gen yang berperan sebagai penekan sel kanker. Pada kondisi ini, ketika manusia
memiliki pengetahuan tentang dosa-dosa yang mungkin dilakukannya dan kejahatan yang bisa
dikerjakannya, setidaknya hanya dengan memahami makna nilai manfaat biologisnya ini saja seharusnya
sudah dapat membantunya untuk memahami hakikat agar tidak melakukan hal-hal tersebut.
- Kedua, ketika kita membandingkan pengobatan penyakit pada masa ini dengan apa yang akan dilakukan di
masa mendatang maka bisa diprediksi bahwa pengobatan akan semakin maju di masa depan. Sebagaimana
hakikat dari yang pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW bahwa “... selain tua dan kematian semua
penyakit ada obatnya” mungkin berlaku juga untuk masalah ini. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya,
semua sel yang berinti mempunyai keseluruhan informasi genetik yang berkaitan dengan manusia. Bahkan
sel hati sekalipun, secara teori mengetahui bagaimana insulin diproduksi. Sifat khusus dari sel ini dapat
menjadi sebuah sumber harapan bagi berbagai pengobatan penyakit. Seandainya kita bisa mengetahui
bagaimana cara memberikan sinyal yang tepat pada sel hati agar orang –orang yang mengalami kesulitan
memproduksi insulin karena adanya kelainan pada pankreasnya (biasanya penderita diabetes yang telah
memiliki ketergantungan pada insulin sejak masa kanak-kanak dan penderita diabetes tipe dua yang baru
menderita diabetes pada usia tua) dapat terbantu sehingga menjadi jalan bagi sel-sel hati tersebut untuk
mensintesis insulin. Dengan cara yang sama, hal ini bisa menjadi harapan besar bagi penyembuhan berbagai
macam penyakit lainnya. Begitu pula seandainya kita bisa mengetahui bagaimana bagian sel kanker yang
tidak terkontrol pembelahannya bisa di atasi dan bagaimana onkogen yang telah kita bahas sebelumnya bisa
ditutup maka metode baru pengobatan kanker yang lebih baik dan yang efek sampingnya yang lebih sedikit
bisa dikembangkan.
Inti sel adalah bagian sel yang paling tertutup. Aktivitas keluar-masuk dan Intervensi buka- tutup ke inti sel
berada dibawah kontrol yang ketat. Namun jika terdapat perangsang yang sesuai (molekul-molekul yang
berfungsi seperti kunci pembuka gembok), bukan saja hanya akan berpengaruh pada cara pengobatan
penyakit yang telah dijelaskan di atas saja, namun dalam hal ini terdapat juga sebuah kemungkinan untuk
mendapatkan misalnya sel syaraf dari sebuah sel hati atau memperoleh sel otot jantung baru dari sel-sel
kulit. Proses membuka dan menutup data informasi genetik tersembunyi yang terdapat pada inti sel hanya
dapat terjadi melalui ratusan faktor yang sangat sensitif, hal ini tetap saja kebanyakan terjadi pada bagian inti
sel dan kunci ini seperti begitu sensitifnya seperti rahasia yang diketahui oleh para penyusun tehnologi
nuklir.
Pada zaman seperti sekarang dimana kita lebih memahami bagaimana informasi genetik manusia terjaga
dengan sistem yang sangat hebat ini adalah tidak mungkin jika kita tidak mengagumi kebesaran ilmu,
kekuasaan dan hikmah luar biasa dari Sang pencipta. Setelah menyaksikan semua ini dan jika masih saja ada
manusia yang tidak mengaguminya maka bisa kita katakan bahwa mungkin gen-gen dari mata hati orang
tersebut masih tertutup dan mungkin baru bisa terbuka dengan adanya sinyal-sinyal tafakkur dan doa.
Download