ANALISIS PENGARUH LOKASI, HARGA, DEVELOPER, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA APARTEMEN (STUDI KASUS: GREEN BAY PLUIT) PARAMITA MAITREYA dan HENRY NJOO LIANG TIK Laporan Teknis Jakarta, 31 Januari 2014 Disetujui : Henry Njoo Liang Tik, MBA., MBE., Ph.D ABSTRAK Agung Podomoro Land merupakan salah satu developer yang turut berperan besar dalam pengembangan properti di Indonesia dengan ciri khas model bisnis pembangunan superblok terintegrasi dimana salah satunya adalah Green Bay Pluit yang memberikan sumbangan terbesar dalam angka penjualan perusahaan. Apartemen Green Bay Pluit yang terdiri dari 9300 unit ini habis terjual dalam waktu pemasaran proyek yang singkat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Lokasi, Harga, Developer, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Apartemen Green Bay Pluit. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 120 responden yang telah membeli unit Apartemen Green Bay Pluit langsung dari developer. Penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda dengan program SPSS Versi 17.0. Hasil analisis data memenuhi syarat validitas, reliabilitas, normalitas, serta bebas dari multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel lokasi, harga, developer dan promosi mempengaruhi keputusan pembelian secara positif. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji f menunjukkan signifikan < 0,05 yang artinya variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Kata Kunci: Green Bay, Lokasi, Harga, Developer, Promosi PENDAHULUAN Sejalan dengan terus membaiknya kondisi perekonomian Indonesia, kinerja pasar properti juga menunjukkan indikasi yang semakin positif selama beberapa tahun terakhir ini. Banyak perumahan mewah, apartemen, gedung perkantoran, mall, dan jenis bangunan lainnya yang dibangun dalam kurun waktu beberapa tahun ini. Agung Podomoro Land sebagai salah satu developer yang turut berperan besar dalam pengembangan properti di Indonesia merupakan salah satu perusahaan properti yang telah listing di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2010. Beberapa proyek besar yang terkenal yang telah dibangun oleh PT. Agung Podomodoro Land, Tbk ini seperti Senayan City, Podomoro City, Kuningan City, Emporium Pluit Mall, Apartemen Tanjung Duren Mediterania, Pullman Jakarta Central Park Hotel, dan juga proyek lainnya. Saat ini pun perusahaan masih tetap berusaha melebarkan sayapnya dengan membangun proyek besar lainnya seperti Green Bay Pluit, Green Lake Sunter, Podomoro City Extension, hingga proyek di luar daerah ibu kota Jakarta. Model bisnis yang menjadi ciri khas Agung Podomoro Land yaitu fokus pada pembangunan superblok terintegrasi dimana salah satunya adalah Apartemen Green Bay yang berlokasi di daerah Pluit, Jakarta Utara. Proyek Green Bay Pluit ini memberikan sumbangan terbesar dalam angka penjualan perusahaan yaitu sebesar Rp 2,17 triliun (Investor, April 2013). Apartemen Green Bay Pluit yang mulai dipasarkan dari tahun 2009 ini didirikan di atas lahan seluas 12,5 hektar dengan menggabungkan konsep Green (penghijauan) dan Bay (pesona nuansa panorama laut). Dengan konsep one stop living, menggabungkan konsep bukan hanya sebuah kawasan tempat tinggal yang nyaman saja tetapi juga suasana lain seperti restoran, Sport Center / Club House, dan pusat perbelanjaan “Bay Walk Mall” yang mengadopsi konsep Yokohama Bay. Semuanya dapat diakses dengan cukup berjalan kaki saja karena berada di dalam satu kompleks yang terintegrasi. Proyek ini merupakan sebuah konsep hunian yang unik dan baru di dalam dunia properti Jakarta. Kawasan superblok Green Bay Pluit ini terdiri dari 8 tower apartemen dan 4 tower kondominium dengan total 9.300 unit. Perkembangan yang sangat cepat dimana semua unit apartemen ini sudah habis terjual. Faktor lokasi menjadi faktor yang utama antara lain karena tingkat kemacetan yang semakin hari semakin meningkat di Jakarta, sehingga membuat masyarakat mencari akses alternatif untuk melakukan aktivitasnya. Tidak hanya kemacetan, kedekatan dengan fasilitas-fasilitas umum seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, belanja, tempat hiburan, jalan tol dan pusat kota juga menjadi bahan pertimbangan konsumen. Semakin dekat dengan fasilitas umum yang ada mempermudah konsumen dalam memutuskan untuk membeli properti tersebut. Harga juga menjadi salah satu faktor utama lainnya dan hal ini dinilai penting terutama karena saat ini tingkat harga baik dalam hal residensial maupun unit perkantoran juga menjadi semakin mahal. Sudah lumrah apabila produk dengan harga murah lebih diminati daripada produk dengan harga yang lebih mahal. Bukan berarti produk mahal tidak diminati sama sekali, namun dengan tingginya harga produk tersebut juga akan membawakan rasa bangga tersendiri bagi konsumen karena hal itu secara tidak langsung mengisyaratkan tingginya kemampuan daya beli konsumen. Agung Podomoro Land selaku developer dari Green Bay Pluit merupakan salah satu developer yang memiliki nama dalam bisnis perkonstruksian. Seiring bertambahnya proyek yang pernah diselesaikan dan yang sedang dikembangkan oleh Agung Podomoro Land, tingkat kepercayaan konsumen juga semakin meningkat. Tingkat kepercayaan konsumen memiliki andil yang cukup penting terhadap pengambilan keputusan pembelian suatu produk. Semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen, semakin besar juga kepercayaan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian properti tersebut. Penjualan suatu produk tidak terlepas dari sebuah promosi pengiklanan. Promosi merupakan unsur yang wajib diperhitungkan sebagai bentuk pengenalan kepada calon konsumen terhadap kualitas produk yang dijual. Wujud promosi itu sendiri dapat melalui media elektronik maupun media non elektronik. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan kebutuhan akan informasi, promosi akan menjadi hal yang sangat berpotensi untuk meningkatkan penjualan ataupun menjadi salah satu pertimbangan konsumen untuk menentukan keputusan pembelian. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini berjudul “ANALISIS PENGARUH LOKASI, HARGA, DEVELOPER, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA APARTEMEN (STUDI KASUS: GREEN BAY PLUIT)”. Keempat faktor ini dipilih dikarenakan faktor ini dianggap dapat mempengaruhi keputusan pembelian pada apartemen. Biasanya secara umum konsumen akan melihat faktor lokasi sebagai faktor yang dinilai cukup penting dalam pemilihan investasi suatu properti. Harga perdana juga turut menjadi pertimbangan konsumen. Selain itu, konsumen juga akan mencari tahu siapa pengembang yang membangun properti tersebut. Promosi-promosi yang dilakukan guna membangun awareness konsumen terhadap produk tersebut juga dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. RUMUSAN MASALAH Apartemen Green Bay Pluit yang terdiri dari 9300 unit ini sudah habis terjual dalam waktu pemasaran proyek yang singkat. Bahkan untuk unit secondary pun hingga saat ini sangat diminati. Dalam memutuskan untuk membeli sebuah properti, terdapat faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan. Penulis merangkum empat faktor yang terdiri dari Lokasi, Harga, Developer, dan Promosi guna melihat pengaruh faktor tersebut terhadap keputusan pembelian pada Apartemen Green Bay Pluit. 1. Apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Green Bay Pluit? 2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Green Bay Pluit? 3. Apakah developer berpengaruh terhadap keputusan pembelian Green Bay Pluit? 4. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Green Bay Pluit? apartemen apartemen apartemen apartemen 5. Apakah lokasi, harga, developer, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian apartemen Green Bay Pluit? LANDASAN TEORI Segmentasi Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut: 1. Segmentasi Geografi Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan. 2. Segmentasi Demografi Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan (misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya). 3. Segmentasi Psikografi Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan: a. Status sosial misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah. b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya. c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk. 4. Segmentasi Tingkah Laku Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar. Consumer Behavior Bagi pemasar, setiap upaya pemasaran selalu harus diarahkan pada pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Munculnya peluang bisnis yang menguntungkan berasal terutama dari adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu pemasar perlu mengidentifikasi dan memahami perilaku mereka. Lamb et.al, (2001) menyatakan bahwa perilaku konsumen sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa. Keputusan Pembelian Secara umum konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam pengambilan keputusan. Ada lima tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Kotler, 2005). 1. Pengenalan Masalah Pengenalan masalah terjadi ketika konsumen menghadapi ketidakseimbangan antara keadaan sebenarnya dan keinginan. Pengenalan kebutuhan ini terpicu ketika konsumen diekspos pada stimulasi internal (rasa haus) atau stimulasi eksternal (produk, harga, saluran distribusi/tempat, dan promosi). 2. Pencarian Informasi Pencarian informasi dapat terjadi secara internal dan eksternal maupun keduanya. Pencarian informasi internal adalah proses mengingat kembali informasi yang tersimpan dalam ingatan. Informasi yang tersimpan ini sebagian besar berasal dari pengalaman sebelumnya atas suatu produk. Sebaliknya pencarian informasi eksternal adalah mencari informasi di lingkungan luar. Ada dua tipe sumber informasi eksternal yaitu; non marketing controlled (dikendalikan oleh non pemasaran) berkaitan dengan pengalaman pribadi, sumber-sumber pribadi (teman, keluarga, kenalan, rekan kerja), dan sumber publik. Serta marketing controlled (dikendalikan oleh pemasaran) seperti variabel bauran pemasaran (marketing mix). 3. Evaluasi Alternatif Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan dari produk alternatif yang tersedia, konsumen siap untuk membuat suatu keputusan. Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan dalam ingatan, ditambah dengan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu kriteria tertentu. 4. Keputusan Pembelian Sejalan dengan evaluasi atas sejumlah alternatif tersebut, maka konsumen dapat memutuskan apakah produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak membeli. Jika konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian, maka langkah berikutnya dalam proses adalah melakukan evaluasi terhadap produk tersebut setelah pembelian. 5. Perilaku Pasca pembelian Ketika membeli produk, konsumen mengharapkan dampak tertentu dari pembelian tersebut, mungkin konsumen puas (satisfaction) atau tidak puas (dissatisfaction). Kepuasan konsumen merupakan fungsi dari seberapa dekat antara harapan konsumen atas produk dengan daya guna yang dirasakan akibat mengkonsumsi produk tersebut. Jika daya guna produk tersebut berada di bawah harapan konsumen, maka konsumen merasa dikecewakan, sedangkan jika harapan melebihi kenyataan maka konsumen merasa puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Pengertian Harga, Lokasi, Developer, dan Promosi Menurut Swastha dan Irawan (2003) Lokasi merupakan letak strategis sebuah gerai agar mudah untuk dijangkau dengan tujuan maksimalisasi laba. Dua hal penting yang perlu diperhatikan sebagai dasar pertimbangan lokasi adalah kondisi lingkungan secara geografis dan kondisi lingkungan menurut kebutuhan strategis. Dari sana disusunlah indikator-indikator yang terkait dalam penentuan lokasi properti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa harga adalah jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk produk atau jasa pada waktu tertentu dan di pasar tertentu. Harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan (Kotler 1995). Developer adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan rumah tinggal dan atau ruang usaha dengan cara pengalihan hak atas produk tersebut dari perusahaan kepada konsumen melalui proses yang telah ditentukan. Developer adalah juga sebagai badan usaha yang berbadan hukum, mempunyai kantor yang tetap, memiliki izin usaha dan terdaftar pada pemerintahan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Promosi adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan (Swastha dan Irawan, 2003). Karakteristik dari promosi adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial atau konsumen akhir. 2. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara. 3. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Teoritis tersebut menjelaskan bahwa Keputusan Pembelian (Y) dipengaruhi oleh Faktor Harga (X1), Lokasi (X2), Developer (X3), dan Promosi (X4). Model regresinya adalah sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2+β3X3+β4X4 Hipotesis 1. 2. 3. 4. 5. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Hipotesis 1 H1o: Tidak ada pengaruh antara variabel Lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit. H1a: Ada pengaruh antara variabel Lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit. Hipotesis 2 H2o: Tidak ada pengaruh antara variabel Harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit. H2a: Ada pengaruh antara variabel Harga terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit. Hipotesis 3 H3o: Tidak ada pengaruh antara variabel Developer terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit. H3a: Ada pengaruh antara variabel Developer terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit. Hipotesis 4 H4o: Tidak ada pengaruh antara variabel Promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit. H4a: Ada pengaruh antara variabel Promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit. Hipotesis 5 H5o: Tidak ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer, dan Promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit. H5a: Ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer, dan Promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara studi kepustakaan dan wawancara terhadap responden dengan menggunakan kuesioner. Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data, mencatat, mempelajari buku atau menggunakan referensi seperti jurnal dan media cetak, serta sumber data lainnya dari internet yang berkaitan dengan topik yang diteliti. Kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan atau menyebar daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Metode Penentuan Populasi dan Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Purposive Sampling dimana sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa mereka merupakan pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitian karena mempunyai informasi yang dibutuhkan (Sugiyono, 2006). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 orang responden yang telah membeli Apartemen Green Bay Pluit langsung dari developer (pasar primary). Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif, yaitu analisis yang dapat diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori yang berwujud angka yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh (Umar, 2002). Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 17.0 untuk sistem operasi Windows. SPSS adalah program statistik yang digunakan untuk menganalisa data dan untuk melakukan perhitungan statistik. Uji Validitas Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur (Sugiyono, 2006). Dengan degree of freedom (df) = (n-2) dan alpha = 0,05 maka: Variabel dikatakan valid jika r hitung positif dan rhitung > rtabel, Variabel dikatakan tidak valid jika r hitung tidak positif dan rhitung < rtabel (Ghozali, 2009) Uji Reliabilitas Reliabilitas mengandung pengertian bahwa sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi, kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsistensi, atau tidak berubahubah (Sugiyono, 2006). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2009). Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2009) Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menentukan apakah terdapat penyimpangan dari asumsi klasik atau tidak. Model regresi yang baik adalah tidak terdapat multikolineritas, tidak terdapat heteroskedastisitas, dan tidak terdapat otokorelasi. Uji Multikoliniaritas digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel-variabel independen di dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terdapat multikoliniaritas. Kondisi untuk menentukan apakah terdapat multikoliniaritas pada suatu model regresi adalah sebagai berikut: a. Jika nilai tolerance dibawah 0.10, dan VIF diatas 10, maka terdapat multikoliniaritas antara variabel independen. b. Jila nilai tolerance diatas 0.10, dan VIF dibawah 10, maka tidak terdapat multikoliniaritas antara variabel independen. Uji heteroskedastisitas adalah uji yang dilakukan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan variance atau penyimpangan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji heteroskedastisitas dalam penelitian ini, dilakukan dengan grafik Scatterplot. Keputusan dilakukan berdasarkan pola yang dihasilkan dalam grafik scatterplot. Jika hasilnya membentuk suatu pola maka mengindikasikan bahwa dalam model regresi tersebut terdapat heteroskedastisitas. Jika hasilnya tidak membentuk suatu pola maka mengindikasikan bahwa dalam model regresi tersebut terdapat homoskedastisitas (Hair, 2010) Selain menggunakan grafik dapat dilakukan dengan uji Glejser. Untuk menguji heteroskedastisitas dengan uji Glejser adalah sebagai berikut: a. Jika sig value hitung > 0.05, maka dalam model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. b. Jika sig value hitung < 0.05, maka dalam model regresi terdapat heteroskedastisitas. Korelasi Koefisien korelasi merupakan kekuatan hubungan antara 2 tanda metrik variabel (+ atau –) yang menggambarkan arah hubungannya. Hasil korelasi berada di antara nilai +1 dan -1, dimana +1 menunjukkan korelasi positif sempurna, 0 menunjukkan tidak ada korelasi sama sekali, dan -1 menunjukkan korelasi negative sempurna. Koefisien Determinasi mengukur seberapa besar penyimpangan variabel dependen terhadap nilai tengahnya yang dijelaskan oleh variabel independen. Nilai koefisien dapat bervariasi antara 0 dan 1 (Hair, 2010). Nilai persentase R2 menunjukkan seberapa besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, dan sisanya (1-R2) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi ini. Pengujian Hipotesis dengan Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen. Kriteria untuk menguji hipotesis adalah (Ghozali, 2009): 1. Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test 2. Menentukan F tabel dan F hitung 3. Dengan taraf signifikansi sebesar 5%, maka: apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. apabila F hitung < F tabel, maka Ho di terima, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. PEMBAHASAN Uji Validitas Pengujian Validitas pada penelitian ini adalah membandingkan nilai Corrected Item-Total Correlation dengan nilai r-tabel. Nilai r-tabelnya adalah: r α/2 = r 0.05/2 = r 0.025 df = n-2 = 120-2 = 118 r tabel = 0.1793 Nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai r-tabel sehingga butir tiap pertanyaan dinyatakan valid. Uji Reliabilitas Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach Alpha dengan 0.60. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60. Hasil Cronbach Alpha Variabel Cronbach Alpha Lokasi 0.790 Harga 0.789 Developer 0.811 Promosi 0.785 Keputusan Pembelian 0.779 Nilai Cronbach Alpha tiap variabel lebih besar dari pada 0.60. Hal ini berarti variabel dalam penelitian ini reliabel. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji grafik Normal P-Plot dan uji non-grafik Kolmogorov Smirnov. Data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, oleh karena itu regresi model dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas. Pada uji Kolmogorov-Smirnov, hasil yang didapat adalah sebagai berikut: Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences 120 .0000000 3.21022544 .062 .062 -.039 .682 .741 Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Terlihat pada tabel 4.10, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.741 lebih besar dari 0.05 (0.741 > 0.05), maka Ho diterima, data berditribusi normal. Uji Asumsi Klasik Collinearity Statistics Model 1 Tolerance VIF (Constant) Lokasi .481 2.077 Harga .389 2.574 Developer .906 1.104 Promosi .623 1.605 Uji multikolinieritas menunjukkan variabel-variabel independen yaitu Lokasi, Harga, Developer dan Promosi memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini berarti tidak ada korelasi antara variabel-variabel independen atau tidak terjadi multikolinieritas, sehingga model regresi dalam penelitian ini dapat digunakan. Tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah nilai nol pada sumbu Y sehingga dapat disiimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas. Model regresi dapat digunakan karena terdapat residual dari kesamaan variasi pada pengamatan yang satu terhadap penelitian yang lain. Unstandardized Coefficients Model 1 B Standardized Coefficients Std. Error (Constant) 3.604 .912 Lokasi -.026 .045 Harga .014 -.032 Developer Beta t Sig. 3.953 .000 -.077 -.579 .564 .056 .037 .252 .802 .028 -.110 -1.133 .260 Promosi -.012 .044 -.032 -.270 .788 Nilai sigifikansi untuk variabel Lokasi 0.564, nilai signifikansi untuk variabel Harga 0.802, nilai signifikansi untuk variabel Developer 0.260, dan nilai signifikansi untuk variabel promosi 0.788. Model regresi dalam penelitian ini dapat digunakan karena tidak terdapat heteroskedastisitas. Analisa Korelasi dan Koefisien Determinasi Lokasi, nilai R atau koefisien korelasinya adalah 0.552 yang berarti korelasi Lokasi dan Keputusan Pembelian memiliki korelasi yang tinggi. Nilai R Kuadrat-nya adalah 0.304 yang berarti Lokasi hanya dapat menjelaskan 30.4% Keputusan Pembelian, sisa 69.6% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada model regresi penelitian ini. Harga, nilai R atau koefisien korelasinya adalah 0.691 yang berarti korelasi Harga dan Keputusan Pembelian memiliki korelasi yang tinggi. Nilai R Kuadrat-nya adalah 0.475 yang berarti Harga hanya dapat menjelaskan 47.5% Keputusan Pembelian, sisa 52.5% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada model regresi penelitian ini. Developer, nilai R atau koefisien korelasinya adalah 0.384 yang berarti korelasi Developer dan Keputusan Pembelian memiliki korelasi yang rendah. Nilai R Kuadrat-nya adalah 0.148 yang berarti Developer hanya dapat menjelaskan 14.8% Keputusan Pembelian, sisa 85.2% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada model regresi penelitian ini. Promosi, nilai R atau koefisien korelasinya adalah 0.655 yang berarti korelasi Promosi dan Keputusan Pembelian memiliki hubungan yang tinggi. Nilai R Kuadrat-nya adalah 0.429 yang berarti Promosi hanya dapat menjelaskan 42.9% Keputusan Pembelian, sisa 57.1% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada model regresi penelitian ini. Nilai R atau koefisien korelasi Lokasi, Harga, Developer dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian adalah 0.775 yang berarti korelasi Lokasi, Harga, Developer dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian memiliki korelasi yang sangat tinggi. Nilai R Kuadrat-nya adalah 0.586 yang berarti seluruh variabel independen hanya sebesar 58.6% dapat menjelaskan Keputusan Pembelian, sisanya 41.4% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada model regresi penelitian ini. Uji Hipotesis H5o : Tidak ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit (β1=β2=β3=β4=0) H5a : Ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit (β1≠β2≠β3≠β4≠0) ANOVA Lokasi, Harga, Developer dan Promosi Sum of Squares Model 1 Df Mean Square Regression 1840.232 4 460.058 Residual 1226.360 115 10.664 F 43.141 Sig. .000a Total 3066.592 119 Berdasarkan hasil dari tabel di atas, nilai signifikansi lebih kecil dari α (0.000 < 0.05), berarti Ho ditolak atau ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit secara bersama-sama. 2.45 Kurva Distribusi F Penjelasan : Nilai F α F tabel F tabel = 43.141 = 0.05 = df1 = k -1 = 5 – 1 = 4 = df2 = n – k = 120 – 5 = 115 = 2.45 Karena nilai F-hitung lebih besar daripada F-tabel (43.141>2.45), maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit secara bersama-sama. Koefisien Lokasi, Harga, Developer dan Promosi Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Standardized Coefficients Std. Error 2.760 1.451 Lokasi .055 .072 Harga .342 Developer .137 Beta T Sig. 1.903 .060 .065 .770 .443 .089 .365 3.853 .000 .045 .188 3.039 .003 Promosi .341 .070 .366 4.896 .000 Berdasarkan hasil tabel di atas, model regresi dapat dibentuk antara Lokasi, Harga, Developer dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ℮ Y = 2.760 + 0.055X1 + 0.342X2 + 0.137X3 + 0.341X4 + ℮ Dimana: Y = Keputusan Pembelian X1 = Lokasi 1. 2. 3. 4. 5. X2 = Harga X3 = Developer X4 = Promosi ℮ = Error Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Jika nilai Lokasi, Harga, Developer dan Promosi adalah nol, maka nilai Keputusan Pembelian adalah 2.760 Nilai signifikan dari variabel lokasi adalah 0.443. Nilai signifikan 0.443>0.05 sehingga Variabel Lokasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel Harga berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi positif yaitu 0.342. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan Harga memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini berarti, jika nilai Harga bertambah sebanyak 1 satuan dan nilai variabel lain konstan, maka nilai Keputusan Pembelian akan bertambah sebanyak 0.342 satuan. Variabel Developer berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi positif yaitu 0.137. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan Developer memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini berarti, jika nilai Developer bertambah sebanyak 1 satuan dan nilai variabel lain konstan, maka nilai Keputusan Pembelian akan bertambah sebanyak 0.137 satuan. Variabel Promosi berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi positif yaitu 0.341. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan Promosi memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini berarti, jika nilai Promosi bertambah sebanyak 1 satuan dan nilai variabel lain konstan, maka nilai Keputusan Pembelian akan bertambah sebanyak 0.341 satuan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor Lokasi, Harga, Developer, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Apartemen Green Bay Pluit. Hasil dari analisa data yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Variabel Lokasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil ini tidak sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Primananda (2010) yang menunjukkan Lokasi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Jika dilihat dari segi lokasi, Apartemen Green Bay Pluit berlokasi di Jakarta Utara, bukan berlokasi di jantung ibukota yang ramai akan lalu lalang. Kedekatan terhadap fasilitas seperti sarana transportasi, tempat hiburan, tempat belanja, tempat bekerja, dan tempat pendidikan tidak turut mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian terhadap Apartemen Green Bay Pluit ini. 2. Variabel Harga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Primananda (2010) yang menunjukkan Harga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Harga perdana peluncuran Apartemen Green Bay Pluit masih sangat terjangkau dimana untuk ukuran studio dimulai dari 100 jutaan, 2 kamar dimulai dari 200 jutaan, 3 kamar dimulai dari 400 jutaan. Faktor harga ini mempengaruhi keputusan pembelian dimana pada saat harga naik, permintaan masyarakat juga meningkat, sehingga keputusan pembelian juga meningkat. 3. Variabel Developer memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dalam hal ini, nama developer Agung Podomoro Land turut mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian Apartemen Green Bay Pluit. 4. Variabel Promosi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fifilia (2010) yang menunjukkan Promosi memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Cara promosi yang dilakukan seperti road show keluar Jakarta, acara gathering dan makan bersama, penggunaan papan reklame (billboard), kesesuaian promosi dengan penyajian yang ada turut mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian Apartemen Green Bay Pluit. 5. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor Lokasi, Harga, Developer dan Promosi sebesar 58.6% dapat menjelaskan keputusan pembelian, sedangkan sisanya sebesar 41.4% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Saran Adapun beberapa saran dari hasil penelitian ini yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk ke depannya adalah sebagai berikut: 1. Bagi Developer: Untuk pengembangan proyek berikutnya, selain mempertimbangkan faktor lokasi, harga, developer, dan promosi yang telah diteliti dalam penelitian ini, developer juga sebaiknya mempertimbangkan faktor lain di luar yang telah dilakukan dalam penelitian ini. 2. Bagi Agen Properti: Dikarenakan sudah mengetahui faktor yang berpengaruh dalam keputusan pembelian pada pasar primary, maka dalam pasar secondary pun dapat meyakinkan konsumen dari sisi itu. Harga yang terjangkau, dan peran dari developer Agung Podomoro, promosi yang dilakukan sesuai dengan penyajian apartemen yang telah dibangun dapat menjadi salah satu kiat untuk meyakinkan konsumen dalam membeli unit secondary. 3. Bagi Investor dan End User: Untuk ke depannya, dapat mempertimbangkan kembali faktor-faktor yang telah diteliti dalam penelitian ini dan juga masih ada faktor lain yang harus diperhatikan sebelum membeli sebuah properti baik untuk investasi maupun sebagai pemakaian pribadi sehingga dapat dengan tepat melakukan keputusan pembelian.