analisis pengaruh lokasi, harga, developer, dan promosi terhadap

advertisement
ANALISIS PENGARUH LOKASI, HARGA,
DEVELOPER, DAN PROMOSI TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA APARTEMEN
(STUDI KASUS: GREEN BAY PLUIT)
PARAMITA MAITREYA dan HENRY NJOO LIANG TIK
Laporan Teknis
Jakarta, 31 Januari 2014
Disetujui :
Henry Njoo Liang Tik, MBA., MBE., Ph.D
ABSTRAK
Agung Podomoro Land merupakan salah satu developer yang turut berperan
besar dalam pengembangan properti di Indonesia dengan ciri khas model bisnis
pembangunan superblok terintegrasi dimana salah satunya adalah Green Bay Pluit
yang memberikan sumbangan terbesar dalam angka penjualan perusahaan.
Apartemen Green Bay Pluit yang terdiri dari 9300 unit ini habis terjual dalam waktu
pemasaran proyek yang singkat.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Lokasi,
Harga, Developer, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Apartemen
Green Bay Pluit.
Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling
dengan jumlah sampel 120 responden yang telah membeli unit Apartemen Green Bay
Pluit langsung dari developer.
Penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda dengan program
SPSS Versi 17.0. Hasil analisis data memenuhi syarat validitas, reliabilitas,
normalitas, serta bebas dari multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel lokasi, harga,
developer dan promosi mempengaruhi keputusan pembelian secara positif.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji f menunjukkan signifikan < 0,05 yang
artinya variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci: Green Bay, Lokasi, Harga, Developer, Promosi
PENDAHULUAN
Sejalan dengan terus membaiknya kondisi perekonomian Indonesia, kinerja
pasar properti juga menunjukkan indikasi yang semakin positif selama beberapa
tahun terakhir ini. Banyak perumahan mewah, apartemen, gedung perkantoran, mall,
dan jenis bangunan lainnya yang dibangun dalam kurun waktu beberapa tahun ini.
Agung Podomoro Land sebagai salah satu developer yang turut berperan
besar dalam pengembangan properti di Indonesia merupakan salah satu perusahaan
properti yang telah listing di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2010. Beberapa
proyek besar yang terkenal yang telah dibangun oleh PT. Agung Podomodoro Land,
Tbk ini seperti Senayan City, Podomoro City, Kuningan City, Emporium Pluit Mall,
Apartemen Tanjung Duren Mediterania, Pullman Jakarta Central Park Hotel, dan juga
proyek lainnya. Saat ini pun perusahaan masih tetap berusaha melebarkan sayapnya
dengan membangun proyek besar lainnya seperti Green Bay Pluit, Green Lake
Sunter, Podomoro City Extension, hingga proyek di luar daerah ibu kota Jakarta.
Model bisnis yang menjadi ciri khas Agung Podomoro Land yaitu fokus pada
pembangunan superblok terintegrasi dimana salah satunya adalah Apartemen Green
Bay yang berlokasi di daerah Pluit, Jakarta Utara. Proyek Green Bay Pluit ini
memberikan sumbangan terbesar dalam angka penjualan perusahaan yaitu sebesar Rp
2,17 triliun (Investor, April 2013).
Apartemen Green Bay Pluit yang mulai dipasarkan dari tahun 2009 ini
didirikan di atas lahan seluas 12,5 hektar dengan menggabungkan konsep Green
(penghijauan) dan Bay (pesona nuansa panorama laut). Dengan konsep one stop
living, menggabungkan konsep bukan hanya sebuah kawasan tempat tinggal yang
nyaman saja tetapi juga suasana lain seperti restoran, Sport Center / Club House, dan
pusat perbelanjaan “Bay Walk Mall” yang mengadopsi konsep Yokohama Bay.
Semuanya dapat diakses dengan cukup berjalan kaki saja karena berada di dalam satu
kompleks yang terintegrasi. Proyek ini merupakan sebuah konsep hunian yang unik
dan baru di dalam dunia properti Jakarta. Kawasan superblok Green Bay Pluit ini
terdiri dari 8 tower apartemen dan 4 tower kondominium dengan total 9.300 unit.
Perkembangan yang sangat cepat dimana semua unit apartemen ini sudah habis
terjual.
Faktor lokasi menjadi faktor yang utama antara lain karena tingkat kemacetan
yang semakin hari semakin meningkat di Jakarta, sehingga membuat masyarakat
mencari akses alternatif untuk melakukan aktivitasnya. Tidak hanya kemacetan,
kedekatan dengan fasilitas-fasilitas umum seperti fasilitas kesehatan, pendidikan,
belanja, tempat hiburan, jalan tol dan pusat kota juga menjadi bahan pertimbangan
konsumen. Semakin dekat dengan fasilitas umum yang ada mempermudah konsumen
dalam memutuskan untuk membeli properti tersebut.
Harga juga menjadi salah satu faktor utama lainnya dan hal ini dinilai penting
terutama karena saat ini tingkat harga baik dalam hal residensial maupun unit
perkantoran juga menjadi semakin mahal. Sudah lumrah apabila produk dengan harga
murah lebih diminati daripada produk dengan harga yang lebih mahal. Bukan berarti
produk mahal tidak diminati sama sekali, namun dengan tingginya harga produk
tersebut juga akan membawakan rasa bangga tersendiri bagi konsumen karena hal itu
secara tidak langsung mengisyaratkan tingginya kemampuan daya beli konsumen.
Agung Podomoro Land selaku developer dari Green Bay Pluit merupakan
salah satu developer yang memiliki nama dalam bisnis perkonstruksian. Seiring
bertambahnya proyek yang pernah diselesaikan dan yang sedang dikembangkan oleh
Agung Podomoro Land, tingkat kepercayaan konsumen juga semakin meningkat.
Tingkat kepercayaan konsumen memiliki andil yang cukup penting terhadap
pengambilan keputusan pembelian suatu produk. Semakin tinggi tingkat kepercayaan
konsumen, semakin besar juga kepercayaan konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian properti tersebut.
Penjualan suatu produk tidak terlepas dari sebuah promosi pengiklanan.
Promosi merupakan unsur yang wajib diperhitungkan sebagai bentuk pengenalan
kepada calon konsumen terhadap kualitas produk yang dijual. Wujud promosi itu
sendiri dapat melalui media elektronik maupun media non elektronik. Dengan
pesatnya perkembangan teknologi dan kebutuhan akan informasi, promosi akan
menjadi hal yang sangat berpotensi untuk meningkatkan penjualan ataupun menjadi
salah satu pertimbangan konsumen untuk menentukan keputusan pembelian.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini berjudul “ANALISIS
PENGARUH LOKASI, HARGA, DEVELOPER, DAN PROMOSI TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA APARTEMEN (STUDI KASUS: GREEN
BAY PLUIT)”. Keempat faktor ini dipilih dikarenakan faktor ini dianggap dapat
mempengaruhi keputusan pembelian pada apartemen. Biasanya secara umum
konsumen akan melihat faktor lokasi sebagai faktor yang dinilai cukup penting dalam
pemilihan investasi suatu properti. Harga perdana juga turut menjadi pertimbangan
konsumen. Selain itu, konsumen juga akan mencari tahu siapa pengembang yang
membangun properti tersebut. Promosi-promosi yang dilakukan guna membangun
awareness konsumen terhadap produk tersebut juga dapat mempengaruhi konsumen
dalam keputusan pembelian.
RUMUSAN MASALAH
Apartemen Green Bay Pluit yang terdiri dari 9300 unit ini sudah habis terjual
dalam waktu pemasaran proyek yang singkat. Bahkan untuk unit secondary pun
hingga saat ini sangat diminati. Dalam memutuskan untuk membeli sebuah properti,
terdapat faktor-faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dimana faktor tersebut
dapat mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan. Penulis merangkum
empat faktor yang terdiri dari Lokasi, Harga, Developer, dan Promosi guna melihat
pengaruh faktor tersebut terhadap keputusan pembelian pada Apartemen Green Bay
Pluit.
1. Apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Green Bay Pluit?
2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Green Bay Pluit?
3. Apakah developer berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Green Bay Pluit?
4. Apakah promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Green Bay Pluit?
apartemen
apartemen
apartemen
apartemen
5. Apakah lokasi, harga, developer, dan promosi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap keputusan pembelian apartemen Green Bay Pluit?
LANDASAN TEORI
Segmentasi
Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:
1. Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda,
seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi
dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana
produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk
ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi
pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga
seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan
satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja
dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan,
jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan (misalnya: Jawa, Madura,
Bali, Manado, Cina dan sebagainya).
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan:
a. Status sosial misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite,
golongan menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah
dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik
untuk membentuk segmen pasar.
Consumer Behavior
Bagi pemasar, setiap upaya pemasaran selalu harus diarahkan pada pemuasan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Munculnya peluang bisnis yang menguntungkan
berasal terutama dari adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu
pemasar perlu mengidentifikasi dan memahami perilaku mereka. Lamb et.al, (2001)
menyatakan bahwa perilaku konsumen sebagai kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk atau jasa.
Keputusan Pembelian
Secara umum konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam
pengambilan keputusan. Ada lima tahapan dalam pengambilan keputusan pembelian
yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Kotler, 2005).
1. Pengenalan Masalah
Pengenalan masalah terjadi ketika konsumen menghadapi ketidakseimbangan
antara keadaan sebenarnya dan keinginan. Pengenalan kebutuhan ini terpicu ketika
konsumen diekspos pada stimulasi internal (rasa haus) atau stimulasi eksternal
(produk, harga, saluran distribusi/tempat, dan promosi).
2. Pencarian Informasi
Pencarian informasi dapat terjadi secara internal dan eksternal maupun
keduanya. Pencarian informasi internal adalah proses mengingat kembali informasi
yang tersimpan dalam ingatan. Informasi yang tersimpan ini sebagian besar berasal
dari pengalaman sebelumnya atas suatu produk.
Sebaliknya pencarian informasi eksternal adalah mencari informasi di
lingkungan luar. Ada dua tipe sumber informasi eksternal yaitu; non marketing
controlled (dikendalikan oleh non pemasaran) berkaitan dengan pengalaman pribadi,
sumber-sumber pribadi (teman, keluarga, kenalan, rekan kerja), dan sumber publik.
Serta marketing controlled (dikendalikan oleh pemasaran) seperti variabel bauran
pemasaran (marketing mix).
3. Evaluasi Alternatif
Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan dari
produk alternatif yang tersedia, konsumen siap untuk membuat suatu keputusan.
Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan dalam ingatan, ditambah
dengan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu kriteria tertentu.
4. Keputusan Pembelian
Sejalan dengan evaluasi atas sejumlah alternatif tersebut, maka konsumen
dapat memutuskan apakah produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak membeli.
Jika konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian, maka langkah berikutnya
dalam proses adalah melakukan evaluasi terhadap produk tersebut setelah pembelian.
5. Perilaku Pasca pembelian
Ketika membeli produk, konsumen mengharapkan dampak tertentu dari
pembelian tersebut, mungkin konsumen puas (satisfaction) atau tidak puas
(dissatisfaction). Kepuasan konsumen merupakan fungsi dari seberapa dekat antara
harapan konsumen atas produk dengan daya guna yang dirasakan akibat
mengkonsumsi produk tersebut. Jika daya guna produk tersebut berada di bawah
harapan konsumen, maka konsumen merasa dikecewakan, sedangkan jika harapan
melebihi kenyataan maka konsumen merasa puas. Kepuasan atau ketidakpuasan
konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.
Pengertian Harga, Lokasi, Developer, dan Promosi
Menurut Swastha dan Irawan (2003) Lokasi merupakan letak strategis sebuah
gerai agar mudah untuk dijangkau dengan tujuan maksimalisasi laba. Dua hal penting
yang perlu diperhatikan sebagai dasar pertimbangan lokasi adalah kondisi lingkungan
secara geografis dan kondisi lingkungan menurut kebutuhan strategis. Dari sana
disusunlah indikator-indikator yang terkait dalam penentuan lokasi properti.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa harga adalah
jumlah uang atau alat tukar lain yang senilai, yang harus dibayarkan untuk produk
atau jasa pada waktu tertentu dan di pasar tertentu. Harga adalah satu-satunya unsur
dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan (Kotler 1995).
Developer adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen akan rumah tinggal dan atau ruang usaha dengan cara pengalihan hak atas
produk tersebut dari perusahaan kepada konsumen melalui proses yang telah
ditentukan. Developer adalah juga sebagai badan usaha yang berbadan hukum,
mempunyai kantor yang tetap, memiliki izin usaha dan terdaftar pada pemerintahan
sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Promosi adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai
insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan (Swastha dan Irawan, 2003).
Karakteristik dari promosi adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial atau konsumen akhir.
2. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara.
3. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Teoritis tersebut menjelaskan bahwa Keputusan
Pembelian (Y) dipengaruhi oleh Faktor Harga (X1), Lokasi (X2), Developer (X3), dan
Promosi (X4). Model regresinya adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2+β3X3+β4X4
Hipotesis
1.
2.
3.
4.
5.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis 1
H1o: Tidak ada pengaruh antara variabel Lokasi terhadap keputusan
pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit.
H1a: Ada pengaruh antara variabel Lokasi terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit.
Hipotesis 2
H2o: Tidak ada pengaruh antara variabel Harga terhadap keputusan
pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit.
H2a: Ada pengaruh antara variabel Harga terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit.
Hipotesis 3
H3o: Tidak ada pengaruh antara variabel Developer terhadap keputusan
pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit.
H3a: Ada pengaruh antara variabel Developer terhadap keputusan
pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit.
Hipotesis 4
H4o: Tidak ada pengaruh antara variabel Promosi terhadap keputusan
pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit.
H4a: Ada pengaruh antara variabel Promosi terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit.
Hipotesis 5
H5o: Tidak ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer, dan
Promosi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green
Bay Pluit.
H5a: Ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer, dan Promosi
terhadap keputusan pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara studi kepustakaan
dan wawancara terhadap responden dengan menggunakan kuesioner.
Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data, mencatat,
mempelajari buku atau menggunakan referensi seperti jurnal dan media cetak, serta
sumber data lainnya dari internet yang berkaitan dengan topik yang diteliti.
Kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan atau menyebar
daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan
respon atas daftar pertanyaan tersebut.
Metode Penentuan Populasi dan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode
Purposive Sampling dimana sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa
mereka merupakan pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitian karena
mempunyai informasi yang dibutuhkan (Sugiyono, 2006).
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120
orang responden yang telah membeli Apartemen Green Bay Pluit langsung dari
developer (pasar primary).
Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif,
yaitu analisis yang dapat diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori yang berwujud
angka yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh
(Umar, 2002).
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 17.0 untuk sistem
operasi Windows. SPSS adalah program statistik yang digunakan untuk menganalisa
data dan untuk melakukan perhitungan statistik.
Uji Validitas
Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak
diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggambarkan kesesuaian
sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur (Sugiyono, 2006).
Dengan degree of freedom (df) = (n-2) dan alpha = 0,05 maka: Variabel
dikatakan valid jika r hitung positif dan rhitung > rtabel, Variabel dikatakan tidak valid
jika r hitung tidak positif dan rhitung < rtabel (Ghozali, 2009)
Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa sebuah instrumen dapat mengukur
sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi, kata kunci untuk
syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsistensi, atau tidak berubahubah (Sugiyono, 2006).
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2009).
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali,
2009)
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menentukan apakah terdapat
penyimpangan dari asumsi klasik atau tidak. Model regresi yang baik adalah tidak
terdapat multikolineritas, tidak terdapat heteroskedastisitas, dan tidak terdapat
otokorelasi.
Uji Multikoliniaritas digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara
variabel-variabel independen di dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah
model yang tidak terdapat multikoliniaritas. Kondisi untuk menentukan apakah
terdapat multikoliniaritas pada suatu model regresi adalah sebagai berikut:
a.
Jika nilai tolerance dibawah 0.10, dan VIF diatas 10, maka terdapat
multikoliniaritas antara variabel independen.
b.
Jila nilai tolerance diatas 0.10, dan VIF dibawah 10, maka tidak terdapat
multikoliniaritas antara variabel independen.
Uji heteroskedastisitas adalah uji yang dilakukan untuk menguji apakah
terdapat ketidaksamaan variance atau penyimpangan dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain.
Untuk menguji heteroskedastisitas dalam penelitian ini, dilakukan dengan
grafik Scatterplot. Keputusan dilakukan berdasarkan pola yang dihasilkan dalam
grafik scatterplot. Jika hasilnya membentuk suatu pola maka mengindikasikan bahwa
dalam model regresi tersebut terdapat heteroskedastisitas. Jika hasilnya tidak
membentuk suatu pola maka mengindikasikan bahwa dalam model regresi tersebut
terdapat homoskedastisitas (Hair, 2010)
Selain menggunakan grafik dapat dilakukan dengan uji Glejser. Untuk
menguji heteroskedastisitas dengan uji Glejser adalah sebagai berikut:
a.
Jika sig value hitung > 0.05, maka dalam model regresi tidak terdapat
heteroskedastisitas.
b.
Jika sig value hitung < 0.05, maka dalam model regresi terdapat
heteroskedastisitas.
Korelasi
Koefisien korelasi merupakan kekuatan hubungan antara 2 tanda metrik
variabel (+ atau –) yang menggambarkan arah hubungannya. Hasil korelasi berada di
antara nilai +1 dan -1, dimana +1 menunjukkan korelasi positif sempurna, 0
menunjukkan tidak ada korelasi sama sekali, dan -1 menunjukkan korelasi negative
sempurna.
Koefisien Determinasi mengukur seberapa besar penyimpangan variabel
dependen terhadap nilai tengahnya yang dijelaskan oleh variabel independen. Nilai
koefisien dapat bervariasi antara 0 dan 1 (Hair, 2010). Nilai persentase R2
menunjukkan seberapa besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen, dan sisanya (1-R2) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam model regresi ini.
Pengujian Hipotesis dengan Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama
terhadap variabel dependen.
Kriteria untuk menguji hipotesis adalah (Ghozali, 2009):
1. Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test
2. Menentukan F tabel dan F hitung
3. Dengan taraf signifikansi sebesar 5%, maka:
apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, berarti masing-masing
variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
apabila F hitung < F tabel, maka Ho di terima, berarti masing-masing
variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
PEMBAHASAN
Uji Validitas
Pengujian Validitas pada penelitian ini adalah membandingkan nilai
Corrected Item-Total Correlation dengan nilai r-tabel. Nilai r-tabelnya adalah:
r α/2 = r 0.05/2 = r 0.025
df = n-2 = 120-2 = 118
r tabel = 0.1793
Nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai r-tabel sehingga butir
tiap pertanyaan dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan nilai
Cronbach Alpha dengan 0.60. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0.60.
Hasil Cronbach Alpha
Variabel
Cronbach Alpha
Lokasi
0.790
Harga
0.789
Developer
0.811
Promosi
0.785
Keputusan Pembelian
0.779
Nilai Cronbach Alpha tiap variabel lebih besar dari pada 0.60. Hal ini berarti
variabel dalam penelitian ini reliabel.
Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji grafik Normal P-Plot
dan uji non-grafik Kolmogorov Smirnov.
Data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
oleh karena itu regresi model dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
Pada uji Kolmogorov-Smirnov, hasil yang didapat adalah sebagai berikut:
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,,b
Most Extreme
Differences
120
.0000000
3.21022544
.062
.062
-.039
.682
.741
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Terlihat pada tabel 4.10, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.741 lebih
besar dari 0.05 (0.741 > 0.05), maka Ho diterima, data berditribusi normal.
Uji Asumsi Klasik
Collinearity
Statistics
Model
1
Tolerance
VIF
(Constant)
Lokasi
.481
2.077
Harga
.389
2.574
Developer
.906
1.104
Promosi
.623
1.605
Uji multikolinieritas menunjukkan variabel-variabel independen yaitu Lokasi,
Harga, Developer dan Promosi memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai
VIF lebih kecil dari 10. Hal ini berarti tidak ada korelasi antara variabel-variabel
independen atau tidak terjadi multikolinieritas, sehingga model regresi dalam
penelitian ini dapat digunakan.
Tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah nilai nol
pada sumbu Y sehingga dapat disiimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas. Model
regresi dapat digunakan karena terdapat residual dari kesamaan variasi pada
pengamatan yang satu terhadap penelitian yang lain.
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Standardized
Coefficients
Std. Error
(Constant)
3.604
.912
Lokasi
-.026
.045
Harga
.014
-.032
Developer
Beta
t
Sig.
3.953
.000
-.077
-.579
.564
.056
.037
.252
.802
.028
-.110
-1.133
.260
Promosi
-.012
.044
-.032
-.270
.788
Nilai sigifikansi untuk variabel Lokasi 0.564, nilai signifikansi untuk variabel
Harga 0.802, nilai signifikansi untuk variabel Developer 0.260, dan nilai signifikansi
untuk variabel promosi 0.788. Model regresi dalam penelitian ini dapat digunakan
karena tidak terdapat heteroskedastisitas.
Analisa Korelasi dan Koefisien Determinasi
Lokasi, nilai R atau koefisien korelasinya adalah 0.552 yang berarti korelasi
Lokasi dan Keputusan Pembelian memiliki korelasi yang tinggi. Nilai R Kuadrat-nya
adalah 0.304 yang berarti Lokasi hanya dapat menjelaskan 30.4% Keputusan
Pembelian, sisa 69.6% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada
model regresi penelitian ini.
Harga, nilai R atau koefisien korelasinya adalah 0.691 yang berarti korelasi
Harga dan Keputusan Pembelian memiliki korelasi yang tinggi. Nilai R Kuadrat-nya
adalah 0.475 yang berarti Harga hanya dapat menjelaskan 47.5% Keputusan
Pembelian, sisa 52.5% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada
model regresi penelitian ini.
Developer, nilai R atau koefisien korelasinya adalah 0.384 yang berarti
korelasi Developer dan Keputusan Pembelian memiliki korelasi yang rendah. Nilai R
Kuadrat-nya adalah 0.148 yang berarti Developer hanya dapat menjelaskan 14.8%
Keputusan Pembelian, sisa 85.2% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
terdapat pada model regresi penelitian ini.
Promosi, nilai R atau koefisien korelasinya adalah 0.655 yang berarti korelasi
Promosi dan Keputusan Pembelian memiliki hubungan yang tinggi.
Nilai
R
Kuadrat-nya adalah 0.429 yang berarti Promosi hanya dapat menjelaskan 42.9%
Keputusan Pembelian, sisa 57.1% dapat dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
terdapat pada model regresi penelitian ini.
Nilai R atau koefisien korelasi Lokasi, Harga, Developer dan Promosi terhadap
Keputusan Pembelian adalah 0.775 yang berarti korelasi Lokasi, Harga, Developer
dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian memiliki korelasi yang sangat tinggi.
Nilai R Kuadrat-nya adalah 0.586 yang berarti seluruh variabel independen hanya
sebesar 58.6% dapat menjelaskan Keputusan Pembelian, sisanya 41.4% dapat
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat pada model regresi penelitian ini.
Uji Hipotesis
H5o : Tidak ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer dan
Promosi terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay
Pluit (β1=β2=β3=β4=0)
H5a : Ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer dan Promosi
terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit
(β1≠β2≠β3≠β4≠0)
ANOVA Lokasi, Harga, Developer dan Promosi
Sum of
Squares
Model
1
Df
Mean Square
Regression
1840.232
4
460.058
Residual
1226.360
115
10.664
F
43.141
Sig.
.000a
Total
3066.592
119
Berdasarkan hasil dari tabel di atas, nilai signifikansi lebih kecil dari α
(0.000 < 0.05), berarti Ho ditolak atau ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga,
Developer dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Apartemen
Green Bay Pluit secara bersama-sama.
2.45
Kurva Distribusi F
Penjelasan :
Nilai F
α
F tabel
F tabel
= 43.141
= 0.05
= df1 = k -1 = 5 – 1 = 4
= df2 = n – k = 120 – 5 = 115
= 2.45
Karena nilai F-hitung lebih besar daripada F-tabel (43.141>2.45), maka Ho
ditolak, yang berarti ada pengaruh antara variabel Lokasi, Harga, Developer dan
Promosi terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Apartemen Green Bay Pluit
secara bersama-sama.
Koefisien Lokasi, Harga, Developer dan Promosi
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
2.760
1.451
Lokasi
.055
.072
Harga
.342
Developer
.137
Beta
T
Sig.
1.903
.060
.065
.770
.443
.089
.365
3.853
.000
.045
.188
3.039
.003
Promosi
.341
.070
.366
4.896
.000
Berdasarkan hasil tabel di atas, model regresi dapat dibentuk antara Lokasi,
Harga, Developer dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ℮
Y = 2.760 + 0.055X1 + 0.342X2 + 0.137X3 + 0.341X4 + ℮
Dimana:
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Lokasi
1.
2.
3.
4.
5.
X2 = Harga
X3 = Developer
X4 = Promosi
℮ = Error
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jika nilai Lokasi, Harga, Developer dan Promosi adalah nol, maka nilai
Keputusan Pembelian adalah 2.760
Nilai signifikan dari variabel lokasi adalah 0.443. Nilai signifikan 0.443>0.05
sehingga Variabel Lokasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Variabel Harga berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien regresi
positif yaitu 0.342. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan Harga memiliki
pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini berarti, jika nilai Harga
bertambah sebanyak 1 satuan dan nilai variabel lain konstan, maka nilai
Keputusan Pembelian akan bertambah sebanyak 0.342 satuan.
Variabel Developer berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien
regresi positif yaitu 0.137. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan Developer
memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini berarti, jika
nilai Developer bertambah sebanyak 1 satuan dan nilai variabel lain konstan,
maka nilai Keputusan Pembelian akan bertambah sebanyak 0.137 satuan.
Variabel Promosi berpengaruh secara signifikan dan memiliki nilai koefisien
regresi positif yaitu 0.341. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan Promosi
memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini berarti, jika
nilai Promosi bertambah sebanyak 1 satuan dan nilai variabel lain konstan, maka
nilai Keputusan Pembelian akan bertambah sebanyak 0.341 satuan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor Lokasi,
Harga, Developer, dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian pada Apartemen
Green Bay Pluit.
Hasil dari analisa data yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Variabel Lokasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian. Hasil ini tidak sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Primananda (2010) yang menunjukkan Lokasi memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Jika dilihat dari segi lokasi, Apartemen
Green Bay Pluit berlokasi di Jakarta Utara, bukan berlokasi di jantung ibukota
yang ramai akan lalu lalang. Kedekatan terhadap fasilitas seperti sarana
transportasi, tempat hiburan, tempat belanja, tempat bekerja, dan tempat
pendidikan tidak turut mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian
terhadap Apartemen Green Bay Pluit ini.
2. Variabel Harga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Primananda
(2010) yang menunjukkan Harga memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap Keputusan Pembelian. Harga perdana peluncuran Apartemen Green Bay
Pluit masih sangat terjangkau dimana untuk ukuran studio dimulai dari 100
jutaan, 2 kamar dimulai dari 200 jutaan, 3 kamar dimulai dari 400 jutaan. Faktor
harga ini mempengaruhi keputusan pembelian dimana pada saat harga naik,
permintaan masyarakat juga meningkat, sehingga keputusan pembelian juga
meningkat.
3. Variabel Developer memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
Keputusan Pembelian. Dalam hal ini, nama developer Agung Podomoro Land
turut mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian
Apartemen Green Bay Pluit.
4. Variabel Promosi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Keputusan
Pembelian. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fifilia
(2010) yang menunjukkan Promosi memiliki pengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian. Cara promosi yang dilakukan seperti road show keluar
Jakarta, acara gathering dan makan bersama, penggunaan papan reklame
(billboard), kesesuaian promosi dengan penyajian yang ada turut mempengaruhi
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian Apartemen Green Bay Pluit.
5. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor Lokasi, Harga, Developer dan
Promosi sebesar 58.6% dapat menjelaskan keputusan pembelian, sedangkan
sisanya sebesar 41.4% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Saran
Adapun beberapa saran dari hasil penelitian ini yang dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk ke depannya adalah sebagai berikut:
1. Bagi Developer: Untuk pengembangan proyek berikutnya, selain
mempertimbangkan faktor lokasi, harga, developer, dan promosi yang
telah diteliti dalam penelitian ini, developer juga sebaiknya
mempertimbangkan faktor lain di luar yang telah dilakukan dalam
penelitian ini.
2. Bagi Agen Properti: Dikarenakan sudah mengetahui faktor yang
berpengaruh dalam keputusan pembelian pada pasar primary, maka dalam
pasar secondary pun dapat meyakinkan konsumen dari sisi itu. Harga
yang terjangkau, dan peran dari developer Agung Podomoro, promosi
yang dilakukan sesuai dengan penyajian apartemen yang telah dibangun
dapat menjadi salah satu kiat untuk meyakinkan konsumen dalam
membeli unit secondary.
3. Bagi Investor dan End User: Untuk ke depannya, dapat
mempertimbangkan kembali faktor-faktor yang telah diteliti dalam
penelitian ini dan juga masih ada faktor lain yang harus diperhatikan
sebelum membeli sebuah properti baik untuk investasi maupun sebagai
pemakaian pribadi sehingga dapat dengan tepat melakukan keputusan
pembelian.
Download