BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan bawang merah adalah sejenis tumbuhan semusim, yang memiliki umbi berlapis, berakar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Tumbuhan bawang merah (Allium cepa L. var. ascalonicum (L.) Back.), famili Alliaceae adalah spesies dengan nilai ekonomi yang penting, yang dibudidayakan secara luas di seluruh dunia khususnya di benua Asia dan Eropa (Rukmana, 1995). Bawang merah merupakan sayuran rempah yang cukup populer di kalangan masyarakat. Hampir pada setiap masakan, sayuran ini selalu ditambahkan karena berfungsi sebagai bumbu penyedap rasa, selain itu masih banyak manfaat lain yang bisa di dapatkan dari bawang merah seperti obat tradisional (Estu dan Nur, 2004). Bawang merah adalah salah satu rempah multiguna. Paling penting didayagunakan sebagai bahan bumbu dapur sehari- hari dan penyedap berbagai masakan. Kegunaan lain dari umbi bawang merah adalah sebagai obat tradisional untuk pelayanan kesehatan masyarakat. Sudah sejak lama, nenek moyang menggunakan umbi bawang merah sebagi obat nyeri perut dan penyembuhan luka atau infeksi. Selain itu banyak digunakan untuk penyembuhan penyakit demam, kencing manis dan batuk (Wibowo, 1999). Teh merupakan salah satu produk minuman terpopuler yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia dikarenakan teh mempunyai rasa dan aroma yang khas, selain itu teh juga dipercaya mempunyai khasiat bagi kesehatan diantaranya mencegah kegemukkan, kanker dan kolesterol. Seiring dengan perkembangan zaman serta teknologi maka pada saat sekarang ini banyak sekali kita temui industri pengolahan teh dengan menghasilkan berbagai macam produk 1 akhir seperti halnya teh kering, teh celup, dan bahkan teh dalam kemasan botol yang mana kesemuanya dapat memberikan kemudahan bagi kita untuk mengkonsumsinya secara praktis. Berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu teh fermentasi (teh hitam), teh semi fermentasi (teh olong) dan teh tanpa fermentasi (teh hijau). Industri teh saat ini sedang mengalami berbagai masalah, antara lain terjadinya over production nasional maupun dunia dan sisi lain tingkat konsumsi teh masyarakat masih tergolong rendah. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mentransformasi keunggulan komparatif (comparative advantages) menjadi keunggulan kompetitif (competitive advantages), dengan mengembangkan subsistem agrobisnis hilir dan membangun jaringan pemasaran domestik maupun internasional, yang digerakkan oleh kekuatan inovasi (innovation driven) (Tampubolon, 2002). Dari latar belakang yang didapatkan ini, maka didapatkan pemikiran untuk menguji atau membuat teh yang terbuat atau berbahan baku utama dari kulit bawang merah. Yang dimana kulit bawang merah tersebut akan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk yang menyerupai teh pada umumnya dan dijadikan produk akhirnya adalah teh celup. Teh celup berbahan baku kulit bawang ini diyakini mengandung banyak manfaat yang dapat menyegarkan badan dan juga menyehatkan tentunya, dan juga tidak kalah dengan teh yang berbahan baku daun teh asli. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas meliputi sebagian berikut: 1. Bagaimana cara produksi teh kulit bawang merah? 2. Bagaimana perhitungan ekonomi dalam pembuatan produk teh celup kulit bawang merah? 2 3. Bagaimana respon konsumen terhadap teh celup kulit bawang merah? C. Tujuan Tujuan dari dilaksanakannya Tugas Akhir yang mengangkat judul Teh Celup Kulit Bawang adalah : 1. Mengetahui proses produksi teh celup kulit bawang merah 2. Mengetahui proses formulasi teh celup kulit bawna merah 3. Mengetahui hasil organoleptik produk teh celup kulit bawang 4. Mengetahui harga jual produk ini dan apakah harga jualnya layak 3