kebijakan pengelolaan sda dan lh dalam menghadapi

advertisement
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN
PERENCANAMBANGUNAN NASIONAL
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SDA DAN
LH DALAM MENGHADAPI
PERUBAHAN IKLIM
DEPUTI BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
DISAMPAIKAN PADA RAKER KEDEPUTIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN KEBUMIAN
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA, CISARUA 2829 MARET 2011
7/7/2011, [email protected]
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
ISI
I. CAPAIAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
II. RENCANA KERJA PEMERINTAH
2011
III. ILMU PENGETAHUAN KEBUMIAN
DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
7/7/2011, [email protected]
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
I. CAPAIAN PEMBANGUNAN
NASIONAL DAN TANTANGAN
YANG DIHADAPI
7/7/2011, [email protected]
7/7/2011
RPJMN 2010-2014
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
INDIKATOR
Pertumbuhan
Ekonomi %:
Pengangguran %:
Kemiskina %n:
Realisasi 2005
5,70
11,24
15,97
Realisasi 2010
Pertumbuhan
Ekonomi %:
Pengangguran %
Kemiskinan %
6,1
7,1
13,3
7/7/2011, [email protected]
Realisasi 2006
5,50
10,28
17,75
RKP APBN 2011
6,4
7,0
11,5-12,5
Realisasi 2007
6,30
9,11
16,58
Realisasi 2008
6,00
8,39
15,42
Realisasi 2009
4,5
7,87
14,15
PROYEKSI 2012
Proyeksi 2013
Proyeksi 2014
6,4-6,9
6,7-7,0
10,5-11.5
6,7-7,4
6,0-6,6
9,5-10,5
7,0-7,7
5-6
8-10
4
6,3
6
5,7
5,5
1600
800
6,1
6,0
2400
6,5
5,5
5,0
5
4,6
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011*)
PDB/Kapita
4,5
18
16
14
12
10
8
6
4
2
11,9
12
10,3
11
10,0
10
9,4
9
10
9,0
8,3
9
8
8
7
7
2005
7,0
6,6
2,8
2004
2005
2006
2007
# Penganggur Terbuka
7/7/2011, [email protected]
2008
2009
2010
% Angkatan Kerja
40
2006
2007
2008
2009
2010
36
18
39,3
38
Juta Org
10,9
2004
6,6
6,4
PENDUDUK DI BAWAH GARIS KEMISKINAN
Tahun 2004 - 2010
% Angkatan Kerja
Juta Org
11
11,1
Pertumbuhan PDB
PENGANGGURAN TERBUKA
Tahun 2004 - 2010
12
17,1
17
37,2
36,1
35,1
16
35,0
34
32
30
15
32,5
31,0
2004
2005
2006
2007
# Penduduk Miskin
2008
2009
2010
14
13
Persentase
5
Persentase (%)
PDB per Kapita (USD)
3200
L A J U I N F L A S I
Tahun 2004 - 2010
Persen (%)
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PDB PER KAPITA
Tahun 2004 - 2011*)
6,4
PDB (% perubahan, y-o-y)
PENCAPAIAN TARGET MAKRO EKONOMI
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
0
6,95
8,72
5,39
SUMATERA BARAT
RIAU
JAMBI
7/7/2011, [email protected]
5,57
10,33
JAWA BARAT
4,25
JAWA TIMUR
5,29
NUSA TENGGARA BARAT
4,62
9,61
SULAWESI UTARA
5,16
3,25
9,97
6,03
7,68
3,55
GORONTALO
SULAWESI BARAT
MALUKU
MALUKU UTARA
PAPUA BARAT
PAPUA
SULAWESI TENGGARA 4,61
SULAWESI SELATAN 8,37
SULAWESI TENGAH 4,61
10,1
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN SELATAN 5,25
KALIMANTAN TENGAH 4,14
KALIMANTAN BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR 3,34
3,06
BALI
BANTEN 13,68
5,69
DI YOGYAKARTA
JAWA TENGAH 6,21
11,05
DKI JAKARTA
KEPULAUAN RIAU 6,9
BANGKA BELITUNG 5,63
LAMPUNG
BENGKULU 4,59
SUMATERA SELATAN 6,65
7,43
SUMATERA UTARA
NANGROE ACEH DARUSALLAM 8,37
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
PER PROVINSI (%)
16
TAHUN 2010
14
12
10
INDONESIA
7,14%
8
6
4
2
o Pada tahun 2010 ada 10 provinsi dengan tingkat pengangguran terbuka di atas rata-rata nasional
7,14%.
o Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi terjadi di Banten (13,68%), diikuti oleh DKI Jakarta
(11,05%), Jawa Barat (10,33%), Kalimantan Timur (10,10%) dan Maluku (9,97%).
o Provinsi dengan TPT terendah adalah Bali (3,05%), Sulawesi Barat (3,25%), NTT (3,34%), dan Papua
(3,55%).
6
7/7/2011, [email protected]
Papua
Papua Barat
9,1
Maluku Utara
30
Maluku
18,07
Sulawesi Barat
23,03
21,55
Gorontalo
16,83
16,56
15,26
Sulawesi Tenggara
11,27
Sulawesi Selatan
18,94
18,3
Sulawesi Tengah
9,02
Sulawesi Utara
6,77
Kalimantan Timur
4,88
Kalimantan Selatan
7,16
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
20,98
NTT
25
NTB
8,05
Bali
6,51
Banten
Jawa Timur
DI Yogyakarta
15,47
Jawa Tengah
11,31
Jawa Barat
5
DKI Jakarta
8,65 8,34
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Lampung
20
Bengkulu
Nasional 2009:
14,15% 15
Sumatera Selatan
Jambi
9,5
Riau
10
Sumatera Barat
Nasional
2010: 13,33%
Sumatera Utara
NAD
TINGKAT KEMISKINAN PER PROVINSI (%)
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
40
34,88
36,8
35
27,74
23,19
17,05
11,6
13,58
2009
9,42
2010
7,66
3,48
5,21
0
7
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
AKSES SUMBER AIR MINUM
Proporsi Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Sumber Air Minum Layak Tahun 2009
Sumber : Susenas, 2009
• Kesenjangan antarwilayah dalam hal akses terhadap air minum yang layak di Indonesia masih cukup
besar. Sebanyak 19 dari 33 provinsi di Indonesia memiliki capaian persentase akses air minum layak yang
lebih rendah dibanding rata-rata nasional yaitu di bawah 47,71 persen.
• Sebagian besar provinsi di wilayah Indonesia Bagian Timur memiliki akses air minum layak yang rendah
sehingga memerlukan perhatian khusus untuk upaya peningkatannya
7/7/2011, [email protected]
8
KETAHANAN ENERGI
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
2010
2005
2006
2007
2008
2009
Sasaran
Capaian
Rasio Elektrifikasi (%)
62,2
63,0
64,3
65,0
66.3
67.2
66.6
Kapasitas pembangkit
listrik (MW)
26.061
28.422
29.562
30.480
33.430
35.149
34.030
Minyak bumi (ribu
barel/hari)
1.056
984
954
982
949
965
956
Gas bumi (juta kaki
kubik per hari)
8.175
8.074
7.687
7.923
7.951
8.870
9.000
151
193
213
221
230
250
270
854,1
856,5
989,6 1.063.9 1.197,3
1.266,1
1.213,7
Batubara (juta
ton/tahun)
Energi baru dan
terbarukan (MW) –
PLTP, PLTA, PLTS, PLTB,
dan PLTMH)
7/7/2011, [email protected]
9
Ratio Electrification By Province
NAD
74,91%
Kategori :
> 60 %
Sumut
69,32%
Kalteng
44,33%
Riau + Kepri
54,66%
41 - 60 %
Kaltim
68,37%
20 - 40 %
Gorontalo
48,70%
Sulut
66,62%
Kalbar
45,65%
Sumbar
68.72%
Malut
47,81%
Sumsel
49,80%
Sulteng
47,64%
Babel
72,45%
Jambi
48.85%
Jakarta
100%
Bengkulu
50.08%
Sulsel
54,90%
Kalsel
71,39%
Lampung
47,66%
Banten
72,11%
Jabar
64,95%
Sultra
38,21%
Bali
74,42%
Jatim
71,08%
Jateng
70,60%
Jogya
79,64%
Rasio
Elektrifikasi
NTT
24.24%
NTB
31.99%
1980
1985
1990
1995
Tahun
2000
8%
16%
28%
43%
53%
7/7/2011, [email protected]
Maluku
55,36%
Papua + Irjabar
32,05%
2005
2006
2009
62%
63%
64,90%
10
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
VISI PERTUMBUHAN KE DEPAN
40000
Energi adalah kekuatan untuk mempu memiliki
pertumbuhan ekonomi à sangat fundamental
adanya suatu bauran energi yang tepat.
40,000
Real GDP:
~$11.2–11.4T1
Real GDP/Capita:
$32,800–33,100
6th largest
economy in the
world
30000
20000
20,000
10000
0
2014
7/7/2011
Real GDP: $900B1
Real GDP/Capita:
$3,500–3,700
14th largest
economy in the
world
2030
Real GDP: ~$3.2T1
Real GDP/Capita:
$8,500–8,700
10th largest
economy in the
world
10,000
US$/Capit
a
2050
Sumber: Menko Perekonomian, 2010
11
Konsumsi Energi Ke Depan
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Diperkirakan konsumsi energi akan 6x saat ini
Sumber: Dewan Energi Nasional
7/7/2011 [email protected]
7/7/2011,
West Texas Intermieduate (WTI) Monthly Price – USD/Barel
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
160
1. Harga minyak yang makin meningkat
akan memberatkan biaya
penyediaan energi nasional.
140
120
100
60
40
20
7/7/2011, [email protected]
Jan-10
Nov-07
Sep-05
Jul-03
May-01
Mar-99
Jan-97
Oct-94
Aug-92
Jun-90
0
Feb-86
PERLU DIVERSIFIKASI SUMBERDAYA
ENERGI à BAURAN ENERGI
80
Apr-88
2. Dengan kapasitas produksi minyak
bumi yang semakin menurun, juga
memberatkan ketahanan energi
yang masih tergantung pada minyak
bumi.
Indikator energi
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
Sumber Energi
Minyak bumi
Gas
Satuan
Cadangan
Billion Barrel
Produksi
MBOPD
Cadangan
Produksi
7,765
Thousand Barrel of Oil per Day
948,80
965,00
TSCF
Trillion Standard Cubic Feet
159,63
157,14
MBOEPD
Thousand Barrel of Oil Equivalent
per Day
1.429
1.593
MMSCFD
Million Standard Cubic Feet Per Day
7.962
8.869
Million Ton per Annum
Produksi
MMTPA
Batubara
Cadangan
Miliar Ton
Produksi
Juta Ton
Elasitisitas
Energi
Produksi Energi
Primer
Konsumsi Energi
Final
7/7/2011, [email protected]
14
2010
7,999
LNG
Intensitas Energi
2009
24,12
21,13
21,00
250,00
275,00
TOE/Million US$
Ton-Oil Equivalent per one million
US$ of Gross Domestic Product
Tidak ada Satuan
Ratio between % change of energy
consumption to % change of Gross
Domestic Product (GDP)
1,84
1,64
BOE per capita
Barrel Oil Equivalent per Capita
4,31
-
BOE per capita
Barrel Oil Equivalent per Capita
2,66
-
401,00
KOMITMENT UNTUK PENURUNAN EMISI
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
7/7/2011 [email protected]
7/7/2011,
Energy
Agriculture
Waste
Mton
CO2
1200
1000
800
600
200
400
Forestry
0
• Tingkat emisi masih tinggi
à energi adalah
kontributor emisi ketiga
setelah hutan dan limbah.
Namun pertumbuhan
emisinya terbesar.
• Komitmen penurunan:
7/26 BAU dan 7/41 dengan
dukungan global pada th
2020
• Sektor energi menyumbang
5- 6%.
Forestry
Waste
Agriculture
Energy
26%
672
48
8
39
Add 15%
367
30
3
22
BAPPENAS, 2011
15
Proyeksi sumberdaya
energi
Minyak bumi semakin menurun
à mahal
Perkiraan sementara
Bauran Energi – 2050
Minimize oil, optimize gas and
coal, maximize renewable
Oil
1,200
1,000
Renewabl
e
14%
Gas (Natural
Gas, CBM, and
Biomass)
Nuclear
9%
Oil
20%
800
600
400
200
Coal
38%
0
2010
2020
2030
7/7/2011 [email protected]
7/7/2011,
2040
2050
BAPPENAS, 2011
Gas
(Natural
Gas, CBM,
and
Biomass)
19%
16
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
1. Iklim ekstrim:
a. Pasokan air
b. Bencana alam
2. Penyediaan energi:
a. Sumberdaya energi bersih à gas, geothermal
b. Renewable: gelombang laut, angin, surya dll
7/7/2011, [email protected]
7/7/2011
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
RENCANA KERJA
PEMERINTAH 2011
7/7/2011 [email protected]
7/7/2011,
TEMA RKP 2011
“PERCEPATAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKEADILAN DI
DUKUNG PEMANTAPAN TATA KELOLA DAN SINERGI PUSAT DAERAH”
RKP 2010
RKP 2011
PEMULIHAN PEREKONOMIAN
NASIONAL DAN PEMELIHARAAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT
PERCEPATAN PERTUMBUHAN
EKONOMI YANG BERKEADILAN
DIDUKUNG PEMANTAPAN TATA KELOLA
DAN SINERGI PUSAT DAERAH
TINGKAT PERTUMBUHAN
Pertumb. Ek. (%) : 5,8
TINGKAT PERTUMBUHAN
Pertumb. Ek. (%) : 6,3
KUALITAS PERTUMBUHAN
KUALITAS PERTUMBUHAN
INKLUSIF DAN BERKEADILAN
Tk. Pengangguran (%) : 7,6
Tk. Pengangguran (%) : 7,0
Tk. Kemiskinan (%) : 12,0 -13,5
Tk. Kemiskinan (%) : 11,5 - 12,5
19
PRIORITAS RKP 2011
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
11 Prioritas Nasional
Kabinet Indonesia Bersatu
II 2009-2014
1
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2
Pendidikan
3
Kesehatan
4
Penanggulangan Kemiskinan
5
8
Ketahanan Pangan
Infrastruktur
Iklim Investasi dan Iklim Usaha
Energi
9
Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
6
7
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik
11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi
Prioritas Lainnya
Intervensi Anggaran
12
Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
13
Bidang Perekonomian
14
Bidang Kesejahteraan Rakyat
Intervensi Kebijakan
7/7/2011, [email protected]
20
PENJELASAN UMUM DOKUMEN RKP
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
BUKU I :
PRIORITAS PEMBANGUNAN , SERTA KERANGKA EKONOMI
MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
BUKU II :
PRIORITAS PEMBANGUNAN
BIDANG
Didanai
melalui
BUKU III :
RENCANA PEMBANGUNAN BERDIMENSI
KEWILAYAHAN
KERJASAMA PEMERINTAHDUNIA USAHA
SWASTA
PEMERINTAH
BASELINE :
INISIATIF BARU*):
KEBIJAKAN AWAL UNTUK MENCAPAI SASARAN
RPJMN à DIRINCI DALAM TARGET DAN ALOKASI
PENDANAAN TAHUNAN
KEBIJAKAN BARU UNTUK MEMPERKUAT SASARAN RPJMN
SESUAI DINAMIKA PEMBANGUNAN à MERUPAKAN
“PEMBEDA” RKP TIAP TAHUNNYA
7/7/2011, [email protected]
21
KETAHANAN PANGAN: surplus dan cadangan beras
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
No
1
2
3
Kegiatan Prioritas
Perluasan areal tanam
(cetak sawah) dan
optimasi lahan
Peningkatan intensitas
tanam dengan perbaikan
jaringan irigasi
Peningkatan
produktivitas dengan
penyediaan sarana
pertanian (bantuan
benih, pupuk),
penerapan teknologi dan
penyuluhan
7/7/2011, [email protected]
22
Indikator
Capaian 2010
Target 2011
Cetak sawah
12.025 ribu ha
60,4 ribu ha
Optimasi lahan
6.250 ribu ha
11,8 ribu ha
Peningkatan/rehabilitasi
pelayanan irigasi dan rawa
495.5 ribu ha
376,7 ribu ha
Perbaikan JITUT/JIDES, dan
irigasi permukaan
108.496 ribu ha
315,3 ribu ha
Bantuan Langsung Benih
Unggul*
103.75 ribu ton
114.7 ribu ton
Cadangan Benih Nasional
11.1 ribu ton
28,5 ribu ton
Bantuan Benih Bersubsidi
51.4 ribu ton
68,5 ribu ton
Bantuan Pupuk Bersubsidi
9.315 ribu ton
11,3 juta ton
KETAHANAN ENERGI
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
No
1
2
Kegiatan Prioritas
Capaian 2010
Target 2011
Meningkatnya Produksi Minyak
Bumi (MBOPD)
980
970
Meningkatnya Produksi Gas
Bumi (MBOEPD)
1590
1.592
Meningkatnya Produksi LNG
(MMTPA)
24,12
23,29
Meningkatkan Produksi Uap
Panas Bumi (Juta Ton)
70,78
Meningkatkan Produksi Batu
Bara (Juta Ton)
275
326
Meningkatkan Domestic Market
Obligation (DMO) (Juta Ton)
75
78,97
7/7/2011, [email protected]
23
KETAHANAN ENERGI
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
No
Kegiatan Prioritas
Capaian 2010
Target 2011
73,36
73,42
Desa Mandiri Energi (DME) berbasis
BBN (Desa)
16
20
DME non-BBN (desa)
34
40
Jumlah kejadian kelangkaan pasokan
BBM and LPG (kejadian)
3
3
3
Pemenuhan BBM dalam negeri untuk
Indonesia Bagian Timur (%)
4
Bahan Bakar Nabati (BBN):
5
7/7/2011, [email protected]
24
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
No
4
5
6
KEGIATAN PRIORITAS NASIONAL 9
LH DAN PENGELOLAAN BENCANA
Kegiatan Prioritas
Indikator
• Jumlah rencana aksi daerah pengurangan risiko
bencana
• Pemenuhan kebutuhan logistik dan peralatan
kebencanaan
• Jumlah Data spasial kebencanaan
• Jumlah Sistem Informasi Kebencanaan
• Jumlah rencana kontijensi yang tersusun
Peningkatan Kemampuan
• Jumlah satuan reaksi cepat (SRC-PB)
Tanggap darurat
• Penanganan pengungsi akibat bencana secara
efektif dan terpadu
Percepatan rehabilitasi dan • Kemajuan pemulihan wilayah pasca bencana
• Rehab-Rekon Wasior.
rekonstruksi wilayah
• Rehab-Rekon dan Percepatan Mentawai
pascabencana
• Rehab-Rekon Merapi
• Erupsi
• Lahar Dingin
Pengurangan risiko
bencana
7/7/2011, [email protected]
25
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
ARAHAN PRESIDEN 2011à 2012
1. Master Plan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia
o Percepatan Pembangunan Papua, Papua Barat dan NTT
2. Perkuatan Program Pro Rakyat (Klaster 4)
o Penguatan 3 Klaster dan 6 Program Klaster 4
3. Percepatan Pencapaian MEF (Alutsista)
4. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wasior, Mentawai
dan Merapi
5. Surplus beras 10 juta ton dalam 5-10 tahun.
26
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
III. ILMU KEBUMIAN DAN
PEMBANGUNAN
NASIONAL
7/7/2011, [email protected]
7/7/2011
KONTRIBUSI
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
1. Ketersediaan air:
a. Air bersih à layanan dasar – kesra
b. Air irigasi à ketahanan pangan
2. Sumberdaya energi:
a. Input industri DN
b. Ketahanan energi: penyediaan dan cadangan
c. Peningkatan devisa – mineral dan tambang
3. Mitigasi bencana: infrastruktur, keselamatan hidup
dan kehidupan
4. Kekayaan laut à RTRW à aset daerah
7/7/2011, [email protected]
7/7/2011
Download