Sururi DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP AUDIT

advertisement
Audit 2 - Sururi
Halaman
1
•
•
•
•
Teknologi informasi (TI) berfungsi untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi serta kualitas
proses bisnis, termasuk di dalamnya proses
akuntansi.
Teknologi informasi berpengaruh besar terhadap
kualitas informasi akuntansi.
Pendekatan dan proses audit, yang ditujukan untuk
menguji keandalan laporan keuangan (informasi
akuntansi), banyak dipengaruhi oleh teknologi
informasi yang digunakan untuk melakukan proses
akuntansi.
Auditor harus memahami keunggulan dan
kelemahan TI.
Audit 2 - Sururi
Halaman
2
•
•
Pengendalian manual digantikan dengan
pengendalian elektronik, yang secara teoritis
lebih efektif dan efisien.
Kualitas pengolahan data lebih terjamin, karena
TI unggul dari sisi:



Kemampuan untuk memproses transaksi yang
komplek dalam jumlah yang besar secara efektif dan
efisien.
Konsistensi dalam proses pengolahan data.
Kemampuan dalam menjamin keandalan proses,
seperti human errors pada proses manual, antara
lain melalui otomatisasi proses.
Audit 2 - Sururi
Halaman
3
•
•
•
Pemisahan fungsi pada proses manual
digantikan dengan pemisahan fungsi secara
elektronik yang lebih efektif dan efisien.
Peluang kecurangan (fraud) dalam proses
manual diturunkan melalui proses elektronik.
Kualitas informasi dalam proses elektronik jauh
lebih tinggi dibanding kualitas informasi dari
proses manual, misalnya dari sisi: ketepatan
waktu, keakuratan informasi, kemudahan
akses, serta penyesuaian dengan kebutuhan
pengguna informasi (customizing).
Audit 2 - Sururi
Halaman
4
•
•
•
•
Kerusakan file data dan informasi karena
rusaknya hardware/software.
Kerusakan proses yang sangat masif yang
tidak dapat diketahui dengan segera.
Ketergantungan yang tinggi terhadap fungsi
hardware/software.
Kerusakan sistematis vs random, pada saat
proses manual digantikan dengan TI,
kerusakan random karena human errors dapat
diturunkan, tetapi kerusakan sistematis justru
bisa meningkat, karena program bekerja
secara konsisten.
Audit 2 - Sururi
Halaman
5
•
•
•
Unauthorized access. Akses online terhadap
data elektronik berpotensi meningkatkan risiko
akses tanpa otorisasi.
Loss of data. Data elektronik yang rata-rata
disimpan terpusat dalam data base,
meningkatkan risiko kerusakan atau hilangnya
keseluruhan data.
Visibility of audit trail. Dalam sistem
elektronik, jejak audit tidak lagi visibel (dapat
dilihat dengan nyata) sebagaimana dalam
sistem manual.
Audit 2 - Sururi
Halaman
6
•
•
Reduced human involvement (penurunan
keterlibatan manusia). Dalam kebanyakan
sistem TI, karyawan yang berhubungan dengan
pemrosesan transaksi tidak bisa melihat hasil
akhir dari proses yang dilakukannya, sehingga
mereka tidak bisa mengidentifikasi kesalahan
proses yang telah terjadi.
Lack of traditional authorization
(penghilangan otorisasi manual). Ketepatan
otorisasi sangat tergantung pada prosedur
elektronik serta keakuratan master file yang
digunakan oleh melakukan otorisasi elektronik.
Audit 2 - Sururi
Halaman
7
•
•
Reduced separation of duties. Komputer
akan melakukan beragam pekerjaan secara
simultan atas pekerjaan yang semula dilakukan
secara manual oleh staf dengan fungsi dan
tanggungjawabnya masing-masing. Penyatuan
beragam fungsi dengan TI memungkinkan staf
TI, termasuk staf lain yang memahami TI
melakukan kecurangan melalui TI.
Need for IT experience. Penggunaan TI
memerlukan staf yang memahami dan mampu
memanfaatkan keunggulan TI.
Audit 2 - Sururi
Halaman
8
•
General controls (pengendalian umum). Adalah
sistem pengendalian untuk seluruh aspek
fungsi TI, mencakup: administrasi TI,
pemisahan fungsi TI, pengembangan TI,
pengamanan akses fisik dan online terhadap
hardware/software/data, backup data, dan
perencanaan kontinjensi untuk situasi
emerjensi.
Auditor harus mengevaluasi pengendalian
umum untuk keseluruhan TI dalam
organisasi.
Audit 2 - Sururi
Halaman
9
•
Aplication controls (pengendalian aplikasi). Adalah
sistem pengendalian untuk program aplikasi yang
digunakan untuk memproses transaksi, seperti
pengendalian untuk sistem penjualan dan
penerimaan kas.
Auditor harus mengevaluasi pengendalian
aplikasi untuk setiap kategori transaksi atau
akun, karena pengendalian aplikasi bisa jadi
berbeda-beda untuk setiap kategori transaksi
atau akun.
Audit 2 - Sururi
Halaman
10
Risiko Pengubahan
Software Aplikasi Tanpa Otorisasi
Risiko Benturan
Antar Sub Sistem
Pengendalian
Aplikasi
Penerimaan Kas
Pengendalian
Aplikasi
Penggajian
Pengendalian
Aplikasi
Penjualan
Pengendalian
Aplikasi
Siklus Lainnya
Risiko Pengubahan
Master File Tanpa
Otorisasi
Audit 2 - Sururi
PENGENDALIAN UMUM
Risiko Proses
Tanpa Otorisasi
Halaman
11
Audit 2 - Sururi
Halaman
12
Download