BAB V SIMPULAN DAN SARAN V. 1. Simpulan Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji hubungan kesehatan keuangan, karakteristik aset, struktur kepemilikan, dan umur perusahaan terhadap keputusan revaluasi aset tetap. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Kesehatan keuangan memiliki hubungan negatif secara statistis signifikan terhadap keputusan revaluasi aset tetap. Semakin buruk kesehatan keuangan atau semakin tinggi rasio pengungkit perusahaan maka semakin tinggi kecenderungan manajer melakukan revaluasi aset. Kesehatan keuangan perusahaan yang direpresentasi oleh rasio pengungkit yang rendah akan meningkatkan keyakinan kreditor dalam memberikan pinjaman. Revaluasi aset dapat meningkatkan basis aset yang kemudian akan menurunkan rasio pengungkit. Apabila perusahaan memiliki rasio pengungkit yang tinggi, manajer dapat menggunakan revaluasi untuk menurunkan rasio pengungkit sebagai salah satu alat untuk menambah pendanaan melalui pinjaman. 2. Karakteristik aset memiliki hubungan positif secara statistis signifikan terhadap keputusan revaluasi aset tetap. Semakin tinggi intensitas aset tetap maka semakin tinggi kecenderungan manajer melakukan revaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajer menggunakan prosedur akuntansi yang meningkatkan nilai perusahaan 48 secara akuntansi pada aset tetap yang memiliki proporsi signifikan terhadap aset total. Perilaku manajer tersebut merupakan inisiatif ataupun respon atas tuntutan dari pemegang saham untuk memberikan informasi akuntansi secara wajar. 3. Struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara statistis signifikan terhadap keputusan revaluasi aset tetap. Adanya pemegang saham major dapat memberikan pengaruh dalam keputusan melakukan revaluasi oleh manajer. Namun, pengaruh tersebut tidak serta merta dapat mengubah atau mendorong diskresi manajer dalam pengambillan keputusan revaluasi, terutama jika terdapat motif khusus dari manajer. Oleh karena itu, struktur kepemilikan belum mampu secara empiris menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan revaluasi aset tetap. 4. Umur perusahaan tidak berpengaruh secara statistis signifikan terhadap keputusan revaluasi aset tetap. Keputusan revaluasi didasari oleh statemen bahwa nilai tercatat aset sudah tidak merefleksikan nilai sesungguhnya. Dengan demikian, revaluasi dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Akan tetapi, keputusan untuk melakukan revaluasi lebih dilandasi oleh kebermanfaatan langsung yang akan diterima. Usang atau tidaknya nilai aset menjadi tidak relevan bila disandingkan dengan keuntungan revaluasi. Oleh karena itu, umur perusahaan belum mampu secara empiris sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan revaluasi aset tetap. 49 V.2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan terutama dalam perihal data dan hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain: 1. Variabel-variabel yang diajukan dalam penelitian ini tergolong sedikit sehingga memberikan nilai prediksi yang rendah. 2. Penelitian ini memiliki fokus pada pembandingan antara perusahaan sampel yang melakukan revaluasi (setidaknya satu kali) dan perusahaan yang tidak melakukan revaluasi pada perioda 2010-2015. Dengan demikian, tidak terjadi pengujian antara perioda saat perusahaan melakukan revaluasi dan saat perusahaan tidak melakukan revaluasi. oleh karena itu, pemakai perlu berhati-hati dalam menggunakan hasil penelitian ini. 3. Beberapa perusahaan sampel pada penelitian ini memiliki klasifikasi pos aset yang berbeda. Dari data yang diperoleh, terdapat perusahaan yang menglasifikasikan tanah ke dalam pos properti investasi sehingga dapat mengurangi derajat keterbandingan penelitian ini. 4. Data difusi kepemilikan diambil dari persentase kepemilikan pemegang saham major, akan tetapi tidak mempertimbangkan ada atau tidaknya pemegang saham pengendali dan pemegang saham manajerial. Dengan demikian, pemakai hasil penelitian perlu berhati-hati dalam menggunakan hasil penelitian ini. 50 5. Hasil penelitian ini berlandaskan asumsi dan teori yang ditetapkan oleh penulis sehingga terdapat kemungkinan hasil penelitian tidak sesuai dengan praktik. V. 3. Saran Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, saran-saran bagi penelitian selanjutnya yaitu: 1. Mengajukan proposisi atau variabel yang lebih bervariasi untuk dapat memperoleh nilai prediksi yang lebih tinggi. 2. Melakukan pengujian terhadap periode terjadinya revaluasi dengan periode tidak melakukan revaluasi untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih kuat. 3. Menggunakan sampel penelitian yang memiliki klasifikasi aset yang sama sehingga dapat meningkatkan kesetaraan dalam pengujian. 4. Mempertimbangkan ada atau tidaknya pengaruh pemegang saham pengendali atau manajerial untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh struktur kepemilikan terhadap keputusan revaluasi. 5. Melaksanakan penelitian kualitatif untuk mengetahui faktor dan pertimbangan yang mempengaruhi manajer dalam keputusan revaluasi aset tetap. 51