BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank dituntut

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Bank dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan nasabah, agar selalu mendapatkan
kepercayaan dari nasabah atau masyarakat. Selain dari pelayanaan yang
diberikan Bank harus senantiasa menjaga profitabilitasnya untuk menjaga
keberlangsungan usahanya karena tujuan utama operasional bank adalah
mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal.
Saat ini semua bank di Indonesia, baik konvensional maupun
syariah mengalami penurunan profitabilitas, hal ini disebabkan karena adanya
pelambatan pertumbuhan penyaluran kredit dan diiringi pula oleh peningkatan
rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL untuk bank konvensinal
dan NPF untuk perbankan syariah). Hal ini terjadi dikarenakan, faktor tekanan
eksternal, seperti melemahnya ekonomi China dan ketidakpastian suku bunga
The Fed yang masih akan mempengaruhi ekonomi domestik, termasuk sektor
perbankan
yang
erat
hubungannya
dengan
pembiayaan
sektor
riil
(http://infobanknews.com).
Laju penetrasi perbankan syariah di tengah gempuran dari industri
perbankan konvensional memang mengalami pertumbuhan. Tetapi penetrasi
mereka hingga saat ini masih belum bisa maksimal dibanding dengan bank
konvensional. Berbagai persoalan masih menggelayut bank ini karena
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
memang masih sedikit. Sehingga sampai saat ini, market share dari perbankan
syariah tidak lebih dari 5 % dari total market perbankan secara umum
(http://ekbis.sindonews.com).
Namun di sisi lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Juni
2016, sektor perbankan syariah memiliki total aset sebesar Rp306,23 triliun
dan terdiri dari 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS)
dan 165 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Aset perbankan syariah
tersebut tumbuh sebesar 11,97% dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya (ekbis.sindonews.com)
Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 06/23/DPNP tanggal 31 Mei
2004 Bank Indonesia mengemukakan terdapat tiga rasio yang digunakan
sebagai parameter dari profitabilitas bank yakni return on assets (ROA),
return on equity (ROE) dan net interest margin (NIM).
Rasio profitabilitas yang penting bagi bank adalah Return on Asset
(ROA). ROA menggambarkan kemampuan perusaaan secara keseluruhan
dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah seluruh aktiva yang tersedia
(Syamsuddin, 2013:63).
Return on Assets (ROA) digunakan untuk mengukur profitabilitas bank
karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih
mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang
dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat. Semakin besar ROA
suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan
semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. (Dendawijaya,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
2009: 118). Oleh karena itu, dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai
ukuran kinerja perbankan. Dipilihnya industri perbankan karena kegiatan bank
sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian sektor riil.
Tingkat profitabilitas akan meningkat apabila pengendalian terhadap
aktiva tetap dilakukan secara tepat dan penggunaan modal kerja dalam
kegiatan yang produktif. Mengelola modal kerja secara efektif akan
memberikan kontribusi terhadap peningkatan profitabilitas suatu perusahaan.
Kemampuan suatu bank dalam menghasilkan profit didasari oleh
berbagai macam faktor, baik faktor eksternal maupun internal. Faktor
eksternal seperti kondisi struktur industri perbankan, persaingan di pasar,
kebijakan otoritas perbankan, sementara faktor internal ialah berbagai macam
indikator perilaku masing-masing bank dalam pelaksanaan operasionalnya.
Bank dalam menjalankan operasinya tentunya tidak lepas dari berbagai
macam risiko yang sering disebut dengan Risk Profile. Risiko usaha bank
merupakan tingkat ketidakpastian mengenai suatu hasil yang diperkirakan atau
diharapkan akan diterima.
Penilaian terhadap faktor profil risiko dalam operasional bank yang
dilakukan ada 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan,
dan risiko reputasi. Peneliti memfokuskan mengambil risiko kredit dan risiko
likuiditas.
Risiko kredit adalah risiko dari kemungkinan terjadinya kerugian bank
sebagai akibat dari tidak dilunasinya kembali kredit yang diberikan bank
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
kepada debitur. Dalam menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam
mengelola kredit bermasalah yang diberikan bank, Kualitas aktiva produktif
pada bank syariah diukur dengan Non Performing Financing/ NPF
(Muhammad,2009). NPF digunakan untuk mengukur tingkat permasalahan
pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. NPF mencerminkan risiko
pembiayaan.
Non
Performing
Financing
(NPF)
dijadikan
variabel
yang
mempengaruhi profitabilitas karena mencerminkan risiko pembiayaan.
Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah
semakin buruk. Tingkat kesehatan pembiayaan (NPF) ikut mempengaruhi
pencapaian profitabilitas bank. Pengelolaan pembiayaan sangat diperlukan
oleh bank, mengingat fungsi pembiayaan sebagai penyumbang pendapatan
terbesar bagi bank syariah (Suhada,2009).
Rasio likuiditas merupakan hal yang penting dalam operasional bank
karena sebagian besar dana yang dikelola bank bersumber dari pihak ketiga
atau masyarakat yang dititipkan dalam bentuk rekening giro, tabungan,
deposito, dan simpanan lain yang harus dibayar pada saat jatuh tempo.
Lebih banyak penelitian menggunakan obyek bank konvensional,
sehingga dalam menghitung rasio yang sering digunakan dengan istilah Loan
yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR). Pada umunya konsep yang sama
ditunjukkan pada bank syariah dalam mengukur likuiditas yaitu dengan
menggunakan Financing to Deposit Ratio (Muhamad,2009). Financing to
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Deposit Ratio (FDR) yaitu seberapa besar dana pihak ketiga bank syariah
dilepaskan untuk pembiayaan (Muhammad,2005:265).
Rasio likuiditas yang diproksikan dengan Financing to Deposit Ratio
(FDR) dijadikan variable yang mempengaruhi profitabilitas berkaitan dengan
adanya pertentangan kepentingan (conflict of interest) antara likuiditas dengan
profitabilitas.
Bila
ingin
mempertahankan
posisi
likuiditas
dengan
memperbesar cadangan kas, maka bank tidak akan memakai seluruh loanable
funds yang ada karena sebagian dikembalikan lagi dalam bentuk cadangan
tunai (cash reserve), ini berarti usaha pencapaian profitabilitas akan
berkurang. Sebaliknya jika bank ingin mempertinggi profitabilitas, maka
dengan cash reserve untuk likuiditas terpakai oleh bisnis bank, sehingga posisi
likuiditas akan turun (Sinungan, 2000: 98).
Jika rasio ini meningkat dalam batas tertentu maka akan semakin banyak
dana yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan, sehingga akan meningkatkan
laba bank, dengan asumsi bank menyalurkan dananya untuk pembiayaan yang
efektif. Dengan meningkatnya laba, maka Profitabilitas (ROA) juga akan
meningkat, karena laba merupakan komponen yang membentuk Profitabilitas
(ROA) (Budi Ponco,2008)
Disisi lain industri perbankan adalah industri yang paling banyak diatur
oleh peraturan-peraturan, yang sekaligus menjadi ukuran kinerja dunia
perbankan. Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Perbankan Indonesia
(PBI) Nomor 8/4/PBI/2006 yang mengatur tentang Good Corporate
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Governance yang dimaksudkan agar bank yang menerapkan Good Corporate
Governance dapat meningkatkan kinerjanya
GCG (good corporate governance) adalah seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak
kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan
ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau
dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan,
dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Oleh karena itu, perlu suatu penelitian tentang efektifitas corporate
governance di dalam suatu bank. Profitabilitas merupakan salah satu indikator
pengukuran kinerja maka dapat disimpulkan, penerapan good corporate
governance dapat meningkatkan profitabilitas.
Penerapan good corporate governance akan tercapai jika terdapat
hubungan antara unsur yang terkait dengan perusahaan baik unsur internal
maupun eksternal. Di dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah unsur
internal yakni unsur yang diperlukan didalam perusahaan. Unsur internal good
corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Dewan
Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah .
Dewan Direksi dalam sebuah perusahaan merupakan seseorang yang
memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh
pemilik
usaha
untuk
menjalankan
dan
(id.wikipedia.org).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
memimpin
perusahaan
7
Alexander, Fernell, Halporn (1993) dan Goodstein, Gautarn, Boeker
(1994) dalam Wardhani (2006) menyatakan bahwa jumlah dewan yang besar
menguntungkan perusahaan dari sudut pangang resource dependence yaitu
bahwa perusahaan tergantung dengan dewannya untuk dapat mengelola
sumber daya secara lebih baik. Dengan demikian, semakin besar jumlah
dewan direksi maka pengelolaan bank akan semakin baik dan meningkatkan
profitabilitas.
Dewan Komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan
pengawasan
dan
memberikan
nasihat
kepada
direktur
perusahaan
(id.wikipedia.org).
Menurut Chtourou, dkk (2001) menyatakan bahwa jumlah dewan yang
semakin besar maka mekanisme monitoring manajemen perusahaan akan
semakin baik. Dengan demikian, semakin besar jumlah dewan komisaris maka
koordinasi antar pengawas akan semakin efektif. Penyalahgunaan yang dapat
menurunkan profitabilitas bank pun dapat diminimalisir.
Dewan Pengawas Syariah adalah dewan yang bertugas memberikan
nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai
dengan prinsip syariah (PBI No. 11/33/PBI/2009).
Menurut Chtourou, dkk (2001) menyatakan bahwa jumlah dewan yang
semakin besar maka mekanisme monitoring manajemen perusahaan akan
semakin baik. Dengan demikian, semakin besar jumlah Dewan Pengawas
Syariah maka akan meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan kegiatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
bank yang sesuai dengan prinsip syariah sehingga tidak terjadi penggunaan
dana yang tidak berprinsip syariah, sehingga akan meningkatkan profitabilitas.
Pada permodalan (Capital) bank-bank diwajibkan oleh Bank Indonesia
untuk memelihara kewajiban penyediaan modal minimun sebesar 8%.
Penilaiannya ada pada Capital Adequancy Ratio (CAR) dengan jumlah
minimal 8%. Capital Adequancy Ratio (CAR) adalah rasio yang
memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung
resiko (kredit,penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai
dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber
diluar bank.
Capital Adequacy Ratio (CAR) yang merupakan indikator permodalan,
dijadikan variabel yang mempengaruhi profitabilitas didasarkan hubungannya
dengan tingkat risiko bank. Kecukupan modal berkaitan dengan penyediaan
modal sendiri yang diperlukan untuk menutup risiko kerugian yang mungkin
timbul dari pergerakan aktiva bank yang pada dasarnya sebagian besar dana
berasal dari dana pihak ketiga atau masyarakat (Sinungan, 2000: 162).
Tingginya rasio modal dapat melindungi deposan, dan memberikan
dampak meningkatnya kepercayaan masyarakat pada bank, dan akhirnya
dapat meningkatkan profitabilitas. Manajemen bank perlu meningkatkan nilai
CAR sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia minimal 8% karena dengan
modal yang cukup, bank dapat melakukan ekspansi usaha dengan lebih aman
dalam rangka meningkatkan profitabilitasnya (Yuliani,2007:33).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Selain penelitian diatas, perlu dilakukan pengujian juga terhadap ukuran
perusahaan dan pengaruhnya terhadap profitabilitas. Perusahaan yang besar
lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati
dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan
tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat. Ukuran perusahaan (company
size) secara umum dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar atau
kecilnya suatu objek. Ukuran perusahaan menunjukkan besar atau kecilnya
kekayaan atau asset yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan berukuran
besar mempunyai berbagai kelebihan dibanding perusahaan berukuran kecil.
Perusahaan besar mampu mengumpulkan piutangnya lebih cepat
dibanding perusahaan kecil. Dilihat dari sisi kemampuan memperoleh dana
untuk ekspansi bisnis, perusahaan besar mempunyai akses yang besar ke
sumber-sumber dana baik ke pasar modal maupun perbankan, untuk
membiayai investasinya dalam rangka meningkatkan labanya.
Menurut Astohar (2009), “ besaran dari perusahaan atau total asset yang
dimiliki
oleh
perusahaan
mempunyai
pengaruh
terhadap
kenaikan
profitabilitas perusahaan (perbankan)”.
Oleh karena itu, semakin besar ukuran perusahaan, semakin tinggi
profitabilitasnya. Namun, penelitian yang dilakukan Aremu dkk. (2013)
menemukan bahwa ukuran bank tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas bank (ROA), studi pada bank di Nigeria.
Penelitian Mayrosa Dewi Suhita dan Imam Mas’ud (2016) dengan judul
“Pengaruh Risk Profile, Capital, dan GCG terhadap Profitabilitas Perbankan”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.
Sedangkan GCG berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Serta CAR
dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian
ini terdapat pengembangan variabel X yaitu menambahkan variabel Firm Size
dan dalam penelitian ini terdapat perbedaan objek penelitian sebagai studi
kasusnya yaitu bukan Bank konvensional tetapi pada Bank Umum Syariah
yang beroperasi aktif di Indonesia. Berdasarkan latar belakang dan
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Risk
Profile,
Capital,
Good
Corporate
Governance, Dan Firm Size Terhadap Profitabilitas”
B. Rumusan Masalah
Kepercayaan masyarakat atau nasabah akan mempengaruhi pendapatan
bank berupa simpanan yang akan disalurkan sebagai kredit. Dalam suatu bank
untuk menunjukan kinerja yang baik dilihat dari profitabilitasnya dan yang
paling efektif adalah dari ROA nya.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang menyebutkan bahwa Risk
Profile yang diproksikan dengan NPF dan FDR mempengaruhi profitabilitas
bank. Selain itu dalam penelitian Ida Ayu Ria Paramita Handayani dan I
Wayan Putra (2016) menyatakan bahwa kedua variable tersebut berpengaruh
Positif signifikan terhadap Profitabilitas Bank.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Tingginya rasio modal (CAR) dapat memberikan dampak meningkatkan
Profitabilitas (ROA). Namun dalam Penelitian Mayrosa Dewi Suhita dan
Imam Mas’ud (2016) dengan hasil penelitiannya mengatakan bahwa dan
Capital (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
Unsur good corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah.
Semakin besar jumlah Dewan Direksi maka pengelolaan bank akan semakin
baik dan meningkatkan profitabilitas. Semakin tinggi indepedensi yang ada
dalam Dewan Komisaris, sehingga pengawasan yang dilakukan akan lebih
obyektif, terlebih lagi terdapat Dewan Pengawas Syariah yang berkualitas
sehingga profitabilitas akan lebih meningkat (PBI No. 11/33/PBI/2009).
Menurut Astohar (2009) semakin besar ukuran perusahaan, semakin
tinggi profitabilitasnya. Dan dalam penelitian Farida Shinta Dewi, Rina Arifati
dan Rita Andini (2016) mengataka bahwa the size of the company's positive
effect on Profitabilitas (ROA).
Berdasarkan uraian hasil penelitian terdahulu dan berdasarkan uraian
pada latar belakang diatas dengan dasar fenomena yang ada serta ada
perbedaan dengan hasil penelitian terdahulu, maka untuk penelitian ini
dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaruh Risk Profile terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah ?
2. Bagaimana Pengaruh Capital terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
3. Bagaimana Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah ?
4. Bagaimana Pengaruh Firm Size terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah ?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis :
1) Pengaruh Risk Profile terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
2) Pengaruh Capital terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
3) Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah
4) Pengaruh Firm Size terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
2. Kontribusi Penelitian
Kontribusi dari penelitian ini yaitu :
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk mendukung
ataupun memberikan kritik untuk membuktikan apakah teori-teori yang
yang sudah dibangun oleh para pakar ilmu ekonomi benar-benar dapat
dilakukan dalam praktiknya. Serta penulis berharap bahwa penelitian ini
dapat memberikan tambahan wawasan mengenai Profitabilitas dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2) Manfaat Praktis
a. Bagi Pihak Bank
Dengan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukanmasukan untuk pihak Bank dalam menentukan kebijakan-kebijakan
atau solusi guna meningkatkan profitabilitas agar lebih baik lagi.
b. Bagi Pihak Lain (umum)
Penelitian ini diharapkan untuk memberikan informasi tentang kinerja
industry perbankan sehingga menjadi suatu referensi apakah akan
melakukan penyimpanan atau melakukan kredit dengan pihak bank.
Bagi kalangan akademisi yang melakukan penelitian dengan topik
sejenis, diharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan informasi
dan referensi tambahan.
c. Bagi Penulis
Dari adanya penelitian ini meruapakan suatu pembelajaran, tambahan
ilmu pengetahuan yang di dapat dalam praktek dan aplikasi ilmu yang
sudah di peroleh ketika proses perkuliahan dengan yang ditemukan
dalam praktek. Karena dengan melakukan penelitian ini peneliti bisa
mengetahui hasil atas rumusan masalah yang timbul atas fenomena
yang ada dan megaplikasikan ilmu dan teori yang sudah didapatkan
saat perkuliahan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download