Global Markets Group SUm Daily Industry Update Economic Research 15 Maret 2016 Info Industri Nilai ekspor Indonesia Februari 2016 mencapai US$11,30 miliar atau meningkat 7,80 persen dibanding ekspor Januari 2016. Sementara dibanding Februari 2015 menurun 7,18 persen. Ekspor nonmigas Februari 2016 mencapai US$10,19 miliar, naik 8,67 persen dibanding Januari 2016, sementara dibanding ekspor Februari 2015 turun 2,25 persen. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Jan-Feb 15 mencapai US$21,78 miliar atau menurun 14,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2015, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$19,56 miliar atau menurun 9,89 persen. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Februari 2016 terhadap Januari 2016 terjadi pada perhiasan/permata sebesar US$593,7 juta (153,80 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$48,7 juta (4,44 persen). Ekspor nonmigas ke Amerika Serikat Februari 2016 mencapai angka terbesar yaitu US$1,15 miliar, disusul Jepang US$1,11 miliar dan Tiongkok US$0,95 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 31,42 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,11 miliar. Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari?Februari 2016 turun 7,69 persen dibanding periode yang sama tahun 2015, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 21,12 persen, demikian juga ekspor hasil pertanian turun 14,80 persen. Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari?Februari 2016 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$3,95 miliar (18,13 persen), diikuti Jawa Timur US$3,10 miliar (14,25 persen) dan Kalimantan Timur U$2,21 miliar (10,13 persen). Sementara, nilai impor Indonesia Februari 2016 mencapai US$10,16 miliar atau turun 2,91 persen apabila dibandingkan Januari 2016, demikian pula apabila dibanding Februari 2015 turun 11,71 persen. Impor nonmigas Februari 2016 mencapai US$9,05 miliar atau turun 2,13 persen jika dibandingkan Januari 2016, demikian pula apabila dibandingkan Februari 2015 turun 7,58 persen. Impor migas Februari 2016 mencapai US$1,11 miliar atau turun 8,79 persen jika dibandingkan Januari 2016, demikian pula apabila dibandingkan Februari 2015 turun 35,21 persen. Secara kumulatif nilai impor Januari–Februari 2016 mencapai US$20,63 miliar atau turun 14,48 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas US$2,34 miliar (turun 39,09 persen) dan nonmigas US$18,29 miliar (turun 9,83 persen). Peningkatan impor nonmigas terbesar Februari 2016 adalah golongan kendaraan dan bagiannya US$129,2 juta (35,35 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanik US$187,1 miliar (10,41 persen). Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–Februari 2016 adalah Tiongkok dengan nilai US$4,87 miliar (26,65 persen), Jepang US$1,92 miliar (10,50 persen), dan Thailand US$1,48 miliar (8,11 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22,22 persen, sementara dari Uni Eropa 9,68 persen. Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Februari 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 19,18 persen dan 12,62 persen. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 34,38 persen. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pembangunan 30 waduk yang tengah berjalan dapat tuntas pada 2019 mendatang. Waduk tersebut merupakan akumulasi dari program pembangunan 49 waduk pada pemerintahan Jokowi—Jusuf Kalla dan juga pembangunan waduk yang telah dicanangkan pada masa pemerintahan sebelumnya. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Mudjiadi mengungkapkan pada periode 2014-2019, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mempunyai program pembangunan 49 waduk baru. Selain itu juga masih berlangsung pembangunan 16 waduk yang belum selesai dari periselain itu juga melanjutkan pembangunan 16 waduk yang belum selesai, jadi total waduk yang dikerjakan adalah 65 waduk. Adapun hingga saat ini, ujarnya, sebanyak 6 waduk telah diselesaikan konstruksinya, yaitu waduk Nipah di Madura, Bajulmati di Banyuwangi, Titab di Bali, Jatigede di Sumedang, Rajui di Aceh dan Pandan Duri di Nusa Tenggara Barat. Sementara pada 2017, pihaknya memperkirakan ada beberapa waduk yang juga rampung pengerjaannya, yaitu waduk Gondang dan Logung di Jawa Tengah dan Teritip di Kalimantan Timur. Dari 65 waduk yang tengah dikerjakan, sebanyak 49 d iantaranya dibangun pada periode 2014-2019. Dari jumlah tersebut telah dimulai di tahun 2015 sebanyak 13 waduk yaitu Keureto (Aceh), Seigong (Kepulauan Riau), Karian (Banten), Logung di (Jawa Tengah), Telaga Waja (Bali), Tapin (Kalimantan Selatan), Passeloreng (Sulawesi Selatan), Lolak (Sulawesi Utara), Raknamo dan Rotiklod (NTT), Tanju, Mila dan Bintang Bano (NTB). Adapun pada tahun ini, pemerintah akan membangun 8 waduk, yaitu, Waduk Rukoh (Aceh), Sukaraja (Lampung), Sukamahi, Ciawi, Cipanas (Jabar), Keris, Ladongi (Sulteng) dan Kuwil (Sultra). Emiten distributor bahan bakar minyak PT AKR Corporindo Tbk. membidik pendapatan pada tahun ini bakal meningkat 12%-15% menjadi Rp22,13 triliun hingga Rp22,72 triliun, setelah tahun lalu terkoreksi 12,03% lantaran tekanan harga minyak mentah. Direktur & Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo Suresh Vembu mengatakan peningkatan pendapatan yang dibidik perseroan pada tahun ini lebih banyak dikontribusi dari penjualan BBM, bahan kimia, dan penjualan lahan industri. Untuk menggenjot kinerja pada tahun ini, emiten berkode saham AKRA tersebut berencana menganggarkan belanja modal (capital expenditure/Capex) Rp500 miliar-Rp700 miliar. Belanja modal tahun ini meroket 183%-257% dari realisasi investasi tahun lalu Rp272 miliar. Alokasi belanja modal tahun ini bakal dirogoh dari kas internal. China Communication Construction Company (CCCC) mengklaim pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung nantinya akan memuaskan berbagai pihak. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.32/2014 tentang KEK Bitung disebutkan bahwa KEK tersebut memiliki luasan 534 hektare (Ha). Dengan area seluas itu, pemerintah berencana membaginya menjadi tiga zona yakni zona industri, zona logistik dan zona pengolahan ekspor. Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyambut baik rencana CCCC untuk Kawasan Ekonomi Khusus Bitung. Menurutnya, perusahaan asal Negeri Tirai Bambu berjanji akan mengerjakan secara maksimal pengembangan kawasan tersebut. KEK Bitung akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Bitung. Pelabuhan ini telah ditetapkan sebagai pelabuhan hub internasional melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019. Selain itu, guna memastikan jalur distribusi barang, pemerintah daerah sedang membangun jalan tol Manado menuju Bitung sepanjang 39 kilometer sebagai infrastruktur penunjang. Sayangnya, pengembangan KEK ini tampak jalan di tempat seiring rumitnya pembebasan lahan. Paket kebijakan ekonomi jilid III yang diluncurkan pemerintah pada Oktober lalu memberi dampak positif bagi pertumbuhan industri di Indonesia. Adapun paket kebijakan yang berupa insentif diskon tarif listrik pemakaian tambahan pada pukul 23.00 hingga 08.00 diklaim meningkatkan konsumsi listrik bagi industri. Berdasarkan data PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), penjualan listrik untuk industri skala besar bulan ini tumbuh sebesar 10,74% dibanding pada Februari tahun lalu. Angka pertumbuhan ini meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan industri Januari 2016 yang hanya sebesar 6,21%. Industri skala besar yang tumbuh menggembirakan ini antara lain industri kimia, semen, baja, kertas/pulp. Untuk penjualan industri skala menengah juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan meskipun tidak sebesar pertumbuhan konsumsi listrik pelanggan industri besar yaitu mencapai 3,53%. Sementara itu, pertumbuhan pada Januari 2016 hanya sebesar 0,9%. Sebanyak 6.406 pelanggan dari 12.267 pelanggan I3 mengalami tren pertumbuhan pemakaian yang positif. Industri menengah yang mengalami pertumbuhan adalah sektor industri makanan dan minuman, semen, baja, furnitur, farmasi, dan spare part. Sebanyak 8% dari total pelanggan industri skala besar yang mengalami kenaikan konsumsi telah mengikuti program diskon tarif pemakaian malam hari. Selain itu, peningkatan penjualan di sektor industri pada Februari 2016 dibanding Februari 2015 disebabkan kondisi perekonomian yang semakin stabil dan penurunan tarif untuk I3 sebesar 5,88% dan I4 sebesar 3,45%. Sumber: bisnis.com, BPS PT Bank Maybank Indonesia – Global Markets Group 1 Global Markets Group Economic Research Indikator Konsumsi Indonesia Indeks Harga Properti di 16 Kota Besar Residential Property Price Index: 16 City: Small (Indonesia) 10 BI Rate (%) Inflation (% YoY) Core Inflation (% YoY) 7.5 Residential Property Price Index: 16 City: Medium (Indonesia) 220.0 200.0 5 Residential Property Price Index: 16 City: Large (Indonesia) Residential Property Price Index: 16 City (Indonesia) 180.0 160.0 2.5 Feb-16 Nov-15 May-… 120.0 Aug-15 Feb-15 Nov-14 May-… Aug-14 Feb-14 Nov-13 May-… Aug-13 Feb-13 Nov-12 May-… Aug-12 Feb-12 Nov-11 May-… Feb-11 0 Aug-11 140.0 Sumber: CEIC Sumber: CEIC Data Penjualan Otomotif Harga Komoditas Total Penjualan Mobil (Ribu Unit) 240 Total Penjualan Motor (Ribu Unit) (Kanan) 800 210 180 600 150 120 90 400 Satuan Harga Minyak Brent USD/bbl 39 CPO MYR/ton 2,502 Batubara (4,200 kcal) USD/ton Nikel 3 Bulan USD/MT 8,610 USd/lb 223 USD/TOunce 1,228 Tembaga 60 30 Komoditas 200 Emas Dunia 31 Sumber: Bloomberg Sumber: Bloomberg Perkembangan Ekspor Indonesia Sumber: CEIC PT Bank Maybank Indonesia – Global Markets Group 2 Global Markets Group Economic Research Indikator Ekonomi Makro Indicators Inflation (%YoY) Inflation (% avg) Core Inflation (%YoY) Core Inflation (% avg) Exchange Rate Eop (Rp/US$) Exchange Rate Avg (Rp/US$) Curent Account (% GDP) Fiscal Balance (% GDP) Interest Rate BI Rate (% p.a) Time Deposit 3 month (% p.a) Lending rate working capital (% p.a) 2013 2014 2015 2016F 2017F 8.08 6.40 4.32 4.20 12189 10564 -3.19 -2.33 8.36 6.42 4.93 4.53 12440 11885 -3.09 -2.20 3.35 6.38 3.95 4.89 13795 13458 -2.06 -2.80 4.69 4.36 3.82 3.68 12500 12992 -2.45 -2.40 4.41 4.81 3.85 3.87 12000 12194 -2.64 -2.30 7.50 7.61 12.12 7.75 8.95 12.81 7.50 7.99 12.46 6.75 7.21 11.77 6.50 6.95 11.52 26.53 13.67 20.43 34.95 21.60 13.60 1.77 1230 10.18 7744 9.62 172.4 6.25 99.4 5.58 17.29 11.51 10.83 13.16 11.58 12.29 2.16 1208 -1.78 7867 1.59 160.8 5.94 111.9 5.02 11.86 9.09 9.04 14.69 10.44 7.26 2.49 1013 -16.12 6480 -17.63 290.3 6.18 105.9 4.79 13.89 11.76 12.11 15.07 12.77 10.06 2.37 1106 9.16 6868 5.98 324.5 6.00 110.6 5.20 15.59 12.39 13.96 16.59 14.22 12.09 2.26 1213 9.65 7520 9.50 n/a 5.90 115.5 5.60 Credit Growth (% YoY) Property Credit Consumer credit Working Capital Credit Investment Credit Total Credit Deposit NPL Commercial Banks (%) Car Sales (1000 Units) Car Sales Growth (%) Motorcycle Sales (1000 Units) Motorcycle Sales Growth (%) Government Capex (Rp tn) Unemployment Rate (%) International Reserve (US$ bn) GDP Growth (%) Note : the red numbers are forecas t Source : Maybank Indones ia Economic Res earch MAYBANK INDONESIA ECONOMIC RESEARCH DIVISION Sentral Senayan III, 8th Floor Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno - Senayan Jakarta 10270, Indonesia Ph: +62 (021) 29228888 Fax: +62 (021) 29228849 Juniman Chief Economist [email protected] Anup Kumar Bond Analyst [email protected] Myrdal Gunarto Economist [email protected] DISCLAIMER: The information contained has been taken from sources we deem reliable. PT Bank Maybank Indonesia and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents disclaim any liabilities including the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions thereof. The information contained in this report is not to be taken as any recommendation made by PT Bank Maybank Indonesia or any other person to enter any agreement with regard to any investment mentioned in this document. This report is prepared for general circulation. It does not have regards to the specific person who may receive this report. In considering any investments you should make your own independent assessment and seek your own professional financial and legal advice. ANALYST CERTIFICATION: Each contributor to this report hereby certifies that all the views expressed accurately reflect our views3about of 3 the companies, securities and all pertinent variables. It is also certified that the biews and recommendations contained in this report are not and will not be influenced by any part or all of our compensation.