1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
ditentukan oleh fungsi yang sangat penting dalam kepemimpinan, yaitu
pengambilan keputusan. Semakin tinggi posisi seseorang dalam kepemimpinan
organisasi maka pengambilan keputusan menjadi tugas utama yang harus
dilakukan.
Keputusan adalah penilaian atau pilihan antara dua hal atau lebih yang
timbul dalam situasi tertentu. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Siswanto
(2012:171) dimana “pengambilan keputusan adalah serangkaian aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan yang sedang
dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang dianggap paling rasional
dan sesuai dengan lingkungan organisasi”. Sementara Davis yang dikutip oleh
Syamsi (2007:3) mengemukakan bahwa keputusan adalah pemecahan masalah
yang dihadapinya dengan tegas.
Pengambilan keputusan mempunyai arti sangat penting bagi organisasi, maju
dan mundurnya suatu organisasi ditentukan oleh seorang pemimpin dalam
mengambil keputusan. Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi dasar
kepemimpinan dalam menjalankan organisasi. Sedangkan kepemimpinan menurut
Lipham (1974;150) merupakan intisari dari keseluruhan proses administrasi. Maka
pengambilan keputusan dapat dimaknai sebagai intisari dari proses administrasi
dalam organisasi, dan menjadi tanggung jawab utama pimpinan sebagai
administrator organisasi.
Salah satu tugas seorang kepala sekolah atas pertimbangan kelompok
ataupun secara individu kepala sekolah itu sendiri adalah pengambilan keputusan,
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2
kepala sekolah harus menjalankan fungsinya sebagai pimpinan dan pengelola
pendidikan lebih dari itu salah satu fungsinya adalah dapat mengambil keputusan
secara tepat sesuai dengan kebutuhan sekolah masing – masing. Kepala sekolah
merupakan salah satu komponen penting dalam proses pencapaian tujuan di
sekolah, hal ini terlihat dari peran dan tugas yang diembannya yaitu sebagai
edukator, manager, administrator, supervisor, leader, inovator dan sebagai
motivator (Depdikbud 1999).
Kepala sekolah juga memiliki tanggung jawab yang besar terhadap
eksistensi dan kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Karenanya Goldhammer dan
Becker (Davis dan Thomas, 1989: 17) juga menyatakan bahwa dalam sekolah
yang bagus tidak dapat dihindari akan dijumpai kepala sekolah yang agresif,
dinamis dan secara profesional berhati-hati dalam menyediakan program –
program pendidikan yang dianggap penting. Tidak ada sekolah baik dengan kepala
sekolah jelek, atau sekolah jelek dengan kepala sekolah baik. Banyak sekolah yang
gagal berbalik menjadi sukses, dan sekolah yang bagus menjadi merosot dengan
tajam. Membaik dan memburuknya sekolah dapat dilacak dari kualitas kepala
sekolahnya.
Dalam mengambil keputusan pimpinan harus berhati – hati, karena
keputusan merupakan permulaan dari suatu tindakan. Jika pemulaan baik maka
hasil dari pekerjaanpun akan baik sesuai dengan yang diharapkan. Kesalahan
dalam pengambilan keputusan biasanya sadar atau tidak sadar dilakukan oleh para
pimpinan organisasi. Kesalahan tersebut bisa disebabkan oleh berbagai macam
faktor diantaranya adalah sumber informasi yang diperoleh pimpinan kurang dan
strategi yang digunakan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan kurang
sesuai dengan apa yang akan diputuskan sehingga keputusan yang diambil kurang
efektif.
Dalam Permen No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah
Madrasah mengamanatkan kepala sekolah untuk memiliki kemampuan managerial
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
yang antara lain kemampuan menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk
berbagai tingkatan perencanaan, mengembangkan organisasi sekolah/madrasah
sesuai
dengan
kebutuhan,
memimpin
sekolah/madrasah
dalam
rangka
pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal, mengelola
perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar
yang efektif, mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal dan mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah
dalam rangka pendayagunaan secara optimal. Dengan kata lain, tugas kepala
sekolah pada suatu sekolah dapat disamakan dengan tugas managerial pada
umumnya, yaitu melakukan pengelolaan terhadap semua sumber daya yang ada di
sekolah dan sekitarnya.
Salah satu hal yang membedakan adalah bahwa tugas kepala sekolah dalam
melakukan kegiatan managerial masih terkait dengan stakeholder diatasnya,
misalnya Kepala Dinas, Pemerintah Kota, Kabupaten dan seterusnya. Dalam posisi
ini sebenarnya tugas kepala sekolah identik dengan tugas middle management
yang model pengambilan keputusannya lebih bersifat taktis daripada strategis.
Kebijakan taktis memerlukan kecepatan dan ketepatan agar masalah yang dihadapi
juga cepat teratasi dengan baik.
Selama ini kesulitan yang terjadi dalam melaksanakan tugas tersebut antara
lain dalam pengambilan keputusan dan perencanaan yang menyangkut hal – hal
teknis antara lain : menentukan pagu kelas baru dan jumlah siswa per-kelas,
menentukan besaran kreteria ketuntasan minimal, menyusun RAPBS, penyesuaian
– penyesuaian / revisi perencanaan apabila terjadi perubahan baik pada jenjang
diatasnya (kepala dinas, pemerintah Kota Kabupaten, dst.) maupun pada jenjang
dibawahnya (guru, siswa, walimurid, masyarakat, dsb). Kesulitan – kesulitan
tersebut terjadi antara lain karena kurangnya ketersedian data / informasi yang upto-date terkait dengan parameter – parameter perencanaan dan pengambilan
keputusan yang dimaksud di atas. Hal ini sebagai mana yang diungkapkan oleh
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
Wakasek Urusan Kurikulum SMP N 1 Bandung Mardiana di ruang Wakasek
“Dikatakan bahwa ketersediaan informasi yang valid akan sangat memudahkan
pimpinan dalam mengambil keputusan khususnya saat ini dengan bantuan
komputer untuk menyimpan data sehingga informasi dapat dengan mudah
diperoleh terutama untuk mengambil keputusan yang sifatnya segera dan
memerlukan data yang benar – benar akurat” hal yang tidak jauh berbeda
diutarakan oleh Dudi Wakasek Kesiswaan SMP Darul Hikam, dimana pimpinan
sangat dimudahkan dalam pengambilan keputusan dengan bantuan sistem
informasi manajemen berbasis komputer.
Pada dasarnya pengambilan keputusan yang dilakukan kepala sekolah
memerlukan pertimbangan dari objek yang menjadi kewenangan dan tanggung
jawabnya yaitu (siswa, guru, kondisi sekolah, masyarakat, lingkungan dsb) serta
memperhatikan kebijakan – kebijakan yang diambil oleh pemangku kepentingan
diatasnya baik dari pemerintah daerah maupun pusat, serta keadaan – keadaan lain
yang ikut berpengaruh, misalnya perkembangan teknologi, sosial dan budaya
masyarakat.
Dalam membuat keputusan yang efektif banyak hal yang perlu diperhatikan,
hal tersebut dapat mencakup masalah dasar yang digunakan dalam pengambilan
keputusan, jenis keputusan, keterlibatan orang – orang (bawahan) dalam
mengambil
keputusan,
bentuk
pengambilan
keputusan,
dan
efektivitas
pengambilan keputusan oleh pimpinan. Disamping itu menurut Rivai (2004:151)
pengambilan keputusan dapat dilihat dari dua aspek yaitu proses dan gaya
pengambilan keputusan.
Menyadari akan arti penting dalam pengambilan keputusan bagi organisasi
khususnya sekolah, maka kepala sekolah perlu melakukan peningkatan
kemampuan dalam pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil efektif
dan memiliki dampak yang baik. Menurut Maier dalam Ibnu Syamsi (2007:10)
suatu keputusan itu efektif atau tidak dengan mendasarkan diri pada penilaian,
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
penerimaan, kemudian dibandingkan dengan kualitas keputusan itu. Kualitas suatu
keputusan itu sendiri dapat diketahui dari tingkatan tertentu dimana faktor yang
bersifat teknis dan rasional memegang peranan penting dalam memilih alternatif
dan penerimaan itu sendiri menunjukan adanya dukungan dan kepatuhan terhadap
keputusan.
Terkait dengan pentingnya pengambilan keputusan dari kepala sekolah,
maka sekolah diharapkan memiliki sistem informasi manajemen dalam
mendukung pengambilan keputusan. Data yang kemudian diolah menjadi sebuah
informasi sudah barang tentu sangat diperlukan oleh pihak manajemen sekolah
dalam upaya pengambilan keputusan yang merupakan bagian sangat penting
dalam organisasi. Sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya bagi pihak
pengambil keputusan dalam hal ini kepala sekolah merupakan hal terpenting untuk
dapat menentukan dan membuat keputusan – keputusan strategis terhadap langkah
apa yang akan ditempuh oleh organisasi sekolah dalam mencapai tujuan ataupun
menyelesaikan masalah.
Dalam jurnal Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas
Pengambilan
Keputusan
Pada
Kantor
PT.
Bosowa
Marga
Nusantara,
“pengambilan keputusan yang tepat dan bijaksana adalah bagaimana para
pengambil keputusan secara cermat menetapkan kebijakan strategi yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan”. Dalam pengertian ini strategi yang
dimaksud adalah mengenai telaah kepada setiap alternatif pilihan atau peluang
yang tersedia untuk membuat keputusan yang tepat dari hasil informasi yang
diperoleh oleh pengambil keputusan agar keputusannya efektif.
Menurut Husain dan Wibowo (2002) sistem informasi manajemen
merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Data sebagai penunjang informasi sudah pasti sangat diperlukan oleh pihak
manajemen sekolah sebagai upaya untuk memudahkan pimpinan dalam
mengambil keputusan yang merupakan bagian penting dalam organisasi. Sumber
informasi yang akurat dan dapat dipercaya bagi pihak pengambil keputusan
merupakan hal terpenting untuk dapat menentukan dan membuat keputusan –
keputusan strategis terhadap langkah apa yang akan ditempuh organisasi dalam
mencapai tujuan.
Peranan
sistem
informasi
manajemen
dalam
mendukung
kegiatan
operasional organisasi adalah sangat mutlak. Organisasi diharuskan memiliki
sistem informasi manajemen yang baik karena dengan dukungan informasi yang
baik maka diharapkan para pimpinan dapat menentukan langkah strategis yang
paling baik dari berbagai pilihan yang ada.
Menurut Stoner (1996), SIM merupakan metode formal yang menyediakan
informasi akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses
pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsinya
secara efektif. Sedangkan Raymond McLeod, Jr dan George P. Schell (2007)
mendefinisikan SIM sebagai suatu sistem berbasis komputer yang membuat
informasi tersedia bagi para pengguna yang memilki kebutuhan serupa. Dengan
demikian SIM memiliki peran yang sangat penting sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan suatu organisasi.
Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan akan dapat berjalan dan
berkembang secara dinamis manakala kegiatan – kegiatan manjerial maupun
operatif berfungsi dengan baik. Sebagai salah satu elemen manajemen, SIM
memiliki peran vital dalam kekokohan lembaga tersebut. Karena dalam
pengambilan keputusan lembaga membutuhkan informasi yang akurat dan mudah.
Informasi ini berorientasi pada kepentingan manajemen organisasi, perancangan
dan operasionalisasinya berdasarkan arahan manajemen dan telah disusun
sedemikian hingga untuk tujuan organisasi.
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
Dalam dunia pendidikan, SIM dapat diimplementasikan dalam beberapa
bidang pendidikan, yaitu:
1. Implementasi SIM bidang Akademik
2. Implementasi SIM bidang Kesiswaan
3. Implementasi SIM bidang Personalia
4. Implementasi SIM bidang Sarana dan Prasarana (SARPRAS)
5. Implementasi SIM bidang Hubungan Masyarakat (HUMAS)
Sebuah lembaga sekolah dapat juga mengimplementasikan SIM dalam
bidang-bidang lain yang dikembangkan oleh sekolah. Pada dasarnya seluruh
kegiatan yang berlangsung dalam sebuah sekolah merupakan akibat atau
konsekuensi dari berbagai keputusan yang diambil pimpinan. Apakah pada
akhirnya sekolah berhasil mencapai sasaran secara efisien atau sebaliknya
mengalami kegagalan, ditentukan oleh ketepatan dari berbagai keputusan yang
diambil pimpinan.
Esensi dari sebuah pengambilan keputusan adalah proses penentuan pilihan
(Sharf, 1992:303). Secara alami, manusia akan diperhadapkan kepada berbagai
pilihan dan secara alami juga ia dilatih mengambil keputusan dari pilihan-pilihan
hidup yang dialaminya. Oleh karena itu sesungguhnya manusia akan terus
menerus menentukan pilihan hidup dari waktu ke waktu sampai akhir kehidupan.
Proses inilah yang disebut dengan pengambilan keputusan (Sharf, 1992 : 303).
Jadi, esensi dari sebuah pengambilan keputusan adalah proses penentuan pilhan.
Hanya saja pada kenyataannya ada individu yang mampu dengan tepat mengambil
keputusan ada juga yang tidak mampu, kenyataan seperti ini terjadi mungkin
disebabkan oleh kesalahan strategi yang digunakannya.
Wildavsky (Danim, 2002;98) mengemukakan bahwa salah satu preposisi
tentang kompetensi manajerial bagi kepala sekolah atau calon kepala sekolah,
bahwa “Kompetensi minimal seorang kepala sekolah adalah memiliki pengetahuan
dan keterampilan dalam bidang keadministrasian sekolah, keterampilan hubungan
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
manusiawi dengan staf, siswa, dan masyarakat, dan keterampilan teknis
instruksional dan non instruksional” artinya kompetensi minimal tersebut sudah
jelas menggambarkan bahwa haruslah memilik keterampilan dalam bidang
keadministrasian sekolah dimana salah satunya adalah kemampuan mengambil
keputusan, serta hubungan yang baik dengan sesama manusia yang terlibat di
sekolah sehingga dalam pengambilan keputusan dapat efektif.
Kepala sekolah yang memahami cara bertindak efektif dalam memanfaatkan
otonomi yang ada di sekolah saat ini, haruslah memiliki kemampuan bekerja sama
yang baik, kemampuan mengambil keputusan yang baik, memiliki kemampuan
mengerahkan segenap sumber daya yang tersedia maupun yang belum tersedia,
artinya kepala sekolah haruslah seorang yang mandiri yang tidak tergantung pada
pihak lain dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah.
Kemampuan dalam pengambilan keputusan sebenarnya berkisar pada
bagaimana seorang kepala sekolah memutuskan suatu permasalahan dengan cepat
dan tepat atau efektif dengan menggunakan data dan fakta sebagai informasi
dalam mengambil keputusan. Untuk mendapatkan informasi tentunya seorang
kepala sekolah tidak hanya tinggal diam menunggu informasi itu sampai di
mejanya, kepala sekolah yang baik tentunya akan menggali lebih dalam informasi
yang ada agar keputusan yang kelak akan diambil tidak keliru.
Langkah – langkah yang harus dilakukan individu dalam mengambil
keputusan adalah menentukan tujuan, mengidentifikasi pilihan, menganalisis
informasi, dan menentukan pilihan (Campbell, et al 1997;15). Untuk mencapai
langkah tersebut kepala sekolah dapat bertanya kepada seluruh staf yang ada di
sekolah mengenai apa saja yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
dipecahkan untuk diambil keputusan yang terbaik, biasanya prinsip 5W+1H sangat
membantu seorang pimpinan dalam pengambilan keputusan, serta sumber
informasi yang didapat harus jelas dengan didukung data dan fakta jangan sampai
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
seorang kepala sekolah mendapat informasi yang tidak jelas asal usulnya sehingga
keliru dalam pengambilan keputusannya.
Adapun penelitian terdahulu yang menjadi pertimbangan dalam penelitian
ini, yaitu :
1.
Efektivitas Sistem Pengambilan Keputusan kepala SLTP di Kota Bogor.
(Rahmat, M.Pd).
Dalam
penelitian ini dijelaskan bahwa peran kepala sekolah sebagai
pengambil keputusan di sekolah sangat strategis dimana kepala sekolah telah
melakukan langkah – langkah pengambilan keputusan yang efektif.
Pengambilan keputusan tersebut didasarkan pada visi, misi dan tujuan
lembaganya dengan mendefinisiskan masalah, memilih alternatif terbaik dan
meliatkan berbagai pihak dalam pengambilan keputusan yang bersifat
organisasional. Hanya saja kelemahan yang ditemukan dalam penelitian ini
setiap keputusan yang diambil tidak didukung oleh sistem informasi yang
baik, informasi yang digunakan oleh kepala sekolah lebih banyak bersumber
dari pengelolaan secara manual dan terkadang tiak terdokumentasikan.
2.
Persepsi Guru Terhadap Pengambilan Keputusan Oleh Kepala Sekolah di
SMP Negeri Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar (Husni Yanti).
Berdasrkan hasil penelitian ini dijelaskan bahwa persepsi guru terhadap proses
pengambilan keputusan yang dilakukan kepala SMP Negeri di Kecamatan
Rambatan Kabupaten Tanah Datar berada pada kategori cukup baik, yaitu
dengan persentase Selalu dan Sering sebesar 78,91%. Persepsi guru terhadap
efektivitas pengambilan keputusan berada pada kategori cukup yaitu 76,67%
jadi persepsi guru terhadap pengambilan keputusan yang dilakukan kepala
SMP Negeri Kecamatan Rambatan kabupaten Tanah Datar berada pada
kategori cukup baik yaitu dengan persentase selalau dan sering 77,79%.
3.
Persepsi Pegawai Terhadap Pengambilan Keputusan Oleh Pimpinan Pada
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Agam (Litdia Diana).
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diketahui proses pengambilan
keputusan oleh pimpinan berdasrkan persepsi pegawai pada Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Agam terlaksana dengan cukup baik, gaya
pengambilan keputusan oleh pimpinan berdasarkan persepsi pegawai berada
pada kategori cukup baik dan efektivitas pengambilan keputusan oleh
pimpinan berada pada kategori cukup baik.
Berdasarkan dasar pemikiran diatas, maka penulis tertarik mengadakan
penelitian dengan judul “Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen dan Strategi
Pengambilan Keputusan Terhadap Efektivitas Pengambilan Keputusan Kepala
SMP Se – Kota Bandung.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Suatu keputusan itu efektif atau tidaknya dengan mendasarkan diri pada
penilaian, penerimaan kemudian dibandingkan dengan kualitas keputusan itu
(Maier dalam Ibnu Syamsi; 2007).
Sementara Manullang (1986) berpendapat untuk mengetahui pengambilan
keputusan yang efektif dengan mengelompokannya kedalam lima tahapan yang
berurutan yaitu (1) Tahap Penerimaan; (2) Tahap Mencari Alternatif; (3) Tahap
Penilaian Alternatif; (4) Tahap Menentukan Pilihan dan menjadi terikat; (5)
Tahap Berpegang Pada Keputusan.
Sejalan dengan alur pikir itu, ibnu syamsi (2007) mengemukakan bahwa
pengambilan keputusan berkaitan erat dengan keseimbangan antar disiplin dan
kepatuhan institusional, berkaitan dengan pertimbangan dan perlakuan
manusiawi oleh pimpinan terhadap bawahannya. Dengan demikian proses
pengambilan keputusan yang efektif perlu didukung dengan efektivitas
komunikasi antar pimpinan dan bawahan.
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
Proses pengambilan keputusan itu sendiri memerlukan berbagai
pertimbangan dari berbagai unsur. Secara internal pada bagian awal tadi sudah
dinyatakan dapat saja pengambilan keputusan itu menggunakan intuisi, daya
ingat, atau logika. Sementara pada bagian lain disebutkan pula bahwa
pengambilan keputusan yang baik itu memerlukan informasi lalu dalam
prosesnya perlu adanya dukungan sistem informasi yang baik agar informasi
yang diperoleh itu relevan dengan keadaan sebenarnya dengan menggunakan
data, fakta, alternatif pilihan bahkan manusia yang terlibat dalam implementasi
keputusan. Hal ini menjadi lebih penting manakala diketahui bahwa suksesnya
implementasi keputusan di sekolah itu ditentukan pula oleh stabilitas seluruh
personal sekolah dalam menunjang pengambilan dan penerapan keputusan.
Dengan tugas yang diembannya dan keterbatasan waktu, sering kali sulit
bagi kepala sekolah untuk dapat memperoleh semua informasi tersebut
kemudian menelaah, mengolah untuk dapat menjadi keputusan yang tepat dan
tepat. Dengan demikian ketersedian data yang valid dan penyajian yang tepat
diharapkan dapat membantu kepala sekolah dalam menentukan keputusan –
keputusan khususnya yang bersifat insidental dan segera.
Strategi pengambilan keputusan berkaitan dengan kemampuan pimpinan
dalam pengambilan keputusan, strategi pengambilan keputusan adalah proses
penentuan pilihan dari beberapa alternatif yang ada dalam pengambilan
keputusan (Sharf, 1992;303).
Selain penerimaan dan kualitas keputusan faktor lain yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah iklim organisasi, gaya kepemimpinan dan
bagaimana komunikasi dalam organisasi tersebut. semua itu berkaitan dengan
bagaimana kecakapan seorang pimpinan dalam memimpin organisasinya.
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12
Gambar 1.1
Faktor yang mempengaruhi Efektivitas pengambilan Keputusan
Dari beberapa penjelasan diatas efektivitas pengambilan keputusan
dipengaruhi oleh beberapa faktor dan yang akan penulis teliti adalah
pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan.
2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini supaya tidak meluas,
maka permasalahannya perlu dibatasi dalam bentuk rumusan masalah. Menurut
Sugiyono (2009:35) “rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.” Berdasarkan permasalahan
diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran pemanfaatan sistem informasi manajemen pada SMP
Se – Kota Bandung ?
2. Bagaimana gambaran strategi pengambilan keputusan Kepala Sekolah ?
3. Bagaimana gambaran efektivitas pengambilan keputusan Kepala Sekolah ?
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13
4. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan sistem informasi manajemen terhadap
efektivitas pengambilan keputusan Kepala Sekolah ?
5. Seberapa besar pengaruh strategi pengambilan keputusan terhadap
efektivitas pengambilan keputusan kepala Sekolah?
6. Seberapa besar pengaruh pemanfaatan sistem informasi manajemen dan
strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan
Kepala Sekolah ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan suatu keinginan peneliti untuk mencari sebuah
jawaban atas permasalahan yang ada. Dengan kata lain, tujuan penelitian berkaitan
dengan hasil yang diperoleh setelah penelitian berakhir. Tujuan penelitian dapat
dilihat dari dua konteks, yaitu tujuan penelitian secara umum dan tujuan penelitian
secara khusus. Adapun Tujuan umum dan tujuan khusus penelitian ini,
diantaranya:
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi
mengenai pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan
keputusan terhadap efektivitas pengambilan keputusan kepala sekolah.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
a. Memperoleh informasi mengenai pemanfaatan sistem informasi manajemen
sebagai penunjang pengambilan keputusan Kepala Sekolah.
b. Memperoleh informasi mengenai strategi pengambilan keputusan yang
dilakukan Kepala Sekolah.
c. Memperoleh informasi mengenai efektivitas pengambilan keputusan Kepala
Sekolah.
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14
d. Mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan sistem informasi
manajemen terhadap efektivitas pengambilan keputusan Kepala Sekolah.
e. Mengetahui seberapa besar pengaruh strategi pengambilan keputusan
terhadap efektivitas pengambilan keputusan Kepala Sekolah.
f. Mengetahui seberapa besar pengaruh pemanfaatan sistem informasi
manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala Sekolah.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik itu bagi peneliti
maupun bagi semua pihak pengembang ilmu pengetahuan. Secara terperinci
kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
indikator – indikator pemanfaatan sistem informasi manajemen sebagai
pendukung pengambilan keputusan, strategi pengambilan keputusan dan
efektivitas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Kepala SMP Se – Kota
Bandung.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang lebih luas khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi praktisi
pendidikan.
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15
b. Memberikan informasi mengenai efektivitas pengambilan keputusan yang
didukung dengan pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi
pengambilan keputusan.
c. Menambah ilmu bagi praktisi pendidikan bahwa efektivitas pengambilan
keputusan kepala sekolah dapat dipengaruhi oleh pemanfaatan sistem
informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan.
E. Struktur Organisasi Tesis
Struktur organisasi tesis berisi urutan penulisan dari setiap bab dalam tesis
yang ditulis secara sistematis, terdiri dari 5 bab yang diawali dari bab 1 sampai bab
terakhir. Secara lebih rinci isi dari setiap bab akan dijelaskan sebagaimana berikut
ini:
Bab I Pendahuluan, dalam bab ini berisi latar belakang penelitian yang
membahas mengenai alasan penelitian, pentingnya masalah itu diteliti dan
pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang diteliti, identifikasi
masalah dan perumusan masalah membahas mengenai rumusan dan analisis
masalah serta identifikasi variabel – variabel penelitian, tujuan penelitian
menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai, manfaat penelitian
memaparkan kegunaan penelitian baik secara teoritis maupun praktis, struktur
organisasi tesis memperlihatkan susunan pokok bahasan didalam tesis.
Bab II Kajian Pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian, dalam
bab ini berisi kajian pustaka yang mendukung penelitian, kerangka pemikiran
menggambarkan rumusan hipotesis dengan mengkaji hubungan antara teori
dengan variabel – variabel penelitian, hipotesis penelitian merupakan jawaban
sementara yang dirumuskan dalam penelitian.
Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini berisi lokasi dan subjek
populasi/sampel penelitian yang menjadi sasaran dalam penelitian, desain
penelitian menggambarkan bentuk variabel – variabel penelitian, metode
penelitian menjabarkan metode apa yang sesuai dengan penelitian yang sedang
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16
dilakukan, definisi operasional dirumuskan untuk melahirkan satu indikatorindikator dari setiap variabel, instrumen peneliti berupa angket, tes, dll, proses
pengembangan instrumen berkaitan dengan uji reliabilitas dan validitas, teknik
pengumpulan data membahas mengenai teknik yang dipilih untuk memperoleh
informasi atau data, dan analisis data tugasnya melaporkan secara rinci tahap –
tahap analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini berisi pengolahan
atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah
yang diangkat oleh peneliti dan pembahasan atau temuan analisis memaparkan
temuan yang dikaitkan dengan teori yang telah dibahas pada bab II.
Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi, dalam bab ini berisi kesimpulan dan
rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil
analisis.
Reza Mauldy Rahraja, 2014
Pemanfaatan sistem informasi manajemen dan strategi pengambilan keputusan terhadap efektivitas
pengambilan keputusan kepala SMP Se – Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Download