B4 arsitektur

advertisement
arsitektur
REPUBLIKA ● AHAD, 6 FEBRUARI 2011
B4
WIKIMEDIA
MASJID AGUNG SULTAN QABOOS
Memadukan
Beragam
Arsitektur Islam
Oleh Nidia Zuraya
ika Anda berkesempatan mengunjungi negara
Oman, jangan lupa untuk menyambangi Masjid
Agung Sultan Qaboos. Dengan menara yang
menjulang tinggi, bagian halaman yang berhiaskan marmer putih, serta permadani yang
indah dan lampu gantung yang menakjubkan,
Masjid Agung Sultan Qaboos menjadi salah satu
masjid termegah di dunia.
Masjid yang terletak di wilayah Bausher, Muscat,
ibu kota negara Oman itu dibangun atas perintah dari
penguasa Kesultanan Oman saat ini, Sayyid Qaboos bin
Sa’id Al Bu Sa’id. Sang sultan memang menginginkan
agar rakyat Oman memiliki sebuah masjid yang besar
dan indah yang bisa mereka banggakan.
Sebelumnya, ketika Sultan Qaboos naik tahta pada
1970, ia telah memerintahkan pendirian sebuah
masjid sederhana di Muscat. Namun, pada 1992, ia
meminta dibuatkan rancangan untuk masjid terbesar
di dunia. Maka, pada 1993 dibuat kompetisi desain
rancang bangun masjid yang akhirnya dimenangkan
oleh Bausher Construction.
Pengerjaan konstruksi masjid dimulai pada 1995
oleh Carillion Alawi LLC. Proses pembangunan masjid
itu memakan waktu enam tahun empat bulan. Masjid
hasil rancangan Bausher Construction tersebut
dibangun di atas lahan seluas 416 ribu meter persegi.
Bangunan Masjid Agung Sultan Qaboos itu
diciptakan berdasarkan seni dan arsitektur Islam
terbaik yang bukan hanya dari satu negara atau satu
tradisi Islam saja. Sebagai ciri khas gaya pemerintahan
Sultan Qaboos, masjid agung itu dibangun dengan
dana pribadi Sultan. Sang Sultan pula yang
meresmikan masjid ini pada 4 Mei 2001.
Masjid itu dibangun dengan menggunakan bahan
material batu pasir yang didatangkan langsung dari
India sebanyak 300 ribu ton.
Dengan jumlah material
sebanyak itu menjadikannya
sebagai masjid terbesar ke-11
di dunia. Masjid ini memiliki
luas bangunan 40 ribu
meter persegi.
Untuk menuju ke dalam
bangunan utama masjid,
para pengunjung harus
melalui sebuah taman
bunga bergaya Islam tradi-
J
MASJID ITU DIBANGUN DENGAN MENGGUNAKAN
BAHAN MATERIAL BATU PASIR YANG DIDATANGKAN
LANGSUNG DARI INDIA.
ruang tambahan, seperti
di halaman dan loronglorong masjid. Ruang
shalat lantai bawah ini
mampu menampung
8.000 jamaah, sedangkan ruang tambahan ini memiliki
daya tampung hingga
4.750 orang.
Masjid Agung
Sultan Qaboos juga
menyediakan ruang
khusus untuk para
jamaah wanita yang
Rukun Islam
Sebuah kubah utama dan lima buah menara tinggi
menjulang menjadi fitur utama dari bangunan masjid
ini. Kubah utama yang terdapat pada ruang shalat
utama ini memiliki ketinggian hingga 50 meter di atas
lantai. Sementara lima buah menara yang menghiasi
bangunan masjid ini terdiri atas sebuah menara utama
setinggi 91,5 meter dan empat menara sudut setinggi
45,5 meter. Kelima menara ini melambangkan lima
rukun Islam.
Masjid Agung Sultan Qaboos termasuk salah satu
masjid di dunia dengan desain bangunan yang megah
dan indah. Kemegahan dan keindahan bangunannya
tampak pada bagian interior masjid. Potongan ubin
marmer berwarna putih dengan corak abu-abu tua
menghiasi bagian lantai masjid yang tidak ditutupi
oleh permadani.
Sepuhan berpola floral dan geometris tampak
menghiasi seluruh dinding ruang shalat utama.
Potongan keramik bermotif bunga dan geometris ini
dipadukan dengan potongan marmer membentuk pola
lengkung. Pola-pola seperti ini banyak ditemukan pada
bangunan masjid yang dibangun oleh penguasa Dinasti
Safawi dari Persia.
Bagian langit-langit masjid berhiaskan panel-panel
kayu. Hiasan panel kayu ini terinspirasi dari bangunan
benteng-benteng yang ada di Oman. Pembatas pada
bagian mihrab yang terdapat di ruang shalat utama
dihiasi oleh potongan ayat-ayat Alquran yang diukir di
atas keramik. Sementara dinding pada bagian kubah
masjid berhiaskan jendela kaca patri berpola segitiga
yang disusun dalam kolom-kolom marmer. Sebuah
lampu gantung yang terbuat dari kristal Swarovski dan
berlapiskan logam emas menggantung di langit-langit
kubah sepanjang 14 meter.
Kemegahan masjid ini juga tampak pada hamparan
permadani yang menghiasi bagian lantai di ruang
shalat utama. Permadani berukuran 70x60 meter ini
merupakan hasil buatan tangan 600 orang penenun
wanita asal Khurasan, Iran. Dibutuhkan waktu empat
tahun lamanya untuk membuat permadani seberat 21
ton ini. Pada 5 Mei 2001 atau sehari setelah masjid ini
diresmikan, Sultan Qaboos menunaikan shalat di atas
hamparan permadani buatan tangan terbesar di dunia
itu. ■ ed: heri ruslan
MOUNTAINSOFTRAVELPHOTOS.COM
sional. Setelah melewati taman ini, pengunjung akan
memasuki sebuah area terbuka dan luas yang merupakan halaman masjid. Bagian lantai pada halaman itu
berhiaskan ubin marmer berwarna putih yang pada
waktu siang hari terlihat berkilauan karena tertimpa
cahaya matahari.
Dari halaman itu pengunjung akan melihat sebuah
pintu kayu megah diukir dengan ayat-ayat Alquran.
Pintu kayu ini merupakan jalan masuk menuju ke
bagian ruang shalat utama. Ruang shalat utama masjid
mengedepankan pola persegi empat berukuran
74,4x74,4 meter.
Ruang shalat utama ini mampu menampung 6.500
jamaah. Selain di ruang utama ini, para jamaah juga
bisa melaksanakan shalat di lantai bawah serta di
memiliki kapasitas 750 orang. Dengan demikian,
ruang-ruang shalat yang terdapat di dalam masjid ini
mampu menampung hingga 20 ribu jamaah dalam
waktu bersamaan.
APNIMARZI.COM
Oleh Nidia Zuraya
Sultan Qaboos
Sang Pembangun
Masjid
man merupakan negara berbentuk kesultanan yang berada di
Jazirah Arab bagian tenggara.
Negara itu kini dipimpin oleh
Sultan Qaboos bin Said Al Bu Said. Ia
memimpin Oman sejak 1970, setelah
menggulingkan kekuasaan ayahnya Said
ibnu Taymur.
Sultan Qaboos lahir di Salalah Dhofar
pada 18 November 1940. Ia adalah keturunan ke-14 dari pendiri Dinasti Al Bu
Sa’idi. Sang Sultan merupakan satu-satunya
anak laki-laki dari pasangan Sultan Said bin
Taimur dan Ratu Mazoon al-Mashani.
Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan
menengahnya di kota Salalah dan di Pune,
India. Menginjak usia 16 tahun, Sultan
Qaboos dikirim sang ayah untuk menimba
O
ilmu di Inggris. Ia bergabung dengan Royal
Military Academy Sandhurst pada usia 20
tahun.
Setamat dari Sandhurst, Sultan Qaboos
bergabung dengan pasukan infateri Inggris.
Setelah menyelesaikan tugasnya di militer,
ia menimba ilmu tentang studi pemerintahan lokal di negeri Ratu Elizabeth. Setelah
berkeliling dunia, Sultan Qaboos kembali ke
kota kelahirannya Salalah.
Di kota itu, ia mulai mempelajari ilmu-ilmu
keislaman dan sejarah negara tempat kelahirannya. Pada Juli 1970, dengan dukungan
dari tentara, Sultan Qaboos menggulingkan
kekuasaan ayahnya. Ia mulai menduduki
tahta kekuasaan pada 23 Juli 1970.
Pusat kekuasaan pun dipindahkan ke
Muscat. Ia mendeklarasikan negara yang
dipimpinnya sebagai Kesultanan Oman,
bukan lagi Muscat atau Oman. Sultan
Qaboos mencoba menerapkan politik persatuan. Setelah naik tahta, masalah
pertama yang langsung dihadapi Sultan
Qaboos adalah pemberontakan bersenjata
dari kaum Komunis di Yaman Selatan, yaitu
Perang Dhofar.
Dengan cepat, pasukan yang dikirim
Sultan Qaboos dapat mengalahkan pemberontakan tersebut atas bantuan beberapa
negara. Dalam beberapa tahun terakhir,
Oman telah mengambil kebijakan ke arah
demokrasi. Pemilihan parlemen secara
bebas dan adil telah menghadirkan kandidat dan suara perempuan.
Sultan Qaboos pada 1992 memerintahkan pembangunan masjid di wilayah
Bausher di Muhafazah, Muscat. Ia juga
sempat membangun masjid pada 1970. Ia
telah membangun 2.000 masjid. Semua
dibangun dengan dana pribadi Sultan. Salah
satu masjid yang paling megah dan indah
adalah Masjid Masjid Agung Sultan Qaboos.
■ ed: heri ruslan
Download