BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Teknologi pada zaman sekarang sudah berkembang dengan sangat pesat termasuk juga perkembangan teknologi di bidang dirgantara. Perkembangan pesawat guna mencapai efisiensi operasional yang tinggi masih terus dilakukan. Mulai dari perkembangan mesin, material hingga bentuk sayap pesawat tidak luput dari sentuhan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, berbagai jenis dan fungsi pesawat telah banyak bermunculan tidak hanya untuk keperluan militer, tetapi juga keperluan sipil. Perkembangan teknologi pada pesawat memanfaatkan sebuah fenomena yang ditemukan oleh Henry Coanda yang dinamakan efek Coanda. Efek Coanda adalah tendensi fluida untuk tetap melekat pada permukaan objek yang dilewatinya. Efek Coanda akan muncul ketika fluida bertemu dengan permukaan objek yang melengkung. Fenomena efek Coanda telah diterapkan pada jenis pesawat VTOL (Vertical Take Off and Landing), yaitu Coanda UAV. Pesawat VTOL adalah jenis pesawat yang memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal. Lepas landas dan pendaratan secara vertikal dapat dicapai dengan cara membelokkan arah jet pendorong pesawat yang dinamakan thrust vectoring. Thrust vectoring merupakan sebuah teknologi yang dapat membelokkan aliran fluida keluaran mesin jet agar dapat mentransfer gaya ke arah yang dituju. Penerapan thrust vectoring pada pesawat dapat mengembangkan manuver bahkan pada sudut attack yang tinggi atau pada kecepatan rendah dimana kontrol aerodinamis konvensional tidak lagi efektif. Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk mengatur arah jet pendorong (thrust), yaitu secara mekanis dan dengan kontrol fluida. Pada penelitian ini metode yang dipilih adalah kontrol fluida. Metode ini melibatkan penambahan fluida ke aliran jet primer atau pengurangan fluida dari lapisan batas jet primer sehingga arah jet primer dapat berbelok. 1 Eksperimen dilakukan dengan menambahkan jet sekunder yang dipasang tepat di bawah jet primer. Aliran fluida yang dikeluarkan dari kedua nozel ini searah (coflow). Arah jet pendorong dapat dimanipulasi dengan memvariasikan ketinggian mulut nozel dan kecepatan jet sekunder, dan memvariasikan diameter permukaan bidang lengkung yang digunakan untuk memunculkan efek Coanda. Namun, pada penelitian ini penulis hanya memvariasikan kecepatan jet sekunder yang berasal dari blower dan diameter permukaan bidang lengkung saja untuk mengetahui bagaimana pengaruh kedua parameter tersebut terhadap arah jet pendorong. I. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah bagaimana pengaruh kecepatan jet sekunder dan kelengkungan bidang Coanda terhadap arah jet primer. I. 3. Batasan Masalah Kajian mengenai efek Coanda tergolong cukup luas. Oleh karena itu, dibutuhkan batasan-batasan masalah agar pembahasan tidak melebar pada masalahmasalah lain yang berhubungan dengan efek Coanda. Pada penelitian ini, batasanbatasan masalah tersebut mencakup: 1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan fluida berupa udara dengan aliran coflow. 2. Penelitian dilakukan pada bidang Coanda dengan kurva berbentuk lingkaran dengan rentang diameter mulai 8 cm hingga 12 cm. 3. Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua buah aliran udara dari blower sentrifugal yang kecepatannya berbeda. Blower utama mengalirkan jet primer dengan kecepatan rata-rata 6,9 m/s. Blower kedua mengalirkan jet sekunder dengan rentang kecepatan rata-rata mulai dari 0,7 m/s hingga 12,7 m/s. 2 4. Hasil dari penelitian ini adalah perubahan kecepatan jet primer setelah ditambahkan dengan jet sekunder dan besarnya perubahan arah jet primer yang berbelok. I. 4. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendapatkan seberapa besar perubahan kecepatan jet primer setelah ditambahkan dengan jet sekunder. 2. Mendapatkan seberapa besar arah jet primer yang berbelok akibat kecepatan jet sekunder dan kelengkungan bidang Coanda. 3. Mendapatkan hubungan antara kecepatan jet sekunder dan kelengkungan bidang Coanda dengan arah jet pendorong. I. 5. Manfaat Penelitian Penelitian ini bagi penulis sendiri bermanfaat untuk menambah pemahaman mengenai thrust vectoring dan pengaruhnya terhadap perkembangan teknologi pesawat. Sementara itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi pihak-pihak yang ingin menjadikan penelitian ini sebagai referensi tambahan dalam memahami dan mengembangkan pemahaman mengenai thrust vectoring. 3