METODE HARGA POKOK PROSES LANJUTAN 1.1. Perlakuan Produk Dalam Proses Awal. Produk dalam proses awal akan masuk dalam proses produksi, permasalahan yang muncul adalah bagaimana menentukan harga pokok produksi. Berdasarkan pada hasl tersebut maka dalam menetukan harga pokok produksi dipergunakan 3 metode dalam menentukan harga pokok produk dalam proses awal, antara lain : a. Metode Harga Pokok Rata-rata (Moving Average). b. Metode Harga Pokok Masuk Pertama, Keluar Pertama atau FIFO (First In, First Out). c. Metode Harga Pokok Masuk Terakhir, Keluar Pertama atau LIFO (Last In, First Out). 1.2. Metode Harga Pokok Rata-rata Dalam metode ini memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Semua elemen harga pokok produk dalam proses awal digabungkan dengan biaya produksi pada periode dan departemen yang bersangkutan. b. Dilakukan pemecahan elemen harga pokok produksi (Biaya bahan, BTKL, BOP) c. Perhitungan unit ekuivalen dengan rumus Unit Ekuivalen = (ProdukSelesai + Produk dalam prose akhir) x Tk. Penyelesain. d. Harga Pokok per unit setiap elemen biaya membagi total elemen biaya setelah digabung dengan unit ekuivalen. e. Tidak membedakan asal produk yang sudah selesai. Contoh Soal: PT. RAFINDO yang memproduksi satu macam barang dengan memalui dua departemen, mempunyai data persediaan dalam proses awal , data produksi dan biaya produksi selama satu periode produksi sebagai berikut : 1. Data Produksi dalam proses awal tahun 2006, adalah sebagai berikut : Dept I Dept II Jumlah Unit 2.000 1.000 Harga Pokok : Biaya Bahan /dari dept I 1.200.000 1.370.000 BTK 570.000 324.000 BOP 380.000 405.000 Jumlah 2.150.000 2.099.000 Tk Penyelesaian : Biaya Bahan 100% Biaya Konversi 60% 40%. 1 2 2. Produk baru masuk proses pada departemen I sebesar 18.00 unit, dari semua yang diproses 16.00 unit telh selesai dan dikirim ke departemen II untuk diproses lebih lanjut 4.000 unit masih belum selesai dengan tingkat penyelesaian 100% biaya bahan dan 75% biaya konversi. Pada Departemen II dari semua barang yang diproses tersebut sudah selesai dan dikirim ke gudang sebanyak 15.000 unit. Produk yang belum selesai sebesar 2.000 unit denan tingkat penyelesaian 60% biaya konversi. 3. Biaya Produksi yang terjadi selama kegiatan produksi adalah sebagai berikut : Dept. I Dept. II Biaya Bahan 9.800.000 BTK 6.080.000 2.564.000 BOP 5.320.000 4.455.000 Jumlah 21.200.000 8.019.000 Dari data tersebut diminta: a. Membuat Laporan Harga Pokok Produksi untuk dua departemen dan b. Jurnal yang diperlukan. 3 JAWAB : PT. RAFINDO LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. I TAHUN 2006 Laporan Produksi Produk dalam proses Awal Produk baru masuk proses 2.000 18.000 20.000 Produk Selesai ditransfer ke Dept II Produk dalam proseas akhir, Tk Penyelesaian Bahan 100%; Konversi 75% 16.000 4.000 20.000 Pembebanan Biaya Elemen biaya PDP Awal Biaya Bahan Rp 1.200.000 Tenaga Kerja Rp 570.000 BOP Rp 380.000 Biaya Kegiatan Rp 9.800.000 Rp 6.080.000 Rp 5.320.000 Perhitungan Harga Pokok : Harga Pokok Produk Selesai = 16.000 X 1.200 Produk dalam Proses (4.000 unit) Biaya Bahan 4.000 x 100% x Rp. 550 B. Tenaga Kerja 4.000 x 75% x Rp. 350 BOP 4.000 x 75% x Rp. 300 Perhitungan Unit Ekuivalen : Biaya Bahan 16.000 + (4.000 X 100%) Biaya Konversi 16.000 +(4.000 X 75%) Jumlah Ekuivalen Rp 11.000.000 20.000 Rp 6.650.000 19.000 Rp 5.700.000 19.000 Rp 23.350.000 Per unit Rp Rp Rp Rp 550 350 300 1.200 Rp 19.200.000 Rp 2.200.000 Rp 1.050.000 Rp 900.000 20.000 19.000 Rp 4.150.000 Rp 23.350.000 4 PT. RAFINDO LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. II TAHUN 2006 Laporan Produksi Produk dalam proses Awal Produk baru masuk proses 1.000 16.000 17.000 Produk Selesai ditransfer ke Dept II Produk dalam proseas akhir, Tk Penyelesaian ; Konversi 60% 15.000 2.000 17.000 Pembebanan Biaya Elemen biaya PDP Awal HPdr Dept I Rp 1.370.000 Tenaga Kerja Rp 324.000 BOP Rp 405.000 Biaya Kegiatan Rp 19.200.000 Rp 3.564.000 Rp 4.455.000 Perhitungan Harga Pokok : Harga Pokok Produk Selesai = 15.000 X 1750 Produk dalam Proses (4.000 unit) Biaya Bahan 2.000 + 100% x 1.210 B. Tenaga Kerja 2.000 + 60% x Rp. 240 BOP 2.000 x 60% x Rp. 300 Perhitungan Unit Ekuivalen : Biaya Bahan 15.000 +( 2.000 X 100%) Biaya Konversi 15.000 +( 2.000 X 60%) Jumlah Ekuivalen Rp 20.570.000 17.000 Rp 3.888.000 16.200 Rp 4.860.000 16.200 Rp 29.318.000 Per unit Rp Rp Rp Rp 1.210 240 300 1.750 Rp 26.250.000 Rp Rp Rp 2.420.000 288.000 360.000 17.000 16.200 Rp 3.068.000 Rp 29.318.000 5 JURNAL a. Mencatat Pemasukan Kembali Harga Pokok dalam Proses Awal Dept I BDP – BBB Dept. I Rp. 1.200.000 BDP – BTKL Dept. I Rp. 570.000 BDP – BOP Dept. I Rp. 380.000 Persediaan Produk Dalam Proses Dept. I Rp. 2.150.000 b. Mencatat Pembebanan Biaya Dept I BDP – BBB Dept. I BDP – BTKL Dept. I BDP – BOP Dept. I Persediaan Bahan Biaya Gaji dan Upah BOP Dept. I Rp. 9.800.000 Rp. 6.080.000 Rp. 5.320.000 Rp. 9.800.000 Rp. 6.080.000 Rp. 5.320.000 c. Mencatat Produk yang belum selesai Dept. I Persediaan Produk Dalam Proses Dept. I Rp. 4.150.000 BDP – BBB Dept. I Rp. 2.200.000 BDP – BTKL Dept. I Rp. 1.050.000 BDP – BOP Dept. I Rp. 900.000 d. Mencatat Produk Selesai Dept. I BDP – Harga Pokok Dept. I Rp. 19.200.000 BDP – BBB Dept. I Rp. 8.800.000 BDP – BTKL Dept. I Rp. 5.600.000 BDP – BOP Dept. I Rp. 4.800.000 Perhitungan : BDP – Biaya Bahan = 16.000 x Rp. 550 = Rp. 8.800.000 BDP – BTKL = 16.000 x Rp. 350 = Rp. 5.600.000 BDP – BOP = 16.000 x Rp. 300 = Rp. 4.800.000 e. Mencatat Pemasukan kembali harga pokok dalam proses awal Dept. II BDP – Harga Pokok Dept. I Rp. 1.370.000 BDP – BTKL Dept. II Rp. 324.000 BDP – BOP Dept. II Rp. 405.000 Persediaan Produk Dalam Proses Dept. II Rp. 2.099.000 6 f. Mencatat Pembebanan Biaya Dept. II BDP – BTKL Dept. II BDP – BOP Dept. II Biaya Gaji dan Upah BOP Dept. II Rp. 3.564.000 Rp. 4.455.000 Rp. 3.564.000 Rp. 4.455.000 g. Mencatat Produk yang belum Selesai Dept. II Persediaan Produk Dalam Proses Dept. II Rp. 3.068.000 BDP – Harga Pokok Dept. I Rp. 2.420.000 BDP – BTKL Dept. II Rp. 288.000 BDP – BOP Dept. II Rp. 360.000 h. Mencatat Produk Produk Selesai Dept. II Persediaab Produk Selesai Dept. II Rp. 26.250.000 BDP – Harga Pokok Dept. I Rp. 18.150.000 BDP – BTKL Dept. II Rp. 3.600.000 BDP – BOP Dept. II Rp. 4.500.000 Perhitungan : BDP – Hp dr Dept I = 15.000 x Rp. 1.210 = Rp. 18.150.000 BDP – BTKL = 15.000 x Rp. 240 = Rp. 3.600.000 BDP – BOP = 15.000 x Rp. 300 = Rp. 4.500.000 1.3. Metode Harga Pokok MPKP Dalam metode ini memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Proses produksi pertama kali untuk menyelesaikan produk dalam proses awal, kemudian menyelesaikan produk yang baru masuk proses. b. Tidak ada penggabungan antara harga pokok produksi dari produk dalam proses awal dengan biaya produksi yang terjadi pada periode yang bersangkutan. c. Harga Pokok Produk dalam prose awal tidak perlu dilakukan pemecahan ke dalam elemen-elemen biaya, sedangkan untuk produk yang baru masuk diadakan pemecahan elemen biaya dengan tujuan untuk mengetahui biaya per unit masing-masing. d. Perhitungan unit ekuivalen dengan rumus Unit Ekuivalen = (P. DPAwal x Tk. Penyle yg dibutuhkan ) + P.Selesai yg br msk + ( Produk dalam prose akhir x Tk. Penyelesai n). e. Harga Pokok per unit dengan membagi biaya yang dikeluarkan periode yang bersangkutan dg unit ekuivalen. 7 f. Dalam penyajian Laporan Harga Pokok Produksi, perlu diadakan pemisahan asal harga pokok produk selesai (dari produk dalam proses awal atau produk yang baru masuk proses). Contoh Soal: PT. NAYAKA mempunyai data produksi dalam proses awal , biaya produksi dan data produksi selama satu periode produksi sebagai berikut : 1. Data Produksi dalam proses awal tahun 2006, adalah sebagai berikut : Dept I Dept II Jumlah Unit 2.000 2.500 Harga Pokok : Biaya Bahan /dari dept I 450.000 1.460.000 BTK 220.000 420.00 BOP 150.000 300.000 Jumlah 820.000 2.180.000 Tk Penyelesaian : Biaya Bahan 100% Biaya Konversi 40% 60%. 2. Produk baru masuk proses pada departemen I sebesar 23.000 unit, dari semua yang diproses 20.000 unit telah selesai dan dikirim ke departemen II untuk diproses lebih lanjut 5.000 unit masih belum selesai dengan tingkat penyelesaian 100% biaya bahan dan 60% biaya konversi. Pada Departemen II dari semua barang yang diproses tersebut sudah selesai dan dikirim ke gudang sebanyak 18.000 unit. Produk yang belum selesai sebesar 4.500 unit denan tingkat penyelesaian 80% biaya konversi. 3. Biaya Produksi yang terjadi selama kegiatan produksi adalah sebagai berikut : Dept. I Dept. II Biaya Bahan 8.050.000 BTK 5.550.000 5.628.000 BOP 3.330.000 3.618.000 Jumlah 16.930.000 9.246.000 Dari data tersebut diminta: c. Membuat Laporan Harga Pokok Produksi untuk dua departemen dan d. Jurnal yang diperlukan. 8 JAWAB : PT. NAYAKA LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. I TAHUN 2006 Laporan Produksi Produk dalam proses Awal Produk baru masuk proses 2.000 23.000 25.000 Produk Selesai ditransfer ke Dept II Produk dalam proseas akhir, Tk Penyelesaian Bahan 100% ; Konversi 75% 20.000 5.000 25.000 Pem bebanan Biaya Elemen biaya Harga Pokok PDP Awal Biaya Bahan Tenaga Kerja BOP Jumlah Biaya Rp 820.000 Rp 8.050.000 Rp 5.550.000 Rp 3.330.000 Rp 17.750.000 Perhitungan Harga Pokok : Harga Pokok Produk Selesai = 20.000 unit Produk Selesai dari produk dalam proses awal Harga Pokok Yang Lalu Penyelesaian Tenaga Kerja 2.000 x 60% x Rp. 250 BOP 2.000 x 60% x Rp. 150 Ekuivalen Per unit 23.000 Rp 22.200 Rp 22.200 Rp Rp Rp 820.000 Rp Rp 300.000 180.000 HP Produk Selesai Periode ini 18.000 x HP Produk Selesai 20.000 x Harga Pokok Produk Dalam Proses Akhir (5.000) Biaya Bahan = 5.000 x 100% x Rp. 350 Rp Tenaga Kerja = 5.000 x 60% x Ro. 250 Rp BOP = 5.000 x 60% x Rp. 150 Rp 750 740 Jumlah Yang Diperhitungkan Perhitungan Unit Ekuivalen : 2.000 x 0% + 18.000 + 5.000 X 100% Biaya Bahan Biaya Konversi 2.000 x 0% + 18.000 + 5.000 X 60% 350 250 150 750 Rp 1.300.000 Rp 13.500.000 Rp 14.800.000 1.750.000 750.000 450.000 Rp 2.950.000 Rp 17.750.000 23.000 22.200 9 PT. NAYAKA LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. II TAHUN 2006 Laporan Produksi Produk dalam proses Awal Produk baru masuk proses 2.500 20.000 22.500 Produk Selesai ditransfer ke Gudang Produk dalam proseas akhir, Tk Penyelesaian Konversi 80% 18.000 4.500 22.500 Pembebanan Biaya Elemen biaya Harga Pokok PDP Awal HP dari Dept I Tenaga Kerja BOP Biaya Periode Ini Jumlah Biaya Rp 2.180.000 Rp 14.800.000 Rp 5.628.000 Rp 3.618.000 Rp 24.046.000 Rp 26.226.000 Perhitungan Harga Pokok : Harga Pokok Produk Selesai = 18.000 unit Produk Selesai dari produk dalam proses awal 2.500 Harga Pokok Yang Lalu Penyelesaian Tenaga Kerja 2.500 x 40% x Rp. 280 BOP 2.500 x 60% x Rp. 180 HP Produk Selesai Periode ini 15500 x HP Produk Selesai 18.000 Harga Pokok Produk Dalam Proses Akhir (5.000) Biaya Bahan = 4.500 x 100% x Rp. 658 Tenaga Kerja = 4.500 x 60% x Ro. 280 BOP = 4.500 x 60% x Rp. 180 Jumlah Yang Diperhitungkan Perhitungan Unit Ekuivalen : 2.500 x 0% + 15.500 + 4.500 X 100% Biaya Bahan Biaya Konversi 2.500 x 40% + 15.500 + 4.500 X 80% Ekuivalen Per unit 20.000 Rp 20.100 Rp 20.100 Rp Rp Rp 2.180.000 Rp Rp 280.000 180.000 Rp Rp 1.200 1.180 Rp Rp Rp 3.330.000 1.008.000 648.000 740 280 180 1.200 Rp 2.640.000 Rp 18.600.000 Rp 21.240.000 Rp 4.986.000 Rp 26.226.000 20.000 20.100 10 JURNAL i. Mencatat Pemasukan Kembali Harga Pokok dalam Proses Awal Dept I BDP – BBB Dept. I Rp. BDP – BTKL Dept. I Rp. BDP – BOP Dept. I Rp. Persediaan Produk Dalam Proses Dept. I Rp. j. Mencatat Pembebanan Biaya Dept I BDP – BBB Dept. I BDP – BTKL Dept. I BDP – BOP Dept. I Persediaan Bahan Biaya Gaji dan Upah BOP Dept. I Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. k. Mencatat Produk yang belum selesai Dept. I Persediaan Produk Dalam Proses Dept. I Rp. BDP – BBB Dept. I BDP – BTKL Dept. I BDP – BOP Dept. I l. Mencatat Produk Selesai Dept. I BDP – Harga Pokok Dept. I BDP – BBB Dept. I BDP – BTKL Dept. I BDP – BOP Dept. I Perhitungan : BDP – Biaya Bahan = x Rp. BDP – BTKL = x Rp. BDP – BOP = x Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. = Rp. = Rp. = Rp. m. Mencatat Pemasukan kembali harga pokok dalam proses awal Dept. II BDP – Harga Pokok Dept. I Rp. BDP – BTKL Dept. II Rp. BDP – BOP Dept. II Rp. Persediaan Produk Dalam Proses Dept. II Rp. 11 n. Mencatat Pembebanan Biaya Dept. II BDP – BTKL Dept. II BDP – BOP Dept. II Biaya Gaji dan Upah BOP Dept. II Rp. Rp. o. Mencatat Produk yang belum Selesai Dept. II Persediaan Produk Dalam Proses Dept. II Rp. BDP – Harga Pokok Dept. I BDP – BTKL Dept. II BDP – BOP Dept. II p. Mencatat Produk Produk Selesai Dept. II Persediaab Produk Selesai Dept. II Rp. BDP – Harga Pokok Dept. I BDP – BTKL Dept. II BDP – BOP Dept. II Perhitungan : BDP – Hp dr Dept I = x Rp. = Rp. BDP – BTKL = x Rp. = Rp. BDP – BOP = x Rp. = Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 1.4. Metode Harga Pokok MTKP Dalam metode ini memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Proses produksi pertama kali untuk menyelesaikan produk yang baru masuk proses lalu menyelesaikan produk dalam proses awal b. Elemen harga pokok produk dalam proses awal tidak perlu digabung dengan elemen biaya yang dikeluarkan periode ini. c. Perhitungan unit ekuivalen dengan rumus Produk yg masuk proses belum dapat diselesaikan semua, rumusnya. Produk selesai + (P. DPAkhir x Tk. Penyle) − Unit Ekuivalen = (P. DP Awal x Tk. Penyelesai n yg sdh dinikmati) Produk selesai > produk yang baru masuk proses periode ini : Unit Ekuivalen = Produk yg baru masuk + (Produk Selesai dri msuk dlm prses awal x Tk. Penye yg diperlukan ) d. Harga Pokok per unit dengan membagi biaya yang dikeluarkan periode yang bersangkutan dg unit ekuivalen. 12 e. Dalam penyajian Laporan Harga Pokok Produksi, perlu diadakan pemisahan asal harga pokok produk selesai (dari produk dalam proses awal atau produk yang baru masuk proses). Contoh Soal: PT. NONA dalam pengumpulan harga pokoknya menggunakan metode harga pokok proses. Perusahaan ini menghasilkan satu macam barang yang diproses melalui dua departemen produksi. Berikur ini data sehubungan dengan proses produksi selama tahun 2006 : 1. Data Produksi dalam proses awal tahun 2006, adalah sebagai berikut : Dept I Dept II Jumlah Unit 2.000 1.500 Harga Pokok : Biaya Bahan /dari dept I 1.500.000 2.400.000 BTK 660.000 258.000 BOP 480.000 282.000 Jumlah 2.640.000 2.940.000 Tk Penyelesaian : Biaya Bahan 100% Biaya Konversi 60% 60%. 2. Produk baru masuk proses pada departemen I sebesar 13.000 unit, dari semua yang diproses 12.000 unit telah selesai dan dikirim ke departemen II untuk diproses lebih lanjut 3.000 unit masih belum selesai dengan tingkat penyelesaian 100% biaya bahan dan 50% biaya konversi. Pada Departemen II dari semua barang yang diproses tersebut sudah selesai dan dikirim ke gudang sebanyak 11.000 unit. Produk yang belum selesai sebesar 2.500 unit denan tingkat penyelesaian 80% biaya konversi. 3. Biaya Produksi yang terjadi selama kegiatan produksi adalah sebagai berikut : Dept. I Dept. II Biaya Bahan 9.750.000 BTK 6.765.000 5.445.000 BOP 4.920.000 6.050.000 Jumlah 21.435.000 11.495.000 Dari data tersebut diminta: a. Membuat Laporan Harga Pokok Produksi untuk dua departemen dan b. Jurnal yang diperlukan. 13 JAWAB : PT. NONA LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. I TAHUN 2006 Laporan Produksi Produk dalam proses Awal Produk baru masuk proses 2.000 13.000 15.000 Produk Selesai ditransfer ke Gudang Produk dalam proseas akhir, Tk Penyelesaian Bahan 100%; Konversi 50% 12.000 3.000 15.000 Pembebanan Biaya Elemen biaya Biaya Bahan Tenaga Kerja BOP Biaya Periode Ini HP PDP Awal Jumlah Biaya Rp 9.750.000 Rp 6.765.000 Rp 4.920.000 Rp 21.435.000 Rp 2.640.000 Rp 24.075.000 Unit Ekuivalen : Bahan = 12.000 + (3.000x100%)-(2.000x100%) Konversi = 12.000 + (3.000x50%)-(2.000x60%) Perhitungan Harga Pokok : Harga Pokok Produk Selesai = 12.000 unit x Rp. 1.700 Harga Pokok Produk Dalam Proses (3.000 unit) Harga Pokok Produk PDP Awal : (3.000-2.000) x Rp. 750 Biaya Bahan (3.000 x 50%) - (2.000 x 60%) x Rp. 550 Tenaga Kerja (3.000 x 50%) - (2.000 x 60%) x Rp. 400 BOP Harga Pokok dari Produk Dalam Proses Awal Total Produk Dalam Proses Akhir Jumlah Biaya Yang diperhitungkan Ekuivalen 13.000 12.300 12.300 Per unit Rp Rp Rp Rp 750 550 400 1.700 13.000 12.300 (a) (b) (a) + (b) Rp 20.400.000 Rp Rp Rp Rp 750.000 165.000 120.000 1.035.000 2.640.000 3.675.000 24.075.000 14 PT. NONA LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. I TAHUN 2006 Laporan Produksi Produk dalam proses Awal Produk baru masuk proses 1.500 12.000 13.500 Produk Selesai ditransfer ke Gudang Produk dalam proseas akhir, Tk Penyelesaian Bahan 100%; Konversi 50% 11.000 2.500 13.500 Pembebanan Biaya Elemen biaya HP dari Dept I Tenaga Kerja BOP Biaya Periode Ini HP PDP Awal Jumlah Biaya Rp 20.400.000 Rp 5.445.000 Rp 6.050.000 Rp 31.895.000 Rp 2.940.000 Rp 34.835.000 Unit Ekuivalen : Bahan = 11.000 + (2.500x100%)-(1.500x100%) Konversi = 11.000 + (2.500x80%)-(1.500x60%) Perhitungan Harga Pokok : Harga Pokok Produk Selesai = 11.000 unit x Rp. 2.650 Harga Pokok Produk Dalam Proses (3.000 unit) Harga Pokok Produk PDP Awal : (2.500-1.500) x Rp.1.700 Biaya Bahan {(2.500 x 80%) - (1.500 x 60%)} x Rp. 450 Tenaga Kerja {(2.500 x 80%) - (1.500 x 60%)} x Rp. 500 BOP Harga Pokok dari Produk Dalam Proses Awal Total Produk Dalam Proses Akhir Jumlah Biaya Yang diperhitungkan Ekuivalen 12.000 12.100 12.100 Per unit Rp Rp Rp Rp 1.700 450 500 2.650 12.000 12.100 (a) (b) (a) + (b) Rp 29.150.000 Rp Rp Rp Rp 1.700.000 495.000 550.000 2.745.000 2.940.000 5.685.000 34.835.000 15 JURNAL a. Mencatat Pemasukan Kembali Harga Pokok dalam Proses Awal Dept I BDP – BBB Dept. I Rp. BDP – BTKL Dept. I Rp. BDP – BOP Dept. I Rp. Persediaan Produk Dalam Proses Dept. I Rp. b. Mencatat Pembebanan Biaya Dept I BDP – BBB Dept. I BDP – BTKL Dept. I BDP – BOP Dept. I Persediaan Bahan Biaya Gaji dan Upah BOP Dept. I Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. c. Mencatat Produk yang belum selesai Dept. I Persediaan Produk Dalam Proses Dept. I Rp. BDP – BBB Dept. I BDP – BTKL Dept. I BDP – BOP Dept. I d. Mencatat Produk Selesai Dept. I BDP – Harga Pokok Dept. I BDP – BBB Dept. I BDP – BTKL Dept. I BDP – BOP Dept. I Perhitungan : BDP – Biaya Bahan = x Rp. BDP – BTKL = x Rp. BDP – BOP = x Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. = Rp. = Rp. = Rp. e. Mencatat Pemasukan kembali harga pokok dalam proses awal Dept. II BDP – Harga Pokok Dept. I Rp. BDP – BTKL Dept. II Rp. BDP – BOP Dept. II Rp. Persediaan Produk Dalam Proses Dept. II Rp. 16 f. Mencatat Pembebanan Biaya Dept. II BDP – BTKL Dept. II BDP – BOP Dept. II Biaya Gaji dan Upah BOP Dept. II Rp. Rp. g. Mencatat Produk yang belum Selesai Dept. II Persediaan Produk Dalam Proses Dept. II Rp. BDP – Harga Pokok Dept. I BDP – BTKL Dept. II BDP – BOP Dept. II h. Mencatat Produk Produk Selesai Dept. II Persediaab Produk Selesai Dept. II Rp. BDP – Harga Pokok Dept. I BDP – BTKL Dept. II BDP – BOP Dept. II Perhitungan : BDP – Hp dr Dept I = x Rp. = Rp. BDP – BTKL = x Rp. = Rp. BDP – BOP = x Rp. = Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.