BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi ini dapat membuka peluang baru untuk meningkatkan
kemakmuran dan kesejahteraan. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan usaha,
mengakses teknologi yang canggih, maupun pengetahuan melalui informasi. Namun,
pertumbuhan
ekonomi
dalam
meningkatkan
kualitas
hidup
terancam
mengkhawatirkan dengan munculnya informasi mengenai kondisi lingkungan yang
semakin memburuk. Dengan mendukung hal ini, diperlukan kerangka konsep global
dengan bahasa yang konsisten dan dapat diukur dengan tujuan agar lebih jelas dan
mudah dipahami. Konsep inilah yang kemudian dikenal dengan sebuah laporan
keberlanjutan (Sustainability Report) (Suryono dan Prastiwi, 2011).
Perubahan dunia usaha selama ini berasal dari profit oriented only, kemudian
berorientasi pada Tripple-P Bottom Line yaitu bumi (planet), komunitas (people),
dan keuntungan (profit). Beralihnya orientasi tersebut merupakan usaha yang
dilakukan manajer perusahaan untuk mencapai sustainability development. Usaha
tersebut berkembang pesat seiring dengan isu-isu kerusakan alam misalnya
pembuangan limbah cair, polusi udara, sistem pembangunan yang tidak ramah
lingkungan, penggundulan hutan, sampai perubahan iklim. Wahyuningtyas dan
Nugrahanti (2012) menyebutkan sejumlah contoh kasus yang terjadi diantaranya
adalah melubernya lumpur dan gas panas di Kabupaten Sidoarjo yang disebabkan
ekploitasi gas PT Lapindo Brantas, limbah industri PT Wings Surya yang melampaui
1
2
baku mutu buangan limbah cair telah merusak sekitar 18 hektar tanaman padi milik
warga, PT Adi Makayasa yang ditutup sementara karena warga sekitar mengeluhkan
polusi udara yang ditimbulkan dari aktivitas pabrik pupuk organik tersebut, serta PT
Hutan Unggul Persada dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia karena
telah mempekerjakan sekitar 88 anak di bawah umur. Dalam konteks tersebut, CSR
harus diperlakukan sebagai suatu komitmen berkelanjutan dari perusahaan untuk
bertanggung jawab secara ekonomi, sosial, dan ekologis kepada masyarakat,
lingkungan, serta para pemangku kepentingan (stakeholder) (Lako, 2011).
Pengertian dari Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri adalah
kewajiban manajemen untuk membuat pilihan dan melakukan tindakan yang akan
berperan terhadap kesejahteraan dan kepentingan masyarakat serta organisasi (Daft,
2010). Menurut Lako (2010), CSR merupakan komitmen berkelanjutan dari suatu
perusahaan untuk bertanggung jawab secara ekonomik, legal dan etis terhadap
dampak-dampak dari tindakan ekonominya terhadap komunitas masyarakat dan
lingkungan serta proaktif melakukan upaya-upaya berkelanjutan untuk mencegah
potensi-potensi dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan serta meningkatkan
kualitas sosial dan lingkungan.
Sustainability Report atau laporan keberlanjutan menurut World Business
Council for Sustainable Development (WBCSD) dapat didefinisikan sebagai laporan
publik dimana perusahaan memberikan gambaran posisi dan aktivitas perusahaan
pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial kepada stakeholder internal dan
eksternalnya (WBCSD 2002). Sedangkan menurut Elkington (1997) SR berarti
laporan yang memuat tidak saja informasi kinerja keuangan tetapi juga informasi
3
non-keuangan yang terdiri dari informasi aktivitas sosial dan lingkungan yang
memungkinkan perusahaan bisa bertumbuh secara berkesinambungan (sustainable
performance). Perusahaan di Indonesia yang pertama kali mengungkapkan SR
sebagai laporan yang terpisah adalah PT Kaltim Prima Coal pada tahun 2005.
Pelaporan keberlanjutan membantu organisasi untuk menetapkan tujuan, mengukur
kinerja, dan mengelola perubahan dalam rangka membuat operasi mereka lebih
berkelanjutan (GRI, 2013). Dalam upaya mewujudkannya, pelaporan keberlanjutan
membuat yang abstrak menjadi nyata dan konkret, sehingga membantu dalam
pemahaman dan pengelolaan dampak dari pengembangan keberlanjutan terhadap
kegiatan dan strategi organisasi (GRI, 2013). GRI G4-Guidelines menyebutkan
bahwa ada 91 item yang dibagi kedalam 6 aspek dalam pengungkapan sustainability
report.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sustainability report, salah satunya
adalah kinerja keuangan. Kinerja keuangan terdiri atas profitabilitas, likuiditas,
leverage dan aktivitas perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
profitabilitas, likuiditas dan leverage sebagai variabel yang akan diteliti.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba (Hery, 2016). Kemampuan perusahaan untuk
menciptakan profit yang tinggi dari aset yang ada akan memahami pentingnya
pengungkapan aktivitas sosial, lingkungan dan ekonomi perusahaan yang pada
akhirnya akan diungkapkan dalam sustainability report. Alat yang digunakan untuk
mengukur profitabilitas pada penelitian ini adalah Return On Assets (ROA) karena
hanya memfokuskan pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam
4
kegiatan operasional perusahaan dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya dalam
menghasilkan keuntungan.
Mahmud (2005) menyatakan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan dalam jangka pendek dengan melihat aktiva
lancar perusahaan terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan
kewajiban perusahaan). Sedangkan menurut Hery (2016) rasio likuiditas merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Perusahaan dengan tingkat likuiditas
tinggi menandakan kemampuan yang besar untuk membayar semua kewajiban
jangka pendeknya tepat waktu. Pada rasio likuiditas ini penulis memfokuskan pada
Rasio Lancar (current ratio) karena pada rasio ini dapat dikatakan sebagai bentuk
untuk mengukur tingkat keamanan (margin safety) pada suatu perusahaan.
Leverage merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya (Hery, 2016). Rasio ini diperlukan untuk kepentingan
analisis kredit atau analisis risiko keuangan. Tingkat leverage yang tinggi pada
perusahaan dapat meningkatkan kecenderungan perusahaan untuk melanggar
perjanjian kredit sehingga laba yang dilaporkan saat ini bisa lebih tinggi. Pelaporan
laba yang tinggi mencerminkan bahwa kondisi keuangan perusahaan bagus sehingga
dapat meyakinkan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dari para stakeholder.
Leverage dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan dept to equity ratio
(DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total
utang dengan total ekuitas, yang artinya sejauh mana pendanaan dari utang yang
digunakan oleh perusahaan jika dibandingkan dengan pendanaan ekuitas.
5
Penelitian sebelumnya yang dilakukan Suryono dan Prastiwi (2011) dengan judul
profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas, ukuran perusahaan dan corporate
governance terhadap pengungapan sustainability report menyebutkan bahwa
profitabilitas, ukuran perusahaan, dewan direksi dan komite audit berpengaruh
terhadap sustainability report. Likuiditas, leverage, aktivitas dan governance
committee tidak berpengaruh terhadap sustainability report. Dilling (2009)
menyebutkan perusahaan yang memiliki karakteristik profitabilitas yang tinggi
bergerak di sektor pertambangan dan memiliki pertumbuhan jangka panjang yang
kuat berpengaruh terhadap pengungkapan sustainability report. Berbeda dengan
hasil penelitian Widianto dan Prastiwi (2011) yang menemukan tidak adanya
pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas, ukuran perusahaan dan
corporate governance terhadap pengungkapan sustainability report. Berdasarkan
uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menguji pengaruh profitabilitas,
likuiditas dan leverage terhadap pengungkapan sustainability report. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji kembali mengenai pengaruh profitabilitas, likuiditas dan
leverage terhadap pengungkapan sustainability report.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, penulis mereplikasi penelitian
Saputro (2013) yang berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan
Sustainability Report Perusahaan di Bursa Efek Indonesia”. Persamaan dari
penelitian penulis dengan penelitian terdahulu adalah variabel independen yaitu
profitabilitas, likuiditas, leverage dan variabel dependennya yaitu sustainability
report. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah periode
6
penelitiannya. Penulis menggunakan penelitian tahun 2013-2015, sedangkan pada
penelitian sebelumnya menggunakan tahun 2010-2012.
Dari penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian kembali
kasus
tersebut
dengan
judul
“PENGARUH
KINERJA
KEUANGAN
TERHADAP SUSTAINABILITY REPORT PERUSAHAAN DI BURSA EFEK
INDONESIA”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Sustainability Report ?
2. Apakah Likuiditas berpengaruh terhadap Sustainability Report ?
3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap Sustainability Report ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah :
1. Mengetahui pengaruh Profitabilitas terhadap Sustainability Report.
2. Mengetahui pengaruh Likuiditas terhadap Sustainability Report.
3. Mengetahui pengaruh Leverage terhadap Sustainability Report.
7
1.4 Manfaat Penelitian
Apabila tujuan penelitian ini bisa tercapai, rumusan masalah dapat terjawab,
diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a. Kegunaan Akademis
Salah satu kegunaan dari adanya penelitian adalah untuk akademis, baik untuk
penulisnya itu sendiri maupun untuk penulis lain yang akan mengembangkan
penelitian mengenai profitabilitas, likuiditas dan leverage.
b. Kegunaan Praktis
Penulis berharap hasil dari peneliti ini mungkin dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam kaitannya dengan pengaruh profitabilitas, likuiditas dan leverage
terhadap Sustainability Report.
1.5 Sistematika Penulis
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang dari permasalahan yang diajukan dan merupakan
gambaran dari isi penelitian, rumusan masalah yang akan diteliti, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian yang ingin dicapai melalui proses
penelitian, sistematika penulis yang menguraikan bagaimana penelitian
ini dapat dijabarkan.
8
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Memuat tinjauan pustaka yang mencakup landasan teori yang berisi
tentang teori-teori yang mendukung perumusan hipotesis, kerangka
konseptual tentang permasalahan yang akan diteliti dan hipotesis
penelitian yang merupakan pernyataan singkat yang disimpulkan dari
tinjauan pustaka.
BAB III : METODE PENELITIAN
Menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi operasional,
penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data, metode analisis.
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian yang memuat data
deskripsi dari hasil pengumpulan data, analisis data dan pembahasan
penelitian.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis bab sebelumnya
dan saran yang merupakan rekomendasi tindakan perbaikan untuk
penelitian yang akan datang.
Download