Reysa Aretha Nasroen dan Rudolf Woodrow Matindas: Ekspektasi Trait EKSPEKTASI TRAIT ARGUMENTATIVENESS DAN TRAIT SELF­ MONITORING PADA KANDIDAT MAHASISWA DALAM ELECTORAL MARKETPLACE UNIVERSITAS INDONESIA Reysa Aretha Nasroen dan Rudolf Woodrow Matindas Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Abstrak • Sla . arl alan bisa ang tang Tujuan penelWan ini adalah untuk mengetahui gambaran trait komunikasi argumentativeness dan self-monitoring yang diharapkan pada mahasiswa kandidat electoral marketplace di Universitas Indonesia. Partisipan terdiri dari 70 mahasiswa dan 72 mahasiswi jenjang S1 dari 12 fakultas di Universitas Indonesia. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Ekspektasi Argumentativeness dan Skala Ekspektasi Self-Monitoring. Temuan menunjukkan bahwa tingkat ekspektasi argumentativeness dari mahasiswa kandidat adalah conflicted-feelings moderate, dan tingkat ekspektasi self­ monitoring adalah rendah. Jenis kelamin dan umur memiliki perbedaan yang signifikan dengan ekspektasi argumentativeness dan self-monitoring, sedangkan keterlibatan organisasi dan jenis fakultas tidak ditemukan memiliki perbedaan yang signifikan. Kata Kunci: Argumentativeness, self-monitoring, electoral marketplace, trait komunikasi Pendahuluan Shama (dalam O'Cass dan Pecotich, 2005) berargumen bahwa perilaku voting dalam eleksi menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar perilaku konsumen. Terdapat asumsi bahwa prinsip-prinsip psikologis dan perilaku yang sama mengatur voting (memilih) dan buying (membeli) (Crosby dan Taylor, 1983, dalam O'Cass dan Pecotich, 2005), dimana tindakan voting salah satu kandidat dianalogikan sebagai tindakan mengonsumsi. Oleh karena itu, maka kompetisi eleksi antar kandidat untuk mendapatkan pilihan calon voter menggunakan istilah perilaku ekonomi electoral marketplace. . O'Cass dan Pecotich (2005) meneliti proses-proses yang berpengaruh dalam electoral marketing menunjukkan bahwa kepemimpinan opini politik merupakan salah satu faktor yang memainkan peran utama dalam proses eleksi. Kepemimpinan opini politik adalah cara-cara yang digunakan oleh kandidat eleksi untuk mengkonstruksi, mempresentasikan, dan membentuk opini politik sehubungan dengan representasi kandidat pada electoral Kepemimpinan opini marketplace. politik bertujuan untuk membentuk citra kandidat yang kemudian direpresentasikan pada calon voter, sehingga kepemimpinan opini politik merupakan usaha untuk membentuk suatu opini politik seorang kandidat di